• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Non Tahapan Pengawasan Politisasi SARA

BAB II. PENGAWASAN DAN PENCEGAHAN DUGAAN PELANGGARAN PEMILU

E. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Pemilihan

10. Pelaksanaan Non Tahapan Pengawasan Politisasi SARA

SARA merupakan akronim dari Suku, Agama, Ras dan Antar golongan. Di tengah gentingnya situasi Politik yang terjadi di Indonesia, konflik SARA msih mungkin terjadi. Meskipun regulasi atau aturan yang sudah dikeluarkan untuk mencegah dan mengatasi isu SARA baik secara horizontal maupun vertikal, akan tetapi masih banyak pihak yang mengaitkan isu SARA untuk mencapai tujuan tertentu. Hal tersebut juga muncul saat menjelang tahun politik 2019. Ada oknum yang dengan sengaja menyebarkan isu SARA saat tahapan proses pelaksanaan pemilu dengan tujuan untuk mengarahkan masyarakat memilih calon atau golongan terntentu. Panwaslih Aceh, dalam hal ini juga melakukan pengawasan terkait hal tersebut sebagai bagian dari tugas tim pengawasan. Aceh dalam berita nasional disebutkan sebagai daerah yang rawan isu SARA, hal ini karena pada pilkada 2017 lalu muncul isu tersebut. Namun, penyelenggara pemilu menjamin bahwa pada pemilu ini isu tersebut dapat diatasi.

1) Kerawanan-Kerawanan dan IKP

Adapun kerawanan terkait isu SARA yang mungkin timbul adalah a) Adanya ujaran kebencian terkait kelompok tertentu;

63

b) Terpecahnya kelompok berdasarkan etnis dan golongan masing masing.

2) Perencanaan Pengawasan

Dalam hal melakukan pencegahan untuk mengatasi isu SARA, panwaslih Aceh melakukan beberapa kegiatan yaitu dengan memberikan sosialiasi untuk mencegah hal tersebut ke unsur masyarakat, LSM, dan partai politik. Selain itu, membuat billboard yang berisi himbauan untuk menolak unsur SARA dalam pemilu tahun 2019 dan melaporkan jika adanya SARA ke nomor kontak panwaslih Aceh yang tertera di billboard.

b. Kegiatan Pengawasan

Adapun pencegahan yang dilakukan dengan Membuat desain billboard terkait dengan SARA yang dipasang di setiap kabupaten dan kota. Hal ini bertujuan untuk mengajak, menghimbau serta melaporkan apabila masyarakat mengetahui adanya unsur SARA dalam kampanye maupun dalam kegiatan lain yang berkaitan dengan proses pelaksanaan pemilu tahun 2019. c. Hasil-Hasil Pengawasan

Tidak ditemukan adanya pelanggaran dalam pemilu terkait unsur SARA pada tingkatan pengawasan yang dilakukan oleh provinsi Aceh.

d. Dinamika dan Permasalahan

Pada tingkatan provinsi tidak ditemukan adanya unsur SARA pada pemilu Tahun 2019, akan tetapi ada bebebapa daerah yang memiliki indikasi pelanggaran terkait dengan SARA seperti Aceh Tenggara, Gayo Lues, Simeulue, Nagan Raya. Adapun langkah yang ditempuh oleh Panwaslih Aceh adalah dengan menyurati panwaslih kabupaten yang terindakasi adanya SARA untuk melakukan sosialisasi anti politik SARA.

64

11. Pengawasan Penghitungan Surat Suara Ulang di Aceh Timur serta Rekapitulasinya

Pengawasan Penghitungan Surat Suara ulang dilakukan karena adanya putusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa hasil Pemilu yang telah diputuskan. Pelaksanaan tersebut dimulai dengan melantik PTPS baru yang terdahulu dan memberikan Bimbingan Teknis terkait PSSU.

Tabel 09. Nama-nama pengawas TPS se-Kecamatan Peureulak Timur yang bertugas mengawasi Penghitungan Surat Suara Ulang berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 185-18-01/PHPU.DPR-DPRD/XVII/2019.

No . O

NAMA PTPS DESA TPS

1 Zuworiah Tualang Pateng 01

2 Dedek Mulyana Tualang Pateng 02

3 Ismail Alue Bu Alue Lhok 01

4 Musliadi Seuneubok Dalam 01

5 Nur Hadijah Seuneubok Dalam 02

6 Muhammad Safii Seuneubok Lapang 01

7 Sa’idah Seuneubok Lapang 02

8 Mukhtaruddin Seuneubok Lapang 03

9 Suwaibatul Islamiah Seuneubok Lapang 04

10 Abdullah Seuneubok Rawang 01

11 Siti Aklima Seuneubok Teungoh 01

12 Darmiati Seuneubok Rawang 02

13 Arif Budiansyah Seuneubok Jalan 01

14 Nurmala Dewi Seuneubok Jalan 02

15 Hendra Seuneubok Punti 01

16 Hikmah Seuneubok Punti 02

17 Maulidin Alue Bugeng 01

18 Fitriani Alue Bugeng 02

19 Muhammad Alue Bugeng 03

20 Masri Alue Bugeng 04

21 Muazzin Azhar Jengki 01

22 Salmiah Seuneubok Teungoh 02

23 Rukaiyah Jengki 02

24 Imanuddin Jengki 03

25 Zakaria Bukit Meuriam 01

26 Khairunnisa Alue Gureb 01

27 Sadli Alue Gureb 02

65

29 Muliana Seuneubok Teupin 02

30 Ibnu Hajar Seuneubok Paya 01

31 Nadriah Alue Tho 01

32 Halimatussa’diah Geulanggang Meurak 01

33 Zulfahmi Geulanggang Meurak 02

34 Islahuddin Alue Bu Alue Nireh 01

35 Tihawa Alue Bu Alue Nireh 02

36 Mahdi Seumatang Keude 01

37 Widya Safitri Seumatang Keude 02

38 Safuadi Seumatang Keude 03

39 Dahliana Kruet Lintang 01

40 Amrizal Kruet Lintang 02

41 Nur Rahmi Babah Krueng 01

42 Anidar, Se Babah Krueng 02

Sumber: Lampiran Surat Keputusan Ketua Panwaslih Kabupaten Aceh Timur nomor 022/PANWASLIH-PROV.AC-10/KP 04/VIII/2019.

Dari ke 42 PTPS tersebut ada 9 orang PTPS baru yang dikukuhkan. Hal ini karena beberapa PTPS terdahulu sudah tidak lagi berada di daerah tersebut atau menolak untuk dikukuhkan kembali. Adapun ke 9 PTPS baru yang dikukuhkan adalah sebagai berikut:

Dari Sekretariat Panwaslih Kabupaten Aceh Timur: 1. Zuworian PTPS Tualang Pateng

2. Arif Budiansyah PTPS Seuneubok Jalan 3. Muazzin Azhar PTPS Jengki

Dari Pengawas Desa (Pada Pemilu 17 April 2019): 1. Ismail PTPS Alue bu Alue lhok

2. Nurmala Dewi PTPS Seuneubok Jalan 3. Masri PTPS Alue bugeng

4. Zakaria PTPS Bukit Meriam 5. Sadli PTPS Seuneubok Teupin

Dari Panwascam Peureulak Timur (Pada Pemilu 17 April 2019): 1. Khairunnisa

Selain itu juga melakukan pengawasan terhadap logistik untuk pSSU yang akan dilaksanakan oleh staf pnawaslih provinsi Aceh serta komisioner panwaslih Kabupaten Aceh Timur.

66

Pelaksanaan pSSU tersebut sempat tertunda karena adanya silang pendapat penafsiran amar putusan MK Nomor 185-18- 01/PHPU.DPR-DPRD/XVIII/2019 poin 2 dan 3 yang berbunyi:

2. Membatalkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 987/PL.01.8-Kpt/06/KPU/V/2019 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Secara Nasional Dalam Pemilihan Umum Tahun 2019, bertanggal 21 Mei 2019, pukul 01.46 WIB sepanjang menyangkut perolehan suara Partai Nanggroe Aceh di Kecamatan Peureulak Timur untuk keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Daerah Pemilihan Aceh 6.

3. Memerintahkan kepada Komisi Pemilihan Umum in casu Komisi Independen Pemilihan Provinsi Aceh untuk melakukan penghitungan surat suara ulang di tingkat Kecamatan Peureulak Timur untuk keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Daerah Pemilihan Aceh 6.

Pelaksanaan penghitungan surat suara ulang dimulai dengan menempatkan kotak suara berdasarkan desa yang melakukan pSSU. Selama proses tersebut terdapat kejadian khusus menjelang akhir proses penghitungan di TPS 2 Desa Kruet Lintang yaitu, pada saat pelaksanaan penghitungan surat suara, dalam kotak suara tersebut hanya terdapat surat suara yang tidak sah dan telah diberi tanda silang oleh KPPS, sedangkan saksi dari partai poilitik pada saat itu tidak melakukan sanggahan apapun, namun setelah C Plano diisikan barulah saksi PNA mempertanyakan kenapa di TPS 2 Kruet Lintang perolehan suara untuk PNA tidak ada. Sempat terjadi sedikit keributan akan tetapi langsung ditangani oleh KIP Aceh. Selanjutnya, setelah melakukan diskusi dengan KPPS maka diputuskan untuk melakukan pemeriksaan Kotak Suara yang ada di Gudang KIP Kabupaten Aceh Timur karena diduga terjadi salah penempatan surat suara. Setelah dilakukan pengecekan, diketahui bahwa memang benar terdapat kesalahan dalam penempatan surat suara dan kemudian surat suara sah PNA yang telah ditemukan dibawa ke tempat PSSU. Pada saat proses PSSU dilanjutkan, diketahui bahwa di TPS 2 Kruet

67

Lintang tersebut, partai PNA memperoleh hasil 23 suara. Hasil tersebut masih diprotes oleh pihak diluar tempat penghitungan yang kemudian diamankan oleh pihak kepolisian. Setelah proses penghitungan selesai dilaksanakan semua, maka pada Pukul 19:08 WIB seluruh kotak diserahkan kepada pihak PPK.

Selanjutnya pada tanggal 22 Agustus 2o19 rekap kecamatan dan rekap kabupaten untuk pSSU di Dapil 6. Hal ini dilakukan sekaligus atas dasar efisiensi waktu serta keamanan proses tersebut. Sedangkan rekap provinsi dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus di Banda Aceh. Proses rekapitulasi tersebut berjalan dengan baik dan lancar serta tidak ada bantahan atau sanggahan dari saksi partai. Adapun hasil rekap suara partai PNA adalah sebagai berikut:

Tabel 10. Rekapitulasi Suara partai PNA di Kecamatan Peureulak Timur Dapil Aceh 6

No Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi

1. Babah Krueng 24 24 24 2. Kruet Lintang 54 54 54 3. Jeungki 154 154 154 4. Buket Meriam 2 2 2 5. Alue Gureb 3 3 3 6. Seuneubok Teupin 29 29 29 7. Seuneubok Teungoh 51 51 51 8. Alue Bugeng 8 8 8 9. Seuneubok Punti 2 2 2 10. Seumatang Keude 56 56 56 11. Seuneubok Jalan 33 33 33 12. Seuneubok Paya 5 5 5 13. Alue Tho 8 8 8

68 14. Seuneubok Rawang 24 24 24 15. Alue Bu Alue Nireh 15 15 15 16. Seuneubok Dalam 34 34 34 17. Seuneubok Lapang 17 17 17 18. Geuleumpang Meurak 55 55 55 19. Alue Bu ALue Lhok 20 20 20 20. Tualang Pateng 20 20 20 Jumlah 614 614 614

Sumber: Data dari divisi Pengawasan, Humas dan Hubal Panwaslih Provinsi Aceh

Dari tabel di atas diketahui bahwa, suara partai PNA adalah sejumlah 614 suara untuk Dapil 6 Aceh Timur. Hal ini berbeda dengan jumlah suara yang terdapat pada bukti permohonan yaitu sejumlah 956 suara.

12. Pengawasan Penetapan Perolehan Kursi dan Calon Terpilih Pasca

Dokumen terkait