• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Temuan Khusus

2. Pelaksanaan Program Birrul Walidain

tujuan atau target yang ingin dicapai, waktu pelaksanaan, materi yang disampaikan dan metode yang digunakan serta buku panduan pedoman integritas perguruan Qurrata A‟yun Batusangkar.

2. Pelaksanaan Program Birrul Walidain di SMP IT Qurrata A’yun Batusangkar

Pelaksanaan adalah suatu tindakan dari sebuah rencana yan sudah disusun secara matang dan terperinci. Sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan tiga orang informan berkenaan dengan pelaksaan program Birrul Walidain.

a. Bentuk Program Birrul Walidain

Berdasarkan hasil Wawancara penelititi dengan informan I pelaksanaan program ini melibatkan para pimpinan sekolah, kemudian para musyrif/musyrifah, peserta didik dan orangtua wali murid. Kemudian dilihat dari bentuk program Birrul Walidain ini, baik disekolah/asrama maupun dirumah adalah: di Sekolah dengan tujuan melatih siswa hidup mandiri. Bentuknya seperti siswa bisa mencuci pakaian, walaupun dalam hal ini ada layanan laundry, menyapu kelas, membersihkan musholla, menghilangkan berbicara kasar sehingga mereka berbahasa lebih sopan dan lain sebaginya.

Pernyataan ini di dukung oleh informan III bahwa bahwa bentuk program di sekolah atau asrama lebih banyak melihat

aspek ibadah dan sikap keseharian siswa terhadap teman, guru maupun lingkungan sekitar.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan I mengatakan bahwa program yang buat ini dengan harapan bisa terlaksana di rumah seperti membantu pekerjaan ibu dan ayah, menyapu rumah, membersihkan halaman rumah, mencuci piring dan paling penting siswa mampu mengajak orangtua ikut bersama-sama tadarrus alqur‟an serta menambah hafalan dan yang tak kalah penting adalah siswa mampu mengajak orangtua untuk sholat fardhu di mesjid/musholla sekitar tempat tinggal siswa secara berjama‟ah.

Hal ini di dukung oleh informan III bentuk program di rumah biasanya lebih kepada bentuk membantu orangtua seperti membantu pekerjaan orangtua mencuci piring, menjaga adik-adik, memberi contoh dalam hal ibadah kepada adik maupun kakaknya, sholat berjama‟ah di mesjid, membaca Al-qur‟an dan tahajjud sebelum sholat subuh.

b. Keterlibatan dan Sistematika Pelaksanaan Program Birrul

Walidain

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan I mengatakan bahwa pelaksanaan program ini agar maksimal terlaksana di antara kiat-kiat yang dilakukan adalah: pertama program Birrul Walidain ini di laksanakan secara terpisah dalam artian tidak serentak, antara siswa ikhwan dan akhwat, sebab kalau serentak tidak akan maksimal, sehingga yang di takutkan siswa bisa melakukan hal-hal yang tidak di inginkan, seperti terjadinya pertemuan antara siswa ikhwan dan akhwat, chatting-chattingana dan lain sebagainya, sekolah/asrama membuat buku penghubung atau lembaran evaluasi yang dibawa siswa itu sendiri saat Birrul

Walidain dan lembaran evaluasi tersebut di isi serta di tanda tangani orangtua siswa sebagai bentuk kerja sama agar memang program ini bisa maksimal terlaksana. Pada saat siswa dirumah untuk memastikan program ini terlaksana, dalam hal ini pihak perguruan yang lebih dominan itu asrama menyiapkan buku penghubung dan lembaran evaluasi Birrul Walidain yang dibawa oleh siswa, kemudian diserahkan ke orangtua agar menceklis, mengisi dan menanda tangani seluruh program yang telah dilaksanakan oleh siswa.

Berdasarkan hasil obsesrvasi pernyataan ini di perjelas lagi oleh informan II bahwa Sistematika program Birrul Walidain ini di laksanakan baik di Sekolah atau Asrama maupun di rumah adalah: pertama di Sekolah siswa di bekali materi-materi hal ini disampaikan melalui beberapa metode di antaranya metode ceramah, kemudian di evaluasi baik yang bersifat kognitif maupun afektif. Jika siswa melakukan hal-hal sesuai dengan materi maka siswa berikan pujian atau reword, jika siswa melanggar maka akan dapat teguran serta punishment. Kedua di rumah sesuai dengan buku penghubung dan lembaran evaluasi serta pihak yang terkait, dalam hal ini pihak asrama, kita evaluasi sesuai dengan bentuk-bentuk yang telah kita buat. Dalam hal materi pada program Birrul Walidain ini adalah materi Akhlak terhadap orangtua, awal-awalnya teori yang disampaikan nampaknya tidak cukup dan di lanjutkan dengan memberi motivasi dengan menceritakan kisah-kisah orang sholeh yang sangat berbakti kepada orang tua, kemudian ustadz dan ustadzahnya mesti juga mencontohkan hal tersebut di lingkungan sekolah maupun asrama.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti di perkuat oleh informan III bahwa Sistematika pelaksanaan program ini biasanya tahap awal menginformasikan ke siswa bahwa dalam waktu dekat

ada program Birrul Walidain dan syarat-syarat siswa untuk Birrul Walidain siswa wajib menuntaskan hafalan perminggunya, sehingga disana pembina yang asrama yang terlibat bisa melihat apakah anak ini layak untuk Birrul Walidain atau sebaliknya. Bagi yang tercapai biasanya siswa di berikan tiket Birrul Walidain dan bagi yang belum tercapai di berikan limit waktu sehingga siswa yang bersangkutan mampu menuntaskan hafalannya dan bisa pulang Birrul Walidain.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan III pernyataan ini di perjelalas lagi bahwa Program Birrul Walidain ini melibatkan semuanya mulai dari pimpinan perguruan, kepala sekola, kepala asrama, pembina asrama para guru dan siswa di lingkungan sekolah serta orang. Bentuk dari program Birrul Walidain ini yang di laksanakan di sekolah adalah bagaimana yang pada intinya makna dari Birrul Walidain itu bisa di sebutkan membantu para guru, membantu ibu dapur, ibuk kebersihan, jika di Sekolah tentu orangtuanya siswa guru-guru dan para pembina asrama. Kalau di rumah bentuk pelaksanaan program Birrul Walidain yang siswa lakukan dengan orangtua adalah membantu pekerjaan orang tua, seperti membersihkan rumah, mencuci piring yang pada intinya meringankan pekerjaan orangtua.

Jadi dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwasa pelaksanaan program Birrul Walidain ini tidak hanya dilaksanakan disekolah atau diasrama saja melainkan juga dilaksanakan kembali kebiasaan baik siswa dari materi yang didapatkan untuk di aplikasikan pada saat siswa di rumah siswa masing-masing ketika siswa pulang, di samping itu untuk memaksimalkan program Birrul Walidain ini terlaksana dirumah, sekolah atau asrama sudah menyiapkan lembaran evaluasi sebagai bentuk acuan, yang

lembaran ini di isi oleh orangtua dan disertai tanda tangan sebagai penguat.

3. Evaluasi Program Birrul Walidain di SMP IT Qurrata A’yun

Dokumen terkait