BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
B. PELAKSANAAN
Hasil rapat persiapan pembentukan tim efektif ditindaklanjuti dengan Penerbitan SK Tim Efektif pada tanggal 5 April 2019.(Lampiran 1).
B. PELAKSANAAN
Tahap pelaksanaan proyek perubahan ini dilakukan pada 3 (tiga) periode jangka waktu yaitu jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang 1. Jangka Pendek (April-Mei 2019)
Kegiatan proyek pada jangka pendek dimulai dengan melakukan Inventaris/pengumpulan data sumber daya tenaga teknis pada awal taun 2019. Inventarisai dilakukan oleh tim inventarisasi dan dokumentasi dengan memberikan surat inventasisai ke daerah untuk mendapatkan gambaran nyata kondisi SDM petugas teknis di ingkungan kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil kegiatan inventarisasi SDM dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6. Tabel Ketersediaan Petugas Teknis Surveyor/Juru ukur
20
Kriteria Jabatan Jumlah Beban Kerja per
tahun Kebutuhan Juru Ukur ASN
Kegiatan jangka pendek selanjutnya Membuat Analisa Beban Kerja Pengukuran dan pemetaan di lingkungan Kanwil Provinsi Sulawesi Selatan dan per kantah Kab/Kota dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 7. Beban kerja Pengukuran dan Pemetaan
Dari analisa beban kerja di atas dapat diketahui di Provinsi Sulawesi Selatan masih membutuhkan 442 petugas teknis surveyor pengukuran dan pemetaan yang sampai dengan 2 taun ke depan.
Hal ini untuk mencapai pengukuran dan pemetaan Provinsi Sulawesi Selatan lengkap yang diperikirakan jumlah bidang tanah yang ada 6.709.109 bidang sampai dengan tahun 2024. Kanwil BPN Provinsi Sulawesi Selatan diharapkan dapat mampu memenuhi sejumlah 100 – 150 petugas teknis surveyor pengukuran dan pemetaan kadastral dari lulusan pelatihan hasil kerjasama Kanwil BPN Provinsi Sulawesi Selatan dengan Balai Latihan Kerja Makassar
No. Kantor Pertanahan
2 Kabupaten Gowa 430.250 147.106 283.144 47.191 117.822 29.284 4.881
3 Kabupaten Takalar 167.105 88.764 78.341 13.057 58.385 30.379 5.063
4 Kabupaten Jeneponto 263.280 54.271 209.009 34.835 23.065 31.206 5.201
5 Kabupaten Maros 319.300 115.197 204.103 34.017 64.065 51.132 8.522
6 Kabupaten Pangkep 201.000 35.422 165.578 27.596 20.887 14.535 2.423
7 Kabupaten Barru 132.000 40.400 91.600 15.267 13.973 26.427 4.405
8 Kabupaten Luwu 287.168 32.082 255.086 42.514 12.234 19.848 3.308
9 Kabupaten Tana Toraja 277.426 19.858 257.568 42.928 2.309 17.549 2.925
10 Kabupaten Soppeng 250.000 64.393 185.607 30.935 20.799 43.594 7.266
11 Kabupaten Sinjai 237.298 44.470 192.828 32.138 26.502 17.968 2.995
12 Kabupaten Kep. Selayar 84.620 36.242 48.378 8.063 33.032 3.210 535
13 Kabupaten Bone 930.000 124.476 805.524 134.254 51.132 73.344 12.224
14 Kabupaten Wajo 332.104 70.587 261.517 43.586 27.588 42.999 7.167
15 Kabupaten Parepare 63.800 49.997 13.803 2.301 20.318 29.679 4.947
16 Kabupaten Pinrang 320.500 132.815 187.685 31.281 35.226 97.589 16.265
17 Kabupaten Sidrap 615.949 111.527 504.422 84.070 31.408 80.119 13.353
18 Kabupaten Enrekang 145.000 60.490 84.510 14.085 58.722 1.768 295
19 Kabupaten Bantaeng 162.000 49.316 112.684 18.781 20.962 28.354 4.726
20 Kabupaten Bulukumba 245.500 65.332 180.168 30.028 62.830 2.502 417
21 Kabupaten Luwu Utara 408.664 122.623 286.041 47.674 26.333 96.290 16.048
22 Kabupaten Palopo 163.630 41.227 122.403 20.401 25.663 15.564 2.594
23 Kabupaten Luwu Timur 118.750 41.563 77.187 12.865 28.026 13.537 2.256
24 Kabupaten Toraja Utara 224.248 17.150 207.098 34.516 5.363 11.787 1.965
J U M L A H 6.709.109 1.805.591 4.903.518 817.253 958.435 847.156 141.193
21
Dengan memperhatikan kebutuhan tenaga teknis pengukuran dan pemetaan yang masih tinggi, diperlukan inovasi dalam pengelolaan dan rekrutmen pengadaan petugas teknis. Hal ini diperlukan penyiapan tenaga baru dengan tidak tergantung pada rekrutmen seleksi calon pegawai negeri (CPNS)
Proyek perubahan pengadaan tenaga teknis non PNS ini didesain dengan mengkolaborasi kemampuan/potensi antar lembaga pemerintah. Dalam hal ini yaitu kementerian ATR/BPN dan Kementerian Ketenagakerjaan dengan menyiapkan tenaga terampil berbasis kompetensi pengkuran dan pemetaan melalui pelaksanaan pelatihan pada Balai Latihan Kerja Makassar. Kolaborasi antara Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan dengan BLK Makassar diharapkan mampu penyiapan tenga terampil yang secara khusus dapat langsung dioptimalkan pada kegiatan Pelayanan di Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota.
Kegiatan selanjutnya yaitu sosialisasi pentahapan kegiatan dan konsultasi dengan stakeholder, project leader telah melakukan koordinasi dan presentasi di hadapan para stakeholder dengan maksud untuk mendapatkan dukungan dan masukan terhadap berjalannya proyek perubahan dengan lebih baik lagi. Konsultasi dilakukan internal bidang IP untuk mendapatkan dukungan secara penuh
Gambar 6. Kosultasi dengan Kepala Bidang IP
22
Dalam rangka untuk mewujudkan tertib administrasi diperlukan penandatanganan Perjanjian kerajasama (PKS) penyelenggaraan pelatihan tenaga teknis surveyor pengukuran dan pemetaan kadastral non PNS yang berbasis kompetensi. PKS akan memberikan dasar hukum yang kuat atas dilaksanakan pelatihan dengan out put/tujuan yang diingikan kedua belah pihak. Rancangan isi materi dari PKS terlebih dahulu kita diskusikan internal kantor wilayah mengenai maksud dan tujuan, Ruang lingkup, pelaksanaan, pembiyaan, jangka waktu PKS dilaksanakan, dan ketentuan lain lain yang penting dan perlu diatur lebih lanjut. Diskusi dilaksakan untuk lebih mempertajam antara permasalahan yang ada terkait SDM dan kebutuhan nyata petugas teknis surveyor di masing masing kantor pertanahan Kabupaten/Kota. Kajian secara teknis melibatkan Kepala Seksi Pengukuran dan Pemetaan Kadastral, Kepala Subbagian perencanaan dan pelaporan dan Kepala Subbagian Keuangan dan Barang Milik Negara. Diskusi dipandu oleh project leader dihadapan Kepala Bagian tata Usaha.
Gambar 7. Diskusi Konsep Perjanjian Kerja Sama Dengan BLK Draft PKS yang disusun oleh project leader setelah dilkukan diskusi secara terbuka mendpatkan masukan dari bagian Tata
23
Usaha yaitu terkait lulusan vokasi harus siap untuk melaksanakan tugas diseluruh wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Sedemikian juga isi dari perjanjian kerja sama telah dilaporkan kepada Bapak Kepala kantor wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan. Dari hasil konsultasi teknis dengan Kepala Kantor Wilayah PKS pengadaan Juru Ukur Non PNS ini mendapatakan dukungan penuh untuk bisa segera dilaksanakan mengingat ini menjadi solusi paling tepat dengan problem keterbatasan juru ukur di daerah. Berikut draft PKS yang telah disetujui Kepala kantor Wilyah BPN Provinsi Sulwesi Selatan.
Terlampir
Gambar 8. Dukungan dan Persetujuan Perjanjian Kerjasama dari Bapak Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan
Selanjutnya setelah selesai dilakukan perbaikan, konsep Perjanjian Kerja Sama (PKS) akan di bahas oleh tim BLK Makassar.
24
Gambar 9. Diskusi Perjanjian Kerja Sama Dengan Kepala BLK Makassar
Dari item perjanjian yang diusulkan dari Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan mendapatkan tambahan item dari pihak BLK yaitu adanya bahasan terkait dengan tindak lanjut lulusan yang bersertifikasi kompetensi untuk diprioritaskan bisa mengabdi di lingkungan Kementerian ATR/BPN. Pembahasan terakhir konsep PKS dilakukan pada pada tanggal 15 Mei 2019 dan disepakati akan dilaksanakan penandatangan PKS pada tanggal 23 Mei 2019 di BLK Makassar namun demikian karena ada pergantian mutasi pimpinan di lingkungan BLK Makassar penandatanganan PKS akan dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2019
2. Jangka Menengah
Target dari kegiatan proyek perubahan jangka menengah yaitu terlaksananya Pelatihan petugas teknis pengukuran dan Pemetaan Kadaster (PPK) non PNS di lingkungan Kanwil Provinsi Sulawesi selatan. Rencana awal kegiatan pelatihan akan dilaksanakan pada bula Juni sampai dengan Desember dengan jumlah peserta pelatihan pada tahun 2019 sebanyak 160 siswa. Kegiatan pelatihan sendiri bertempat di BLK Makassar. Hal ini dapat dilaksankan lebih
25
cepat dari perencanaan dimana telah dilakukan vokasi pengukuran dan pemetaan kadastral kepada 32 peseta pelatihan pada April dengan semangat kolaborasi antar institusi untuk menunjang kinerja penyelesaian pengukuran pemetaan kadaster di lingkungan Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan. Sedemikian juga lulusan BLK Makassar gelombang pertama pada bulan Mei telah diperdayakan sebanyak 9 orang untuk bekerja di lingkungan kanwil BPN Provinsi Sulawesi Selatan. Lihat lampiran 3
Gambar 10. Lulusan Pelatihan Petugas Teknis Surveyor Kadaster 3. Jangka Panjang
dalam rangka untuk mengarahkan lulusan pelatihan BLK diharapkan mampu menjadi Surveyor Kadaster Berlisensi yang profesional sebagaimana dijelaskan pada Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN Nmor 33 Tahun 2016 tentang Surveyor Kadaster Berlisensi dan perubahannnya Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 11 Tahunn 2017. Pemeberian lisensi sebagai Surveyor Kadaster Berlisensi (SKB) ditempuh dengan mengikuti ujian seleksi dengan kriteria sebagai Surveyor Kadaster atau Asisten Surveyor Kadaster