• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian

F. Pelaksanaan Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua tahap yaitu: (1) tahap refleksi awal dan (2) tahap pelaksanaan tindakan. Refleksi awal dilakukan meliputi observasi dan pretes. Tindakan Kelas dilakukan sebanyak tiga siklus, setiap seklus terdiri dari empat pertemuan dan setiap pertemuan selama 2 jam pelajaran (2 x 45 menit), pada petemuan keempat digunakan untuk tes.

Sesuai dengan desain penelitian, maka tahapan yang dilakukan pada setiap siklus adalah sebagai berikut :

commit to user

1. Perencanaan tindakan

Perencanaan tindakan ini mengacu pada hasil awal yang telah dirumuskan sebagai fokus permasalahan. Pada perencanaan tindakan ini melibatkan guru Matematika dan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. 2. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru kelas yang dibantu peneliti. Selain membantu guru, peneliti juga melakukan observasi respon siswa terhadap Matematika. Tindakan dilaksanakan berdasarkan perencanaan, namun tindakan tidak mutlak dikendalikan oleh rencana. Tindakan yang diputuskan mengandung banyak resiko karena terjadi dalam dunia nyata. Oleh karena itu, rencana kegiatan harus fleksibel sehingga dapat diubah sesuai situasi dan kondisi yang ada sebagai usaha ke arah perbaikan.

3. Observasi dan Monitoring

Observasi dan monitoring adalah upaya merekam segala peristiwa atau kegiatan yang terjadi selama tindakan berlangsung. Observasi dan monitoring itu harus bersifat terbuka pandangan dan pikirannya. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh guru Matematika. Observasi dan monitoring yang dilakukan yaitu mencatat semua kegiatan guru dari pendahuluan, pengembangan, penerapan dan penutup. Waktu pelaksanaan observasi dan monitoring disesuaian dengan jam pelajaran pada jadwal Matematika di SMP Negeri 2 Madukara.

commit to user

4. Refleksi

Refleksi dalam penelitian tindakan kelas adalah upaya mengkaji apa yang terjadi atau tidak terjadi. Peneliti yang berkolaborasi dengan guru Matematika mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak tindakan dari berbagai kriteria.

a. Refleksi Awal 1). Observasi Awal

Observasi awal dimaksudkan untuk mengetahui suasana proses belajar mengajar di kelas sebelum menerapkan kegiatan belajar mengajar dengan pemberian bonus nilai tugas. Observasi awal digunakan sebagai pembanding dalam menilai keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Observasi awal dilakukan terhadap hasil pekerjaan tugas siswa dan dalam proses kegiatan belajar mengajar

Hasil observasi awal terhadap hasil pekerjaan siswa dalam mengerjakan tugas berupa pekerjaan rumah (PR) menunjukan bahwa rata rata masih dalam katagori rendah. Sedangkan hasil observasi terhadap situasi kegiatan belajar mengajar di kelas rata-rata menunjukan katagori sangat rendah.

2). Pretes

Pretes dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar siswa sebelum menerapkan kegiatan belajar mengajar dengan pemberian bonus nilai tugas. Alat tes prestasi belajar terdiri dari 25 soal pilihan ganda dan 5

commit to user

soal uraian, dengan alokasi waktu selama 80 menit. Skor setiap soal pilihan ganda adalah 3, dan skor setiap soal uraian adalah 5 apabila proses mengerjakan benar dan hasilnya benar, 3 apabila proses mengerjakan benar tetapi hasilnya salah, dan 2 apabila hasil benar proses mengerjakan salah. Rangkuman data hasil tes awal adalah sebagai berikut: Nilai tertinggi 73, terendah 35 dan rata-rata sebesar 50,19.

Siklus Pertama

1. Perencanaan (planning).

Berdasarkan hasil observasi dan pretes tersebut di atas, maka pada siklus pertama pelaksanaan tindakan kelas, disusun perencanaan (planning) kegiatan belajar mengajar dengan memberikan bonus nilai tugas bagi siswa yang mengerjakan tugas dengan baik dan benar. Perencanaan dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dan guru matematika yang ada di SMP Negeri 2 Madukara. Dalam tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Menentukan Bonus Nilai Tugas

Bonus nilai tugas difungsikan sebagai rangsangan bagi siswa dalam memberikan motivasi agar siswa bersemangat dalam mengerjakan tugas (PR) matematika. Pemberian

commit to user

bonus nilai tugas diberikan kepada siswa dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Siswa yang selama 1 siklus 100% mengerjakan tugas dan benar mendapat bonus nilai tugas 90, 2) Siswa yang selama 1 siklus 100% mengerjakan tugas dan 90 – 99% benar mendapat bonus nilai tugas 85, 3) Siswa yang selama 1 siklus > 90% mengerjakan tugas dan 100% benar mendapat bonus nilai tugas 80, 4) Siswa yang selama 1 siklus > 90% mengerjakan tugas dan > 90% benar mendapat bonus nilai tugas 75, 5) Siswa yang selama 1 siklus < 90% mengerjakan tugas dan < 90% benar mendapat bonus nilai tugas 70.

b. Menyusun Skenario Kegiatan Belajar Mengajar

Skenario proses belajar mengajar dimaksudkan untuk mengarahkan jalannya kegiatan belajar mengajar, agar kegiatan belajar mengajar berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana yang telah disusun. Untuk mengarahkan efektifitas pemberian bonus nilai tugas, maka kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:

1) Persiapan kegiatan belajar mengajar,kegiatan ini meliputi: (a) Menyusun program kegiatan belajar mengajar yang disesuaikan dengan penerapan pemberian bonus nilai

commit to user

tugas,(b) Menentukan materi pelajaran yang akan dijadikan bahan kegiatan belajar mengajar dan tugas,(c) Kolaborator (peneliti) berperan sebagai observer, (d) Siklus pertama terdiri dari 4 pertemuan.Setiap pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran ( 2 x 45 menit),(e) Pertemuan ke empat dilakukan untuk melakukan postes.

2) Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar,kegiatan ini meliputi: (a) Kegiatan belajar mengajar dimulai dengan apersepsi yang berisi tentang motivasi belajar kepada siswa dan menjelaskan pemberian bonus nilai tugas bagi siswa yang mengerjakan tugas sesuai ketentuan. (15 menit),(b) Guru membagikan hasil pekerjaan rumah siswa. (5 menit), (c) Guru dan siswa membahas soal-soal tugas yang belum dapat diselesaikan dengan baik. (15 menit),(d) Guru menerangkan materi pembelajaran hari itu. (25 menit),(e) Guru memberikan tugas yang harus dikerjakan siswa di kelas sebagai latihan,siswa diberi waktu 20 menit untuk mengerjakan,(f) Guru dan siswa mencocokan hasil kerja siswa. (10 menit),(g) Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan membagikan lembar tugas yang harus dikerjakan siswa di rumah.

commit to user

c. Menyusun Alat Tes Prestasi Belajar

Alat tes prestasi belajar yang dipergunakan pada akhir siklus pertama berupa soal tes berbentuk pilihan ganda 25 butir dan uraian sebanyak 5 butir, dengan alokasi waktu 80 menit. Skor setiap soal pilihan ganda adalah 3 dan uraian adalah 5 apabila proses mengerjakan benar dan hasilnya benar, 3 apabila proses mengerjakan benar tetapi hasilnya salah, dan 3 apabila hasil benar proses mengerjakan salah.

2. Pelaksanaan Tindakan (acting)

Pelaksanaan (acting) tindakan kelas pada siklus pertama ini dilakukan selama 3 pertemuan dan postes satu pertemuan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan ini adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan skenario kegiatan belajar mengajar yang telah direncanakan.

b. Melaksanakan observasi / pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan lembar observasi yang telah disusun.

commit to user

c. Pada akhir siklus I (petemuan ke empat) dilakukan evaluasi (postes) dengan menggunakan alat tes prestasi belajar yang telah dipersiapkan.

3. Observasi (observing)

Pengamatan dilakukan oleh kolaborator (peneliti). Pengamatan dilakukan terhadap jalannya kegiatan belajar mengajar dan hasil pekerjaan siswa dalam mengerjakan tugas. Pengamatan dilakukan dengan mengacu lembar observasi yang telah disusun.

4. Refleksi (Reflecting)

Refleksi dilakukan dalam bentuk rapat koordinasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar selama siklus pertama, baik pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Hasil refleksi digunakan sebagai acuan dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar pada siklus berikutnya. Refleksi dilakukan secara kolaboratif antara guru pengajar dan peneliti. Hasil refleksi atas pelaksanaan kegiatan belajar mengajar selama siklus pertama, adalah sebagai berikut :

commit to user

a) Keberhasilan

Berdasarkan hasil observasi rapat kolaborasi, antara guru dan kolaborator, menyimpulkan beberapa keberhasilan sebagai berikut:(1) Pada pertemuan kedua suasana belajar menjadi lebih hidup,siswa mulai serius memperhatikan penjelasan guru dan beberapa siswa mulai berani bertanya apabila belum jelas, (2) Ketika mengerjakan tugas di kelas beberapa siswa mulai bekerjasama,siswa yang belum tahu menanyakan kepada temannya.

Hasil evaluasi secara umum menunjukan peningkatan prestasi belajar siswa sebesar 94,4%, tetapi siswa yang memperoleh nilai minimal 65 baru mencapai 27,8%.

b) Kelemahan

Sedangkan beberapa kelemahan siklus pertama yang harus diperbaiki pada siklus kedua, antara lain adalah : (1) Siswa masih kurang paham cara mengerjakan soal,sebaiknya guru lebih banyak memberikan contoh cara mengerjakan soal, (2) Sebagian besar siswa masih pasif dalam kegiatan belajar mengajar dan malu bertanya apabila belum paham.

commit to user

Karena indkator keberhasilan belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II.

Siklus Kedua

1. Perencanaan (planning)

Mengacu pada temuan pada siklus pertama, maka pada pada siklus kedua diperbaiki beberapa hal yang dituangkan dalam perencanaan untuk siklus kedua. Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan siklus kedua adalah sebagai berikut:

a. Menyusun Skenario Kegiatan Belajar Mengajar

Skenario kegiatan belajar mengajar pada siklus kedua ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1). Persiapan kegiatan belajar mengajar,kegiatan ini meliputi : (a)Menyusun program kegiatan belajar mengajar yang disesuaikan dengan penerapan pemberian bonus nilai tugas.(b) Menentukan materi pelajaran dan contoh soal yang akan di bahas dalam kegiatan belajar mengajar dan soal-soal yang akan dijadikan tugas siswa. (c) Kolaborator (peneliti), berperan sebagai observer.(d) Siklus kedua terdiri dari 4 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (45 x 2 menit).

commit to user

2) Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,kegiatan ini meliputi : (a) Kegiatan belajar mengajar dimulai dengan apersepsi yang berisi tentang motivasi belajar kepada siswa. (10 menit),(b) Guru membagikan hasil pekerjaan rumah siswa yang dikerjakan pada pertemuan sebelumnya, selama 5 menit,(c) Guru dan siswa membahas soal-soal tugas yang belum dapat diselesaikan dengan baik dan benar oleh siswa, smapai anak paham betul, selama 20 menit,(d) Guru menerangkan materi pembelajaran dengan lebih banyak memberi contoh cara mengerjakan soal yang satu tipe dengan cara mengganti angkanya, selama 25 menit,(e) Guru membagikan lembar tugas yang harus dikerjakan siswa di kelas sebagai latihan, selama 20 menit,(f) Guru dan siswa mencocokan hasil kerja siswa, selama 10 menit,(g) Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan membagikan lembar tugas yang harus dikerjakan siswa di rumah,(h) Pada pertemuan keempat: kegiatan belajar mengajar hanya mencocokan tugas (10 menit) dan mengadakan ulangan harian sebagai postes (80 menit).

commit to user

b. Menyusun Alat Tes Prestasi Belajar

Alat Tes Prestasi yang dipergunakan pada akhir siklus kedua berupa soal tes berbentuk pilihan ganda 25 butir dan uraian sebanyak 5 butir, dengan alokasi waktu 80 menit. Skor setiap soal pilihan ganda adalah 3 dan uraian adalah 5 apabila proses mengerjakan benar dan hasilnya benar, 3 apabila proses mengerjakan benar tetapi hasilnya salah, dan 3 apabila hasil benar proses mengerjakan salah.

2. Pelaksanaan (acting)

Pada tahap pelaksanaan tindakan (acting) siklus kedua, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan skenario kegiatan belajar mengajar yang telah direncanakan.

b. Melaksanaan observasi / pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan hasil tugas siswa sesuai dengan lembar observasi yang telah disusun

c. Pada akhir siklus kedua (pertemuan keempat) dilakukan postes dengan menggunakan alat tes prestasi belajar yang telah dipersiapkan.

commit to user

3. Observasi (observing)

Pengamatan dilakukan oleh kolaborator (peneliti). Pengamatan dilakukan terhadap jalannya kegiatan belajar mengajar dan hasil pekerjaan siswa dalam mengerjakan tugas. Pengamatan dilakukan dengan mengacu lembar observasi yang telah disusun.

4. Refleksi (Reflecting)

Refleksi pada akhir siklus kedua masih dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar selama siklus kedua, sebagai acuan untuk merancang kegiatan belajar mengajar pada siklus ketiga. Refleksi dilakukan secara kolaboratif antara guru pengajar dan peneliti. Hasil refleksi atas pelaksanaan kegiatan belajar mengajar selama siklus kedua, adalah sebagai berikut:

a. Keberhasilan

Berdasarkan hasil observasi, rapat kolaborasi antara guru dan peneliti menyimpulkan beberapa keberhasilan sebagai berikut :(1) Pada pertemuan kedua suasana belajar menjadi lebih hidup, siswa yang antusias memperhatikan selama kegiatan belajar mengajar lebih banyak,(2) Siswa yang berani bertanya apabila belum jelas lebih banyak dibandingkan pada saat siklus pertama,(3) Kerja sama antar

commit to user

siswa pada saat mengerjakan tugas di kelas pun lebih banyak,(4) Hasil tes prestasi belajar secara umum menunjukan peningkatan prestasi belajar siswa sebesar 97,2%, tetapi siswa yang memperoleh nilai minimal 65 baru mencapai 63,8%.

b. Kelemahan

Sedangkan beberapa kelemahan siklus pertama yang harus diperbaiki pada siklus kedua, antara lain adalah:(1)Peningkatan prestasi belajar siswa masih belum signifikan. (2) Masih terdapat beberapa siswa yang belum mengerjakan tugas dengan baik dan benar, artinya belum mengerjakan semua tugas dan belum semua tugas dikerjakan dengan benar.

Karena indikator keberhasilan belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan ke siklus III.

Siklus Ketiga

1. Perencanaan (planning)

Dalam kolaborasi disepakati bahwa perencanaan pada siklus ketiga masih sama dengan perencanaan pada siklus kedua. Perubahan hanya pada materi pelajaran. Mengacu pada temuan

commit to user

pada siklus kedua, maka pada siklus ketiga diperbaiki beberapa hal dalam perencanaan,sebagai berikut :

(c) Menyusun Skenario Kegiatan Belajar Mengajar

Skenario kegiatan belajar mengajar pada siklus kedua ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1)Persiapan kegiatan belajar mengajar,meliputi: a).Menyusun program kegiatan belajar mengajar yang disesuaikan dengan penerapan pemberian bonus nilai tugas,b) Menentukan materi pelajaran dan contoh soal yang akan di bahas dalam kegiatan belajar mengajar dan soal-soal tugas siswa. c) Kolaborator (peneliti), berperan sebagai observer.d) Siklus ketiga terdiri dari 4 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (45 x 2 menit).

2) Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,kegiatan ini meliputi : a) Kegiatan belajar mengajar dimulai dengan memberikan motivasi belajar kepada siswa, selama 10 menit,b) Guru membagikan hasil pekerjaan rumah siswa, selama 5 menit,c) Guru dan siswa membahas soal-soal tugas yang belum dapat diselesaikan oleh siswa dengan baik, selama 15 menit,d) Guru menerangkan materi pembelajaran dengan lebih banyak memberi contoh cara

commit to user

mengerjakan soal yang satu tipe dengan cara mengganti angkanya, selama 25 menit,e) Guru membagikan lembar tugas yang harus dikerjakan siswa di kelas sebagai latihan, selama 20 menit,f) Guru dan siswa mencocokan hasil kerja siswa, selama 10 menit,g) Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan membagikan lembar tugas yang harus dikerjakan siswa di rumah,h) Pada pertemuan keempat: kegiatan belajar mengajar hanya mencocokan tugas (10 menit) dan mengadakan ulangan harian sebagai psot tes (80 menit).

b. Menyusun Alat Tes Prestasi Belajar

Alat tes prestasi belajar yang dipergunakan pada akhir siklus ketiga berupa soal tes berbentuk pilihan ganda 25 butir dan uraian sebanyak 5 butir, dengan alokasi waktu 80 menit. Skor setiap soal pilihan ganda adalah 3 dan uraian adalah 5 apabila proses mengerjakan benar dan hasilnya benar, 3 apabila proses mengerjakan benar tetapi hasilnya salah, dan 3 apabila hasil benar proses mengerjakan salah.

2. Pelaksanaan Tindakan (acting)

Pada tahap pelaksanaan tindakan (acting) siklus ketiga, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

commit to user

a. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan skenario kegiatan belajar mengajar yang telah direncanakan.

b. Melaksanaan observasi / pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan hasil pekerjaan siswa. Pengamatan dilakukan sesuai dengan lembar observasi yang telah disusun

c. Pada akhir siklus ketiga (pertemuan keempat) dilakukan evaluasi (post tes) dengan menggunakan alat tes prestasi belajar yang telah dipersiapkan.

3. Observasi (observing)

Kegiatan observasi pada siklus ketiga masih sama dengan pada siklus pertama dan kedua. Pengamatan dilakukan oleh kolaborator (peneliti), pengamatan dilakukan terhadap jalannya kegiatan belajar mengajar dan hasil pekerjaan siswa (tugas siswa). Pengamatan dilakukan dengan mengacu lembar observasi yang telah disusun.

4. Refleksi (Reflecting)

Refleksi pada akhir siklus ketiga dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar selama siklus pertama sampai ketiga. Refleksi dilakukan secara kolaboratif antara guru pengajar dan peneliti. Hasil refleksi

commit to user

atas pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus ketiga, adalah sebagai berikut :

a. Keberhasilan

Berdasarkan hasil observasi rapat kolaborasi, antara guru yang mengajar dan kolaborator, menyimpulkan beberapa keberhasilan sebagai berikut:

1). 100 % siswa aktif dan antusias memperhatikan guru selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

2). 86,1 % siswa mengalami peningkatan prestasi belajar dan 86,1 % siswa telah mencapai nilai minimal 65.

b) Kelemahan

Sedangkan beberapa kelemahan siklus yang masih dijumpai dan harus diperbaiki pada siklus berikutnya, antara lain

adalah :

1). Masih terdapat beberapa siswa yang belum mengerjakan tugas dengan baik dan benar, artinya belum mengerjakan semua tugas dan belum semua tugas dikerjakan dengan benar.

2). Masih dijumpai siswa yang hanya mencontoh tugas teman lainnya tanpa berfikir.

commit to user

Karena indikator keberhasilan telah tercapai, maka penelitian dihentikan pada siklus III.

G. Cara Pemantauan (Monitoring)

Monitoring terhadap efektifitas pelaksanaaan kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan pemberian bonus nilai tugas, dilakukan secara terbuka dan tersembunyi. Monitoring secara terbuka dilakukan ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Sedangkan pemantauan secara tersembunyi dilakukan ketika anak sedang mengerjakan tugas.

H. Analisis Hasil dan Refleksi

1. Faktor Yang Diteliti.

Analisis hasil penelitian tindakan kelas dilakukan terhadap beberapa faktor yang menjadi obyek penelitian dengan cara membandingkan proses dan hasil sebelum dan sesudah menerapkan pemberian bonus nilai tugas. Faktor-faktor yang dianalisis dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah:

a. Faktor Siswa

1. Membandingkan perhatian siswa terhadap proses belajar mengajar, sebelum dan sesudah menerapkan pemberian bonus nilai tugas. 2. Membandingkan partisipasi dalam proses belajar mengajar, sebelum

commit to user

3. Membandingkan kerja sama siswa dalam proses belajar mengajar, sebelum dan sesudah menerapkan pemberian bonus nilai tugas

4. Membandingkan prestasi belajar siswa, sebelum dan sesudah menerapkan pemberian bonus nilai tugas

b. Faktor Guru

Faktor guru yang diamati dalam penelitian ini hal-hal meliputi sebagai berikut:

1. Melihat keterampilan guru dalam mempersiapkan dan merencanakan proses belajar mengajar.

2. Melihat kemampuan guru dalam menyajikan atau mentransfer pelajaran kepada siswa.

c. Faktor Pemberian Bonus Nilai Tugas

Faktor strategi pemberian bonus nilai tugas dalam pembelajaran Matematika yang diamati dalam penelitian ini adalah:

1. Melihat efektifitas penerapan pemberian bonus nilai tugas dalam meningkatkan intensitas siswa dalam mengerjakan soal-soal sebagai latihan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

2. Melihat efektifitas penerapan pemberian bonus nilai tugas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

commit to user

2 Indikator Keberhasilan.

Indikator keberhasilan yang dijadikan tolok ukur dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :

a. Pemberian bonus nilai tugas dikatakan berhasil apabila lebih dari 90 % siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar.

b. Pemberian bonus nilai tugas dikatakan berhasil apabila 85 % siswa mengalami peningkatan dalam prestasi belajar dan 85 % siswa memperoleh nilai minimal 65

commit to user BAB IV

Dokumen terkait