• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Standar Nasional Pendidikan

Mengingat arti penting pendidikan bagi kelangsungan hidup bangsa dan Negara Republik Indonesia, serta pentingnya standar pendidikan untuk menjamin terlaksananya pendidikan yang baik di Indonesia, maka berdasarkan amanah dari

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional maka dibentuklah suatu Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) melalui PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

BSNP merupakan suatu lembaga mandiri yang independen yang bertugas untuk mengembangkan, memantau pelaksanaan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan standar nasional pendidikan (Tim Redaksi Fokusmedia, 2008: 4). BSNP berkedudukan di ibu kotawilayah Negara Republik Indonesia yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. Keanggotaan BSNP berjumlah gasal, yaitu paling sedikit berjumlah 11 orang dan paling banyak berjumlah 15 orang, diangkat dan diberhentikan oleh Menteri untuk masa bakti 4 tahun. BSNP dipimpin oleh seorang ketua dan seorang sekretaris yang dipilih oleh dan dari anggota atas dasar suara terbanyak. Anggota-anggota BSNP terdiri dari ahli-ahli di bidang psikometri, evaluasi pendidikan, kurikulum, dan manajemen pendidikan yang memiliki wawasan, pengalaman, dan komitmen untuk peningkatan mutu pendidikan.Untuk membantu kelancaran tugasnya BSNP didukung oleh sebuah sekretariat yang secara ex-officio diketuai oleh pejabat Departemen yang ditunjuk oleh Menteri, serta memiliki wewenang untuk menunjuk tim ahli yang bersifat

ad-hoc sesuai kebutuhan (http://www.bsnp-indonesia.org/about.php).

Standar yang dikembangkan oleh BSNP berlaku efektif dan mengikat semua satuan pendidikan secara nasional dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan menengah. Standar ini merupakan standar pendidikan yang diatur dengan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Menurut PP nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 1, standar nasional pendidikan merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara kesatuan Republik Indonesia. Standar Nasional pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.Selain itu standar nasional pendidikan bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.Standar Nasional Pendidikan diharapkan dapat disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global (Tim Redaksi Fokusmedia, 2008: 6).

Standar nasional pendidikan memiliki ruang lingkup yang mengatur pelaksanaan pendidikan. Ruang lingkup standar nasional pendidikan adalah sebagai berikut (Tim Redaksi Fokusmedia, 2005: 5-6):

1. Standar Isi

Standar isi merupakan standar yang mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.Standar isi memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik.

2. Standar Proses

Perencanaan proses pembelajaran merupakan standar yang meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi belajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Setiap satuan pendidikan diwajibkan untuk melakukan dan menerapkan standar proses melalui perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

3. Standar Kompetensi Lulusan

Standar kompetensi lulusan adalah standar yang digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.Standar kompetensi lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran dan mata kuliah atau kelompok mata kuliah.Standar ini juga mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Standar pendidik dan tenaga kependidikan merupakan kualifikasi akademik dan kompetensi yang harus dimiliki pendidik dan tenaga kependidikan sebagai agen pembelajaran.Standar pendidik dan tenaga kependidikan juga mewajibkan pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kesehatan jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

5. Standar Sarana dan Prasarana

Standar sarana dan prasarana merupakan paraturan mengenai sarana dan prasarana yang wajib dimiliki oleh setiap satuan pendidikan yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Sarana yang wajib dimiliki oleh setiap satuan pendidikan meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang dapat digunakan untuk menunjang proses pendidikan. Sedangkan prasarana yang wajib dimiliki oleh setiap satuan pendidikan meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran. 6. Standar Pengelolaan

Standar pengelolaan adalah standar yang mengatur mengenai pengelolaan satuan pendidikan.Pada sekolah dasar dan menengah, standar pengelolaan meliputi penerapan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Pada dasarnya pengelolaan suatu satuan pendidikan harus dilaksanakan secara mandiri, efisien, efektif, dan akuntabel, sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan.

7. Standar Pembiayaan

Biaya pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi dan biaya personal.Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya operasi merupakan gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai serta biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. Sedangkan biaya personal merupakan biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

8. Standar Penilaian Pendidikan

Standar penilaian pendidikan adalah standar yang mengatur mengenai cara penilaian hasil dari suatu proses pembelajaran yang dilakukan secara berkelanjutan. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri dari penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah.

Dokumen terkait