• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Tindakan pada Siklus III

BAB IV HASIL PENELITIAN

C. Deskripsi Tindakan

3. Pelaksanaan Tindakan pada Siklus III

Siklus III dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Pelaksanaannya dimulai pada tanggal 26 Mei 2008, 29 Mei 2008, dan 2 Juni 2008. Tahapan-tahapan pelaksanaan siklus 3 dapat dirinci sebagai berikut :

a. Perencanaan Tindakan

Sebelum melaksanakan pembelajaran pada siklus 3 peneliti menyusun perencanaan-perencanaan pembelajaran diantaranya memilih materi pokok dengan melakukan analisis kurikulum ( meliputi SK, KD, hasil belajar, indicator, dan tujuan pembelajaran), menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan lembar observasi, dan membuat alat peraga.

Perencanaan siklus 3 dengan pembelajaran dilaksanakan dengan melakukan permaianan bahasa untuk mengenal membaca permulaan huruf baru ( f, z,, dan v) baik dalam penggunaan dalam kata atau kalimat sederhana.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus 3 ini guru melaksanakan proses kegiatan pembelajaran membaca permulaan dengan menerapkan permainan bahasa sesuai perencanaan yang telah dibuat. Kegiatan pembelajaran itu sebagai berikut :

1) Pertemuan I

Pada pertemuan 1, pertama yang dilakukan guru memimpin doa, mengabsen siswa, kemudian memotivasi siswa dengan menyanyikan lagu “ Aku Anak Sehat” serta menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Pada kegiatan inti guru mengenalkan huruf f, z, dan v dengan menunjukkan pias huruf tersebut. Siswa yang berani disuruh membaca huruf tersebut dan diberi reward. Kegiatan selanjutnya siswa membaca huruf tersebut secara klasikal.

Kegiatan selanjutnya setiap bangku siswa diberi 10 kata yang 6 diantaranya ada huruf f,z, dan v. siswa kemudian diberi wktu 3 menit untuk memilih kata yang ada huruf f, z, dan v yang selesai duluan dicatat lalu disuruh maju menunjukkan pada teman dan dibaca benar atau salah diberi reward. Kegiatan ini dilakukan secara bergilir. Siswa yang telah membaca, hasilnya disuruh dipasang pada papan panel dengan bimbingan guru. Kegiatan selanjutnya membaca secara klasikal kata dalam papan panel hasil permainan bahasa tadi.

Dalam kegiatan akhir guru melaksanakan evaluasi dengan cara siswa maju satu persatu untuk membaca kata yang ada di papan panel (10 kata) sesuai RPP.

3) Pertemuan II

Kegiatan awal diawali dengan doa, mengabsen, memotivasi dengan cara membaca kata pada papan panel pelajaran yang lalu, kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa.

Kegiatan inti diawali dengan guru menyediakan banyak pias kata ( kata bidang kesehatan) lalu siswa tiap anak secara acak untuk mengambil sendiri kata tersebut. Setelah semua anak mendapat pias kata secara bergilir disuruh maju ke depan kelas untuk menunjuukan kata tersebut pada teman-temannya lalu dibaca bersama-sama. Bila semua anak sudah menunjukkan kata tersebut kemudian melakukan tanya jawab arti dari kata bidang kesehatan yang dibaca.

Kegiatan inti selanjutnya guru memasang 5 pias kalimat sederhanayang di dalamnya ada kata umum bidang kesehatan di papan panel. Siswa yang berani disuruh maju membaca kalimat tersebut (1 atau 2 anak saja). Pembelajaran selanjutnya membaca kalimat tersebut secara klasikal.

Kegiatan akhir guru melaksanakan evaluasi dengan cara siswa membaca pias kalimat yang ditulis ( 5 kalimat ) secara individu, kemudian guru memberi reward

commit to user

/nilai. Selanjutnya guru memberi PR siswa untuk membaca Bahasa Indonesia BSE halaman 32

4) Pertemuan III

  Kegiatan awal pada pertemuan 3 ini dimulai dengan doa, menyanyikan lagu “Bangun Tidur” sebagai motivasi. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakanKegiatan inti pada pertemuan 3 diawali dengan membaca pias kata secara klasikal ( kata bidang kesehatan) lalu dilanjutnkan tanya jawab membahas arti kata yang dibaca.

Kegiatan selanjutnya guru membentuk kelompok ( 1 kelompok 4 siswa) bangku depan dan belakangnya berhadapan untuk efisien waktu. Guru menjelaskan tugas kelompok yaitu melengkapi kalimat yang belum selesai dengan kata yang tersedia ( kata umum bidang kesehatan). Guru membagi lembar kerja kemudian siswa melaksanakan kerja kelompok dengan bimbingan guru. Guru membatasi waktu kerja kelompok 10 menit. Setelah selesai setiap kelompok melaporkan hasil dengan membaca hasil di depan kelas.

Pembelajaran dilanjutkan menarik kesimpulan kerja kelompok dengan cara guru memasang pias kalimat yang belum selesai sesuai lembar kerja, siswa yang berani disuruh maju memilih kata dan menempelkan pada kalimat tersebut. Setelah itu dibaca bersama-sama.

Kegiatan dengan melaksanakan evaluasi secara tertulis. Yaitu siswa diberi lembar evaluasi untuk melengkapi kalimat yang belum selesai dengan kata yang tersedia secara individu.

c. Observasi

Pada tahap ini peneliti bersama teman sejawat mengadakan pengamatan tindakan penelitian. Pengamatan yang dilaksanakan ada dua yaitu pengamatan siswa dan guru saat melaksanakan kegiatan pembelajaran dan pengamatan hasil tes akhir pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Pengamatan dalam kegiatan proses pembelajaran meliputi beberapa macam aspek yaitu aktivitas siswa dalam bermain bahasa, dalam membaca, dalam berdiskusi, dalam melaksanakan tugas serta kegiatan guru dalam perannya sebagai sutradara pembelajaran. Alat bantu yang dugunakan dalam hal ini adalah perekaman (foto) dan lembar pengamatan. Tujuan dalam hal ini untuk memperoleh data yang akurat untuk menguji dari tujuan penelitian apakah baik atau tidak.

Pengamatan hasil dalam hal ini berupa soal tes akhir pelajaran. Untuk pertemuan 1 dan 2 menggunakan tes lisan karena siswa disuruh membaca. Sedang pertemuan 3 menggunakan tes tertulis. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui hasil siswa dalam membaca setelah mengikuti proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan permainan bahasa.

 

Tabel 13. Rekapitulasi Nilai Membaca Siklus III Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Tema : Kesehatan

Kelas / Semester : I/II

Waktu : 3 x pertemuan @ 2 X 35 menit

No Nama Siswa Nilai Rata-rata Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 1 Imron Wijanarko 75 70 75 73,3

2 Rahmat Nur Wahyu B.P 80 75 70 75,0

3 Afni Dini Afi Yanti 80 80 80 80,0

4 Ajeng Eka Saputri 60 65 60 61,7

5 Andika Tri Sugiyarto 50 50 50 50,00

6 Arif Adi Pamungkas 70 70 70 70,0

7 Bayu Dewa Saputra 90 90 100 93,3

8 Causa Primadayanti 100 100 100 100,0

9 Devita Noor Anggraini 100 100 100 100,0

10 Dimas Ageng S 80 80 80 80,0

commit to user

12 Farhan Adi Fauzan 70 70 80 73,3

13 Indiana Widiarini 90 90 90 90,0

14 Kevin Eko Nugroho 75 75 70 73,3

15 Muchlis Waliyullah 70 70 65 68,3

16 NabilaTri Nur M. 75 75 75 75,0

17 Okta Bagus Pamungkas 65 65 70 66,7

18 Ratna Hayu Fitriana W 100 100 100 100,0

19 Ryan Taufiq Arrozaq 65 65 65 65,0

20 Taman 75 75 70 73,3

Jumlah 1550 1545 1550 1548,3

Rata-rata Kelas 77,50 77,25 77,5 77,41

Dari tabel 1di atas juga dapat dilihat bahwa siswa yang mendapat nilai kurang dari 60 ada 1 siswa dengan prosentase 5 %. Siswa yang mendapat nilai di atas 60 berjumlah 18 siswa dengan prosentase 90 %. Rata-rata nilai kemampuan membaca permulaan dengan permainan bahasa pada siklus 3 adalah 77,41. Dengan demikian terjadi peningkatan kemampuan membaca permulaan dengan permainan bahasa dari siklus 2 yang rata-ratanya 75,45 pada siklus 3 menjadi 77,41.

Tabel 14. Data frekuensi Nilai Bahasa Indonesia aspek membaca siswa kelas 1 SD Negeri Mijen II siklus III

No Interval Frekuensi Prosentase Katagori 1 2 3 4 5 6 7 91 – 100 81 – 90 71 – 80 61 – 70 51 – 60 41 – 50 31 – 40 4 1 9 4 2 0 0 20 % 5 % 45 % 20 % 10 % 0 % 0 % Istimewa Baik Sekali Baik Cukup Hampir cukup Kurang Kurang Sekali

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78 8 9 10 21 – 30 11 – 20 01 – 10 0 0 0 0 % 0 % 0 % Buruk Buruk Sekali Sangat Buruk Sekali J u m l a h 20 100 %

Gambar 7: Grafik Nilai Rata-rata Kemampuan Membaca Permulaan Kelas 1 SD Negeri Mijen II siklus 3

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 0-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Dari tabel 2 dan grafik 1 di atas dapat dilihat bahwa kemampuan membaca permulaan dengan menggunakan permainan bahasa terjadi peningkatan. Siswa yang mendapat nilai katagori istimewa berjumlah 4 anak dengan prosentase 20 %. Siswa yang mendapat nilai katagori baik sekali berjumlah 1anak dengan prosentase 5 %. Siswa yang mendapat nilai katagori baik berjumlah 9 anak dengan prosentase

commit to user

45 %. Siswa yang mendapat nilai katagori cukup berjumlah 5 anak dengan prosentase 25 %. Siswa yang mendapat nilai katagori hampir cukup berjumlah 1 anak dengan prosentase 5 %.

d. Refleksi

Data-data yang diperoleh dalam lembar pengamatan pada saat tindakan penelitian atau pada saat melaksanakan proses kegiatan pembelajaran pada siklus 3 dikumpulkan dan dianalisis. Kegiatan refleksi inidilakukan antara guru (peneliti) dengan pengamat yaitu teman sejawat dan Kepala Sekolah yang saat itu ikut mengamati kegiatan tindakan siklus 3 Hasil analisis yang diperoleh sebagai berikut:

1) Hasil belajar / nilai kemampuan membaca permulaan dengan menggunakan permainan bahasa lebih meningkat dibanding pada siklus 2.

2) Selama proses pembelajaran berlangsung keaktifan dan antusias siswa sangat tinggi. Hal itu dapat dilihat ketika anak berebutan untuk maju ke depan kelas saat disuruh membaca. Pada saat bermain bahasa siswa juga syik dan berpokus pada permainan.

3) Masih ada siswa yang hasil kemampuan belajarnya kurang baik. Sebenarnya anaknya aktif tetapi memang daya pikirnya masih rendah. Kemudian hal itu dibicarakan dengan teman sejawat yang mengamati proses KBM dengan kesimpulan anak tersebut perlu bimbingan khusus. 4) Dalam proses kegiatan pembelajaran juga ditemukan dua siswa yang

kurang serius mengikuti kegiatan bermain bahasa. Hal itu dikarenakan siswa tersebut sudah pandai membaca. Untuk menanggulangi itu guru menunjuk anak tersebut sebagai contoh model dalam melakukan kegiatan.

5) Guru dalam melaksanakan proses pembelajaran telah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Hanya pada pertemuan 2 dalam siklus 3 ini waktu yang dibutuhkan lebih 10 menit.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

6) Guru dalam memberi reward atau motivasi anak sudah cukup merata dan bagus, tetapi perhatian guru terhadap anak yang belum bisa membaca perlu diberi waktu / perhatian lebih. Mengingat hal itu karena membaca merupakan modal dasar untuk menyerap ilmu atau pelajaran selanjutnya.

7) Dalam proses pembelajaran ditemukan hambatan bahwa ternyata tidak semua materi pembelajaran membaca dapat dilakukan dengan permainan. Oleh karena itu guru perlu memilah dan memilih materi-materi membaca permulaan yang dapat dilaksanakan dengan permainan dengan materi pembelajaran membaca yang tidak dapat dilakukan dengan permainan.

Setelah melaksanakan tindakan penelitian dari siklus 1 sampai siklus 3 maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca permulssn siswa kelas 1 SD Negeri Mijen II mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 15.

Tabel 15. Nilai rata-rata membaca permulaan sebelum dan sesudah tindakan siswa kelas 1 SD Negeri Mijen II

No Kegiatan Pembelajaran Materi Pembelajaran / Tema Nilai Rata-rata Keterangan 1 Sebelum Tindakan Lingkungan 62,00 Terjadi

peningkatan nilai rata-rata dan berhasil

2 Siklus 1 Lingkungan 68,14

3 Siklus 2 Aku dan Keluargaku 75,45

4 Siklus 3 Kesehatan 77,41

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata membaca permulaan dengan permainan bahasa mengalami peningkatan. Nilai rata-rata sebelum tindakan hanya 62,00, nilai rata-rata pada siklus adalah 1 68,14, nilai rata-rata pada siklus 2 adalah 75,45 sedang nilai rata-rata pada siklus 3 adalah 77,41.

commit to user

Tabel 16. Prosentase jumlah siswa yang mendapat nilai lebih dari 6,00

No

Kegiatan Pembelajaran

Prosentasi jumlah Siswa

Yang Mendapat Nilai Keterangan < 60,00 >60,00

1 Sebelum tindakan 58,33 % 41,67% Terjadi peningkat-an prosentase jum-lah siswa yang mendapat nilai >60,00

2 Siklus 1 38,33 % 61,67 %

3 Siklus 2 15 % 85 %

4 Siklus 3 10 % 90 %

Dari tabel 16 dapat dijelaskan bahwa prosentase siswa yang mendapat nilai kurang dari 60,00 menurun dan prosentase siswa yang mendapat nilai lebih dari 60,00 mengalami peningkatan. prosentase siswa yang mendapat nilai kurang dari 60,00 sebagai berikut : sebelum tindakan 58,33 %, pada siklus pertama 38,33 %, siklus kedua 15%, dan pada siklus ketiga 10 %. Prosentase jumlah siswa yang mendapat nilai lebih dari 60,00 sebagai berikut : sebelum tindakan 41,67 %, pada siklus pertama 61,67 %, pada siklus kedua 85 %, dan pada siklus ketiga 90 %.

Dokumen terkait