• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PABRIK PUPUK PETROGANIK PT NITO NUR UTAMA DAN SISTEM

B. Pelaksanaan Kerja di PT Nito Nur Utama Tanggulangin Sidoarjo

Para pekerja yang ada di PT. Nito Nur Utama sebagian besar

berasal dari Kecamatan Tanggulangin di mana pabrik pupuk petroganik ini

berada. Bahkan mayoritas pekerja lapangan di pabrik ini adalah bekas

karyawan pabrik pupuk yang dahulu berada di Kecamatan Tanggulangin

68

Berdasarkan wawancara dengan manajer operasional4, didapatkan

bahwa jumlah pekerja yang ada di lingkungan perusahaan sebanyak 57

orang dengan 3 orang di bagian administratif dan 54 orang di bagian

lapangan atau produksi atau sebanyak 2 orang perempuan dan 55 orang

lainnya laki-laki.

Adapun jenis pekerjaan yang dibebankan kepada para pekerja di

lingkungan pabrik pupuk petroganik PT. Nito Nur Utama adalah sebagai

berikut:

a. Pekerjaan Administratif

Pekerjaan yang dibebankan pada pekerja administratif ini

berupa:

1) Pencatatan sirkulasi barang produksi

2) Pencatatan administrasi keuangan

3) Presensi pekerja

4) Administrasi surat-menyurat

5) Administrasi belanja perusahaan

b. Pekerjaan Lapangan

Tugas bagi para pekerja lapangan berupa:

1) Perawatan mesin produksi

2) Pengoperasian mesin produksi

3) Penyiapan barang produksi

4) Pengepakan barang

4

69

5) Pengambilan bahan baku

6) Pengiriman barang dan akomodasi

7) Keamanan

8) Kebersihan lingkungan perusahaan

2. Sistem Penggajian

Sistem yang diterapkan pada pabrik pupuk petroganik PT. Nito Nur

Utama Tanggulangin Sidoarjo untuk setiap para pekerja adalah:

a. Borongan

Borongan ini sistem pembayaran gaji pekerja berdasarkan

banyaknya hasil produksi yang dihasilkan oleh karyawan. Disetiap

bulannya perusahaan memiliki target kapasitas produksi sebanyak 500

ton - 600 ton per bulan. Dengan jumlah alat yang dimiliki oleh

perusahan pabrik pupuk Petroganik PT. Nito Nur Utama sebanyak 4

pan5, 2 dryer6, 2 coller7 mereka menghasilkan 50 ton lebih per hari

dengan para pekerja maksimal 8 orang dalam 1 kelompok, pada 1

kelompok tersebut mampu menghasilkan 12-15 ton. Dan pabrik pupuk

petroganik PT. Nito Nur Utama memiliki 5 kelompok kerja. Para

pekerja borongan bekerja sesuai dengan kelompok kerja mereka yaitu

1. Kelompok kerja produksi pagi dimulai dari jam 07.30 –

12.00

5

Mesin pengolahan bahan-bahan mentah untuk menjadi butiran-butiran pupuk petroganik.. 6

Mesin pemanas untuk menghilangkan sisa-sisa kandungan air yang ada dari pupuk hasil olahan mesin pertama.

7

70

2. Kelompok kerja bongkar bahan baku bekerja ketika truk

bahan baku tiba di pabrik pupuk.

3. Kelompok kerja produksi malam dimulai dari 16.00–22.00

Rincian upah yang didapat pekerja lapangan adalah sebagai berikut:

1) Rp 60.000,00 rupiah/ton pada siang hari

2) Rp 75.000,00 rupiah/ton di malam hari

Di setiap paginya para kelompok dapat menghasilkan produksi

pupuk 9 ton hingga 23 ton, dan di malam hari para kelompok produksi

itu dapat menghasilkan 3 ton sampai 12 ton saja.

a. Gaji Mingguan

Gaji Mingguan ini gaji yang diberikan pabrik pupuk petroganik

PT. Nito Nur Utama pada seluruh pekerja baik bagian produksi pagi,

bagian bongkar bahan baku, bagian produksi malam. Berdasarkan

keterangan pekerja, ketentuan besaran gaji bagi pekerja berdasarkan

sistem yang diterapkan perusahaan telah disosialisasikan seluruhnya

bagi pekerja lapangan. Besaran gaji yang diberikan pada para pekerja

beragam setiap minggunya, hal ini dikarenakan mereka bekerja

dengan sistem borongan. Dan juga besaran gaji mingguan ini

disesuaikan dengan jumlah persensi kerja buruh, sehingga keaktifan

kerja buruh berdampak pada upah yang mereka dapatkan.8

Tabel 3.1: Data Gaji Karyawan Borongan Periode 14 Maret - 19 Maret 2016

Saipul Nama Banyak Upah/Kg Jumlah Total

8

71 Senin crusher 20000 kg 60 1,200,000 1,200,000 Selasa crusher 19000 kg 60 1,140,000 1,140,000 crusher 23,000 kg 60 1,380,000 Staple 5 plt 5000 25,000 1,405,000 Kamis crusher 21,000 kg 60 1,260,000 1,260,000 Jumat crusher 22,000 kg 60 1,320,000 1,320,000 Sabtu crusher 18,000 kg 60 1,080,000 1,080,000 TOTAL 7,405,000 Produksi 1

pagi Nama Banyak Upah/Kg Jumlah Total

Senin produksi p- organik pagi 9,000 kg 65 585,000 Tungku 1 org 105,000 105,000 690,000 Selasa produksi p- organik pagi 11,000 kg 65 715,000 Tungku 1 org 105,000 105,000 820,000 Rabu produksi p- organik pagi 12,000 kg 65 780,000 2,000 kg 75 150,000 Tungku 1 org 105,000 105,000 1,035,000 Kamis produksi p- organik pagi 12,000 kg 65 780,000 1,000 kg 75 75,000 Tungku 1 org 105,000 105,000 960,000 Jumat produksi p- organik pagi 12,000 kg 65 780,000

72 1000 kg 75 75,000 Tungku 1 org 105,000 105,000 960,000 Sabtu produksipo -organik pagi 12,000 kg 65 780,000 Tungku 1 org 75 105,000 885,000 TOTAL 5,350,000 Produksi 2

pagi Nama Banyak Upah/Kg Jumlah Total

Senin produksi p- organik pagi 2 12,000 kg 65 780,000 3,000 kg 75 225,000 Tungku 1 org 105,000 105,000 1,110,000 Selasa produksi p- organik pagi 2 12,000 kg 65 780,000 Tungku 1 org 105,000 105,000 885,000 Rabu produksi p- organik pagi 2 12,000 kg 65 780,000 Tungku 1 org 105,000 105,000 885,000 Kamis produksi p- organik pagi 2 12,000 kg 65 780,000 Tungku 1 org 105,000 105,000 885,000 Jumat produksi p- organik pagi 2 12,000 kg 65 780,000 3,000 kg 75 225,000 Tungku 1 org 105,000 105,000 1,110,000 Sabtu produksi p- organik pagi 2 11,000 kg 65 715,000 Tungku 1 org 105,000 105,000 820,000 TOTAL 5,695,000 Bong kar Baha n

Baku Nama Banyak Upah/Kg Jumlah Total Senin bongkar ks 8,890 kg 7 62,230

Maleti 10 plt 5,000 50,000 stapel

organic 30,000 kg 8 240,000 252,230 Selasa bongkar ks 8,350 kg 7 58,450

73 bongkar ks 8,320 kg 7 58,240 bongkar blotong 8,100 kg 7 56,700 Maleti 30 plt 5,000 150,000 stapel organic 35,000 kg 8 280,000 603,390 Rabu bongkar ks 7,270 kg 7 50,890 bongkar ks 8,670 kg 7 60,690 bongkar ks 7,030 kg 7 49,210 stapel organic 35,000 kg 8 280,000 maleti organic 6 plt 5,000 30,000 maleti ks 10 plt 5,000 50,000 520,790 Kamis bongkar ks 8,490 kg 7 59,430 bongkar ks 8,670 kg 7 60,690 bongkar ks 7,870 kg 7 55,090 bongkar ks 7,530 kg 7 52,710 muat jerigen mixtro 60,000 maleti organic 10 plt 5,000 50,000 stapel organic 25,000 kg 8 200,000 537,920 Jumat bongkar ks 8,420 kg 7 58,940 bongkar ks 7,750 kg 7 54,250 bongkar ks 8,160 kg 7 57,120 Staple 55,000 kg 8 440,000 maleti organic 10 plt 5,000 50,000 660,310 Sabtu bongkar ks 6,620 kg 7 46,340 bongkar ks 8,570 kg 7 59,990 bongkar ks 7,730 kg 7 54,110 Staple 30,000 kg 8 240,000 Maleti 5 plt 5,000 25,000 425,440 TOTAL 3,100,080 Bagon

g Nama Banyak Upah/Kg Jumlah Total

Senin produksi p- organik 12,000 kg 70 840,000 Tungku 1 org 105,000 105,000 945,000 Selasa produksi p- organik 12,000 kg 70 840,000 1,000 kg 80 80,000 Tungku 1 org 105,000 105,000 1,025,000 Rabu produksi p- organik 8,000 kg 70 560,000 Tungku 1 org 105,000 105,000 665,000

74 Kamis produksi p- organik 11,000 kg 70 770,000 Tungku 1 org 105,000 105,000 875,000 Jumat produksi p- organik 3,000 kg 70 210,000 Tungku 1 org 105,000 55,000 265,000 Sabtu produksi p- organik 10,000 kg 70 700,000 Tungku 1 org 105,000 105,000 805,000 TOTAL 4,580,000 produksi 57,000 kg 70 3,990,000 Maletin 5 plt 2,000 10,000 Tungku 6 org 105,000 630,000 TOTAL 4,630,000 Sumber: Dokumentasi PT. Nito Nur Utama Tanggulangin

b. Gaji Bulanan

Gaji Bulanan ini gaji yang dihitung berdasarkan jumlah 26 hari

kerja selama jam operasional kantor dari pukul 08.00 WIB – 16.00

WIB yang pembayarannya dilaksanakan tiap satu bulan sekali. Gaji

bulanan diberikan kepada bagian accounting, bagian administrasi, dan

manager. Untuk bagian accounting, dan bagian administrasi mendapat

gaji pokok 2.500.000 rupiah. Adapun pembayaran upah bulanan

selama ini dilaksanakan perusahaan dengan cukup baik, pembayaran

upah dilakukan setiap akhir bulan sekali setiap tanggal 28 tiap

bulannya.9

Selain upah yang diberikan tersebut, perusahaan juga memberikan

tunjangan-tunjangan lainnya yaitu:

1) Tunjangan kesehatan bagi karyawan yang sakit atau mengalami

kecelakaan kerja.

9

75

Menurut keterangan pekerja, perusahaan menanggung biaya

pengobatan sekaligus perawatan bagi pekerja yang mengalami

kecelakaan kerja. Akan tetapi perusahaan tidak menanggung kesehatan

pekerja diluar hal yang berkaitan dengan perusahaan.10

Hal ini dipertegas oleh manager perusahaan bahwa perusahaan

belum menguruskan para pekerjanya dengan kartu kesehatan BPJS, hal

ini dikarenakan gaji yang telah diberikan para pekerja produksi

dimaksimalkan sehingga diharapkan dapat dikelola sendiri oleh para

pekerja.11

2) Tunjangan makan

Diberikan kepada karyawan setiap kerja berupa minuman

bergizi seperti susu dan minuman bubur kacang hijau. Mereka tidak

diberikan tunjangan makan berupa nasi karena biaya untuk tunjangan

tersebut sudah masuk dalam gaji mereka.

3) Tunjangan Hari Raya (THR)

Tunjangan hari raya biasa diberikan saat hari raya Idul Fitri karena

para pekerja beragama Islam, tunjangan ini biasanya berupa uang dan

beberapa sembako, terkadang perusahaan memberikan sarung, peci,

baju koko, dan mukenah.

4) Insentif lainnya.

Diberikan perusahaan sesuai kebijakan atasan jika perusahaan

mendapat target yang melebihi hasil produksi.

10

Wawancara, Umar Dani, Mandor/Supervisor Produksi, 2 Desember 2015. 11

76

Bonus atau insentif ini dapat beragam bentuk sesuai dengan

kebijakan perusahaan, dapat berupa uang ataupun makan bersama di

restoran ataupun rumah makan.

Selain upah dan tunjangan-tunjangan, perusahaan juga memberikan

fasilitas kepada pekerja, yaitu

a. Fasilitas Asrama

Bagi pekerja yang memiliki rumah di luar kota seperti

nganjuk, jombang, dan lamongan berupa asrama di lingkungan

pabrik pupuk. Asrama diberikan perusahaan bertujuan untuk

mempermudah karyawan agar sampai pabrik tepat waktu karena

waktu tempuh terhemat dari dekatnya jarak asrama dengan

pabrik karena masih dalam kawasan pabrik, selain menghemat

waktu, asrama diberikan untuk meghemat uang sewa rumah

kontrakan atau kost-kost an.

Gambar 3.6 Asrama Pekerja PT. Nito Nur Utama Tanggulangin

77

Lalu bagi para pekerja yang rumahnya berdekatan dengan

pabrik, perusahaan berikan uang transportasi untuk pembelian

bahan bakar kendaraan mereka.

c. Fasilitas mobil kantor

Bagi manajer utama pabrik pupuk tersebut mendapatkan

fasilitas mobil kantor.12 Mobil ini merupakan kendaraan yang

diberikan manajer PT. Nito Nur Utama Tanggulangin Sidoarjo

untuk mempermudah akses kerja manajer keluar kota seperti

Petrokimia Gresik dan BPTP Malang.

Gambar 3.7 Fasilitas Mobil Bagi Manajer PT. Nito Nur Utama

Tanggulangin

12

BAB IV

Analisis Penggajian Pabrik Pupuk Petroganik di PT. Nito Nur

Utama Tanggulangin Dalam Perspektif Prinsip Ekonomi Islam

A. Analisis Manajemen Penggajian Pabrik Pupuk Petroganik PT. Nito Nur Utama Tanggulangin

Hak dan kewajiban adalah pasangan yang tidak dapat dipisahkan,

setiap ada hak pasti ada kewajiban, begitu pula sebaliknya. Usaha yang

dilakukan seseorang dengan bekerja mencari nafkah yang ditempuh di

berbagai lapangan pekerjaan akan diiringi dengan upah ataupun gaji yang

didapat sebagai hak mereka setelah menyelesaikan pekerjaan.

Sebagaimana telah diuraikan bahwa upah dipandang sah maupun

layak bagi seseorang apabila telah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan

ataupun sesuai dengan jerih payah maupun sumbangsih yang dilakukan

pekerja untuk memajukan perusahaan.

Upah yang ideal bagi pekerja/buruh di Indonesia secara jelas diatur

dan diilndungi oleh negara untuk menjamin kesejahteraan tenaga kerja.

Sesuai dengan Pasal 88 Ayat 1 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, maka

setiap pekerja/buruh berhak untuk memperoleh penghasilan yang memenuhi

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.1 Penghasilan tersebut berupa

upah yang dibayarkan oleh pemberi kerja atas kerja yang dilakukan oleh

pekerja/buruh . selain itu, pekerja/buruh juga berhak untuk mendapatkan

penghasilan non upah berupa fasilitas kesehatan, THR, dan sebagainya.

1

79

Oleh karena itu, untuk memberikan besaran upah yang layak dan

sesuai pemerintah membuat beragam ketentuan, seperti:

a. Upah Minimum Provinsi (UMP), dilakukan oleh gubernur untuk

mengontrol dan menjaga upah standar minimum yang ada di wilayah

provinsi tersebut tidak boleh kurang dari ketentuan yang telah dibuat.

b. Upah Minimum Regional (UMR), dilakukan oleh pemerintah

kabupaten/kota untuk menjaga dalam wilayah regional daerahnya.

Untuk menjaga standar kebutuhan pekerja/buruh setiap bulannya

terpenuhi pemerintah juga telah menetapkan Komponen Hidup Layak (KHL)

sebagai acuan komponen standar keperluan hidup pekerja yang dimiliki

sesuai dengan Permenakertrans No. 13 Tahun 2012.

Sebagai contoh, besaran nilai KHL yang ditetapkan di provinsi jawa

timur di tahun 2013 sebesar Rp 825.000,00 kemudian besaran UMP Jawa

Timur pada tahun 2013 juga sebesar Rp 866.250,00. Sehingga, nampak

bahwa nilai Upah Minimum Provinsi sesuai berdasar biaya untuk hidup KHL

pada tahun tersebut.

Untuk menjamin kesejahteraan pekerja/buruh di PT. Nito Nur Utama

juga memberikan insentif selain upah pokok lainnya seperti:

1. Tunjangan THR bagi pekerja

2. Tunjangan makan, hanya berupa minuman bubur kacanag ijo dan susu

setiap harinya.

80

4. Asrama bagi pekerja yang berasal dari luar daerah/jauh dari pabrik

tempat produksi.

5. Bonus jika perusahaan melampaui target produksi atau mendapat untung

melebihi target.

Walaupun telah memberi beberapa tambahan fasilitas maupun

lainnya, PT. Nito Nur Utama dirasa masih belum memenuhi meluruh

kewajibannya kepada pekerja jika merujuk kepada Surat Edaran Menteri

Tenaga Kerja No. SE-07/MEN/1990 tentang Pengelompokan Upah, antara

lain:

1. Pekerja hanya mendapatkan upah pokok sesuai dengan imbal dasar dan

jenis pekerjaan sesuai dengan kontrak kesepakatan, pekerja tidak

mendapat tunjangan tetap secara teratur setiap bulannya sesuai dengan

surat edaran tersebut.

2. Pekerja juga tidak mendapat tunjangan tidak tetap kepada pekerja di

perusahaan tersebut. Seperti contoh tunjangan uang makan.

3. Untuk tunjangan kesehatan pekerja juga belum terlindungi dengan baik

seluruhnya, pekerja juga belum dilindungi BPJS Ketenagakerjaan

maupun BPJS Kesehatan. Perlindungan kesehatan yang ada selama ini

hanya berupa perlindungan biaya perawatan jika mengalami kecelakaan

kerja dan itu juga berdasar kebijakan pimpinan perusahaan, tidak pasti

81

B. Analisis Penggajian Karyawan dalam Perspektif Ekonomi Islam

Penentuan upah atau gaji dalam Islam adalah berdasarkan jasa

kerja atau kegunaan atau manfaat tenaga kerja seseorang. Berbeda dengan

pandangan Kapitalis dalam menentukan upah, mereka memberikan Upah

kepada seseorang pekerja dengan menyesuaikannya dengan biaya hidup

dalam batas minimum, mereka akan menambah upah tersebut apabila

beban hidupnya bertambah pada batas minimum. Sebaliknya mereka akan

menguranginya apabila beban hidupnya berkurang, oleh karena itu upah

seorang pekerja ditentukan berdasarkan beban hidupnya tanpa

memperhatikan jasa yang diberikan oleh tenaga kerja seseorang dan

masyarakat. Di dalam Islam profesionalisme kerja sangatlah dihargai

sehingga upah seorang pekerja benar-benar didasari pada keahlian dan

manfaat yang di berikan oleh si pekerja itu.

Islam mengakui adanya perbedaan di antara berbagai tingkatan

pekerja, karena adanya perbedaan kemampuan serta bakat yang

mengakibatkan perbedaan penghasilan dan hasil material, dalam al-Qur’an

surat an-Nisa ayat 32:



 













 



 















 



 

Artinya: dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan,

82

dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya

Allah Maha mengetahui segala sesuatu.2

Islam memandang mulia dan hormat bagi mereka yang bekerja

sehingga para nabi melibatkan diri dalam pekerjaan dan kemudian para

nabi bekerja keras untuk mencari nafkah, Islam pula menjadikan para

pekerja seperti saudara bukan majikan dengan budaknya.

Hal tersebut dipraktekan di pabrik PT. Nito Nur Utama, pemimpin

dan manajer menganggap para pekerja sebagai partner bekerja sehingga

setiap ada bonus produksi para pekerja mengadakan makan bersama dan

beberapa bonus lainnya.3

Sistem penggajian yang dilakukan pabrik pupuk PT. Nito Nur

Utama ini memang tidak berdasarkan prinsip Islam, namun jika

diperdalam pabrik pupuk ini memiliki kesesuaian dengan prinsip Islam

yang telah dipaparkan di atas.

Islam memandang para pekerja/buruh lebih jauh sebagai berikut:4

a. Dalam pandangan Islam semua orang, baik laki-laki maupun

perempuan sama. Jika dilihat pada pabrik pupuk petroganik PT. Nito

Nur Utama telah menerapkan tafsiran ayat Al Qur’an ini, seperti

memberi kesempatan pada wanita untuk bekerja sesuai porsinya yaitu

sebagai administrasi dan accounting, dan para pekerja laki-laki bekerja

sesuai porsinya ada sebagai para pekerja borongan dan ada pula

menjadi manajer, pimpinan kelompok kerja borongan.

2

Departemen Agama RI,Al-Quran dan Terjemahannya(Bandung: Diponorogo, 2003), 83.

3

Wawancara, Ninis Wahyuni, 2 Desember 2015.

4

Muhammad Syarif Chaudhry,Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2014), 194.

83

b. Sebelum Nabi Muhammad, tenaga kerja terutama sekali berasal dari

para budak bekerja di sektor perdagangan dan pertanian ataupun di

rumah.

c. Selain menjamin perlakuan manusiawi bagi tenaga kerja, Islam

mengharuskan kepastian dan kesegeraan dalam membayar upah.

1) Majikan harus memberitahukan upah sebelum seorang pekerja

dipekerjakan. Mempekerjakan pekerja tanpa memberitahu terlebih

dahulu upahnya adalah haram.

Hal ini jika dikaitkan dengan PT. Nito Nur Utama maka

hubungannya adalah pada kutipan pernyataan dari pegawai

accaounting pabrik ini.

Berdasarkan keterangan pekerja, ketentuan besaran gaji bagi pekerja berdasarkan sistem yang diterapkan perusahaan telah

disosialisasikan seluruhnya bagi pekerja lapangan.5

Dari pernyataan tersebut telah ada kesesuaian dengan dalil

Al Qur’an, bahwa pabrik pupuk petroganik PT. Nito Nur Utama telah memberitahukan besaran gaji pada para pekerjanya.

2) Upah harus dibayarkan tanpa menunda-nunda. Jika upahnya dalam

bentuk bulanan maka harus dibayar pada bulan itu juga, baik

harian atau mingguan maka dibayar waktu itu juga.

Adanya bukti pembayaran dari bagian administrasi pada

tabel 3.1, telah menjelaskan bahwa PT. Nito Nur Utama

membayar para pekerja borongannya dengan tepat waktu.

5

84

d. Islam melarang kepada para majikan untuk tidak membebani para

pekerja dengan pekerjaan berat diluar kekuatan fisiknya.

Penjelasan ini jika diaplikasikan pada PT. Nito Nur Utama sebagai

berikut:

1) Setiap kelompok memiliki pemimpin kelompok, yang mana tugas

pemimpin kelompok membantu para anggotanya, menanggung

segala kesulitan para anggotanya

2) Pada setiap alat tidak dibiarkan para pekerja borongan pekerja

sendiri

3) Jika mengalami kerusakan pada alat para pekerja tidak dibebani

untuk membetulkan alat itu, namun ada tenaga teknisi tersendiri

4) Adanya fasilitas asrama juga mempermudah para pekerja yang

tinggal diluar kota untuk beristirahat selama para pekerja borongan

sedang berada dipabrik.

e. Disamping pemberian upah, majikan harus menjamin kesehatan

pekerjanya.

Jaminan kesehatan ini memang belum sepenuhnya dijamin oleh

pabrik, karena pihak pabrik belum menjaminkan setiap pekerjanya

untuk didaftarkan jaminan kesehatan BPJS, namun hal ini dijelaskan

oleh manajer operasional pabrik bahwa

Gaji yang diterima oleh para pekerja buruh diberi semaksimal mungkin sehingga para pekerja borongan dapat mengatur sendiri

keuangan yang ada untuk dikelola sendiri6

6

85

Tetapi pabrik pupuk petroganik PT. Nito Nur Utama ini tidak serta

merta membiarkan para pekerjanya begitu saja tanpa ada asupan gizi sama

sekali, karena pabrik telah memberikan para pekerjanya dengan susu dan

sari kacang hijau di setaip jam 9 pagi.

Dalam Islam penentuan perkiraan upah disaat pertama kali

melakukan transaksi atau kontrak kerja merupakan sesuatu yang harus

dilakukan diantaranya, apabila terjadi suatu perselisihan di antara

keduanya tentang upah yang ditentukan maka penentuan perkiraan upah

tersebut ditentukan oleh perkiraan para ahli yang berarti bahwa yang

menentukan upah tersebut adalah mereka yang mempunyai keahlian untuk

menentukan atau menangani upah kerja ataupun pekerja yang hendak

diperkirakan upahnya, dan orang yang ahli menentukan besarnya upah ini

disebut dengan khubara’u. Hal ini dilakukan kalau memang di antara

kedua belah pihak belum ada kesepakatan tentang ketentuan upahnya.

Perkiraan upah yang ditentukan oleh para ahli tersebut berdasarkan

kesesuaian dengan manfaat jasanya, dimana perkiraan jasanya tidak

bersifat paten, melainkan dengan masa yang telah menjadi kesepakatan,

ataupun terkait dengan pekerjaan yang sepakat untuk dilaksanakan,

sehingga bila masanya telah berakhir ataupun pekerjaannya telah tuntas

maka perkiraan upah yang baru bisa dimulai kembali adakalanya

ditentukan oleh pihak yang saling melakukan transaksi dan adakalanya

ditentukan oleh para ahli dalam menjelaskan upah yang sepadan (ujrah al-

86

Tingkat upah ini berdasarkan pada tingkat manfaat yang diberikan

oleh pekerja, adapun upah yang disepakati itu bisa dipergunakan untuk

masa atau kurun waktu tertentu misalnya setahun, sebulan, seminggu atau

sehari bahkan perjam, disebabkan tidak dimungkinkannya membatasi atau

mengukur tenaga seseorang dengan takaran yang baku, maka dengan

batasan waktu atau jam kerja itu merupakan takaran yang lebih mendekati

pembatasan tersebut, dan adanya pembatasan waktu ini adalah untuk

memungkinkan mengamati perubahan manfaat yang diterima setelah

periode kontrak perubahan manfaat yang diterima setelah periode kontrak

berakhir, sehingga jika upah sudah tidak sesuai lagi maka upah yang baru

dapat disepakati lagi.

Oleh karena tersebut, pembuatan kontrak kerja yang baik antara

pekerja dan pemberi kerja/perusahaan selayaknya sesuai dengan ketentuan

yang ada, saling keterbukaan dengan menyertakan semua pasal-pasal yang

mengatur semua kewajiban-kewajiban pekerja dan hak-hak yang akan di

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian di atas maka penulis dalam bab ini akan

memaparkan kesimpulan dalam analisis penggajian pekerja dengan prinsip

syariah dalam usaha pabrik pupuk petroganik. Maka dengan analisa di atas

penulis dapat membuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Manajemen penggajian yang ada dipabrik pupuk petroganik PT. Nito Nur

Utama ini kurang dikerjakan dengan baik, PT. Nito Nur Utama dirasa

masih belum memenuhi seluruh kewajibannya kepada pekerja, jika

merujuk kepada Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE-

07/MEN/1990 tentang Pengelompokan Upah, meskipun memberikan gaji

dengan semaksimal mungkin, memberikan fasilitas asrama, memberikan

beberapa tunjangan namun dari beberapa aspek seperti tunjangan uang

makan, jaminan kesehatan para pekerja borongan kurang diperhatikan

dengan serius sehingga membuat para pekerjanya tidak banyak yang ingin

bekerja menetap di sana, masih banyak para pekerja yang keluar masuk.

Sistem penggajian yang diberlakukan pabrik pada para pekerja borongan

sudah dinilai sesuai,

2. Dilihat dari prinsip syariah dalam manajemen penggajian karyawan

pabrik pupuk petroganik PT. Nito Nur Utama Tanggulangin Sidoarjo

yaitu menjadikan para pekerjapartneratau saudara bukan seperti majikan

88

memberikan bonus dan insentif walaupun tidak rutin setiap bulannya,

dalam sistem penggajian pabrik pupuk petroganik ini memberikan gaji

secara penuh sesuai hasil kerja para pekerja dan sesuai target produksi hal

ini sesuai dengan ajaran Islam tidak berbuat curang, jujur serta berlaku

Dokumen terkait