• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil jawaban pretest dan jawaban dari hasil wawancara, maka didapatkan pemahaman awal siswa yang menunjukan adanya miskonsepsi:

1. Pemahaman siswa tentang gaya ke atas.

• Gaya ke atas adalah gaya tekan yang diberikan oleh benda benda kepada zat cair. Anggapan siswa tersebut salah. Gaya ke atas tersebut adalah gaya yang diberikan oleh zat cair kepada benda akibat gaya tekan yang diberikan zat cair kepada benda yang arahnya ke atas.

• Yang mempengaruhi gaya ke atas adalah berat dan massa benda.

• Siswa beranggapan ketika benda masuk ke dalam zat cair maka benda mendapat gaya berat dan gaya aksi – reaksi.

2. Pemahaman siswa tentang benda terapung, melayang dan tenggelam.

• Pada keadaan benda terapung, melayang dan tenggelam siswa menganggap bahwa volume zat cair yang didesak oleh benda akan lebih besar daripada volume benda. Sehaarusnya pada masing – masing keadaan volume zat cair yang didesak bergantung pada volume benda yang tercelup.

• Anggapan siswa pada saat wawancara gaya – gaya yang bekerja pada saat benda terapung, melayang, dan tenggelam adalah gaya tekan, gaya ke bawah, gaya tarik menarik. Siswa belum memahami arti benda pada keadaan setimbang. Pada keadaan benda terapung dan melayang gaya yang bekerja

adalah gaya ke atas dan gaya berat benda. Gaya – gaya yang bekerja pada saat benda tenggelam adalah gaya berat, gaya ke atas dan gaya normal pada saat benda menyentuh dasar.

• Dalam menggambarkan gaya – gaya siswa masih mengalami kesalahan.

Siswa sebagian besar tidak dapat menggambarkan gaya – gaya yang bekerja pada saat benda melayang, terapung, tenggelam secara lengkap.

• Siswa beranggapan bahwa gaya berat adalah gaya ke bawah yang

menyebabkan benda bergerak kebawah dan gaya ke atas adalah gaya tekanan ke atas yang berasal dari benda.

D. Pembelajaran.

Metode yang digunakan untuk mengatasi miskonsepsi yang ditemukan pada siswa adala metode eksperimen terbimbing. Tujuan dari metode ini adalah siswa dapat mengkonstruksikan pemahamannya sampai siswa benar – benar mengetahui fakta yang ada tentang gaya ke atas pada zat cair. Dalam pembelajaran dibagi berdasarkan 7 kegiatan :

Kegiatan I .

Pada kegiatan I ini bertujuan agar siswa dapat membedakan tentang pengertian berat dan massa. Siswa belum bisa membedakan ke dua hal tersebut. Pada kegiatan ini, peneliti hanya mengajak siswa berdiskusi. Peneliti mengawali pembelajaran dengan memberikan pertanyaan kepada siswa ” apa

perbedaan antara berat dan massa?” tidak ada satupun siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari peneliti. Kemudian peneliti menyuruh salah satu siswa untuk menimbang massa balok kayau yang telah disediakan oleh peneliti. Lalu peneliti mengajukan pertanyaan kepada siswa :

Peneliti : berapa nilainya ? Siswa : 75 gram mas...

Peneliti : nilai tersebut berat atau massa... Siswa : berat..

Peneliti : coba kamu ukur dengan neraca pegas tersebut! Berapa nilainya? Siswa : 0,75 Newton mas..

Peneliti : nah, itu nilai apa ? Siswa : gak tau mas.

Setelah siswa mengukur nilai dari berat dan massa siswa juga belum dapat mengerti perbedaannya. Kemudian peneliti menjelaskan bahwa kegunaan neraca pegas adalah untuk mengukur berat dan timbangan untuk mengukur masa. Peneliti menuliskan dipapan tulis simbol untuk berat benda adalah W dan simbol untuk massa benda adalah m. Peneliti menanyakan kepada siswa sambil menuliskan dipapan tulis, ” bagaimana persamaan W ?” seluruh partisipan dapat menjawab ” mxg mas ...”. dari jawaban siswa peneliti menjelaskan di papan tulis dan bersama – sama siswa menganalisis sampai akhirnya ditemukan hasil perkalian satuan masa dan percepatan grafitasi adalah kgm/s2 yaitu Newton. Dari satuan tersebut siswa bisa memahami

bahwa satuan untuk berat dalam SI adalah Newton dan satuan untuk massa dalam SI adalah Kg. Kemudian peneliti mengajukan pertanyaan lagi, “ mana pernyataan saya benar, berat apel 1 kg atau massa apel 1 kg ?” jawaban siswa “ massa 1 kg mas ...” dari jawaban siswa tersebut siswa sudah bisa menjelaskan perbedaan massa dan berat tetapi masih mengerti berdasarkan satuannya. Kemudian peneliti masih terus mengejar siswa dengan pertanyaan – pertanyaan yang telah disiapkan peneliti. “ pada saat mengukur berat, apakah benda dipengaruhi gaya gravitasi ?” siswa menjawab “iya” lalu peneliti melanjutkan lagi “ mengapa ?“ siswa lain menjawab :” ya karena pada saat diukur benda tergantung di udara dan arah beratnya kebawah mas, jadi gaya gravitasi membuat benda teratrik kebawah…”

Dari jawaban siswa dan nilai benda yang diukur tadi tersebut peneliti

langsung mengajak siswa menyimpulkan bahwa berat adalah gaya tarik bumi

yang bekerja pada benda yang mempunyai massa yang besarnya adalah massa dikalikan percepatan gravitasi yang besarnya 10 m/s2 dan satuannya Newton ( N ) dan massa adalah nilai ukur/ ukuran banyaknya zat yang terkandung dalam suatu benda.

Sampai kesimpulan tersebut ditemukan siswa sudah paham bahwa berat dipengaruhi oleh percepatan gravitasi dan massa hanya nilai yang ada pada benda.

Kegiatan II

Pada kegiatan II , dimaksudkan agar siswa dapat memahami bahwa gaya ke atas disebabkan oleh tekanan oleh zat cair yang diberikan ke benda. Peneliti meminta partisipan untuk memasukkan bola kedalam air dan

menahannya. Peneliti mengajukan pertanyaan ” apa yang kamu rasakan pada

saat menahan bola tadi kedalam zat cair? ” semua partisipan menjawab bolanya seperti menekan balik mas”. Berdasarkan jawaban partisipan peneliti menanyakan lagi ” apa yang menyebabkan benda terasa menekan balik ?” dari pertanyaan tersebut semua partisipan bisa menjawab bahwa yang menyebabkannya adalah zat cair. Kemudian peneliti melanjutkan lagi seandainya bola dilepas arah tekannya kemana seluruh partisipan menjawab benar yaitu ke atas. Dari percobaan tersebut peneliti meminta semua partisipan menjawab pertanyaan pada LKS yang telah disediakan oleh peneliti. Dari pertanyaan – pertanyaan tersebut peneliti mengajukan pertanyaan berdasarkan tujuan bahwa gaya ke atas adalah gaya yang diberikan oleh zat cair kepada benda yang arahnya ke atas.

Kegiatan III.

Pada kegiatan III, tujuannya adalah siswa dapat memahami pengertian zat cair yang didesak dan dapat menyimpulkan Hukum Archimedes. Kegiatan diawali dengan meminta siswa mengukur berat sebuah benda dengan menggunakan neraca pegas. Setelah partisipan mendapatkan nilai dari berat

benda tersebut peneliti meminta partisipan untuk mencelupkan benda yang masih tergantung pada neraca pegas kedalam air. Peneliti mengajukan pertanyaan apa yang terjadi pada zat cair. Kemudian siswa menjawab pertanyaan pada LKS. Berdasarkan jawaban dari partisipan semuanya menjawab air tumpah ketika ada benda yang masuk.

Peneliti : ketika kalian memasukkan benda kedalam wadah

apa yang terjadi pada air ?

Partisispan : airnya tumpah mas…

Peneliti : air yang tumpah itulah yang disebut sebagai zat cair yang dipindahkan atau didesak oleh benda…

Peneliti : jadi. Berapa beratnya ?

Setelah pertanyaan itu, siswa langsung mengukur beratnya. Siswa masih bingung bagaimana cara menghitung berat zat cair yang tumaph. Peneliti menanggapi hal itu dan menjelaskan untuk menghitungnya berat gelas yang sudah terisi air dikurangi berat gelas pada saat masih kosong. Hasil nya adalah berat zat cair yang didesak tadi. Siswa akhirnya mendapatkan nilai beratnya. Setelah itu, peneliti meminta siswa untuk melihat nilai berat benda pada saat dicelupkan kedalam zat cair. Lalu peneliti meminta siswa untuk mehitung besarnya gaya ke atas pada benda. Siswa mengalami kebingungan. Peneliti menjelaskan untuk menghitung gaya ke atasnya adalah selisih berat benda di udara dikurangi berat benda didalam zat cair. Siswa dapat memahami. Peneliti

meminta siswa menghitung dan membandingkan gaya ke atas dengan berat zat cair tersebut.

Peneliti : bagaimana hubungan antara gaya ke atasnya dengan berat

zat cair yang tumpah tadi ?

Partisipan : nilainya hampir sama..sekitar 0,45 N juga.

Peneliti : jadi apa yang dapat kamu simpulkan ?

Dari pertanyaan peneliti tadi sebagian partisipan hampir dapat menjawab dengan sempurna. Kemudian peneliti membantu menyempurnakan jawaban partisipan bahwa berat gaya ke atas sama dengan berat zat cair yang didesak.

Pada akhirnya peneliti mencoba untuk bertanya kepada partisipan bagaiman bunyi hukum Archimedes. Dari percobaan atau eksperimen yang dilakukan, peneliti mengajak siswa menyimpulkan sendiri tentang hukum Archimedes. Sebagian partisipan menjawab saat benda masuk ada gaya ke atas yang besarnya sama dengan air yang tumpah. Kemudian, peneliti

menyempurnakan jawaban siswa Bila sebuah benda dimasukkan sebagian

atau seluruhnya kedalam zat cair, maka benda tersebut akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang didesaknya atau dipindahkan.

Kegiatan IV.

Pada kegiatan IV siswa diajak untuk menemukan faktor – faktor yang mempengaruhi nilai gaya ke atas. Kegiatan di awali dengan penjelasan dari

peneliti bahwa berat dan masa benda tidak mempengaruhi nilai dari gaya ke atas. Peneliti mengambil contoh pengandaian misalkan sebuah besi dengan berat yang berbeda dicelupkan kedalam zat cair yang sama masa jenisnya besi akan tetap tenggelam. Sementara massa hanya mempengaruhu berat sebuah benda. Setelah siswa benar – benar paham peneliti meminta siswa mencelupkan benda yang beratnya telah diketahui pada 2 jenis zat cair yang berbeda massa jenisnya. Peneliti meminta siswa untuk mencatat nilai gaya ke atas benda pada 2 jenis zat cair yang berbeda massa jenisnya. Dari kegiatan tersebut siswa diminta peneliti untuk menjelaskan bagaiman pengaruhnya terhadap gaya keatasnya.

Kegiatan dilanjutkan pada volume benda yang berbeda sehingga nilai benda yang tercelup juga berbeda. Peneliti meminta siswa untuk mecelupkan benda yang volumenya lebih kecil kedalam air dan siswa menganalisis nilai gaya ke atasnya. Peneliti kemudian meminta siswa mencelpukan volume benda yang lebih besar dan menganalisis gaya ke atasnya. dari percobaan tersebut siswa diminta untuk menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi nilai gaya ke atas dan menjelaskan pengaruhnya.

Kegiatan V

Pada kegiatan V siswa diajak untuk memahami konsep tenggelam pada saat benda berada didalam zat cair. Peneliti meminta siswa untuk mencelupkan suatu benda yang dapat tenggelam didalam zat cair. Peneliti

meminta siswa menjelaskan bagaimana volume benda yang tercelup dan berapa besarnya volume zat cair yang didesak oleh benda. Kemudian peneliti meminta siswa menjawab gaya – gaya apa saja yang bekerja pada benda pada saat benda tenggelam. Semua partisipan hanya menjawab gaya yang bekerja adalah gaya berat dan gaya ke atas. Partisipan tidak dapat menyebutkan ada gaya Normal ( N) pada saat benda tenggelam. Kemudian peneliti meminta salah seorang partisipan untuk menekan meja dan menanyakan apa yang dirasakan.

Peneliti : apa yang kamu rasakan pada saat menekan meja?

Partisipan : rasanya ada yang mendorong balik tangan saya mas..

Peneliti : mendorong ? maksudnya apa?

Partisipan : jadi saat saya menekan ada tekanan balik dari meja..

Penelliti : coba kamu gambarkan dipapan ?

Pada saat siswa diminta untuk menggambarkan siswa mengalami kebingungan. Siswa tidak mengerti bagaimana cara menggambarkannya. Kemudian, peneliti mencoba mengajukan pertanyaan – pertanyaan sama tetapi diandaikan benda didalam zat cair.

Peneliti : apakah benda menyentuh dasar bejana ?

Partisipan : Iya..

Peneliti : kira – kira saat benda didaasar bejana apakah benda menekan dasar bejana ?

Partisipan : iya..

Peneliti : apakah dasar bejana memberikan tekanan juga kepada benda?

Setelah pertanyaan tersebut salah satu siswa menjawab bahwa dasar bejana juga memberikan tekanan pada benda. Ketika peneliti bertanya gaya apa yang bekerja pada kejadian tersebut partisipan menyebutkan gaya aksi – reaksi. Dari jawaban siswa terebut, peneliti menjelaskan pada keadaan tersebut benda mendapatkan gaya normal yang arahnya tegak lurus bidang tekan.

Setelah siswa benar – benar mengerti, peneliti meminta siswa langsung menggambarkan gaya – gaya yang bekerja pada benda saat benda tenggelam. Kemudian peneliti meminta siswa menjawab pertanyaan – pertanyaan yang ada di LKS. Setelah semuanya selesai peneliti menjelaskan tentang keadaan benda pada saat benda tenggelam

Kegiatan VI

Pada kegiatan VI siswa diharapkan dapat menjelaskan sebuah benda dalam keadaan melayang. Karena keterbatasan bahan agar benda tenggelam kemudian peneliti hanya menggambarkan benda melayang di papan tulis. peneliti bertanya kepada partisipan “bagaimana volume zat cair yang terdesak oleh benda ?” keempat partisipan langsung dapat menjawab dengan benar karena volume benda tercelup seluruhnya maka volume zat cair yang terdesak atau dipindahkan oleh benda akan sama dengan volume benda. Kemudian peneliti meminta partisipan menyebutkan gaya – gaya yang bekerja pada saat

benda melayamg. Partisipan menjawab benar bahwa gaya yang bekerja gaya ke atas dan gaya berat benda. Lalu peneliti melanjutkan lagi pertanyaan

“bagaimana hubungan antara gaya berat dan gaya keatas?”. Partisipan tidak dapat menjawab. Lalu peneliti tidak dapat melanjutkan perteanyaan berikut. Peneliti harus menjelaskan dahulu kondisi benda pada keadaan setimbang. Pada keadaan setimbang sebuah benda tidak bergerak lagi. Peneliti meminta siswa untuk menggantungkan sebuah benda pada neraca pegas. Lalu peneliti mengajukan pertanyaan :

Peneliti : pada saat benda digantung apakah bendanya terus bergerak turun? Partisipan : gak mas..

Peneliti : lah yang membuat benda bergerak kebawah apa?

Partisipan : beratnya mas..

Peneliti : tadi berat dipengaruhi oleh apa?

Partisispan : gaya grafitasi bumi.

Peneliti : betul, nah sekarang bendanya bagaimana?

Partisipan : tergantung..

Peneliti : maksudnya terus kbawah atau diam...?

Partisipan : diam

Peneliti :kalau diam tandanya apa?

Partisipan : ya beratnya cuma segitu ..

Peneliti : berarti udah gak mungkin lagi kebawah ?

Setelah tanya jawab dilakukan peneliti menjelaskan bahwa benda diam karena gaya kebawahnya sudah sama dengan gaya ke atasnya. Peneliti meminta untuk menggambarkan gaya – gaya yang bekerja pada benda saat benda melayang.

Lalu peneliti menjelaskan kondisi benda pada saat melayang dan semua yang siswa ketahui dijawab melalui pertanyaan – pertanyaan yang ada di LKS.

Kegiatan VII.

Pada kegiatan VII bertujuan agar siswa dapat mejelaskan kondisi benda pada saat terapung. siswa diminta untuk mengamati keadaan benda tersebut. Dengan langkah – langkah pada kegiatan V dan VI. Siswa diminta untuk mengamati dan menjawab semua pertanyaan yang ada di LKS. Pada kegiatan VII tidak ditemukan kendala karena siswa sudah memahami keadaan benda pada saat benda tenggelam dan terapung. pada akhir kegiatan peneliti menjelaskan bagaiman kondisi benda saat benda terapung.

Tabel 3.4. Persentase Jumlah Skor dan Tingkat Pemahaman Siswa Berdasarkan Prosentase Skor pada saat pretest dan posttest

Skor maksimal soal pretest dan posttest = 24

Jumlah Skor Jawaban dan

alasan benar Jawaban benar Total skor Persentse skor

Tingkat Pemahaman siswa berdasarkan

Prosentase Skor Kode

siswa

pretest posttest pretest posttest pretest posttest pretest posttest pretest posttest

3 0 7 5 5 5 19 20,83% 79,16% Sangat kurang Baik 7 1 6 5 6 7 18 29,16% 75 % Sangat kurang Baik 8 1 5 4 5 6 15 24% 62,5% Sangat kurang Cukup 9 0 10 7 2 7 22 29,16% 91,66% Sangat kurang Sangat baik

Setelah partisipan melakukan pembelajaran, untuk melihat tingkat keberhasilan partisipan maka peneliti mngadakan test akhir atau posttest. Bentuk soal disamakan dengan soal – soal pretest. Berdasarkan hasil posttest, didapatkan hasil seperti pada tabel 3.4. Pada tabel dapat dilihat persentase skor tertinggi pada saat posttest adalah 91,66 % dan persentase skor terendah adalah 62,5%. Skor rata – rata dari keempat partisipan pada saat pretest adalah 25, 78 % dan jika dimasukkan kedalam kualifkasi pemahaman, tingkat pemahaman partisipan sebelum pembelajaran sangat kurang. Setelah pembelajaran, skor rata – rata yang diperoleh partisipan adalah 77,08% dan jika dimasukkan kedalam kulaifikasi pemahaman, tingkat pemahaman partisipan mengenai gaya ke atas pada zat cair baik. Peningkatan persentase perubahan pemahaman sebelum dan sesudah pembelajaran adalah 202,52%. Persentase peningkatan di peroleh melalui perhitungan :

% 100 x pretest rata rata pretest rata rata posttest rata rata selisih − − − −

Hal ini menunjukan bahwa peningkatan pemahaman siswa tentang gaya ke atas pada zat cair menjadi lebih baik setelah pembelajaran

Tabel 3.5 .Persentase Konsep Benar, Kekurangan Pengetahuan dan Miskonsepsi Berdasarkan Jawaban Siswa dan CRI Dari Data posttest

Jawaban siswa Kekurangan pengetahuan

Konsep benar Jawaban dan

alasan benar Jawaban benar Jawaban salah Miskonsepsi

Kode siswa

Jumlah persentase jumlah persentase jumlah persentase jumlah persentase jumlah persentase

3 5 41,66% 2 16,66% 5 41,66% 0 0% 0 0%

7 7 58,33% 0 0% 5 41,66% 0 0% 0 0%

8 5 41,66% 0 0% 5 41,66% 0 0% 2 16,66%

Untuk mengetahui persentase konsep benar, kekurangan pengetahuan, dan miskonsepsi yang terjadi setelah pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.5. Pada saat sebelum pembelajaran partisipan 3 memiliki kekurangan pengetauan jawaban dan alasan salah sebesar 58,33% dan jawaban benar namun alasan salah sebesar 41,66% tanpa mempunyai konsep benar. Setelah pembelajaran, partisipan 3 mengalami peningkatan konsep benar sebesar 41,66% juga pada jawaban benar dan alasan benar namun kurang pengetahuan partisipan 3 mengalami peningkatan sebesar 16,66%. Partisipan 3 tidak memiiliki miskonsepsi maupun jawaban salah akibat kekurangan pengetahuan. Ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan setelah pembelajaran.

Pada partisipan 7 sebelum pembelajaran memiliki miskonsepsi sebesar 50% namun tetap memiliki konsep benar 8,33%, jawaban dan alasan benar sebesar 41,66%. Setelah pembelajaran partisipan 7 mengalami peningkatan pada konsep benar sebesar 58,33 %. Selisih peningkatan konsep benar pada partisipan 7 adalah 50%. Setelah pembelajaran partisipan 7 tidak lagi mengalami miskonsepsi. Ini menunjukkan bahwa setelah pembelajaran, pemahaman partisipan 7 menjadi lebih baik.

Pada partisispan 8 setelah pembelajaran mengalami miskonsepsi sebesar 16,66 %. Miskonsepsi ini terjadi pada saat posttest. Seblum pembelajaran miskonsepsi pada partisipan 8 memiliki miskonsepsi sebesar 58,33 %. Setelah pembelajaran, penurunan miskonsepsi siswa tersebut disertai dengan konsep benar sebesar 41,66% dan jawaban benar dan alasan salah sebesar 41,66 %. Peneingkatan konsep benar sebelum dan sesudah pembelajaran sebesar 33,33 % yang dan jawaban benar alasan salah

sebesar 8,33 %. Sementara penurunan miskonsepsi yang dialami siswa sebesar 41, 67%. Semakin besar nilai penurunan miskonsepsi tersebut, maka siswa dianggap memahami atau mengalami peningkatan yang besar. Ini menunjukan bahwa pemahaman siswa meningkat namun tidak bisa dikategorikan baik karena siswa masih mengalami miskonsepsi dan kekurangan pengetahuan.

Pada partisipan 9, setelah pembelajaran konsep benar yang dimiliki sebesar 75% , jawaban benar dan alasan benar namun kurang pengetahuan sebesar 8,33 %. Sebelum pembelajaran partisipan tidak memiliki konsep benar, jawaban dan alasan benar. Peningkatan pemahaman sebelum dan sesudah pembelajaran sangat significan. Sebelum pembelajaran partisipan 9 memiliki kekurangan pengetahuan pada jawaban benar sebesar 58,33% namun setelah pembelajaran berkuarang menjadi 16,66%. Perbandingan nilai tersebut dapat diketahui setalah pembelajaran partisipan 9 mengalami peningkatan pemahaman karena memiliki konsep benar yang cukup baik. Setelah pembelajaran, tidak ada miskonsepsi dan jawaban salah yang didapatkan pada partisipan 9

Pada tabel 3.6 merupakan analisis pemahaman siswa setiap nomor soal berdasarakan CRI. Pada saat sebelum pembelajaran hampir setiap nomor soal mengalami miskonsepsi. Siswa tidak dapat menjawab setiap soal dengan benar tetapi siswa mempunyai keyakinan tinggi. Setelah pembelajaran, hampir semua soal dapat dijawab oleh siswa. Hanya nomor 11 dan 12 saja yang mengalami miskonsepsi. Pada soal terebut siswa diminta untuk menggambarkan gaya – gaya yang bekerja pada

benda masing – masing pada saat benda melayang dan tenggelam. Siswa menggambarkan gaya ke atasnya salah.

Setelah pembelajaran, jawaban salah karena kekurangan pengetahuan tidak ada untuk setiap nomor soal. ini menunjukkan bahwa dalam menjawab soal siswa sudah benar – benar memahami. untuk konsep benar, setiap nomor soal mengalami peningkatan yang baik setelah pembelajaran. Indikasi ini menunjukkan siswa dapat menjawab setelah pembelajaran. Jawaban siswa rata – rata hampir semuanya sempurna. Pada konsep benar persentase tertinggi adalah 100% dan terendah 0%. Persentase terendah pada soal nomor 7 dan 9 karena siswa menjawab dengan jawaban benar tapi tidak dapat memberikan alasan.

Jika dibandingkan pada konsep benar rata – rata perentase siswa yang menjawab adalah 54,16 % ,jawaban benar tetapi alasannya salah sebesar 35,41%, jawaban benar alasan benar karena kekurangan pengetahuan sebesar 6,25% dan miskonsepsi 2,083% dan 0% pada jawaban salah. Jika persentase kekurangan pengetahuan dijumlahkan bersama persentase miskonsepsi maka persentasenya sebesar 43,74%. Nilai persentase tersebut bila dibandingkan dengan persentase konsep benar lebih kecil. Dapat di indikasikan bahwa partisipan rata – rata sudah memahami persoalan pada gaya ke atas dalam zat cair.

Tabel3.6.Jumlah Persentase Jawaban Siswa Untuk Setiap Nomor Soal pada Postest Berdasarkan CRI

Konsep benar Kekurangan pengetahuan Miskonsepsi

Jawaban dan

alasan benar Jawaban benar Jawaban salah

No soal

Jumlah persentase

Jumlah persentase Jumlah persentase Jumlah persentase

Jumlah persentase 1 3 75% 0 0% 1 25% 0 0% 0 0% 2 4 100% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 3 4 100% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 4 1 25% 0 0% 3 75% 0 0% 0 0% 5 3 75% 0 0% 1 25% 0 0% 0 0% 6 3 75% 0 0% 1 25% 0 0% 0 0% 7 0 0% 1 25% 3 75% 0 0% 0 0% 8 1 25% 0 0% 3 75% 0 0% 0 0% 9 0 0% 0 0% 4 100% 0 0% 0 0% 10 3 75% 1 25% 0 0% 0 0% 0 0% 11 2 50% 1 25% 0 0% 0 0% 1 25% 12 2 50% 0 0% 1 25% 0 0% 1 25%

F. Pemahaman Akhir siswa setelah wawancara II dan Posttest. Pemahaman gaya keatas.

Dari data pretest dan wawancara I tidak seorang pun yang dapat menyebutkan pengertian gaya ke atas. Siswa kebanyakan berpendapat bahwa gaya keatas adalah tekanan dari benda kepada zat cair sehingga muncul gaya ke atas. Setelah pembelajaran, pemahaman siswa tersebt menjadi benar. Siswa dapat menjawab pengertian gaya ke atas dan menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi besarnya nilai gaya ke atas.

Peneliti : gaya ke atas itu apa ??

Partisipan 3,7,8,9 : gaya ke atas adalah gaya yang diberikan oleh zat cair kepada benda yang arahnya ke atas ..

Peneliti : seandainya dimasukkan balok yang udah digantung

dengan neraca pegas kemana arah skala pada neraca?

Partisipan 3,7,8,9 : ke atas.

Peneliti : mengapa hal itu terjadi ?

Patisipan3, 7,8,9 : karena pada saat benda masuk air memberi gaya yang

arahnya ke atas kepada benda sehingga benda jadi ringan dan skalanya naik.

Dari wawancara setelah posttest dapat dilihat bahwa partisipan sudah dapat memahami pengertian gaya ke atas. Pada jawaban soal posttest partisipan juga

Dokumen terkait