Project Leader
Didik Purnomo, S.S.T., M.Si.
Laporan Implentasi Proyek Perubahan
Pengadaan Petugas Ukur Melalui Pelatihan Tenaga Teknis Surveyor Kadaster Non PNS Berbasis Kompetensi Di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sulawesi Selatan
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL TAHUN 2019
ii
Laporan Implementasi Proyek Perubahan
Pengadaan Petugas Ukur Melalui Pelatihan Tenaga Teknis Surveyor Kadaster Non PNS Berbasis Kompetensi Di Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sulawesi Selatan
Nama : DIDIK PURNOMO, S.S.T., M.Si.
NIP : 19800728 200112 1 004 No. Absen : 8
Jabatan : Kepala Seksi Pengukuran dan Pemetaan Dasar Unit Kerja : Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi Sulawesi Selatan
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL TAHUN 2019
iii
Laporan Implementasi Proyek Perubahan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional
Judul : Pengadaan Petugas Ukur Melalui Pelatihan Tenaga Teknis Surveyor Kadaster Non PNS Berbasis Kompetensi Di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sulawesi Selatan Nama : DIDIK PURNOMO, S.S.T., M.Si.
NIP : 19800728 200112 1 004 No. Absen : 8
Jabatan : Kepala Seksi Pengukuran dan Pemetaan Dasar Unit Kerja : Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi Sulawesi Selatan
Dibimbing oleh, Coach
SUWARNI, S.E.
NIP. 19700705 199403 2 005
Dibuat oleh, Project Leader
DIDIK PURNOMO, S.S.T., M.Si.
NIP.19800728 200112 1 004
Disetujui, Mentor
Ir. Z. Zahirullah
NIP. 19660216 199403 1 003
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Pengadaan Petugas Ukur Melalui Pelatihan Tenaga Teknis Surveyor Kadaster Non PNS Berbasis Kompetensi Di Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sulawesi Selatan
Telah diseminarkan di Cikeas Bogor, pada tanggal 27 Mei 2019
Pembimbing, Coach
SUWARNI, S.E.
NIP. 19700705 199403 2 005
v
Kata Pengantar
Puji syukur dengan mengucapkan Alhamdulillah senantiasa kita haturkan kepada Allah swt. Tuhan Yang Maha Kuasa, dan yang memiliki ilmu pengetahuan alam semesta ini sehingga sampai saat ini kami telah merampungkan penulisan laporan implementasi Proyek Perubahan dengan judul “Pengadaan Petugas Ukur Melalui Pelatihan Tenaga Teknis Surveyor Kadaster Non PNS Berbasis Kompetensi Di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sulawesi Selatan”
Besar harapan kami dengan laporan ini dapat memberikan panduan dan arah bagaimana kita berkolaborasi antar instansi pemerintah ang lain dalam rangka mencari jalan keluar atas masalah keterbatasan sumber daya manusia petugas teknis lapangan. Hal ini menjadi sangat penting karena petugas lapangan merupakan ujung tombak awal pelayanan pengukuran dan pemetaan kadastral di lingkungan Kantor Wiayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan.
Laporan Proyek Perubahan ini jauh dari sempurna, selanjutnya kami berharap masukan, kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan kedepan dan Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung implementasi Proyek Perubahan ini yaitu Kepada:
1. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sulawesi Selatan Bapak Dr. H. Dadang Suhendi, S.H., M.H. yang telah memberikan dukungan penuh;
2. Kapala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bapak Ir. Virgo Eresta Jaya, M.Eng. Sc. yang telah memberi kesempatan kami untuk pemimba ilmu;
3. Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Makassar dan seluruh jajaran yang telah memberikan sambutan hangat dan semangat perubahan;
4. Kepala Bagian Tata Usaha, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sulawesi Selatan, Ibu Marliana, A.Ptnh., M.H. yang telah banyak memberi masukan dan pengayaan materi kerja sama;
vi
5. Kepala Bidang Infrastruktur Pertanahan, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sulawesi Selatan, Bapak Ir. Z. Zahirullah, yang senantiasa menjadi sumber inspirasi diskusi sekaligus sebagai mentor;
6. Widyaiswara Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Ibu Suwarni, S.E., yang telah bersedia menjadi pembimbing/coach;
7. Seluruh Widyaiswara Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional yang telah berbagi ilmu pengetahuan selama menempuh Pendidikan Dan Latihan Kepemimpinan Tingkat IV tahun 2019;
8. Tim Efektif proyek perubahan yang telah bekerja keras dengan penuh semangat dan keikhlasan;
9. Seluruh peserta Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan Tingkat IV Tahun 2019 yang penuh keceriaan dan inspirasi baru; dan
10. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah memberikan kontribusi terlaksananya proyek perubahan.
Semoga laporan proyek perubahan ini mampu memberikan informasi pentahapan kegiatan secara utuh dan memberikan manfaat perbaikan dalam menyediakan sumber daya manusia tenaga teknis surveyor kadaster di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional.
Project Leader
Kasi Pengukuran dan Pemetaan Dasar
DIDIK PURNOMO, S.S.T., M.Si NIP.19800728 200112 1 004
vii
D
AFTART
ABELTABEL 1.OUTPUT KUNCI PROYEK PERUBAHAN ... 5
TABEL 2.PENTAHAPAN PROYEK PERUBAHAN ... 6
TABEL 3.PERAN STAKEHOLDER PROYEK PERUBAHAN ... 11
TABEL 4.IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH ... 13
TABEL 5.KEANGGOTAAN DAN URAIAN TUGAS TIM EFEKTIF ... 17
TABEL 6.TABEL KETERSEDIAAN PETUGAS TEKNIS SURVEYOR/JURU UKUR ... 19
TABEL 7.BEBAN KERJA PENGUKURAN DAN PEMETAAN ... 20
TABEL 8.PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN PADA JANGKA PENDEK ... 26
TABEL 9.KENDALA DAN UPAYA PENEYELESAIAN ... 28
TABEL 10.RENCANA KEGIATAN PROYEK PERUBAHAN JANGKA MENENGAH ... 30
TABEL 11.RENCANA KEGIATAN PROYEK PERUBAHAN JANGKA PANJANG ... 32
viii
D
AFTARG
AMBARGAMBAR 1.DIAGRAM TIM PROYEK PERUBAHAN ... 7
GAMBAR 2.KUADRAN KECENDERUNGAN STAKEHOLDER... 10
GAMBAR 3.NETMAP STAKEHOLDER ... 11
GAMBAR 4. SEMINAR PROYEK PERUBAHAN ... 16
GAMBAR 5.RAPAT PEMBENTUKAN TIM EFEKTIF ... 17
GAMBAR 6.KOSULTASI DENGAN KEPALA BIDANG IP ... 21
GAMBAR 7.DISKUSI KONSEP PERJANJIAN KERJA SAMA DENGAN BLK ... 22
GAMBAR 8.DUKUNGAN DAN PERSETUJUAN PERJANJIAN KERJASAMA DARI KEPALA KANTOR WILAYAH BPNPROVINSI SULAWESI SELATAN .. 23
GAMBAR 9.DISKUSI PERJANJIAN KERJA SAMA DENGAN KEPALA BLK MAKASSAR ... 24
GAMBAR 10.LULUSAN PELATIHAN PETUGAS TEKNIS SURVEYOR KADASTER . 25 GAMBAR 11.LULUSAN PELATIHAN TENAGA TEKNIS SURVEYOR KADASTER MELAKUKAN SURVEI PENGUKURAN PEMETAAN KADASTER ... 27
GAMBAR 12.KONSULTASI PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN DENGAN COACH ... 28
ix
D
AFTARL
AMPIRANLAMPIRAN 1.SURAT KEPUTUSAN TIM EFEKTIF ... I LAMPIRAN 2.PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS) ... II LAMPIRAN 3.DAFTAR PESERTA PELATIHAN TENAGA TEKNIS SURVEYOR KADASTER ... III LAMPIRAN 4.PEMANFAATAN TENAGA TEKNIS SURVEYOR KADASTER ... IV
x DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
Daftar Lampiran ... ix
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. LATAR BELAKANG ... 1
B. TUJUAN ... 2
1. Tujuan Jangka Pendek (waktu : April dan Mei 2019) ... 2
2. Tujuan Jangka Menengah (waktu : Juni s.d. Desember 2019) ... 2
3. Tujuan Jangka Panjang (Tahun 2020-2021): ... 2
C. MANFAAT ... 3
D. RUANG LINGKUP PROYEK PERUBAHAN ... 3
BAB II. RENCANA PROYEK PERUBAHAN ... 5
A. OUTPUT KUNCI PROYEK PERUBAHANAHAN ... 5
B. PENTAHAPAN PROYEK PERUBAHAN ... 6
C. TIM PROYEK PERUBAHAN ... 7
D. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER ... 8
E. IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH ... 12
F. RESIKO ... 13
G. KRITERIA KEBERHASILAN ... 14
1. Jangka Pendek ... 14
2. Jangka Menengah ... 14
3. Jangka Panjang ... 14
H. FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN ... 14
I. HASIL ADOPSI BENCHMARKING ... 15
BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN ... 16
A. PERSIAPAN ... 16
B. PELAKSANAAN ... 19
C. EVALUASI ... 25
D. KONSULTASI ... 27
E. HAMBATAN PROYEK PERUBAHAN DAN TEKNIK PENYELESAIANNYA ... 28
xi
BAB IV. RENCANA TINDAK LANJUT PROYEK PERUBAHAN ... 29
A. JANGKA MENENGAH ... 29
B. JANGKA PANJANG... 30
BAB V. PENUTUP ... 33
BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Salah satu dari strategi pemerintah dalam mewujudkan tanah menjadi sumber keadilan dan kemakmuran yaitu dengan melaksanakan program strategis percepatan pendaftaran tanah. Kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tiga tahun terakhir telah menjadi program andalan yang dilaksanakan secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur. Kegiatan PTSL meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data fisik (pengukuran) dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar bidang- bidang tanah serta pemberian surat tanda bukti hak atas tanahnya.
Kegiatan pengukuran merupakan salah satu mile stone dari rangkaian kegiatan PTSL di provinsi Sulawesi Selatan tahun 2019 dengan target 155.000 bidang tanah. Memperhatikan target yang telah ditetapkan, sudah seharusnya menjadi prioritas untuk dilaksanakan secara lebih cepat, efektif dan efisien. Pencapaian target sesuai dengan waktu yang ditetapkkan perlu didukung dengan ketersediaan sumber daya manusia dan peralatan. Permasalahan klasik kurangnya tenaga teknis/surveyor kadaster(petugas ukur) yang tidak pernah mendapatkan solusi berpotensi menimbulkan masalah baru diantarannya keterlambatan penyelesaian target pengukuran dan pemetaan pada kegiatan strategis, sedemikian juga pelayanan pengukuran dan pemetaan pada permohonan rutin masyarakat. Permasalahan klasik ini menunjukan tidak optimal pelaksanaan tugas fungsi seksi Pengukuran dan Pemetaan Dasar di Bidang Infrastruktur Pertanahan Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan yaitu melaksanakan koordinasi dan pembinaan tenaga teknis dan surveyor pada Kantor Pertanahan di wilayahnya.
Berdasarkan analisis beban kerja pengukuran dan pemetaan se- Provinsi Sulawesi Selatan masih dibutuhan tenaga teknis berkompetensi Pengukuran dan Pemetaan Kadaster (PPK) sebanyak 99 orang pada tahun 2019. Dengan demikian proyek perubahan yang akan
2
diimplementasikan dengan inovasi pengadaan tenaga teknis surveyor kadaster non PNS ini secara langsung akan meningkatkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kepala Seksi Pengukuran dan Pemetaan Dasar (project leader), yaitu meningkatkan koordinasi dan bimbingan teknis tenaga teknis, surveyor dan pemantauan pengukuran dan pemetaan dasar. Sedemikian IKU mentor selaku atasan langsung dapat ditingkatkan dengan terlaksana rekrutmen tenaga teknis baru ang akan mendongkrak kinerja pelayanan pengukuran dan pemetaan kadaster.
Dari uraian di atas, diharapkan peserta DIKLAT PIM IV ini mampu melaksanakan dan menyajikan proyek perubahan (Proper) sebagai solusi dari masalah utama yaitu dengan judul “Pengadaan Petugas Ukur Melalui Pelatihan Tenaga Teknis Surveyor Kadaster Non PNS Berbasis Kompetensi Di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sulawesi Selatan”.
B. TUJUAN
Proyek perubahan ini memiliki tujuan yang disajikan dalam rentang jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
1. Tujuan Jangka Pendek (waktu : April dan Mei 2019)
Terlaksana kerja sama dengan disepakati Perjanjian Kerja Sama antara Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Makassar dalam penyediaan tenaga teknis surveyor pengukuran dan pemetaan kadaster berbasis kompetensi.
2. Tujuan Jangka Menengah (waktu : Juni s.d. Desember 2019)
Terealisasi kerja sama (MoU) Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan dan Balai Latihan Kerja (BLK) Makassar berupa pelatihan surveyor pengukuran dan pemetaan kadaster berbasis kompetensi dengan jumlah peserta 160 orang.
3. Tujuan Jangka Panjang (Tahun 2020-2021):
Menjadikan petugas teknis surveyor kadaster lulus ujian sebagai Surveyor Kadaster Berlisensi (SKB) sejumlah 200 orang yang tergabung pada Kantor Jasa Surveyor Kadaster Berlisensi (KJSKB)
3
dan perusahaan di bidang survei kadaster profesional yang bertugas melaksanakan pengukuran dan pemetaan di kementerian ATR/BPN.
C. MANFAAT
Manfaat proyek perubahan dalam mendukung peningkatan kinerja dan kualitas pelayanan publik yaitu
1. Meningkatkan sinergisitas kolaborasi Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan dengan instansi BLK Makassar dalam upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan peyerapan tenaga kerja yang tepat sasaran;
2. Terpenuhinya tenaga teknis surveyor pengukuran dan pemetaan kadaster di lingkungan Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan dan Kantor Pertanahan Kab./Kota;
3. Terlaksana percepatan penyelesaian kegiatan pengukuran dan pemetaan bidang tanah yang menjadi target kegiatan PTSL tahun 2019;
4. Menurunkan tunggakan pekerjaan pelayanan pengukuran dan pemetaan kadaster yang telah didaftar pada Kantor pertanahan Kabupaten/Kota se-Provinsi Sulawesi Selatan;
5. Percepatan pengukuran dan pemetaan kadaster dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran tanah pada jangka panjang dalam rangka meujudkan Provinsi Sulawesi Selatan lengkap sampai dengan tahun 2024.
D. RUANG LINGKUP PROYEK PERUBAHAN
Ruang lingkup Kegiatan proyek perubahan meliputi
1. Penandatanganan kerja sama/nota Kesepahaman antara Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sulawesi Selatan dan Balai Latihan Kerja Makassar untuk pelatihan tenaga surveyor kadaster non PNS;
2. Pelaksanaan kegiatan pelatihan Surveyor Pengukuran dan Pemetaan Kadaster (PPK) di BLK Makassar;
4
3. Penyaluran Tenaga Teknis Pengukuran dan Pemetaan Lulusan BLK ke Kantah Kab/Kota yang membutuhkan sesuai dengan Analisis Beban Kerja (ABK);
4. Akreditasi lulusan BLK Makassar menjadi Surveyor Kadaster Berlisensi.
5
BAB II. RENCANA PROYEK PERUBAHAN
A. OUTPUT KUNCI PROYEK PERUBAHANAHAN
Output kunci dari kegiatan proyek perubahan dapat disajikan sebagaimana Tabel di bawah;
Tabel 1. Output Kunci Proyek Perubahan
Nomor Output Deskripsi
1. Jangka Pendek (April-Mei 2019) Ditetapkan dokumen perjanjian kerja sama/ kesepahaman (memorandum of understanding) antara Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan dengan Balai Latihan Kerja Makassar tentang Pelatihan Surveyor Pengukuran dan Pemetaan Kadaster (PPK) Tahun 2019.
MoU berisi kesepahaman kerja sama yang saling menguntungkan terkait dengan pelatihan teknis tenaga surveyor PPK di BLK Makassar yang lulusannya direncanakan akan dimanfaatkan untuk membantu melaksanakan kegiatan pengukuran dan pemetaan di lingkungan Kanwil BPN Prov. Sul Sel.
2. Jangka Menengah (Juni-Desember 2019)
Terlaksana pembelajaran dan pelatihan surveyor pengukuran pemetaan kadaster berbasis berkompetensi.
Pelatihan dilaksankan selama 240 jam pelajaran yang dibagi menjadi tiga ateri utama yaitu ilmu ukur tanah, praktikum pengambilan data lapangan, pengolahan dan ethika profesi Surveyor Kadaster Berlisensi (SKB) 3. Jangka Panjang
(Tahun 2020-2021)
Terakreditasi lulusan pelatihan Surveyor Pengukuran dan Pemetaan Kadaster BLK makassar sebagai Surveyor Kadaster Berlisensi.
Pembelajaran Surveyor PPK BLK yang dilakukan mengacu pada materi vokasi bidang survei dan pemetaan yang akan ditindaklanjuti dengan kegiatan magang di kantor pertanahan,
Rekomendasi Kepala Kantor Pertanahan yang akan menjadi syarat mengikuti ujian profesi Surveyor Kadaster Berlisensi.
Output kunci ini menjadi tolok ukur atas keberhasilan rangkaian perencanaan dan pelaksanaan kegiatan proyek perubahan pada jangka pendek (2 bulan) sampai jangka panjang (2 tahun). Diharapkan dengan
6
output tersedianya petugas teknis surveyor kadaster ini, dapat memberikan solusi secara bertahan dalam rangka peercepatan pelaksanaan pengukuran dan pemetaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap dan pelayanan rutin.
B. PENTAHAPAN PROYEK PERUBAHAN
Adapun pentahapan proyek perubahan sebagaimana tabel di bawah ini;
Tabel 2. Pentahapan Proyek Perubahan
Tahapan Utama
Waktu
Anggaran (Rupiah) April 2019 Mei 2019
1 2 3 4 1 2 3 4 Tahap Persiapan
Pembentukan tim efektif 500K
a. Koordinasi dan Konsultasi dengan mentor/coach
b. Rapat pembentukan tim dan konsolidasi c. Penerbitan SK Tim
Efektif
Tahap Pelaksanaan Jangka pendek
Inventaris /
pengumpulan data sumber daya tenaga teknis saat ini;
100K
Membuat Analisa Beban Kerja(Pengukuran dan pemetaan) di lingkungan Kanwil Provinsi Sul-sel dan per kantah Kab/Kota;
100K
Pembuatan Jadwal pelaksanaan pelatihan PPK di Balai Latihan Kerja Makassar;
50K
Sosialisasi pentahapan kegiatan dan konsultasi
dengan BLK
stakeholder;
500K
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) penyelenggaraan
pelatihan surveyor
1000K
7 pengukuran dan
pemetaan kadaster (PPK)
Jangka menengah Pelaksanaan Pelatihan pengukuran dan Pemetaan Kadaster (PPK)
8000K (BLK) Juli 2019
Jangka panjang
Akreditasi lulusan pelatihan BLK menjadi Surveyor Kadaster Berlisensi
7500K (PNBP Peserta)
Februari 2020
Tahap Monitoring dan Evauasi (Monev)
Monitoring dan Evaluasi tahapan kegiatan penerbitan Perjanjian Kerjasama
500K
Monitoring dan Evaluasi tahapan kegiatan pelaksanaan pelatihan surveyor pengukuran dan pemetaan kadaster
500K
Desember 2019
Monitoring dan Evaluasi tahapan kegiatan pelaksanaan ujian surveyor kdaster berlisensi
500K
Februari 2020
C. TIM PROYEK PERUBAHAN
Gambar 1 Diagram Tim Proyek Perubahan
Sponsor Kepala Bidang IP
Ir. Z. Zahirullah
Project Leader Didik Purnomo, S.ST., M.Si
Tim Inventarisasi Dokumentasi Mahfud Jauhari,
A.P.
Denik, A.P.
Tim Pengajar Akhmad Syaparuddin,
S.Si.T.
Reza Ariesta, S.T.
Marzuki, S.S.T.
Tim Praktikum Bustam, S.S.T.
Ishak Ariyadi, S.Tr.
Irsa Syam, S.Tr.
Fadilla, A.P.
Tim Monev Taufik, S.T., M.H.
Irvan Thamrin, S.ST., M.T.
Dedi Rahmat Sukarya, S.ST.
Coach dan Narasumber
8
Struktur organisasi tim proyek perubahan sebagaimana Gambar 1. disusun untuk memudahkan kerja tim secara efektif dan efisien, dan dapat deskripsikan tugas masing-masing anggota sebagai berikut:
Sponsor, Kepala Bidang Infrastruktur Pertanahan disini memiliki peran penting untuk mengarahkan, membimbing dan menyetujui serta mendukung proyek perubahan.
Coach, bertugas memberikan bimbingan, arahan, masukan serta konseling kepada Poject Leader selama proyek perubahan berlangsung Narasumber, berperan memfasilitasi dan memberikan pendampingan konsultasi dari Project Team
Project leader, memiliki peran mengarahkan anggota tim dan bertannggung jawab terhadap semua rangkaian proyek perubahan mulai dari perencanaan pelaksanaan dan monitoring eavaluasi proyek perubahan.
Tim Inventarisasi dan dokumentasi, bertugas melakukan inventarisasi data existing dan mendokumentasi semua proses pelaksanaan proyek perubahan.
Tim Pengajar, memiliki tugas untuk memberikan materi pelatihan surveyor pengukuran dan pemetaan kadaster/ilmu ukur tanah dan dasar geomatika.
Tim Praktikum, tim yang secara khusus mendampingi peserta pelatihan dalam melaksanakan pratek kerja di lapangan.
Tim Monitoring dan Evaluasi, merupakan tim yang melakukan pemantauan dan memberikan masukan dari setiap tahapan apakah sudah berjalan sesuai dengan rencana kerja.
D. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER
Stakeholder yang diidentifikasi terlibat dalam proyek Perubahan ini antara lain :
Stakeholder Primer, yaitu mereka yang langsung dipengaruhi (dapat bersifat positif maupun negatif) oleh program yang dijalankan oleh
9
suatu organisasi publik tertentu. Dalam hal ini Stakeholder Primer-nya adalah Kepala Kantor Wilayah BPN Prov. Sulawesi Selatan (internal).
Stakeholder Sekunder, yaitu mereka yang tidak langsung dipengaruhi (dapat bersifat positif maupun negatif) oleh program yang dijalankan oleh suatu organisasi publik tertentu. Dalam hal ini stakeholder Sekunder-nya adalah:
1. Kepala Kantor Pertanahan (eksternal) 2. Kepala Balai Latihan Kerja (eksternal) 3. Tim pengajar pelatihan BLK (eksternal)
4. Pejabat Pembuat Komitmen di Kantah (eksternal) 5. Kasi IP Kantah (eksternal)
6. Kasubsi Pengukuran dan Pemetaan Kadastral (eksternal)
7. Kasubsi Pengukuran dan pemetaan Dasar dan Tematik (eksternal) 8. Admin GeoKKP Web (Internal)
9. Masyarakat (eksternal)
10. Staf Bidang IP selaku anggota Tim Efektif
Stakeholder Utama, yaitu mereka yang bisa memiliki pengaruh positif/
negatif terhadap program pemerintah dan keberadaan mereka sangat penting bagi organisasi yang memiliki program tersebut. Dalam hal ini Stakeholder Utama adalah Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (eksternal). Selanjutnya, berdasarkan kelompok kecenderungan dukungan, maka stakeholder tersebut dapat dibuat sebagaimana gambar Kuadran stakeholder berikut:
10
Gambar 2. Kuadran Kecenderungan Stakeholder
hubungan antar stakeholder secara hierarki, koordinasi, kolaborasi dan anggaran dapat dilihat pada hasil pemetaan stakeholder dalam proyek perubahan jangka pendek dengan menggunakan netmap sebagaimana gambar berikut
Latens
•Pejabat Pembuat Komitmen (eksternal) +/-
•Pers (eksternal) +/-
•Admin GeoKKP Web (Internal) +/-
• Petugas Ukur Kanwil (Internal) +/-
•Petugas ukur Kantah Kab./Kota (eksternal) +/-
Promoters
•Dirjen IK (eksternal) +
•Direktur PPD, Direktur PPK, Ditjen IK (eksternal) +
•Kakanwil BPN Prov. Sul Sel (Internal) +
•Kepala Bidang IP (Internal) +
•Kepala Kantor Pertanahan (eksternal) +
•Kepala Balai Latihan Kerja (eksternal) +
•Tim pengajar pelatihan BLK(eksternal) +
•Kasi IP Kantah (eksternal) +
•Kasubsi Pengukuran dan Pemetaan Kadastral (eksternal) +
•Kasubsi Pengukuran dan pemetaan Dasar dan Tematik (eksternal) +
•Staf Bidang IP selaku anggota Tim Efektif +
Apatethic
• Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) -/+
Defenders
•Masyarakat (eksternal) +
Interest Influens
11
: Hirarki/Pelaporan : kolaborasi
: Dana : Aspirasi
: Koordinasi
Gambar 3. NetMap Stakeholder
Dan stakeholder masing masing memiliki peran yang diuraikan pada tabel berikut
Tabel 3. Peran Stakeholder Proyek Perubahan
No. Stakeholder Peranan
1. Dirjen IK Menginisiasi pemanfaatan tenaga lulusan BLK pada percepatan pelayanan pengukuran dan pemetaan kegiatan prioritas dan rutin
2. Direktur PPD, Direktur PPK, Ditjen IK
Memberikan bahan vokasi pelatihan bidang pengukuran dan pemetaan kadaster
3. Kakanwil BPN Prov. Sul Sel (Internal)
berperan memberikan dukungan penuh, arahan, pertimbangan, dan menetapkan tim efektif serta melaksanakan bimbingan dan masukan selama proyek perubahan dilaksanakan
4. Kepala Kantor
Pertanahan (eksternal)
Kepala Kantor Pertanahan selaku penanggung jawab kegiatan di Kantor
Petugas Ukur Pers
Masyarakat
Kantor Pertanahan Kepala BLK Makassar
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Kasi IP Kantah
Kasubsi PPK Kantah Kakanwil BPN Sul Sel
Ditjen IK
Kabid IP
Staf Bidang IP
12
Pertanahan berperan penuh untuk mengarahkan dan memanfaatkan lulusan BLK untuk berperan dalam membantu pengukuran dan pemetaan di wilayah kerja Kab/Kota
5. Kepala Balai Latihan Kerja (eksternal)
Kepala BLK selaku penanggung jawab kegiatan berperan penuh untuk melakukan pemantauan atas proses penyelenggaraan belajar mengajar 6. Tim pengajar pelatihan
BLK(eksternal)
Membantu dalam kegiatan on class dan praktikum
7. Kasi IP Kantah (eksternal)
Mengarahkan operasional lapangan dan kontrol kualitas terhadap kegiatan pengukuran dan pemetaan kadaster 8. Kasubsi Pengukuran dan
Pemetaan Kadastral (eksternal)
Memberikan pendampingan nyata pada kegiatan realisasi pengukuran di lapangan dan pengolahan data di studio 9. Kepala seksi IP dan Staf
Bidang IP selaku anggota Tim Efektif
Berperan untuk memberikan materi dan monitoring evaluasi proses belajar mengajar on class dan praktikum
10. Pejabat Pembuat Komitmen di Kantah (eksternal)
Memberikan kelayakan untuk pemberian kontrak layak bayar terkait pekerjaan pengukuran dan pemetaan kadaster di kantah
11. Pers (eksternal) Memberikan informasi yang positif terhadap hasil kolaborasi percepatan pengukuran dan pemetaan yang dilakukan oleh Surveyor alumni PPK BLK Makassar yang dilatih lansung oleh tim ahli praktisi dari Kanwil BPN Provinsi Sulawesi Selatan
12. Admin GeoKKP Web (Internal)
Melakukan pemantauan pemanfaatan akun surveyor Kadaster berlisensi
13. Masyarakat (eksternal) Merasakan adanya percepatan dan kelancaran atas layanan kegiatan pengukuran dan pemetaan (user)
14. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Melakukan pemantauan atas kinerja kolaborasi BPN dan BLK dalam rangka memberikan solusi atas tunggakan pelayanan pengukuran dan pemetaan.
E. IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH
Dalam pelaksanaan proyek perubahan dapat diidentifikasi potensi masalah yang akan muncul dan strategi untuk mengatasi dapat diuraikan sebagaimana tabel berikut
13
Tabel 4. Identifikasi Potensi Masalah
Nomor Potensi Masalah Strategi Mengatasi
Masalah INTERNAL
1.
Ketidaksiapan tim efektif dalam mengumpulkan dokumen pelaporan , menganalisa pelaporan, dan bekerja tepat waktu mengingat saat ini sedang berjalan pekerjaan prioritas
Penguatan kapasitas SDM melalui FGD, dan penguatan anggota Tim.
2.
Proyek perubahan kurang menjadi prioritas sehingga menimbulkan keterlambatan dalam realisasi
Penyusunan Jadwal yang jelas, agar lebih tertib dalam
penugasan dan
tanggungjawab
3.
Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung yang kurang.
Optimalisasi kinerja tim dan pengadaan sarana dan prasarana
4.
Tatalaksana yang masih konvensional
Memperkuat koordinasi dengan memanfaatkan group sosial media
Eksternal
1.
Kurang sinkron waktu tim BLK yang dimungkinkan bersamaan dengan agenda yang terlebih dahulu terjadwal
Melakukan sinkronisasi agenda dua bulan yang akan datang (jangka pendek)
2.
Ketidaksiapan ketatausahaan BLK dalam menunjang sarana dan prasana kegiatan
Melakukan koordinasi, kolaborasi dan Focus Group
Discussion untuk
menghasilkan uraikan kegiatan yang jelas dan matang.
F. RESIKO
Untuk meminimalisir kegagalan Pelaksanaan proyek perubahan ini maka akan dilaksankan secara bertahap, yaitu pada rentang rencana jangka pendek selama 2 (dua) bulan pertama yang menghasilkan penerbitan Keputusan Kesepahaman (MoU)/perjanjian kerja sama. MoU ini akan ditindaklanjuti dengan melaksakan pelatihan tenaga Surveyor
14
Pengukuran dan Pemetaan Kadaster yang djadwalkan sampai dengan akhir Agustus. Kegiatan pasca pelatihan secara bertahap akan dilakukan pendistribusian lulusan untuk magang/aktualisasikan diri pada membantu pengukuran dan pemetaan pada kegiatan PTSL 2019. Risiko gagal tidak terlaksana proyek perubahan yaitu akan ditemui pada rencana jangka panjang yang disebabkan oleh tidak adanya penerimaan Kontrak kerja tenaga Surveyor Kadaster Berlisensi pada Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota.
G. KRITERIA KEBERHASILAN
Kriteria keberhasilan dalam pelaksanaan proyek perubahan dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Jangka Pendek
Terealisasi dukungan dari stakeholder promoters dan tim efektif yang menghasilkan kolaborasi antar lembaga yang menghasilkan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU)/Perjanjian Kerja Sama dalam menyediakan tenaga terampil surveyor Pengukuran dan Pemetaan Kadaster
2. Jangka Menengah
Terselenggara pelatihan tenaga teknis surveyor pengukuran dan pemetaan kadaster pada tahun 2019. Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan dapat menyerap/memanfaatkan lulusan pelatihan tenaga teknis surveyor kadaster BLK Makassar tahun 2019 dan dalam rangka membantu percepatan kegiatan pengukuran dan pemetaan pada kegitan rutin dan prioritas (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap)
3. Jangka Panjang
Terwujudnya lulusan pelatihan tenaga teknis surveyor kadaster dari BLK Makassar yang memiliki kompetensi handal yang mampu bersaing di dunia profesi Surveyor Kadaster Berlisensi (SKB).
H. FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN
15
Faktor-faktor yang mendukung pencapaian tujuan proyek Perubahan yaitu
1. Dukungan penuh dari para Stakeholder dan terbentuk Tim Efektif yang memiliki komitmen tinggi dalam mengelola Proyek perubahan;
2. Tersedia peralatan ukur berupa GNSS RTK dan Total Station hasil pengadaan barang di Direktorat Jenderal Infrastrukktur Keagrariaan Kementerian ATR/BPN tahun 2018.
I. HASIL ADOPSI BENCHMARKING
Nilai nilai yang diadopsi dari kegiatan benchmarking yaitu ada kesamaan masalah klasik yaitu rendahnya kinerja unit kerja pelayanan publik baik di pemda DKI Jakarta dan Kantor Pertanahan Kota Bandung. Hal ini, disebabkan terbatas kualitas dan jumlah PNS.
Masalah di atas dapat diatasi salah satunya yaitu dengan berkolaborasi dengan pihak eksternal untuk melakukan rekrutmen tenaga muda yang handal dan cakap selanjutnya dilakukan pembimbingan untuk peningkatan kualitas secara konsisten dan bertahan.
Kantor pertanahan Kota Bandung pada tahun 2017 memiliki target PTSL sejumlah 93.000 bidang tanah dengan jumlah SDM 298 orang sampai pertengahan semester kedua hanya mampu menyelesaikan 1,1% dari target. Sebagai terobosan inovatif telah dilakukan kolaborasi dengan stakeholder eksternal yaitu melibatkan lembaga pendidikan Institut Teknologi Bandung dan pemerintah Kota Bandung dalam upaya menyediakan tenaga muda berpotensi sebanyak 300 orang baru non ASN sehingga target dapat diselesaikan dengan capaian 152% pada akhir tahun 2017.
16
BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
A. PERSIAPAN
Pada tahapan persiapan pelaksanaan Proyek Perubahan di lingkugan Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan terkait dengan pemecahan masalah klasik yaitu kurangnya tenaga teknis pengukuran saat ini. Hal ini menjadi prioritas segera dipenuhi, dengan meperhatikan beban kerja kegiatan pengukuran pada tahun 2019 ini mencapai 200.000 Bidang tanah. Adapun tahapan persiapan yang telah dilakukan yaitu 1. Seminar proyek perubahan dilakukan dihadapan stakeholder internal
yaitu Kepala Bidang infrastruktur Pertanahan (IP), Kepala Seksi Penngukuran dan Pemetaan Kadastral, Kepala Seksi Survei Pemetaan Tematik, para pejabat fungsional di bidang IP.
Sebagaimana Gambar di bawah
Gambar 4. Seminar Proyek Perubahan
Hasil Seminar Proyek perubahan mendapatkan atensi dan dukungan para stakeholder internal dengan harapan kinerja pengukuran dan pemetaan di bidang IP dapat ditingkatkan secara signifikan.
Disepakati bersama dalam rangka penyediaan tenaga teknis pengukuran yang paling efektif untuk mendapatkan kinerja
17
pelayanan pengukuran yang baik yaitu dengan melibatkan peran aktif stakeholder eksternal dalam hal proyek perubahan ini yaitu melibatkan Balai Latihan Kerja (BLK) Makassar dalam rangka menyediakan calon petugas teknis surveyor kadaster yang handal siap kerja.
2. Kegiatan persiapan selanjutnya Pembentukan Tim Efektif yang akan berkerja secara tertib terencana untuk mewujudkan kerjasama dengan BLK Makassar dalam rangka mendidik dan meyiapkan tenaga teknis surveyor Pengukuran dan Pemetaan Kadastral non Pegawai Negeri Sipil. Diawali dengan dilaksanakan konsultasi dengan coach dan mentor untuk membahas keterlibatan personal yang akan ditetapkan dalam SK Tim Efektif. Selanjutnya dilaksanakan Rapat pembentukan tim dan konsolidasi untuk pembagian kerja secara tepat sesuai kompetensi teknis. Hasil Rapat disepakati uraian struktur keanggotaan dan tugas masing bagian tim dengan melibatakan stakeholder dari internal dan eksternal.
Kegiatan rapat pembentukan tim efektif dapat dilihat pada gambar di bawah
Gambar 5. Rapat Pembentukan Tim Efektif
Adapun uraian keanggotaan dan tugas tim efektif dapat dijelaskan sebagaimana tabel di bawah
Tabel 5. Keanggotaan dan Uraian Tugas Tim Efektif
18
Keanggotaan dan Uraian Tugas Tim Efektif
Keanggotaan Uraian Tugas
1. Mentor :
Kepala Bidang Infrastruktur Pertanahan,
Ir. Z. Zahirullah
Membantu dan mengarahkan pelaksanaan proyek perubahan.
2. Coach :
Widaiswara PPSDM, Suwarni, SE
Membimbing Project Leader dalam pelaksanaan proyek perubahan.
3. Project Leader :
Kasi Pengukuran dan Pemetaan Dasar
Didik Purnomo, S.S.T., M.Si.
a. Menyusun jadual pelaksanaan proyek perubahan;
b. Mengkoordinasikan
pelaksanaan proyek perubahan dengan Kepala Bidang Infrastruktur Pertanahan (IP) dan jajarannya serta pihak (Tim) di luar Bidang IP yang terlibat; dan
c. Melaporkan pelaksanaan proyek perubahan yang telah dilakukan kepada Tim Pengarah setiap 1 (satu) minggu, atau setiap dibutuhkan.
d. Bertanggungjawab dalam penyusunan, pelaksanaan, dan koordinasi pelaksanaan proyek perubahan.
4. Tim Inventarisasi Dokumentasi
• Denik, A.P.
• Fadilla, A.P.
Tim Inventarisasi dan dokumentasi, bertugas melakukan inventarisasi data SDM existing dan mendokumentasi semua proses pelaksanaan proper.
5. Tim Pengajar
• Irvan Thamrin, S.ST., M.T.
• Dedi Rahmat Sukarya, S.ST.
• Bustam, S.S.T.
• Reza Ariesta, S.T.
Tim Pengajar, memiliki tugas untuk memberikan materi pelatihan surveyor pengukuran dan pemetaan kadaster/ilmu ukur tanah.
6. Tim Praktikum
• Marzuki, S.S.T.
• Ishak Ariyadi, S.Tr.
• Irsal Syam, S.Tr.
• Mahfud Jauhari, A.P.
Tim Praktikum, tim yang secara khusus mendampingi peserta pelatihan dalam melaksanakan pratek kerja di lapangan.
19
Keanggotaan dan Uraian Tugas Tim Efektif
Keanggotaan Uraian Tugas
7. Tim Monitoring dan Evaluasi
• Akhmad Syaparuddin, S.Si.T.
• Taufik, S.T., M.H.
Tim Monitoring dan Evaluasi, merupakan tim yang melakukan pemantauan dan memberikan masukan dari setiap tahapan apakah sudah berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
8. Tim Eksternal dari Balai Latihan Kerja (BLK) Makassar
• As Adiah, S.T., M.M.
• R. Siregar S.T.
Tugas Tim Eksternal dari BLK Makassar
Mengkoordinasikan dan melakukan sinkronisasi jadwal kegiatan penandatanganan perjanjian kerja sama dan pelaksanaan vokasi pelatihan pengkuran dan pemetaan kadastral (PPK) berkompeten di pusat pelatihan BLK Makassar;
Menyusun matrikulasi materi pelatihan PPK di BLK Makassar
Hasil rapat persiapan pembentukan tim efektif ditindaklanjuti dengan Penerbitan SK Tim Efektif pada tanggal 5 April 2019.(Lampiran 1).
B. PELAKSANAAN
Tahap pelaksanaan proyek perubahan ini dilakukan pada 3 (tiga) periode jangka waktu yaitu jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang 1. Jangka Pendek (April-Mei 2019)
Kegiatan proyek pada jangka pendek dimulai dengan melakukan Inventaris/pengumpulan data sumber daya tenaga teknis pada awal taun 2019. Inventarisai dilakukan oleh tim inventarisasi dan dokumentasi dengan memberikan surat inventasisai ke daerah untuk mendapatkan gambaran nyata kondisi SDM petugas teknis di ingkungan kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil kegiatan inventarisasi SDM dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6. Tabel Ketersediaan Petugas Teknis Surveyor/Juru ukur
20
Kriteria Jabatan Jumlah Beban Kerja per
tahun Kebutuhan Juru Ukur ASN
Kasi 27
800.000 Bidang Tanah, dibutuhkan
750
Juru Ukur442
Kasubsi 45 Juru Ukur 121
SKB SKB 9
ASKB 106
total 308
Kegiatan jangka pendek selanjutnya Membuat Analisa Beban Kerja Pengukuran dan pemetaan di lingkungan Kanwil Provinsi Sulawesi Selatan dan per kantah Kab/Kota dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 7. Beban kerja Pengukuran dan Pemetaan
Dari analisa beban kerja di atas dapat diketahui di Provinsi Sulawesi Selatan masih membutuhkan 442 petugas teknis surveyor pengukuran dan pemetaan yang sampai dengan 2 taun ke depan.
Hal ini untuk mencapai pengukuran dan pemetaan Provinsi Sulawesi Selatan lengkap yang diperikirakan jumlah bidang tanah yang ada 6.709.109 bidang sampai dengan tahun 2024. Kanwil BPN Provinsi Sulawesi Selatan diharapkan dapat mampu memenuhi sejumlah 100 – 150 petugas teknis surveyor pengukuran dan pemetaan kadastral dari lulusan pelatihan hasil kerjasama Kanwil BPN Provinsi Sulawesi Selatan dengan Balai Latihan Kerja Makassar
No. Kantor Pertanahan
JUMLAH BIDANG TANAH
Total Terdaftar Belum K1-K3/
Terpetakan Belum K4/
terdaftar tahun terpetakan tahun
1 Kota Makasar 329.517 240.283 89.234 14.872 171.791 68.492 11.415
2 Kabupaten Gowa 430.250 147.106 283.144 47.191 117.822 29.284 4.881
3 Kabupaten Takalar 167.105 88.764 78.341 13.057 58.385 30.379 5.063
4 Kabupaten Jeneponto 263.280 54.271 209.009 34.835 23.065 31.206 5.201
5 Kabupaten Maros 319.300 115.197 204.103 34.017 64.065 51.132 8.522
6 Kabupaten Pangkep 201.000 35.422 165.578 27.596 20.887 14.535 2.423
7 Kabupaten Barru 132.000 40.400 91.600 15.267 13.973 26.427 4.405
8 Kabupaten Luwu 287.168 32.082 255.086 42.514 12.234 19.848 3.308
9 Kabupaten Tana Toraja 277.426 19.858 257.568 42.928 2.309 17.549 2.925
10 Kabupaten Soppeng 250.000 64.393 185.607 30.935 20.799 43.594 7.266
11 Kabupaten Sinjai 237.298 44.470 192.828 32.138 26.502 17.968 2.995
12 Kabupaten Kep. Selayar 84.620 36.242 48.378 8.063 33.032 3.210 535
13 Kabupaten Bone 930.000 124.476 805.524 134.254 51.132 73.344 12.224
14 Kabupaten Wajo 332.104 70.587 261.517 43.586 27.588 42.999 7.167
15 Kabupaten Parepare 63.800 49.997 13.803 2.301 20.318 29.679 4.947
16 Kabupaten Pinrang 320.500 132.815 187.685 31.281 35.226 97.589 16.265
17 Kabupaten Sidrap 615.949 111.527 504.422 84.070 31.408 80.119 13.353
18 Kabupaten Enrekang 145.000 60.490 84.510 14.085 58.722 1.768 295
19 Kabupaten Bantaeng 162.000 49.316 112.684 18.781 20.962 28.354 4.726
20 Kabupaten Bulukumba 245.500 65.332 180.168 30.028 62.830 2.502 417
21 Kabupaten Luwu Utara 408.664 122.623 286.041 47.674 26.333 96.290 16.048
22 Kabupaten Palopo 163.630 41.227 122.403 20.401 25.663 15.564 2.594
23 Kabupaten Luwu Timur 118.750 41.563 77.187 12.865 28.026 13.537 2.256
24 Kabupaten Toraja Utara 224.248 17.150 207.098 34.516 5.363 11.787 1.965
J U M L A H 6.709.109 1.805.591 4.903.518 817.253 958.435 847.156 141.193
21
Dengan memperhatikan kebutuhan tenaga teknis pengukuran dan pemetaan yang masih tinggi, diperlukan inovasi dalam pengelolaan dan rekrutmen pengadaan petugas teknis. Hal ini diperlukan penyiapan tenaga baru dengan tidak tergantung pada rekrutmen seleksi calon pegawai negeri (CPNS)
Proyek perubahan pengadaan tenaga teknis non PNS ini didesain dengan mengkolaborasi kemampuan/potensi antar lembaga pemerintah. Dalam hal ini yaitu kementerian ATR/BPN dan Kementerian Ketenagakerjaan dengan menyiapkan tenaga terampil berbasis kompetensi pengkuran dan pemetaan melalui pelaksanaan pelatihan pada Balai Latihan Kerja Makassar. Kolaborasi antara Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan dengan BLK Makassar diharapkan mampu penyiapan tenga terampil yang secara khusus dapat langsung dioptimalkan pada kegiatan Pelayanan di Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota.
Kegiatan selanjutnya yaitu sosialisasi pentahapan kegiatan dan konsultasi dengan stakeholder, project leader telah melakukan koordinasi dan presentasi di hadapan para stakeholder dengan maksud untuk mendapatkan dukungan dan masukan terhadap berjalannya proyek perubahan dengan lebih baik lagi. Konsultasi dilakukan internal bidang IP untuk mendapatkan dukungan secara penuh
Gambar 6. Kosultasi dengan Kepala Bidang IP
22
Dalam rangka untuk mewujudkan tertib administrasi diperlukan penandatanganan Perjanjian kerajasama (PKS) penyelenggaraan pelatihan tenaga teknis surveyor pengukuran dan pemetaan kadastral non PNS yang berbasis kompetensi. PKS akan memberikan dasar hukum yang kuat atas dilaksanakan pelatihan dengan out put/tujuan yang diingikan kedua belah pihak. Rancangan isi materi dari PKS terlebih dahulu kita diskusikan internal kantor wilayah mengenai maksud dan tujuan, Ruang lingkup, pelaksanaan, pembiyaan, jangka waktu PKS dilaksanakan, dan ketentuan lain lain yang penting dan perlu diatur lebih lanjut. Diskusi dilaksakan untuk lebih mempertajam antara permasalahan yang ada terkait SDM dan kebutuhan nyata petugas teknis surveyor di masing masing kantor pertanahan Kabupaten/Kota. Kajian secara teknis melibatkan Kepala Seksi Pengukuran dan Pemetaan Kadastral, Kepala Subbagian perencanaan dan pelaporan dan Kepala Subbagian Keuangan dan Barang Milik Negara. Diskusi dipandu oleh project leader dihadapan Kepala Bagian tata Usaha.
Gambar 7. Diskusi Konsep Perjanjian Kerja Sama Dengan BLK Draft PKS yang disusun oleh project leader setelah dilkukan diskusi secara terbuka mendpatkan masukan dari bagian Tata
23
Usaha yaitu terkait lulusan vokasi harus siap untuk melaksanakan tugas diseluruh wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Sedemikian juga isi dari perjanjian kerja sama telah dilaporkan kepada Bapak Kepala kantor wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan. Dari hasil konsultasi teknis dengan Kepala Kantor Wilayah PKS pengadaan Juru Ukur Non PNS ini mendapatakan dukungan penuh untuk bisa segera dilaksanakan mengingat ini menjadi solusi paling tepat dengan problem keterbatasan juru ukur di daerah. Berikut draft PKS yang telah disetujui Kepala kantor Wilyah BPN Provinsi Sulwesi Selatan.
Terlampir
Gambar 8. Dukungan dan Persetujuan Perjanjian Kerjasama dari Bapak Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan
Selanjutnya setelah selesai dilakukan perbaikan, konsep Perjanjian Kerja Sama (PKS) akan di bahas oleh tim BLK Makassar.
24
Gambar 9. Diskusi Perjanjian Kerja Sama Dengan Kepala BLK Makassar
Dari item perjanjian yang diusulkan dari Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan mendapatkan tambahan item dari pihak BLK yaitu adanya bahasan terkait dengan tindak lanjut lulusan yang bersertifikasi kompetensi untuk diprioritaskan bisa mengabdi di lingkungan Kementerian ATR/BPN. Pembahasan terakhir konsep PKS dilakukan pada pada tanggal 15 Mei 2019 dan disepakati akan dilaksanakan penandatangan PKS pada tanggal 23 Mei 2019 di BLK Makassar namun demikian karena ada pergantian mutasi pimpinan di lingkungan BLK Makassar penandatanganan PKS akan dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2019
2. Jangka Menengah
Target dari kegiatan proyek perubahan jangka menengah yaitu terlaksananya Pelatihan petugas teknis pengukuran dan Pemetaan Kadaster (PPK) non PNS di lingkungan Kanwil Provinsi Sulawesi selatan. Rencana awal kegiatan pelatihan akan dilaksanakan pada bula Juni sampai dengan Desember dengan jumlah peserta pelatihan pada tahun 2019 sebanyak 160 siswa. Kegiatan pelatihan sendiri bertempat di BLK Makassar. Hal ini dapat dilaksankan lebih
25
cepat dari perencanaan dimana telah dilakukan vokasi pengukuran dan pemetaan kadastral kepada 32 peseta pelatihan pada April dengan semangat kolaborasi antar institusi untuk menunjang kinerja penyelesaian pengukuran pemetaan kadaster di lingkungan Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan. Sedemikian juga lulusan BLK Makassar gelombang pertama pada bulan Mei telah diperdayakan sebanyak 9 orang untuk bekerja di lingkungan kanwil BPN Provinsi Sulawesi Selatan. Lihat lampiran 3
Gambar 10. Lulusan Pelatihan Petugas Teknis Surveyor Kadaster 3. Jangka Panjang
dalam rangka untuk mengarahkan lulusan pelatihan BLK diharapkan mampu menjadi Surveyor Kadaster Berlisensi yang profesional sebagaimana dijelaskan pada Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN Nmor 33 Tahun 2016 tentang Surveyor Kadaster Berlisensi dan perubahannnya Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 11 Tahunn 2017. Pemeberian lisensi sebagai Surveyor Kadaster Berlisensi (SKB) ditempuh dengan mengikuti ujian seleksi dengan kriteria sebagai Surveyor Kadaster atau Asisten Surveyor Kadaster
C. EVALUASI
26
Pentahapan proyek perubahan telah berhasil dilaksanakan sebagaimana direncanakan kegiatan sampai dengan jangka pendek, untuk keperluan kegiatan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan tingkat IV. Bahkan ada sebagian kegiatan yang direncanakan masuk pada jadwal pentahapan jangka menengah dapat dilaksanakan pada jangka pendek. Hal ini dapat terlaksana karena adanya keinginan dan kepercayaan dari para pihak yaitu Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan dengan Balai Latihan Kerja Makassar untuk memberikan percepatan pengadaan tenaga teknis surveyor kadaster dalam rangka percepatan pengukuran dan pemetaan kadaster PTSL 2019 dan penyerapan tenaga kerja lulusan BLK Makassar.
Adapun pelaksanaan kegiatan pada pentahapan jangka pendek dapat diuraikan sebagaimana tabel di bawah
Tabel 8. Pelaksanaan Proyek Perubahan Pada Jangka Pendek
Tahap pelaksanaan nomor 5 (lima) merupakan mile stone pentahapan jangka pendek. Disepakati Perjanjian Kerja Sama antara Kanwil BPN Provinsi Sulawesi Selatan dan Balai Latihan Kerja Makassar diharapkan menjadi panduan tolok ukur pencapaian indikator kinerja utama masing-masing lembaga. Tentunya perjanjian kerja sama ini akan memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak.
Pelatihan petugas teknis dilaksanakan terbagi menjadi 5 (lima) gelombang masing per gelombang dua kelas dan setiap kelas terdapat
ya tidak
Pembentukan tim efektif
1 Koordinasi dan Konsultasi dengan mentor/coach
√ 02 April 2019
2 Rapat pembentukan tim dan konsolidasi √ 03 April 2019
3 Konsep dan Penerbitan SK Tim Efektif √ 05 April 2019
1 Inventaris / pengumpulan data sumber daya tenaga teknis saat ini;
√ 08 April 2019
2 Membuat Analisa Beban Kerja(Pengukuran dan pemetaan) di lingkungan Kanwil Provinsi Sul-sel dan per kantah Kab/Kota;
√ 09 April 2019
3 Pembuatan Jadwal pelaksanaan pelatihan PPK di Balai Latihan Kerja Makassar;
√ 10 April 2019
4 Sosialisasi pentahapan kegiatan dan konsultasi dengan BLK stakeholder;
√ 15 April 2019
5 Kesepakatan Perjanjian Kerja Sama (PKS) penyelenggaraan pelatihan surveyor pengukuran dan pemetaan kadaster (PPK)
√ 13 Mei 2019
6 Pelaksanaan Pelatihan pengukuran dan Pemetaan Kadaster (PPK)
√ 22-26 April 2019 Merupakan target jangka menegah
7 Pemanfaatan lulusaan pelatihan teknis surveyor kadaster berbasis kompetensi
√ 15 Mei 2019 Merupakan target jangka menegah
No Rencana
Pelaksanaan
Waktu Keterangan
Taget jangka Pendek (April s.d. Mei 2019)
sharing vision stake holder Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
27
16 peserta. Telah diselenggarakan pelatihan pada angkatan pertama senyak 32 orang. Peserta diklat angkatan pertama ini sudah dinyatakan selesai/lulus 10 orng diantaranya telah dimanfaatkan untuk kegiatan pengukuran pelayanan pengukuran dan pemetaan kadaster dan pembuatan Peta Dasar Pertanahan di kantor wilayah BPN Provinsi Sulawesi selatan. Lihat lampiran 4
Gambar 11. Lulusan pelatihan Tenaga Teknis Surveyor Kadaster BLK Makassar, melakukan survei pembuatan Peta Dasar Pertanahan D. KONSULTASI
Kelancaran dalam melaksanakan keseluruhan agenda proyek perubahan yaitu dengan rutin melakukan konsultasi dengan coach, mentor dan diskusi yang dihadiri tim efektif dan stakeholder.
28
Gambar 12. Konsultasi Pelaksanaan Proyek Perubahan dengan Coach
E. HAMBATAN PROYEK PERUBAHAN DAN TEKNIK
PENYELESAIANNYA
Adapun kendala yang muncul pada pelaksanaan proyek perubahan di kantor Wlayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan dan teknik penyelesaiannya dapat diuraikan pada tabel berikut
Tabel 9. Kendala dan Upaya Peneyelesaian
Nomor Kendala Upaya Penyelesaiannya
1 Anggota tim lebih
mengutamakan mengerjakan tugas internal kantor yang perlu diprioritaskan lebih dulu
Mendorong anggota tim untuk meningkatkan disiplin, integritas dan loyalitas kerja dengan mensiasati penyelesaian kegiatan dilakukan diluar waktu jam kerja.
2 Tidak tersedianya dukungan anggaran untuk melaksanakan proyek perubahan
Melakukan kerjasama dan kolaborasi potensi pegawai yang ada.
3 Keterbatasan waktu untuk dapat menemui jajaran pimpinan
Melakukan pendekatan kepada petugas sekretariat dari stakeholder terkait untuk mendapatkan jadwal keberadaan pimpinan dan nomor kontak pimpinan, sehingga apabila diperlukan dapat membuat janji untuk menemui pimpinan di lokasi yang disetujui pimpinan