• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan Kesehatan Keluarga

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

IV.1.1 Pelayanan Kesehatan Keluarga

Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa upaya kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas, serta dapat mengurangi angka kematian ibu sebagai salah satu indikator Renstra dan MDGs. Upaya kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang tersebut meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan kegiatan prioritas mengingat terdapat indikator dampak, yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang merupakan indikator keberhasilan pembangunan daerah, khususnya pembangunan kesehatan. Indikator ini juga digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

IV.1.1.1 CAKUPAN PELAYANAN IBU HAMIL K1

Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 memberikan gambaran ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang pertama kali pada masa kehamilan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Indikator ini digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat.

Profil Kesehatan - Kota Pasuruan tahun 2014 32 Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 di Puskesmas se-Kota Pasuruan pada tahun 2014 (lampiran data profil kesehatan tabel 29) sebanyak 3.628 dari total 3.881 ibu hamil sasaran (93,5%). Dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka pencapaian K1 pada tahun 2014 lebih rendah, tersaji dalam gambar dibawah ini.

Gambar 4.1 Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K1 Kota Pasuruan Th. 2010 s/d 2014 (%)

Sumber: Data Seksi Kesga Dinkes Kota Pasuruan, 2010 s/d 2014

Untuk selalu meningkatkan dan mempertahankan cakupan kunjungan ibu hamil K-1, Dinas Kesehatan terus mengoptimalkan upaya promotif dan preventif oleh Puskesmas dan jaringannya terutama dengan semakin didukungnya kegiatan Puskesmas oleh dana operasional BOK.

IV.1.1.2 CAKUPAN PELAYANAN IBU HAMIL K4

Adapun definisi operasional cakupan kunjungan ibu hamil K4 berdasarkan lampiran Kepmenkes RI No. 828/MENKES/SK/IX/2008 adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standart paling sedikit 4 kali (minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan) oleh tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Kunjungan ibu hamil sesuai standart adalah pelayanan yang mencakup 10 T antara lain: (1) timbang badan & ukur TB, (2) ukur tekanan darah, (3) nilai status gizi, (4) ukur TFU, (5) tentukan persentasi janin & DJJ, (6) Skrinning status imunisasi tetanus & pemberian tetanus toksoid, (7) pemberian tablet besi (90 tablet selama kehamilan, (8) tes lab sederhana (Hb, protein urin) dan atau berdasarkan indikasi HbsAg, Sifilis, HIV & TBC, (9) tata laksana kasus, (10) temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal & konseling). Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan pelayanan pada masa kehamilan. Melalui kegiatan

94,56 92,94 95,22 95,08 93,5 91,5 92 92,5 93 93,5 94 94,5 95 95,5 Th. 2010 Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013 Th. 2014

Profil Kesehatan - Kota Pasuruan tahun 2014 33 kunjungan ibu hamil antenatal care diharapkan deteksi dini dan perawatan kehamilan dapat dilaksanakan dengan baik dan berkualitas.

Pada tahun 2014 cakupan kunjungan ibu hamil K-4 di Puskesmas se-Kota Pasuruan sebanyak 3.274 ibu hamil dari total 3.881 ibu hamil sasaran (84,4%) (lampiran data profil

kesehatan tabel 29). Adapun tren cakupan kunjungan ibu hamil K-4 dibanding dengan target

SPM dalam kurun waktu 5 tahun terakhir seperti tampak pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 dibanding Target Kota Pasuruan Tahun 2010-2014 (%)

Sumber: Data Seksi Kesga Dinkes Kota Pasuruan, 2010 s/d 2014

Pencapaian cakupan kunjungan ibu hamil K-4 tahun 2014 di Kota Pasuruan mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan belum memenuhi target SPM sebesar 94%. Penyuluhan lebih intensif baik melalui posyandu, kelurahan siaga maupun kegiatan pemberdayaan lain, manajemen KIA yang lebih optimal serta kerja sama lintas program dan lintas sektor sangat diperlukan untuk meningkatkan keberhasilan indikator ini agar riwayat ibu hamil dapat diikuti secara lengkap minimal sampai dengan persalinan.

IV.1.1.3 CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Definisi operasional cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan berdasarkan lampiran Kepmenkes RI No. 828/MENKES/SK/IX/2008 adalah ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan, tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan klinis kebidanan sesuai standar.

Pada tahun 2014 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas se-Kota Pasuruan sebanyak 3.361 ibu bersalin dari total 3.705 ibu bersalin sasaran

Th. 2010 Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013 Th. 2014 Capaian (%) 88 89 90 98 84,4 Target (%) 90 91 92 93 94 75 80 85 90 95 100

Profil Kesehatan - Kota Pasuruan tahun 2014 34 (90,7%) lampiran data profil kesehatan tabel 29. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2014 cenderung menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sebagaimana ditunjukkan oleh gambar dibawah ini.

Gambar 4.3 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Dibanding Target Kota Pasuruan Tahun 2010-2014 (%)

Sumber: Data Seksi Kesga Dinkes Kota Pasuruan, 2010 s/d 2014

Tingginya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan dikarenakan telah dioptimalkannya pelayanan persalinan di Puskesmas dan jaringannya. Hal ini juga mengindikasikan keberhasilan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk memotivasi masyarakat bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan didukung peningkatan kemampuan petugas dalam memberikan pertolongan persalinan. Namun yang penting untuk dilakukan perbaikan lagi adalah pelayanan yang lebih optimal dalam hal sumber daya (sarana dan SDM) maupun manajemen KIA.

IV.1.1.4 IBU NIFAS MENDAPAT VITAMIN A

Pemberian kapsul vitamin A ibu nifas (melahirkan) memiliki manfaat penting bagi ibu dan bayi yang disusuinya. Tambahan vitamin A melalui suplementasi dapat meningkatkan kualitas ASI, meningkatkan daya tahan tubuh, dan dapat meningkatkan kelangsungan hidup anak. Semua ibu yang baru melahirkan segera diberi dua kapsul vitamin A (warna merah). Targetnya 90%. Caranya segera diberikan 1 kapsul setelah melahirkan dan 1 kapusl pada 24 jam kemudian. Tujuannya untuk meningkatkan vitamin A pada ASI dan mempercepat proses penyembuhan pada ibu. Berikut ini adalah cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas di Kota Pasuruan tahun 2012 s.d 2014 dibanding target.

97 99 94 97 90,7 90 90 90 94 95 84 86 88 90 92 94 96 98 100 Th. 2010 Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013 Th. 2014 Capaian (%) Target (%)

Profil Kesehatan - Kota Pasuruan tahun 2014 35 Gambar 4.4 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas

Dibanding Target Kota Pasuruan Tahun 2012-2014 (%)

Sumber: Data Seksi Gizi Dinkes Kota Pasuruan, Th 2012 s/d 2014

Berdasarkan gambar 4.4 maka cakupan pemberian vitamin A pada ibu hamil pada tahun 2014 sebanyak 89,12% meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tetapi masih kurang dari target nasional sebesar 90% (lampiran data profil kesehatan tabel 29)

IV.1.1.4 IBU HAMIL MENDAPAT TABLET FE-3

Pemberian tablet Fe pada ibu hamil (90 tablet pada masa kehamilan) sangat penting dikarenakan tablet Fe yang kaya dengan zat besi bisa mencegah anemia pada ibu hamil dan mengurangi resiko bayi lahir dengan berat badan rendah, selain itu zat besi memiliki peranan penting untuk pertumbuhan janin. Pada tahun 2014 di Kota Pasuruan tercatat 3.097 ibu hamil mendapat 90 tablet Fe-3 dari 3.097 ibu hamil yang ada atau cakupan sebesar 79,8% (lampiran

data profil kesehatan tabel 32). Cakupan indikator ibu hamil mendapat tablet Fe-3 meningkat

dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Adapun cakupan ibu hamil mendapat tablet Fe 3 dalam kurun waktu 5 tahun terakhir tersaji dalam gambar 4.5 berikut.

Gambar 4.5 Cakupan Ibu hamil mendapat Tablet Fe-3 Kota Pasuruan Th 2010 s/d 2014 (%)

Sumber: Data Seksi Gizi Dinkes Kota Pasuruan, Th 2010 s/d 2014

90 90 90 81,53 77,99 89,12 70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 90 92 Th. 2012 Th. 2013 Th. 2014 Target (%) Capaian (%) 47,79 50,35 68,5 67,6 79,8 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Th. 2010 Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013 Th. 2014

Profil Kesehatan - Kota Pasuruan tahun 2014 36 Pencapaian cakupan ibu hamil mendapat tablet Fe-3 meningkat dikarenakan pemberian Fe-3 oleh bidan praktek swasta (BPS) dan Dokter Praktek swasta (DPS) telah tercatat walaupun masih perlu banyak perbaikan dalam sistem pencatatan dan pelaporan.Upaya optimalisasi manajemen pencatatan, pelaporan dan perencanaan kebutuhan obat untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) terutama Fe untuk ibu hamil harus lebih ditingkatkan kualitasnya.

IV.1.1.5 CAKUPAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DITANGANI

Definisi operasional cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani berdasarkan lampiran Kepmenkes RI No. 828/MENKES/SK/IX/2008 adalah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang mendapat penanganan definitif sesuai dengan standart oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas Poned, Rumah bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSK, RSU Ponek, praktek bidan). Komplikasi yang dimaksud adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Adapun penanganan definitif dimaksud adalah pemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi kebidanan.

Komplikasi dalam kehamilan antara lain abortus, hiperemesis gravidarum, pendarahan per vagina, hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia), kehamilan lewat waktu, ketuban pecah dini, sedangkan komplikasi dalam persalinan antara lain kelainan letak/presentasi janin, partus macet, hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia), pendarahan pasca persalinan, infeksi berat/sepsis, kontraksi dini/persalinan prematur, kehamilan ganda. Komplikasi dalam nifas antara lain hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia), infeksi nifas dan pendarahan nifas.

Pada tahun 2014 di Kota Pasuruan terdapat 734 dari 776 perkiraan target sasaran ibu dengan komplikasi kebidanan ditangani atau sebesar 94,6% (lampiran data profil

kesehatan tabel 33). Apabila dibandingkan dengan target SPM, cakupan komplikasi

kebidanan ditangani di Kota Pasuruan selama 5 tahun terakhir telah memenuhi target sebagaimana tertuang dalam gambar berikut.

Profil Kesehatan - Kota Pasuruan tahun 2014 37 Gambar 4.6 Cakupan Komplikasi Kebidanan Ditangani Dibanding Target

Kota Pasuruan Tahun 2010-2014 (%)

Sumber: Data Seksi Kesga Dinkes Kota Pasuruan, 2010 s/d 2014

IV.1.1.6 CAKUPAN PELAYANAN NIFAS

Definisi cakupan pelayanan nifas berdasarkan lampiran Kepmenkes RI No. 828/MENKES/SK/IX/2008 adalah pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai dengan standar. Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya 3 kali pada 6 jam pasca persalinan s/d 3 hari, pada minggu ke 2 dan pada minggu ke 4 termasuk pemberian vitamin A 2 kali serta persiapan dan atau pemasangan KB pasca persalinan. Pada tahun 2014, yang mendapatkan pelayanan nifas sebanyak 3.319 dari sasaran 3.705 ibu nifas (89,58%) lampiran data profil kesehatan tabel

29.

Gambar 4.7 Cakupan Pelayanan Nifas Dibanding Target Kota Pasuruan Tahun 2010-2014 (%)

Sumber: Data Seksi Kesga Dinkes Kota Pasuruan, 2010 s/d 2014

Apabila dibandingkan dengan target SPM selama 5 tahun terakhir, cakupan pelayanan nifas di Kota Pasuruan tahun 2014 kembali menurun dan masih jauh dari target

89 91 89 94 94,6 80 80 80 80 80 70 75 80 85 90 95 100 Th. 2010 Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013 Th. 2014 Capaian (%) Target (%) Th. 2010 Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013 Th. 2014 Capaian (%) 95 99 93 97 89,6 Target (%) 94 95 95 95 95 84 86 88 90 92 94 96 98 100

Profil Kesehatan - Kota Pasuruan tahun 2014 38 SPM. Hal ini menjadikan pekerjaan rumah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada ibu bersalin pasca persalinan. Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan nifas yang profesional

IV.1.1.7 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL (KN) 1 DAN LENGKAP

Kunjungan Neonatus (KN)1 adalah pelayanan kesehatan neonatal dasar pada 6-24 jam setelah lahir. Pada tahun 2014 cakupan KN1 Kota Pasuruan sebesar 97,4% dari 3.423 bayi (lampiran data profil kesehatan tabel 38). Cakupan kunjungan neonatal (KN1) tahun 2014 menurun dibandingkan dengan cakupan tahun-tahun sebelumnya tetapi telah memenuhi target 95%.

Kunjungan Neonatus (KN) Lengkap adalah pelayanan kesehatan neonatal dasar meliputi ASI eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, pemberian vitamin K 1 injeksi dan imunisasi hepatitis B 1 bila tidak diberikan saat lahir, dan manajemen terpadu bayi muda. Dilakukan sesuai standar sedikitnya 3 kali, pada 6-24 jam setelah lahir, pada 3-7 hari, dan pada 8-28 hari setelah lahir yang dilakukan di fasilitas kesehatan maupun kunjungan rumah. Pada tahun 2014, cakupan KN Lengkap Kota Pasuruan sebesar 94,3% dari 3.423 bayi (lampiran data profil kesehatan tabel 38). Cakupan kunjungan neonatal (KN) lengkap tahun 2014 menurun dibandingkan dengan cakupan tahun-tahun sebelumnya dan belum memenuhi target 95%.

Gambar 4.8 Cakupan Kunjungan Neonatal dibanding Target Kota Pasuruan Th. 2011 s/d 2014 (%)

Sumber: Data Seksi Kesga Dinkes Kota Pasuruan, 2011 s/d 2014

IV.1.1.8 CAKUPAN NEONATAL KOMPLIKASI DITANGANI

Definisi operasional cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani berdasarkan lampiran Kepmenkes RI No. 828/MENKES/SK/IX/2008 adalah neonatal dengan komplikasi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan

Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013 Th. 2014 KN 1 (%) 97,7 99,25 99,88 97,4 KN lengkap (%) 97,5 98,41 99,62 94,3 Target (%) 95 95 95 95 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101

Profil Kesehatan - Kota Pasuruan tahun 2014 39

standar oleh tenaga kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan. Neonatal dengan komplikasi adalah bayi berumur 0-28 hari yang memiliki penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus

neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR, sindoma gangguan pernafasan dan kelainan

kongenital.

Pada tahun 2014 di Kota Pasuruan terdapat 411 neonatus risti/komplikasi yang ditangani dari perkiraan neonatus risti sebanyak 513 neonatus atau cakupan sebesar 80,05% (lampiran data profil kesehatan tabel 33). Apabila dilihat tren 5 tahunan, maka cakupan neonatal komplikasi yang ditangani pada tahun 2014 cenderung menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya tetapi telah memenuhi target SPM pada tahun-tahun 2014.

Gambar 4.8 Cakupan Neonatal Risti/Komplikasi Ditangani Dibanding Target Kota Pasuruan Tahun 2010-2014 (%)

Sumber: Data Seksi Kesga Dinkes Kota Pasuruan, 2010 s/d 2014

Berdasarkan hasil evaluasi capaian SPM, cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani tahun 2010 sebesar 90% (telah memenuhi target 71%), tahun 2011 sebesar 91% (telah memenuhi target 73%), tahun 2012 sebesar 94% (telah memenuhi target 75%) dan di tahun 2013 sebesar 91% (telah memenuhi target 77%), untuk tahun 2014 capaian neonatus dengan komplikasi ditangani sebesar 80,05% (telah memenuhi target 80%). Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional kepada neonatal dengan komplikasi.

IV.1.1.9 CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI

Definisi operasional cakupan kunjungan bayi berdasarkan lampiran Kepmenkes RI No. 828/MENKES/SK/IX/2008 adalah cakupan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan dan perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan paling sedikit 7 kali di satu wilayah kerja pada tahun waktu tertentu. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 7 kali yaitu satu kali pada umur 1-3 hari, 3-7 hari,

Th. 2010 Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013 Th. 2014 Capaian (%) 90 91 94 91 80,05 Target (%) 71 73 75 77 80 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Profil Kesehatan - Kota Pasuruan tahun 2014 40

8-28 hari, 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan satu kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar, stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi dan penyuluhan kesehatan bayi. Adapun yang dimaksud penyuluhan perawatan kesehatan bayi meliputi konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan, perawatan dan tanda bahaya bayi sakit (sesuai MTBS), pemantauan pertumbuhan dan pemberian vitamin A kapsul biru pada usia 6-11 bulan.

Kunjungan bayi pada tahun 2014 sebanyak 3.215 dari 3.423 bayi sasaran atau sebesar 93,9% (lampiran data profil kesehatan tabel 40). Cakupan kunjungan bayi pada tahun 2014 sedikit menurun dibandingkan dengan cakupan tahun sebelumnya tetapi telah memenuhi target SPM pada tahun 2014 sebesar 90% sebagaimana tertuang dalam gambar berikut.

Gambar 4.9 Cakupan Kunjungan Bayi Dibanding Target SPM Kota Pasuruan Tahun 2010-2014 (%)

Sumber: Data Seksi Kesga Dinkes Kota Pasuruan, 2011 s/d 2014

IV.1.1.10 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA

Adapun definisi operasional cakupan pelayanan anak balita berdasarkan lampiran Kepmenkes RI No. 828/MENKES/SK/IX/2008 adalah anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan sesuai standart. Setiap anak usia 12-59 bulan memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap bulan minimal 8x dalam setahun dan perkembangan 2 kali setahun dan suplementasi vit A dosis tinggi 2 kali setahun yang tercatat di kohort anak balita dan pra sekolah, buku KIA/KMS atau buku pencatatan dan pelaporan lainnya. Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan per-tinggi/panjang badan (BB/TB). Pemantauan ini dilaksanakan melalui posyandu, Taman Bermain, Pos Pendidikan Anak Usia Dini, Taman Penitipan Anak dan Taman Kanak-Kanak dll. Berikut ini cakupan pelayanan anak balita di Kota Pasuruan dibanding target SPM dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Th. 2010 Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013 Th. 2014 Capaian (%) 86 84 93 96 93,9 Target (%) 90 90 90 90 90 78 80 82 84 86 88 90 92 94 96 98

Profil Kesehatan - Kota Pasuruan tahun 2014 41 Gambar 4.10 Cakupan Pelayanan Anak Balita Dibanding Target SPM

Kota Pasuruan Tahun 2010-2014 (%)

Sumber: Data Seksi Kesga Dinkes Kota Pasuruan, 2010 s/d 2014

Berdasakan gambar diatas maka cakupan pelayanan anak balita di tahun 2010 sebesar 83% (sudah memenuhi target), di tahun 2011 sebesar 79,68% (belum memenuhi target), di tahun 2012 sebesar 85,9% (sudah memenuhi target) dan di tahun 2013 sebesar 89% (sudah memenuhi target) sedangkan tahun 2014 sebesar 75,05% (belum memenuhi target). Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam melindungi anak balitanya sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan.

IV.1.2 PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB)

Dokumen terkait