• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan Urusan Pilihan A.Pertanian

Dalam dokumen RPJMD NIAS 2011-2015 FINAL REVISED (Halaman 64-70)

B. KAWASAN BUDIDAYA

10. Kawasan peruntukan lainnya.

2.3. Aspek Pelayanan Umum

2.3.2. Pelayanan Urusan Pilihan A.Pertanian

Wilayah Kabupaten Nias Utara memiliki potensi yang sangat besar bagi pengembangan pertanian, antara lain padi sawah, padi ladang/padi gogo, jagung, kacang tanah,

kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, cabe dan sayuran. Pada umumnya penduduk Kabupaten Nias Utara hidup dari sektor pertanian, hal ini didukung oleh faktor fisiografis alam dan lingkungan, namun dalam pengelolaannya masih sangat terbatas.

Pertanian sub-sektor tanaman pangan di Kabupaten Nias Utara hingga saat ini masih dikelola secara tradisional sehingga tingkat produksi dan produktivitasnya relatif masih rendah dan belum bisa mencapai hasil yang maksimal. Jumlah produksi padi Kabupaten Nias Utara selama tahun 2010 adalah sebesar 11.816 ton Gabah Kering Giling(GKG) yang bersumber dari produksi padi sawah. Sedangkan luas panen untuk jagung sebesar 36 ha dengan produksi 144 ton, Kacang tanah dengan luas panen 59 ha dengan produksi 147 ton.

Selain tanaman pangan, Kabupaten Nias Utara juga sebagai penghasil Tanaman hortikultura sepertibuah- buahan dan sayur-sayuran.

Untuk sub-sektor tanaman perkebunan yang ada diKabupaten Nias Utara adalah Tanaman Perkebunan Rakyat dengan komoditi karet, kelapa, kopi, dan cengkeh. Hal ini terlihat dari banyaknya rumah tangga yang mengusahakan tanaman perkebunan rakyat. Jenis tanaman perkebunan rakyat yang terluas adalah karet dengan jumlah 17.394 Ha dan yang terbesar kedua adalah kelapa dengan luas 15.097 Ha. Demikian halnya untuk produksi peternakan tahunn 2010, produksi daging ternak dengan jumlah 266,06 kg lebih besar jika dibandingkan daging unggas sebesar 14,517 kg. Sedangkan untuk telur,

produksi telur ayam dengan jumlah 1.637 butir dan telur itik 355 butir.

Berdasarkan data tahun 2010 jenis pertanian tanaman pangan yang memiliki luasan terbesar adalah padi sawah dengan luasan 6.200 ha, kemudian ubi jalar dengan luasan 1.000 ha. Sedangkan jenis tanaman yang memiliki luasan terkecil adalah kacang hijau, cabe dan sayuran yang masing-masing memiliki luasan 100 ha. Untuk lebih jelasnya mengenai luas pertanian tanaman pangan di Kabupaten Nias Utara dapat dilihat pada Tabel 2.28.

Tabel 2.28.

Luas Tanaman Pangan di Kabupaten Nias Utara Tahun 2010

N

o Kecamatan

Luas Jenis Komoditi (Ha) Padi Saw ah Padi Gogo Jagung Kacan g Tanah Kaca ng Hijau Ubi

Kayu Jalar CabeUbi Sayuran

1 Alasa 1.900 60 50 75 10 100 125 10 10

2 Namöhalu Esiwa 500 40 75 0 10 65 75 10 10

3 Alasa Talu Muzöi 125 40 25 0 5 65 75 5 5

4 Tugala Oyo 350 40 25 0 5 70 100 5 5 5 Lahewa 225 30 25 0 10 90 125 10 10 6 Afulu 250 30 50 50 10 60 75 10 10 7 Lahewa Timur 300 40 50 50 10 70 75 10 10 8 Tuhemberua 800 40 50 0 10 70 100 10 10 9 Lotu 750 20 75 0 10 70 75 10 10 10 Sawö 600 30 25 0 10 70 75 10 10 11 Sitölu Öri 400 30 50 25 10 70 100 10 10 Jumlah 6.200 400 500 200 100 800 1.000 100 100

Sumber : Dinas Pertanian , Peternakan, Kelautan dan Perikanan, Tahun 2010

Untuk hasil produksi pertanian tahun 2010, jenis komoditi yang menghasilkan produksi tertinggi adalah padi sawah sebanyak 3.895 ton, kemudian diikuti oleh ubi jalar dan ubi kayu masing-masing sebanyak 750 ton dan 625 ton.

adalah kacang hijau sebanyak 35 ton. Berdasarkan hasil produksi pertanian tersebut, kecamatan yang memiliki jumlah produksi yang terbesar adalah Kecamatan Alasa sebesar 1.831 ton, sedangkan kecamatan lainnya hanya menghasilkan di bawah 1.000 ton.

Untuk lebih jelasnya produksi pertanian tanaman pangan di Kabupaten Nias Utara tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 2.29 berikut ini.

Tabel 2.29.

Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Nias Utara Tahun 2010

No Kecamatan

Jenis Komoditi (Ton)

Jumla h Padi Sawa h Pad i Gog o Jagu ng Kacan g Tanah Kacan g Hijau Ubi Kay u Ubi Jala r Cab e Sayuran 1 Alasa 1.520 45 20 30 5 85 110 8 8 1.831 2 Namöhalu Esiwa 125 25 18 0 2 55 60 7 7 299

3 Alasa Talu Muzöi 65 22 10 0 0 50 60 4 5 216

4 Tugala Oyo 175 23 12 0 2 50 60 4 5 331 5 Lahewa 30 17 12 5 3 85 95 8 15 270 6 Afulu 135 27 18 15 3 45 55 7 5 310 7 Lahewa Timur 125 22 22 20 5 40 50 7 5 296 8 Tuhemberua 560 25 20 5 5 55 75 8 8 761 9 Lotu 485 15 28 0 0 50 60 8 7 653 1 0 Sawö 450 24 15 0 5 50 55 7 7 613 1 1 Sitölu Öri 225 18 25 5 5 60 70 7 8 423 Jumlah 3.895 263 200 80 35 625 750 75 80 6.003

Sumber : Dinas Pertanian , Peternakan, Kelautan dan Perikanan, Tahun 2010

Selain sub-sektor pertanian tanaman pangan, maka sub- sektor potensial lainnya di Kabupaten Nias Utara yang belum dikembangkan adalah peternakan. Masyarakat Nias

Utara pada umumnya menggemari kegiatan peternakan dan hasilnya dapat membantu perekonomian masyarakat meskipun secara rata-rata pengelolaannya masih tadisionil. Sektor peternakan di Kabupaten Nias Utara terdiri dari : ternak besar (sapi dan kerbau), ternak kecil (babi dan kambing) dan ternak unggas (ayam buras dan itik). Di daerah perdesaan ketiga jenis ternak tersebut hampir dapat ditemui di setiap keluarga. Ketiga jenis ternak ini merupakan sumber protein hewani terbesar di Kabupaten Nias Utara.

Berdasarkan data tahun 2010, untuk ternak besar yang memiliki jumlah terbanyak adalah ternak sapi sebanyak 1.411 ekor, untuk ternak kecil adalah ternak babi sebanyak 22.445 ekor, sedangkan untuk ternak unggas adalah ayam buras sebanyak 353.115 ekor.

Produksi selama tahun 2010 terdiri dari daging ternak dengan jumlah 266,06 kg lebih besar jika dibandingkan daging unggas sebesar 14,517 kg. Sedangkan untuk telur, produksi telur ayam berjumlah 1.637 butir dan telur itik 355 butir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.30 di bawah ini.

Tabel 2.30

Banyaknya Jumlah Ternak di Kabupaten Nias Utara Tahun 2010

No Jenis Ternak Jumlah(Ekor)

1 Ternak Besar a. Sapi 1.411 b. Kerbau 563 2 Ternak Kecil a. Babi 22.445 b. Kambing 11.202 3 Ternak unggas

b. Itik 91.078

Sumber : Dinas Pertanian , Peternakan, Kelautan dan Perikanan, Tahun 2010 Pemeliharaan ternak di Kabupaten Nias Utara belum dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan karena masyarakat mengelola usaha ternaknya belum menerapkan teknologi beternak yang maju dan masyarakat masih cenderung berusaha untuk memenuhi kebutuhan dari usaha pertanian sehingga beternak belum dapat memberikan penghasilan utama kepada masyarakat. Populasi dan produksi ternak di Kabupaten Nias Utara masih jauh dari kebutuhan konsumsi masyarakat, sehingga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masih mendatangkan ternak dari luar. Berdasarkan data tahun 2010 produksi daging untuk ternak besar dan kecil adalah sebesar 379.844 kg, produksi ternak unggas sebesar 283.903 kg dan banyaknya produksi telur ayam sebanyak 477.900 butir atau 4.686 kg. Data mengenai produksi ternak di Kabupaten Nias Utara pada tahun 2010 diuraikan pada Tabel 2.31.

Tabel 2.31.

Banyaknya Produksi Daging di Kabupaten Nias Utara Tahun 2010

No Kecamatan Ternak (Kg)Daging UnggasDaging (Kg) Banyaknya Telur Ayam Butir Kg 1 Tuhemberua 37.538 34.364 139.700 776 2 Lotu 35.640 28.270 50.182 278 3 Sitölu Öri 33.770 33.880 27.061 149 4 Sawö 34.890 17.326 62.194 345 5 Namöhalu 30.416 19.637 25.740 260 6 Lahewa 29.370 22.863 52.316 318

No Kecamatan Ternak (Kg)Daging UnggasDaging (Kg) Banyaknya Telur Ayam Butir Kg 8 Lahewa Timur 38.940 20.631 5.500 378 9 Alasa 36.015 11.863 13.431 308

10 Alasa Talu Muzöi 31.680 27.610 7.513 748 11 Alasa Tugala Oyo 36.015 28.018 7.513 836

Jumlah 379.844 283.903 477.900 4.686

Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan, Tahun 2010

Dalam dokumen RPJMD NIAS 2011-2015 FINAL REVISED (Halaman 64-70)