B. KAWASAN BUDIDAYA
10. Kawasan peruntukan lainnya.
2.3. Aspek Pelayanan Umum
2.3.1 Pelayanan Urusan Wajib a Bidang Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan penduduk dalam suatu daerah. Semakin tinggi dan merata tingkat pendidikan suatu daerah, semakin maju daerah tersebut. Pada tahapan tertentu tingkat pendidikan dapat meningkatkan status sosial dalam kehidupan penduduk. Pemerataan kesempatan pendidikan senantiasa diupayakan melalui penyediaan sarana dan pra sarana belajar seperti gedung sekolah baru dan penambahan tenaga pengajar mulai dari tingkat pendidikan terendah sampai jenjang tertinggi.
Ketersediaan fasilitas Pendidikan di Kabupaten Nias Utara masih jauh dari yang diharapkan baik dari segi jumlah gedung sekolah, jumlah tenaga pendidik/guru, dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya. Untuk tingkatan sekolah Taman Kanak-kanak (TK) hingga tahun pelajaran 2010/2011 terdapat jumlah sekolah TK sebanyak 11 unit dengan 6 ruang belajar yang tersebar di 11 Kecamatan di Kabupaten Nias Utara.
Jumlah seluruh murid TK adalah sebanyak 361 orang dan guru sebanyak32 orang dengan rasio perbandingan antara murid dan guru sebesar 49,83. Jumlah seluruh murid SD selama tahun pelajaran 2010/2011 tercatatsebanyak 24.978 orang dan jumlah guru 2.186 orang yang tersebar di 159 sekolah. Untuk tingkatan SekolahLanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dalam tahun pelajaran 2010/2011 terdapat 40 sekolah SLTP yaitu berstatus negeri sebanyak 32 sekolah dan swasta sebanyak 8 sekolah. Banyaknya murid SLTP tahun pelajaran 2010/2011 tercatat sebanyak7.592 orang dan jumlah guru 599 orang.
Untuk tingkatan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), di Kabupaten Nias Utara terdapat 28 sekolah SLTA yaitu SMU sebanyak 9 sekolah dan SMK sebanyak 19 sekolah baik negeri maupun swasta dengan banyaknya lokal sebanyak 108 unit.
Banyaknya murid SLTA seluruhnya baik negeri maupun swasta adalah 4.073 orang dengan jumlah guru sebanyak 444 orang.
Tabel 2.22.
Banyaknya Jumlah Sekolah dan Guru di Kabupaten Nias Utara
Tahun 2010
No Kecamatan SekolaTK SD SMP SMA
h Guru Sekolah Guru Sekolah Guru Sekolah Guru
1 Tugala Oyo 0 0 10 121 3 54 2 22
2 Alasa 0 0 18 358 5 77 3 54
3 Alasa Talu Muzoi 0 0 9 152 4 36 3 37
4 Namohalu Esiwa 1 3 19 253 4 70 3 55 5 Sitolu Ori 0 0 12 177 3 69 3 47 6 Tuhemberua 3 7 10 173 2 55 2 42 7 Sawo 2 5 12 157 3 34 1 15 8 Lotu 0 0 11 168 3 28 4 68 9 Lahewa Timur 0 0 15 154 3 41 1 17 10 Afulu 0 0 15 171 4 60 3 40 11 Lahewa 5 17 28 302 6 75 3 47 TOTAL 11 32 159 2186 40 599 28 444
Sumber : Nias Utara dalam angka tahun 2011; diolah
b. Bidang Kesehatan
Program pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup serta mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Peningkatan fasilitas kesehatan di Kabupaten Nias Utara terus diupayakan dengan tujuan untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh pelayanan
Disamping itu tersedia Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di setiap Kecamatan dan fasilitas kesehatan lainnya seperti Balai Pengobatan Swasta dan Toko Obat. Fasilitas kesehatan di Kabupaten Nias Utara dapat menentukan tingkat kesehatan masyarakat yang merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi tercapai atau tidaknya pembangunan di suatu wilayah. Semakin tinggi derajat kesehatan masyarakat suatu daerah, maka semakin baik Sumber Daya Manusia yang dimiliki. Tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi serta banyaknya masyarakat yang mengalami keluhan kesehatan, mencerminkan rendahnya derajat kesehatan suatu daerah. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat adalah kurangnya sarana kesehatan, sanitasi dan lingkungan yang tidak sehat, serta rendahnya konsumsi makanan bergizi. Untuk itu Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Utara senantiasa berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup sehat melalui penyuluhan kesehatan serta program pemberian imunisasi dan suntikan bagi ibu hamil.
Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Nias Utara adalah dengan mendatangkan dokter yang ditempatkan di beberapa daerah kecamatan yang selama ini masih kekurangan tenaga kesehatan.
Tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Nias Utara khususnya dokter sebanyak 8 orang tersebar di 8 Kecamatan kecuali Kecamatan TugalaOyo, Tuhemberua
kesehatan pemerintah di Kabupaten Nias Utara ada sebanyak 51, yaitu 11 Puskesmas, dan 40 Puskesmas Pembantu. Sementara itu sarana kesehatan swasta ada sebanyak 3 yaitu Balai Pengobatan Swasta 1, dan 2 toko obat.
Tabel 2.23.
Banyaknya Sarana Kesehatan Pemerintah dan Swasta Menurut Kecamatan
No Kecamatan RSU PKM PKM Pembantu Klinik BKIA
1 Tugala Oyo 0 1 3 0 0
2 Alasa 0 1 3 0 0
3 Alasa Talu Muzoi 0 1 5 0 0 4 Namohalu Esiwa 0 1 4 0 0 5 Sitolu Ori 0 1 4 0 0 6 Tuhemberua 0 1 1 0 0 7 Sawo 0 1 2 0 0 8 Lotu 0 1 4 0 0 9 Lahewa Timur 0 1 2 0 0 10 Afulu 0 1 6 0 0 11 Lahewa 0 1 6 0 0 Jumlah 0 11 40 0 0
Sumber : Nias Utara dalam angka tahun 2011; diolah c. Bidang Perumahan dan Permukiman
Rumah tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan oleh penduduk karena mempunyai fungsi utama sebagai tempat berlindung bagi anggota rumah tangga. Dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2010 Kabupaten Nias Utara secara keseluruhan, menurut kepemilikannya, pada tahun 2010 rumah tangga yang mendiami rumah bangunan fisik (bukan bertempat tinggaldi tenda/kamp/barak) adalah 84,73 persen rumah tangga diantaranya mempunyai
Mengontrak, 1,14 persen rumah tangga Menyewa, 2,01 persen rumah tangga Bebas Sewa, 0,37 persen rumah tangga menempati RumahDinas, 10,75 persen rumah tangga menempati Rumah Milik OrangTua/Keluarga, dan 0,37 persen rumah tangga adalah lainnya. Jenis atap rumah terbanyak menggunakan Seng dengan persentase 64,49 persen dan sebagian besar ada juga yang masih menggunakan Ijuk sebesar31,77 persen. Kondisi lantai rumah tempat tinggal yang didiami penduduk paling banyak adalah jenis lantai Bukan Tanah yaitu 68,71 persen, sedangkan lantai Tanah 31,3 persen.
Jenis dinding terbanyak terbuat dari kayu sebesar 73,74 persen kemudian dinding Tembok sebesar 23,60 persen. Sumber utama air minum rumah tangga lebih banyak berasal dari Sumur Tidak Terlindung yaitu 33,36 persen, kemudian dari Mata Air Tidak Terlindung 19,21 persen, Air Hujan14,32 persen, sedangkan sumber utama air minum lainnya dibawah 10 persen. Jenis penerangan yang digunakan rumah tangga adalah Listrik PLNsebanyak 45,86 persen, Pelita/sentir/obor33,91 persen, Listrik Non PLN 11,07 persen, Aladin/petromak 7,85 persen dan lainnya 1,31 persen. Bahan bakar yang digunakan rumah tangga untuk memasak terdiri dari Kayu Bakar 93,17 persen, Minyak Tanah5,48 persen dan Gas/Elpiji 1,34 persen,sedangkan bahan bakar lainnya tidakdigunakan.
Tabel 2.24.
Persentase Rumah Tangga menurut Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal yang
Ditempati tahun 2010 N
2 Kontrak 0,63 3 Sewa 1,14 4 Bebas Sewa 2,01 5 Dinas 0,37 6 Milik Orangtua/Keluarga 10,75 7 Lainnya 0,37
Sumber : Nias Utara dalam angka tahun 2011; diolah Tabel 2.25.
Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Utama Air Minum tahun 2010
No Sumber Utama Air Minum Persentase
1 Air kemasan bermerk 0
2 Air isi ulang 0
3 Leding meteran 4,96
4 Leding eceran 0
5 Sumur bor/pompa 4,07
6 Sumur terlindung 9,16
7 Sumur tak terlindung 33,36
8 Mata air terlindung 5,19
9 Mata air tak terlindung 19,21
10 Air sungai 9,73
11 Air hujan 14,32
12 Lainnya 0
Sumber : Nias Utara dalam angka tahun 2011; diolah d. Industri Kecil Rumah Tangga
Pada bidang industri baru terdapat industri kecil rumah tangga yang dikelola sendiri tanpa menggunakan tenaga kerja dari luar rumah tangga. Terdapat sejumlah 40 unit usaha industri pangan yang dengan 19 industri sandang dan kerajinan dari kulit
Tabel 2.26.
Jumlah Perusahaan/Usaha Industri Kecil Binaan Menurut Kecamatan Tahun 2010
No Kecamatan Industri Pangan Industri Sandang &
Kulit
Usaha kerja Usaha kerja
1 Tugala Oyo 0 0 0 0
2 A l a s a 12 0 2 0
3 Alasa Talu Muzoi 0 0 0 0
4 Namohalu Esiwa 0 0 0 0 5 Sitolu Ori 1 0 1 0 6 Tuhemberua 7 0 6 0 7 Sawo 1 0 4 0 8 Lotu 11 0 4 0 9 Lahewa Timur 0 0 0 0 10 Afulu 0 0 0 0 11 L a h e w a 8 0 2 0 Jumlah 40 0 19 0
Sumber : Nias Utara dalam angka tahun 2011; diolah
e. Bidang Perhubungan
Jalan darat merupakan prasarana perhubungan darat yang sangat diperlukan untuk mempermudah akses masyarakat antara suatu daerah/wilayah dengan daerah/wilayah lain bahkan sudah merupakan syarat mutlak bagi kemajuan pembangunan suatu
daerah/wilayah. Oleh sebab itu upaya
pembangunan/peningkatan sarana dan prasarana jalan di Kabupaten Nias Utara dari tahun ke tahun terus dilakukan oleh pemerintah baik pemerintah daerah maupun pusat. Dapat dilihat berdasarkan jenis permukaan jalan, dimana luas jalan Kabupaten yang telah beraspal lebih besar dibandingkan dengan jalan kerikil dan tanah yaitu sebesar 260,45 km.
Tabel 2.27
Panjang Jalan Kabupaten Nias Utara menurut Keadaaan dan Status Jalan tahun 2010 No Rincian
Status Jalan Jalan Kabupten
A Jenis Permukaan 1 Diaspal 260,45 21,18 2 Kerikil 122,89 59,97 3 Tanah 81,13 65,54 4 Semen 0 8,45 Jumlah 464,47 155,14 B Kondisi Jalan 1 Baik 99,27 11,34 2 Sedang 105,92 93,56 3 Rusak 228,43 48,7 4 Rusak Berat 30,85 1,54 5 Tidak Dirinci 0 0 Jumlah 464,47 155,14
Sumber : Nias Utara dalam angka tahun 2011; diolah
Hubungan darat antar kecamatan dapat melalui jalur jalan kabupaten, dimana alat transportasi yang digunakan untuk masing-masing kecamatan yaitu bus umum. Kabupaten Nias Utara memiliki satu pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Laut Lahewa. Pelabuhan Laut Lahewa merupakan pelabuhan laut yang paling dominan dan hanya ada kegiatan pengangkutan barang. Untuk saat ini, sarana penyeberangan penumpang belum terpenuhi. Jumlah kunjungan kapal laut menurut pelabuhan laut di Nias Utara ditahun 2010 hingga bulan Juli sebanyak 28 kunjungan, dengan banyaknya barang dimuat 604 ton dan banyaknya barang dibongkar 700 ton. Kabupaten Nias Utara saat ini belum memiliki lapangan udara sendiri. Untuk angkutan udara masih berada di Pelabuhan Udara Binaka, Kecamatan Gunung sitoli.
f. Parawisata
Kabupaten Nias Utara memiliki sejarah kemegahan masa lampau yang takternilai harganya. Hal ini bisa dibuktikan
dari penemuan kebudayaan megalitik dari masa 3000 – 5000 tahun sebelum Masehi atau sekitar 2500 – 5000 tahun silam, dimana ditemukan peninggalan-peninggalan kebudayaan purbakala yang ditinggalkan oleh nenek moyang suku Nias Utara.
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti akan asal usul nenek moyang suku Nias. Namun banyak anggapan yang menyatakan bahwa nenek moyang suku Nias dahulunya adalah pelaut dan memasuki daerah pedalaman Gomo. Diyakini bahwa dari kecamatan Gomo inilah penduduk Nias berkembang secara tahap demi tahap ke seluruh pelosok sampai ke tanah Nias Utara. Nias Utara sangat kaya akan berbagai unsur budaya dan pariwisata yang memiliki ciri khas tersendiri seperti unsur bahasa, hukum adat, kesenian, arsitektur rumah, olahraga, dan pesta-pesta adat seperti masa panen, perkawinan, pengangkatan gelar dan lain sebagainya. Kebudayaan Nias Utara dapat dilihat dengan adanya data Muskala sebanyak 28 buah yang tersebar di seluruh Kecamatan. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah Kabupaten Nias Utara tahun 2010 adalah sebanyak 12.710 orang terdiri dari wisatawan asing sebanyak 149 orang dan domestik sebanyak 12.561 orang. Mengalami peningkatan dibandingkan jumlahwisatawan di tahun 2009 yaitu sebanyak12.575 orang.
2.3.2. Pelayanan Urusan Pilihan