• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI

Dalam dokumen Etika dan Hukum Kesehatan (Halaman 45-49)

UJI KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN

D. PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI

Pelaksanaan uji kompetensi menurut Kementrian Kesehatan RI (Buku Pedoman Uji kompetensi 2011).

1. Pelaksanaan Uji

a. Uji kompetensi dilakukan setelah selesai pelaksanaan evaluasi akhir program dan sebelum yudisium diperguruan tinggi bidang kesehatan.

b. Lamanya waktu uji adalah 150 – 180 menit untuk 150 – 180 soal dalam bentuk MCQ best answer.

c. Peserta uji harus sudah berada dalam ruang uji paling lambat 15 (lima belas) menit sebelum ujian dimulai, dengan menunjukkan tanda pengenal peserta ujian yang sah.

d. Tempat duduk peserta uji disusun sedemikian rupa dengan jarak minimal satu meter ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang, dengan nomor urut menjalar seperti permainan ular tangga. Apabila ruangan berbentuk teater, maka jarak antara tempat duduk ke arah belakang harus lebih dari satu meter.

e. Alat tulis disediakan oleh peserta uji, lembar jawaban disediakan oleh MTKI. f. Sebelum uji kompetensi dimulai, anggota MTKI atau petugas lain yang ditunjuk

membuka segel bungkusan I yang berisi buku soal dan petunjuk pengisian lemar jawaban, kemudian membuka bungkusan II yang berisi lembar jawaban disaksikan MTKP, pengawas/koordinator pengawas, dan saksi – saksi lain dari pihak perguruan tinggi. Pembukaan bungkusan I dan II dibuatkan berita acara yang ditanda tangani oleh pihak tertentu.

g. Sebelum uji kompetensi dimulai, pengawas/koordinator pengawas membacakan dan menjelaskan tata tertib peserta uji. Peserta uji dapat meminta keterangan apabila penjelasan yang disampaikan [engawas kurang/tidak jelas, atau minta keterangan lain yang diperlukan.

h. Peserta uji dan pengawas menandatangani daftar hadir. Daftar hadir peserta uji diedarkan oleh pengawas untuk menandatangani.

i. Pengawas membagikan soal uji kompetensi dan lembar jawaban peserta uji. Lembar jawaban diselipkan di dalam soal uji dan diletakkan oleh pengawas dihadapan peserta uji dengan posisi telungkup.

j. Pengawas memberitahukan kepada peserta uji saat dimulainya mengerjakan dan saat harus diakhiri.

k. Selama ujian dilaksanakan peserta uji harus menjaga tata tertib yang ditetapkan oleh MTKI/MTKP dan pihak lain terkait dan tidak melakukan kegiatan yang dapat mengganggu peserta uji lainnya. Pelanggaran tata tertib dapat menyebabkan peserta uji didiskualifikasi.

l. Selama uji kompetensi berlangsung peserta dilarang meninggalkan ruang uji kecuali untuk keperluan dan mendesak dan setelah mendapat izin pengawas. Peserta yang sudah selesai mengerjakan soal ujian, dilarang meninggalkan tempat sebelum waktu ujian selesai.

m. Selama uji kompetensi dilaksanakan, pengawas melakukan pengawasan atau monitoring jalannya ujian. Hasil pengawasan/monitoring dilaporkan kepada MTKP, segera setelah ujian selesai dilaksanakan.

n. Pada akhir ujian, lembar jawaban dan soal uji ditinggal di tempat duduk masing – masing peserta untuk selanjutnya dikumpulkan oleh pengawas.

o. Lembar jawaban dan daftar hadir peserta dimasukkan kedalam bungkus tertutup dan disegel serta dibuatkan berita acara yang ditandatanganioleh MTKI atau petugas lain yang ditunjuk, MTKP, pengawas/koordinatir pengawas. Soal uji

(termasuk yang tidak digunakan atau cadangan). Dimasukkan kedalam bungkus tertutup dan disegel serta dibuatkan berita acara yang ditandatangani anggota MTKI atau petugas lain yang ditunjuk, MTKP, pengawas/koordinator pengawas. p. Sebelum lembar jawaban dan daftar hadir peserta dimasukkan kedalam bungkus

tertutup dan disegel sebagaimana yang dimaksud pada butir o, pengawas harus menghitung untuk memastikan jumlah lembar jawaban sama dengan jumlah peserta uji yang menandatangani daftar hadir.

q. Sebelum soal uji (termasuk soal uji yang tidak digunakan atau cadangan) dimasukkan kedalam bungkus tertutup dan disegel sebagaimana yang dimaksud pada butir o, pengawas harus memastikan jumlah lembar jawaban sama dengan jumlah peserta uji yang menandatangani daftar hadir ditambah jumlah soal uji yang tidak digunakan atau cadangan 10%.

r. Soal uji yang telah digunakan seluruhnya dimusnahkan dan dibuat berita acaranya.

2. Rapat koreksi

a. MTKI, setelah menerima bungkusan lembar jawaban dan daftar hadir peserta harus segera menyelenggarakan rapat koreksi.

b. Rapat koreksi dihadiri oleh sekurang – kurangnya (50% + 1) orang jumlah anggota MTKI dengan ketentuan salah seorang diantara peserta rapat harus berasal dari profesi yang dinilai.

c. Rapat koreksi diselenggarakan dalam ruang tertutup dan tidak boleh dihadiri oleh siapapun kecuali oleh pihak yang telah ditentukan.

d. Pimpinan rapat mempersilahkan petugas yang ditunjuk untuk membuka segel bungkusan lembar jawaban dan daftar hadir peserta serta mencocokkan jumlah lembar jawaban sebagaimana tertulis dalam berita acara dan daftar hadir yang menyertainya dan membagikan kepada peserta rapat koreksi.

e. Sebelum koreksi dimulai, korektor membuat Coding pada lembar jawaban menggantikan identitas peserta uji.

f. Sebelum koreksi dimulai, korektor membuka kunci jawaban kepada peserta rapat koreksi.

g. Koreksi lembar jawaban di dalam rapat koreksi dilakukan dengan menggunakan Scanner. Koreksi lembar jawaban dengan menggunakan scanner harus tetap menjamin kerahasiaan.

h. Untuk menjamin keamanan berlangsungnya rapat koreksi, MTKI dapat minta bantuan pengaman pada aparat keamanan.

i. Hasil rapat koreksi dituangkan dalam daftar nilai peserta uji disertai keterangan nilai tertinggi/terendah, nilai rata – rata dan informasi lain yang dibutuhkan. j. Hasil rapat koreksi sebagaimana dimaksud butir i dibuatkan berita acaranya.

3. Rapat Standard Setting

a. Standar setting ditentukan oleh MTKI.

b. Dalam menentukan standar setting MTKI bekerjasama dengan panel expert di tingkat pusat yang terdiri dari komponen MTKI, Organisasi Profesi dan Expert dari perguruan tinggi berjumlah antara 5 – 7 orang.

c. Hasil rapat standard setting digunakan sebagai dasar rapat penentuan kelulusan. Hasil rapat standard setting dibuat berita acaranya.

4. Rapat Penentuan Kelulusan

a. Rapat penentuan kelulusan ditentukan oleh MTKI.

b. Rapat penentuan kelulusan adalah rapat untuk menetapkan peserta uji lulus atau tidak lulusan berdasarkan standard setting yang ditetapkan sebelumnya oleh MTKI.

c. Hasil penentuan kelulusan dituangkan dalam daftar peserta lulus/tidak lulus uji kompetensi dan dibuat berita acaranya.

d. Pengumuman kelulusan uji kompetensi disampaikan oleh MTKI kepada MTKP untuk diteruskan ke perguruan tinggi bidang kesehatan dan peserta uji. Pengumuman kelulusan oleh MTKI/MTKP dapat dilakukan melalui berbagai macam cara, termasuk penggunaan perangkat Informastion Technology/IT.

e. Peserta uji kompetensi yang dinyatakan belum/tidak kompeten (tidak lulus uji kompetensi) masih tercatat sebagai peserta didik perguruan tinggi bidang kesehatan yang bersangkutan dan berhak mengikuti uji kompetensi ulang pada periode berikutnya.

f. Peserta uji tidak lulus dapat mengikuti program remedial yang diselenggarakan oleh Perguruan tinggi untuk meningkatkan kemampuan keilmuan dan keterampilannya.

BAB 5

Dalam dokumen Etika dan Hukum Kesehatan (Halaman 45-49)