• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR KEPALA DESA PUDUN JULU KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN BATUNADUA

A. Gambaran Umum Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua

Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua dibentuk berdasarkan Perda Kota Padangsidimpuan nomor 09 Tahun 2003 tentang Pembentukan Badan Perwakilan Desa Dalam Daerah Kota Padangsidimpuan yang terdiri dari 58 (lima puluh delapan) desa, yang masing-masing berada di Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua dan Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru.

Namun jauh sebelum diresmikannya Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua ini memiliki historis tersendiri. Bahwa pada Tahun 1901 Desa ini sudah terbentuk yang ditandai dengan berdirinya sebuah Mesjid Syekh Zainal Abidin dan pendiri desa Pudun Julu ini ialah Sutan Mao Jalo Harahap.

Desa Pudun Julu ini merupakan salah satu dari 23 (dua puluh tiga) Desa yang ada di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua dan memiliki luas wilayah 80,048 Ha. Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua ini mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :

- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Aek Tuhul

- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Batang Bahal

- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Siloting

Dilihat dari jumlah penduduknya di Desa Pudun Julu ini memiliki 634 (enam ratus tiga puluh empat) jiwa dengan jumlah kepala keluarga 154 (seratus lima puluh empat) dengan latar belakang agama, suku, ras dan antar golongan. Budaya yang juga beraneka ragam seperti: Batak Toba, Mandailing, Karo, Jawa dan Aceh. Selain berbahasa Indonesia, bahasa batak juga sangat popular sebagai ciri khas yang digunakan masyarakat disana. Serta secara keseluruhan budaya ini hidup rukun berdampingan dengan tetap menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan serta kebersamaan dan semangat kekeluargaan.

Ditinjau dari sumber mata pencaharian penduduk di Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua ini masih cenderung sebagaian besar bertani hal ini dilihat dari data yang menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil atau PNS hanya sebesar 17% dan selebihnya bertani. Selanjutnya ditinjau dari segi sarana prasarana di Desa ini sudah mulai berkembang dengan didirikannya seperti sarana pendidikan yang terdiri dari 1 (satu) Sekolah Dasar dan 1 (satu) Paud atau taman kanak-kanak. Dalam hal ini sarana pendidikan merupakan sarana yang sangat penting perannya untuk meningkatkan dan memajukan sumber daya manusia (SDM). Semakin lengkapnya fasilitas pendidikan menurut jenjangnya, maka akan memberikan jaminan bahwa mutu kelulusan dari sekolah dimaksud akan lebih bermutu. Begitu pula dengan sarana ibadah di desa ini sudah didirikan 2 (dua) Mesjid, karena sarana ibadah sangat penting di dalam melaksanakan nilai-nilai kepercayaan dan keyakinan umat beragama disuatu wilayah. Hubungan manusia dengan Tuhannya terjalin melalui ibadah yang dilaksanakan oleh manusia itu sendiri sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Sarana kesehatan juga sudah ada yaitu dengan didirikannya 1 (satu) unit Puskesmas Pembantu (Pustu) dengan berdirinya sarana kesehatan sangat berperan penting didalam memberikan peningkatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Begitu pula dari segi pelayanan dan bimbingan kepada masyarakat (Polmas) sudah ada aparat yang ditugaskan didesa ini untuk menjaga keamanan serta kerukunan masyarakat, dan tidak

ketinggalan pula tentunya dengan didirikannya kantor Kepala Desa karena hal ini merupakan bagian yang sangat berperan penting didalam menyelenggarakan sebuah pemerintahan desa serta sebagai sarana bagi masyarakat untuk mengurus segala keperluan yang berurusan dengan administrasi pemerintahan dan juga sebagai sarana untuk menyampaikan masalah atau pun keluhan yang dirasa diperlukan perbaikan yang tentunya berkaitan dengan pelayanan di Desa tersebut. Dan dilihat dari prestasi kerjanya di Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua pada tahun 2016 ini sudah pernah mendapatkan Piagam Juara 1 dalam hal Kemanfaatan Tanaman Obat Keluarga.

B. Jenis-Jenis Pelayanan Publik di Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua

Dalam pelayanan publik tentunya kita belajar mempelajari sistem administrasi publik yang dimana, sebagai sistem, administrasi publik tersebut karena jalinan hubungan saling mempengaruhi antara administrasi publik disatu pihak serta faktor-faktor internal dan eksternal dilain pihak. Sistem administrasi publik dibentuk dengan maksud untuk menanggulangi masalah-masalah administrasi publik terutama dalam pelayanan publik. Masalah yang dihadapi administrasi publik adalah masalah-masalah yang dihadapi atau timbul terkait dengan usaha-usaha untuk merealisasikan kebutuhan masyarakat dan tujuaan

Negara.95

Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia adalah keseluruhan penyelenggaraan kekuasaan pemerintah Negara Indonesia dengan memanfaatkan dan mendayagunakan segala kemampuan aparatur Negara serta segenap dana dan daya demi tercapainya tujuan nasional dan terlaksananya tugas Negara Republik Indonesia seperti yang telah ditetapkan dalam UUD 1945. Pelayanan publik adalah sebagai setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah

terhadap sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terlihat pada

suatu produk secara fisik.96

Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan upaya Negara untuk memenuhi kebutuhan dasar dan hak-hak sipil setiap warga Negara atas barang, jasa dan pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik masih dihadapkan pada sistem pemerintahan yang belum efektif dan efisien serta kualitas sumber daya manusia aparatur yang belum memadai. Hal ini terlihat dari masih banyaknya keluhan dan pengaduan dari masyarakat baik secara langsung maupun melalui media massa, seperti prosedur yang berbelit-belit, tidak ada kepastian jangka waktu penyelesaian, biaya yang terus dikeluarkan, persyaratan yang tidak transparan, sikap petugas yang kurang responsif dan lain-lain. Sehingga menimbulkan citra yang kurang baik terhadap citra pemerintah. Untuk mengatasi kondisi tersebut perlu dilakukan upaya perbaikan kualitas penyelenggaran pelayanan publik

secara berkesinambungan demi mewujudkan pelayanan publik yang prima.97

Dalam hal ini pelayanan kemasyarakatan merupakan pelayanan yang diberikan langsung kepada masyarakat yaitu berupa pembinaan ataupun penyuluhan guna membantu dan menyiapkan apa segala keperluan yang dibutuhkan masyarakat.

Timbulnya pelayanan umum atau publik dikarenakan adanya keperluan-keperluan tertentu. Dan keperluan tersebut bermacam-macam bentuknya sehingga pelayanan yang diberikan para penyelenggara juga bermacam-macam. Seperti hasil dari wawancara dengan Bapak M Dahlan Sagala selaku Kepala Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua diketahui bahwa jenis-jenis pelayanan publik yang ada di Desa tersebut meliputi :

1. Pelayanan Kemasyarakatan

96 Lijan Poltak Sinambela, dkk., Op.Cit, hal 5 97 Wirman Syafri., Loc.Cit

2. Mengeluarkan Surat Pengantar dan Legislasi Surat

Didalam kepengurusan suatu administrasi tentunya diperlukan suatu proses atau pun harus melalui beberapa tahapan baik itu membuat suatu dokumen penting berupa Surat surat, Ktp maupun Akta. Dalam hal ini Kantor kepala Desa mengeluarkan surat pengantar dalam hal kepengurusan seperti:

A. Pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP/ E-KTP)

Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah identitas resmi Penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang berlaku diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. E-KTP atau KTP Elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan/pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional. Penduduk hanya diperbolehkan memiliki 1 (satu) KTP yag tercantum Nomor Induk Kependudukan (NIK). NIK merupakan identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup nomor NIK yang ada di e-KTP nantinya akan dijadikan dasar dalam penerbitan Paspor, Surat Izin Mengemudi (SIM), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Polis Asuransi, Sertifikat atas Hak Tanah dan penerbitan dokumen identitas lainnya (Pasal 13 UU No. 23 Tahun 2006 tentang Adminduk) Autentikasi Kartu Identitas (e-ID) biasanya menggunakan biometrik yaitu verifikasi dan validasi sistem melalui pengenalan karakteristik fisik atau tingkah laku manusia.

Ada banyak jenis pengamanan dengan cara ini, antara lain sidik jari (fingerprint), retina mata, DNA, bentuk wajah dan bentuk gigi. Pada e-KTP lebih canggih dari yang selama ini telah diterapkan untuk SIM (Surat Izin Mengemudi). Sidik jari tidak sekedar dicetak dalam bentuk gambar (format jpg) seperti di SIM, tetapi juga dapat dikenali melalui chip

yang terpasang dikartu. Data yang disimpan dikartu tersebut telah dienkripsi dengan algloritma kriptografi tertentu. Proses pengambilan sidik jari dari penduduk sampai dapat dikenali dari chip kartu adalah sebagai berikut: Sidik jari yang direkam dari setiap wajib KTP adalah seluruh jari (berjumlah sepuluh), tetapi yang dimasukkan datanya dalam chip hanya dua jari, yaitu jempol dan telunjuk kanan. Sidik jari dipilih sebagai autetikasi untuk e-KTP karena alasan berikut: Biaya paling murah, lebih ekonomis dari pada biometrik yang lain, bentuk dapat dijaga tidak berubah karena gurat-gurat sidik jari akan kembali kebentuk semula. Unik, tidak ada kemungkinan sama walaupun orang kembar. Informasi penduduk yang dicantumkan dalam e-KTP ditunjukkan pada layout kasar berikut: Nama, tempat/Tgl lahir, jenis kelamin, alamat (RT/RW, Desa, Kecamatan), agama, status pekerjaan, kewarganegaraan, berlaku hingga, foto, tanda tangan dan NIK. Untuk mendapatkan informasi diatas dari penduduk, wajib KTP harus mengisi formulir tipe F1.01. Selain tujuan yang hendak dicapai, manfaat e-KTP diharapkan dapat dirasakan sebagai berikut: Identitas jati diri tunggal, tidak dapat dipalsukan, tidak dapat digandakan dan dapat dipakai sebagai kartu suara

dalam pemilu atau pilkada.98

1) Telah mencapai umur 17 tahun atau sudah kawin atau pernah kawin

Struktur e-KTP terdiri dari Sembilan layer yang akan meningkatkan pengamanan dari KTP konvensional. Chip ditanam di antara plastik putih dan tarnsparan pada dua layer teratas (dilihat dari depan). Chip ini memiliki antena didalamnya yang akan mengeluarkan gelombang jika digesek. Gelombang ini lah yang akan dikenali oleh alat pendeteksi e-KTP sehingga dapat diketahui apakah KTP tersebut berada di tangan orang yang benar atau tidak. Untuk menciptakan e-KTP dengan sembilan layer, tahap pembuatannya cukup banyak.

a. Penerbitan KTP baru (WNI), Persyaratan :

2) Surat pengantar RT/RW

3) Foto Copy :

a) Kartu keluarga

b) Kutipan Akta Nikah/ Akta Kawin bagi yang belum berumur 17 (tujuh belas)

tahun

c) Kutipan akta kelahiran

4) Surat keterangan datang dari Luar Negeri yag diterbitkan oleh instansi Pelaksana bagi

WNI yang datang dari luar negeri karena pindah.

b. Penerbitan KTP baru bagi Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap :

1) Telah mencapai umur 17 tahun atau sudah kawin atau pernah kawin

2) Melampirkan foto copy :

a) Kartu keluarga

b) Kutipan Akta Nikah/ Akta Kawin bagi yang belum berumur 17 (tujuh belas) tahun

c) Kutipan akta kelahiran

d) Paspor dan Izin tinggal tetap

e) Surat Keterangan Pendaftaran Penduduk Tetap

f) Surat Keterangan Catatan Kepolisian

c. Penerbitan KTP karena hilang atau rusak dengan melampirkan :

1) Surat keterangan Kehilangan dari Kepolisian atau KTP yang rusak

2) Foto Copy Kartu Keluarga

d. Persyaratan Penerbitan KTP karena pindah datang bagi penduduk WNI maupun Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap, dengan melampirkan:

1) Surat Keterangan Pindah/ Surat Keterangan Pindah Datang

2) Surat Keterangan Datang dari Luar Negeri bagi WNI yang datang dari luar negeri karena pindah

e. Penerbitan KTP karena perpanjangan, dengan melampirkan :

1) Foto copy Kartu keluarga

2) KTP yang telah habis masa berlakunya

3) Foto copy Paspor, Izin Tinggal Tetap dan Surat Keterangan Catatan Kepolisian bagi Orang Asing Tinggal Tetap

4) Surat Keterangan RT/RW

f. Penerbitan KTP karena adanya perubahan data, dengan melampirkan :

1) Foto copy Kartu Keluarga

2) KTP yang lama

3) Surat Keterangan/ bukti perubahan peristiwa kependudukan dan peristiwa penting.

Dalam percakapan yang dilakukan peneliti kepada Kepala Desa bahwa didalam pelaksanaannya sejauh ini khusus e-KTP di Desa Pudun Julu sudah ditingkatkan, namun dari beberapa hal itu masih saja ada beberapa kendala yang dialami baik dari sisi internal maupun ektsternal dikatakan demikian karena sejauh ini didalam segi pelaksanaan tugasnya masih saja ada pegawai yang belum bisa disiplin terhadap aturan begitu pula dari masyarakatnya

yang terkadang didalam pengurusan masih belum bisa melengkapi dokumen yang

diperlukan..99

Kartu keluarga merupakan sebagai identitas keluarga yang memuat data tentang susunan, hubungan dan jumlah anggota keluarga. Kartu keluarga wajib dimiliki oleh setiap keluarga. Kartu ini berisi data lengkap tentang identitas Kepala Keluarga dan anggota keluarganya.

B. Kartu Keluarga (KK)

100

99

Hasil Wawancara Tanggal 17 Desember 2016 dengan narasumber M Dahlan Sagala selaku Kepala Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua

a. Penerbitan KK baru, melampirkan :

1) Surat Pengantar RT/RW bagi pemohon KK pindah datang dari antar Desa Kecamatan dalam satu Kota dan antar Kota atau Kabupaten

2) KK yang lama

3) Bagi yang sudah menikah wajib menunjukkan Kutipan Akta Nikah atau Kutipan Akta Perkawinan dan fotocopy nya

4) Formulir permohonan pindah bagi yang pindah dalam satu kelurahan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

5) Surat keterangan Pindah atau Surat keterangan pindah datang bagi penduduk yang pindah dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

6) Surat Keterangan Datang dari Luar Negeri yang diterbitkan oleh istansi pelaksana bagi WNI yang datang dari luar negeri karena pindah.

b. Penerbitan KK karena penambahan anggota keluarga dalam KK bagi yang mengalami kelahiran melampirkan :

1) Kartu Keluarga yang lama

2) Kutipan Akta Kelahiran

c. Penerbitan KK karena penambahan anggota keluarga untuk menumpang ke dalam KK bagi WNI melampirkan :

1) KK yang lama atau KK yang akan ditumpangi

2) Surat Keterangan Pindah Datang bagi penduduk yang pindah dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

3) Surat Keterangan Datang dari Luar Negeri bagi WNI yang datang dari luar negeri karena pindah

d. Penerbitan KK karena penambahan anggota keluarga bagi Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap untuk menumpang kedalam KK WNI atau Orang Asing melampirkan :

1) KK yang lama atau KK yang akan ditumpangi

2) Paspor

3) Izin Tinggal Tetap

4) Surat Keterangan Catatan Kepolisian bagi Orang Asing tinggal tetap

e. Penerbitan KK karena pengurangan anggota keluarga dalam KK, melampirkan:

1) Kartu Keluarga yang lama

3) Surat Keterangan Pindah/ Surat Keterangan Pindah datang bagi penduduk yang pindah dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

f. Penerbitan KK karena hilang atau rusak, melampirkan :

1) Surat keterangan Kehilangan dari Kepolisian

2) Kartu keluarga yang rusak

3) Fotocopy atau menunjukkan dokumen kependudukan dari salah satu anggota keluarga

4) Dokumen keimigrasian bagi Orang Asing

5) Waktu penyelesaian 2 (dua) hari, tarif Rp. 5000,-

C. Akta Kelahiran

Akta kelahiran adalah suatu akta yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang, yang berkaitan dengan adaya kelahiran oleh pejabat yang berwenang, yang berkaitan dengan adanya kelahiran dalam rangka memperoleh atau mendapat kepastian terhadap kedudukan hukum seseorang, maka perlu adanya bukti-bukti yang otentik yang mana sifat bukti itu dapat dipedomani untuk membuktikan tentang kedudukan hukum seseorang itu.

Adapun syarat untuk mengurus Akta Kelahiran yaitu :

1) Surat pengantar dari desa setempat (F2.01)

2) Surat keterangan lahir dari penolong kelahiran

3) Mengisi formulir pelaporan kelahiran (F2.05)

4) Foto copy kartu keluarga (KK)

6) Foto copy kartu tanda penduduk elektronik (KTP-EL) saksi (2 orang saksi)

7) Foto copy buku nikah/ istsbat nikah/ duplikat akta tanah

8) Melampirkan foto copy Ijazah/STTB bagi yang sudah memiliki

9) Bagi yang mengurus akta kelahiran lebih dari 1 (Satu) orang, berkas dipersiapkan 1 (Satu) rangkap untuk 1 (satu) permohonan sesuai dengan jumlah permohonan akta kelahiran.

Sejauh ini masih banyak masyarakat yang belum memahami apa itu akta kelahiran sehingga menyebabkan masih banyaknya masyarakat yang tidak mementingkan kepemilikan akta kelahiran, hal ini bisa dilihat dari masyarakat yang ada di Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua bahwa masyarakat disana masih memiliki kesadaran hukum yang sangat kurang terhadap kepemilikan akta kelahiran, padahal akta kelahiran adalah akta yang sangat penting dimiliki setiap anak sebagai identitas diri warga Negara Indonesia.

D. Akta Kematian

Akta kematian adalah sebagai pembuktian bahwa telah meninggalnya seseorang, hal ini juga bisa digunakan untuk memperoleh hak waris. Dan jangka waktu pendaftarannya paling lambat 60 (enam puluh) hari kerja sejak meninggal dunia, kecuali bagi Warga Negara Asing jangka waktu yang diberikan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah hari kematian.

Adapun persyaratan untuk memperolah Akta Kematian yaitu :

1) Surat pengantar Keterangan Kematian dari desa setempat

3) Surat keterangan kematian dari yang menerangkan kematian (Rumah sakit/Kepolisian/Kepala Desa Setempat)

4) KK dan KTP-EL yang meninggal dunia

5) Foto copy kartu tanda penduduk elektronik (KTP-EL) saksi (2 orang saksi)

E. Akta Perkawinan

Akta perkawinan merupakan suatu pernyataan yang membuktikan bahwa telah terjadinya pernikahan yang sah antara laki-laki dan perempuan, hal ini dibuat guna menunjukkan identitas yang sah.

Adapun persyaratan untuk mengurus Akta perkawinan yaitu:

1) Surat pengantar dari desa setempat

2) Mengisi formulir pelaporan perkawinan (F2.09)

3) Foto copy akta kawin dari Gereja

4) Foto copy kartu keluarga (KK) Nasional

5) Foto copy kartu tanda penduduk elektronik (KTP-EL) orang tua (Suami/Istri)

6) Foto copy kartu tanda penduduk elektronik (KTP-EL) saksi (2 orang saksi)

7) Pass Photo berdampingan suami/istri 4 x 6 sebanyak 4 lembar

8) Foto copy Ijazah/STTB suami/istri.

F. Akta Perceraian

Akta cerai merupakan sebagai bukti otentik yang telah dikeluarkan pengadilan agama bahwa telah terjadinya perceraian

Adapun persyaratan untuk mengurus akta perceraian yaitu:

1) Keputusan pengadilan perceraian

2) Akta perkawinan asli

3) Formulir isian akta perceraian

4) Kartu keluarga (KK) asli

5) Foto copy kartu tanda penduduk elektronik (KTP-EL) saksi

6) Pengantar dari Desa

G. Surat Keterangan Tinggal Sementara (SKTS)

Surat Keterangan Tinggal Sementara (SKTS) adalah surat keterangan yang diterbitkan oleh instansi yang bertanggungjawab dan berwenang melaksanakan pelayanan dalam urusan pelaksanaan administrasi kependudukan yaitu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil , dan diberikan kepada Warga Negara Indonesia yang tinggal sementara di suatu kota/kabupaten.

Adapun persyaratannya ialah :

1) Surat pengantar RT/RW

2) KTP daerah asal

3) Kartu pelajar/ Mahasiswa

4) Pass Photo hitam putih ukuran 3x4 cm sebanyak 3 lembar.101

3. Memberikan Perizinan

101 Hasil wawancara Tanggal 17 Desember 2016 dengan narasumber M Dahlan Sagala selaku Kepala Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua

Didalam menjalankan kegiatan administrasi pemerintahan dibidang pelayanan publik kantor kepala Desa juga mengeluarkan atau pun memberikan izin seperti :

a. Surat Keterangan Usaha

Surat keterangan usaha merupakan surat yang dibuat oleh aparat berwenang untuk menerangkan bahwa seorang yang namanya tersebut dalam surat benar ianya penduduk disalah satu wilayah tersebut dan benar ianya memiliki sebuah usaha tertentu.

Adapun persyaratan pembuatan surat keterangan usaha ialah:

1. Surat pengantar RT/RW

2. Foto copy kartu keluarga (KK)

3. Foto copy kartu tanda penduduk (KTP)

4. Surat pernyataan/ permohonan

b. Izin Mendirikan Bangunan

Izin mendirikan bangunan (IMB) ialah suatu izin yang diberikan pejabat yang berwenang seperti kepala Desa untuk mendirikan sebuah bangunan diwilayahnya.

Adapun prosedur didalam izin mendirikan bangunan ialah harus mengisi blangko permohonan diketahui oleh Kepala Desa setempat dengan dilampiri:

1. Foto kopi KTP bagi pemohon dan Akta pendirian bagi pemohon berbadan hukum

(rangkap 3)

2. Foto kopi sertifikat tanah pekarangan/ surat keterangan kepemilikan tanah, IPPT/ izin

perubahan penggunaan tanah bagi yang berbadan hukum (rangkap 3)

4. Persetujuan tetangga sekitar (untuk bangunan bertingkat, bentang panjang dan bangunan tempat usaha dan tempat ibadah)

5. Rekomendasi dari Depag dan FKUB (khusus bangunan tempat ibadah)

6. Perhitungan struktural (khusus bangunan bertingkat/ bentang panjang)

7. Membayar biaya retribusi Izin Medirikan Bangunan

C. Kinerja Penyelenggara Pelayanan Publik di Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua

Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance), pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja dan penampilan kerja. Selanjutnya kinerja juga merupakan sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi, dalam upaya mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi tersebut. Pegawai merupakan orag yang melakukan pekerjaan dengan mendapatkan imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan dari pemerintah. Unsur manusia sebagai pegawai maka tujuan badan (wadah yang telah ditentukan kemungkinan besar akan tercapai sebaagaimana yang diharapkan. Pegawai inilah yang mengerjakan segala pekerjaan atau kegiatan-kegiatan penyelenggaraan pemerintah. Berdasarkan penjelasan diatas, maka pengertian kinerja pegawai adalah hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi. Kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi. Kinerja pegawai dan kinerja organisasi memiliki keterkaitan yang sangat erat utnuk tercapainya tujuan organisasi, sumber daya yang digerakkan atau dijalankan pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya

pencapaian tujuan organisasi tersebut.102

Dewasa ini penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan diberbagai bidang kehidupan masyarakat,

102 Indra Bastian, Akuntansi Sektor Publik. (Yogyakarta: Penerbit BPFE, Universitas Gajah Mada, 2001), hal 329

berbangsa dan bernegara. Penyelenggaraan pelayanan publik belum mencapai keberhasilan sepenuhnya, karena didalam pelaksanaanya aparatur pemerintah/birokrat masih menunjukkan posisi yang kuat sebagai regulator sehingga bersifat statis dalam memberikan pelayanan terhadap publik. Dalam hal ini aparat masih sulit memilih dan memilah antara kepentingan menjalankan fungsi regulator dan melaksanakan fungsi meningkatkan pelayanan. Oleh karena itu aparat pemerintah/birokrat harus mereformasi dan mengubah pola pikir serta kinerja penyelenggaranya.

Pelayanan publik dihadirkan untuk memberikan pelayaan kepada masyarakat. Meskipun pelayanan publik dalam menjalankan misi, tujuan dan programnya menganut prinsip efisiensi dan efektivitas, tetapi masyarakat sebagai stakeholder yang harus dilayani secara optimal. Pelayanan publik merupakan hak masyarakat mengandung prinsip kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, akurasi, keamanan, tanggung jawab kelengkapan/sarana, kemudahan akses kedisiplinan, kesopanan, keramahan dan kenyamanan. Namun dengan semakin berkembangnya eksistensi pelayanan pemerintah, muncul pula

Dokumen terkait