• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.3. Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang difokuskan pada pelayanan kesehatan wanita dalam siklus reproduksi, bayi baru lahir, dan balita untuk mewujudkan kesehatan keluarga sehingga tersedia sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di masa depan. Pelayanan kebidanan diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya dengan tujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak guna tercapainya keluarga yang berkualitas, bahagia, dan sejahtera. Berpedoman pada paradigma kebidanan keberhasilan pelayanan kebidanan dipengaruhi oleh pengetahuan dan cara pandang bidan dalam kaitan atau hubungan

timbal balik antara manusia/wanita, lingkungan, perilaku, pelayanan kebidanan, dan keturunan (Soepardan, 2006).

Bidan memiliki peran yang unik dalam memberi pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak, yakni saling melengkapi dengan tenaga kesehatan profesional lainnya. Dalam praktiknya bidan memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dan bersalin yang normal, asuhan terhadap kasus gangguan sistem reproduksi wanita, serta gangguan kesehatan bagi anak balita sesuai dengan kewenangannya. Bidan harus selalu mengembangkan dirinya agar dapat memenuhi peningkatan kebutuhan kesehatan kliennya atau ibu dan anak (Soepardan, 2006).

2.3.1 Defenisi Persalinan

Kehamilan dan persalinan merupakan hal yang wajar terjadi pada seorang perempuan. Persalinan merupakan suatu proses alami dan peristiwa nomal, namun apabila tidak dikelola dengan tepat dapat menjadi abnormal (Soepardan, 2006).

Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai alat – alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam (Prawirohardjo, 2005).

Persalinan dan Kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Saifuddin, 2006).

2.3.2 Pelayanan Persalinan Normal

Asuhan Persalinan Normal (APN) merupakan kegiatan dalam melakukan asuhan kepada semua ibu selama proses persalinan dan setelah bayi lahir, yang harus mampu dilakukan oleh setiap penolong persalinan dimanapun peristiwa tersebut terjadi dengan tujuan mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal.

Pelayanan Persalinan Normal berfokus pada Asuhan Persalinan Normal (APN) yaitu persalinan bersih dan aman serta mencegah terjadinya komplikasi. Tujuan Asuhan Persalinan Normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan atau optimal (Depkes RI, 2008).

Ada lima aspek dasar atau Lima Benang Merah yang penting dan saling terkait dalam pelayanan persalinan yang bersih dan aman, selalu berlaku dalam penatalaksanaan persalinan mulai dari Kala I hingga Kala IV, termasuk penatalaksanaan bayi baru lahir. Kelima aspek ini melekat pada setiap persalinan baik normal maupun patologis (Depkes RI, 2008), aspek – aspek tersebut adalah :

1. Membuat Keputusan Klinik

Merupakan proses yang menentukan untuk menyelesaikan masalah dan menentukan asuhan yang diperlukan oleh pasien, secara akurat, komprehensif dan aman. Keputusan klinik dihasilkan melalui serangkaian proses dan metode yang sistematik menggunakan informasi dan hasil dari kognitif dan intuitif serta dipadukan dengan kajian teoritis dan intervensi berdasarkan bukti (evidence-based), ketrampilan dan pengalaman yang dikembangkan melalui berbagai tahapan yang logis dan diperlukan dalam upaya untuk menyelesaikan masalah dan terfokus pada pasien, Varney (1997) dalam (Depkes, 2008). Kinerja dan perilaku diharapkan dari seorang pemberi asuhan dalam menjalankan tugas dan pengamalan ilmunya kepada pasien, serta pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang terpuji menjamin asuhan atau pertolongan yang diberikan dapat memberikan hasil yang maksimal atau memenuhi standar kualitas pelayanan dan harapan pasien (Depkes RI, 2008).

2. Asuhan Sayang Ibu dan Sayang Bayi

Asuhan Sayang Ibu adalah asuhan yang menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan sang Ibu. Beberapa prinsip dasar Asuhan Sayang Ibu adalah dengan mengikutsertkan suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Banyak hasil Penelitian menunjukan bahwa jika para ibu diperhatikan dan diberi dukungan selama persalinan dan kelahiran bayi serta mengetahui dengan baik mengenai proses persalinan dan asuhan yang akan mereka terima, mereka akan mendapatkan rasa aman dan hasil yang lebih baik Enkin, et al.,(2000) dalam (Depkes RI, 2008).

3. Pencegahan Infeksi

Tindakan Pencegahan Infeksi (PI) tidak terpisah dari komponen – komponen lain dalam asuhan selama persalinan dan kelahiran bayi. PI adalah bagian yang esensial dari semua asuhan yang diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir dan harus dilaksanakan secara rutin pada saat menolong persalinan dan kelahiran bayi, saat memberikan asuhan selama kunjungan antenatal atau pascapersalinan/ bayi baru lahir atau saat menatalaksana penyulit. Tujuan tindakan - tindakan PI dalam pelayanan asuhan kesehatan adalah meminimalkan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme dan menurunkan risiko penularan penyakit yang mengancam jiwa seperti Hepatitis dan HIV/AIDS.

4. Pencatatan (Rekam Medik) Asuhan Persalinan

Pencatatan adalah bagian penting dari proses membuat keputusan klinik karena memungkinan penolong persalinan untuk terus menerus memperhatikan asuhan yang diberikan selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Jika asuhan tidak dicatat, dapat dianggap bahwa hal tersebut tidak dilakukan. Mengkaji ulang catatan memungkinkan untuk menganalisa data yang telah dikumpulkan dan dapat lebih efektif dalam merumuskan suatu diagnosis dan membuat rencana asuhan atau perawatan bagi ibu atau bayinya.

5. Rujukan

Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas persalinan. Dilakukan secara timbal balik, baik secara vertikal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara

horizontal dalam arti antar strata sarana pelayanan kesehatan yang sama (Depkes RI, 2004). Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas rujukan atau fasilitas yang memiliki sarana lebih lengkap, diharapkan mampu menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir. Meskipun sebagian besar ibu akan mengalami persalinan normal namun sekitar 10-15% diantaranya akan mengalami masalah selama proses persalinan dan kelahiran bayi sehingga perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan.

Sangat sulit untuk menduga kapan penyulit akan terjadi sehingga kesiapan untuk merujuk ibu dan/ atau bayinya ke fasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu (jika penyulit terjadi) menjadi syarat bagi keberhasilan upaya penyelamatan.

Dokumen terkait