• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PERLINDUNGAN KESEHATAN

C. Temuan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang ditemukan diantaranya:

1. Pelayanan kesehatan narapidana sudah baik, dari segi sarana prasarana yang sudah lengkap berupa fasilitas alat-alat medis, obat-obatan yang lengkap dan dokter.

2. Kebersihan di dalam Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang sudah cukup bersih dan terawat, baik di dalam Lapas maupun di halaman Lapas, sehingga baik narapidana maupun pengunjung merasakan kenyamanan ketika berada di Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang.

3. Perlindungan kesehatan tidak hanya dilakukan bagi narapidana yang sakit saja, akan tetapi pihak Lapas secara aktif melakukan pencegahan bibit penyakit bagi para narapidananya melalui penyuluhan, makanan yang sehat dan sebagainya.

4. Narapidana yang meninggal karena sakit di dalam Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang belum pernah terjadi, karena ketika ada narapidana yang sakit pihak Lapas melakukan tindakan dengan cepat tanggap.

5. Narapidana yang melakukan pelanggaran di dalam Lapas dimasukkan ke dalam sel khusus, tetapi tetap mendapatkan hak-hak sebagaimana mestinya narapidana lain.

6. Selain melakukan pelayanan kesehatan bagi narapidana yang memiliki penyakit ringan, mereka juga memberikan fasilitas berupa perizinan yang mudah bagi narapidana yang memiliki penyakit pribadi atau berat untuk berobat ke rumah sakit umum, akan tetapi untuk pembiayaannya ditanggung oleh pihak keluarga karena anggaran dari pemerintah yang terbatas.

7. Bagi Narapidana yang memiliki penyakit menular, mereka akan mendapatkan perawatan yang eksklusif, yaitu dikarantina di ruang rawat khusus sehingga tidak akan menular kepada narapidana lainnya.

BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai perlindungan hak kesehatan fisik narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang dalam perspektif hukum positif dan hukum pidana Islam (Analisis dalam UU No 12 tahun 1995) maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Pelaksanaan perlindungan hak kesehatan fisik di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang, sudah sesuai dengan UU No 12 Tahun 1995. Hal itu terlihat dari pelayanan kesehatan dari pihak Lapas yang cukup baik terhadap narapidana yang sakit, baik itu sakit ringan maupun sakit berat, serta melakukan pencegahan bibit penyakit melalui penyuluhan dan lingkungan yang sehat. Sarana prasarananya pun sudah lengkap mulai dari program penyuluhan kesehatan, pengecekan kesehatan, asupan makan yang bergizi, alat-alat kesehatan, obat-obatan, tim medis serta kebersihan di Lapas tersebut terjaga dengan baik dan bersih. Sehingga tidak ada narapidana yang meninggal karena sakit di dalam Lapas.

2. Pandangan hukum pidana Islam pelaksanaan perlindungan hak kesehatan fisik narapidana di Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang sudah sesuai dengan syariat Islam. Agama Islam sangat menganjurkan manusia untuk saling memelihara jiwa. Sehingga jika ada seseorang

yang melakukan kejahatan pembunuhan, maka dibalas dengan perbuatan yang setimpal dengan tetap memperhatikan hak-hak narapidana tersebut. Pemeliharaan jiwa dalam Islam itu tanpa memandang jabatan, agama, ras, suku dan lain sebagainya. Pelaksanaan hak kesehatan di Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang sudah sesuai dengan hukum pidana Islam, hal itu bisa terlihat dalam pelaksanaan perlindungan hak kesehatan, dan di Lapas tersebut sudah sesuai dengan syariat Islam berupa Al-Maqasid Al-Syari’ah yakni

Hifzh al-nafsi (memelihara jiwa), seperti melakukan penyuluhan kesehatan, asupan makan yang bergizi, pengecekan kesehatan yang baik, sarana-prasarananya dan obat-obatan yang cukup lengkap .

B.Saran

Atas beberapa hal yang penulis tulis dalam skripsi ini, maka penulis mencoba menyampaikan beberapa saran yang berkaitan dengan masalah perlindungan hak kesehatan fisik narapidana sebagai berikut:

1. Pemerintah memberikan anggaran yang cukup kepada setiap Lapas agar narapidana yang memiliki keterbatasan biaya bisa berobat dengan baik.

2. Untuk memenuhi perlindungan kesehatan di dalam Lapas sebaiknya sarana prasarananya ditingkatkan kembali.

3. Sebaiknya Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang diisi oleh narapidana sesuai dengan kapasitasnya.

4. Penambahan tenaga medis yaitu dokter agar pelayanan kesehatan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Al-Karim

Abdullah, Azis, Abdul, Syaikh, bin Baz, Kitab Shahih Al-Bukhari Fathul Baari, Pustakaazzam, 2009.

Abdullah, Rozali dan Syamsir. Perkembangan HAM Dan Keberadaan Peradilan HAM di Indonesia, Bogor: Ghalia Indonesia.

Ahmadi, Muhammad, Fahmi dan Jenal, Aripin. Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2010, cet -1.

Al Faruk, Asadulloh. Hukum Pidana Dalam Sistem Hukum Islam, Bogor : Ghalia Indonesa, 2009.

Ali, Zainuddin. Metode Penelitian Hukum, Jakarta:PT. Sinar Grafika, 2010, cet -2.

Asshiddiqie, Jimly. Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia, Bandung: Angkasa 1996.

Azhary. Negara Hukum Indonesia, Jakarta: Universitas Indonesia, 1995,

cet -1.

Darus, Badru, lzaman, Mariam. Pembentukan Hukum Nasional Dan Permasalahannya, Bandung: penerbit Alumni 1981.

Daud, Muhammad, Ali dan Habibah Daud. Lembaga-Lembaga Islam Di Indonesia, Jakrta: PT. Raja Grafindo Persada, cet -1.

El-Muhtaj, Majda. Hak Asasi Manusia Dalam Konstitusi Indonesia: Dari UUD 1945 Sampai Dengan Amandemen UUD 1945 Tahun 2002 Jakarta: Kencana, 2007 cet -2.

El-Quussiy, Aziz-, Abdul. Pokok-Pokok Kesehatan Jiwa/Mental, Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1986 cet. -2.

Erwin, Muhamad. Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia,

Jakarta: PT. Refika Aditama, 2013, cet -3.

Gonggong, Anhar dkk. Sejarah Pemikiran Hak Asasi Manusia Di Indonesia, 1995, cet -1.

Hamzah, Andi. Sistem Hukum Pidana Dan Pemidanaan Indonesia,

Jakarta: Pradiya Paramita, 1993.

Hanafi, Muchlis. Hukum Keadilan, Dan Hak Asasi Manusia, Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 2010, cet -1.

Hazairin. Tujuh Serangkai Tentang Hukum, Jakarta: PT. Tintamas, 1974. Ibrahim, Johnny. Teori Dan Metodelogi Penelitian Hukum Normatif Malang: Bayumedia Publishing, 2007, cet -1.

Iqbal, Mubarok, Wahid dan Nurul Chayatin. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi, Jakarta:

KBBI. Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bangsa, Jakarta: Balai Pustaka Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan 1988.

Lamintang dan Theo Lamintang. Hukum Penitensier Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika 2010, cet-1.

Lukman. Pengaturan Dan Pelaksanaan Hak-Hak Narapidana Di Lembaga

Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah, 2012

Maramis, Frans. Hukum Pidana Dan Tertulis Di Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012, cet-2

Mawdudi, A’la, Abul,. Hak-Hak Asasi Manusia Dalam Islam, Jakarta: Bumi Askara, 1995, cet -1.

Muladi. Hak Asasi Manusia, Hakekat, Konsep Dan Implikasinya Dalam Perspektif Hukum Dan Masyarakat, Jakarta: PT. Refika Aditama, 2005, cet -1.

Muslich, Ahmad, Wardi. Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2005, cet-1.

Notoatmodjo, Soekidjo. Etika Dan Hukum Kesehatan, Jakarta: PT Rineka Cipta, cet -1.

Prakoso, Djoko dan Andhi, Nirwanto, Djaman. Euthanasia: Hak Asasi Manusia Dan Hukum Pidana, , Jakarta: Ghalia Indonesia 1984, cet -1.

Prasetyo, Teguh. Hukum Pidana, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2012.

Priyatno, Dwidja. Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara Di Indonesia , Bandung: PT. Refika Admitama, 2006, cet-1.

Sholehuddin, Muhammad. Sistem Sanksi Dalam Hukum Pidana: Ide Dasar Double Track System Dan Implementasinya, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, cet-1.

Soemirat, Slamet, Juli, Kesehatan Lingkungan, Jakarta: Gadjah Mada University Pres. Cet -1.

Sugono, Bambang. Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997, cet -6.

Sumantri, Arief. Kesehatan Lingkungan, Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri, cet -2.

Supramono, Gatot. Hukum Acara Pengadilan Anak, Jakarta:PT Intan Sejati 2007, cet -3.

Syafe’i, Rachmat. Al-Quran Dan Terjemah Kementrian Agama RI. Bandung: Sygma Publishing.

Tumanggor, Rusmin dkk. Wanita Dan Kesehatan Perilaku Kesehatan Wanita Di Pemukiman Kumuh, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah.

Ubaedilah, dan Abdul Rozak. Pendidikan Kewargaan (Civic Education) Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Dan Masyarakat Madani, Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2008, cet -3.

Usman, Husaini dan Setiady Akbar Purnomo. Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Penerbit, PT. Bumi Aksara, 2009, cet -2.

Usman, Husein. Metode Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013.

Yuswandi, Ali. Penuntutan Hapusnya Kewenangan Menuntut Dan Menjalankan Pidana, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya 1995, cet -1.

Undang-Undang HAM 1999, Jakarta: Sinar Grafika, 2000, cet -1,

Undang-Undang Dasar 1945 Republik Indonesia.

Profil Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang

Arianto http://belajarpsikologi.com/pengertian-kesehatan.com. Postid 16 Januari 2013 Artikel ini di akses pada sabtu 13-Desember.2014 20.55.

http://m.sindonews.com/read/785832/31/narapidana-kasus-narkoba-tewas-di-lapas-cipinang. Berita ini diakses Rabu. 17 september-2014 pukul 12.30

http://news.liputan6.com/read/2103515/berkelahi-di-lapas-seorang-napi-di-semarang-tewas-ditusuk. Berita ini diakses pada Rabu 17 september 2014. Pukul 12.55

Hery H Winarno,

http://www.merdeka.com/peristiwa/benget-diterlantarkan-hakim-pn-jakarta-timur-karena-miskin.html Berita ini diakses Sabtu Rabu 20 September 2014 pukul 13.45

Wawancara dengan Aceng Firdaus Narapidana, pada Selasa tanggal 2 Desember 2014 pukul 9.00

Wawancara dengan wahyu dan Rozak Narapidana, pada hari selasa tanggal 25 November 2014 pukul 9.30

Wawancara dengan Kasi Binapi bapak Tetra, pada tanggal selasa 2 Desember 2014 pukul 10.45

Wawancara dengan Dokter Lapas Wibisono, pada selasa tanggal 25 November 2014 pukul 11.10

Wawancara dengan Syamsul penjaga Lapas, pada tanggal 2 Desember 2014 pukul 12.15

LAMPIRAN 1

A.Wawancara dengan Penjaga Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang, Bapak Syamsul Hidayat

1. Sudah berapa lama bapak bekerja di Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Kelas IIA Pemuda Tangerang ini?

Jawab: untuk bekerja di Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang selama 3 bulan.

2. Ada berapa shift dalam sehari?

Jawab: Dalam sehari ada 3 shif

3. Dalam satu hari berapa kali narapidana diberikan makan?

Jawab: 3 kali dalam sehari jadwal makan narapidana

4. Tindakan apa yang bapak lakukan jika ada narapidana yang sakit di dalam sel?

Jawab: Ketika ada narapidana yang sakit maka tindakan pertama menanyakan ketua kamar kemudian konfirmasi ke dokter setelah itu maka dibawa ke klinik Lapas.

5. Jika ada narapidana yang sakit, bagaimana untuk perizinannya?

Jawab: Untuk perizinan yang sakit, narapidana tidak semudah seperti selain narapidana, jadi pihak Lapas sudah mempunyai data nama-nama yang mempunyai penyakit, sehingga kita tahu siapa saja yang sakit, dan jika hanya sakit biasa maka untuk berobat ke klinik Lapas.

6. Untuk makanan narapidana, menunya cukup atau seperti apa bapak?

Jawab: Untuk menu makanan sudah cukup karena untuk menu makanan dari pemerintah langsung sehingga narapidana hanya memasak dan makan. 7. Jika ada yang berkunjung, dan membawa makanan apakah makanannya

diperiksa terlebih dahulu atau tidak?

Jawab: Untuk pemeriksaan makanan yang dibawakan oleh pengunjung maka diperiksa terlebih dahulu, dan tidak hanya sekali diperiksa tetapi ada tahapan yang pemeriksaan sehingga untuk jumlah pemeriksaan ada 3 tahapan dan terakhir pengecekan di blok.

8. Apabila narapidana membawa obat dari luar, diperbolahkan atau tidak?

Jawab: Untuk narapidana yang membawa obat-obatan dari luar diperbolehkan untuk membawanya tetapi tidak terlalu banyak untuk dibawa ke dalam kamar sel, hanya berapa biji saja yang dibawa ke dalam kamar sisanya dititipkan ke klinik Lapas.

9. Berapa kali dalam sehari/seminggu bapak bertugas untuk mengontrol narapidana?

Jawab: Dalam tugas untuk mengontrol narapidana setiap hari keliling, kalau ada yang sakit maka dicatat kemudian didata, baru diarahkan ke klinik kalau yang dirawat baru dikarantina.

10. Berapa kali dalam sebulan para narapidana dicek kesehatannya?

Jawab: Untuk pengecekan kesehatan pasti setiap bulannya, tetapi pihak Lapas terbuka jika ada dari pihak luar yang mengadakan pengecekan kesehatan.

11. Jika ada narapidana yang memiliki penyakit khusus, apakah mendapat perlakuan khusus? Dari segi makanan, atau kamar khusus?

Jawab: narapidana yang memiliki penyakit khusus kita ada ruang karantina, maka narapidana yang sakit dan itu tidak sembuh-sembuh maka dikarantina, dan jika dikarantina tidak ada perubahan maka dirujuk ke rumah sakit umum.

12. Pernahkah ada narapidana yang sakit kemudian meninggal?

Jawab: Untuk narapidana yang sakit kemudian meninggal di dalam Lapas, untuk saat ini belum ada, karena kita jika ada narapidana yang sakit dan dari pihak Lapas tidak menyanggupi maka langsung dirujuk ke rumah sakit lain.

13. Bagaimana jika ada narapidana yang berkelahi?

Jawab: Narapidana yang berkelahi biasanya langkah awal untuk diselesaikan secara kekeluargaan, dan jika tidak bisa di selesaikan maka narapidana yang berkelahi ditempatkan di kamar sel khusus.

B.Wawancara dengan Bapak Wibisono sebagai dokter Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang

1. Sudah berapa lama bapak bertugas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang ini?

Jawab: Saya untuk bertugas di Lapas Tangerang ini baru 4 bulan, tetapi saya sudah kerja di KEMENKUM HAM sekitar 20 tahun.

2. Pendidikan terakhir bapak apa?

Jawab: Pendidikan terakhir saya S1 Kedokteran dari Atmajaya 3. keluhan kesehatan apa yang kebanyakan dialami oleh narapidana?

Jawab: Biasanya keluhan kesehatan yang dialami oleh para narapidana yaitu: gatel-gatel, flu/pilek, batuk-batuk.

4. Apakah di lembaga pemasyarakan ini perlengkapan medisnya sudah tercukupi/ terfasilitasi?

Jawab: Untuk peralatan medis di Klinik Lapas ini sudah tercukupi dan terfasilitasi

5. Sebutkan jika belum atau tidak lengkap?

Jawab: sudah lengkap

6. Jika ada narapidana yang tidak bisa diobati di klinik Lapas, apa yang dilakukan oleh dokter?

Jawab: Jika ada narapidana yang tidak bisa diobati oleh klinik Lapas maka dokter Lapas membuat surat untuk merujuk ke rumah sakit luar dan sebelum merujuk ke rumah sakit luar terlebih dahulu diizinkan oleh Kalapas.

7. Dalam satu bulan, kira-kira bapak menangani berapa pasien narapidana yang sakit?

Jawab: Setiap hari pasti ada narapidana yang sakit dan yang berobat ke klinik Lapas tersebut, dan setiap hari mencapai kurang lebih 20 orang narapidana yang sakit, sehingga jika dikalkulasikan sebulan maka mencapai kurang lebih 600 narapidana yang sakit.

8. Jika ada narapidana yang sakit di dalam kamar sel dan tidak bisa dibawa ke klinik, apakah dokter mengunjunginya ke dalam sel?

Jawab: Narapidana yang sakit di dalam kamar sel biasanya dilaporkan oleh ketua kamar dan jika tidak mau dibawa ke klinik Lapas maka dari dokter mengunjungi ke kamar sel tersebut kemudian dibawanya ke klinik.

9. Jika ada narapidana yang sakit, apakah dokter menghimbau kepada penjaga Lapas untuk menjaga pola makan narapidana tersebut?

Jawab: Tidak, karena untuk mengenai makanan di dalam Lapas sudah terpenuhi dan terfasilitas yang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

10. Apakah dokter selalu memberikan penyuluhan kesehatan kepada narapidana?

Jawab: Untuk memberikan penyuluhan kesehatan narapidana biasanya dilakukan setiap hari senin dan kamis, dan seperti biasanya penyuluhan kesehatan dilakukan ketika narapidana awal memasuki Lapas.

11. Apakah pernah ada narapidana yang sakit kemudian meninggal?

Jawab: Untuk saat ini belum ada narapidana yang sakit kemudian meninggal, yang ada ketika klinik sudah merujuk ke rumah sakit luar meninggal, jadi jika narapidana yang sakit kemudian meninggal di dalam Lapas belum pernah terjadi.

12. Berapakali dalam sebulan untuk mengadakan penyuluhan kesehatan kepada narapidana?

Jawab: Penyuluhan kesehatan yang dilakukan untuk narapidana dilakukan dalam sebulan sebanyak 7 sampai 8 kali yang dilakukan setiap hari senin dan hari kamis.

C.Wawancara dengan Kasi Binapi Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang, Bapak Tetra

1. Sudah berapa lama bapak menjadi Kasi Binapi?

Jawab: Sudah 5 tahun

2. Program apa saja yang diberikan oleh pihak Lapas untuk memenuhi kesehatan narapidana?

Jawab: Untuk program kita mempunyai perawatan psikis makanan dan kesehatan ada tim TB, HIV, PTRM, mempunyai 2 dokter umum dan 1 dokter gigi

3. Apakah ada anggaran kesehatan bagi narapidana?

Jawab: Anggaran kesehatan ada dari pemerintah pusat sebesar 200 juta untuk selama 1 tahun untuk semua narapidana.

4. Menurut bapak anggaran tersebut sudah cukup atau belum untuk memenuhi pelayanan kesehatan narapidana?

Jawab: Kalau di bilang cukup kami kurang cukup dengan anggaran dana hanya 200 juta untuk ±2000 narapidana

5. Jika ada narapidana yang sakit apa yang dilakukan oleh pihak Lapas?

Jawab: melakukan tindakan pengobatan terhadap narapidana tersebut

6. Apakah ada tindakan khusus dari kasi Binapi sendiri jika ada narapidana yang memiliki penyakit khusus?

Jawab: ada tindakannya disesuaikan dengan jenis penyakitnya

7. Untuk memenuhi gizi para narapidana apakah ada program atau tindakan khusus untuk memenuhi gizi narapidana?

Jawab: tidak ada secara khusus, tetapi makanannya dijaga kebersihannya 8. Jika ada narapidana yang memiliki penyakit yang tidak bisa ditindak oleh

dokter Lapas, apa yang dilakukan oleh ketua Lapas?

Jawab: memberikan surat rujuk ke rumah sakit umum

9.Jika narapidana tersebut miskin/kurang mampu, bantuan apa yang diberikan oleh Lapas?

Jawab: tidak ada bantuan secara finansial kecuali mobil ambulance untuk mengantar ke rumah sakit umum

10. Ada berapa tim medis/dokter di Lapas ini?

Jawab: Untuk dokter ada 3 dokter dan untuk perawat ada 5 11. Apakah Lapas memiliki kendaraan operasional kesehatan?

12. Bagaimana cara ketua Lapas untuk memenuhi hak kesehatan narapidana?

Jawab: memberikan pengontrolan dan penyuluhan ke narapidana. 13. Apakah pernah ada narapidana yang sakit kemudian meninggal?

Jawab: Untuk narapidana yang meninggal di dalam Lapas untuk saat ini belum ada karena kita cepat tanggap, ada juga yang meninggal yang telah dibawa ke rumah sakit umum, kemarin ada narapidana yang melarikan diri kemudian jatuh dari atas kemudian saat dibawa ke rumah sakit umum tidak bisa tertolong.

D.Wawancara Narapidana Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang 1. @Wahyu Mulya Ais Bin Anwarudin, 21 Tahun, Tangerang

Kasus pencurian dan perampokan alat-alat kantor

1. Sudah berapa lama bapak masuk ke dalam Lapas ini?

Jawab: Saya dalam Lapas ini sudah memasuki 1 tahun 1 bulan 2. Kenapa bapak masuk ke Lapas ini?

Jawab: Saya melakukan pencurian alat-alat kantor di daerah Tangerang Ciledug

3. Apakah bapak merasa nyaman tinggal di Lapas ini?

Jawab: Kalau untuk kenyamanan di dalam Lapas ini lumayan nyaman, karena tidak sesuai apa yang saya bayangkan pada saat dulu, saya kira di penjara itu di pukulin dan tidak diberi fasilitas dan kegiatan-kegiatan yang saya alami sekarang. Karena yang saya alami berbeda disini saya seperti di pondok dididik untuk sopan, mengaji dan taat pada peraturan. 4. Apa yang dilakukan oleh pihak Lapas ketika bapak sakit?

Jawab: Ketika saya sakit saya langsung ke klinik dan saya langsung ditangani oleh dokter klinik tersebut, kemudian saya diperiksa dan diberi obat oleh dokter klinik Lapas.

5. Apa bapak memiliki penyakit khusus? penanganan apa yang dilakukan oleh Lapas untuk bapak?

Jawab: Alhamdulillah saya tidak punya penyakit khusus. Paling saya sakit karena flu dan gatel-gatel.

6. Menurut bapak, makanan yang diberikan oleh pihak Lapas sudah sesuai dengan kebutuhan gizi bapak belum?

Jawab: Kalau menurut saya sudah cukup makanan di dalam Lapas ini, dan tidak membosankan karena setiap hari menunya berbeda. Dan kalau untuk sesuai kebutuhan gizi saya kira sudah cukup sesuai dengan kebutuhan gizi pa.

7. Berapa kali pihak Lapas melakukan pengecekan kesehatan terhadap bapak?

Jawab: Untuk pengecekan kesehatan yang saya alami hanya ketika pertama kali saya masuk dalam Lapas ini dan untuk selanjutnya ketika saya kurang enak badan atau sakit baru di cek kesehatan saya.

8. Setelah berobat dari klinik Lapas, apakah kondisi bapak menjadi lebih baik?

Jawab: Alhamdulillah setelah saya berobat ke klinik saya merasa lebih baik dan sehat

9. Jika bapak akan berobat keluar dari Lapas, apakah perizinannya mudah? Dan untuk biayanya bagaimana?

Jawab: Saya selama disini tidak pernah berobat keluar Lapas, saya pun alhamdulillah jarang sakit paling sakit flu aja, untuk perizinannya saya kurang tau mudah atau tidaknya dan untuk biaya juga saya kurang tau. 10. Menurut bapak bagaimana pelayanan kesehatan di dalam Lapas dan

klinik Lapas?

Jawab: Menurut saya untuk melayanan kesehatan di klinik lapas ini lumayan baik dan ramah, karena selalu dilayani ketika saya sakit.

11. Apakah di dalam Lapas ada kegiatan olahraga?

Jawab: Kalau untuk kegiatan olahraga ada banyak, seperti maen foot sal, volly, tenis meja, tetapi sesuai narapidana mau milih main yang mana yang disukai, bahkan pernah saya tanding foot sale dengan tetangga kamar.

12. Apakah menurut bapak Lapas ini bersih dan memenuhi standar kesehatan?

Jawab: Bersih di Lapas ini kerena setiap hari ada yang membersihkan yang jadwal piketnya, untuk kamar mandi dan kamar pun bersih karena sudah ada jadwal masing-masing.

13. Apakah ada narapidana yang meninggal ketika sakit?

Jawab: Saya belum pernah liat ada narapidana yang meninggal di dalam kamar atau di Lapas ini.

2. @Muhammad Rozaki, 23 tahun, Lampung pengeroyokan

1. Sudah berapa lama bapak masuk ke dalam Lapas ini?

Jawab: Saya masuk di Lapas ini sudah berjalan 1 tahun 2 bulan 2. Kenapa bapak masuk ke Lapas ini?

Jawab: Saya masuk di Lapas ini karena saya melakukan keroyokan dengan teman saya

3. Apakah bapak merasa nyaman tinggal di Lapas ini?

Jawab: Awalnya saya takut masuk di dalam penjara, tetapi ketika saya masuk di dalam Lapas semuanya itu berbeda, karena disini dibina untuk menjadi orang yang baik dan kehidupannya di Lapas ini pun nyaman. 4. Apa yang dilakukan oleh pihak Lapas ketika bapak sakit?

Jawab Ketika saya sakit saya minta izin untuk berobat ke klinik Lapas, dan pihak Lapas pun mengizinkan untuk berobat.

Dokumen terkait