• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN KEPATUHAN TAHUN

Dalam dokumen Laporan GCG BNI Syariah 2011 (Halaman 62-67)

I PENANGANAN BENTURAN KEPENTI NGAN

J. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN BANK

2. PELAKSANAAN KEPATUHAN TAHUN

Pelaksanaan tugas Fungsi Kepatuhan selama tahun 2011 telah direalisasikan hal-hal sebagai berikut:

a. Budaya Kepatuhan

Dalam rangka mewujudkan terciptanya kepedulian (awareness)

terhadap budaya kepatuhan telah dilakukan program dengan tahapan sebagai berikut:

1) Pemetaan risiko kepatuhan terhadap kewajiban pelaporan kepada pihak eksternal.

Aktivitas perbankan syariah demikian sarat dengan regulasi , baik dari Bank I ndonesia maupun otoritas berwenang lainnya. Pada tahap ini, pemetaan yang dilakukan dikhususkan untuk regulasi yang berasal dari Bank I ndonesia, yang mengatur mengenai kewajiban pelaporan. Data berupa kompilasi jenis kewajiban pelaporan oleh 6 (enam) unit organisasi di BNI Syariah menjadi output dari program ini.

2) Melakukan kompilasi risiko kepatuhan terhadap peraturan Bank I ndonesia yang dituangkan menjadi media checklist kepatuhan dengan tahap pertama adalah untuk 6 (enam) unit organisasi di Kantor Pusat. Checklist atau daftar periksa kepatuhan adalah

suatu alat berupa form berisi rincian kewajiban yang harus dipenuhi oleh unit organisasi di Kantor Pusat BNI Syariah berikut diskripsi sanksi pelanggarannya terkait dengan regulasi peraturan Bank I ndonesia. Selanjutnya media checklist

kepatuhan tersebut disampaikan dan disosialisasikan kepada unit terkait.

3) Bersinergi dengan unit kerja lain (Divisi Manajemen Risko dan Divisi Teknologi) membangun sistem online database regulasi eksternal yang selalu up to date dan dapat menjadi referensi

aktivitas setiap unit organisasi. Database regulasi eksternal dirancang dapat menjadi bagian dari sistem online di BNI

Syariah sehingga memberi kemudahan setiap unit organisasi untuk mengakses informasi regulasi.

b. Risiko Kepatuhan

Dalam rangka mengelola risiko kepatuhan, Satuan Kerja Kepatuhan setiap triwulan melakukan pengukuran dan monitoring terhadap profil risiko kepatuhan di BNI Syariah dengan ruang lingkup materi risiko kepatuhan meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1) Pemenuhan ketentuan Peraturan Bank I ndonesia yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

a) Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) b) Tingkat Kesehatan Bank

c) Tingkat Kecukupan Pembentukan Penyisihan Kualitas Aktiva (PKA) dibandingkan terhadap PKA yang wajib dibentuk

2) Risiko kepatuhan yang mungkin timbul, meliputi:

a) Banyaknya teguran tertulis dari pihak eksternal (Bank I ndonesia, Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan, Departemen Keuangan, dll)

b) Denda oleh pihak eksternal (Bank I ndonesia, Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan, Departemen Keuangan, dll)

c) Penutupan Operasional oleh Bank I ndonesia d) Penghentian kegiatan kliring sementara e) Jumlah internal fraud

3) Jumlah nilai nominal potensial loss/ kerugian akibat ketidakpatuhan terhadap ketentuan SOP internal.

c. Fungsi Evaluasi Efektivitas, Kecukupan dan Kesesuaian SOP I nternal dengan Regulasi Eksternal termasuk Prinsip Syariah

Program kerja yang telah direalisasikan adalah melakukan validasi melalui uji kepatuhan setiap rancangan kebijakan dan Standard Operating Procedures (SOP) internal sebelum dilakukan implementasi. Selama periode tahun 2011 telah dilakukan validasi uji kepatuhan terhadap 42 (empat puluh dua) SOP.

d. Kegiatan Review dan Pengkinian Kebijakan I ntern

Melakukan review dan/ atau merekomendasikan pengkinian dan

penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun SOP yang ada di BNI Syariah agar sesuai dengan ketentuan Bank I ndonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk kesesuaian prinsip syariah.

Program kerja yang telah direalisasikan adalah melakukan sosialisasi ketentuan Bank I ndonesia dan peraturan perundang- undangan yang berlaku serta merekomendasikan pengkiniannya terhadap SOP pada unit organisasi terkait.

Selama peridoe tahun 2011 telah dilakukan sosialisasi sebanyak 14 (empat belas) regulasi baik dari sumber Bank I ndonesia, maupun otoritas lainnya. Sosialisasi dilakukan melalui media tertulis berupa surat edaran kepada segenap organisasi di Bank BNI Syariah maupun melalui diskusi pembahasan terhadap materi regulasi.

e. Upaya memastikan bahw a sistem dan prosedur serta kegiatan usaha bank telah sesuai dengan ketentuan Bank I ndonesia dan peraturan perundang- undangan

Langkah yang telah dilakukan sepanjang tahun 2011 untuk memastikan kegitan usaha bank telah sesuai dengan ketentuan Bank I ndonesia dan peraturan perundang-perundangan yang berlaku adalah dengan melakukan uji kepatuhan terhadap usulan pembiayaan serta pengadaan barang dan jasa yang menjadi kewenangan Direksi dan memantau cabang untuk melakukan metodeSelf Assesment pembiayaan ritel.

Selama periode tahun 2011 telah dilakukan uji kepatuhan terhadap 21 (dua puluh satu) usulan pembiayaan dan 1 (satu) usulan pengadaan barang.

f. Mitigasi Risiko Kepatuhan

Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan Bank I ndonesia, maupun peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

Untuk mencegah timbulnya ketidakpatuhan dimaksud, Satuan Kerja Kepatuhan BNI Syariah telah melakukan serangkaian program/ kegiatan mitigasi dalam bentuk tindakan proaktif berupa: 1) Melakukan pemantauan secara bulanan terhadap risiko

kepatuhan yang melekat pada risiko bank yaitu terkait:

a) Aspek Pembiayaan; dengan memantau indikator rasio keuangan:

i. Kualitas Aktiva Produktif yaitu NPF gross di bawah 5 % cfm. Peraturan Bank I ndonesia No. 13/ 3/ PBI / 2011 Tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank.

ii. Penyisihan Pembentukan Kualitas Aktiva Produktif (PPAP) memenuhi minimum 100 % cfm. Peraturan Bank I ndonesia No. 13/ 13/ PBI / 2011 tentang Penilaian Kualitas Aktiva bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. iii. Batas Maksimum Pemberian Kredit kepada (BMPK) pihak

b) Aspek Likuiditas; dengan memantau indikator:

i. Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) minimum 8 % cfm. Peraturan Bank I ndonesia No. 13/ 3/ PBI / 2011 Tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank.

ii. Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah minimum 5 % dan Valas minimum 1 % cfm. Peraturan Bank I ndonesia No. 6/ 21/ PBI / 2004 Tentang Perubahan Peraturan Bank I ndonesia No.6/ 21/ PBI / 2004 tentang GWM dalam Rupiah dan Valas bagi Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

c) Aspek Pasar, dengan memantau indikator:

Posisi Devisa Netto (PDN) maksimum tertinggi net open position 20 % cfm. PBI No. 12/ 10/ PBI / 2010 Tentang Perubahan Ketiga atas PBI No.5/ 13/ PBI / 2003 Tentang Posisi Devisa Netto Bank Umum.

2) Melakukan pemantauan kewajiban pelaporan dengan menjaga kualitas pelaporan memenuhi kelengkapan materi, akurasi dan tepat waktu antara lain terkait pelaporan ke Bank I ndonesia dan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) serta laporan yang bersifat publikasi.

3) Melakukan Uji Kepatuhan melalui media checklist sheet dalam

proses pemberian pembiayaan dan pengadaan barang serta jasa yang menjadi kewenangan memutus Direksi.

4) Melakukan sosialisasi ketentuan baru kepada segenap organisasi BNI Syariah, baik ketentuan dari Bank I ndonesia maupun peraturan perundang-undangan dari otoritas yang berwenang dan tindak lanjut pengkinian SOP terkait dengan ketentuan baru tersebut.

5) Bekerjasama dengan Unit Manajemen Risiko BNI Syariah untuk memonitor dan memastikan ketersediaan dan updating SOP

yang menjadi acuan di masing-masing unit organisasi.

6) Melakukan perancangan sistem regulasi secara online bersama

dengan Divisi Teknologi, agar mendorong setiap pegawai dapat mengakses regulasi eksternal dengan bantuan sarana teknologi yang mudah.

Dalam dokumen Laporan GCG BNI Syariah 2011 (Halaman 62-67)

Dokumen terkait