• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Kegiatan pengendalian vektor terpadu (integrated vektor

Dalam dokumen LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN (Halaman 40-46)

Gambar 5. Peta Geografis Kabupaten Penajam Pasir Utara

3.7. Identifikasi upaya pengendalian vektor yang sudah dilakukan oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara di wilayah

3.7.6. Pelaksanaan Kegiatan pengendalian vektor terpadu (integrated vektor

management)

Program yang pernah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dalam pengendalian vektor terpadu pada tingkat pengambil kebijakan yaitu peningkatan kapasitas petugas, pendistribusian dan pengadaan kelambu berinsektisida

...”Meningkatkan kapasitas petugas dan juga kemampuan daerah untuk bisa pengendalian itu dan beberapa yang lain juga melakukan pencegahan-pencegahan terutama pendistribusian kelambu yang dari pusat, sebelumnya kami juga pernah mengadakan pembagian kelambu memang didistribusikan kepada sasaran yang memang harus, terutama tadi rumah tangga yang ada bayi dan ibu hamilnya di daerah-daerah yang baik yang merah maupun yang kuning.” (Informan 1).

Pada tingkat pelaksana, program yang pernah dilakukan yaitu sosialisasi, larvasidasi dan IRS serta menimbun rawa-rawa dan meniadakan lubang-lubang yang terdapat ada genangan airnya, seperti yang dikatakan oleh informan berikut

...”Kami cuma sosialisasi, terus karena kami ada anggaran dekon jadi lebih ke arah kabupaten seperti PPU dan paser kami arahkan untuk IRS.”

(Informan 2). ...”Fisik sama kimia dilakukan, cuma kalau biologinya belum. kalau fisik menimbun rawa-rawa, meniadakan lubang-lubang yang ada airnya ini sudah lama dilakukan, kalau kimia larvasidasi, IRS. (Informan 4).

Kerjasama Program yang pernah dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi dengan pihak ke 3 yaitu dengan Global Fund, pengambil keputusan menyebutkan bahwa ada kerjasama CSR namun pada tingkat pelaksana mengatakan kerjasama dengan perusahan hanya berupa advokasi

...”program ini juga kan dibantu pembiayaannya dari Global fund. Ada beberapa juga dari CSR ada kegiatan-kegiatan mengenai itu karena punya kepentingan terutama kepada pekerjanya dan juga kepada lingkungan

41

disekitarnya...” (Informan 1). ...”kerjasama dengan perusahaan, misal perusahaan ada kasus melapor ke kami untuk pengendalian vektor terpadu sendiri itu dari perusahaan kita lebih cenderung ke advokasi...” (Informan 2). ...”selain global fund nggak ada, kalau kabupaten mungkin.” (Informan 4).

Faktor pendukung program pengendalian vektor terpadu yang dilakukan di Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur yaitu adanya buku panduang yang menjadi dasar dalam pelaksanaan vektor terpadu dan adanya grup WA untuk sarana komunikasi

...”Kalau selama ini yang saya tau selama saya menjabat distribusi kelambu itu langsung ke kabupaten, nah yang ada disini pun hanya untuk proper provinsi aja, jadi mereka langsung dari kementerian itu langsung droping ke kabupaten-kabupaten. Buku panduan ada kami sebarin dan memang sekarang kami lebih cenderung lewat ini aja, paperless kirim langsung ke grup WA yang khusus malaria.” (Informan 2).

Kebijakan/komitmen/regulasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam pengendalian vektor terpadu belum ada, namun untuk program eliminasi malaria sudah pernah dilakukan pertemuan kesepakatan bersama para bupati untuk menyepakati wilayahnya bebas malaria dan sedang dalam proses pembuatan peraturan Gubernur

...”Kalau secara tertulis belum ada, kaya SK itu belum ada. Itu sedang dalam proses, Draft pergub kami sedang membuat, kamaren baru habis pertemuan kesepakatan dengan semua bupati untuk menyepakati bahwa semua kabupaten harus eliminasi malaria sebelum tahun yang ditetapkan otomatis sebelum propinsi, kami sudah melewati tahap itu jadi kalau itu sdh selesai tinggal proses tandatangan kesepakatannya kami akan buat draft pergub.”

(Informan 4). ...”Kami baru berkomitmen bersama Rakor 2019 di Balikpapan dengan pak Wagub kita kesepakatan bersama untuk propinsi dan 5 kabupaten yang tinggi kasusnya itu kesepakatan Bupati dengan Gubernur. Belum, Ini kami masih proses membuat perbup terkait malaria...” (Informan

2).

Tidak ada Anggaran khusus untuk pengendalian vektor terpadu (integrated vector management) di Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan

42

Timur, anggaran diperuntukkan untuk program eliminasi malaria yang berasal dari dana dekon, GF dan APBD

...”Kami di APBD lebih ke arah eliminasi malarianya, kalau untuk vektornya tidak ada.” (Informan 2). ...”Iya yang ini semua dari Global Fun kalau dari prop dana Dekon kegiatan refresing mikroskopis, IRS, MBS. Nggak ada, adanya di propinsi IRS juga.” (Informan 4).

Ketersediaan SDM masih kurang, belum pernah ada tenaga yang khusus dilatih untuk pengendalian vektor terpadu, hanya pelatihan IRS, refresing program malaria, QE dan menilai crosschecker.

...”Nggak mengcover karena kami cuma punya 1 aja entomolog dan itu bukan entomolog dia belum fungsional entomolog, basic ilmunya aja entomolog. Ini menjadi salah satu kendala juga bagi kami, sudah beberapa kali pelatihan itu kan ada kriterianya untuk petugas labnya itu ada standartnya dan nilainya sepertinya kaltim belum mencapai itu.” (Informan

2). ...”Kalau vektor terpadu pelatihannya cuma terkait IRS, pernah...”

(Informan 2). ...”Sering di Jakarta setiap tahun materi tentang refresing program, QE, menilai croscekker kabupaten, yang mengadakan subdit malaria.” (Informan 4).

Tidak ada program khusus untuk pengendalian vektor terpadu yang dilaksanakan dalam 1 tahun terakhir oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, program yang dilaksanakan terkait program malaria yaitu advokasi dana desa, focus grup discution (FGD), pembagian kelambu masal, mikroplanning, pelatihan crosschecker kabupaten, pelatihan kader, pos untuk screening di jalan poros.

...”Advokasi dana desa, focus grup discution, pembagian kelambu masal, mikroplanning, pelatihan croscekker kabupaten, pelatihan kader. Inovasi dari dinas PPU dan teman2 di puskesmas karena melihat kasus malaria itu keluar masuknya lewat situ, lewat jalan poros itu, jd disitu dibikin pos untuk screening.” (Informan 4).

Pada program pembagian kelambu dan screening, terdapat kerjasama antar program di Dinas Kesehatan Provinsi antara program pemberatasan penyakit dengan program kesehatan keluarga yaitu untuk pembagian kelambu berinsektisida dan screaning pada Antenatal care (ANC).

43

...”Diperiksa darah terus ada proteknya kelambu, itu kerjasama dengan teman-teman di P2M, yang pertama itu pemeriksaanya yang kedua itu pemberian kelambu untuk proteksinya. Daerah merah, kita sepakat itu dengan kesepakatannya teman-teman dari malaria kalau misalnya dia datang dari daerah merah berarti dia dari daerah endemis, kalau dari daerah endemis itu wajib ada pemberian kelambu ada pemeriksaan gitu.” (Informan

3).

Selain kerjasama dengan program kesehatan keluarga juga dilakukan kerjasama dengan program KIA, Promosi kesehatan (Promkes), Imunisasi, surveilans, kesehatan lingungan (kesling)

...”KIA, promkes, imunisasi.. sasaran kelambu kita ibu hamil dan balita (kerjasama untuk kelambu rutin) Ibu hamil K1 wajib dapat kelambu.”

(Informan 4).

Kerjasama lintas sektor sering dilakukan pertemuan-pertemuan dengan mengundang lintas sektor diantaranya Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD), Badab perencanaan dan pembangunan daerah (Bappeda), biro kesejahteraan rakyat (kesra), dinas kehutanan, Kepolisian Daerah (Polda).

...”Kami sudah ada dengan DPMPD, Bappeda (terkait anggaran) terus

dengan biro kesra kan yang selama ini memfasilitasi biro kesra setiap kali pertemuan, 2019 dengan dinas kehutanan, sama polda juga.” (Informan 2).

Semua informan mengatakan bahwa pengendalian vektor terpadu (integrated vektor management) sangat bermanfaat dalam eliminasi malaria seperti yang dikatakan oleh salah satu informan

...”Bermanfaat banget, Kan intinya ini kan penyakit tular vektor, artinya kalau vektornya kita kendalikan pasti otomatis penyakitnya terkendali secara tidak langsung.” (Informan 2).

Disamping pendapat para informan yang mengatakan bahwa program pengendalian vektor terpadu bermanfaat, terdapat kendala yang dirasakan oleh informan dalam pelaksanaannya, khususnya terkait program malaria yang selama ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur. Kendala yang diungkapkan dari pengambil keputusan yaitu masih lemahnya sistem manitoring dan evaluasi yang dilakukan

44

...”sistem monitoring evaluasinya terkait dengan pengelolaan terpadu itu, karena ini kalau kita lemah sebenarnya gara-gara kita program kuat di perencanaan tapi yang di monitoring kita, sehingga apakah kita itu berjalan efektif atau tidak kita hampir tidak bisa memastikan, kalaupun nanti kasus itu turun apa tidak itu hasil dari intervensi kita atau alamiah karena kita lemah di monitoring.” (Informan 1).

Dari segi pelaksana program, kendala yang dirasakan yaitu dari segi SDM, anggaran yang masih belum khusus untuk pengendalian vektor, komitmen pemerintah daerah yang masih kurang, sistem pelaporan dari lintas program yang tidak terlaksana dengan baik, kerjasama masyarakat yang kurang saat dilakukan pemeriksaan, seperti yang diungkapkan oleh 2 informan berikut

...”SDM pengetahuan terkait vektor terpadunya seperti apa (kabupaten); pengangaran untuk pengendalian vektor terpadu itu sendiri, kalau malaria cukup; komitmen pemerintah daerah yang punya wilayah itu yang masih kurang.” (Informan 2) ...”laporannya yang agak susah, kalau ada K1 dibagikan kelambu oleh bidan cuma tidak tercatat jadi tidak terlaporkan (rotasi orang). Ilegal, susah ditemukan, susah diidentifikasi, entah dia takut berurusan dengan aparat kalau sakit baru berobat.” (Informan 4).

Pada pelaksana ditingkat kerjasama lintas program juga merasakan kendala pada pelaksanaan program malaria yaitu kurangnya logistik saat melakukan screning

...”Kalau malaria alat screeaningnya yang kadang-kadang kosong, RDTnya terkadang kosong stok dari pusat.” (Informan 3).

Upaya yang selama ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan timur untuk menghadapi kendala yang dirasakan dalam pelaksanaan program vektor terpadu atau program eliminasi malaria yaitu melakukan pertemuan tatalaksana malaria, pertemuan lintas sektor, FGD dan pelatihan kader serta rapat evaluasi

45

...”Ini kan ada pertemuan tatalaksana malaria seperti tahun lalu kita peningkatan kapasitas juga untuk petugas, untuk dokter di layanan untuk pengobatan malaria, kemudian ada pertemuan lintas sektor, pertemuan dengan aparat pemerintah desa yang kita undang kemaren untuk sama-sama membahas ini lo desamu merah apa yang harus dibuat, kemudian kita kan ada FGD ada pelatihan kader itu yang kita iniin.” (Informan 2) ...”Biasanya teman-teman malaria itu ada rapat evaluasi, biasanya kami diundang.” (Informan 3).

Saran yang diungkapkan informan terkait pelaksanaan program pengendalian vektor terpadu di Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur yaitu peningkatan kapasitas SDM, anggaran khusus untuk pengendalian vektor terpadu serta meningkatkan peran serta masyarakat

...”Mungkin sarannya buat pengendalian vektor paling nggak karena itu tadi ya Pengetahuan SDM pengendalian vektor kita minimal, anggaran untuk pengendalian vektor memang lebih, selama ini setiap tahun kami cuma dapat itu aja kelambu, IRS gitu yang memang anggarannya dari kementerian pusat.” (Informan 2). ...”Sarannya untuk peningkatan peran serta masyarakat yang terlalu cuek, dikasih tau susah untuk tidak memasuki daerah endemis, untuk melakukan pencegahan, menggunakan kelambu saja susah, terus menjaga kebersihan susah, masyarakatnya masih terbelakang. Melatih kader lagi, dulu sudah punya kader tetap tidak jalan.”

(Informan 4).

Program yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur terkait malaria pada tahun 2020, karena tidak ada program khusus yang dilakukan untuk pengendalian vektor terpadu, terdapat beberapa program yang sama pada sumber anggaran

...”Kita ada pertemuan untuk tapja tatalaksana pengobatan malaria, kemudian ada penguatan surveiland malaria khusus untuk yang daerah resiko tinggi, preassesment untuk penilaian eliminasi malaria itu yang dikabupaten kota staknan yang APInya <1 kemudian laporan kasus indegenous juga meragukan nanti kita lakukan preassesment, kemudian ada PE, IRS ada uji silang kemudian ada MBS. Global fun ada distribusi, pelatihan petugas croscekker, ada PE juga, MBS, pelatihan kader malaria,

46

FGD, pertemuan alokasi dana riset jadi satu, ada supervisi, monev, sudah itu kegiatan malaria ada pemantauan PKMF juga. Kalau yang untuk APBD kita punya workshop penanggulangan KLB Malaria, pendampingan PE 125, supervisi program malaria. Pelatihan kader.. terus kan di PPU ada posmalhut itu. Peserta FGDnya dari pemerintahan desa, tokoh masyarakat, melibatkan layanan.” (Informan 2).

Upaya persiapan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur sebagai calon ibu kota negara dalam eliminasi malaria yaitu penemuan kasus, screening orang keluar masuk hutan, sosialisasi dengan FGD kepada pemerintah kabupaten dan desa dengan API > 1, pelatihan kader, penyiapan logistik seperti obat

...”Untuk wilayah ibukota kita lebih giat mencari kasus, karena semakin banyak kasus yang kita temukan, semakin banyak kita obati maka nggak semakin banyak orang yang punya plasmodium itu kan intinya. Yang kedua kita tingkatkan screaning orang yang keluar masuk hutan, yang ketiga sosialisasi FGD untuk pemerintah desanya sama komitmen bersamanya dengan pemerintah daerah bahwa ini lo, sama nanti langsung pelatihan kader dia rentetan jadi satu paket : pelatihan kader, FGD sama GF itu dikerjakan tahun ini.” (Informan 2) ...”Terkait malaria untuk logistik menyiapkan logistik obat lebih banyak dari biasanya karena menghadapi mungkin adanya peningkatan kasus, tapi kalau nanti peningkatan kasus berlipat-lipat ya tetap kurang. Belum, subdit juga belum ada permintaan misalnya data khusus di PPU terkait itu. Penyediaan obat itu inisiatif dari provinsi dianggarkan mulai tahun ini.” (Informan 4).

Dalam dokumen LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN (Halaman 40-46)

Dokumen terkait