• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. METODOLOGI PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada sebuah sekolah swasta yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tepatnya di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Jl. P. Senopati 18 Yogyakarta. Penelitian ini diawali dengan observasi sebanyak dua kali terhadap pembelajaran fisika kelas XII yang di ampuh oleh guru bidang studi yakni yang pertama pada tanggal 10 September 2007 untuk kelas XII IPA 1A1 dan yang kedua dilaksanakan pada tanggal 12 September 2007 untuk kelas XII IPA 1A2.

Maksud dan tujuan dari kegiatan observasi tersebut adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih spesifik terhadap situasi di sekolah terlebih situasi anak di dalam kelas sewaktu mengikuti proses pembelajaran, pengelolaan kelas, serta memperkenalkan diri kepada para siswa kelas XII IPA 1A1 dan XII IPA 1A2 bahwa + enam sampai tujuh kali pertemuan ke depan peneliti akan bersama para siswa menyelami materi fisika khususnya materi gelombang mekanik dengan menggunakan metode eksperimen terbimbing.

Gambaran yang diperoleh peneliti dari observasi tersebut antara lain, pembelajaran yang berlangsung bersifat satu arah yakni guru menyampaikan materi kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah, dan lebih menekankan pada latihan soal. Dari pihak siswa, secara global siswa tampak kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran dikarenakan siswa hanya duduk, mendengarkan penjelasan materi oleh guru, mencatat materi yang dituliskan guru di papan tulis dan pengerjaan soal-soal latihan yang ada pada buku siswa. Gambaran lain yang diperoleh saat observasi adalah suasana kelas tenang dan sepi hanya terdengar suara guru pada saat menjelaskan. Walau demikian desain ruangan sangat menunjang untuk pembelajaran karena telah didesain dan dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana yang turut menyokong keberlangsungan pembelajaran. Sesekali guru memberikan selingan-selingan yang dapat menghidupkan suasana pembelajaran.

Adapun sifat dari penelitian ini yakni bersifat langsung, di mana dalam penelitian ini peneliti secara langsung memberikan berbagai treatment kepada

siswa yang telah dikemas dalam bentuk pembelajaran. Treatment atau perlakuan-perlakuan yang dimaksud antara lain memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran di kelas dengan melakukan eksperimen, mengamati, mencatat data, berhipotesa, mengolah data, berdiskusi, dan menarik kesimpilan berdasarkan data yang ada. Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan empat kali dalam satu minggu, yakni setiap hari Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu.

Penelitian 13 September 2007 diawali dengan pembagian kelompok oleh peneliti. Kelompok dibagi secara acak pada masing-masing kelas dalam jumlah yang relatif kecil yakni setiap kelompok terdiri atas empat orang. Hal ini dimaksudkan agar dalam kegiatan eksperimen setiap siswa bisa mendapat peran dan turut memberi andil dalam kelompoknya, juga mempermudah pengamatan saat siswa melaksanakan eksperimen dan diskusi. Tujuan lain dari pembagian kelompok adalah, diharapkan agar siswa dapat saling belajar bersama dengan cara berdiskusi, berinteraksi dan saling membantu satu sama lain. Sesi selanjutnya adalah pengerjaan soal pretest.

Pada 15 September 2007 pembelajaran berlangsung hanya selama 45 menit. Oleh karena itu waktu yang relatif singkat tersebut dimanfaatkan oleh peneliti untuk menjelaskan prosedur eksperimen kepada siswa yang dikemas dalan panduan eksperimen (modul praktikum) . Peneliti juga memperkenalkan kepada siswa beberapa peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan eksperimen, seperti rangkaian karet gelang, stop-watch, pita meter, dan slink. Peneliti juga menunjukkan cara membentuk gelombang transversal dengan

menggunakan karet kelang yang telah dirangkai sebelumnya. Pengenalan alat dan penjelasan modul praktikum (panduan eksperimen) ini dimaksudkan agar siswa mendapatkan gambaran mengenai alat praktikum itu sendiri, cara kerja alat dan langkah-langkah kegiatan selama eksperimen. Peneliti juga memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan wawancara singkat dengan beberapa siswa yang bisa mewakili siswa yang lain.

Kegiatan penelitian dilanjutkan pada hari Senin tanggan 17 September 2007, yakni melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Kegiatan eksperimen ini tidak dilakukan di laboratorium karena ruang laboratorium (praktikum) digunakan oleh siswa Sekolah Dasar (SD) untuk belajar, berhubung gedung SD sedang dalam tahap renovasi. Dengan demikian tempat yang digunakan selama melakukan eksperimen adalah ruang kelas dan lorong yang juga sangat mendukung untuk pelaksanaan eksperimen. Pembelajaran ini berlangsung selama dua jam pelajaran (2 x 45 menit) untuk tiap-tiap kelas.

Selama eksperimen siswa mencoba-coba alat sendiri sesuai dengan modul kegiatan siswa yang diberikan dan siswa saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, mengisi tabel bedasarkan petunjuk eksperimen yang telah disediakan oleh peneliti. Selanjutnya siswa mengolah data yang telah diperoleh dari kegiatan eksperimen dan menganalisis data kemudian dibahas dan didiskusikan bersama ke dalam kelompok besar. Selama kegiatan eksperimen berlangsung peneliti hanya berperan sebagai pengamat sekaligus fasilitator. Mengingat kelompok yang terbentuk untuk setiap kelas adalah

sepuluh kelompok, maka untuk memprmudah peneliti dalam melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa (melakukan eksperimen), peneliti dibantu oleh lima orang pengamat yang masing-masing mengamati dua kelompok serta seorang teman yang bertugas meliput aktivitas siswa dengan cara merekam.

Pembelajaran selanjutnya yakni tanggal 18 September 2007 adalah presentasi dan diskusi bersama (pleno) di dalam kelas. Pelaksanaan presentasi dan diskusi ini diikuti oleh keseluruhan kelompok untuk tiap kelas, namun karena keterbatasan waktu maka oleh peneliti hanya memilih secara acak tiga dari sepuluh kelompok yang ada untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka sementara tujuh kelompok yang lain berperan sebagai peserta. Dalam proses diskusi ini peneliti hanya berperan sebagai fasilitator yakni membantu mengarahkan siswa bila dalam pelaksnaan diskusi para peserta tidak menemuka titik temu atau kesepakatan.

Diskusi ini bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas siswa dalam hal berpikir dan bukan untuk mencari tahu kelompok atau siswa mana yang betul maupun salah, serta dapat melihat keterkaitan antara materi eksperimen dengan konsep-konsep yang telah diperoleh dari berbagai sumber (literatur). Ringkasan diskusi dari tiap-tiap kelompok dapat dilihat dari laporan tertulis kelompok mengenai materi eksperimen (Terlampir).

Hari kamis dan Sabtu tanggal 20 dan 22 September 2007 digunaka oleh peneliti untuk menjelaskan mengenai materi gelombang mekanik terutama mengenai kecepatan rambat gelombang mekanik pada sebuah

medium. Selain itu memberikan beberapa peneguhan kembali mengenai rangkuman diskusi kelompok untuk masing-masing kelas.

Setelah siswa selesai melakukan proses pembelajaran menggunakan model eksperimen terbimbing, siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan soal posttest. Tahap paling akhir dari penelitian ini siswa diberi kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang terkait pada diri siswa yakni minat, keterlibatan, kemampuan mengkonstruksi pemahaman, serta kemampuan siswa melakukan eksperimen. Kedua kegiatan di atas yakni pengerjaan soal post test dan pengisisan kuesioner dilaksanakan pada hasi Senin tanggal 24 September 2007.

Walau secara keseluruhan pembelajaran ini berjalan dengan baik namun masih terdapat beberapa kendala yang dialami oleh peneliti selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen antara lain: (1) Siswa harus berkonsentrasi dengan pelaksanaa ujian sisipan dari pihak sekolah, (2) ruang laboratorium tidak bisa digunakan dalam pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing karena ruangan tersebut digunakan oleh siswa sekolah Dasar (SD) berhubung sebagian gedung SD masih dalam tahap renovasi.

Dokumen terkait