• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PERLINDUNGAN KESEHATAN

1. Pelayanan Kesehatan

Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa Kesehatan merupakan suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan, kondisi manusia baik jasmani, rohani, akal, maupun sosial agar menjadi lebih baik.78 Berdasarkan hal tersebut bisa kita ketahui bahwa indikator kesehatan seseorang bisa dilihat melalui keseimbangan keadaan fisik, mental dan sosialnya. Jika keseimbangan kondisi tersebut sudah tercapai, maka bisa dikatakan bahwa orang tersebut dikategorikan sehat.

77

. Profil Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang, h. 5 78

. http://belajarpsikologi.com/pengertian-kesehatan.com. Postid by Arianto 16 Januari 2013 Artikel ini di akses pada sabtu 13-Desember.2014 20.55.

Menurut penuturan ketiga narapidana, mereka menyebutkan bahwa

“Pelayanan kesehatan di Lapas Pemuda Tangerang sudah dilaksanakan dengan

baik dan sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang”.79

Pernyataan tersebut didukung oleh penuturan dari dokter Lapas sendiri yang menyatakan

bahwa “Pemeliharaan kesehatan telah terfasilitasi berupa sarana dan prasarana

yang meliputi alat-alat medis, obat-obatan, ruang perawatan dan tim medis yang meliputi dokter umum dan dokter gigi. Di dalam klinik juga ada ruangan untuk periksa, ruang laboratorium, ruang inap dan ruang obat-obatan. Semua itu sudah tersedia di klinik Lapas pemuda, akan tetapi jika dibandingkan dengan klinik umum tentunya hal tersebut masih kurang memadai.80 Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan tersebut, merupakan modal dasar pihak Lapas dalam melakukan perlindungan kesehatan bagi para narapidananya.

Dalam hal ini Bapak Tetra selaku Kasi Binapi menyatakan bahwa anggaran kesehatan untuk narapidana sudah dianggarkan oleh Pemerintah Pusat sebesar Rp. 200.000.000 selama 1 tahun, anggaran tersebut harus digunakan selama setahun dengan jumlah narapidana lebih dari 1500 orang.81 Tentunya dengan anggaran yang terbatas, menyebabkan pelayanan kesehatan

79

. Wawancara dengan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang

80

. Wawancara dengan Wibisono Dokter Lapas pada hari selasa 25 November 2014 Pukul 11.10 di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang

81

. Wawancara dengan Tetra Kasi Binapi pada hari selasa 2 Desember 2014 di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang

di Lapas tersebut hanya mampu melayani narapidana yang memiliki penyakit ringan seperti gatal-gatal, flu, batuk, diare, penyakit kulit dan sebagainya. Bagi narapidana yang memiliki penyakit khusus/berat, Lapas hanya memberikan fasilitas berupa perizinan dan mobil ambulance untuk mengantarkan sedangkan untuk pembiayaannya ditanggung pihak keluarga. Hal tersebut dipertegas oleh pernyataan narapidana yang bernama Acang yang sudah tinggal enam tahun di Lapas tersebut bahwa “Untuk perizinan ke rumah sakit

umum itu mudah yang penting kita memiliki kepentingan yang jelas untuk berobat, dan dapat izin dari dokter serta kepala Lapas sedangkan mengenai biaya ditanggung sendiri.82 Meskipun anggaran terbatas, akan tetapi pihak Lapas tetap memfasilitasi narapidana yang sakit dengan perizinan yang mudah sehingga hak kesehatan narapidana pun terjamin.

Perlindungan kesehatan pun dilakukan bagi narapidana yang memiliki penyakit khusus atau pribadi, berupa tindakan dari dokter Lapas sendiri yaitu mengkarantina mereka di ruang karantina klinik Lembaga Pemasyarakatan. Fungsi karantina tersebut agar narapidana mendapatkan perawatan intensif, apabila setelah dikarantina tidak ada perubahan serta sakitnya semakin memburuk maka akan dirujuk ke rumah sakit umum atas perizinan dari dokter dan ketua Lembaga Pemasyarakatan.

82

. Wawancara dengan Acang F. Narapidana pada hari Selasa 2 Desember 2014 di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang

Perlindungan kesehatan di Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang sendiri memiliki tahapan yaitu setiap narapidana yang telah diputus dan menjadi terdakwa serta telah dimasukkan ke dalam Lembaga Pemasyarakatan, akan mendapatkan penyuluhan dan pengecekkan kesehatan, serta sosialisasi terkait jenis-jenis penyakit yang menular. Hal tersebut dilaksanakan agar narapidana bisa menjaga kesehatannya dan yang memiliki penyakit menular tidak menyebar ke orang lain, serta jika ada narapidana yang memiliki penyakit khusus maka klinik Lapas akan mendatanya untuk dilakukan perawatan khusus dan rutin.

Menurut penjaga Lapas narapidana yang sakit kemudian meninggal di dalam Lapas untuk saat ini belum ada. Hal tersebut terjadi karena jika ada narapidana yang sakit, pihak Lapas langsung merujuknya ke klinik dan apabila klinik tidak menyanggupi maka langsung dirujuk ke rumah sakit umum.83 Pernyataan tersebut diperkuat dari keterangan dokter bahwa saat ini belum ada narapidana yang sakit kemudian meninggal karena kurang perawatan. Adapun narapidana yang meninggal, itu pun meninggalnya ketika sudah dirujuk ke rumah sakit umum.84 Hal ini dikarenakan, pihak Lapas cepat tanggap apabila ada narapidana yang sakit, meskipun ada beberapa narapidana yang tidak mau dibawa ke klinik. Jika narapidana tersebut tidak mau dibawa ke klinik maka

83

. Wawancara dengan Syamsul Penjaga Lapas, pada hari Selasa 2 Desember 2014 di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang

84

. Wawancara Dokter Lapas Pada Hari Selasa 2 November 2014 di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang

penjaga Lapas akan memanggil dokter ke kamar dan apabila sakitnya parah, maka narapidana tersebut akan dibawa paksa untuk diberikan perawatan.

Narapidana yang meninggal di Lapas tersebut yaitu ketika narapidana yang berusaha melarikan diri dari Lapas akan tetapi dia terjatuh dari atap tetapi meskipun begitu pihak Lapas tetap berusaha membawanya ke rumah sakit umum, namun diperjalanan nyawa korban tidak bisa tertolong.

Narapidana yang berada di Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang berjumlah 1.356 orang sedangkan untuk saat ini jumlah narapidana mencapai 1.952 orang sehingga ini melebihi kapasitas.85 Setiap harinya narapidana yang sakit dan yang berobat ke klinik Lapas mencapai kurang lebih 20 orang perharinya, sehingga jika dirata-ratakan mencapai kurang lebih 600 narapidana yang sakit perbulannya di Lapas tersebut. Hal tersebut dikarenakan banyaknya narapidana kiriman dari Lapas luar seperti Lapas Cipinang, Lapas Tangerang kelas 1, Rutan Salemba dan lain sebagainya. Sehingga sangat wajar jika narapidana banyak yang mengalami sakit, karena keadaan di tempat tersebut cukup sempit dan kurangnya udara bersih. Sehingga, para narapidana sering mengeluh penyakit gatal-gatal, batuk dan flu.86 Untuk mengatasi hal tersebut, tindakan yang dilakukan oleh pihak Lapas berupa penyediaan obat-obatan serta mengajukan surat kepada dinas terkait bahwa daya tampung Lapas Pemuda sudah di luar kapasitas sehingga tidak menerima lagi kiriman narapidana dari

85

. Profil Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang 86

. Wawancara Dokter Lapas Pada Hari Selasa 2 November 2014 di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang

Lapas lain. Selain itu juga, penjaga Lapas melakukan sanitasi air dan menggalakan pembersihan kamar sel.

Perlindungan kesehatan bukan hanya dilakukan melalui tindakan dari dokter akan tetapi hal tersebut juga dilakukan oleh penjaga Lapas berupa pengecekkan terhadap makanan dan obat-obatan yang dibawa dari luar. Pengecekkan tersebut dilakukan untuk melihat layak tidaknya makanan tersebut dikonsumsi sedangkan untuk obat-obatan sendiri pengecekkan dilakukan oleh penjaga Lapas dengan cara obat tersebut dibawa terlebih dahulu kepada dokter Lapas untuk diatur dosis pemakaiannya.

Pemeriksaan makanan sendiri dilakukan melalui 3 tahapan yaitu oleh penjaga gerbang, penjaga pintu lalu lintas dan terakhir diperiksa oleh penjaga lapas di kamar sel masing-masing. Hal ini dilakukan, dengan tujuan untuk melindungi keamanan dan kesehatan narapidana.

Selain pemeliharaan kesehatan berupa makanan dan pengawasan, Lapas tersebut juga melakukan penyuluhan dalam rangka melindungi kesehatan narapidana. Hal tersebut dikemukakan oleh bapak Wibisono selaku Dokter Lapas yang menyatakan bahwa “Penyuluhan kesehatan narapidana dilakukan

sebulan sebanyak 7 kali sampai 8 kali dan dilakukan setiap hari senin dan kamis. Biasanya penyuluhan kesehatan pun dilakukan ketika narapidana pertama kali memasuki Lapas87. Penyuluhan tersebut adalah salah satu program dari pihak Lapas, untuk mengenalkan lingkungan Lapas kepada narapidana yang baru agar mereka mampu menyesuaikan pola kehidupannya di

87

. Wawancara Dokter Lapas pada hari Selasa 2 November 2014 di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang

Lapas tersebut sehingga para narapidana bisa menjaga kesehatan masing-masing. Selain penyuluhan tersebut, pihak Lapas juga sering mengadakan penyuluhan dengan cara bekerjasama dengan para mahasiswa dan instansi lainnya.

Kasi Binapi menyatakan bahwa “Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang

memiliki program kesehatan yakni pelaksanaan Tim TB, Tim HIV dan Tim PTRM serta didukung oleh tim medis yang berjumlah 3 orang dokter yang terdiri dari 2 dokter umum, 1 dokter gigi dan 5 perawat.88 Pelayanan kesehatan di dalam Lapas tidak hanya mengobati penyakit umum saja, penyakit khusus pun sudah ada programnya.

Perawat di Lapas Pemuda ini sudah seperti dokter, karena mereka sudah mampu menangani berbagai penyakit yang biasa dokter tangani, sehingga meskipun dokter tidak ada pelayanan kesehatan tetap bisa dijalankan.

Kehidupan di dalam Lapas tidaklah setertib yang diperkirakan, sering kali terjadi keributan dan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh narapidana. Hal tersebut pun terjadi di Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang yaitu narapidana sering melakukan pelanggaran berupa berkelahi, membawa handphone dan sebagainya. Hukuman bagi mereka yang melakukan pelanggaran di dalam Lapas adalah pemindahan ke sel khusus. Sel khusus tersebut tentunya berbeda dengan sel umum, di sel khusus para narapidana tidak dipekenankan keluar dari kamar sel dan satu kamarnya dihuni dengan para narapidana pelanggar lainnya, yang jumlah penghuninya bisa bertambah

88

. Wawancara dengan Tetra Kasi Binapi pada hari Selasa 2 Desember 2014 di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang

sesuai dengan banyaknya pelanggaran. Meskipun begitu, para narapidana di sel khusus tetap mendapatkan hak-haknya. Seperti pengobatan dan makanan, akan tetapi makanannya diantarkan ke dalam kamar sel oleh penjaga Lapas sendiri.

Penjaga Lapas pun dalam melakukan perlindungan kesehatan bagi narapidananya, melakukan kontrol ke setiap kamar dengan cara berkeliling. Jika ada narapidana yang sakit, maka penjaga Lapas tersebut akan langsung membawanya ke klinik untuk diperiksa. Apabila sakitnya parah, maka dokter Lapas akan memberikan surat izin kepada Kalapas sehingga narapidana tersebut bisa berobat diluar. Sedangkan jika ada narapidana yang sakit di malam hari, maka petugas Lapas akan menelepon dokter Lapas, maka dengan segera dokter Lapas tersebut akan datang ke klinik Lapas. Hal tersebut dilakukan karena dokter Lapas bertugas 24 jam, meskipun mereka di rumah akan tetapi mereka harus siap siaga.89

Menurut beberapa narapidana pelayanan kesehatan di Klinik Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang dilakukan salah satunya melalui pelayanan kesehatan, ketika ada narapidana yang merasakan sakit maka dengan segera akan diperiksa dan diobati, setelah itu diberikan obat yang sesuai dengan sakit yang dirasakan. Setelah meminum obat tersebut, ternyata mereka sembuh dan bisa melaksanakan aktifitas seperti biasanya. Dalam pelayanannya pun, dokter atau perawat di dalam Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang ini mengutamakan kekeluargaan sehingga narapidana nyaman untuk berkonsultasi.90 Pemberian

89

. Wawancara dengan Tetra Kasi Binapi pada hari Selasa 2 Desember 2014 di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang

90

obat yang tepat serta keramahan dalam berkonsultasi, tentunya hal tersebut merupakan bagian dari konsistensi Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang dalam melakukan perlindungan hak kesehatan bagi narapidana.

Dokumen terkait