• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Perjanjian Kredit dengan Jaminan Fidusia di Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa

PENJUALAN DI BAWAH TANGAN JAMINAN FIDUSIA ATAS KREDIT MACET DIPERUM PEGADAIAN CAB. TANJUNG MORAWA

A. Pelaksanaan Perjanjian Kredit dengan Jaminan Fidusia di Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa

Pada Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa, terdapat dua jenis kredit berkaitan dengan penggunaannya yaitu:

1. Kredit Produktif, yaitu kredit yang diberikan kepada usaha-usaha untuk mengbasilkan barang dan jasa sebagai kontribusi dari usahanya yang peruntukannya dapat berupa kredit sebagai modal kerja yang diberikan untuk membiayai kebutuhan usaha-usahanya termasuk guna menutupi biaya produksi untuk meningkatkan prodiuksi atau penjualan pada usaha tersebut, atau dapat berupa kredit investasi yang diberikan untuk pengadaan modal atau jasa untuk menghasilkan suatu barang atau jasa datem usaha tersebut.

2. Kredit Konsumtif, yaitu kredit yang diberikan oleh pihak Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa kepada orang perorangan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan konsumtifnya. Dari 2 bentuk kredit di tersebut, kredit yang kebanyakan di perjanjikan antara pihak nasabah sebagai Debitor adalah Kredit produktif, atau yang disebut dengan kredit usaha, dimana, kredit yang diberikan adalah berkaitan dengan usaha pengembangan seseorang.

Pemberian kredit terdiri dari beberapa Tahap mulai dari tahap permohonan sampai pada kredit dibayar lunas. Tahap-tahap pemberian kredit pada Perum

Pegadaian Cabang Tanjung Morawa, antara lain:

1. Calon Debitor mengajukan permohonan kredit kepada Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa

2. Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa akan melakukan pemeriksaan dan menganalisa permohonan kredit dari calon debitor tersebut

3. Pemberian Putusan kredit oleh pejabat Pemutus 4. Adanya Pembayaran (realisasi)

5. Pengawasan Kredit dan pembinaan nasabah oleh Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa.

Ad. 1 Mengajukan permohonan kredit kepada Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa

Nasabah yang membutuhkan Kredit pada Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa harus terlebih dahulu mengajukan suatu permohonan yang mana permohonan tersebut diajukan oleh nasabah dalam bentuk tertulis, dari calon debitor harus menyebutkan tujuan penggunaan dana kredit tersebut dan besarnya kredit yang diperlukan. Permohonan kredit mencakup:

1. Permohonan baru guna mendapatkan suatu jenis kredit 2. Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan

3. Permohonan memperpanjang masa kredit yang telah berakhir jangka waktunya

4. Permohonan-permohonan lainnya, untuk penukaran jaminan, perubahan pengunduran jadwal angsuran kredit dan lain sebagainya

Setiap permohonan kredit dari calon Debitor Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa juga terdiri atas:

1. Surat permohonan yang dibuat calon debitor tersebut dan harus ditandatangani

2. Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa menyediakan blangko dan calon debitor ini harus mengisinya dengan lengkap

3. Surat bukti dari calon debitor misalnya KTP, Sertifikat (bukti jaminan). Akta notaris yang disahkan oleh Pengadilan Negeri dan surat-surat lain yang diperlukan. Surat domisili dari calon debitor juga dibutuhkan untuk dapat dipergunakan oleh Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa untuk meninjau tempat tinggal pemohon

Surat bukti pemilikan jaminan diperlukan sebagai lampiran permohonan kredit dari debitor guna menghindarkan diri debitor guna menghindari risiko akan kemungkinan apa yang dijaminkan ternyata adalah fiktif.

Untuk badan usaha yang mengajukan kredit maka pihak Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa akan melakukan analisa terlebih dahulu, antara lain:

1. Calon Debitor harus memiliki usaha dan usaha tersebut haruslah memiliki izin usaha, seperti Tanda Daftar Perusahaan (TDP), surat Izin Usaha (SIU), dan izin usaha lainnya.

2. Usaha tersebut telah berjalan selama paling sedikit 2 (dua) tahun.

3. Usaha tersebut bukan usaha yang dilarang atau yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah, misalnya usaha-usaha yang dapat mengganggu ketertiban umum dan kesusilaan, karena apabila kreditor membiyai usaha seperti ini, pada akhirnya akan berpotensi untuk menjadi kredit bermasalah dan berakibat kerugian bagi pihak-pihak yang bersangkutan.

Pegadaian

Apabila syarat permohonan kredit telah dipenuhi seluruhnya maka si calon debitor dapat mengisi daftar isian permohonan kredit

Ad. 2. Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa akan melakukan pemeriksaan dan menganalisa permohonan kredit dari calon debitor tersebut

Seperti kreditor pada umumnya, dalam hal pemberian kredit, pada Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa ini juga menerapkan atau menggunakan analisis penilaian yang biasa dikenal dengan The Five C'S of Credit" seperti yang telah di bahas pada bab sebelumnya, yang terdiri atas:

1. Penilaian watak (character) menyangkut penilaian terhadap pribadi calon Debitor, berkenaan dengan sifat-sifat dan itikad baik seperti kejujuran, integritas yang dimiliki oleh calon Debitor dalam menjaiani usahanya, serta tanggung jawab yang ia miliki dalam hal memenuhi kewajibannya. Penilaian ini dilakukan melalui pengamatan langsung atau diperoleh dari informasi teman usaha calon debitor, tetangga calon debitor atau dari orang-orang lain yangdekat dengan debitor.

2. Penilaian kemampuan (capacity), yang menyangkut mengenai pengalaman calon Debitor dalam menangani usahanya yang nantinya akan mempengaruhi peluang usahanya, kemampuan calon debitor dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, kemampuan usaha dari Debitor dalam menghasilkan hasil produksi yang berkualitas yang dapat mempengaruhi daya beli orang lain terhadap hasil produksi tersebut, kemampuan usaha dari Debitor tersebut yang mempengaruhi kemampuan

Debitor untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian kredit, laba rugi usaha yang hasil penilaian dari kesemuanya itu memungkinkan Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa untuk memberikan kredit

kepada calon Debitor yang bersangkutan.

3. Penilaian terhadap kekayaan dan modal (Capital), berkaitan dengan penilaian yang diklakukan oleh Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa terhadap jumlah modal calon debitor yang telah tersedia, yang juga menentukan besar kecilnya kredit yang dapat diberikan sebagai tambahan modal, mengenai bagaimana rencana pendistribusian modal atau alokasi dari modal tersebut akan ditempatkan oleh calon debitor, atau penggunaan modal tersebut, apakah tepat guna atau tidak.

4. Penilaian terhadap jaminan (Collateral), merupakan penilaian terhadap jaminan sebagai sarana pengaman yang mendukung persetujuan pemberian kredit untuk mengantisipasi akan adanya risiko yang mungkin terjadi, yang berupa perbuatan "wanprestasi" oleh nasabah Debitor di kemudian hari, misalnya terjadi kredit bermasalah. Dimana, Jaminan ini diharapkan mampu melunasi sisa utang kredit baik utang pokok maupun bunganya. Penilaian terhadap jaminan ini juga disesuaikan dengan usaha yang dihargai dengan jumlah kredit yang dibutuhkan. Dengan adanya jaminan, Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa akan mendapat kepastian bahwa kredit yang diberikan tersebut akan kembali pada saat yang telah ditentukan.

5. Penilaian terhadap prospek usaha nasabah Debitor (Condition of

dan kondisi sektor usaha calon Debitor pemohon kredit Penilaian terhadap ke semua hal di atas dilakukan oleh pihak Marketing (pemasaran) atau yang di kenal dengan Pejabat Kredit Lini (PKL) pada Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa guna untuk mengetahui kondisi semua hal menyangkut calon Debitornya serta sebagai pertimbangan diberikannya kredit atau dikabulkannya permohonan kredit yang diajukan oleh pihak kreditor.

Ad. 3. Pemberian Putusan kredit oleh pejabat Pemutus

Dari Pejabat Kredit Lini (PKL), hasil analisis dan penilaian terhadap segala hal menyangkut calon Debitor pemohon kredit di serahkan kepada Pejabat Pemutus dalam hal Ini Pimpinan Cabang Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa yang bersangkutan uhtuk kembali dipertimbangkan. Apabila memenuhi kriteria untuk menerima kredit, maka Pejabat Pemutus akan memberikan Putusan sebagai persetujuan secara tertulis, bahwa kreditor yang dalam hal ini Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa bersedia untuk memberikan kredit kepada calon Debitor yang bersangkutan.

Setelah diputus atau dikeluarkan persetujuan dari Pejabat Pemutus, maka pihak Kreditor yaitu pihak Administrasi kredit pada Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa akan membuat syarat-syarat kredit yang akan dituangkan dalam perjanjian kredit yang dilengkapi keterangan mengenai Calon Debitor berkaitan dengan pemohon kreditnya untuk dapat diserahkan kepada Pejabat Notaris, sehingga dapat dibuat akta kreditnya.

Ad. 4. Tahap pembayaran (Realisasi)

pihak Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa, maka pihak Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa dapat menyediakan fasilitas kredit. Sesuai yang diperjanjikan kepada pihak debitor. Dan dengan demikian selanjutnya bahwa debitur juga harus memenuhi kewajibannya dengan melunasi utang-utangnya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pembayaran atau realisasi kredit ini dapat dilakukan dengan pembayaran atau pemindahbukuan atas beban rekening pinjaman atau fasilitas lainnya, alat pencairan kredit seperti cek, kuitansi, nota pemindahbukuan dan dokumen lainnya menjadi alat bukti pembukuan.

Ad.5 Pengawasan dan Pembinaan Kreditor

Dalam pelepasan kredit selalu mengandung resiko, kreditor bergantung pada kreditor setelah terjadi realisasi kredit maka kreditor tidak dapat berpangku tangan untuk melepaskan sepenuhnya tanggungjawab pada pemakai kredit, tetapi kreditor harus mengadakan pengawasan dan pembinaan atas penggunaan kredit tersebut agar tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan sampai dengan dilunasinya kredit tersebut.

Sesuai dengan Putusan persetujuan secara tertulis oleh Pejabat Pemutus, Dengan telah dikeluarkannya perjanjian kredit sebagai perjanjian pokok oleh notaris, sesuai dengan sifatnya sebagai perjanjian ikutan, maka mengenai jaminan Fidusia harus terlebih dahulu dituangkan di dalam suatu perjanjian yaitu perjanjian pembebanan objek dengan jaminan Fidusia, yang dibuat melalui AKTA Notaris sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pada dasarnya, dilakukan pula pendaftaran objek jaminan Fidusia, sama halnya yang diatur pada Pasal 11 ayat (1) Undang-Undang Jaminan Fidusia yang tegas memuat bahwa Benda yang dibebani dengan Jaminan Fidusia wajib

didaftarkan, yang dilakukan pada Kantor Pendaftaran Fidusia dan berada dalam lingkup tugas Departemen Kehakiman.

Dalam hal pendaftaran jaminan Fidusia ini, Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa telah cukup menerapkan Pasal-Pasal yang diatur dalam Undang-Undang No 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia. Namun meskipun demikian berdasarkan wawancara penulis dengan Pihak yang merupakan salah satu pegawai pada Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa, masih ada terdapat beberapa pihak yang mengadakan perjanjian dengan jaminan kredit di bawah tangan yang jaminan Fidusianya tidak didaftarkan ke kantor pendaftaran jaminan. Dikarenakan bahwa tidak semua calon nasabah yang mengajukan kredit merupakan orang yang mampu secara financial dengan kata lain termasuk masyarakat dengan pendapatan menengah ke bawah dan hal ini juga sering terjadi pada permohonan kredit yang jumlahnya kecil. Tidak didaftarkannya Jaminan Fidusia terjadi disebabkan oleh bahwa dalam pembuatan akta guna pendaftaran Jaminan Fidusia memakan biaya yang tidak sedikit dan membutuhkan waktu yang lama, yang berarti bahwa hak-hak kedua belah pihak-hak tidak dilindungi secara pasti oleh hukum. Hal ini dapat menimbulkan kerugian bagi kedua belah pihak jika suatu waktu terjadi permasalahan dalam perjanjian kredit tersebut.

Namun apabila terdapat hal yang demikian pun pihak Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa tetap berusaha untuk mengambil langkah antisipasi mendaftarkan terlebih dahulu jaminan Fidusia yang dijaminkan dalam perjanjian kredit sebelum dijadikan sebagai jaminan yang sah dengan melampirkan berkas yang disebut berkas Model PJ-07 dan PJ-08, yang merupakan berkas lampiran dari Perum Pegadaian Cabang Tanjung Morawa berkaitan dengan jaminan dengan

barang sebagai objeknya dan biasanya untuk objek yang dijaminkan untuk jaminan Fidusia.

Sesuai Pasal 13 Undang-Undang Jaminan Fidusia, Permohonan pendaftaran Jaminan Fidusia dilakukan oleh Penerima Fidusia, kuasa atau wakilnya dengan melampirkan pernyataan pendaftaran Jaminan Fidusia, yang antara lain memuat:

1. Identitas pihak Pemberi dan Penerima Fidusia;

2. Tanggal, nomor akta Jaminan Fidusia, nama, dan tempat kedudukan notaris yang memuat akta Jaminan Fidusia;

3. Data perjanjian pokok yang dijamin Fidusia;

4. Uraian mengenai Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia; 5. Nilai penjaminan; dan

6. Nilai Benda yang menjadi obyek Jaminan Fidusia.

Kesemuanya ini dimuat dalam Sertifikat Jaminan Fidusia dengan mencantumkan Irah-Irah “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”. Salinan dari Buku Daftar Fidusia memuat catatan tentang hal-hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) Undang-Undang Jaminan Fidusia. Hal ini sesuai dengan yang diatur pada Pasal 14 Undang-Undang Jaminan Fidusia. Sertifikat Jaminan Fidusia sebagaimana dimaksud mernpunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

B. Pelaksanaan Penjualan Jaminan Fidusia dalam Upaya Penyelesaian