• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Pelatihan Yang Diikuti Oleh Pemilik Usaha

Setiap pemilik perusahaan yang meninginkan agar perusahaanya dapat bekerja secara lebih efektif dan efisien maka tidak boleh mengabaikan masalah pelatihan. Bagi para pemilik ada yang mampu memotivasi diri sendiri untuk meningkatkan kemapuan dirinya tanpa campur tangan dari pihak lain, tetapi daam kenyataannya sedikit saja yang mampu memotivasi diri disamping itu kemungkinan keahlian yang dimiliki individu-individu tersebut tidak sesuai dengan keinginan atau kondisi perusahaan.

Training atau pelatihan merupakan upaya pembinaan ketrampilan dasar yang diperlukan pemilik usaha untuk melaksanakan pekeerjaannya (Dessler, 1997:263). Training dapat berupa mengajarkan cara menjual produk, atau bahkan dapat berupa menunjukan cara mewawancarai dan menilai pegawai. Training meruapakan salah satu usaha untuk membantu karyawan dalam melaksanakan pekerjaan secara produktif dan efisien (Flippo. 1985:226), dimana pelatihan merupakan jalan untuk mewujudkan cara-cara berfikir dan berbuat, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dan merubah serta pengertian sesuai dengan yang dituntut oleh pekerjaannya baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan dating (Nitisemito, 1996:53) dikutip dari (Johannes, 2002:227).

Menurut Amstrong (1994:15), bahwa latihan adalah untuk mengisi kesenjangan antara apa yang dapat dikerjakan seseorang dan siapa yang seharusnya mampu mengerjakannya. Latihan akan membanetuk dasar dengan menambah keteampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memperbaiki prestasi dalam jabatan yang sekarang atau mengembangkan potensinya untuk masa yang akan dating.

Sebagai pemilik perusahaan seorang pemimpin harus dapat memahami semua aspek yang ada dalam perusahaan salah satunya adalah pelaporan akuntansi. Kita ketahui pendidikan akuntansi yang kita kenal dalam pendidikan menengah atas tetapi tetapi yang kita kenal hanya sebagian kecil akuntansi itu sendiri, lain lagi apabila kita belajar dalam perguruan tinggi kita dapat mengenal lebih dalam mengenai akunansi dan pengetahuan tentang teknologi informasi yang sangat dalam, oleh karena itu /dalam penelitian ini tentang sector usaha kecil dan menengah (UKM) yang dimana pemilik perusahaan sebagian besar hanya berpendidikan sekolah menengah atau SMA. Oleh karena itu pelatihan yang diikuti oleh pemilik perusahaan kecil dan menengah dapat memberikan saran bagi kegiatan perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran.

Menurut S. Notoatmojo (2003:28), pelatihan adalah merupakan bagian dari suatu proses pendidikan yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan khusus seseorang atau kelompok orang .

dalam suatu pelatihan orientasinya atau penekanan harus pada tugas yang dilaksanakan (job orientasi) dan lebih ditekankan kepada kemampuan meskipun didasari pengetahuan dan sikap

Dengan pelatihan yang pernah diikuti oleh para pemilik usaha kecil dan menengah maka, kelangsungan kegiatan perusahaan akan lebih terencana dan lebih professional dalam menghadapi tantangan global yaitu era perdagangan bebas.

2.4.1. Tujuan dan Manfaat Pelatihan

Pelatihan dan pengembangan sering kita dengar dalam dunia kerja di perusahaan, organisasi, lembaga. Hal ini dapat diasumsikan bahwa pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat.

1. Tujuan Pelatihan

Tujuan pelatihan yang dicapai oleh perusahaan yang melaksanakan program pelatihan antara lain (Nitisemito, 1983:87)

a) Pekerjaan diharapkan oleh lebih cepat dan lebih baik b) Pemakaian bahan diharapkan lebih cermat

c) Peralatan dan mesin diharapkan lebih tahan lama d) Kemungkinan kecelakaan lebih kecil

e) Tanggungjawab diharapkan lebih besar f) Biaya produksi diharapkan lebih kecil

g) Kelangsungan perusahaan lebih terjamin 2. Manfaat Pelatihan

Ada banyak manfaat yang dapat dihasilkan dari kegiatan pelatihan bagi organisasi, terutama dalam kaitanya dengan proses penciptaan nilai tambah peningkatan produktivitas kerja (Mulyono, 1993:90), adapun manfaat pelatihan antara lain :

a) Peningkatan produktifitas

Peningkatan prestasi kerja dan produktifitas yang disebabkan oleh adanya program pelatihan paling terbukti pada pekerja yang sama sekali belum pernah mengiuti adanya program pelatihan dan belum sepenuhnya menyadari akan cara-cara paling efisien dan efektif dari pelaksanaan kerjanya.

b) Penigkatan kualitas

Pengembangan latihan dirancang dan dilaksanakan dengan baik akan membantu pegawai untuk memperbaiki hasil lebih tinggi kualitasnya.

c) Mempermudah perencanaan sumber daya manusia

Program latihan yang baik dapat membantu organisasi perusahaan dalam hal pelaksanaan program bahan yang baik, tidak akan mengalami perubahan yang drastic bila menghadapi penggantian karyawan secara mendadak.

d) Memperbaiki etika kerja

Reaksi-reaksi yang positif akan tumbuh dari program pelatihan dan akan membentuk sikap dan etika keja yang lebih baik dan pada gilirannya akan membentuk sikap dan etika kerja yang lebih baik. e) Mencegah keausan

Program pelatihan akan semakin mendorong lebih berinisiatif da kreatif, sehingga dapat mencegah keausan pengetahuan dan keterampilan.

f) Pengembangan pribadi

Kegiatan pelatihan bagi pemilik sebenarnya tidak saja meningkatkan proses tambah dan member keuntungan bagi perusahaan melainkanjuga kepada pegawai merupakan pengembangan nilai tambah pribadi secara individu dan sekaligus sebagai pengembangan pribadi karena berbagai pengalaman yang diperoleh selam mengikuti pelatihan.

2.4.2. Factor-faktor Penyebab Perlunya Pelatihan

Sering kali terjadi diperusahaan bahwa pemilik meskipun mempunyai latar belakang pendidikan formal yang cukup tinggi, namun ternyata belum dapat menyesuaikan diri dengan beban tugas yang harus dikerjakan.

Pelatihan itu sangat diperlukan agar perusahaan dapat tetap bertahan hidup dalam pasar modern dimana persaingan antar perusahaan sangat

ketat. Menurut (Tjiptono, dkk, 1994:213) ada lima factor diperlukannya pelatihan yaitu :

1. Kualitas angkatan kerja yang ada

Angkatan kerja yang berkualitas tinggi adalah angkatan kerja yang mengenyam pendidikan dengan baik dan memiliki keterampilan intelektual dasar seperti membaca, menulis, mendengarrkan, berbicara dan memecahkan masalah. Orang-orang seperti ini potensial untuk belajar dan beradaptasi dengan cepat terhadap pekerjaanya.

2. Persaingan global

Perusahaan harus menyadari bahwa mereka mengahadap persaingan pasar global yang sangat ketat. Agar dapat memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu mengahsilkan produk yang lebih murah dari pada pesaingannya. Untuk itu diperlukan pelatihan agar tetap bertahan dan memiliki dominasi pasar.

3. Masalah ahli teknologi

Alih teknologi adalah perpindahan dari teknologi dari satu obyek ke obyek yang lainnya. Ada dua tahap dalam proses alih teknologi, tahap pertama yaitu komersialisasi teknologi yang baru dikembangkan dilaboraturium riset oleh penemu, tahap ini tidak perlu pelatihan, tahap kedua adalah difusi teknologi yaitu proses pemindahan teknologi yang baru dikomersialkan ke dunia kerja untuk meningkatkan produktifitas, daya saing dan kualitas ini memerlukan pelatihan.

4. Perubahan cepat dan terus menerus

Di dunia ini tidak ada satu hal yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan terjadi dengan cepat dan berlangsung terus menerus, pengetahuan ini mungkin akan tidak berguna pada hari esok dan menjadi uang. Dalam lingkungan kerja seperti ini sangaat penting memperbarui kemampuan pemilik perusahaan secara konsisten.

5. Perubahan keadaan demografi

Perubahan keadaan demografi menyebabkan pelatihan menjadi semakin penting dewasa ini. Oleh karena itu kerja sama tim merupakan umur pokok maka pelatihan dibutuhkan untuk melatih pemilik dan pekerjanya yang berbeda latar belakang agar dapat bekerja sama secara harmonis.

Dokumen terkait