• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2. Pelaksanaan Pertemuan (Treatment)

Pelaksanaan kegiatan senam ceria terhadap motorik kasar anak dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan (perlakuan/treatment). Adapun perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut:

a. Deskripsi Treatment 1

1) Persiapan

Sebagai seorang peneliti sebelum melakukan penelitian di lapangan, terlebih dahulu membuat rancangan apa yang dilaksanakan di lapangan, sehingga pelaksanaan treatment berjalan lancar dan mencapai hasil yang sesuai dengan apa yang diinginkan.

Treatment pertama dilaksanakan pada tanggal 17 Juli

bertepatan pada hari Rabu kelompok B1 di TK Babussalam Ampalu Kecil Nagari Labuh Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar, pada pukul 08.00-11.00 Wib dengan jumlah anak 10 orang. Peneliti bekerjasama dengan guru kelompok B1 dalam memberikan treatment mengenai pengaruh senam ceria terhadap keterampilan motorik kasar anak. Adapun bentuk persiapan yang dilakukan adalah:

a) Menetapkan indikator dalam treatment yang dilakukan peneliti tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak dengan senam ceria.

b) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti speaker dan kaset.

c) Menyiapkan RPPH untuk menunjang kegiatan yang akan dilakukan.

2) Pelaksanaan

Setelah peneliti merumuskan perencanaan treatment tentang kegiatan senam ceria terhadap keterampilan motorik kasar anak, kemudian peneliti melaksanakan kegiatan treatment I pada tanggal

17 Juli yang bertempat di TK Babussalam Ampalu Kecil Nagari Labuh.Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a) Peneliti membentuk barisan anak menjadi 4 baris.

b) Peneliti menjelaskan langkah-langkah awal dalam

melaksanakan senam ceria (gerakan pemanasan, gerakan inti, gerakan penutup).

c) Gerakan pemanasan.Anak melakukan gerakan pemanasan yang terdiri dari meletakkan kedua tangan dipinggang sambil mengangkat kaki kanan dan kiri secara bergantian. Gerakan selanjutnya anak menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri gerakan ini dilakukan anak pada saat jalan ditempat

d) Gerakan inti. Anak melakukan gerakan inti yang terdiri dari anak melakukan gerakan melompat, gerakan selanjutnya anak menggunakan kedua tangannya sambil melakukan gerakan mendorong ke depan, ke atas, ke samping dan ke bawah. e) Gerakan penutup.Anak melakukan gerakan penutup yang

terdiri dari anak merentangkan kedua tangan ke samping lalu mengayunkan ke kanan dan ke kiri. Gerakan ini dilakukan anak seperti gerakan kupu-kupu terbang.

3) Evaluasi

Pada kegiatan penutup peneliti melakukan pengisian pedoman penilaian treatment I yang berguna untuk mengukur sejauh mana peningkatan keterampilan motorik kasar anak, sudah ada anak yang dapat melakukan gerakan senam, akan tetapi masih ada anak yang tidak mampu. Hal ini dilihat ketika diberi perlakuan, masih ada anak yang motorik kasarnya yang belum berkembang dengan baik.

Berdasarkan hasil penelitian, dalam kegiatan awal sampai penutup, peneliti memperhatikan anak dan mengamati apakah mereka dapat melakukan gerakan menoleh ke kanan, anak dapat melakukan gerakan menoleh ke kiri, anak dapat melompat dengan

kedua kaki tanpa terjatuh, dan anak dapat menirukan gerakan menurunkan kaki dan tangan. Pada treatment yang pertama masih terdapat banyak anak yang kurang terampil dalam melakukan senam ceria dan masih ada anak yang bermain-main dalam melakukan senam ceria.

Tabel 4. 3

Gambaran Pengaruh Senam Ceria Terhadap Keterampilan Motorik Kasar Anak(Treatment 1)

No

Kode Anak Indikator Skor Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 AW 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 32 T

2 AB 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 32 T

3 AM 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 25 KT

4 AIN 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 25 KT

5 BML 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 20 TT

6 CK 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 33 T

7 CM 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 23 KT

8 IMP 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 24 KT

9 IPS 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 19 TT

10 MI 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 20 TT

Jumlah 253

Rata-rata 25,3

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai tertinggi adalah 33 dan nilai terendah adalah 19. Adapun anak yang memiliki keterampilan motorik kasar yang tidak terampil berjumlah 3 orang yaitu: IPS dengan perolehan skor 19, BML dengan skor 20, MI dengan skor 20. Anak yang berada pada kategori kurang terampil 4 orang yaitu: AM dengan skor 25, AIN dengan skor 25, CM dengan skor 23, IMP dengan skor 24. Sedangkan pada kategori terampil berjumlah 3 orang yaitu: AW dengan perolehan skor 32, AB dengan skor 32, CK dengan skor 33. Dari data di atas dapat dilihat bahwa keterampilan motorik kasar anak TK Babussalam Ampalu Kecil Nagari Labuh Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar masih rendah

b. Deskripsi Treatment 2

1) Persiapan

Treatment kedua dilaksanakan pada tanggal 18 Juli

bertepatan pada hari Kamis di kelompok B1 TK Babussalam Ampalu Kecil Nagari Labuh Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datarpada pukul 08.00-11.00 Wib dengan jumlah anak 10 orang. Peneliti bekerjasama dengan guru kelompok B1 dalam memberikan treatment mengenai pengaruh senam ceria terhadap keterampilan motorik kasar anak. Pada treatment kedua, perlunya dilakukan perlakuan selanjutnya karena masih banyak anak-anak yang belum terampil dalam motorik kasar. Untuk itu perlu dilakukan treatment kedua. Adapun indikator yang ingin dicapai untuk keterampilan motorik kasar anak yaitu gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan, dan kelincahan. Selain itu, pada treatment kedua ini berdasarkan indikator melakukan koordinasi gerakan mata-kaki-tangan-kepala dalam menirukan tarian atau senam, seperti anak mampu melakukan gerakan mengangkat kaki kanan sambil melihat keatas dan kebawah, anak mampu melakukan gerakan mengangkat kaki

kiri sambil melihat keatas dan kebawah, anak mampu menirukan gerakan senam. Adapun bentuk persiapan yang dilakukan adalah:

a) Menetapkan indikator dalam treatment yang dilakukan peneliti tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak dengan senam ceria.

b) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti speaker dan kaset.

c) Menyiapkan RPPH untuk menunjang kegiatan yang akan dilakukan.

2) Pelaksanaan

Setelah peneliti merumuskan perencanaan treatment tentang kegiatan pengaruh senam ceria terhadap keterampilan motorik kasar anak, kemudian peneliti melaksanakan kegiatan Treatment II pada tanggal 18 Juli yang bertempat di TK Babussalam Ampalu Kecil Nagari Labuh Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar.Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a) Peneliti membentuk barisan anak menjadi 4 baris.

b) Peneliti menjelaskan langkah-langkah awal dalam

melaksanakan senam ceria (gerakan pemanasan, gerakan inti, gerakan penutup).

c) Gerakan pemanasan. Anak melakukan gerakan pemanasan yang terdiri dari meletakkan kedua tangan di pinggang sambil mengangkat kaki kanan dan kiri secara bergantian. Gerakan selanjutnya anak menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri gerakan ini dilakukan anak pada saat jalan di tempat.

d) Gerakan inti. Anak melakukan gerakan inti yang terdiri dari anak melakukan gerakan melompat, gerakan selanjutnya anak menggunakan kedua tangannya sambil melakukan gerakan mendorong ke depan, ke atas, ke samping dan ke bawah. e) Gerakan penutup. Anak melakukan gerakan penutup yang

mengayunkan ke kanan dan ke kiri. Gerakan ini dilakukan anak seperti gerakan kupu-kupu terbang.

Treatment ke 2, anak-anak sudah mulai mau melakukan

kegiatan senam. Walaupun pada awalnya anak-anak masih tidak mau melakukan kegiatan dikarenakan anak susah mengikuti gerakan senam

3) Evaluasi

Pada kegiatan penutup peneliti melakukan pengisian pedoman penilaian treatmet II yang berguna untuk mengukur sejauh mana pengaruh senam ceria terhadap keterampilan motorik kasar anak, sudah ada yang dapat melakukan gerakan senam, akan tetapi masih ada anak yang belum terampil. Hal ini dilihat ketika diberi perlakuan, masih ada anak yang memiliki keterampilan motorik kasar yang tidak terampil.

Tabel 4. 4

Gambaran Pengaruh Senam Ceria Terhadap Keterampilan Motorik Kasar Anak (Treatment 2)

No

Kode Anak Indikator Skor Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 AW 3 3 2 4 3 4 2 2 3 2 3 3 34 T

2 AB 3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 2 3 32 T

3 AM 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 26 KT

4 AIN 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 2 2 31 T

5 BML 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 22 KT

6 CK 4 4 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 36 T

7 CM 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 26 KT

8 IMP 2 2 3 2 2 3 3 3 2 1 1 2 26 KT

9 IPS 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 20 TT

10 MI 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 19 TT

Jumlah 272

Rata-rata 27,2

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai tertinggi adalah 36, nilai terendah 19. Adapun anak yang memiliki keterampilan motorik kasar yang terampil berjumlah 4 orang yaitu AW dengan perolehan skor 34, AB dengan skor 32, AIN dengan skor 31, CK dengan skor 36. Pada kategori kurang terampil berjumlah 4 orang yaituAM dengan skor 26, BML dengan skor 22, CM dengan skor 26, dan IMP dengan skor 26. Sedangkan pada kategori tidak terampil berjumlah 2 orang yaitu: IPS dengan perolehan skor 20 dan MI dengan skor 19.

c. Deskripsi Treatment 3

1) Persiapan

Sebagai seorang peneliti sebelum melakukan penelitian di lapangan, terlebih dahulu membuat rancangan apa yang dilaksanakan di lapangan, sehingga pelaksanaan treatment berjalan lancar dan mencapai hasil yang sesuai dengan apa yang diinginkan. Treatment ketiga dilaksanakan pada tanggal 19 Juli bertepatan pada hari Jumat di kelompok B1 TK Babussalam Ampalu Kecil Nagari Labuh Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datarpada pukul 08.00-11.00 Wib dengan jumlah anak 10 orang. Peneliti bekerjasama dengan guru kelompok B1 dalam memberikan treatment. Pada treatment ketiga, perlu dilakukan perlakuan selanjutnya karena masih banyak anak-anak yang belum mengalami peningkatan pada indikator tertentu. Untuk itu perlu dilakukan treatment ketiga untuk melihat keterampilan motorik kasar anak pada indikator ketiga yaitu melakukan permainan fisik dengan aturan yang merupakan kegiatan pada senam, yang mana anak mampu membaca doa sebelum senam dan anak mampu melakukan pemanasan sebelum senam. Adapun bentuk persiapan yang dilakukan adalah:

a. Menetapkan indikator dalam treatment yang dilakukan peneliti tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak dengan senam ceria.

b. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti speaker dan kaset.

c. Menyiapkan RPPH untuk menunjang kegiatan yang akan dilakukan.

2) Pelaksanaan

Setelah peneliti merumuskan perencanaan treatmentsenam ceria, kemudian peneliti melaksanakan kegiatan Treatment III pada tanggal 19 Juli yang bertempat di TK Babussalam Ampalu Kecil Nagari Labuh Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar.Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a) Peneliti membentuk barisan anak menjadi 4 baris.

b) Peneliti menjelaskan langkah-langkah awal dalam

melaksanakan senam ceria (gerakan pemanasan, gerakan inti, gerakan penutup).

c) Gerakan pemanasan. Anak melakukan gerakan pemanasan yang terdiri dari meletakkan kedua tangan di pinggang sambil mengangkat kaki kanan dan kiri secara bergantian. Gerakan selanjutnya anak menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri gerakan ini dilakukan anak pada saat jalan di tempat.

d) Gerakan inti. Anak melakukan gerakan inti yang terdiri dari anak melakukan gerakan melompat, gerakan selanjutnya anak menggunakan kedua tangannya sambil melakukan gerakan mendorong ke depan, ke atas, ke samping dan ke bawah. e) Gerakan penutup. Anak melakukan gerakan penutup yang

terdiri dari anak merentangkan kedua tangan ke samping lalu mengayunkan ke kanan dan ke kiri. Gerakan ini dilakukan anak seperti gerakan kupu-kupu terbang.

Pada treatment 3 ini keterampilan motorik anak sudah mulai meningkat, pada treatment 2 masih ada anak yang tidak terampil dalam keterampilan motorik kasarnya.Sedangkan pada treatment 3 keterampilan motorik kasar anak sudah mulai menigkat.

3) Evaluasi

Pada kegiatan penutup peneliti melakukan pengisian pedoman penilaian dengan melihat seberapa besar pengaruh pertemuan yang diberikan. Berdasarkan hasil penelitian, dalam kegiatan awal sampai penutup, sudah terlihat kemajuan pengaruh senam ceria terhadap keterampilan motorik kasar anak.

Tabel 4. 5

Gambaran Pengaruh Senam Ceria Terhadap Keterampilan Motorik Kasar Anak (Treatment 3)

No Kode

Anak

Indikator

Skor Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 AW 3 3 4 3 4 2 3 2 3 2 4 3 36 T

2 AB 4 2 4 2 2 2 3 2 3 4 4 3 35 T

3 AM 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 28 KT

4 AIN 3 3 4 3 2 4 3 3 2 2 2 2 33 T

5 BML 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 26 KT

6 CK 4 4 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 37 T

7 CM 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 27 KT

8 IMP 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 28 KT

9 IPS 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 20 TT

10 MI 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 20 TT

Jumlah 290

Rata-rata 29,0

Berdasarkan tabel diatas diperoleh skor tertinggi adalah 37 dan skor terendahnya adalah 20. Adapun anak yang memiliki keterampilan motorik kasar pada kategori terampil berjumlah 4 orang yaitu AW dengan perolehan skor 36, AB dengan skor 35, AIN dengan skor 33,CK dengan skor 37. Pada kategori kurang terampil berjumlah 4 orang yaitu: AM dengan skor 28, BML dengan skor 26, CM dengan skor 27, IMP dengan skor 28. Sedangkan pada kategori tidak terampil berjumlah 2 orang yaitu IPS dengan skor 20, dan MI dengan perolehan skor 20.

d. Deskripsi Treatment 4

1) Persiapan

Sebagai seorang peneliti sebelum melakukan penelitian di lapangan, terlebih dahulu membuat rancangan apa yang dilaksanakan di lapangan, sehingga pelaksanaan treatment berjalan lancar dan mencapai hasil yang sesuai dengan apa yang diinginkan. Treatment keempat dilaksanakan pada tanggal 20 Juli bertepatan pada hari Sabtu di kelompok B1 TK Babussalam Ampalu Kecil Nagari Labuh pada pukul 08.00-11.00 Wib dengan jumlah anak 10 orang. Peneliti bekerjasama dengan guru kelompok B1 dalam memberikan treatment mengenai pengaruh senam ceria terhadap keterampilan motorik kasar anak.

Pada treatment keempat, perlu dilakukan perlakuan selanjutnya karena masih banyaknya anak-anak yang belum mengalami peningkatan pada indikator tertentu. Untuk itu perludilakukan treatment keempat untuk melihat keterampilan motorik kasar anak pada indikator keempat yaitu terampil menggunakan tangan kanan dan kiri, yang mana anak mampu mengayunkan kedua tangan ke kanan, anak mampu mengayunkan kedua tangan ke kiri dan anak mampu menggunakan tangan kanan dan kiri untuk melakukan gerakan mendorong. Adapun bentuk persiapan yang di lakukan adalah:

a) Menetapkan indikator dalam treatment yang dilakukan peneliti tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak dengan senam ceria.

b) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti speaker dan kaset.

c) Menyiapkan RPPH untuk menunjang kegiatan yang akan dilakukan.

2) Pelaksanaan

Setelah peneliti merumuskan perencanaan treatment tentang kegiatan pengaruh senam ceria terhadap keterampilan motorik kasar anak, kemudian peneliti melaksanakan kegiatan treatment 4 pada tanggal 20 Juli yang bertempat di TK Babussalam Ampalu Kecil Nagari Labuh Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar.Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a) Peneliti membentuk barisan anak menjadi 4 baris.

b) Peneliti menjelaskan langkah-langkah awal dalam

melaksanakan senam ceria (gerakan pemanasan, gerakan inti, gerakan penutup).

c) Gerakan pemanasan. Anak melakukan gerakan pemanasan yang terdiri dari meletakkan kedua tangan di pinggang sambil mengangkat kaki kanan dan kiri secara bergantian. Gerakan selanjutnya anak menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri gerakan ini dilakukan anak pada saat jalan di tempat.

d) Gerakan inti. Anak melakukan gerakan inti yang terdiri dari anak melakukan gerakan melompat, gerakan selanjutnya anak menggunakan kedua tangannya sambil melakukan gerakan mendorong ke depan, ke atas, ke samping dan ke bawah. e) Gerakan penutup. Anak melakukan gerakan penutup yang

terdiri dari anak merentangkan kedua tangan ke samping lalu mengayunkan ke kanan dan ke kiri. Gerakan ini dilakukan anak seperti gerakan kupu-kupu terbang.

Pada treatment 4 ini keterampilan motorik anak sudah meningkat, sudah ada anak yang terampil dalam kegiatan senam ceria untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak, masih ada anak yang tidak terampil dalam keterampilan motorik kasarnya.

3) Evaluasi

Pada kegiatan penutup peneliti melakukan pengisian pedoman penilaian dengan melihat seberapa besar pengaruh pertemuan yang diberikan. Berdasarkan hasil penelitian, dalam kegiatan awal sampai penutup, sudah terlihat kemajuan pengaruh senam ceria terhadap keterampilan motorik kasar anak.

Tabel 4. 6

Gambaran Pengaruh Senam Ceria Terhadap Keterampilan Motorik Kasar Anak (Treatment 4)

No

Kode Anak Indikator Skor Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 AW 4 4 4 3 4 3 2 3 3 2 2 3 37 T

2 AB 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 39 ST

3 AM 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 34 T

4 AIN 4 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 34 T

5 BML 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 28 KT

6 CK 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 36 T

7 CM 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 4 32 T

8 IMP 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 31 T

9 IPS 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 23 KT

10 MI 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 23 KT

Jumlah 317

Rata-rata 31,7

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai tertinggi adalah 39, nilai terendah 23. Adapun anak yang memiliki keterampilan motorik kasar yang sangat terampil berjumlah 1 orang yaitu AB dengan skor 39. Sedangkan dengan kategori terampil berjumlah 6orang yaitu: AW dengan perolehan skor 37, AM dengan skor 34, AIN dengan skor 34, CK dengan skor 36, CM dengan skor 32, IMP dengan skor 31, dan 3orang anak dengan kategori kurang terampil yaitunya BML dengan skor 28, dan IPS dengan skor 23, MI dengan perolehan skor 23.

Berdasarkan hasil yang peneliti dapat dalam kegiatan awal sampai penutup, peneliti melihat bahwa indikator-indikator keterampilan motorik kasar di kelas B1 sudah mengalami peningkatan. Pada

treatment ke-empat ini anak sudah mulai dikategorikan sangat terampil.

Dokumen terkait