• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksananaan/implementasi program pendidikan konservasi adopsi pohon di Desa Ciputri

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Program Adopsi Pohon sebagai Bentuk Pendidikan Konservasi di Desa Ciputri

5.1.2 Pelaksananaan/implementasi program pendidikan konservasi adopsi pohon di Desa Ciputri

Program Pendidikan Konservasi Adopsi Pohon mencakup kegiatan penanaman pohon pada lokasi-lokasi kawasan taman nasional yang rusak dan kritis, peningkatan kesadaran konservasi alam, keterlibatan dan peran serta petani dalam mendukung upaya pelestarian alam lingkungan yang merupakan sistem penyangga kehidupan masyarakat di sekitar kawasan taman nasional, serta pencarian alternatif penghasilan (alternative livelihood) yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani (TNGGP 2008).

Teknis kegiatan adopsi pohon yaitu melakukan persiapan penanaman di lokasi penanaman adopsi pohon dan kegiatan penanaman yang meliputi 1) Persiapan (Pengadaan bibit tanaman, pengangkutan bibit ke lokasi, pengukuran jarak tanam 5 x 5 m dan pemasangan ajir, membuat piringan, dan lubang tanam), 2) Penanaman bibit tanaman, dan 3) pemeliharaan tanaman pokok dan penyulaman. Pengadaan bibit pohon untuk Program Adopsi Pohon dilakukan oleh pihak taman nasional dan Green Radio. Penanaman bibit pohon dilakukan di antara tanaman sayur pada lahan garapan (Gambar 2).

Gambar 2 Penanaman pohon di antara tanaman sayur.

Penanaman bibit tanaman dan pemeliharaan terhadap pohon yang sudah ditanam dilakukan oleh masyarakat. Pemeliharaan dilakukan secara teratur agar tanaman pohon dapat terus tumbuh dengan baik untuk jangka panjang setelah program adopsi pohon selesai. Pemeliharaan tanaman mencakup penyulaman tanaman yang mati, pemeliharaan tanaman dengan pemupukan, dan pencegahan

terhadap gangguan (hama penyakit dan gulma). Pemantauan dan evaluasi terhadap perkembangan pohon-pohon tersebut dilakukan oleh Green Radio dan TNGGP. Data yang dihasilkan dicatat dalam suatu data base dan dibuat pelaporannya untuk kepentingan internal TNGGP maupun pelaporan kepada para pelaku adopsi.

Pelaku pertama yang menjadi adopter adalah perusahaan Price Water Coupers (PWC) yang menanam pohon pada lahan seluas 4 ha, perusahaan Dai Nippon Print (DNP) yang menanam pohon pada lahan seluas 3 ha dan Green Radio yang menanam pohon pada lahan seluas sekitar 3 ha. Biaya satu pohon yaitu Rp.108.000,00 yang dibagi menjadi tiga komponen yaitu manajemen, perawatan dan pemberdayaan masyarakat (TNGGP 2008). Dana program untuk pemberdayaan masyarakat dibelikan Domba dan Kelinci sesuai dengan permintaan sebagian penggarap dan ketersediaan dana. Domba dan Kelinci dapat diberikan dari dana pemberdayaan sebanyak satu domba dan sembilan kelinci kepada satu KK masyarakat Desa Ciputri sebagai mata pencaharian pengganti.

Pemberdayaan masyarakat diarahkan untuk peningkatan kesejahteraan yang dikaitkan dengan kepentingan petani dan mendukung upaya pelestarian alam lingkungan yang merupakan sistem penyangga kehidupan masyarakat di sekitar kawasan taman nasional. Pemberdayaan masyarakat juga dilakukan dalam bentuk bantuan modal usaha seperti usaha tani hutan (agroforestry), pemanfaatan hasil hutan non kayu, dan jasa lingkungan hutan, serta memfungsikan masyarakat sebagai penjaga dan pelestari kawasan taman nasional. Selain pemberdayaan masyarakat, Program Pendidikan Konservasi Adopsi Pohon juga memberikan pendidikan konservasi berupa pengetahuan tentang konservasi hutan. Pendidikan konservasi ini ditujukan kepada masyarakat Desa Ciputri, khususnya masyarakat yang memanfaatkan lahan kawasan TNGGP. Pendidikan konservasi ini diberikan oleh pihak TNGGP dan Green Radio kepada masyarakat Desa melalui perwakilan masyarakat yang ditugaskan olehnya. Materi dan media yang digunakan dalam pendidikan konservasi adalah sebagai berikut:

a) Materi pendidikan konservasi dalam Program Pendidikan Konservasi Adopsi Pohon

Materi pendidikan konservasi yang diberikan pihak Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan mitranya yaitu berupa pengertian taman nasional, manfaat hutan dan pohon, serta metode penanaman, dengan rincian sebagai berikut:

1. Taman nasional: kawasan pelestarian alam yang dikelola dengan sistem zonasi dan diperuntukkan untuk perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

2. Pencegahan erosi tanah: pepohonan menyimpan air hujan dan air limpasan serta deposit tanah setelah badai.

3. Pencegahan banjir: sebuah hutan yang baik akan mengontrol laju air, sehingga akan mencegah terjadinya banjir dan meningkatkan kualitas air. 4. Produksi oksigen (O2) sebuah pohon mampu memproduksi O2 yang

mencukupi keperluan 10 orang untuk bernapas setiap tahunnya.

5. Perosot karbon: sebuah pohon menyerap dan menyaring karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama terjadinya perubahan iklim, dengan demikian menanam pohon akan meningkatkan kualitas udara.

6. Konservasi keanekaragaman hayati: keanekaragaman kehidupan di bumi, termasuk satwa, tumbuhan beserta habitatnya dan juga seluruh proses alam penting bagi kehidupan umat manusia, khususnya dalam penyediaan makanan, obat-obatan, udara bersih, air bersih.

7. Keindahan alam: keindahan alam memberikan sebuah nilai potensi ekonomi yang salah satunya dikembangkan melalui ekowisata.

8. Keberlanjutan pendapatan: pemanfaatan sumber daya alam secara teratur dan bertanggungjawab akan memberikan peluang kepada masyarakat untuk memperoleh mata pencaharian yang layak.

9. Metoda penanaman:

a. Jarak tanam bibit adalah 5 x 5 meter,

b. Pemilihan bibit berdasarkan kesehatan dan kondisi polybag yang tidak pecah agar tumbuh dengan baik,

c. Tahapan penanaman selain harus adanya lubang tanam, juga diperlukan ajir sebagai penyangga bibit pohon agar tidak mudah rebah oleh angin atau embun dan hujan.

b) Media pendidikan konservasi

Pendidikan konservasi bagi masyarakat Desa Ciputri dilaksanakan melalui media komunikasi (Radio Edelweis) yang ada di Desa Ciputri, perkumpulan ibu PKK, perpustakaan yang ada di Desa Ciputri, pengajian, dan perkumpulan petani (Gambar 3). Pemberian materi konservasi melalui Radio Edelweis dilakukan setiap seminggu sekali diantara pembicaraan pada topik siaran saat itu. Materi konservasi diberikan melalui media pengajian dilakukan setiap seminggu sekali di sela-sela ceramah pada hari itu.

Perpustakaan Desa Ciputri menyediakan buku-buku mengenai cara bertanam, cerita anak-anak, dan pengetahuan alam. Namun, masyarakat sangat jarang mengunjungi perpustakaan tersebut, maksimal hanya satu kali dalam sebulan masyarakat mengunjungi perpustakaan, bahkan sebagian besar masyarakat tidak mengunjungi perpustakaan.

Perkumpulan ibu PKK bersifat insidental, jika ada yang ingin dibicarakan baru berkumpul dan tidak dilaksanakan secara rutin. Perkumpulan petani adalah perkumpulan bagi para petani yang mengikuti Program Pendidikan Konservasi Adopsi Pohon. Perkumpulan ini dilakukan satu bulan sekali bersama para pihak TNGGP dan Green Radio. Perkumpulan ini juga memberikan pendidikan konservasi, melihat perkembangan Program Pendidikan Konservasi Adopsi Pohon, dan memberikan sertifikat kepada petani yang sudah tidak menggarap lagi di kawasan taman nasional.

(b) (a)

(c) (d)

(e)

Gambar 3 Media pelaksanaan pendidikan konservasi. (a) melalui media komunikasi (Radio), (b) melalui perkumpulan ibu PKK, (c) melalui

5.2 Evaluasi Program Pendidikan Konservasi Adopsi Pohon di Desa Ciputri

Dokumen terkait