• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Tentang Pelaksanaan Pelayanan Publik Berdasarkan UU No 25 Tahun 2009 (Studi Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Hukum Administrasi Negara Tentang Pelaksanaan Pelayanan Publik Berdasarkan UU No 25 Tahun 2009 (Studi Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua)"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

I. Buku

Agus Dwiyanto, Manajemen Pelayanan Publik; Peduli, inklusif dan kolaboratif.(Yogyakarta: Gadjah Mada Uninersity Press, 2010)

Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Penerbit Rajawali Pers, 2013)

Barata Atep Adya. Dasar-dasar Pelayanan Prima. (Jakarta; PT. Gramedia Utama, 2003)

Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012)

Batinggi Ahmad, Manajerial Pelayanan Umum, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999)

Bastian Indra, Akuntansi Sektor Publik. (Yogyakarta: Penerbit BPFE, Universitas Gajah

Mada, 2001)

Hardiansyah. Kualitas Pelayanan Publik : Konsep, Dimensi, Indikator, dan Implementasinya. (Yogyakarta : Penerbit Gava Media, 2011)

Hartono Sunaryati, Beberapa Pikiran Mengenai Suatu Peradilan Administrasi Negara di Indonesia, (Bandung: Bina Cipta, 1976)

Ikhsan Edy dan Mahmul Siregar, Metode penelitian dan Penulisan Hukum Sebagai Bahan Ajar (Medan : Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2009)

Kurniawan Agung, Transformasi Pelayanan Publik. (Yogyakarta: Penerbit Pembaruan Pustaka,2005)

Kamarudin Ahmad. Dasar-Dasar Manajemen Pelayanan Publik. (Jakarta: Rineka Cipta, 2004)

(2)

Ridwan Juniarso dan Achmad Sodik Sudrajat, Hukum Administrasi Negara dan Kebijakan Pelayanan

Publik, (Bandung: Nuansa, 2009)

Rewansyah Aswawi, Standar Pelayanan Publik: Langkah-langkah Penyusunan, Edisi Revisi, Cetak Pertama, (Jakarta: Penerbit LAN,2009)

Rusli Budiman, Kebijakan Publik Membangun Pelayanan Publik yang Responsif, (Bandung: Hakim Publishing,2013)

Sinambela Lijan Poltak, dkk., Reformasi Pelayanan Publik, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2006)

Soekanto Soerjono dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif : Suatu Tinjauan Singkat, (Jakrta : Penerbit Rajawali Pres, 2013)

Sinamo Nomensen, Hukum Administrasi Negara, (Jakarta: Penerbit jala Permata Aksara, 2015)

Syafri Wirman. Studi Tentang Administrasi Publik. (Jakarta: Erlangga, 2012)

Thamrin Husni, Hukum Pelayanan Publik di Indonesia, (Yogyakarta: Penerbit Aswajaya Pressindo, 2013)

William Dunn,, Pengantar Analisis Kebijakan Publik edisi kedua, (Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.2003)

W Lewis, Carol., and Stuart C. Gilman. The Ethics Challenge in Publik Service: A Problem-Solving Guide. Market Street, (San Fransisco: Jossey-Bass, 2005).

II.Karya Ilmiah

Jawade Hafidz, Malfungsi HAN Dan Upaya Melakukan Rekonstruksi Sistem Hukum Yang Ada

Menuju Hukum Yang Melayani, Jurnal Hukum, Vol XXVIII, No. 2, Desember 2012,

(3)

M. Ramadani, Studi Pelayanan Publik Pada Kantor Camat di Kecamatan Sangkulirang Kabupaten

Kutai Timur, Ejournal Ilmu Pemerintahan, Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik, (Yogyakarta: Universitas Mulawarman, 2013)

III. Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945

Undang-Undang No.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 pasal 26 tentang Desa

Perda Kota Padangsidimpuan No.09 Tahun 2003 tentang Pembentukan Badan Perwakilan

Desa

IV. Website

Id. Wikipedia.org/wiki/Undang_Undang_Pelayanan_Publik. 16/12/13.html, diakses tanggal 21 November 2016

November 2016

Fikry Priadi, “Reformasi Kelembagaan Pelayanan Publik,”

diakses tanggal 28 November 2016

Muhammad Akib, “Aparat Negara atau Aparat pemerintah dalam Frame Pelayanan Publik,”

(4)

Ika Wahyudi Nadin, Reformasi Birokrasi dalam Pelayanan Publik,

diakses

tanggal 30 November 2016

diakses tanggal 30 November 2016

Fikrya Priadi, “Reformasi Kelembagaan Pelayanan Publik”.

diakses tanggal 30 November 2016

2016

Silahuddin, “Standart Pelayanan Publik”

16 Desember 2016

(5)

BAB III

PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR KEPALA DESA PUDUN JULU KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN BATUNADUA

A. Gambaran Umum Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua

Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua dibentuk berdasarkan

Perda Kota Padangsidimpuan nomor 09 Tahun 2003 tentang Pembentukan Badan Perwakilan

Desa Dalam Daerah Kota Padangsidimpuan yang terdiri dari 58 (lima puluh delapan) desa,

yang masing-masing berada di Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kecamatan

Padangsidimpuan Selatan, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kecamatan

Padangsidimpuan Batunadua dan Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru.

Namun jauh sebelum diresmikannya Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan

Batunadua ini memiliki historis tersendiri. Bahwa pada Tahun 1901 Desa ini sudah terbentuk

yang ditandai dengan berdirinya sebuah Mesjid Syekh Zainal Abidin dan pendiri desa Pudun

Julu ini ialah Sutan Mao Jalo Harahap.

Desa Pudun Julu ini merupakan salah satu dari 23 (dua puluh tiga) Desa yang ada di

Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua dan memiliki luas wilayah 80,048 Ha. Desa Pudun

Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua ini mempunyai batas-batas wilayah sebagai

berikut :

- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Aek Tuhul

- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Batang Bahal

- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Siloting

(6)

Dilihat dari jumlah penduduknya di Desa Pudun Julu ini memiliki 634 (enam ratus

tiga puluh empat) jiwa dengan jumlah kepala keluarga 154 (seratus lima puluh empat) dengan

latar belakang agama, suku, ras dan antar golongan. Budaya yang juga beraneka ragam

seperti: Batak Toba, Mandailing, Karo, Jawa dan Aceh. Selain berbahasa Indonesia, bahasa

batak juga sangat popular sebagai ciri khas yang digunakan masyarakat disana. Serta secara

keseluruhan budaya ini hidup rukun berdampingan dengan tetap menjunjung tinggi rasa

persatuan dan kesatuan serta kebersamaan dan semangat kekeluargaan.

Ditinjau dari sumber mata pencaharian penduduk di Desa Pudun Julu Kecamatan

Padangsidimpuan Batunadua ini masih cenderung sebagaian besar bertani hal ini dilihat dari

data yang menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil

atau PNS hanya sebesar 17% dan selebihnya bertani. Selanjutnya ditinjau dari segi sarana

prasarana di Desa ini sudah mulai berkembang dengan didirikannya seperti sarana pendidikan

yang terdiri dari 1 (satu) Sekolah Dasar dan 1 (satu) Paud atau taman kanak-kanak. Dalam hal

ini sarana pendidikan merupakan sarana yang sangat penting perannya untuk meningkatkan

dan memajukan sumber daya manusia (SDM). Semakin lengkapnya fasilitas pendidikan

menurut jenjangnya, maka akan memberikan jaminan bahwa mutu kelulusan dari sekolah

dimaksud akan lebih bermutu. Begitu pula dengan sarana ibadah di desa ini sudah didirikan 2

(dua) Mesjid, karena sarana ibadah sangat penting di dalam melaksanakan nilai-nilai

kepercayaan dan keyakinan umat beragama disuatu wilayah. Hubungan manusia dengan

Tuhannya terjalin melalui ibadah yang dilaksanakan oleh manusia itu sendiri sesuai dengan

ajaran agama yang dianutnya. Sarana kesehatan juga sudah ada yaitu dengan didirikannya 1

(satu) unit Puskesmas Pembantu (Pustu) dengan berdirinya sarana kesehatan sangat berperan

penting didalam memberikan peningkatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Begitu

pula dari segi pelayanan dan bimbingan kepada masyarakat (Polmas) sudah ada aparat yang

(7)

ketinggalan pula tentunya dengan didirikannya kantor Kepala Desa karena hal ini merupakan

bagian yang sangat berperan penting didalam menyelenggarakan sebuah pemerintahan desa

serta sebagai sarana bagi masyarakat untuk mengurus segala keperluan yang berurusan

dengan administrasi pemerintahan dan juga sebagai sarana untuk menyampaikan masalah

atau pun keluhan yang dirasa diperlukan perbaikan yang tentunya berkaitan dengan

pelayanan di Desa tersebut. Dan dilihat dari prestasi kerjanya di Desa Pudun Julu Kecamatan

Padangsidimpuan Batunadua pada tahun 2016 ini sudah pernah mendapatkan Piagam Juara 1

dalam hal Kemanfaatan Tanaman Obat Keluarga.

B. Jenis-Jenis Pelayanan Publik di Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua

Dalam pelayanan publik tentunya kita belajar mempelajari sistem administrasi publik

yang dimana, sebagai sistem, administrasi publik tersebut karena jalinan hubungan saling

mempengaruhi antara administrasi publik disatu pihak serta faktor-faktor internal dan

eksternal dilain pihak. Sistem administrasi publik dibentuk dengan maksud untuk

menanggulangi masalah-masalah administrasi publik terutama dalam pelayanan publik.

Masalah yang dihadapi administrasi publik adalah masalah-masalah yang dihadapi atau

timbul terkait dengan usaha-usaha untuk merealisasikan kebutuhan masyarakat dan tujuaan

Negara.95

Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia adalah keseluruhan penyelenggaraan

kekuasaan pemerintah Negara Indonesia dengan memanfaatkan dan mendayagunakan segala

kemampuan aparatur Negara serta segenap dana dan daya demi tercapainya tujuan nasional

dan terlaksananya tugas Negara Republik Indonesia seperti yang telah ditetapkan dalam UUD

1945. Pelayanan publik adalah sebagai setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah

(8)

terhadap sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu

kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terlihat pada

suatu produk secara fisik.96

Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan upaya Negara untuk memenuhi

kebutuhan dasar dan hak-hak sipil setiap warga Negara atas barang, jasa dan pelayanan

administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik masih dihadapkan pada

sistem pemerintahan yang belum efektif dan efisien serta kualitas sumber daya manusia

aparatur yang belum memadai. Hal ini terlihat dari masih banyaknya keluhan dan pengaduan

dari masyarakat baik secara langsung maupun melalui media massa, seperti prosedur yang

berbelit-belit, tidak ada kepastian jangka waktu penyelesaian, biaya yang terus dikeluarkan,

persyaratan yang tidak transparan, sikap petugas yang kurang responsif dan lain-lain.

Sehingga menimbulkan citra yang kurang baik terhadap citra pemerintah. Untuk mengatasi

kondisi tersebut perlu dilakukan upaya perbaikan kualitas penyelenggaran pelayanan publik

secara berkesinambungan demi mewujudkan pelayanan publik yang prima.97

Dalam hal ini pelayanan kemasyarakatan merupakan pelayanan yang diberikan

langsung kepada masyarakat yaitu berupa pembinaan ataupun penyuluhan guna membantu

dan menyiapkan apa segala keperluan yang dibutuhkan masyarakat.

Timbulnya pelayanan umum atau publik dikarenakan adanya keperluan-keperluan

tertentu. Dan keperluan tersebut bermacam-macam bentuknya sehingga pelayanan yang

diberikan para penyelenggara juga bermacam-macam. Seperti hasil dari wawancara dengan

Bapak M Dahlan Sagala selaku Kepala Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan

Batunadua diketahui bahwa jenis-jenis pelayanan publik yang ada di Desa tersebut meliputi :

1. Pelayanan Kemasyarakatan

(9)

2. Mengeluarkan Surat Pengantar dan Legislasi Surat

Didalam kepengurusan suatu administrasi tentunya diperlukan suatu proses atau pun

harus melalui beberapa tahapan baik itu membuat suatu dokumen penting berupa Surat surat,

Ktp maupun Akta. Dalam hal ini Kantor kepala Desa mengeluarkan surat pengantar dalam

hal kepengurusan seperti:

A. Pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP/ E-KTP)

Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah identitas resmi Penduduk sebagai bukti diri

yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang berlaku diseluruh wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia. E-KTP atau KTP Elektronik adalah dokumen kependudukan yang

memuat sistem keamanan/pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi

informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional. Penduduk hanya

diperbolehkan memiliki 1 (satu) KTP yag tercantum Nomor Induk Kependudukan (NIK).

NIK merupakan identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup nomor NIK

yang ada di e-KTP nantinya akan dijadikan dasar dalam penerbitan Paspor, Surat Izin

Mengemudi (SIM), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Polis Asuransi, Sertifikat atas Hak

Tanah dan penerbitan dokumen identitas lainnya (Pasal 13 UU No. 23 Tahun 2006 tentang

Adminduk) Autentikasi Kartu Identitas (e-ID) biasanya menggunakan biometrik yaitu

verifikasi dan validasi sistem melalui pengenalan karakteristik fisik atau tingkah laku

manusia.

Ada banyak jenis pengamanan dengan cara ini, antara lain sidik jari (fingerprint),

retina mata, DNA, bentuk wajah dan bentuk gigi. Pada e-KTP lebih canggih dari yang selama

ini telah diterapkan untuk SIM (Surat Izin Mengemudi). Sidik jari tidak sekedar dicetak

(10)

yang terpasang dikartu. Data yang disimpan dikartu tersebut telah dienkripsi dengan

algloritma kriptografi tertentu. Proses pengambilan sidik jari dari penduduk sampai dapat

dikenali dari chip kartu adalah sebagai berikut: Sidik jari yang direkam dari setiap wajib KTP

adalah seluruh jari (berjumlah sepuluh), tetapi yang dimasukkan datanya dalam chip hanya

dua jari, yaitu jempol dan telunjuk kanan. Sidik jari dipilih sebagai autetikasi untuk e-KTP

karena alasan berikut: Biaya paling murah, lebih ekonomis dari pada biometrik yang lain,

bentuk dapat dijaga tidak berubah karena gurat-gurat sidik jari akan kembali kebentuk

semula. Unik, tidak ada kemungkinan sama walaupun orang kembar. Informasi penduduk

yang dicantumkan dalam e-KTP ditunjukkan pada layout kasar berikut: Nama, tempat/Tgl

lahir, jenis kelamin, alamat (RT/RW, Desa, Kecamatan), agama, status pekerjaan,

kewarganegaraan, berlaku hingga, foto, tanda tangan dan NIK. Untuk mendapatkan informasi

diatas dari penduduk, wajib KTP harus mengisi formulir tipe F1.01. Selain tujuan yang

hendak dicapai, manfaat e-KTP diharapkan dapat dirasakan sebagai berikut: Identitas jati diri

tunggal, tidak dapat dipalsukan, tidak dapat digandakan dan dapat dipakai sebagai kartu suara

dalam pemilu atau pilkada.98

1) Telah mencapai umur 17 tahun atau sudah kawin atau pernah kawin

Struktur e-KTP terdiri dari Sembilan layer yang akan meningkatkan pengamanan dari

KTP konvensional. Chip ditanam di antara plastik putih dan tarnsparan pada dua layer teratas

(dilihat dari depan). Chip ini memiliki antena didalamnya yang akan mengeluarkan

gelombang jika digesek. Gelombang ini lah yang akan dikenali oleh alat pendeteksi e-KTP

sehingga dapat diketahui apakah KTP tersebut berada di tangan orang yang benar atau tidak.

Untuk menciptakan e-KTP dengan sembilan layer, tahap pembuatannya cukup banyak.

a. Penerbitan KTP baru (WNI), Persyaratan :

(11)

2) Surat pengantar RT/RW

3) Foto Copy :

a) Kartu keluarga

b) Kutipan Akta Nikah/ Akta Kawin bagi yang belum berumur 17 (tujuh belas)

tahun

c) Kutipan akta kelahiran

4) Surat keterangan datang dari Luar Negeri yag diterbitkan oleh instansi Pelaksana bagi

WNI yang datang dari luar negeri karena pindah.

b. Penerbitan KTP baru bagi Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap :

1) Telah mencapai umur 17 tahun atau sudah kawin atau pernah kawin

2) Melampirkan foto copy :

a) Kartu keluarga

b) Kutipan Akta Nikah/ Akta Kawin bagi yang belum berumur 17 (tujuh belas) tahun

c) Kutipan akta kelahiran

d) Paspor dan Izin tinggal tetap

e) Surat Keterangan Pendaftaran Penduduk Tetap

f) Surat Keterangan Catatan Kepolisian

c. Penerbitan KTP karena hilang atau rusak dengan melampirkan :

1) Surat keterangan Kehilangan dari Kepolisian atau KTP yang rusak

2) Foto Copy Kartu Keluarga

(12)

d. Persyaratan Penerbitan KTP karena pindah datang bagi penduduk WNI maupun Orang

Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap, dengan melampirkan:

1) Surat Keterangan Pindah/ Surat Keterangan Pindah Datang

2) Surat Keterangan Datang dari Luar Negeri bagi WNI yang datang dari luar negeri

karena pindah

e. Penerbitan KTP karena perpanjangan, dengan melampirkan :

1) Foto copy Kartu keluarga

2) KTP yang telah habis masa berlakunya

3) Foto copy Paspor, Izin Tinggal Tetap dan Surat Keterangan Catatan Kepolisian bagi

Orang Asing Tinggal Tetap

4) Surat Keterangan RT/RW

f. Penerbitan KTP karena adanya perubahan data, dengan melampirkan :

1) Foto copy Kartu Keluarga

2) KTP yang lama

3) Surat Keterangan/ bukti perubahan peristiwa kependudukan dan peristiwa penting.

Dalam percakapan yang dilakukan peneliti kepada Kepala Desa bahwa didalam

pelaksanaannya sejauh ini khusus e-KTP di Desa Pudun Julu sudah ditingkatkan, namun dari

beberapa hal itu masih saja ada beberapa kendala yang dialami baik dari sisi internal maupun

ektsternal dikatakan demikian karena sejauh ini didalam segi pelaksanaan tugasnya masih

(13)

yang terkadang didalam pengurusan masih belum bisa melengkapi dokumen yang

diperlukan..99

Kartu keluarga merupakan sebagai identitas keluarga yang memuat data tentang

susunan, hubungan dan jumlah anggota keluarga. Kartu keluarga wajib dimiliki oleh setiap

keluarga. Kartu ini berisi data lengkap tentang identitas Kepala Keluarga dan anggota

keluarganya.

B. Kartu Keluarga (KK)

100

99

Hasil Wawancara Tanggal 17 Desember 2016 dengan narasumber M Dahlan Sagala selaku Kepala Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua

a. Penerbitan KK baru, melampirkan :

1) Surat Pengantar RT/RW bagi pemohon KK pindah datang dari antar Desa Kecamatan

dalam satu Kota dan antar Kota atau Kabupaten

2) KK yang lama

3) Bagi yang sudah menikah wajib menunjukkan Kutipan Akta Nikah atau Kutipan Akta

Perkawinan dan fotocopy nya

4) Formulir permohonan pindah bagi yang pindah dalam satu kelurahan di wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia

5) Surat keterangan Pindah atau Surat keterangan pindah datang bagi penduduk yang

pindah dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

6) Surat Keterangan Datang dari Luar Negeri yang diterbitkan oleh istansi pelaksana

bagi WNI yang datang dari luar negeri karena pindah.

(14)

b. Penerbitan KK karena penambahan anggota keluarga dalam KK bagi yang mengalami

kelahiran melampirkan :

1) Kartu Keluarga yang lama

2) Kutipan Akta Kelahiran

c. Penerbitan KK karena penambahan anggota keluarga untuk menumpang ke dalam KK

bagi WNI melampirkan :

1) KK yang lama atau KK yang akan ditumpangi

2) Surat Keterangan Pindah Datang bagi penduduk yang pindah dalam wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia

3) Surat Keterangan Datang dari Luar Negeri bagi WNI yang datang dari luar negeri

karena pindah

d. Penerbitan KK karena penambahan anggota keluarga bagi Orang Asing yang memiliki

Izin Tinggal Tetap untuk menumpang kedalam KK WNI atau Orang Asing melampirkan :

1) KK yang lama atau KK yang akan ditumpangi

2) Paspor

3) Izin Tinggal Tetap

4) Surat Keterangan Catatan Kepolisian bagi Orang Asing tinggal tetap

e. Penerbitan KK karena pengurangan anggota keluarga dalam KK, melampirkan:

1) Kartu Keluarga yang lama

(15)

3) Surat Keterangan Pindah/ Surat Keterangan Pindah datang bagi penduduk yang

pindah dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

f. Penerbitan KK karena hilang atau rusak, melampirkan :

1) Surat keterangan Kehilangan dari Kepolisian

2) Kartu keluarga yang rusak

3) Fotocopy atau menunjukkan dokumen kependudukan dari salah satu anggota keluarga

4) Dokumen keimigrasian bagi Orang Asing

5) Waktu penyelesaian 2 (dua) hari, tarif Rp. 5000,-

C. Akta Kelahiran

Akta kelahiran adalah suatu akta yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang,

yang berkaitan dengan adaya kelahiran oleh pejabat yang berwenang, yang berkaitan dengan

adanya kelahiran dalam rangka memperoleh atau mendapat kepastian terhadap kedudukan

hukum seseorang, maka perlu adanya bukti-bukti yang otentik yang mana sifat bukti itu dapat

dipedomani untuk membuktikan tentang kedudukan hukum seseorang itu.

Adapun syarat untuk mengurus Akta Kelahiran yaitu :

1) Surat pengantar dari desa setempat (F2.01)

2) Surat keterangan lahir dari penolong kelahiran

3) Mengisi formulir pelaporan kelahiran (F2.05)

4) Foto copy kartu keluarga (KK)

(16)

6) Foto copy kartu tanda penduduk elektronik (KTP-EL) saksi (2 orang saksi)

7) Foto copy buku nikah/ istsbat nikah/ duplikat akta tanah

8) Melampirkan foto copy Ijazah/STTB bagi yang sudah memiliki

9) Bagi yang mengurus akta kelahiran lebih dari 1 (Satu) orang, berkas dipersiapkan 1

(Satu) rangkap untuk 1 (satu) permohonan sesuai dengan jumlah permohonan akta

kelahiran.

Sejauh ini masih banyak masyarakat yang belum memahami apa itu akta kelahiran

sehingga menyebabkan masih banyaknya masyarakat yang tidak mementingkan kepemilikan

akta kelahiran, hal ini bisa dilihat dari masyarakat yang ada di Desa Pudun Julu Kecamatan

Padangsidimpuan Batunadua bahwa masyarakat disana masih memiliki kesadaran hukum

yang sangat kurang terhadap kepemilikan akta kelahiran, padahal akta kelahiran adalah akta

yang sangat penting dimiliki setiap anak sebagai identitas diri warga Negara Indonesia.

D. Akta Kematian

Akta kematian adalah sebagai pembuktian bahwa telah meninggalnya seseorang, hal

ini juga bisa digunakan untuk memperoleh hak waris. Dan jangka waktu pendaftarannya

paling lambat 60 (enam puluh) hari kerja sejak meninggal dunia, kecuali bagi Warga Negara

Asing jangka waktu yang diberikan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah hari

kematian.

Adapun persyaratan untuk memperolah Akta Kematian yaitu :

1) Surat pengantar Keterangan Kematian dari desa setempat

(17)

3) Surat keterangan kematian dari yang menerangkan kematian (Rumah

sakit/Kepolisian/Kepala Desa Setempat)

4) KK dan KTP-EL yang meninggal dunia

5) Foto copy kartu tanda penduduk elektronik (KTP-EL) saksi (2 orang saksi)

E. Akta Perkawinan

Akta perkawinan merupakan suatu pernyataan yang membuktikan bahwa telah

terjadinya pernikahan yang sah antara laki-laki dan perempuan, hal ini dibuat guna

menunjukkan identitas yang sah.

Adapun persyaratan untuk mengurus Akta perkawinan yaitu:

1) Surat pengantar dari desa setempat

2) Mengisi formulir pelaporan perkawinan (F2.09)

3) Foto copy akta kawin dari Gereja

4) Foto copy kartu keluarga (KK) Nasional

5) Foto copy kartu tanda penduduk elektronik (KTP-EL) orang tua (Suami/Istri)

6) Foto copy kartu tanda penduduk elektronik (KTP-EL) saksi (2 orang saksi)

7) Pass Photo berdampingan suami/istri 4 x 6 sebanyak 4 lembar

8) Foto copy Ijazah/STTB suami/istri.

F. Akta Perceraian

Akta cerai merupakan sebagai bukti otentik yang telah dikeluarkan pengadilan agama

(18)

Adapun persyaratan untuk mengurus akta perceraian yaitu:

1) Keputusan pengadilan perceraian

2) Akta perkawinan asli

3) Formulir isian akta perceraian

4) Kartu keluarga (KK) asli

5) Foto copy kartu tanda penduduk elektronik (KTP-EL) saksi

6) Pengantar dari Desa

G. Surat Keterangan Tinggal Sementara (SKTS)

Surat Keterangan Tinggal Sementara (SKTS) adalah surat keterangan yang

diterbitkan oleh instansi yang bertanggungjawab dan berwenang melaksanakan pelayanan

dalam urusan pelaksanaan administrasi kependudukan yaitu Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil , dan diberikan kepada Warga Negara Indonesia yang tinggal sementara di

suatu kota/kabupaten.

Adapun persyaratannya ialah :

1) Surat pengantar RT/RW

2) KTP daerah asal

3) Kartu pelajar/ Mahasiswa

4) Pass Photo hitam putih ukuran 3x4 cm sebanyak 3 lembar.101

3. Memberikan Perizinan

(19)

Didalam menjalankan kegiatan administrasi pemerintahan dibidang pelayanan publik

kantor kepala Desa juga mengeluarkan atau pun memberikan izin seperti :

a. Surat Keterangan Usaha

Surat keterangan usaha merupakan surat yang dibuat oleh aparat berwenang untuk

menerangkan bahwa seorang yang namanya tersebut dalam surat benar ianya penduduk

disalah satu wilayah tersebut dan benar ianya memiliki sebuah usaha tertentu.

Adapun persyaratan pembuatan surat keterangan usaha ialah:

1. Surat pengantar RT/RW

2. Foto copy kartu keluarga (KK)

3. Foto copy kartu tanda penduduk (KTP)

4. Surat pernyataan/ permohonan

b. Izin Mendirikan Bangunan

Izin mendirikan bangunan (IMB) ialah suatu izin yang diberikan pejabat yang

berwenang seperti kepala Desa untuk mendirikan sebuah bangunan diwilayahnya.

Adapun prosedur didalam izin mendirikan bangunan ialah harus mengisi blangko

permohonan diketahui oleh Kepala Desa setempat dengan dilampiri:

1. Foto kopi KTP bagi pemohon dan Akta pendirian bagi pemohon berbadan hukum

(rangkap 3)

2. Foto kopi sertifikat tanah pekarangan/ surat keterangan kepemilikan tanah, IPPT/ izin

perubahan penggunaan tanah bagi yang berbadan hukum (rangkap 3)

(20)

4. Persetujuan tetangga sekitar (untuk bangunan bertingkat, bentang panjang dan bangunan

tempat usaha dan tempat ibadah)

5. Rekomendasi dari Depag dan FKUB (khusus bangunan tempat ibadah)

6. Perhitungan struktural (khusus bangunan bertingkat/ bentang panjang)

7. Membayar biaya retribusi Izin Medirikan Bangunan

C. Kinerja Penyelenggara Pelayanan Publik di Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua

Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance), pelaksanaan

kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja dan penampilan kerja. Selanjutnya kinerja juga

merupakan sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu

organisasi, dalam upaya mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi tersebut.

Pegawai merupakan orag yang melakukan pekerjaan dengan mendapatkan imbalan jasa

berupa gaji dan tunjangan dari pemerintah. Unsur manusia sebagai pegawai maka tujuan

badan (wadah yang telah ditentukan kemungkinan besar akan tercapai sebaagaimana yang

diharapkan. Pegawai inilah yang mengerjakan segala pekerjaan atau kegiatan-kegiatan

penyelenggaraan pemerintah. Berdasarkan penjelasan diatas, maka pengertian kinerja

pegawai adalah hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi. Kinerja organisasi adalah

totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi. Kinerja pegawai dan kinerja organisasi

memiliki keterkaitan yang sangat erat utnuk tercapainya tujuan organisasi, sumber daya yang

digerakkan atau dijalankan pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya

pencapaian tujuan organisasi tersebut.102

Dewasa ini penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada kondisi yang

belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan diberbagai bidang kehidupan masyarakat,

(21)

berbangsa dan bernegara. Penyelenggaraan pelayanan publik belum mencapai keberhasilan

sepenuhnya, karena didalam pelaksanaanya aparatur pemerintah/birokrat masih

menunjukkan posisi yang kuat sebagai regulator sehingga bersifat statis dalam memberikan

pelayanan terhadap publik. Dalam hal ini aparat masih sulit memilih dan memilah antara

kepentingan menjalankan fungsi regulator dan melaksanakan fungsi meningkatkan

pelayanan. Oleh karena itu aparat pemerintah/birokrat harus mereformasi dan mengubah pola

pikir serta kinerja penyelenggaranya.

Pelayanan publik dihadirkan untuk memberikan pelayaan kepada masyarakat.

Meskipun pelayanan publik dalam menjalankan misi, tujuan dan programnya menganut

prinsip efisiensi dan efektivitas, tetapi masyarakat sebagai stakeholder yang harus dilayani

secara optimal. Pelayanan publik merupakan hak masyarakat mengandung prinsip

kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, akurasi, keamanan, tanggung jawab

kelengkapan/sarana, kemudahan akses kedisiplinan, kesopanan, keramahan dan kenyamanan.

Namun dengan semakin berkembangnya eksistensi pelayanan pemerintah, muncul pula

berbagai masalah dalam pelayanan pemerintah terhadap masyarakat seperti pelayanan

administrasi kependudukan/kartu tanda penduduk. Informasi yang ditemukan secara langsung

dan melalui media masa kadangkala mengungkapkan berbagai kelemahan pelayanan

pemerintah yang mecerminkan ketidak puasan masyarakat. Kinerja profesionalisme birokrasi

seringkali dinilai lemah, lamban, kaku, berbelit-belit, menuntut imbalan, diskriminatif,

kurang ramah, disertai fasilitas pelayanan yang kurang memuaskan. Hal ini merupakan

fenomena dan isu yang menimbulkan kesenjangan mewarnai proses hubungan antara

pemerintah dan masyarakat berkaitan dengan pelayanan. Keadaan ini memberikan isyarat

bahwa kajian dan analisis pelayaan publik merupakan hal yang penting, relevan dan aktual.103

103

(22)

Dengan dibentuknya unit pemerintahan Desa merupakan sebagai bagian integral dari

pemerintahan nasional yang menjadi bentuk sarana yang bertujuan agar program-program

yang bersumber dari pemerintah daerah kota maupun pusat dapat terlaksana. Dan

diberikannya wewenang didalam menjalankan pelayanan yang diemban kepala Desa sebagai

pelaksana yang sangat berperan penting maka diuraikan tugasnya sebagai berikut:

1) Pelaksanaan kegiatan pemerintahan desa

2) Pemberdayaan masyarakat

3) Pelayanan masyarakat

4) Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum

5) Pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan.104

Maka dengan demikian diharapkan agar kinerja aparatur pemerintah di Desa berjalan dengan

baik dan efektif. Karena tuntutan kebutuhan masyarakat yang beranekaragam tidak hanya

meningkat sejumlah saja, melainkan dalam hal mutu pelayanan pun telah menjadi keinginan

masyarakat dewasa ini.

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, maka Desa Pudun Julu Kecamatan

Padangsidimpuan Batunadua memberikan pelayanan-pelayanan kepada masyarakat sebagai

berikut:

a. Tugas Bidang Pemerintahan, meliputi :

1) Registrasi : dilakukan dalam berbagai buku register mengenai berbagai hal dan

peristiwa yang menyangkut kehidupan tindakan masyarakat berdasarkan laporan

yang diperoleh melalui sub pelayanan umum dari masyarakat yang berkepentingan.

(23)

2) Tugas-tugas umum meliputi : menerima dan melaksanakan instruksi-instruksi dan

petunjuk-petunjuk dari pemerintah kecamatan dan pemerintah kabupaten mengenai

pemerintahan, tugas-tugas teknis, ketertiban, kesejahteraan dan keamanan.

3) Membuat laporan periodik mengenai keadaan dan perubahan penduduk, keamanan

serta social ekonomi

4) Melaksanakan hal-hal yang sudah menjadi keputusan ditingkat Desa

5) Melaksanakan kerjasama dengan instasi ditingkat Desa dan menyelesaikan

permasalahan yang berhubungan dengan tanah.

6) Mengadakan rapat koordinasi rutin dengan Dinas dan Instansi terkait dalam upaya

peningkatan kualitas pelayanan dan kualitas para aparat yang ada di dinas dan

instansi

7) Mengadakan pengawasan melekat terhadap aparat

8) Peningkatan kedisiplinan terhadap perangkat Desa

9) Mengikutsertakan pada setiap kesempatan pertama guna mengikuti kegiatan-kegiatan

pelatihan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perangkat

desa

10)Pelaksanaan apel pagi setiap hari Senin dan mengadakan evaluasi kegiatan selama

satu minggu.

b. Tugas Bidang Pelayanan Umum, meliputi:

1) Memberikan izin antara lain :

a) Izin tempat tinggal

b) Izin tinggal sementara

c) Izin meninggalkan Desa

d) Izin Usaha

(24)

2) Memberikan macama-macam keterangan seperti : bukti diri, keterangan catatan

kepolisian dan sebagainya

3) Koordinasi dan harmonisasi lembaga-lembaga keagamaan

4) Memfasilitasi pembangunan tempat-tempat Ibadah

5) Melaksanakan peringatan hari-hari besar

6) Memberikan pembinaan baik dibidang kepemudaan yang terkait dengan olah raga dan

kesehatan masyarakat dan keluarga berencana

7) Melakukan penyuluhan terhadap pemuda dan pemudi tentang wawasan kebangsaan

serta peningkatan peranan pemuda terkait masalah sosial budaya, ketenaga kerjaan

dan kemasyarakatan

8) Pembinaan dan penyuluhan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi masa

depan dan pentingnya efektifitas dan efisiensi didalam kehidupan sehari-hari

9) Membantu menangani masalah-masalah sosial di masyarakat

c. Tugas Bidang Ketatausahaan, meliputi :

1) Dokumentasi data

2) Keadaan wilayah

3) Laporan keuangan

4) Membina dan memantau kegiatan revitalisasi pertanian dan peternakan

5) Melaksanakan musrenbang (musyawarah rencana pembangunan) Desa

6) Pelestarian lingkungan hidup dan gerakn kebersihan, ketertiban dan keindahan

7) Monitoring pengelolaan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST)

8) Koordinasi dan sinkronisasi pendataan keluarga sejahtera.

Pelaksanaan tugas dan fungsi di Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan

(25)

aparat baik Kepala Desa maupun aparatnya yang terdiri dari : Sekretaris, Kepala-kepala

Urusan dan Kepala-kepala Lingkungan. Dan didalam pelaksanaannya para pegawai akan

selalu berusaha semampunya untuk melayani warganya dan dengan secepatnya memproses

segala urusan agar warga tidak lama menunggu itulah program pemerintahan di Desa Pudun

Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua.105

(26)

BAB IV

HAMBATAN DAN SOLUSI DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR KEPALA DESA PUDUN JULU KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN

BATUNADUA

A. Hambatan dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Kantor Kepala Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua

Dalam organisasi pemerintah, pelayanan kepada masyarakat adalah tujuan utama yang

tidak mungkin dapat dihindari karena sudah merupakan kewajiban menyelenggarakan

pelayanan dengan menciptakan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, karena telah

menjadi sebuah kewajiban maka sepatutnya pemerintah mencari solusi terbaik terhadap

masalah-masalah yang sering dihadapi, termasuk kedala intern yaitu kendala yang bersumber

dari dalam instansi itu sendiri maupun kendala ekstern yakni kendala yang datang dari

masyarakat pemakai jasa dalam kaitannya dengan pelayanan umum yang ditanganinya, selain

itu pula pegawai harus senantiasa memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada

masyarakat secara keseluruhan.106

Penyelenggaraan pelayanan publik yang di laksanakan oleh birokrasi pemerintah yang

menyangkut pemenuhan hak-hak sipil serta kebutuhan dasar masyarakat, belum nyata di lihat

dari kinerja birokrasi pemerintah selama ini. Karena jika melihat fenomena dewasa ini masih

banyak keluhan dan pengaduan dari masyarakat, seperti cara kerja pelayanan yang

berbelit-belit, tidak adanya transparansi dan akuntabilitas, terbatasnya fasilitas, kurangnya sarana dan

prasarana pelayanan. Secara teoritis pemerintah daerah dapat meningkatkan pelayanan

publik, ini karena semua kreativitas telah diberikan kepada daerah untuk menyelenggarakan

pelayanan publik dalam rangka mensejahterakan masyarakat, ternyata dalam perjalanan roda

106 Silahuddin, “Standart Pelayanan Publik”,

(27)

pemerintahan banyak mengalami kendala seperti misalnya anggaran yang dialokasikan oleh

pemerintah dalam rangka pelayanan publik sangat terbatas, mindset dari birokrat cenderung

menempatkan dirinya sebagai agent kekuasaan dari pada agent pelayanan. Kondisi-kondisi

tersebut yang membuat masa depan kehidupan masyarakat menjadi suram, hal ini karena

masyarakat sangat tergantung pada pelayanan yang diberikan oleh pemerintah daerah.

Kondisi tersebut, menyebabkan sering kali para aparat birokrasi tidak mampu

menemukan problem-problem khusus dalam masyarakat karena kapasitas yang terbatas, dan

seringnya terjebak ke dalam masalah atau fenomena sosial yang tampak di permukaan

kemudian di pandang sebagai masalah yang sebenarnya, sehingga kesalahan dalam

mengidentifikasikan masalah ini akan berakibat juga salahnya keputusan yang diambil107

107 Dunn William,, Pengantar Analisis Kebijakan Publik edisi kedua, (Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.2003) hal 203

.

Karena keterbatasan - keterbatasan yang dimiliki oleh para pelaku dalam organisasi birokrasi

tersebut mengakibatkan kecenderungan dalam keputusannya ke arah penyeragaman dan

mengabaikan pluralitas, sehingga menyebabkan banyak kebijakan dalam pelayanan publik

yang diselenggarakan oleh birokrasi pemerintah kurang dapat memenuhi aspirasi masyarakat

banyak. Mengenai hal tersebut maka pemerintah daerah perlu merubah kinerjanya yakni

pertama, harus membuka lebih banyak partisipasi, yang sekaligus terkandung didalamnya

peningkatan dalam hal transparansi dan akuntabilitas pelayanan, kedua, adanya

ketersambungan, karena semakin masyarakat dapat membandingkan dan memberikan

penilaian atas kinerja pemerintah daearah, maka semakin terhubung dan terorganisir dalam

jaringan, sehingga masyarakat lebih percaya diri dalam merumuskan tuntutan dan dalam

mendorong reformasi pelayanan publik. Ketiga, harus adanya akses informasi dari

(28)

Pelayanan publik akan mempunyai akuntabilitas yang tinggi, apabila acuan utama dalam

penyelenggaraan pelayanan publik tersebut selalu berorientasi kepada masyarakat pengguna

jasa. Kepuasan masyarakat pengguna jasa harus mendapat perhatian yang lebih dalam setiap

penyelenggaraan pelayanan publik, karena mayarakat pengguna jasalah yang sebenarnya

berkuasa didalam Negara ini, yang membiayai pemerintah dalam menjalankan roda

pemerintahan ini melalui pajak yang mereka bayar, makanya mereka berhak memperoleh

pelayanan yang terbaik dari pelayannya yaitu birokrasi. Untuk itu acuan penyelenggara

pelayanan publik yang dibuat oleh birokrasi harus memperhatikan kondisi masyarakat

setempat.108

B. Kurang Informasi

Namun didalam pelaksanaannya sejauh ini di Desa Pudun Julu Kecamatan

Padangsidimpuan Batunadua masih ada saja faktor penghambat seolah sudah menjadi

fenomena yang umum didalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini terjadi

karena berkaitan dengan kualitas pelayanan itu sendiri. Pelayanan yang berkualitas sangat

tergantung pada berbagai aspek, yaitu bagaiman pola penyelenggaraanya (tata laksana),

dukungan sumber daya manusia, dan kelembagaan. Dan hasil dari wawancara penulis

terhadap Bapak M Dahlan Sagala selaku Kepala Desa Pudun Julu Kecamatan

Padangsidimpuan Batunadua hal-hal utama yang menyebabkan hambatan tersebut adalah

A. Kurang Responsif.

Didalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terkadang masih kurang sigap dan

cepat sehingga berbagai keluhan, aspirasi, maupun harapan masyarakat seringkali

lambat karena proses pelayanan masyarakat kurang serius ditanggapi oleh aparat

108

(29)

Terkadang didalam pelaksaannya berbagai informasi yang seharusnya disampaikan

kepada masyarakat, lambat atau bahkan tidak sampai kepada masyarakat Desa Pudun

Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua dalam mengupayakan atau

memaksimalkan pelayanan tersebut.

C. Kurang Akses

Berbagai unit pelaksanaan terletak jauh dari jangkauan masyarakat, sehingga

menyulitkan masyarakat dalam proses pelayanan yang di lakukan oleh Aparatur Desa

Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua

D. Kurang Koordinasi

Terkait pelayanan masyarakat satu dengan yang lainya terkadang masih kurang

berkoordinasi. Akibatnya sering terjadi tumpang tindih ataupun pertentangan kebijakan

antara satu intansi pelayanan dengan instansi pemerintah tersebut.

E. Birokrasi

Pelayanan (khususnya pelayanan administrasi kependudukan) pada umumnya dilakukan

dengan melalui proses yang bertahap dan terdiri dari berbagai macam permitaan,

misalnya seperti Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran sehingga

menyebabkan penyelesaian pelayanan yang sedikit lama. Kemudian terkhusus kepada

dalam hal pelayanan Akta Kelahiran.

Bahwa berdasarkan hasil wawancara saya yang bersumber dari Bapak M Dahlan

Sagala selaku Kepala Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua selalu ada

(30)

misalnnya saja seperti didalam mengurus KTP, akta kelahiran dan KK sehingga memperlama

proses dan kinerja dari pelaksana pelayanan publik.109

3. Sosial budaya masyarakat, selama ini masyarakat yang tempat tinggalnya jauh dari kantor

pelayanan lebih banyak melakukan pengurusan secara kolektif, sehingga hal ini memicu

keinginan dari aparat khususnya aparat Desa untuk membebani pemohon dengan biaya

yang lebih tinggi. Selain itu faktor penghambat dari lingkungan internal biasanya

kurangnya dana. Maksudnya tidak adanya dana secara khusus sebagai bentuk antisipasi

kerusakan ataupun kesalahan didalam pembuatan E-KTP dan KK menjadi salah satu

faktor penghambat didalam pelaksanaannya.

Masalah yang dihadapi aparatur pemerintah Desa , baik yang berasal dari lingkungan

internal maupun eksternal sudah sangat lama terjadi seolah sudah menjadi suatu keharusan

yang tidak dapat diatasi.. Contoh spesifiknya seperti faktor penghambat dari lingkungan

eksternal yang berupa situasi dan kondisi disekeliling organisasi yang berpengaruh terhadap

kelancaran pelaksanaan kinerja aparat di Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan

Batunadua. Faktor-faktor tersebut antara lain:

1. Masalah data, seringnya masyarakat dalam mengajukan permohonan kurang melengkapi

data dan berkas-berkas sebagai persyaratan proses layanan yang diinginkan. Dalam hal ini

masyarakat masih kurang sadar arti pentingnya kelengkapan berkas untuk sebuah

kelancaran pengurusan

2. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang

diberikan

110

109 Hasil wawancara Tanggal 17 Desember 2016 dengan narasumber M Dahlan Sagala selaku Kepala Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua

110

(31)

B. Solusi didalam mengatasi Hambatan Pelaksanaan Pelayanan Publik di Kantor Kepala Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua

Dalam melaksanakan Pelayanan Publik Pemerintahan Desa Pudun Julu Kecamatan

Padangsidimpuan Batunadua mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik, undang-undang ini mengatur tentang prinsip-prinsip pemerintah yang baik

yang merupakan efektifitas fungsi-fungsi pemerintahan itu sendiri. Pelayanan publik yang

dilakukan oleh pemerintahan atau korporasi yang efektif dapat memperkuat demokrasi dan

hak asasi manusia, mempromosikan kemakmuran ekonomi, kohesi sosial, mengurangi

kemiskinan, meningkatkan perlindungan lingkungan, bijak dalam pemanfaatan sumber daya

alam, memperdalam kepercayaan pada pemerintah dan administrasi publik.

Negara berkewajiban melayani setiap warga Negara dan penduduk untuk memenuhi

hak dan kebutuhan dasar dalam kerangka pelayanan publik yang merupakann amanat

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, membangun kepercayaan

masyarakat atas pelayanan publik yang dilakukan penyelenggara pelayanan publik

merupakan kegiatan yang harus dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan seluruh warga

Negara dan penduduk tentang peningkatan pelayanan publik, sebagai upaya untuk

mempertegas hak dan kewajiban setiap warga Negara dan penduduk serta terwujudnya

tanggungjawab Negara dan korporasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik, diperlukan

norma hukum yang memberi pengaturan secara jelas, sebagai upaya untuk meningkatkan

kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik sesuai dengan asas-asas umum

pemerintahan dan korporasi yang baik serta untuk memberi perlindungan bagi setiap warga

Negara dan penduduk dari penyalah gunaan wewenang didalam penyelenggaraan pelayanan

publik.111

111

(32)

Maka dari itu para penyelenggara pelayan publik di Desa Pudun Julu Kecamatan

Padangsidimpuan Batunadua selalu berusaha membangun kepercayaan masyarakat atas

pelayanan publik yang dilakukan sebagai upaya untuk mempertegas hak dan kewajiban setiap

warga masyarakat ataupun penduduk serta terwujudnya tanggung jawab pemerintahan di

dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Selanjutnya diperlukan juga norma hukum yang

memberi pengaturan secara jelas, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin

penyediaan pelayanan publik sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik serta

untuk memberi perlindungan bagi setiap masyarakat ataupun penduduk dari penyalahgunaan

wewenang didalam penyelenggaraan pelayanan publik. Begitu juga halnya untuk bisa

mengubah paradigma para aparatur dari mau dilayani hingga menjadi pelayan, karena

memang fungsi utama pemerintahan pada dasarnya adalah memberikan pelayanan.

Selanjutnya untuk mengatasi permasalahan pelayanan yang sudah ada maka pemerintah Desa

Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua melakukan perbaikan seperti:

1. Perbaikan Sistem Rekrutmen

Dalam hal ini penyelenggaraan pelayanan publik merupakan upaya yang dilakukan

untuk memenuhi kebutuhan dasar dan hak-hak sipil setiap masyarakat atas barang, jasa, dan

pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dengan

dilakukannya pembaharuan sistem rekrutmen kelembagaan birokrasi pemerintah

dimaksudkan sebagai suatu langkah perubahan, karena inilah awal dari adanya aparatur

pemerintahan. Seleksi harus diperketat dan tesnya harus diperbaiki, sehingga menghasilkan

aparat yang profesional

(33)

Pembaharuan Karakter Aparatur

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik strategi yang selanjutnya adalah

pembaharuan sikap dan karakter aparatur birokrasi pemerintah, yaitu melaksanakan

pelayanan umum yang memuaskan pelanggan tanpa ada pembedaan. Perlakuan yang tidak

membedakan pelanggan tidak cukup, diperlukan adanya keadilan serta kejujuran atau

keterbukaan dalam pelayanan. Pelayanan yang memuaskan dipengaruhi oleh kompetensi

aparatur birokrasi pemerintah. Untuk itu perlu adanya perubahan internal dilingkungan

birokrasi pemerintah.

Setidaknya perubahan tingkah laku para pelaku birokrasi secara menyeluruh mulai dari

yang tertinggi hingga yang paling rendah dalam struktur birokrasi menuju birokrasi

pemerintah yang dicita-citakan sebagai langkah reformasi birokrasi pemerintah. Dalam

pelaksanaan kewajiban memberikan pelayanan publik ini, aparatur pemerintah dituntut

adanya kepekaan terhadap kepentingan publik dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan

tugas serta produk layanannya sesuai dengan tuntutan publik.

Responsibilitas dalam pelayanan publik dimaksudkan pada aparatur pemerintah

senantiasa dalam pelaksanaan tugasnya bersumber pada adanya pengendalian dari luar, yaitu

senantiasa melandaskan diri pada pertimbangan-pertimbangan ekonomis, efisiensi, dan

efektivitas sebagai perwujudan responsibilitas obyektif. Disamping itu produk pelayanannya

dapat memenuhi nilai-nilai etis dan kemanusiaan sebagai pengendalian subyektif yang

bersumber dari subyektif individu aparatur , yaitu perlakuan yang adil terhadap pelanggan ,

perlakuan yang sama atas setiap pelanggan , dan jujur atau keterbukaan dalam pelayanan

publik sebagai perwujudan responsibilitas subyektif.

Dalam hubungan ini diperlukan perubahan sikap dan karakter aparatur birokrasi

pemerintah secara mendasar sebagaimana telah menjadi agenda reformasi yang menuntut

(34)

Penyelenggaraan kepemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih diperlukan pelaku

birokrasi pemerintah yang professional, melaksanakan tugas dilandaskan pada landasan

normatif dan kepatuhan sebagai etika yang mengendalikan setiap langkah pelaksanaan tugas,

wewenang maupun kekuasaan yang dipercayakan kepadanya. Terlebih lagi menghadapi

fenomena globalisasi menuntut perubahan mendasar aparatur pemerintah dalam berbagai hal

utama sikap dan prilaku dalam pelaksanaan tugas pekerjaan mewujudkan visi dan misi

pemerintah.

Berkaitan dengan tuntutan terwujudnya aparatur terwujudnya pemerintah daerah yang

memiliki kemampuan (kompetensi) dalam pelaksanaan tugas pekerjaan dan professional

diperlukan pola pendidikan dan pelatihan pegawai yang mampu mendorong terciptanya

kualitas pengetahuan, sikap mental dan moral serta prilaku aparatur pemerintah daerah dalam

pelaksanaan misi pemerintah daerah.

3. Melakukan Pengembangan Terhadap Kualitas Proses Pelayanan

Strategi ketiga untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang memuaskan

adalah diperlukannya desain proses atau mekanisme pelaksanaannya secara tepat agar dapat

dihasilkan kualitas yang memuaskan. Misalnya saja didalam proses pembuatan KTP, KK dan

akta kelahiran yang bisa dikatakan berbelit-belit sering mengundang untuk terjadinya pungli.

Maka dari itu dalam proses pembuatannya harus disederhanakan, supaya masyarakat senang

dan puas.

4. Memberikan Sanksi yang Tegas

Didalam proses pelayanan seringkali petugas tidak melakukan apa yang sesuai dengan

(35)

diberlakukan sanksi yang tegas dimaksudkan dapat mengurangi bahkan memberantas para

penyelenggara yang tidak tertib aturan.

5. Melakukan Pengembangan Survey Kepuasan

Untuk menjaga kepuasan masyarakat, maka perlu dikembangkan suatu mekanisme

penilaian kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh penyelenggara

pelayanan publik. Didalam konsep ini dapat dicapai apabila produk pelayanan yang diberikan

para penyelenggara memenuhi kualitas yang diharapkan. Oleh karena konsep ini

dimaksudkan untuk memberikan penilaian terhadap kinerja aparatur dalam upaya

peningkatan pelayanan publik.

6. Melakukan Pengembangan Sistem Pengelolaan Pengaduan

Pengaduan masyarakat merupakan satu sumber informasi bagi upaya-upaya pihak

penyelenggara pelayanan untuk secara konsisten menjaga pelayanan yang dihasilkannya

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Oleh karena itu perlu di desain suatu sistem

pengelolaan pengaduan yang secara efektif dan efisien mengolah berbagai pengaduan

masyarakat menjadi bahan masukan bagi perbaikan kualitas pelayanan.Dalam hal-hal

tertentu, memang terdapat pelayanan publik yang pengelolaannya dapat dilakukan secara

khusus untuk menghasilkan kualitas yang baik. Dalam banyak hal pemerintah juga dapat

melakukan privatisasi kebijakan.112

Pemerintah Desa memiliki peran signifikan dalam pengelolaan proses sosial di dalam

masyarakat. Tugas utama yang harus diemban pemerintah desa adalah bagaimana C. Upaya Pemerintah Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua

dalam Meningkatkan Pelayanan Publik

(36)

menciptakan kehidupan demokratik, memberikan pelayanan sosial yang baik sehingga dapat

membawa warganya pada kehidupan yang sejahtera, rasa tenteram dan berkeadilan. Guna

mewujudkan tugas tersebut, pemerintah desa dituntut untuk melakukan perubahan, baik dari

segi kepemimpinan, kinerja birokrasi yang berorientasi pada pelayanan yang berkualitas dan

bermakna, sehingga kinerja pemerintah desa benar-benar makin mengarah pada praktek good

local governance, bukannya bad governance.

Peluang untuk menciptakan pemerintahan desa yang berorientasi pada good local

governance sebenarnya dalam konteks transisi demokrasi seperti yang dialami oleh bangsa

Indonesia sekarang terbuka cukup lebar. Meskipun demikian, adanya perubahan sosial-politik

dalam masa transisi demokrasi ini tidak dengan serta merta dapat merubah dalam sekejap

wacana dan kinerja pemerintahan desa ke dalam visi demokratisasi dan good local

governance. Sekalipun strukturnya mengalami perubahan, dimana saat ini pemerintahan desa

tidak lagi bercorak korporatis dan sentralistik pada kepemimpinan Kepala Desa, akan tetapi

kultur dan tradisi paternalistik yang memposisikan Kepala Desa sebagai orang kuat dan

berpengaruh masih begitu melekat dengan kuat. Realitas ini memang tidak dapat dilepaskan

sebagai bagian dari proses konstruksi sosial yang begitu mendalam sehingga membuat daya

kognitif warga desa seringkali terasa kesulitan dalam membuat terobosan-terobosan baru

yang sejalan dengan semangat perubahan ketika berbenturan dengan kebijakan seorang

Kepala Desa.

Kondisi ini sedikit banyak juga dipengaruhi pula oleh lemahnya human resources di

desa yang populasinya relatif kecil dan sangat terbatas. Sebab itu guna mendobrak kebekuan

(37)

bekerja sama dengan aktor-aktor dan lembaga-lembaga potensial di desa dalam melakukan

perubahan sosial menuju ke arah situasi yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.113

Efektifitas kebijakan publik akan terukur dari seberapa besar kebijakan tersebut dapat

direalisasikan dan memberi solusi terhadap berbagai masalah publik yang sedang terjadi. Hal

ini berarti bahwa pelayanan publik merupakan tindak lanjut dari penerapan kebijakan yang

langsung bersentuhan dengan masalah dan kepentingan masyarakat. Dalam perkembangan

konsep kebijakan publik yang kontemporer menekankan perlunya action dari pemerintah,

walaupun pada awal perkembangannya kebijakan publik dapat berarti to do or not to do, yang

menggambarkan diamnya pemerintah merupakan kebijakan. Akan tetapi dalam praktek,

penyelenggaraan pemerintahan, not to do seringkali menimbulkan kegamangan masyarakat

dalam menilai sikap pemerintah terhadap suatu masalah yang sedang berkembang. Oleh

karena itu dalam paradigma yang kontemporer, kebijakan publik didorong pada to do yang

berarti ada action yang nyata dari pemerintah, walaupun bisa saja action itu salah, tetapi lebih

baik dari pada mendiamkan masalah. Kesalahan dalam pembuatan kebijakan masih

dimungkinkan untuk dilakukan perbaikan. Dengan adanya action maka membuka peluang

untuk terjadinya program pelayanan publik.114

Di dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja Para aparatur

dalam melaksanakan tugas pokoknya dan fungsi organisasi maka pemerintah Desa Pudun

Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua melakukan pembinaan disiplin, hal ini Untuk meningkatkan kinerja aparat agar lebih professional dalam pelayanan publik,

pemerintah Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batuadua Melakukan berbagai

upaya antara lain :

1. Pembinaan Disiplin Pegawai

113

tanggal 16 Desember 2016

(38)

dimaksudkan agar para pegawai dalam melaksanakan tugas sehari-harinya senantiasa patuh

dan taat pada berbagai ketentuan yang berlaku dan menunjukan prestasi kerja yang tinggi.

Usaha untuk meningkatkan kualitas kerja melalui pembinaan disiplin, diperlukan

suatu pedoman atau kerangka yang memuat dengan jelas sistem metode dan prosedur

pembinaan serta tujuan dan sasaran setiap bentuk pegawai yang bermental baik berdaya guna,

berhasil guna dan sadar akan tanggung jawab dalam melaksanakan dan menjalankan

tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan.

Adapun bentuk penerapan disiplin pegawai pada Kantor Kepala Desa Pudun Julu

Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua adalah pembinaan disiplin waktu kerja, sebab

dengan ketepatan pada jam masuk kantor sangat erat kaitannya dengan disiplin lainnya.

Menurut pengamatan penulis bahwa penerapan disiplin waktu jam kerja pada dasarnya belum

dilaksanakan dengan baik. Pelanggaran disiplin waktu bagi pegawai Desa Pudun Julu

cenderung sering terjadi.

Faktor disiplin yang dimaksud dalam uraian ini adalah disiplin ditinjau dari aspek

ketepatan dan kebutuhan setiap aparat terhadap waktu yang telah ditentukan pada setiap hari

kerja. Salah satu contoh ketidak disiplinannya perangkat di Desa Pudun Julu Kecamata

Padangsidimpuan Batunadua adalah masih rendahnya kehadiran setiap aparat desa

mewujudkan kedisiplinan, terutama disiplin dalam hal ketepatan dan kepatuhan terhadap

waktu/jam kerja yang telah ditetapkan oleh pemerintah kecamatan pada setiap hari kerja.

Hal ini menandakan bahwa dari segi disiplin waktu pegawai dalam dan staf

administrasi sering tidak masuk kerja yang sesuai dengan hari kerja. Berdasarkan data

tersebut terlihat bahwa dalam tingkat kehadiran pegawai dilingkungan Kantor Desa Pudun

Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua relatif masih rendah terutama dalam mentaati

aturan yang ada. Hasil wawancara dengan Kepala Desa Pudun Julu mengatakan bahwa

(39)

aturan yang berlaku di kantor. Oleh karena pembinaan disiplin pegawai dimaksudkan untuk

meningkatkan kesadaran efisiensi dan efektifitas kerja pegawai guna mencapai pelaksanaan

tugas kantor dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Peran Kepala Desa yang paling menonjol dalam kegiatan administrasi di dalam

adalah pemberdayaan aparat desa di arahkan untuk meningkatkan prestasi kerja dalam rangka

mewujudkan sumber daya manusia yang profesional dalam bidang kerjanya.Pemberdayaan

aparat sangat diperlukan untuk mengantisipasi perkembangan dalam dunia kependudukan

yang demikian cepat sehingga membutuhkan aparat yang profesional dalam menjalankan

tugasnya dengan baik.

2. Pendidikan Dan Pelatihan

Diberikannya pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu upaya pemeritah Desa

Pudun Julu untuk memberdayakan aparat, terutama untuk meningkatkan kemampuan

intelektual dengan kepribadian manusia. Pendidikan yang dilakukan dalam suatu proses

pengembangan kemampuan bertujuan kearah yang diinginkan oleh organisasi yang

bersangkutan. Sedangkan pelatihan adalah merupakan bagian dari proses pendidikan yang

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan khusus seseorang.

Pendidikan dan pelatihan yang diikuti oleh aparat Desa Pudun Julu diharapkan

nantinya mampu mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik yang dibebankan kepadanya tanpa

arahan langsung dari pihak atasannya. Pendidikan dan pelatihan dapat dipandang sebagai

salah satu jalur untuk meningkatkan kemampuan aparat desa usaha melayani kepentingan

masyarakat. Selanjutnya diberikannya program pendidikan dan pelatihan diharapkan untuk :

a. Untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelolah kegiatan-kegiatan sesuai

dengan profesinya.

(40)

3. Pemberian Motivasi Kerja

Bentuk motivasi kerja yang di berikan oleh kepala Desa adalah memberikan dorongan

dan menyerahkan sepenuhnya tugas-tugas kepada bawahannya untuk dilaksanakan dengan

penuh rasa tanggung jawab.

4. Pengembangan Karir Di Tempat Kerja

Dalam rangka untuk lebih meningkatkan kualitas sumberdaya aparat Desa Pudun Julu

Kecamatan Padangsidimpuan Batuadua, maka semua aparat yang telah mengikuti program

pendidikan dan pelatihan diberikan kesempatan untuk mengembangkan karirnya di tempat

kerjanya yang sebagai salah satu upaya pemberdayaan aparat. Pengembangan karir berarti

bahwa seorang pegawai ingin terus berkarya dalam organisasi tempatnya bekerja untuk

jangka waktu yang lama. Demikian Hal tugas lainnya seperti juru tulis, sekretaris kantor,

kepala bagian tata usaha dan sebagainya. Tujuan pengembangan karir tersebut diatas

diharapkan pada bawahan nantinya mampu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang

dihadapi dalam organisasi dengan berdasarkan pada pendidikan dan pelatihan yang mereka

dapatkan dalam pengembangan karirnya.

5. Melaksanakan Rapat Koordinasi

Upaya untuk mengatasi hambatan dari masyarakat, antara lain dilakukan dengan cara

melaksanakan rapat koordinasi teknis dengan para Kepala Desa yang diadakan rutin minimal

3 (tiga) kali dalam satu bulan. Maksud diadakan rapat ini adalah untuk menyamakan persepsi

diantara instansi terkait mengenai penyelenggaraan pelayanan publik.115

(41)

Selanjutnya dari berbagai macam upaya pelaksanaan pelayanan publik tersebut

dilakukan pengawasan oleh pengawas internal dan pengawas eksternal.116 Pengawasan

internal penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan melalui :117

1) Pengawasan oleh atasan langsung sesuai dengan peraturan perundang-undangan

2) Pengawasan oleh pengawas fungsional sesuai dengan peraturan perundang-undangan

Pengawasan eksternal penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan melalui:118

1) Pengawasan oleh masyarakat berupa laporan atau pengaduan masyarakat dalam

penyelenggaraan pelayanan publik

2) Pengawasan oleh ombudsman sesuai dengan peraturan perundang-undangan

3) Pengawasan oleh Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Provinsi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.

Masyarakat dapat menggugat Penyelenggaraan atau Pelaksana melalui peradilan tata

usaha Negara apabila pelayanan yang diberikan menimbulkan kerugian dibidang tata usaha

Negara.119 Dalam hal penyelenggaraan melakukan perbuatan melawan hukum dalam

penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini,

masyarakat dapat menjangkau gugatan terhadap Penyelenggaraan ke pengadilan.120

116

Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik 117 Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik 118 Pasal 32 ayat (3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik 119

Pasal 51 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik 120 Pasal 52 Undanng-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

(42)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Dalam Undang-Undang No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik mengatur tentang

prinsip-prinsip pemerintahan yang baik yang merupakan efektifitas fungsi-fungsi

pemerintah itu sendiri. Dengan di berlakukannya Undang-undang nomor 25 tahun 2009

tentang pelayanan publik, dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum bagi pihak

penyelenggara pelayanan publik maupun masyarakat, aparatur penyelenggaraan pelayanan

publik maupun masyarakat, aparatur penyelenggara merasa memiliki kewajiban hukum

untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, sedangkan masyarakat merasa apa yang

harus dilakukan oleh aparatur Negara tersebut merupakan hak dari masyarakat.

Undang-undang Pelayanan Publik (secara resmi bernama Undang-Undang-undang Nomor 25 tahun 2009

tentang Pelayanan Publik) yang merupakan undang-undang yang mengatur tentang

prinsip-prinsip pemerintah yang baik yang merupakan efektifitas fungsi-fungsi pemerintah

itu sendiri. Pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah atau korporasi yang efektif

dapat memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia, mempromosikan kemakmuran

ekonomi, kohesi sosial, mengurangi kemiskinan, meningkatkan perlindungan lingkungan,

bijak dalam pemanfaatan sumber daya alam, memperdalam kepercayaan pada pemerintah

dan administrasi publik.

2. Secara keseluruhan pelaksanaan pelayanan publik di Desa Pudun Julu Kecamatan

(43)

Kartu Tanda Penduduk (KTP/E-KTP), Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran, Akta

Kematian dan Akta Perkawinan, dan dari segi waktu kepengurusan sudah tidak

membutuhkan waktu yang terlalu lama, begitupun kalau berbicara mengenai biaya yang

sudah tidak lagi harus dikeluarkan oleh masyarakat.

3. Hambatan dan solusi dalam pelaksanaan pelayanan publik di Desa Pudu Julu Kecamatan

Padangsidimpuan Batunadua masih lemah dibeberapa faktor. Faktor-faktor yang dimaksud

adalah masih kurangnya keterampilan/kemampuan setiap aparat Desa sehubungan dengan

tugas-tugas tersebut, masih rendahnya disiplin kerja ditinjau dari aspek waktu, minimnya

pemberian bimbingan terhadap aparat, pengawasan dan, pengendalian yang tidak efektif,

serta kondisi kerja yang kurang mendukung baik dari sisi internal maupun eksternal. Maka

dari itu sejauh ini pemerintah Desa masih terus berupaya untuk memperbaiki hal tersebut

dengan melakukan pembinaan kepada para pelayan publik dan melakukan sosialisasi

kepada masyarakatnya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang merupakan hasil penelitian dalam skripsi ini maka

dapat diberikan saran sebagai berikut :

1. Perlu adanya kejelasan prosedur pelayanan publik sehingga tidak ada kesan kalau pegawai

berusaha mempersulit prosedur pelayanan.

2. Didalam memberikan pelayanan kepada masyarakat para penyelenggara harus terus

berupaya memberikan pelayanan yang berkualitas, serta meningkatkan hal-hal yang

kiranya masih perlu ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat

(44)

3. Untuk meningkatkan pelayanan publik di Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan

Batunadua khususnya tugas-tugas administrasi desa, sebaiknya dilakukan

kegiatan/pelatihan keterampilan bagi Aparat pemerintah desa, dan sebagai aparat (pegawai

negeri) yang telah mengangkat sumpah dan janji, hendaknya dapat meningkatkan

aktualisasinya sebagai seorang pelayan publik (public service) dalam hal kedisiplinan dari

segi waktu kerja yang telah ditetapkan oleh pemerintah Desa. Begitu pula halnya

pemerintah harus lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas dukungan terhadap

penyelenggaraan pemerintah ditingkat desa, baik dukungan berupa bimbingan teknis

administrasi maupun pengawasan dan pengendalian, dan yang terpenting antara para

Aparat desa dapat menciptakan suasana yang baik serta memperbaiki kondisi kerja yang

dapat mendukung pelaksanaan tugas sehari-hari, oleh karena itu setiap aparat perlu

meningkatkan dedikasi dan komitmennya sebagai abdi masyarakat, abdi negara dan abdi

(45)

BAB II

PELAYANAN PUBLIK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009

A. Pengertian Pelayananan Publik

Pelayanan publik merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Negara guna

melayani warganya (citizen), begitupula halnya dengan pemerintah daerah yang melalui

proses reformasi kemudian diberikan otonomi yang luas melalui kebijakan desentralisasi,

dekonsentrasi dan tugas pembantuan (midebewind), dengan diberikannya otonomi,

harapannya adalah bahwa pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat akan lebih

baik dan berkualitas dari masa-masa sebelumnya. Desentaralisasi menyebabkan pemerintah

pusat membagi kewenangannya dengan pemerintah daerah, pembagian kewenangan tentu

saja berimplikasi kepada sebaran kekuasaan pemerintahan dengan melibatkan banyak aktor

daerah.21

Selanjutnya pelayanan juga merupakan setiap kegiatan yang menguntungkan dalam

suatu kumpulan atau kesatuan dan menawarkan keputusan meskipun hasilnya tidak terikat

pada suatu produk secara fisik. Sementara itu kata publik berasal dari Bahasa Inggris public

yang berarti umum, masyarakat, Negara. Kata publik sebenarnya sudah diterima menjadi

bahasa Indonesia baku, pengertiannya adalah orang banyak. Maka dimaksudnya dengan

pelayanan publik adalah pelayanan yang diberikan oleh pemerintah sebagai penyelenggara

21

Fikry Priadi, “Reformasi Kelembagaan Pelayanan Publik,”

(46)

Negara terhadap masyarakatnya guna memenuhi kebutuhan dari masyarakat itu sendiri dan

memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.22

Adapun pengertian pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang

dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan

penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan Peraturan perundang-undangan.23 Begitu

pula dengan Kamarudin yang memberikan defenisi pelayanan publik adalah pelayanan untuk

masyarakat dengan melakukan aktifitas yang dilakukan untuk memberikan jasa-jasa dan

kemudahan-kemudahan kepada masyarakat.24 Selanjutnya didalam Undang-undang

Pelayanan Publik terdapat Pengertian pelayanan publik yaitu kegiatan atau rangkaian

kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa dan /atau pelayanan

administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik, penyelenggara

pelayanan publik atau penyelenggara merupakan setiap institusi penyelenggara Negara,

korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan

pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan

pelayanan publik.25

Secara teori terdapat beberapa konsep yang berbeda tentang pelayanan publik dan

pilihan terhadap konsep pelayanan publik memiliki implikasi yang luas terhadap

penyelenggaraan pelayanan publik. Dalam arti yang sempit, pelayanan publik merupakan

suatu tindakan pemberian barang dan jasa kepada masyarakat oleh pemerintah dalam rangka

tanggung jawabnya kepada publik, baik diberikan secara langsung maupun melalui kemitraan

22 Juniarso Ridwan dan Achmad Sodik Sudrajat, Hukum Administrasi Negara dan Kebijakan

Pelayanan Publik, (Bandung: Penerbit Nuansa Cendekia, 2009), hal 18-19

23 Agung Kurniawan, Transformasi Pelayanan Publik. (Yogyakarta: Penerbit Pembaruan Pustaka,2005), hal 4

24

Kamarudin Ahmad. Dasar-Dasar Manajemen Pelayanan Publik. (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal 29

(47)

dengan swasta dan masyarakat, berdasarkan jenis dan intensitas kebutuhan masyarakat,

kemampuan masyarakat dan pasar. Konsep ini lebih menekankan bagaimana pelayanan

publik berhasil diberikan melalui suatu delivery system yang sehat. Pelayanan publik ini

dapat dilihat sehari-hari dibidang adm

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam tubuh carbimazole akan diubah menjadi bentuk aktifnya methimazole dengan pemotongan gugus samping karboksil pada saat metabolisme lintas pertama (Bahn et al ,

Dalam kasus endometriosis, walaupun jaringan endometrium tumbuh di luar rahim dan menjadi “imigran gelap” di rongga perut seperti sudah disebutkan tadi, struktur jaringan dan

Hasil analisis sidik ragam dari perlakuan penambahan kitosan yang berbeda pada sirup nanas memberikan pengaruh tidak nyata terhadap total padatan terlarut

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula bertanggung jawab dalam mengkonversi

(2) Giberelin 100 ppm merupakan konsentrasi terbaik dalam mempengaruhi induksi partenokarpi sedangkan giberelin dengan konsentrasi 200 dan 300 ppm mempengaruhi

Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kelompok teman sebaya (peer.. group) dalam penanggulangan narkoba

Strategi Belajar Mengajar penerapammya dalam pembelajara pendidikan agama.. CV Citra Media

THE ROLE OF THE GROUP OF ADOLESCENT DRUG PREVENTION EFFORT IN THE MOSQUE IN KAMPUNG KUBUR KELURAHAN PETISAH TENGAH KECAMATAN MEDAN PETISAH KOTA