BAB III PENYELENGGARAAN SPIP DI STASIUN PSDKP BELAWAN…
D. Kinerja
3.2 Pelaksanaan Pengendalian Berkala yang telah dilakukan
Pengendalian Berkala, pada tahap ini sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10/PERMEN-KP/2016 Tentang Penyelenggaraan SPIP di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, maka fokus kegiatannya adalah mengendalikan kegiatan/pekerjaan terkait Pengendalian Kapasitas SDM Pengelola Keuangan, Pengendalian Penyusunan Anggaran, Pengendalian Pengadaan Barang/Jasa, Pengendalian BMN, Pengendalian Penyelesaian Kerugian Negara, dan Pengendalian Penyerapan Anggaran (form terlampir).
Adapun pelaksanaan pengendalian berkala yang dilaksanakan Tim SPIP adalah sebagai berikut :
A. Sistem Pengendalian Berkala Sumber Daya Manusia
Jumlah SDM pada lingkup Stasiun PSDKP Belawan yaitu sebanyak 121 orang yang tersebar di semua Satwas dan Kapal Pengawas dengan rincian sebagai berikut :
- PNS Ditjen PSDKP = 76 orang - PNS Dinas/Kab/kota = 6 orang - Tenaga Kontrak = 39 orang
17 Tabel 2. Rincian Penempatan Personil Lingkup Stasiun PSDKP Belawan
No Unit Kerja PNS
Pusat
PNS
Pemda Kontrak Jumlah 1 Stasiun Pengawasan SDKP
Belawan 55 - 25 80
2 Satwas SDKP Langsa 2 - 1 3
3 Wilker Pengawasan SDKP Idi 3 - 2 5
4 Wilker Pengawasan SDKP
Lhokseumawe 1 - 1 2
5 Wilker Pengawasan SDKP
Biureun 1 1 - 2
6 Wilker Pengawasan Sigli - 2 - 2
7 Satwas SDKP Asahan 6 - 5 11
8 Wilker Pengawasan SDKP
Batubara - 1 1 2
9 Satwas SDKP Rokan Hilir 3 - 2 5
10 Wilker Pengawasan SDKP
Panipahan - - 1 1
11 Wilker Pengawasan SDKP Dumai 1 - 1 2
12 Wilker Pengawasan SDKP
Kepulauan Meranti 2 1 - 3
13 Wilker Pengawasan SDKP
Indragiri Hilir 2 - - 2
14 Wilker Pengawasan SDKP
Bengkalis - 1 - 1
JUMLAH 76 6 39 121
Pengendalian Kapasitas SDM Pengelola Keuangan
Pengangkatan pejabat pengelola keuangan mulai dari KPA, PPK, PPSPM, Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Satker lingkup Stasiun PSDKP Belawan seluruhnya telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor KEP.79/MEN/KU.611/2019 tanggal 13 Desember
18 2019 tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran pada Satker UPT Stasiun PSDKP Belawan. Penetapan Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar pada Satker UPT Stasiun PSDKP Belawan melalui Keputusan Kepala Stasiun PSDKP Belawan Nomor 001/Sta.2/Kep.KPA/I/2022 tanggal 02 Januari 2022, adapun Bendahara Pengeluaran telah ditetapkan melalui Keputusan Kepala Stasiun PSDKP Belawan Nomor 002/Sta.2/Kep.KPA/I/2022 tanggal 2 Januari 2022.
- KPA : Andri Fahrulsyah, S.Pi, M.Si - PPK : Adhi Kurniadi, S.St.Pi - PPSPM : Edy Sutanto, S.Pi
- Bendahara Pengeluaran : Siti Safiera, SE
Secara umum tingkat pendidikan bagi Pengelola Keuangan lingkup Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan telah sesuai dengan kreteria yang ditetapkan. Tingkat pendidikan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan dinilai sangat memadai, karena memiliki tingkat pendidikan pascasarjana dan telah memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa.
Tingkat pendidikan untuk Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) memiliki tingkat pendidikan lulusan sarjana. Hal ini menunjukkan bahwa Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan memiliki kualifikasi pendidikan yang sangat memadai. Dengan demikian, diharapkan tidak akan menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan, tetapi tetap diperlukan komitmen yang kuat dari pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan.
Sedangkan tingkat pendidikan Bendahara Pengeluaran lulusan sarjana dan telah pernah mengikuti diklat perbendaharaan. Hal ini menunjukkan bahwa personil dengan kualifikasi pendidikan tersebut sangat memadai sebagai Bendahara Pengeluaran, sehingga diharapkan tidak akan menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan, tetapi tetap diperlukan komitmen yang kuat dari pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan
B. Sistem Pengendalian Berkala Anggaran
Anggaran Kegiatan di masing-masing direvisi sesuai dengan bagan akun standar (BAS). Sehubungan dengan kebijakan efisiensi anggaran Tahun 2022,
19 maka anggaran Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan pada Triwulan I Tahun 2022 mengalami efisiensi.
Sampai dengan Triwulan I Tahun 2022, Stasiun Pengawasan SDKP Belawan (440831) telah melakukan revisi anggaran sebanyak 1 (satu) kali untuk revisi kewenangan KPA (POK) pada bulan Maret 2022.
C. Sistem Pengendalian Berkala Barang dan Jasa
Sampai dengan Triwulan I Tahun 2022, Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan telah menginput kegiatan yang berhubungan dengan pengadaan barang/ jasa ke dalam sistem informasi rencana umum pengadaan barang/ jasa pemerintah (SIRUP), dengan alamat laman. Selain itu, untuk pengadaan barang dan jasa Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan sampai dengan Triwulan I Tahun 2022 masih dalam proses.
Tahun 2022, kegiatan pengadaan barang dan jasa Stasiun Pengawasan SDKP Belawan, terdiri dari:
a. Bahan Bakar Minyak Kapal Pengawas (3 Unit Kapal Pengawas) b. Biaya docking Kapal Pengawas
c. Pengadaan Alat pengolah data d. Pengadaan Fasilitas Perkantoran e. Pengadaan baju dinas pegawai
f. Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya g. Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
D. Sistem Pengendalian Berkala Barang Milik Negara
Perubahan paradigma baru pengelolaan aset negara/ barang milik negara telah memunculkan optimisme baru, best practices dalam penataan dan pengelolaan aset negara yang tertib, akuntabel, dan transparan.
Pengelolaan aset negara yang baik dengan mengedepankan tata kelola yang baik (good governance) sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan kepercayaan pengelolaan keuangan negara dari masyarakat/stakeholder.
Pelaporan aset negara merupakan bagian dari penatausahaan aset negara yang
20 wajib ditegakkan oleh setiap penyelenggara pemerintahan. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengatur setiap kepala pemerintah pusat dan daerah mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBN/ APBD, di mana salah satunya adalah menyusun laporan keuangan pemerintah pusat/ daerah.
Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/ Daerah juga mengatur setiap pengelola barang harus menyusun laporan barang milik negara/ daerah yang digunakan sebagai bahan untuk menyusun neraca pemerintah pusat/daerah.
Peraturan-peraturan ini masih diikuti ketentuan lain yang pada intinya mewajibkan kepada seluruh penyelenggara pemerintahan untuk melalukan pelaporan aset negara secara transparan dan akuntabel. Untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa pelaporan aset negara telah dilakukan dengan baik, perlu dibangun sebuah Sistem Pengendalian Intern Pemerintah barang/ milik Negara (SPIP BMN).
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah atas pelaporan aset negara/ barang milik negara dapat mencegah terjadinya penyimpangan yang dapat dijadikan dasar bagi auditor eksternal (BPK-RI) dalam pemberian catatan yang tidak diharapkan pada hasil auditnya. Yang utama, dengan adanya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah BMN yang handal, aset negara dapat terjaga keamanan dan keberadaannya. Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan telah berupaya melakukan langkah-langkah pengamanan, pengawasan, dan pengendalian aset negara/ barang milik negara.
Langkah-langkah tersebut meliputi inventarisasi secara berkala terhadap aset BMN, proses penetapatan status penggunaan, untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk rencana kebutuhan pemeliharaan dan pengadaan BMN.
Nilai BMN Stasiun Pengawasan SDKP Belawan Per 31 Maret 2022 sebesar Rp. 64.927.901.215,00, nilai BMN dimaksud disajikan berdasarkan klasifikasi pos-pos perkiraan Neraca yaitu : Persediaan, Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi, dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan, dan Aset Lainnya, dengan rincian sebagai berikut :
21
Rp % Rp % Rp %
I Aset Lancar
1 Persediaan 862.242.250 1,329 0 0,000 862.242.250 1,328
Sub Jumlah (1) 862.242.250 0 862.242.250
II Aset Tetap
1 Tanah 1.485.395.729 2,29 0 0,00 1.485.395.729 2,29
2 Peralatan dan Mesin 51.160.645.498 78,86 49.278.200 100 51.209.923.698 79 3 Gedung dan Bangunan 8.259.273.489 12,73 0 0,00 8.259.273.489 12,72 4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 3.085.031.049 4,76 0 0,00 3.085.031.049 4,75
5 Aset Tetap Dalam Renovasi 0 0,00 0 0,00 0 0,00
6 Aset Tetap Lainnya 0 0,00 0 0,00 0 0,00
7 KDP 11.535.000 0,02 0 0,00 11.535.000 0,02
Sub Jumlah (2) 64.001.880.765 49.278.200 64.051.158.965 III Aset Lainnya
1 Kemitraan dengan pihak ketiga 0 0 0
2 Aset Tak Berwujud 0 0 0
3
Aset yang dihentikan dari penggunaan operasional
pemerintahan 14.500.000 0,02 0 14.500.000 0,02
Sub Jumlah (3) 14.500.000 0 14.500.000
Total 64.878.623.015 100 49.278.200 100 64.927.901.215 100 Intrakomptabel Ekstrakomptabel Grand Total
No Uraian Neraca
Tabel 3. Nilai BMN per 31 Maret 2022 menurut klasifikasi pos-pos perkiraan
Neraca
Perkembangan nilai BMN secara gabungan (intrakomptabel dan ekstrakomptabel) selama 3 (tiga) periode laporan terakhir, dapat disajikan sebagai berikut:
Rupiah Persen
1 31 Maret 2020 31.318.773.414 -
-2 31 Maret -20-21 34.760.620.214 3.441.846.800 10,99%
3 31 Maret 2022 64.054.123.965 29.293.503.751 84,27%
No Periode Laporan Nilai BMN Perkembangan
Tabel 4. Perkembangan nilai BMN secara gabungan
E. Sistem Pengendalian Berkala Kerugian Negara
Pada Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan tidak ada kerugian negara baik yang ditimbulkan oleh bendahara, pegawai negeri bukan bendahara, maupun pejabat lain sampai dengan Triwulan I Tahun 2022.
22 F. Sistem Pengendalian Berkala Penyerapan Anggaran
Dalam reformasi di bidang keuangan negara, perubahan yang signifikan adalah perubahan di bidang akuntansi pemerintahan. Perubahan di bidang akuntansi pemerintahan ini sangat penting karena melalui proses akuntansi dihasilkan informasi keuangan yang tersedia bagi berbagai pihak untuk digunakan sesuai dengan tujuan masing-masing.
Oleh karena begitu eratnya keterkaitan antara keuangan pemerintahan dan akuntansi pemerintahan, maka sistem dan proses yang lama dalam akuntansi pemerintahan banyak menimbulkan berbagai kendala sehingga belum sepenuhnya mendukung terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Target dan realisasi keuangan Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan sampai dengan Triwulan I Tahun 2022 dapat dilihat pada Tabel 5 berikut.
Tabel 5. Realisasi Anggaran Stasiun PSDKP Belawan Triwulan I Tahun 2022
Jenis Belanja Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Sisa Anggaran (Rp)
Belanja Pegawai 7,693,545,000 1,604,437,571 20.85% 6,089,107,429 Belanja Barang 26,155,424,000 5,067,565,816 19.37% 21,087,858,184 Belanja Modal 416,100,000 0 00.00% 416,100,000
Total 34,265,069,000 6,672,003,387 19.47% 27,593,065,613
3.3. Pelaksanaan Pengendalian dengan Pendekatan Manajemen Risiko yang telah dilakukan
Pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko adalah pengendalian yang dilakukan sebagai upaya untuk mencegah dan meminimalisir timbulnya masalah pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan. Pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko dirancang dan dimulai sejak perencanaan kebijakan
23 dan kegiatan/aktifitas. Selain itu, pengendalian ini digunakan sebagai dasar menyusun rencana pengendalian dan menjadi data dukung dan dasar dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA).
Telah disusun pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko disertai tingkat risiko dan respon terhadap risiko/rencana kegiatan pengendalian setiap Triwulan. Setiap kegiatan diidentifikasi factor risikonya, dicari penyebabnya dan dampaknya, dihitung tingkat risikonya berdasarkan hasil dari persepsi atas risiko dengan tiga koresponden, serta ditetapkan respon terhadap risiko kegiatan pengendalian dan besaran kemungkinan masih adanya sisa risiko setelah dilakukan kegiatan pengendalian. Dalam penilaian risiko Stasiun PSDKP Belawan dititikberatkan di kegiatan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.
Tim SPIP Stasiun PSDKP Belawan bersama para Pelaksana Koordinasi selaku pemilik kegiatan telah melakukan identifikasi dan penyusunan rencana pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko untuk kegiatan Tahun Anggaran 2022, adapun hasil identifikasi dan penyusunan dokumen MR Stasiun PSDKP Belawan telah ditetapkan sebanyak 5 kegiatan dengan 1 kegiatan yang dinilai memiiki risiko yang tinggi yaitu kegiatan Pemantauan dan Operasi Armada, dengan output kegiatan Armada Pengawasan dan Sistem Pemantauan yang siap operasi.
Pelaksanaan kegiatan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko yang telah dilakukan oleh Stasiun PSDKP Belawan sampai dengan Triwulan I tahun 2022 adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Pemantauan dan Operasi Armada yang memiliki tujuan terlaksananya docking Kapal Pengawas sesuai dengan Kontrak, adapun yang menjadi risiko yang tinggi adalah keterlambatan lelang dan pekerjaan docking KP.
Adapun bentuk pengendalian yang direncanakan atas risiko tersebut adalah pemantauan pelaksanaan pekerjaan secara berkala. Terkait pelaksanaan patroli pengawasan oleh Kapal pengawas Hiu 01, 08 dan 16 masih terjadi kebocoran informasi atas rencana dan strategi operasi KP. Sedangkan untuk operasi speed boat terkendala yaitu speed boat Napoleon 028 yang tidak siap operasi karena kerusakan mesin, penggantian mesin belum dilaksanakan di TW I.
→ Realisasi Rencana Pengendalian Triwulan I Tahun 2022:
Pengendalian sampai dengan Triwulan I tahun 2022:
24 - PPK memastikan bahwa tahapan pelaksanaan docking sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan, sehingga di awal April docking kapal pengawas sudah mulai dilaksanakan.
- Melaksanakan rapat terbatas antara Kepala Stasiun, Kasubsi Sarpras dan Nakhoda KP Hiu 01, 08 dan 16.
- Perbaikan atas kerusakan speedboat Napoleon 28 diharapkan bisa dilaksanakan pada awal tahun 2023.
→ Analisis sisa risiko:
Realisasi pengendalian berupa jaminan dari penyedia untuk memastikan pekerjaan tetap berjalan sesuai dengan kurva S yang telah dibuat. Berkoordinasi dg Dit. POA terkait pemindahan tempat sandar Kapal Pengawas sehingga pergerakan kapal tidak diketahui oleh nelayan. Perawatan rutin speed boat Dolphin 14 sehingga dapat rutin melaksanakan patroli sampai dengan selesainya hari operasi.
2. Kegiatan Penanganan Pelanggaran Bidang Kelautan dan Perikanan
Sampai dengan Triwulan I tahun 2022 sudah ada 4 (empat) penanganan kasus terkait TPKP dari 10 (sepuluh) kasus yang menjadi target.
→ Realisasi Rencana Pengendalian Triwulan II Tahun 2022:
Selama Triwulan I sudah ada 4 (empat) penanganan kasus terkait TPKP, Dimana keempat KIA sudah masuk tahap II.
→ Analisis sisa risiko:
Target empat kasus penanganan KIA dalam TW I ini dapat tercapai, namun anggaran penyidikan tidak habis dikarenakan proses penyidikan sampai dengan P21 lebih cepat dari waktu yang ada di RKAKL.
3. Kegiatan Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan
Faktor risiko yang tinggi untuk kegiatan pengawasan dan pengelolaan sumber daya perikanan adalah pelaku usaha belum mengurus/melengkapi dokumen perizinan UPI, pelaku usaha masih menggunakan pakan yang tidak terdaftar dan
25 obat-obatan yang berbahaya, dan data SIMWASKAN Stasiun PSDKP Belawan tidak realtime khususnya untuk kapal perikanan ijin daerah.
→ Realisasi Rencana Pengendalian Triwulan I Tahun 2022:
Kegiatan pengendalian yang telah dilakukan oleh Stasiun PSDKP Belawan sampai dengan Triwulan I tahun 2022 adalah telah melakukan pengawasan terhadap unit pengolahan ikan dan unit budi daya sekaligis sosialisasi wajibnya SIUP dan tidak bolehnya menggunakan bahan berbahaya serta telah dilaksanakan koordinasi ke Dinas Perikanan Kabupaten Deli Serdang.
→ Analisis Sisa Resiko:
Dari pelaku usaha yang sudah diperiksa baik Pelaku Usaha Perikanan (Kapal Perikanan, Unit Budi Daya, Unit pengolah Ikan dan distribusi hasil perikanan) sudah taat mengurus izin dan tidak menggunakan bahan pakan yang berbahaya.
4. Kegiatan Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan
Faktor risiko yang tinggi untuk kegiatan pengawasan pengelolaan SDK adalah nelayan masih menangkap ikan terubuk pada musim memijah dan limbah UPI belum tertangani secara optimal.
Realisasi Rencana Pengendalian Triwulan I Tahun 2022:
Realisasi atas pelaksanaan pengawasan ikan yang diindungi sudah dilaksanakan pada akhir bulan Maret 2022 pada saat musim ikan terubuk memijah, dan pengawasan pencemaran perairan pada Unit Pengolahan Ikan.
→ Analisis Sisa Risiko:
Pengawasan terhadap Pelaku Usaha yang tidak taat pada perizinan pengelolaan jasa kelautan dan pemanfaatan pulau-pulau kecil belum dilaksanakan, direncanakan di TW 2 dan TW 3.
26 5. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Direktorat Jenderal PSDKP
Untuk menghilangkan resiko pada Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal PSDKP, Satker Stasiun PSDKP Belawan telah melakukan pengendalian secara rutin dengan berkordinasi dengan pihak penyedia dan Satker Pusat.
→ Realisasi Rencana Pengendalian Triwulan II Tahun 2022:
Satker Stasiun PSDKP Belawan telah melakukan pengendalian secara rutin dengan berkordinasi dengan pihak penyedia dan Satker Pusat.
Dari pelaksanaan realisasi pengendalian diatas termasuk efektif dan efisien sehingga target kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik.
→ Analisa Sisa resiko:
Mitigasi sisa risiko pada kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal PSDKP adalah belanja gaji dan tunjangan pegawai dikarenakan bertambahnya jumlah pegawai (CPNS Pengawas Perikanan dan Awak Kapal KP) dan melakukan penghitungan kekurangan belanja gaji dan tunjangan serta berkoordinasi dengan Bagian Program, Sekretariat Ditjen PSDKP.
27 BAB IV
HAMBATAN YANG DIHADAPI DAN TINDAK LANJUT PELAKSANAAN SPIP LINGKUP STASIUN PSDKP BELAWAN
4.1. Hambatan yang dihadapi
Beberapa hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan SPIP lingkup Stasiun PSDKP Belawan :
a. Kurangnya pemahaman operator yang ditunjuk secara mendalam terkait pelaksanaan SPIP;
b. Tidak dialokasikannya dana kegiatan pelaksanaan SPIP dalam susunan anggaran;
c. Para pengelola kegiatan masih belum memahami SPIP melalui pendekatan Manajemen Risiko terutama dalam menentukan Tujuan kegiatan, Faktor Risiko, Penyebab serta Dampak dari risiko dari setiap kegiatan.
4.2. Rencana dan Tindak Lanjut Pemecahan Masalah
a. Menginstruksikan operator dan pengelola kegiatan untuk mempelajari dan memahami lebih mendalam atas seluruh pasal yang telah ditetapkan terkait SPIP;
b. Membuat usulan perubahan anggaran untuk dapat mengalokasikan dana kegiatan pengelolaan SPIP pada Tahun Anggaran 2022 kepada Kepala Stasiun untuk dapat dilanjutkan ke tingkat Eselon I Ditjen PSDKP;
c. Perlunya sosialisasi terkait pelaksaan SPIP melalui pendekatan Manajemen Risiko (MR) kepada para pengelola kegiatan agar dapat semaksimal mungkin dapat meminimalisir tingkat risiko yang akan timbul di setiap kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.
28 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan sampai dengan Triwulan I Tahun 2022, antara lain:
1. Penyusunan Laporan SPIP merupakan amanat Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan yang wajib ditindaklanjuti dan akan menjadi bahan evaluasi bagi Stasiun PSDKP Belawan guna peningkatan implementasi di masa yang akan datang;
2. Laporan SPIP Triwulan I Stasiun PSDKP Belawan menyajikan gambaran implementasi SPIP dalam periode Januari sampai dengan Maret 2022;
3. Stasiun PSDKP Belawan telah berupaya meningkatkan implementasi SPIP, namun masih banyak kelemahan dalam pelaksanaannya;
4. Seluruh pejabat/pengelola keuangan sudah memiliki sertifikasi sebagaimana ketentuan.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil evaluasi atas pelaksanaan kegiatan dan anggaran Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2022 pada Triwulan I, sebagai upaya peningkatan implementasi SPIP pada triwulan berikutnya terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dan ditindaklanjuti, sebagai berikut:
1. Perlu diberikan pelatihan/ pembekalan terutama di bidang keuangan dan anggaran bagi seluruh pegawai;
2. Mengadakan sosialisasi dan diskusi mengenai SPIP kepada seluruh pegawai;
3. Mengadakan rapat rutin untuk Tim SPIP khususnya dalam penyusunan laporan dan pemantauan Manjemen Risiko; serta
4. Mengoptimalkan pengumpulan data dan informasi di lingkup Stasiun PSDKP Belawan.
29