Pasal 30 ayat 1-9 berikut ini.
2.3.2.9. Pelayanan Penunjang Bidang Hukum dan Politik a Pelayanan Bidang Hukum
Dalam konteks pelayanan di bidang hukum, peran pemerintah provinsi sangat terbatas. Hal ini terkait dengan kewenangan yang amat terbatas dalam bidang ini sebagaimana digambarkan pada sub bab sebelumnya.
RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan 2011 - 2015 Page 84
Pelayanan dalam bidang hukum yang dilakukan pemerintah provinsi adalah pembuatan berbagai produk hukum daerah, seperti perda, peraturan gubernur dan keputusan gubernur dalam rangka menjamin adanya kepastian hukum bagi masyarakat Kalimantan Selatan dalam berbagai dimensi kehidupan sesuai dengan kewenangan pemerintah provinsi. Jumlah produk hukum daerah yang telah dihasilkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dapat dilihat dalam tabel II.52
Tabel II.52
Jumlah Produk Hukum Yang Dihasilkan Pemda Provinsi Di Kalimantan Selatan 2006 - 2009
No. Jenis Produk Hukum 2006 2007 2008 2009
1. Perumusan Perda 21 20 24 29
2. Perumusan Produk Hukum
Peraturan Gubernur 61 75 74 100
Keputusan Gubernur 606 678 612 711
Sumber : Biro Hukum Pemprov Kalsel
Selain itu, pelayanan lain di bidang ini dilakukan oleh pemerintah provinsi dalam bentuk penyuluhan hukum pada masyarakat. Penyuluhan hukum yang dilakukan terutama diarahkan kepada peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat atas produk hukum daerah, namun juga dilakukan hal serupa untuk produk-produk hukum nasional, baik berupa UU maupun peraturan perundang- undangan lainnya.
b. Pelayanan Bidang Politik
Pelayanan pemerintah provinsi Kalimantan Selatan dalam bidang politik secara khusus ditangani oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas). Secara garis besar, Dalam bidang Politik, Badan ini berfungsi untuk melakukan hal-hal sebaga berikut ;
1. Melakukan pendataan dan pembinaan terhadap organisasi sosial kemasyarakatan;
2. Melakukan pembinaan terhadap partai politik di Kalimantan Selatan;
3. Melakukan berbagai program peningkatan kesadaran berbangsa, bernegara, termasuk pendidikan politik kepada masyarakat Kalimantan Selatan
Dalam konteks melakukan pendataan terhadap organisasi sosial kemasyarakatan, Badan ini berwenang untuk menentukan legal atau tidaknya suatu organisasi sosial kemasyarakatan, semacam LSM dan Perkumpulan Sosial lainnya melalui penerbitan SKOT. Organisasi yang diakui keberadaan oleh Badan ini saja yang dapat melakukan berbagai kerjasama atau menerima bantuan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Selain itu, penerbitan SKOT juga berfungsi sebagai data dasar untuk melakukan pembinaan lebih lanjut terhadap organisasi sosial kemasyarakatan yang ada sebagai agen sosial di masyarakat.
RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan 2011 - 2015 Page 85
Partai politik juga tidak luput dilakukan pembinaan oleh Badan ini, termasuk dalam fungsi ini adalah melakukan koordinasi berkelanjutan dengan partai-partai politik yang ada dan dinyatakan sah keberadaannya oleh Kementrian Hukum dan HAM. Pembinaan lain adalah dengan melakukan pendidikan politik terhadap kader dan fungsionaris partai politik. Koordinasi dengan partai politik menjadi sangat penting guna menciptakan kondisi politik daerah yang baik dan harmonis.
Di ranah masyarakat, fungsi-fungsi pelayanan politik dilakukan dengan menggelar berbagai agenda kegiatan, seperti pendidikan bela negara, pendidikan politik dan berbagai kegiatan lainnya. Kegiatan ini selain dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman warga negara terhadap politik dan hal-hal lain terkait kesadaran berbangsa dan bernegara.
2.3.2.10 Perhubungan
Berdasarkan SK Menteri PU Nomor 369/KPTS/M/2005 panjang jalan Nasional di Kalimantan Selatan adalah 876,00 km dan 1056,38 km jalan provinsi menurut SK Mendagri Nomor 55 Tahun 2000 dengan kelas jalan tertinggi adalah IIIA seperti terlihat pada Tabel II.53
Tabel II.53 Kelas Jalan
Kelas Jalan Nasional Provinsi Jumlah
I - - -
II - - -
IIIA 340,57 - 340,57
IIIB 535,43 954,23 1.489,66
IIIC - 102,15 102,15
Sumber : Buku Statistik dan Informasi Perhubungan Kalimantan Selatan Tahun 2007
Ditinjau terhadap penyediaan angkutan umum yang ada dapat dijabarkan sebagai berikut:
Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)
- Kalsel – Kalteng (21 Perusahaan) = 95 Unit Bus - Kalsel – Kaltim (7 Perusahaan) = 75 Unit Bus Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP)
- Tidak berjadwal (L.300) (Perorangan) = 2.594 Unit - Berjadwal (Bus) ( 17 Perusahaan ) = 63 Unit - Angkutan Pedesaan Mikrolet/Pick Up = 1.485 Unit
- Taksi = 139 Unit
- Rental Car ( 9 Perusahaan ) = 43 Unit
Dalam upaya melaksanaan pembinaan terhadap Angkutan Jalan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menetapkan Perda Nomor 3 Tahun 2003 tentang
RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan 2011 - 2015 Page 86
Retribusi Izin Angkutan Khusus Mobil Barang Besarnya tarif retribusi adalah sebagai berikut:
Mobil Barang Pengangkut alat berat Rp. 100.000
Mobil Barang Pengangkut Peti Kemas Rp. 100.000
Mobil Barang Pengangkut bahan berbahaya Rp. 100.000
Mobil Barang Pengangkut barang dgn menggunakan Tangki Rp. 50.000 Mobil Barang secara insedentil mengangkut barang umum yg
tdk dpt dipotong-potong Rp. 25.000
Perda Nomor 5 Tahun 2003 tentang Retribusi Izin Trayek dan Izin Operasi Angkutan Orang Lintas Kabupaten/Kota. Besarnya tarif retribusi adalah sebagai berikut:
Mobil Penumpang dengan kapasitas s/d 8 seat Rp. 75.000 Mobil Bus dengan kapasitas 9 s/d 15 seat Rp. 100.000 Mobil Bus dengan kapasitas 16 s/d 25 seat Rp. 150.000 Mobil Bus dengan kapasitas lebih 26 seat Rp. 175.000 Perda Nomor 6 Tahun 2003 tentang Retribusi Penimbangan Kendaraan Bermotor. Besarnya tarif retribusi penimbangan kendaraan bermotor adalah sebagai berikut:
JBB di bawah 2000 Kg Rp. 1.000
JBB 2000 Kg s/d 7.500 Kg Rp. 1.500
JBB di atas 7.500 Kg Rp. 2.500
Penggunaan Gudang dan atau lapangan penumpukan :
Jasa penggunaan gudang M3/Ton Rp. 300/hari
Jasa penggunaan lapangan penumpukan M3/Ton Rp. 150/hari Perda Nomor 10 Tahun 2003 tentang Pengendalian Muatan Mobil Barang di Jalan : Setiap mobil barang yang mengangkut barang wajib ditimbang pada alat penimbangan yang dipasang secara tetap, terkecuali yang sudah diatur dengan izin Angkutan Barang Khusus
Perda Nomor 3 Tahun 2008 tentang pengaturan penggunaan jalan umum dan jalan khusus untuk angkutan hasil tambang dan hasil perusahaan perkebunan. Pengaturan penggunaan jalan adalah sebagai berikut:
Setiap angkutan hasil tambang dan hasil perusahaan perkebunan dilarang melewati jalan umum
Setiap hasil tambang dan hasil perusahaan perkebunan harus diangkut melalui jalan khusus yang telah ditetapkan oleh Gubernur.
Hasil tambang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah batubara dan bijih besi Hasil perusahaan perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah tandan buah segar (TBS) kelapa sawit
RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan 2011 - 2015 Page 87
Perhubungan yang menggunakan prasarana selain darat dijabarkan lebih pada sub bahasan 2.4.2.1.
2.4. Aspek Daya Saing Daerah