• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEMINAR PROYEK PERUBAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SEMINAR PROYEK PERUBAHAN"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Informasi Talenta Kutai Kartanegara (SINTAKU)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Ang.XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda - Kaltim

SEMINAR

PROYEK PERUBAHAN

STRATEGI PERCEPATAN PEMERATAAN MUTU PENDIDIKAN DASAR WILAYAH PINGGIRAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERISASI

DI KABUPATEN BERAU

Disusun Oleh:

Nama : Drs. Murjani, M.Si

Instansi : Dinas Pendidikan Kabupaten Berau NIP. :19640426 198503 1 012

NDH :12 Kelas : A

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian

Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Pelatihan Kepemimpinan Nasional II Angkatan XII Tahun 2020

(2)

Sistem Informasi Talenta Kutai Kartanegara (SINTAKU)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Ang.XII Tahun 2019 LAN RI Samarinda - Kaltim

LEMBAR PERSETUJUAN PROYEK PERUBAHAN

STRATEGI PERCEPATAN PEMERATAAN MUTU PENDIDIKAN DASAR WILAYAH PINGGIRAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERISASI

DI KABUPATEN BERAU

Disetujui untuk diseminarkan

Pada Hari Jumat, tanggal 6 November 2020

PESERTA : NAMA : Drs. Murjani, M.Si NIP : 19640426 198403 1 012

Instansi : Dinas Pendidikan Kab. Berau NDH : 12

Kelas : A

Menyetujui : MENTOR

Ir. M. Gazali, S.IP, MM.

Pembina Utama Madya(IVd) NIP. 196212271990031005

COACH

Prof. Dr. Sukisno S, Riadi,M.M Pembina Utama Madya (IVd)

NIP. 196505131992031001

(3)

Sistem Informasi Talenta Kutai Kartanegara (SINTAKU)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Ang.XII Tahun 2019 LAN RI Samarinda - Kaltim iii

LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

STRATEGI PERCEPATAN PEMERATAAN MUTU PENDIDIKAN DASAR WILAYAH PINGGIRAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERISASI

DI KABUPATEN BERAU

Disusun oleh : NAMA : Drs. Murjani, M.Si NIP : 19640426 198503 1 012 Instansi : Dinas Pendidikan Kab.

NDH : 12 Kelas : A

Telah diujikan

Pada Seminar Proyek Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 yang diselenggarakan Oleh Pusat Pelatihan dan

Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Tanggal Rabu, 12 Agustus 2020

Mentor Coach Penguji

Ir. M. Gazali, S.IP, M.M.

Pembina Utama Madya (IV/d) NIP.19621227 199003 1 005

Prof. Dr. Sukisno S, Riadi, M.M Pembina Utama Madya (IV/d)

NIP.19650513 199203 1 001

Ismayanti, DFM, DEA.

Pembina Utama Madya (IV/d) NIP. 19640909 198703 2 001 Mengetahui,

Kepala Puslatbang KDOD

Dr. Mariman Darto, S.E., M.Si.

Pembina Utama Madya (IV/d) NIP.197202072005011001

(4)

i

KATA PENGANTAR

Berkat pertolongan Allah SWT, penyusunan Laporan Akhir Proyek Perubahan Instansional tepat dengan waktu yang telah ditetapkan. Laporan Akhir Proyek Perubahan yang diberi judul “STRATEGI PERCEPATAN PEMERATAAN MUTU PENDIDIKAN DASAR WILAYAH PINGGIRAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERISASI DI KABUPATEN BERAU”,merupakan salah satu tugas dari Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi DaerahLembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

PenyusunanLaporan Akhir Proyek Perubahan ini diharapkan akan mampu mendorong percepatan pemerataan pendidikan di Kabupaten Berau khususnya pada pendidikan dasar, sehingga tingkat kelulusan dan SDM peserta didik bisa merata pada setiap daerah /wilayah di Kabupaten Berau dan mampu berdaya saing.

Tidak lupa penulis ucapkan pada beberapa pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini, beberapa pihak tersebut antara lain :

1. Bapak Kepala Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah LAN Samarinda yang telah

mengarahkan dan memberikan masukan selama mengikuti proses pepmbelajaran di Latbang KDOD LAN RI Samarinda

2. Bapak Bupati Berau yang memberikan kesempatan dan dorongan untuk dapat mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II.

3. Ibu Ismayanti, DFM, DEA. selaku penguji/narasumber yang telah memberikan masukan dan kritik untuk lebih menyempurnakan penyusunan proyek perubahan.

4. Bapak Prof. Dr. Sukisno S, Riadi, M.M. Widyaiswara pada Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia; selaku Coach yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga dalam penulisan rancangan proyek perubahan dapat lebih terfokus dan terarah;

(5)

ii

5. Bapak Ir. M. Gazali, S.IP, M.M. Sekretaris Daerah Kabupaten Berau Selaku Mentor yang telah memberikan ijin kepada project leader untuk mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII;

6. Para pejabat struktural dan staf serta pejabat fungsional Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, atas fasilitas dan layanan yang diberikan sehingga Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II dapat terlaksana dengan baik;

7. Seluruh stakeholder terkait baik internal maupun eksternal yang mendukung pelaksanaan tahapan jangka pendek proyek perubahan ini;

8. Keluarga tercinta yang dengan keikhlasan dan doa mendukung penulis untuk mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan II di Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Akhir Proyek Perubahan ini masih perlu penyempurnaan. Karenanya perlu saran dan kritikan yang membangun agar Laporan Akhir Proyek Perubahan ini menjadi suatu terobosan /inovasi yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan kelulusan di Kabupaten Berau.

Samarinda, 2 November 2020 Penulis,

Drs. MURJANI, M.Si NDH: A-12

(6)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Topik / Judul ... 1

B. Deskripsi Proyek Perubahan ... 1

C. Latar Belakang ... 3

1. Profil Organisasi ... 3

2. Permasalahan Organisasi Saat Ini ... 7

3. Kondisi Yang Diharapkan... 9

D. Tujuan Dan Manfaat Organisasi Adaptif ... 11

1. Tujuan Proyek Perubahan ... 11

2. Manfaat Proyek Perubahan ... 13

E. Output Dan Outcome ... 13

1. Output Proyek Perubahan... 14

2. Outcome Proyek Perubahan ... 14

BAB II RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN A. Tahapan Perubahan Rencana Strategis ... 15

1. Diagnosa Organisasi Peserta ... 15

2. Fokus Isu Strategis Organisasi ... 16

3. Milestone Proyek Perubahan ... 16

4. Tata Kelola Proyek Perubahan ... 18

5. Manajemen Stakeholder ... 19

B. Rencana Strategis Marketing Proyek Perubahan ... 27

1. Perubahan Rencana Strategi ... 27

2. Design Content Marketing... 30

C. Potensi Kendala Dan Resiko ... 31

1. Kendala ... 32

2. Resiko ... 32

BAB III MANAJEMEN PERUBAHAN A. Capaian Tahapan Rencana Strategis... 33

1. Mengkonsultasikan Hasil Seminar Rancangan Proyek Perubahan Kepada Mentor ... 33

2. Mengadakan Rapat Koordinasi Internal Dan Membentuk Tim Efektif Proyek Perubahan ... 34

3. Menyusun Draft Peraturan Bupati Tentang Percepatan Pemerataan Mutu Pendidikan Wilayah Pinggiran ... 36

(7)

iv

4. Mengkonsultasikan Draft Peraturan Bupati Pada Bagian

Hukum Sekretariat Daerah ... 38

5. Melakukan Revisi Dan Pengajuan Pengesahan Kepada Bupati Berau ... 39

6. Mensosialisasikan Rencana Penerapan Pembelajaran Berbasis Komputerisasi Pada Lembaga/Sekolah Yang Ditetapkan ... 41

7. Mengadakan Rapat Koordinasi Dengan Stakeholder Eksternal Pembahasan Rencana Penerapan Pembelajaran Berbasis Komputerisasi ... 43

8. Melakukan Pengadaan Sarana Prasarana Penunjang Pembelajaran Berbasis Komputerisasi Untuk Pelatihan Dan Simulasi ... 45

9. Memberikan Pelatihan Singkat Terhadap Tenaga Pendidik, Tenaga Teknis Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputerisasi ... 46

10. Melakukan Simulasi Pembelajaran Berbasis Komputerisasi . 49 11. Melakukan Evaluasi Dari Simulasi Pembelajaran Berbasis Komputerisasi Yang Sudah Dilaksanakan ... 52

B. Implementasi Strategi Marketing ... 53

1. Perubahan Kedudukan Dan Peran Stakeholder... 54

2. Dukungan Stakeholder ... 56

C. Pemberdayaan Organisasi Pembelajaran ... 59

BAB IV PENUTUP A. Simpulan ... 61

B. Rekomendasi ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

LAMPIRAN... ... 64 1. Dokumentasi Konsultasi Hasil Seminar Rancangan Proyek Perubahan

Kepada Mentor

2. Dokumentasi Pembentukan Tim Efektif

3. Dokumentasi Pembahasan Draft Peraturan Bupati tentang Percepatan Pemerataan Mutu Pendidikan Dasar Wilayah Pinggiran

4. Dokumentasi Konsultasi Draft Peraturan Bupati pada Bagian Hukum dan Perundangan Setda Berau

5. Dokumen Pembahasan Rancangan Peraturan Bupati tentang Percepatan Pemerataan Mutu Pendidikan Dasar Wilayah Pinggiran.

6. Dokumentasi Sosialisasi Implementasi Proyek Perubahan di Dinas Pendidikan dan Salah Satu sekolah di wilayah pedalaman.

7. Dokumentasi Rapat Koordinasi Pembahasan Rencana Penerapan Pembelajaran Berbasis Komputerisasi

8. Dokumentasi Melakukan Pengadaan Sarana Prasarana Penunjang Pembelajaran Berbasis Komputerisasi untuk Pelatihan dan Simulasi.

9. Dokumentasi Melakukan Pelatihan Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputerisasi

(8)

v

10. Dokumentasi Melakukan Simulasi Pembelaran Berbasis Komputerisasi 11. Dokumentasi Melakukan Evaluasi Hasil Simulasi Pembelajaran Berbasis

Komputerisasi

12. Dokumentasi Dukungan Stakeholder.

(9)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi Pegawai Menurut Kualifikasi Pendidikan ... 6

Tabel 2. Komposisi Pegawai Menurut Kualifikasi Golongan ... 6

Tabel 3. Komposisi Pegawai Menurut Kualifikasi Pangkat ... 6

Tabel 4. Data Nama Sekolah Jenjang SD Wilayah Pinggiran Kabupaten Berau ... 8

Tabel 5. Output Proyek Perubahan ... 14

Tabel 6. Outcome Proyek Perubahan ... 14

Tabel 7. Milestone Proyek Perubahan ... 16

Tabel 8. Identifikasi Stakeholder ... 20

Tabel 9. Posisi Stakeholder Internal ... 20

Tabel 10. Posisi Stakeholder Eksternal ... 21

Tabel 11. Kedudukan Stakeholder ... 21

Tabel 12. Analisis SCOPE ... 29

Tabel 13. Design Content Marketing ... 31

Tabel 14. Peserta Pelatihan Pembalajaran Berbasis Komputerisasi ... 46

Tabel 15. Struktur Program Pelatihan ... 47

Tabel 16. Instrumen Observasi Kelas ... 49

Tabel 17. Perubahan Kedudukan Stakeholder ... 54

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur ... 2

Gambar 2. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Berau ... 5

Gambar 3. NAWACITA Butir Ketiga ... 10

Gambar 4. Tata Kelola Proyek Perubahan ... 18

Gambar 5. Pengaruh dan Kedudukan Stakeholder ... 23

Gambar 6. Struktural Tim Efektif Proyek Perubahan... 24

Gambar 7. Temu Konsultasi dan Koordinasi Pasca Seminar dengan Mentor... 33

Gambar 8. Rapat Koordinasi Internal dan Pembentukan Tim Efektif Proyek Perubahan ... 34

Gambar 9. SK Tim Efektif ... 35

Gambar 10. Pembahasan Draft Peraturan Bupati Tentang Percepatan Pemerataan Mutu Pendidikan di Wilayah Pinggiran ... 37

Gambar 11. Mengkonsultasikan Draft Peraturan Bupati Pada Kepala Bagian Hukum dan Perundangan Sekretariat Daerah Kabupaten Berau ... 38

Gambar 12. Pembahasan draft Peraturan Bupati Sebelum Pengajuan Untuk Pengesahan... 39

Gambar 13. Draft Peraturan Bupati ... 40

Gambar 14. Rencana Penerapan Pembelajaran Berbasis Komputerisasi .... 41

Gambar 15. Dukungan Peserta Sosialisasi Dari Perwakilan Lembaga/Sekolah Pada Wilayah Peinggiran di Kabupaten Berau ... 42

Gambar 16. Rapat Koordinasi Rencana Penerapan Pembelajaran Berbasis Komputerisasi Dengan Melibatkan Stakeholder Eksternal ... 44

Gambar 17. Perangkat Komputer (Laptop) ... 45

Gambar 18. Pengadaan Perangkat Komputer Untuk Kebutuhan Pelatihan dan Simulasi ... 46

Gambar 19. Pelatihan Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputerisasi ... 48

(11)

viii

Gambar 20. Simulasi Pembelajaran Berbasis Komputerisasi – 1 ... 51

Gambar 21. Simulasi Pembelajaran Berbasis Komputerisasi – 2 ... 51

Gambar 22. Simulasi Pembelajaran Berbasis Komputerisasi – 3 ... 52

Gambar 23. Perubahan Pengaruh dan Kepentingan Stakeholder ... 55

Gambar 24. Dukungan PJs. Bupati Berau Bapak Drs. Ramadhan... 56

Gambar 25. Dukungan Sekretaris Daerah Kabupaten Berau Bapak Ir. M. Gazali, S.IP, MM. Selaku Mentor ... 57

Gambar 26. Dukungan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Berau ... 57

Gambar 27. Dukungan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Berau ... 58

Gambar 28. Dukungan Kepala Cabang PT Perusahaan Listrik Negara (PLN-PERSERO) Tanjung Redeb Kabupaten Berau ... 58

Gambar 29. Analisis Knowledge Spiral ... 59

(12)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

1

BAB IPENDAHULUAN

A. TOPIK / JUDUL

Dalam Laporan Akhir Proyek Perubahan ini, topik / judul yang ditetapkan yaitu “STRATEGI PERCEPATAN PEMERATAAN MUTU PENDIDIKAN DASAR WILAYAH PINGGIRAN MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERISASI DI KABUPATEN BERAU”

B. DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN

Kabupaten Berau adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Tanjung Redeb. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 34.127,47 km² dan berpenduduk sebesar kurang lebih 224.654 jiwa (Data Dinas Dukcapil Kabupaten Berau 2018). Terbagi atas 13 Kecamatan dan 100 kampung serta 10 kelurahan Secara letak geografi Kabupaten Berau terdiri dari 3 wilayah, yakni Pedalaman, Perkotaan dan Pesisir Pantai. Wilayah Pedalaman yakni Kecamatan Kelay dan Segah.Wilayah Perkotaan terdiri dari Kecamatan Tanjung Redeb, Samabliung, Gunung Tabur dan Teluk Bayur.Wilayah Pesisir pantai terdiri dari Kecamatan Tabalar, Biatan Lempake, Talisayan, Batu Putih, Biduk-Biduk Pulau Derawan dan Maratua.

Proyek perubahan ini berangkat dari upaya dari Dinas Pendidikan Kabupaten Berau dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Berau secara merata.Saat ini kondisi pendidikan di Kabupaten Berau masih belum merata.Misalnya saja pada beberapa kecamatan yang berada di wilayah pinggiran, disana sarana dan prasarana pendidikan masih belum meadai dan hanya mengandalkan sarana dan prasarana seadanya.

(13)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

2 Gambar 1. Peta Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur

Salah satu upaya yang dilakukan dalam pemerataan pendidikan di Kabupaten Berau adalah dengan menerapkan komputerisasi sebagai penunjang kegiatan pembelajaran.

Komputerisasi adalah perubahan mekanisme pengolahan data dari manual menjadi otomatis dengan menggunakan media komputer. Fungsi komputer adalah sebagai alat bantu manusia yang dapat memudahkan serta mengefektifkan setiap pekerjaan manusia. Sedangkan pembelajaran berbasis komputer merupakan penggabungan antara pemahaman dari sisi akademik dengan teknologi komputer sehingga memicu peningkatan kemampuan penalaran siswa.

Perkembangan IPTEK mengharuskan guru untuk melakukan upaya pembaharuan dalam menerapkan konsep pembelajaran khusnya metode yang mereka terapkan di kelas. Guru diharuskan memiliki kemampuan untuk mengoperasikan media modern sesuai kondisi siswa saat ini dimana komputer sudah menjadi teman akrab setiap siswa bukan hanya di perkotaan tetapi juga dipedesaan.

 Dasar hukum yang melandasi pelaksanaan proyek perubahan ini, antara lain sebagai berikut.

(14)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

3

 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

 Peraturan PemerintahNomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan PemerintahNo. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

 Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 sebagai dasar penyusunan rencana kerja pemerintah telah mengakomodasi Nawacita Ketiga, yaitu membangun Indonesia dari Pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

 Peraturan Daerah Kabupaten Kabupaten Berau Nomor 50 Tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Berau

 Peraturan Bupati Berau Nomor 50 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Berau

C. LATAR BELAKANG

Penjelasan dari latar belakang penyusunan proyek perubahan ini, dijelaskan sebagai berikut.

1. Profil Organisasi

Dalam RPJMD Kabupaten Berau tahun 2016-2021 diamanatkan pernyataan visi Kabupaten Berau terpilih untuk lima tahun ke depan, yaitu: “Mewujudkan Berau Sejahtera , Unggul Dan Berdaya Saing Berbasis Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Secara Berkelanjutan” Maka rumusan visi Dinas Pendidikan berbunyi sebagai berikut

“Terwujudnya Pendidikan Yang Interaktif, Berkeadilan, Berkualitas Yang Berlandaskan Akhlak Mulia Dan Merata (INTAN PERMATA)”.

Sedangkan empat butir kalimat misi untuk mewujudkan visi RPJMD Kabupaten Berau Tahun 2016-2021 tersebut, yaitu :

(15)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

4 a. Misi Pertama: Membangun dan meningkatkan sarana dan prasarana

publik yang berkualitas, adil, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan b. Misi Kedua: Meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan

memanfaatkan potensi sumber daya alam, memberdayakan usaha ekonomi kecil menengah yang berbasis kerakyatan, dan perluasan lapangan kerja termasuk pengembangan ekonomi kreatif berbasis pariwisata dan kearifan lokal

c. Misi Ketiga: Mewujudkan masyarakat yang cerdas, sehat, sejahtera, bermartabat dan berdaya saing tinggi

d. Misi Keempat: Menciptakan tata pemerintahan yang bersih, berwibawa, transparan dan akuntabel.

Untuk Dinas Pendidikan sendiri lebih terfokus pada misi ketiga, yaitu Mewujudkan masyarakat yang cerdas, sehat, sejahtera, bermartabat dan berdaya saing tinggi.Misi ini memprioritaskan pada peningkatan kualitas pendidikan Kabupaten Berau. Pendidikan yang berkualitas, murah dan terjangkau oleh semua kalangan menjadi target dalam misi ini. Melalui misi ini,diharapkan mampu diwujudkan iklim dan sistem pendidikan yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, disiplin dan bertanggung jawab, berketrampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas masyarakat Kabupaten Berau. Dengan demikian akan terwujud masyarakat yang berkualitas dan serta menghasilkan outcome yang mampu bersaing dalam menghadapi globalisasi.

Berdasarkan Peraturan Bupati Berau nomor 50 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Berau, Dinas Pendidikan Kabupaten Berau mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dimana dalam melaksanakan tugas tersebut Dinas Pendidikan Kabupaten Berau menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pendidikan ;

(16)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

5 b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan serta pelayanan umum dibidang

pendidikan ;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pendidikan ; d. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan ;

e. Pelaksanaan UPTD ;

f. Pembinaan kelompok jabatan fungsional ;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Berau terdiri atas Kepala Dinas, Sekretariat, 4 (empat) Kepala Bidang, UPTD dan Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana tergambar dalam Bagan berikut.

Gambar 2. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Berau

Dinas Pendidikan Kabupaten Berau per 31 Desember 2015 memiliki Sumber Daya Manusia sebanyak 9.615 Komposisi pegawai Dinas

(17)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

6 Pendidikan Kabupaten Berau beserta Unit Pelaksana Teknis Daerah menurut kualifikasi pendidikan, golongan dan pangkat dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :

Tabel 1. Komposisi Pegawai Menurut Kualifikasi Pendidikan

No Kualifikasi Pendidikan Jumlah

1 Sekolah Dasar (SD) 64

2 Sekolah Lanjutan Tk. Pertama (SLTP) 105

3 Sekolah Lanjutan Tk. Atas (SLTA) 2.419

4 Diploma Satu (D-1) 47

5 Diploma Satu (D-2) 263

6 Diploma Tiga (D-3) 118

7 Diploma Empat (D-4) 3.268

8 Sarjana (S-1) 3.208

9 Pasca Sarjana (S-2) 120

10 Doktor (S-3) 3

Jumlah 9.615

Tabel 2. Komposisi Pegawai Menurut Kualifikasi Golongan

No Golongan Jumlah

1 Golongan I 22

2 Golongan II 574

3 Golongan III 1.658

4 Golongan IV 748

Jumlah 3.002

Tabel 3. Komposisi Pegawai Menurut Kualifikasi Pangkat

No Struktural dan Fungsional Jumlah

1 Eselon II B 1

2 Eselon III A 1

3 Eselon III B 4

4 Eselon IV A 15

Jumlah 21

(18)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

7 2. Permasalahan Organisasi Saat Ini

Masih dirasakan adanya kesenjangan/jarak antara kondisi ideal dalam pembelajaran dengan kondisi nyatanya. Kalau ketentuan yang di terbitkan oleh Pemerintah dalam bentuk Undang-undang, Peraturan Pemerintah maupun Peraturan Mendiknas, sudah dapat di implementasikan oleh semua lembaga pendidikan dalam semua jenjang dan di seluruh Wilayah Negeri ini, maka kondisi nyata dalam pembelajaran sudah akan ideal semua.

Wilayah pinggiran di Kabupaten Berau ada sebagian besar sudah terjangkau aliran listrik, namun untuk wilayah pinggiran yang pedalaman ada yang belum terjangkau, sehingga hal tersebut juga menjadi salah satu kendala dalam pemerataan pendidikan di Kabupaten Berau. Selain beberapa permasalahan yang sudah diidentifikasi sebelumnya ada beberapa masalah secara umum yang menjadi kendala dalam upaya pemerataan pendidikan antara lain sebagai berikut.

a. Beberapa sekolah belum terjangkau listrik terutama pada daerah pedalaman, namun ada beberapa daerah pinggiran yang sudah terjangkau listrik.

b. Rencana dan anggaran pengadaan komputer dan media pembelajaran belum sepenuhnya dilaksanakan secara optimal.

c. Beberapa wilayah belum terjangkau jaringan internet dikarenakan belum adanya Tower BTS (Base Transceiver Station) sebagai sarana penunjangnya.

Program pemerintah tentang wajar 12 tahun, yang menjadi kewenangan Kabupaten Berau adalah jenjang SD dan SMP sederajat, bahwa angka partisipasi sekolah sesuai jenjang pendidikan tertentu sudah menunjukan persentase yang signifikan, terbukti APK SD = 118% APK SMP 99%, sedangkan APM SD = 99% dan APM SMP 97%, namun pencapaian mutu pendidikan belum merata terutama wilayah pinggiran/pedalaman terdiri dari Kecamatan Kelay dan Kecamatan Segah dan wilayah Pesisir Pantai Kecamatan Tabalar, Biatan Lempake, Talisayan,

(19)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

8 Batu Putih, Biduk-Biduk, Pulau Derawan dan Maratua. Berikut adalah data Sekolah Dasar di Wilayah Pinggiran namun sudah terjangkau listrik.

Tabel 4. Data Nama Sekolah Jenjang SD Wilayah Pinggiran Kabupaten Berau No Kecamatan Nama Sekolah No Kecamatan Nama Sekolah

1 Kelay 1. SDN 001 Muara Lesan 2. SDN 001 Merapun 3. SDN 001 Merasa 4. SDN 001 Long Keluh 5. SDN 001 Long beliu 6. SDN 001 Penaan 7. SDN 001 Long Sului 8. SDN 001 Sido Bangen 9. SDN 001 Lesan Dayak 10. SDN 001 Merabu 11. SDN 001 Long Pelay 12. SDN 001 Long

Lamcim

13. SDN 002 Long Sului 14. SDN 002 Sido Bangen 15. SDN 002 Merapun 16. SDN 001 Long Duhung

2 SEGAH 1. SDN 001 Long Laai

2. SDN 001 Long Ayan

3. SDN 001 Punan Mahkam 4. SDN 001 Long

Ayap

5. SDN 001 Punan Malinau

6. SDN 001 Siduung Indah

7. SDN 001 Batu Rajang

3 Tabalar 1. SDN 001 Tabalar Muara

2. SDN 001 Buyung- Buyung

3. SDN 001 Semurut 4. SDN 001 Tabalar Ulu 5. SDN 002 Semurut 6. SDN 001 Harapan

Maju

7. SDN 002 Buyung- Buyung

4 Biatan 1. SDN 001 Biatan Baping

2. SDN 001 Biatan Baru

3. SDN 001 Manunggal Jaya 4. SDN 001 Bukit

Makmur Jaya

5 Batu Putih 1. SDN 001 Balikukup 2. SDN 001 Kayu Indah 3. SDN 001 Ampen

Medang

6 Biduk-Biduk 1. SDN 001 Teluk Sumbang

7 Pulau Derawan

1. SDN 001 Pegat Batumbuk

8 Maratua 1. SDN 001 Teluk Alulu

Dengan demikian, dari beberapa permasalahan tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran berbasis komputer merupakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dimana komputer digunakan sebagai media dalam menyampaikan materi sehinggan siswa termotivasi dan tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas.

(20)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

9 3. Kondisi Yang Diharapkan

Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu yang bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Pemerintah menetapkan standar nasional pendidikan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan meliputi: 1) standar isi, 2) standar kompetensi lulusan, 3) standar proses 4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5) standar sarana dan prasarana, 6) standar pengelolaan, 7) standar pembiayaan, dan 8) standar penilaian pendidikan.

Pembelajaran berbasis komputer merupakan salah satu solusi tepaat untuk mengatasi kelemahan dari metode pembelajaran klasik seperti metode ceramah dan yang lainya. Pembelajaraan berbasis komputer akan membawa perubahan terkait tradisi belajar siswa di kelas yang dilakukan secara langsung dan mandiri.

Pembelajaran berbasis komputer adalah pembelajaran yang memanfaatkan komputer sebagai media untuk menyampaikan materi ajar sehingga proses pembelajaran semakin menarik dan siswa semakin tertantang.

Menurut Hick and Hydedalam Made Wena (2010: 203), pembelajaran berbasis komputer akan memberikan pengalaman berbeda bagi setiap siswa. Secara individual, siswa akan berinteraksi langsung dengan komputer sehingga yang dialami oleh siswa yang satu berbeda dengan siswa lainnya. Kemampuan siswa untuk berinteraksi langsung dengan komputer merupakan salah satu fitur pembelajaran berbasis komputer yang sangat menarik.

(21)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

10 Selain itu, Warsita dalam Teknologi Pembelajaran (2008: 156) memandang bahwa media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa dan menarik untuk diterapkan di kelas adalah pembelajaran berbasis komputer.

Peningkatan mutu pendidikan saat ini juga diharapkan menjangkau wilayah pinggiran ataupun pedalaman.Pada era pemerintah Jokowi-JK, terminology wilayah pinggiran menjadi salah satu fokus dalam pembangunan.Secara eksplisit tertuang dalam NAWA CITA butir ketiga yaitu ‘Membangun Indonesia dari Pinggiran’ (lihat Gambar 3).Oleh sebab itu, perhatian secara politis tentang terminologi wilayah pinggiran ini menjadikan perhatian yang cukup tinggi oleh berbagai kalangan.

Gambar 3. NAWACITA Butir Ketiga

Perhatian yang cukup tinggi oleh berbagai kalangan terhadap terminologi wilayah pinggiran ini harus berjalan linier terhadap konsep dan inovasi pembangunan untuk wilayah pinggiran.Sehingga akselerasi pembangunan wilayah pinggiran dalam upaya pengentasan ketertinggalan

(22)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

11 untuk mencapai pemerataan terutama untuk sektor pendidikan bisa optimal terutama dalam penerapan pembelajaran berbasis komputerisasi.

Untuk memperkenalkan teknologi kepada peserta didik di wilayah pinggiran Kabupaten Berau, Kepala Dinas Pendidikan selaku Project Leader mengupayakan untuk secara bertahap memperkenalkan pembelajaran berbasis komputerisasi. Pada tahapan jangka pendek akan ditetapkan beberapa lembaga pendidikan /sekolah untuk menerapkan pembelajaran berbasis komputerisasi tersebut.

Sedangkan di jangka panjang nantinya akan dilakukan kerjasama dengan lembaga atau instansi terkait untuk program penguatan jaringan internet serta pemerataan pembelajaran berbasis komputerisasi di seluruh wilayah pinggiran Kabupaten Berau, sehingga Lulusan jenjang pendidikan Dasar, wilayah pedalaman terdiri dari Kecamatan Kelay dan Kecamatan Segah dan wilayah Pesisir Pantai Kecamatan Tabalar, Biatan Lempake, Talisayan, Batu Putih, Biduk-Biduk , Pulau Derawan dan Maratua.

Diharapkan sama dengan kualitas lulusan dari wilayah Perkotaan yakni Kecamatan Tanjung Redeb, Sambaliung, Gunung Tabur dan Teluk Bayur.

D. TUJUAN DAN MANFAAT ORGANISASI ADAPTIF

Dalam proyek perubahan ini, ditetapkan tujuan serta manfaatnya untuk organisasi adaptif sebagaimana dijelaskan berikut.

1. Tujuan Proyek Perubahan

Untuk tujuan proyek perubahan ini terbagi atas 3 (tiga) tahapan, antara lain jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dengan penjelasan sebagai berikut.

a. Tujuan Jangka Pendek

Terwujudnya tahap awal penerapan pembelajaran berbasis komputerisasi pada pendidikan dasar di wilayah pinggiran

Project leader mengupayakan agar dalam jangka waktu 2 (dua) bulan ini akan melakukan percobaan penerapan pembelajaran berbasis komputerisasi.

(23)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

12 Kendala yang kemungkinan muncul selain tenaga pendidik yang belum menguasai IT, juga perangkat komputer yang belum dimiliki oleh sekolah tersebut.

Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut, project leader dan tim akan melakukan pelatihan singkat kepada tenaga pendidik atau guru agar dapat memahami mekanisme pembelajaran berbasis kompetensi.

b. Tujuan Jangka Menengah

Terwujudnya pembelajaran berbasis komputerisasi pada pendidikan dasar pada seluruh wilayah pinggiran di Kabupaten Berau.

Penerapan pembelajaran berbasis komputerisasi diterapkan pada sekolah dasar di wilayah pinggiran yang sudah terjangkau listrik.Sehingga komputer perangkat komputer bisa dioperasionalkan untuk kepentingan pembelajaran.

Kendala yang kemungkinan muncul dalam pencapaian tujuan jangka menengah ini adalah kemungkinan tidak diterapkannya pembelajaran berbasis komputerisasi oleh sekolah, yang mungkin dikarenakan sulitnya operasional komputer dan bertambahnya beban operasional sekolah.

Untuk mengatasi hal tersebut, project leader akan mengusulkan peningkatan alokasi anggaran pendidikan yang diperuntukkan bagi jenjang pendidikan dasar di wilayah pinggiran Kabupaten Berau.

c. Tujuan Jangka Panjang

Terwujudnya kualitas lulusan jenjang pendidikan dasar yang sama di Kabupaten Berau

Kualitas lulusan antara daerah perkotaan, pinggiran/pedalaman dan pesisir secara keseluruhan sama dan bisa diterima untuk melanjutkan pendidikan dimanapun di Kabupaten Berau.

Kendala yang mungkin ditemui dalam pencapaian tahapan jangka panjang proyek perubahan ini adalah masih kurangnya kepercayaan

(24)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

13 sekolah di daerah perkotaan untuk menerima lulusan dari daerah pinggiran/pedalaman dan pesisir.

Untuk mengatasi hal tersebut, selain penerapan pembelajaran berbasis komputerisasi, Dinas Pendidikan juga akan menyusun kurikulum jenjang pendidikan dasar yang sama untuk semua wilayah. Dinas Pendidikan juga akan mengupayakan kerjasama antara sekolah di daerah perkotaan dengan sekolah di daerah pinggiran/pedalaman dan pesisir agar saling mendukung dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Berau.

2. Manfaat Proyek Perubahan

Sedangkan untuk manfaat yang diperoleh dari terlaksananya proyek perubahan ini antara lain :

a. Manfaat Internal

Bagi Pemerintah Kabupaten Berau khususnya Dinas Pendidikan manfaat yang diperoleh dari proyek perubahan ini adalah terwujudnya misi Kabupaten Berau yaitu “Mewujudkan masyarakat yang cerdas, sehat dan sejahtera, bermartabat dan berdaya saing tinggi”.

b. Manfaat Eksternal

Sedangkan bagi masyarakat dan peserta didik khususnya jenjang Pendidikan Dasar, manfaat yang diperoleh dari proyek perubahan ini yaitu memudahkan kegiatan pembelajaran serta sebagai upaya peningkatan kualitas lulusan jenjang pendidikan dasar sehingga sama dengan kualitas lulusan di daerah kota di Kabupaten Berau.

E. OUTPUT DAN OUTCOME

Output dan Outcome yang akan dicapai pada proyek perubahan ini dapat dijelaskan sebagaimana berikut.

(25)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

14 1. Output Proyek Perubahan

Output adalah hasil langsung dan segera dari kegiatan proyek perubahan yang dilakukan, sebagaimana dijelaskan Tabel berikut.

Tabel 5.Output Proyek Perubahan

Output Deskripsi

1. Terbitnya Regulasi tentang Percepatan Pemerataan Mutu Pendidikan Wilayah Pinggiran

Regulasi bisa berupa Peraturan Bupati sebagai dasar pelaksanaan kegiatan

2. Terlaksananya sosialisasi

rencana Percepatan

Pemerataan Mutu Pendidikan Wilayah Pinggiran

Mensosialisasikan regulasi dan rencana implementasi melalui launching ataupun surat edaran 3. Terlaksananya tahap awal

penerapan pembelajaran berbasis komputerisasi

Menetapkan beberapa lembaga pendidikan /sekolah sebagai pioner penerapan pembelajaran berbasis komputerisasi terutama yang ada di dalam wilayah yang sudah terjangkau listrik

2. Outcome Proyek Perubahan

Outcome merupakan hasil jangka panjang yang akan dicapai dari produk akhir proyek perubahan, sebagaimana dijelaskan dalam Tabel berikut.

Tabel 6. Outcome Proyek Perubahan

Outcome Deskripsi

1. Kualitas pembelajaran Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi (komputerisasi)

2. Kualitas lulusan Meningkatkan kualitas lulusan jenjang pendidikan dasar di wilayah pinggiran Kabupaten Berau

3. Mutu pendidikan Memiliki mutu pendidikan yang sama antara wilayah pinggiran dengan wilayah perkotaan di Kabupaten Berau

(26)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

15

BAB IIRANCANGANPROYEK PERUBAHAN

A. TAHAPAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS 1. Diagnosa Organisasi Peserta

Dalam bidang Pendidikan secara umum pemerataan masyarakat untuk memperoleh akses pendidikan Dasar jenjang SD dan SMP sederajat sudah terjangkau baik dari wilayah Perkotaan, Pinggiran/Pedalaman dan Pesisir Pantai.Namun mutu pendidikan masih belum merata, mutu pendidikan di wilayah perkotaan lebih baik dibandingkan mutu pendidikan di wilayah pedalaman dan pesisir pantai.

Hal ini terbukti dari beberapa indikator yakni (1) Nilai tertinggi hasil Ujian nasional diraih oleh siswa di perkotaan, (2) Akreditasi Sekolah yang terbaik berada di perkotaan, (3) lomba guru prestasi dan kepsek prestasi selalu diraih oleh guru/kepsek di perkotaan. Hal ini disebabkan beberapa permasalahan di wilayah pedalaman dan pesisir pantai sebagai berikut : (1) Keterbatasan sarana internet, listrik dan air besih, (2) Kekurangan fasilitas Komputer dan media pembelajaran, (3) Kompetensi Guru dan Kepala sekolah yang masih kurang, (4) Kekurangan buku-buku pembelajaran, (5) Minimnya monitoring dan pengawasan dari pengawas maupun pejabat strukturan disdik, (6) Sulitnya akses menuju wilayah pedalaman dan Pesisir Pantai. Sementara pemeritah wajib memberikan pelayanan mutu pendidikan yang sama antara wilayah perkotaan, pedalaman dan pesisir pantai. Maka dibututuhkan sebuah kebijakan pemerataan mutu pendidikan yang memprioritaskan peningkatan mutu wilayah pesisir dan pinggiran yang melibatkan berbagai stakeholder seperti OPD terkait, DPRD, Lembaga vertikal, dunia usaha dan industri.

Definisi wilayah pinggiran yang dimaksud bukan hanya secara ruang absolut semata, melainkan wilayah pinggiran dapat diartikan dalam ruang relatif.Secara ruang absolut, wilayah pinggiran yang dimaksud berada di posisi pinggiran dari Negara, yaitu wilayah perbatasan Negara.Akan tetapi secara ruang relatif, wilayah pinggiran dapat berupa

(27)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

16 wilayah yang mana masih cenderung kurang diperhatikan oleh proses pembangunan yang ada. Oleh sebab itu, meskipun wilayah ini tidak berada di perbatasan Negara, tetapi cenderung marginal dan jauh dari aktivitas pembangunan.

2. Fokus Isu Strategis Organisasi

Sebagai tahap awal upaya Dinas Pendidikan untuk merealisasikan pemerataan mutu pendidikan di Kabupaten Berau. Maka dalam proyek perubahan ini akan difokuskan pada penyediaan regulasi yang mengatur tentang mekanisme percepatan pemerataan mutu pendidikan di Wilayah Pinggiran, sehingga kinerja proyek perubahan secara keseluruhan nantinya akan memiliki dasar /payung hukum.

Selain itu, dalam tahapan jangka pendek proyek perubahan ini nantinya akan diupayakan agar ada beberapa sekolah tingkat pendidikan dasar yang daerahnya sudah terjangkau listrik untuk melakukan simulasi /uji coba sebagai pioner (percontohan) penerapan pembelajaran berbasis komputerisasi di Wilayah Pinggiran.

3. Milestone Proyek Perubahan

Milestone dalam sebuah proyek perubahan merupakan tonggak penting yang mempengaruhi aktivitas proyek.Milestone merupakan roadmap atau langkah tahapan menuju kondisi yang diinginkan tercapai.

Tabel 7. Milestone Proyek Perubahan

No TAHAP UTAMA Waktu

Jangka Pendek

1 Mengkonsultasikan hasil Seminar Rancangan Proyek

Perubahan Kepada Mentor 11 Agustus 2020

2 Mengadakan rapat koordinasi internal dan

membentuk Tim Efektif Proyek Perubahan 14 Agustus 2020 3 Menyusun draft Peraturan Bupati tentang Percepatan

Pemerataan Mutu Pendidikan Wilayah Pinggiran 25 Agustus 2020

(28)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

17 4 Mengkonsultasikan draft Peraturan Bupati pada

Bagian Hukum Sekretariat Daerah 31 Agustus 2020 5 Melakukan revisi dan pengajuan pengesahan kepada

Bupati Berau

29 September 2020 6 Mensosialisasikan rencana penerapan pembelajaran

berbasis komputerisasi pada lembaga/sekolah yang ditetapkan

5,10 September 2020 7 Mengadakan rapat koordinasi dengan stakeholder

eksternal pembahasan rencana penerapan pembelajaran berbasis komputerisasi

23 September 2020 8 Melakukan pengadaan sarana prasarana penunjang

pembelajaran berbasis komputerisasi untuk pelatihan dan simulasi

28 September – 5 Oktober 2020 9 Memberikan pelatihan singkat terhadap tenaga

pendidik, tenaga teknis penggunaan media pembelajaran berbasis komputerisasi

7 – 10 Oktober 2020 10 Melakukan simulasi pembelajaran berbasis

komputerisasi

12 – 22 Oktober 2020 11 Melakukan evaluasi dari simulasi pembelajaran

berbasis komputerisasi yang sudah dilaksanakan 23 Oktober 2020 Jangka Menengah

1 Mengajukan usulan pembangunan jaringan listrik di daerah pedalaman

2 Mengajukan usulan anggaran pengadaan sarana prasarana berbasis IT penunjang pembelajaran berbasis komputerisasi

2 Melakukan pendataan sarana, guru dan kepala sekolah sasaran

Jangka Panjang

1 Mengadakan kerjasama dengan lembaga /instansi terkait dalam program penguatan jaringan internet 2 Melakukan pengadaan sarana prasarana berbasis IT

penunjang pembelajaran berbasis komputerisasi 3 Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan tenaga teknis

dalam Manajemen IT

4 Mengadakan pelatihan pengawas sekolah

(29)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

18 4. Tata Kelola Proyek Perubahan

Dalam pelaksanaan tiap tahapan proyek perubahan, pastilah akan melibatkan beberapa stakeholder terkait, baik itu internal maupun eksternal. Tata Kelola Proyek Perubahan ini digambarkan dalam Bagan berikut.

Pembina Bupati Berau

Pengarah

Sekretaris Daerah Kabupaten Berau

Pelaksana Kepala Dinas Pendidikan

Unsur Pelaksana Internal

Unsur Pelaksana Eksternal

Regulator Bagian Hukum

Gambar 4. Tata Kelola Proyek Perubahan

Secara singkat, tata kelola proyek perubahan dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Pembina

Memberikan ijin pelaksanaan kegiatan proyek perubahan Mengesahkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan

b. Pengarah

Memberikan bimbingan terkait penentuan judul /fokus proyek perubahan

Memberikan pertimbangan-pertimbangan terkait rencana dan pelaksanaan tahapan proyek perubahan

(30)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

19 c. Pelaksana

Melaksanakan tahapan-tahapan proyek perubahan sesuai dengan rencana yang disusun sebelumnya

Mengkoordinir Tim Efektif

Melaporkan progress kegiatan kepada Pengarah

d. Regulator

Melakukan koreksi terhadap draft regulasi yang akan diusulkan pengesahanya

Memfasilitasi pengesahan dan penerbitan regulasi untuk kepentingan proyek perubahan

e. Unsur Pelaksana

Mendukung dan membantu Pimpinan Proyek dalam melaksanakan tahapan-tahapan proyek perubahan sesuai dengan bidang tugasnya

5. Manajemen Stakeholder

Tahapan identifikasi stakeholder proyek perubahan melalui beberapa tahapan sebagai berikut.

a. Identifikasi Stakeholder

Stakeholder didefinisikan sebagai “perorangan maupun kelompok- kelompok yang terkait, baik berasal dari dalam maupun dari luar organisasi yang berpengaruh maupun terpengaruh oleh tujuan-tujuan dan tindakan-tindakan sebuah Tim”.

(31)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

20 Tabel 8. Identifikasi Stakeholder

No Stakeholder Internal No. Stakeholder Eksternal

1 Sekretaris Daerah 1 Bupati Berau

2 Sekretaris Dinas Pendidkan

2 Kepala Bagian Hukum

3 Kepala Bidang P2TK 3 Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika

4 Kepala Bidang Pembinaan Pembinaan PAUD, Dikmas,

serta Bahasa dan Sasra

4 Kepala Bapelitbang

5 Kepala Bidang Pembinaan SD

5 Kepala PLN Cab. Tanjung Redeb

6 Kepala Bidang Pembinaan SMP

6 Guru

7 Kepala SKB 7 Pengawas Sekolah

8 Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi

8 Peserta Didik

b. Posisi Stakeholder

Dari stakeholder tersebut, selanjutnya dapat diketahui pengaruh dari masing-masing stakeholder sebagai berikut :

Tabel 9. Posisi Stakeholder Internal No Stakeholder Internal

Posisi Pengaruh Positif

(Mendukung) Negatif

(Menentang) Netral (Ambivalen) 1 Sekretaris Daerah

2 Sekretaris Dinas

Pendidikan

3 Kepala Bidang P2TK 4 Kepala Bidang

Pembinaan PAUD,Dikmas, serta

Bahasa dan Sasra

5 Kepala Pembinaan

SD

6 Kepala Bidang

Pembinaan SMP

7 Kepala Sub

Bagian/Kepala Seksi

(32)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

21 Tabel 10. Posisi Stakeholder Eksternal

No Stakeholder Eksternal

Posisi Positif

(Mendukung) Negatif

(Menentang) Netral (Ambivalen)

1 Bupati Berau

2 Kepala Bagian Hukum

3 Kepala Dinas Kominfo

4 Kepala Bepelitbang 5 Kepala PLN Cab.

Tanjung Redeb

Kepala Sekolah

6 Guru

7 Pengawas Sekolah

8 Peserta Didik

c. Kedudukan Stakeholder

Dalam organisasi publik, sangat penting untuk mengetahui siapa stakeholder yang memiliki kepentingan dan pengaruh terhadap program yang dimiliki oleh organisasi. Untuk itu perlu dikenali jenis stakeholder sebagai berikut :

Tabel 11. Kedudukan Stakeholder

Stakeholder Nama Stakeholder

Stakeholder

Primer Stakeholders yang langsung dipengaruhi oleh program yang dijalankan oleh organisasi publik tertentu. Pengaruh disini dapat bersifat positif maupun negatif.

Sekretaris Dinas Pendidikan

Kepala Bidang P2TK

Kebid Pembinaan PAUD, Dikmas, serta Bahasa dan Sasra

Kepala Bidang Pembinaan SD

Kepala Bidang Pembinaan SMP

Kepala Sub Bagian / Kepala Seksi Stakeholder

Sekunder Stakeholders yang tidak langsung dipengaruhi oleh program yang dijalankan oleh organisasi publik tertentu. Pengaruh disini dapat bersifat positif maupun negatif

(33)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

22

Kepala Dinas Kominfo

Kepala Cabang PLN (Persero) Tanjung Redeb

Kepala Sekolah

Guru

Pengawas Sekolah

Peserta Didik Stakeholder

Utama Stakeholders yang memiliki pengaruh/kewengan legal dalam hal pengambilan keputusan terhadap program yang dijalankan oleh organisasi publik tersebut

Bupati Berau

Sekretaris Daerah

Kepala Bapelitbang

Kepala Bagian Hukum

d. Pengaruh dan Kepentingan Stakeholder

Berdasarkan pengaruh dan kepentingannya, stakeholder dibagi menjadi 4 (empat) jenis dengan penjelasan sebagai berikut.

Promoters : influence besar, interest besar, memiliki kepentingan besar terhadap upaya dan juga kekuatan untuk membantu membuatnya berhasil (atau menggelincirkannya).

Defenders : influence kecil, interest besar, memiliki kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan dukungannya dalam komunitas, tetapi kekuatannya kecil untuk mempengaruhi upaya.

Latents : influence besar, interest kecil, tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam Upaya, tetapi memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi Upaya jika mereka menjadi tertarik.

Apathetics : influence kecil, interest kecil, kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan, bahkan mungkin tidak mengetahui adanya upaya.

Dari penjelasan tersebut, maka pengaruh dan kepentingan stakeholder dapat digambarkan dalam bagan berikut.

(34)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

23 Gambar 5. Pengaruh dan Kedudukan Stakeholder

Upaya-upaya yang digunakan dalam memobilisasi stakeholders, menggunakan strategi komunikasi yang dapat dibangunkan tim yang efektif, dengan menyampaikan tujuan dan manfaat kepada semua stakeholders dari proyek perubahan ini dengan komunikasi dua arah, dengan cara :

a. Promoter:

Terus dilakukan koordinasi dan komunikasi dengan mentor.

Terus dilaporkan tahapan dan kemajuan kegiatan perubahan kepada mentor.

Terus diminta arahan setiap ada kendala sekecil apapun

Diberikan kesempatan pada setiap anggota tim menyampaikan pendapat dan gagasan secara lisan maupun tulisan.

b. Latens:

Diberikan kesempatan untuk menyampaikan gagasan baik secara lisan maupun tulisan.

Disampaikan hasil proyek perubahan, khususnya yang menjadi perhatiannya seperti peningkatan pelayan publik

(35)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

24 c. Defender:

Diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat baik secara lisan atau tulisan.

Dilibatkan dalam proses proyek perubahan sesuai dengan kebutuhan.

Tetap dijaga komunikasi tahap proyek perubahan d. Appathetic:

Stakeholders apathetic, tetap dilibatkan sesuai dengan tahap yang dibutuhkan dengan tujuan memberikan pengertian atau meminta pendapat sehingga kelompok ini dapat berperan sebagai kelompok defender

e. Tim Efektif

Dalam upaya implementasi proyek perubahan disusun organisasi pelaksana proyek kegiatan (Tim Efektif) yang meliputi pejabat dan staf fungional umum, sebagaimana pada gambar berikut :

MENTOR Sekretaris Daerah

PIMPINAN PROYEK Kepala Dinas Pendidikan

KOORDINATOR TIM Sekretaris Dinas Pendidikan

TIM II KABID Pembinaan

SMP

TIM III KABID Pembinaan

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan TIM I

KABID Pembinaan Sekolah Dasar

COACH Widyaiswara

LAN-RI

Tim Agile

TIM IV KABID Pendidikan Luar Sekolah, PAUD,

Bahasa dan Sastra Kepala Dinas

KOMINFO

Kepala Cabang PLN Tanjung Redeb

Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah

Kepala BAPPELITBANG

Gambar 6.Struktural Tim Efektif Proyek Perubahan

(36)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

25 Adapun tugas dan fungsi dari masing-masing tim antara lain dijelaskan sebagai berikut.

1) Mentor (Sponsor)

Bertindak sebagai pembimbing dan pengawas peserta berdasar sikap profesionalisme,

Memberikan dukungan penuh kepada peserta diklat dalam mengimplementasikan Proyek Perubahan

Memberikan dukungan kepada peserta dalam mendayagunakan seluruh potensi sumberdaya yang diperlukan dalam melakukan implementasi Proyek Perubahan

Memberikan bimbingan kepada peserta dalam mengatasi kendala yang muncul selama proses implementasi berlangsung Berperan sebagai inspirator bagi peserta diklat

2) Pembimbing (Coach)

Melakukan monitoring secara reguler terhadap kegiatan peserta selama tahap laboratorium kepemimpinan melalui media Teknologi Informasi (IT)

Memberikan feedback terhadap laporan progress implementasi proyek perubahan yang disampaikan peserta bimbingan minimal seminggu sekali

Melakukan intervensi bila peserta mengalami permasalahan selama tahapan Laboratorium Kepemimpinan

Mengembangkan instrumen monitoring dan perekaman terhadap progress yang dilaporkan oleh peserta bimbingan Mengkomunikasikan proses, kemajuan dan hasil coaching

kepada penyelenggara Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II

3) Pimpinan Proyek (Project Leader)

Melakukan eksekusi keseluruhan tahapan yang telah dirancang dalam project charter dengan mendayagunakan seluruh sumberdaya yang dimiliki

(37)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

26 Mengambil inisiatif dalam dialog dengan mentor dan coach Secara aktif melakukan diskusi dengan bertanya atau

melaporkan progress implementasi proyek perubahan kepada coach minimal satu, minggu sekali

Mengacu rumusan milestones dalam project charter sebagai dasar pencapaian target perubahan

Menggerakkan seluruh elemen stakeholders terkait (internal dan eksternal) dalam mendukung keseluruhan tahapan implementasi perubahan

Mengembangkan instrumen monitoring dan melakukan perekaman terhadap setiap progress yang dihasilkan dalam proses implementasi proyek perubahan

Menyusun laporan proyek perubahan kedalam sebuah diskripsi utuh mulai dari proses penyusunan project charter sampai dengan hasil/capaian dari implementsi proyek perubahan.

Menyerahkan laporan implementasi proyek perubahan kepada penyelenggara Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II pada tahap Evaluasi.

4) Tim Agile

a) Koordinator Tim

 Mengkoordinir perencanaan dan pelaksanaan tahapan kegiatan proyek perubahan

 Bertanggung jawab langsung dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Pimpinan Proyek (project leader)

b) Tim Agile I (Administrasi& Koordinasi)

 Bertugas dalam bidang keadministrasian sebagai kelengkapan pelaksanaan kegiatan proyek perubahan.

 Menjembatani komunikasi antara project leader dengan stakeholder internal dan eksternal terkait proyek perubahan c) Tim Agile II (Regulasi)

 Menyusun draft regulasi

(38)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

27

 Memfasilitasi pengesahan/penerbitan regulasi melalui koordinasi dengan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Berau

d) Tim Agile III (Koordinasi)

 Mempersiapkan sarana prasarana untuk simulasi pembelajaran berbasis komputerisasi

 Memberikan pelatihan singkat (transfer knowledge) kepada guru /tenaga pendidikan yang akan melakukan simulasi pembelajaran berbasis komputerisasi

e) Tim Agile IV (Perencanaan)

 Menyusun perencanaan tahapan jangka menengah dan jangka panjang proyek perubahan

 Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan tahapan jangka menengah dan jangka panjang dengan stakeholder terkait

B. RENCANA STRATEGIS MARKETINGPROYEK PERUBAHAN

Strategi marketing adalah keseluruhan rencana pemasaran bisnis untuk menjangkau orang dan mengubahnya menjadi pelanggan untuk produk atau layanan yang kita sediakan. Strategi ini dalam suatu perusahaan berisi proposisi nilai perusahaan, cara pemasaran terbaik, informasi tentang sasaran pelanggan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan rencana pemasaran.Untuk menerapkan strategi marketing dalam proyek perubahan, maka ditetapkan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Perubahan Rencana Strategi

Dalam Perubahan Rencana Strategis, tahapan yang dilalui dengan urutan sebagai berikut.

a. Mandat Kebijakan

Peraturan Perundang-undangan yang mendasari pelaksanaan proyek perubahan ini antara lain :

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

(39)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

28 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Peraturan PemerintahNomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 sebagai dasar penyusunan rencana kerja pemerintah telah mengakomodasi Nawacita Ketiga, yaitu membangun Indonesia dari Pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

b. Analisis Lingkungan Strategis

Analisa lingkungan strategis meliputi Analisa lingkungan eksternal dan Analisa lingkungan internal.Analisa lingkungan eksternal dilakukan untuk mengeksplorasi lingkungan di luar organisasi guna mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi organisasi.Sementara analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahanorganisasi (aspek-aspek dari organisasi yang membantu/ menghambat pencapaian visi dan pemenuhan mandat organisasi).

Dalam proyek perubahan ini, analisa lingkungan strategis yang digunakan adalah Analisa SCOPE (Situation, Core competencies, Obstacles, Prospects, Expectations).

Situation (situasi) mengacu pada kondisi yang memiliki dampak pada perencanaan terkait faktor lingkungan internal atau eksternal.

Core Competence mengandung arti kemampuan unik yang memberikan dasar untuk penyediaan dan penciptaan nilai kepada pelanggan, dan keunggulan kompetitif.

(40)

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 LAN RI Samarinda – Kalimantan Timur

29 Obstacles merupakan masalah potensial atau ancaman yang dapat

membahayakan implementasi Kompetensi Inti dan dengan demikian berdampak pada prospek di masa depan.

Prospects adalah peluang yang ada secara internal atau eksternal untuk bisnis yang dapat meningkatkan keuntungan, diciptakan melalui peningkatan Kompetensi Inti dan mengatasi Hambatan.

Expectations merupakan future-view, yakni prediksi kondisi internal dan eksternal di masa depan yang kemungkinan akan mempengaruhi secara material, secara positif atau negatif, penyampaian rencana untuk memenuhi Prospek yang diidentifikasi.

Tabel 12. Analisis SCOPE

Situation Pemerataan mutu Pendidikan Dasar di Kabupaten Berau

Core

Competence

Tersedianya regulasi yang mengatur tentang standar pendidikan dan pembangunan daerah pinggiran

Obstacles Kualitas lulusan pendidikan dasar

Prospects Menerapkan pembelajaran berbasis komputerisasi Expectations Pengelola sekolah (kepala sekolah dan guru) serta

peserta didik menguasai teknologi (berbasis komputerisasi)

c. Visi Perubahan

Proyek Perubahan ini memiliki visi yang dikaitkan dengan peningkatan mutu pendidikan dasar di Kabupaten Berau yaitu “Mewujudkan Masyarakat Yang Cerdas dan Berdaya Saing”.

d. Rumusan Strategi

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka diterapkan beberapa strategi sebagai berikut.

1) Penerbitan regulasi sebagai payung hukum

Referensi

Dokumen terkait

Bahan yang disampaikan dalam Proyek Perubahan dipresentasikan dalam bentuk bagan, skema, diagram, dan penjelasan secukupnya agar mempermudah peserta dalam memahami materi yang

Pelaksanaan proyek perubahan pada jangka panjang dimulai sejak diserahkan lulusan pelatihan per gelombang dari BLK Makassar ke Kantor Wilayah BPN Provinsi

3) Waktu kerja; walaupun ada kendala dengan covid-19 namun target-target pekerjaan sudah disesuaikan dengan perencanaan baik jangka pendek, menengah dan jangka

Iya memiliki, target jangka pendek yaitu, tugas tugas kuliah dapat terselesaikan supaya bisa berjalan-jalan dengan teman-teman dan keluarga, dan target

Dengan demikian dalam tahapan ini, manajemen memutuskan dipakainya pendekatan proyek untuk mencapai tujuan khusus yang telah ditetapkan atau output

Output dari implementasi Proyek Perubahan ini adalah berupa sebuah Standar Operasional dan Prosedur (SOP) yang mengatur mekanisme kerja sama menggunakan skema filantropi dengan

Kerzner (1982) memberikan definisi manajemen proyek adalah merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka

Manajemen proyek adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengaturan, dan pengendalian sumber daya untuk mencapai tujuan jangka pendek yang telah