• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Standar Pengelolaan Pendidikan

2. Pelaksanaan Rencana Kerja

Dalam pelaksanaan rencana kerja yang ditetapkan oleh Permendagri No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan, maka dijelaskan bahwa suatu satuan pendidikan harus memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis, struktur organisasi sekolah/madrasah, pelaksanaan kegiatan sekolah/madrasah, bidang kesiswaan, bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran, bidang pendidikan dan tenaga kependidikan, bidang sarana dan prasarana, bidang keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan sekolah/madrasah serta peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah/madrasah. Berikut akan dijelaskan mengenai masing-masing lingkup pelaksanaan rencana kerja.

a. Pedoman Sekolah/Madrasah

Pedoman sekolah/madrasah berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan operasional.Pedoman sekolah/madrasah dirumuskan dengan mempertimbangkan visi, misi dan tujuan sekolah/madrasah, yang ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan masyarakat. Pedoman pengelolaan sekolah/madrasah meliputi:

1) Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP); 2) kalender pendidikan/akademik;

3) struktur organisasi sekolah/madrasah; 4) pembagian tugas di antara guru;

6) peraturan akademik;

7) tata tertib sekolah/madrasah; 8) kode etik sekolah/madrasah;

9) biaya operasional sekolah/madrasah.

Pedoman pengelolaan KTSP, kalender pendidikan serta pembagiantugas pendidik dan tenaga kependidikan dievaluasi dalam skala tahunan, sedangkan yang lainnya dievaluasi sesuai kebutuhan.

b. Struktur Organisasi Sekolah/Madrasah

Struktur organisasi sekolah/madrasah berisi tentang sistem penyelenggaraan dan administrasi yang diuraikan secara jelas dantransparan.Semua pimpinan, pendidik, dan tenaga kependidikan mempunyai uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas tentang keseluruhan penyelenggaraan dan administrasi sekolah/madrasah.Pedoman yang mengatur tentang struktur organisasi sekolah/madrasah adalah sebagai berikut:

1) memasukkan unsur staf administrasi dengan wewenang dan tanggungjawab yang jelas untuk menyelenggarakan administrasi secara optimal;

2) dievaluasi secara berkala untuk melihat efektifitas mekanisme kerja pengelolaan sekolah;

3) diputuskan oleh kepala sekolah/madrasah dengan mempertimbangkan pendapat dari komite sekolah/madrasah.

c. Pelaksanaan Kegiatan Sekolah/Madrasah

Kegiatan sekolah/madrasah dilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan oleh penanggung jawab kegiatan yang didasarkan pada ketersediaan sumber daya yang ada.Pelaksanaan kegiatan sekolah/madrasah yang tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan pendidik dan komite sekolah/madrasah.Kepala sekolah/madrasah merupakan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan bidang akademik pada rapat dewan pendidik dan bidang non-akademik pada rapat komite sekolah/madrasah dalambentuk laporan pada akhir tahun ajaran yang disampaikan sebelum penyusunan rencana kerja tahunan berikutnya. d. Bidang Kesiswaan

Sekolah menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional mengenai proses penerimaan peserta didik. Sekolah memberikan layanan konseling kepada peserta didik, melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para peserta didik, melakukan pembinaan prestasi unggulan, melakukan pelacakan terhadap alumni. e. Bidang Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran

Sekolah/madrasah diwajibkan untuk menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penyusunan KTSP harus memperhatikan ketentuan sebagi berikut:

1) Penyusunan KTSP memperhatikan standarisi, standar kompetensi kelulusan dan peraturan pelaksanaannya dikembangkan sesuai kondisi sekolah, potensi atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik.

2) Silabus setiap mata pelajaran yang diampunya harus sesuai dengan standarisi, standar kompetensi kelulusan dan panduan penyusunan KTSP.

3) Penyusunan KTSP tingkat SMA di koordinasi,disupervisi dan difasilitasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi

Sekolah/Madrasah menyusun kalender pendidikan/akademikyang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur.Penyusunan kalender akademik didasarkan pada standar isi, berisi mengenai pelaksanaan aktivitas sekolah selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan, dan mingguan. Selain itu sekolah/madrasah juga menyusun jadwal penyusunan KTSP dan daftar mata pelajaran yang dijadwalkan pada semester gasal dan semester genap.

Pada program pembelajaran, sekolah menjamin mutu kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dan program pendidikan tambahan yang dipilihnya dan kegiatan pembelajaran didasarkan pada standar kompetensi lulusan, standar isi, dan peraturan pelaksanaannya, serta standar proses dengan penilaian hasil belajar yang sesuai dengan standar penilaian. Selain program pembelajaran, sekolah/madrasah juga

harus memiliki peraturan akademik. Peraturan akademik tersebut antara lain meliputi:

a) persyaratan minimal kehadiran siswa untuk mengikuti pelajaran dan tugas dari guru;

b) ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas, dan kelulusan;

c) ketentuan mengenai hak siswa menggunakan fasilitas belajar, laboratorium, perpustakaan, penggunaan buku pelajaran, buku referensi, dan buku perpustakaan;

d) ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas, dan konselor.

Peraturan akademik diputuskan oleh rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah.

f. Bidang pendidikan dan Tenaga Kependidikan

Penyusunan program pendayagunaanpendidik dan tenaga kependidikan memperhatikan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan dandikembangkan sesuai dengan kondisisekolah. Pendayagunaan tenaga pendidik dan bidang kependidikan tersebut didasarkan atas:

1) asas kemanfaatan, kepatutan, dan profesionalisme;

2) identifikasi secara sistematis sesuai dengan aspirasi individu, kebutuhan kurikulum dan sekolah;

3) disesuaikan dengan kebutuhan baik jumlah maupun kualifikasinya dengan menetapkan prioritas;

4) mutasi tenaga kependidikan dari satu posisi ke posisi lain didasarkan pada analisis jabatan dengan diikuti orientasi tugas oleh pimpinan tertinggi sekolah yang dilakukan setelah empattahun, tetapi bisa diperpanjang berdasarkan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, sedangkan untuk tenaga kependidikan tambahan tidak ada mutasi. g. Bidang Sarana dan Prasarana

Sekolah/Madrasah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai pengelolaan sarana dan prasarana. Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana dalam hal: 1) merencanakan, memenuhi dan mendayagunakan sarana dan prasarana

pendidikan;

2) mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap berfungsi mendukung proses pendidikan;

3) melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di sekolah; 4) menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai

dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing tingkat; 5) pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatan dengan

h. Bidang Keuangan dan Pembiayaan

Sekolah/Madrasah menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional yang mengacu pada Standar Pembiayaan. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasionalSekolah/Madrasah ini digunakan untuk mengatur:

1) sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yang dikelola;

2) penyusunan dan pencairan anggaran, serta penggalangan dana di luar dana investasi dan operasional;

3) kewenangan dan tanggungjawab kepala sekolah/madrasah dalam membelanjakan anggaran pendidikan sesuai dengan peruntukannya; 4) pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan

anggaran, untuk dilaporkan kepada komite sekolah/madrasah, serta institusi di atasnya.

i. Budaya dan Lingkungan Sekolah/Madrasah

Lingkungan sekolah/madrasah memiliki budaya tertentu. Budaya yang ada dalam lingkungan sekolah/madrasah adalah sebagai berikut: 1) Sekolah menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan yang

kondusif untuk pembelajaran yang efisien dalam prosedur pelaksanaan.

2) Adanya tata-tertib dan kode etik warga sekolah.

3) Adanya bimbingan dengan teladan, pembinaan, pengembangan kreativitas dari pendidik dan tenaga kependidikan.

j. Peranserta Masyarakat dan Kemitraan Sekolah/Madrasah

Sekolah melibatkan warga dan masyarakat pendukung sekolah/madrasah dalam mengelola pendidikan baik secara akademik dan non akademik. Keterlibatan peran serta warga sekolah dan masyarakat dalam pengelolaan dibatasi pada kegiatan tertentu yang telah ditetapkan. 3. Pengawasan dan Evaluasi

Pengelolaan sistem pendidikan juga tidak boleh terlepas dari pengawasan dan evaluasi. Hal ini dimaksudkan untuk menilai dan memastikan bahwa sistem pengelolaan pendidikan telah berjalan dengan semestinya. Pengawasan pada standar pengelolaan pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Sekolah/Madrasah menyusun program pengawasan secara obyektif, bertanggung jawab dan berkelanjutan.

b. Penyusunan program pengawasan di sekolah/madrasah didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan.

c. Program pengawasan disosialisasikan ke seluruh pendidik dan tenaga kependidikan.

d. Pengawasan pengelolaan sekolah/madrasah meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan.

e. Pemantauan pengelolaan sekolah/madrasah dilakukan oleh komite sekolah/madrasah atau bentuk lain dari lembaga perwakilan pihak-pihak

yang berkepentingan secara teratur dan berkelanjutan untukmenilai efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas pengelolaan.

f. Supervisi pengelolaan akademik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh kepala sekolah/madrasah dan pengawas sekolah/madrasah.

g. Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaian sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah/madrasah dan orang tua/wali peserta didik.

h. Tenaga kependidikan melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah/madrasah. kepalasekolah/madrasah, secara terus menerus melakukan pengawasan pelaksanaan tugas tenaga kependidikan.

i. Kepala sekolah/madrasah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah/madrasah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.

j. Pengawas sekolah melaporkan hasil pengawasan di sekolah kepada bupati/walikota melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan dan sekolah yang bersangkutan, setelah dikonfirmasikan pada sekolah terkait.

k. Pengawas madrasah melaporkan hasil pengawasan di madrasah kepada Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota dan pada madrasah yang bersangkutan, setelah dikonfirmasikan pada madrasah terkait.

l. Setiap pihak yang menerima laporan hasil pengawasan menindaklanjuti laporan hasil pengawasan tersebut dalam rangka meningkatkan mutu sekolah/madrasah, termasuk memberikan sanksi atas penyimpangan yang ditemukan.

m. Sekolah/Madrasah mendokumentasikan dan menggunakan hasil pemantauan, supervisi, evaluasi, dan pelaporan serta catatan tindak lanjut untuk memperbaiki kinerja sekolah/madrasah, dalam pengelolaan pembelajaran dan pengelolaan secara keseluruhan.

Evaluasi merupakan tindakan yang dilakukanuntuk menilai kesesuaian antara peraturan-peraturan dan standar yang telah ditetapkan dengan pelaksanaannya di dalam dunia pendidikan.Evaluasi pada standar pengelolaan pendidikan meliputi:

1. Evaluasi Diri

Evaluasi diri meliputi:

a. Sekolah/Madrasah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah/madrasah.

b. Sekolah/Madrasah menetapkanprioritas indikator untukmengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan dalam rangka pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan.

c. Sekolah/Madrasah melaksanakan:evaluasi proses pembelajaran secara periodik, sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun, pada akhir semester akademik, dan evaluasi program kerja tahunan secara

periodik sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun, pada akhir tahun anggaran sekolah/madrasah.

d. Evaluasi diri sekolah/madrasah dilakukan secara periodik berdasar pada data dan informasi yang sahih.

2. Evaluasi dan Pengembangan KTSP.

Proses evaluasi dan pengembangan KTSP dilaksanakan secara:

a. komprehensif dan fleksibel dalam mengadaptasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mutakhir;

b. berkala untuk merespon perubahan kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta perubahan sistem pendidikan, maupun perubahan sosial;

c. integratif dan monolitik sejalan dengan perubahan tingkat mata pelajaran;

d. menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak meliputi: dewan pendidik, komite sekolah/madrasah, pemakai lulusan, dan alumni. 3. Evaluasi Pendayagunaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Uraian tentang evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan adalah sebagai berikut:

a. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan direncanakan secara komprehensif pada setiap akhir semester dengan mengacu pada Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

b. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan tugas.

c. Evaluasi kinerja pendidik harus memperhatikan pencapaian prestasi dan perubahan-perubahan peserta didik.

Peraturan mengenai akreditasi sekolah/madrasah juga dilaksanakanmenurut ketentuan dari standar pengelolaan. Uraian mengenai akreditasi sekolah/madrasah pada standar pengelolaan pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Sekolah/Madrasah menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk mengikuti akreditasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Sekolah/Madrasah meningkatkan status akreditasi, dengan menggunakan lembaga akreditasi eksternal yang memiliki legitimasi. c. Sekolah/Madrasah harus terus meningkatkan kualitas kelembagaannya

secara holistik dengan menindaklanjuti saran-saran hasil akreditasi. 4. Kepemimpinan Sekolah/Madrasah

Ketentuan dari kepemimpinan sekolah/madrasah adalah sebagai berikut:

b. Kriteria untuk menjadi kepala dan wakil kepala sekolah/madrasahberdasarkan ketentuan dalam standar pendidik dan tenaga kependidikan.

c. Kepala SMP/MTs/SMPLB dibantu minimal oleh satu orang wakil kepala sekolah/madrasah.

d. Kepala SMA/MA dibantu minimal tiga wakil kepala sekolah/madrasah untuk bidang akademik, sarana-prasarana, dan kesiswaan, sedangkan kepala SMK dibantu empat wakil kepala sekolah untuk bidang akademik, sarana-prasarana, kesiswaan, dan hubungan dunia usaha dan dunia industri. Dalam hal tertentu atau sekolah/madrasah yang masih dalam taraf pengembangan, kepala sekolah/madrasah dapatmenugaskan guru untuk melaksanakan fungsi wakil kepalasekolah/madrasah.

e. Wakil kepala sekolah/madrasah dipilih oleh dewan pendidik, dan proses pengangkatan serta keputusannya, dilaporkan secara tertulis oleh kepala sekolah/madrasah kepada institusi di atasnya. Dalam hal sekolah/madrasah swasta, institusi dimaksud adalah penyelenggara sekolah/madrasah.

f. Kepala dan wakil kepala sekolah/madrasah memiliki kemampuan memimpin yaitu seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diwujudkannya dalam melaksanakan tugas keprofesionalan sesuai dengan Standar Pengelolaan Satuan Pendidikan.

g. Kepala sekolah/madrasah diwajibkan untuk: 1) menjabarkan visi ke dalam misi target mutu;

2) merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai;

3) menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan sekolah/madrasah;

4) membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk pelaksanaan peningkatan mutu;

5) bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran sekolah/madrasah;

6) melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan keputusan penting sekolah/madrasah. Dalam hal sekolah/madrasah swasta, pengambilan keputusan tersebut harus melibatkan penyelenggara sekolah/madrasah;

7) berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari orang tua peserta didik dan masyarakat;

8) menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan dengan menggunakan sistem pemberian penghargaan atas prestasi dan sangsi atas pelanggaran peraturan dan kode etik; 9) menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik; 10)bertanggung jawab atas perencanaan partisipatif mengenai

11)melaksanakan dan merumuskan program supervisi, serta memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja sekolah/madrasah;

12)meningkatkan mutu pendidikan;

13)memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya; 14)memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi

pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas sekolah/madrasah;

15)membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah/madrasah dan program pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan profesional para guru dan tenaga kependidikan;

16)menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah/madrasah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan efektif;

17)menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat, dan komite sekolah/madrasah menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan memobilisasi sumber daya masyarakat; 18)memberi contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab.

h. Kepala sekolah/madrasahdapat mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan kepada wakil kepala sekolah/madrasah sesuai dengan bidangnya.

5. Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang bertujuan untuk yang menghasilkan output dengan menggunakan input dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan pengelolaan.Dalam pengelolaan pendidikan sistem informasi manajemen juga merupakan salah satu hal yang penting untuk menunjang sistem pendidikan.Sistem informasi manajemen dalam standar pengelolaan pendidikan diuraikan sebagaimana berikut:

a. Sekolah/Madrasah diwajibkan untuk:

1) mengelola sistem informasi manajemen yang memadai untukmendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien dan akuntabel;

2) menyediakan fasilitas informasi yang efesien, efektif dan mudah diakses;

3) menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan untuk melayani permintaan informasi maupun pemberian informasi atau pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah/madrasah baik secara lisan maupun tertulis dan semuanya direkam dan didokumentasikan;

4) melaporkan data informasi sekolah/madrasah yang telah didokumentasikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

b. Komunikasi antar warga sekolah/madrasah di lingkungan sekolah/madrasah dilaksanakan secara efisien dan efektif.

D. Kerangka Pemikiran

Dasar pemikiran pada penelitian ini mengacu pada sistem pendidikan nasional.Sistem pendidikan nasional merupakan sistem yang diterapkan untuk memenuhi berbagai tujuan.Penerapan sistem pendidikan nasional ini dilaksanakan berdasarkan undang-undang dan regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.Untuk dapat mewujudkan sistem pendidikan nasional yang sesuai dengan undang-undang sistem pendidikan nasional, maka dibutuhkan suatu standar tertentu untuk mengelola pendidikan.Standar tersebut adalah standar pengelolaan pendidikan.

Standar pengelolaan pendidikan merupakan peraturan-peraturan yang mendasari pengelolaan pendidikan agar dapat menciptakan keberhasilan bagi dunia pendidikan.yang mencakup 5 hal, yaitu perencanaan program kerja, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah/madrasah dan sistem informasi manajemen yang ada di satuan pendidikan. Perencanaan program kerja merupakan hal-hal yang dirumuskan dan ditetapkan oleh satuan pendidikan agar pengelolaan satuan pendidikan bisa

berjalan dengan baik.Perencanaan program kerja mancakup visi dan misi satuan pendidikan, tujuan satuan pendidikan, serta rencana kerja satuan pendidikan.Setelah perencanaan program kerja ditetapkan, maka langkah selanjutnya dari satuan pendidikan adalah pelaksanaan rencana kerja.Dalam melaksanakan rencana kerja, satuan pendidikan memiliki pedoman-pedoman tertentu yang harus ditepati dan dijalankan.Pelaksanaan rencana kerja ini tentunya tidak terlepas dari pengawasan dan evaluasi.Pengawasan dan evaluasi harus dilakukan agar satuan pendidikan dapat menilai dan mengetahui keberhasilan dari pengelolaan pendidikannya.Pelaksanaan standar pengelolaan juga tidak dapat terlepas dari kepemimpinan yang baik pada satuan pendidikan.Selain keempat faktor diatas, maka ada faktor lain yang harus dipenuhi dalam pengelolaan satuan pendidikan, yaitu sistem informasi manajemen. Dengan sistem informasi manajemen yang memadai, maka kegiatan operasional satuan pendidikan akan berjalan dengan lebih baik. Namun pada dasarnya pelaksanaan standar pengelolaan pendidikan dan seluruh lingkup yang terkandung didalamnya merupakan dasar-dasar yang harus diterapkan dengan tujuan untuk menggerakkan sistem pendidikan nasional kearah yang lebih baik. Penerapan kelima lingkup standar pengelolaan pendidikan ini akan sangat berhubungan dan berpengaruh pada sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu, perlu diadakan suatu penelitian untuk mengetahui keterkaitan dan hubungan antara faktor-faktor dalam penerapan standar pendidikan dengan hasil pencapaian dari sistem pendidikan nasional yang

telah dijalankan. Berikut digambarkan kerangka pemikiran yang menjadi bagan kerangka konseptual pada penelitian ini:

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan usaha penyelidikan yang sistematis dan terorganisir dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan yang berlaku. Untuk mencapai tujuannya, maka suatu penelitian harus menggunakan metode-metode yang diatur dengan baik tersebut. Metodologi penelitian berisi pengetahuan yang mengkaji ketentuan mengenai metode-metode yang digunakan dalam penelitian. Dengan demikian, setiap penelitian harus didasarkan pada kerangka tertentu dalam pengumpulan data, sehingga penelitian bisa dilakukan secara terarah sehingga hasil yang diperoleh valid dan tidak bias.

A. Jenis Penelitian

Pengetahuan mengenai klasifikasi penelitian diperlukan untuk mengenal kategori penelitian dan mempelajari karakteristik dari penelitian, serta melakukan penerapan metode penelitian. Penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai sudut pandang, diantaranya berdasarkan: (1) Tujuan Penelitian, (2) Karakteristik Masalah, dan (3) Jenis Data (Indriantoro, 2002: 22).

Berdasarkan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian evaluatif. Penelitian evaluatif merupakan penelitian yang ditujukan untuk melakukan penilaian terhadap efektifitas suatu tindakan, kegiatan, atau program. Penelitian ini biasanya dibedakan menjadi penelitian evaluasi formatif yang

menekankan pada proses dalam menghasilkan suatu keputusan dan penelitian evaluasi sumatif yang menekankan pada pencapaian penerapan keputusan tertentu (Jazuli, 2002: 7). Apabila dilihat dari tujuan penelitian ini, maka penelitian evaluatif ini termasuk pada penelitian evaluasi sumatif, dimana penilaian dilakukan terhadap efektifitas penerapan standar pengelolaan pada sistem pendidikan pada sekolah-sekolah menengah atas negeri di kabupaten Sleman untuk mengatahui pencapaian dari program penerapan standar pengelolaan pendidikan tersebut.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 1 Mei 2009 - 9 Juni 2009. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sleman, pada sekolah menengah atas negeri dan swasta.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah responden yang merupakan kepala sekolah/waka kurikulum/guru yang telah diposisikan oleh kepala sekolah pada sekolah-sekolah menengah atas negeri dan swasta pada Kabupaten Sleman.

2. Objek Penelitian

Adapun objek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah penerapan standar pengelolaan melalui perencanaan program kerja, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi manajemen.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Berdasarkan kepada rumusan masalah, maka variabel dan definisi operasional dari penelitian ini adalah:

1. Variabel

a. perencanaan program kerja, b. pelaksanaan rencana kerja, c. pengawasan dan evaluasi, d. kepemimpinan sekolah,

e. sistem informasi manajemen, dan f. Sistem Pendidikan Nasional 2. Definisi Operasional

a. Sistem Pendidikan Nasional

Sistem pendidikan nasional adalah seluruh komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Perencanaan program kerja adalah proses perumusan dan penyusunan program kerja sekolah yang mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional yang relevan dengan kebutuhan masyarakat sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

c. Pelaksanaan Rencana Kerja

Pelaksanaan rencana kerja adalah proses pelaksanaan program kerja yang telah disusun sebelumnya berdasarkan atas pedoman-pedoman yang telah ditentukan untuk mengatur berbagai aspek pengelolaan pendidikan.

d. Pengawasan dan Evaluasi

Pengawasan dan evaluasi adalah suatu usaha dari pihak yang berkepentingan (pengawas) untuk mengetahui dan mencegah terjadi penyimpangan dalam pengelolaan pendidikan yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan untukmenilai efisiensi, efektivitas, dan

Dokumen terkait