• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Pemaknaan Lirik Lagu “Selir Hati” Menurut Teori Tanda Saussure

keseluruhan dapat “dibedah” dengan menggunakan dikotomi-dikotomi dari Saussure, yaitu pandangan tentang signifier (penanda) dan signified (petanda);

langue (bahasa) dan parole (ujaran); serta syntagmatic (sintagmatik) dan

associative (paradigmatik). Pada lirik lagu ini akan dimaknai menurut struktur lagunya.

1. Judul Lagu

“Selir Hati”

Pada judul lagu tersebut terdapat sebuah penanda dan petanda yang kemudian menghasilkan sebuah tanda, bahwa terdapat konsep mental yaitu sebuah petanda yang kemudian dituliskan menjadi sebuah teks yang merupakan sebuah penanda. Tanda-tanda terletak pada setiap kata yang kemudian dirangkai menjadi baris kalimat yang menandakan bahwa dalam penanda “Selir Hati” merupakan wujud dari petanda yang disampaikan dengan bentuk tulisan yang menjadi lirik lagu sehingga menjadikan sebuah tanda yang bermakna menjadi “Selir Hati”.

Langue-nya merupakan sekumpulan tanda yang terletak pada setiap kata yang tersusun dari baris kalimat dalam judul “Selir Hati”, yaitu “Selir”; “Hati”.

tersebut, yaitu ”Selir Hati”. Pada baris judul “Selir Hati” merupakan baris kalimat yang tersusun oleh sekumpulan tanda dari kata “Selir”; “Hati”. Sehingga menghasilkan sebuah baris kalimat “Selir Hati” yang kemudian menghasilkan sebuah tanda yang dapat dimaknai. Baris kalimat “Selir Hati” tidak akan menjadi

“Selir Hati” tanpa adanya sekumpulan tanda dari kata-kata “Selir”; “Hati”, dan hal tersebut tidak akan menjadi sebuah tanda yang bermakna dalam baris kalimat, karena tidak adanya sebuah kata yang membentuk sebuah kalimat.

Berdasarkan petanda, penanda, parole, dan langue-nya baris judul ”Selir Hati” mempunyai makna sebagai berikut:

a. Selir: bini tidak resmi; istri tidak sah; gundik. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:802)

b. Hati: Sesuatu yang ada didalam tubuh manusia yang dianggap sebagai tempat segala perasaan batin, dan tempat menyimpan pengertian-pengertian (perasaan-perasaan); apa yang terasa dalam batin. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:301)

Secara keseluruhan, sekumpulan tanda dari baris kalimat dalam judul ”Selir Hati” mempunyai makna yaitu, seseorang (laki-laki) yang memiliki perasaan untuk mau dijadikan sebagai pasangan yang tidak resmi dari lawan jenisnya (perempuan).

2. Song Pertama Baris Kesatu

”Aku cinta kamu”

Pada baris tersebut terdapat sebuah penanda dan petanda yang kemudian menghasilkan sebuah tanda, bahwa terdapat konsep mental yaitu sebuah petanda

yang kemudian dituliskan menjadi sebuah teks yang merupakan sebuah penanda. Tanda-tanda terletak pada setiap kata yang kemudian dirangkai menjadi baris kalimat yang menandakan bahwa dalam penanda “Aku cinta kamu” merupakan wujud dari petanda yang disampaikan dengan bentuk tulisan yang menjadi lirik lagu sehingga menjadikan sebuah tanda yang bermakna menjadi “Aku cinta kamu”.

Langue-nya terletak pada setiap kata yang tersusun dari baris kalimat pada

song pertama baris kesatu ”Aku cinta kamu”, yaitu ”Aku”; ”Cinta”; ”Kamu”.

Parole-nya sendiri terletak pada kalimat yang menjadi sebuah baris pada lirik lagu tersebut, yaitu ”Aku cinta kamu”. Pada baris “Aku cinta kamu” merupakan sebuah baris kalimat yang tersusun oleh sekumpulan tanda dari kata ”Aku”; ”Cinta”; ”Kamu”. Sehingga menghasilkan sebuah baris kalimat “Aku cinta kamu” yang kemudian menghasilkan sebuah tanda yang dapat dimaknai. Baris kalimat “Aku cinta kamu” tidak akan menjadi “Aku cinta kamu” tanpa adanya sekumpulan tanda dari kata-kata “Aku”; “Cinta”; ”Kamu”, dan hal tersebut tidak akan menjadi sebuah tanda yang bermakna dalam baris kalimat, karena tidak adanya sebuah kata yang membentuk sebuah kalimat.

Berdasarkan petanda, penanda, parole, langue-nya baris kalimat pada song

pertama baris kesatu ”Aku cinta kamu” mempunyai makna sebagai berikut:

a. Aku: pronomina pertama tunggal (biasanya dipakai dalam percakapan yang akrab, seperti antara kawan sepermainan atau sekampung, adik dan kakak, orang tua terhadap anaknya, juga dalam doa); diri sendiri. “Aku” yang dimaksud adalah laki-laki. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:17).

b. Cinta: Suka sekali; sayang benar; kasih sekali; terpikat (antara laki-laki dan perempuan); ingin sekali; berharap sekali; susah hati (khawatir). (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:168).

c. Kamu: Kata ganti orang kedua tunggal; kata ganti persona kedua jamak. “Kamu” dalam lirik lagu ini menunjukkan perempuan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:384).

Secara keseluruhan, sekumpulan tanda dari baris kalimat pada song

pertama baris kesatu ”Aku cinta kamu” mempunyai makna yaitu seorang laki-laki yang memiliki rasa sayang terhadap seorang perempuan.

3. Song Pertama Baris Kedua

”Tapi kamu tak cinta aku”

Pada baris tersebut terdapat sebuah penanda dan petanda yang kemudian menghasilkan sebuah tanda, bahwa terdapat konsep mental yaitu sebuah petanda yang kemudian dituliskan menjadi sebuah teks yang merupakan sebuah penanda. Tanda-tanda terletak pada setiap kata yang kemudian dirangkai menjadi baris kalimat yang menandakan bahwa dalam penanda “Tapi kamu tak cinta aku” merupakan wujud dari petanda yang disampaikan dengan bentuk tulisan yang menjadi lirik lagu sehingga menjadikan sebuah tanda yang bermakna menjadi

“Tapi kamu tak cinta aku”.

Langue-nya terletak pada setiap kata yang tersusun dari baris kalimat pada

song pertama baris kedua ”Tapi kamu tak cinta aku”, yaitu ”Tapi”; ”Kamu”; ”Tak”; ”Cinta”; ”Aku”. Parole-nya sendiri terletak pada kalimat yang menjadi sebuah baris pada lirik lagu tersebut, yaitu ”Tapi kamu tak cinta aku”. Pada baris

Tapi kamu tak cinta aku” merupakan sebuah baris kalimat yang tersusun oleh sekumpulan tanda dari kata ”Tapi”; ”Kamu”; ”Tak”; ”Cinta”; ”Aku”. Sehingga menghasilkan sebuah baris kalimat “Tapi kamu tak cinta aku” yang kemudian menghasilkan sebuah tanda yang dapat dimaknai. Baris kalimat “Tapi kamu tak cinta aku” tidak akan menjadi “Tapi kamu tak cinta aku” tanpa adanya sekumpulan tanda dari kata-kata ”Tapi”; ”Kamu”; ”Tak”; ”Cinta”; ”Aku”, dan hal tersebut tidak akan menjadi sebuah tanda yang bermakna dalam baris kalimat, karena tidak adanya sebuah kata yang membentuk sebuah kalimat.

Berdasarkan petanda, penanda, parole, langue-nya baris kalimat pada song

pertama baris kedua ”Tapi kamu tak cinta aku” mempunyai makna sebagai berikut:

a. Tapi: Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia “tapi” sama dengan “tetapi” yang berarti kata penghubung intrakalimat untuk menyatakan hal yang agak bertentangan atau tidak selaras; (meskipun..); namun. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:941).

b. Kamu: Merupakan kata ganti orang kedua tunggal; kata ganti persona kedua jamak. ”Kamu” disini yang dimaksud adalah perempuan sebagai orang kedua, seperti ”Kamu” yang terdapat pada song pertama baris kesatu.

c. Tak: Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia “tak” sama dengan “tidak” yang berarti menyatakan pengingkaran; penolakan; penyangkalan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:943)

d. Cinta: Suka sekali; sayang benar; kasih sekali; terpikat (antara laki-laki dan perempuan); ingin sekali; berharap sekali; susah hati (khawatir). Seperti yang terdapat pada song pertama baris kesatu.

e. Aku: pronomina pertama tunggal (biasanya dipakai dalam percakapan yang akrab, seperti antara kawan sepermainan atau sekampung, adik dan kakak, orang tua terhadap anaknya, juga dalam doa); diri sendiri. “Aku” yang dimaksud adalah laki-laki, seperti “Aku” yang terdapat pada song pertama baris kesatu.

Secara keseluruhan, sekumpulan tanda dari baris kalimat pada song

pertama baris kedua ”Tapi kamu tak cinta aku” mempunyai makna yaitu ungkapan dari seorang laki-laki bahwa perasaannya tidak dibalas oleh perempuan yang dicintainya.

4. Song Pertama Baris Ketiga

“Ku tak pernah tahu apa salahku”

Pada baris tersebut terdapat sebuah penanda dan petanda yang kemudian menghasilkan sebuah tanda, bahwa terdapat konsep mental yaitu sebuah petanda yang kemudian dituliskan menjadi sebuah teks yang merupakan sebuah penanda. Tanda-tanda terletak pada setiap kata yang kemudian dirangkai menjadi baris kalimat yang menandakan bahwa dalam penanda “Ku tak pernah tahu apa salahku” merupakan wujud dari petanda yang disampaikan dengan bentuk tulisan yang menjadi lirik lagu sehingga menjadikan sebuah tanda yang bermakna menjadi “Ku tak pernah tahu apa salahku”.

Langue-nyaterletak pada setiap kata yang tersusun dari baris kalimat pada

song pertama baris ketiga “Ku tak pernah tahu apa salahku”, yaitu ”Ku”; ”Tak”; ”Pernah”; ”Tahu”; ”Apa”; ”Salah”; “Ku”. Parole-nya sendiri terletak pada kalimat yang menjadi sebuah baris pada lirik lagu tersebut, yaitu ”Ku tak pernah tahu apa salahku”. Pada baris “Ku tak pernah tahu apa salahku” merupakan sebuah baris kalimat yang tersusun oleh sekumpulan tanda dari kata ”Ku”; ”Tak”; ”Pernah”; ”Tahu”; ”Apa”; ”Salah”; “Ku”. Sehingga menghasilkan sebuah baris kalimat “Ku tak pernah tahu apa salahku” yang kemudian menghasilkan sebuah tanda yang dapat dimaknai. Baris kalimat “Ku tak pernah tahu apa salahku”tidak akan menjadi “Ku tak pernah tahu apa salahku” tanpa adanya sekumpulan tanda dari kata-kata ”Ku”; ”Tak”; ”Pernah”; ”Tahu”; ”Apa”; ”Salah”; “Ku”, dan hal tersebut tidak akan menjadi sebuah tanda yang bermakna dalam baris kalimat, karena tidak adanya sebuah kata yang membentuk sebuah kalimat.

Berdasarkan petanda, penanda, parole, langue-nya baris kalimat pada song

pertama baris ketiga “Ku tak pernah tahu apa salahku” mempunyai makna sebagai berikut:

a. Ku: Merupakan kata ganti orang pertama yang dapat berdiri sendiri. ”Ku” disini yang dimaksud adalah perempuan sebagai orang kedua, seperti ”Ku” yang terdapat pada song pertama baris ke satu.

b. Tak: Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia “tak” sama dengan “tidak” yang berarti menyatakan pengingkaran; penolakan; penyangkalan, seperti kata “Tak” yang terdapat pada song pertama baris kedua

c. Pernah: Berarti sudah menjalani (mengalami); adakalanya; kunjung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:674)

d. Tahu: Berarti mengerti sesudah melihat (menyaksikan, mengalami); kenal (akan); mengenal; mengindahkan; memperdulikan; mengerti; berpengertian; pandai; insaf; sadar; pernah. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:884).

e. Apa: Yakni kata tanya yang menanyakan sesuatu. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:44).

f. Salah: Berarti tidak benar; keliru; menyimpang dari yang seharusnya; tidak mengena sasaran; cela; kekeliruan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:770).

g. Ku: Merupakan kata ganti orang pertama yang dapat berdiri sendiri. ”Ku” disini yang dimaksud adalah perempuan sebagai orang kedua, seperti ”Ku” yang terdapat pada song pertama baris kesatu.

Secara keseluruhan, sekumpulan tanda dari baris kalimat pada song

pertama baris ketiga ”Ku tak pernah tahu apa salahku” mempunyai makna yaitu ungkapan dari seorang laki-laki yang tidak mengerti apa kekeliruan yang telah dilakukannya.

5. Song Pertama Baris Keempat

“Hingga kamu tak suka aku”

Pada baris tersebut terdapat sebuah penanda dan petanda yang kemudian menghasilkan sebuah tanda, bahwa terdapat konsep mental yaitu sebuah petanda

yang kemudian dituliskan menjadi sebuah teks yang merupakan sebuah penanda. Tanda-tanda terletak pada setiap kata yang kemudian dirangkai menjadi baris kalimat yang menandakan bahwa dalam penanda “Hingga kamu tak suka aku”

merupakan wujud dari petanda yang disampaikan dengan bentuk tulisan yang menjadi lirik lagu sehingga menjadikan sebuah tanda yang bermakna menjadi “Hingga kamu tak suka aku”.

Langue-nya terletak pada setiap kata yang tersusun dari baris kalimat pada

song pertama baris keempat ”Hingga kamu tak suka aku”, yaitu ”Hingga”; ”Kamu”; ”Tak”; ”Suka”; ”Aku”. Parole-nya sendiri terletak pada kalimat yang menjadi sebuah baris pada lirik lagu tersebut, yaitu ”Hingga kamu tak suka aku”. Pada baris “Hingga kamu tak suka aku” merupakan sebuah baris kalimat yang tersusun oleh sekumpulan tanda dari kata ”Hingga”; ”Kamu”; ”Tak”; ”Suka”; ”Aku”. Sehingga menghasilkan sebuah baris kalimat “Hingga kamu tak suka aku” yang kemudian menghasilkan sebuah tanda yang dapat dimaknai. Baris kalimat “Hingga kamu tak suka aku” tidak akan menjadi “Hingga kamu tak suka aku”

tanpa adanya sekumpulan tanda dari kata-kata ”Hingga”; ”Kamu”; ”Tak”; ”Suka”; ”Aku”, dan hal tersebut tidak akan menjadi sebuah tanda yang bermakna dalam baris kalimat, karena tidak adanya sebuah kata yang membentuk sebuah kalimat.

Berdasarkan petanda, penanda, parole, langue-nya baris kalimat pada song

pertama baris keempat “Hingga kamu tak suka aku” mempunyai makna sebagai berikut:

a. Hingga: Berarti batas penghabisan; sampai; sampai menjadi (sampai pada keadaan). (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:309).

b. Kamu: Merupakan kata ganti orang kedua tunggal; kata ganti persona kedua jamak. ”Kamu” disini yang dimaksud adalah perempuan sebagai orang kedua, seperti ”Kamu” yang terdapat pada song pertama baris kesatu.

c. Tak: Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia “tak” sama dengan “tidak” yang berarti menyatakan pengingkaran; penolakan; penyangkalan, seperti kata “Tak” yang terdapat pada song pertama baris kedua.

d. Suka: Berarti perasaan senang (girang dalam hati); mau; sudi; rela; setuju; menaruh simpati; manaruh kasih; kasih sayang; cinta. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:864).

e. Aku: pronomina pertama tunggal (biasanya dipakai dalam percakapan yang akrab, seperti antara kawan sepermainan atau sekampung, adik dan kakak, orang tua terhadap anaknya, juga dalam doa); diri sendiri. “Aku” yang dimaksud adalah laki-laki, seperti “Aku” yang terdapat pada song pertama baris kesatu.

Secara keseluruhan, sekumpulan tanda dari baris kalimat pada song

pertama baris keempat ”Hingga kamu tak suka aku” mempunyai makna yaitu ungkapan dari seorang laki-laki yang tidak mengerti mengapa perempuan tersebut tidak menaruh rasa sayang padanya.

6. Song Pertama Baris Kelima

Pada baris tersebut terdapat sebuah penanda dan petanda yang kemudian menghasilkan sebuah tanda, bahwa terdapat konsep mental yaitu sebuah petanda yang kemudian dituliskan menjadi sebuah teks yang merupakan sebuah penanda. Tanda-tanda terletak pada setiap kata yang kemudian dirangkai menjadi baris kalimat yang menandakan bahwa dalam penanda “Tak mau aku” merupakan wujud dari petanda yang disampaikan dengan bentuk tulisan yang menjadi lirik lagu sehingga menjadikan sebuah tanda yang bermakna menjadi “Tak mau aku”.

Langue-nya terletak pada setiap kata yang tersusun dari baris kalimat pada

song pertama baris keempat ”Tak mau aku”, yaitu ”Tak”; ”Mau”; ”Aku”. Parole -nya sendiri terletak pada kalimat yang menjadi sebuah baris pada lirik lagu tersebut, yaitu ”Tak mau aku”. Pada baris “Tak mau aku” merupakan sebuah baris kalimat yang tersusun oleh sekumpulan tanda dari kata ”Tak”; ”Mau”; ”Aku”. Sehingga menghasilkan sebuah baris kalimat “Tak mau aku” yang kemudian menghasilkan sebuah tanda yang dapat dimaknai. Baris kalimat “Hingga kamu tak suka aku” tidak akan menjadi “Tak mau aku” tanpa adanya sekumpulan tanda dari kata-kata ”Tak”; ”Mau”; ”Aku”, dan hal tersebut tidak akan menjadi sebuah tanda yang bermakna dalam baris kalimat, karena tidak adanya sebuah kata yang membentuk sebuah kalimat.

Berdasarkan petanda, penanda, parole, langue-nya baris kalimat pada song

pertama baris keempat “Tak mau aku” mempunyai makna sebagai berikut:

a. Tak: Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia “tak” sama dengan “tidak” yang berarti menyatakan pengingkaran; penolakan; penyangkalan, seperti kata “Tak” yang terdapat pada song pertama baris kedua.

b. Mau: Berarti sungguh-sungguh suka akan; hendak; maksud. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:567).

c. Aku: pronomina pertama tunggal (biasanya dipakai dalam percakapan yang akrab, seperti antara kawan sepermainan atau sekampung, adik dan kakak, orang tua terhadap anaknya, juga dalam doa); diri sendiri. “Aku” yang dimaksud adalah laki-laki, seperti “Aku” yang terdapat pada song pertama baris kesatu.

Secara keseluruhan, sekumpulan tanda dari baris kalimat pada song

pertama baris kelima ”Tak mau aku” mempunyai makna yaitu suatu ungkapan dari seorang laki-laki yang tidak mengerti mengapa ia tidak dikehendaki.

Pada baris kalimat yang terdapat pada song pertama baris keempat yaitu ”Hingga kamu tak suka aku” tidak dapat dimaknai secara utuh, oleh karena itu untuk mendapatkan makna yang utuh harus digabungkan dengan baris kalimat selanjutnya yaitu ”Tak mau aku”. Makna yang terkandung secara keseluruhan dari kedua baris kalimat tersebut yaitu suatu ungkapan bahwa perempuan tersebut sampai tidak menaruh rasa sayang dan tidak menghendaki laki-laki ini.

Suatu paragraf dalam sebuah teks lagu terdiri dari beberapa baris kalimat yang disebut bait. Bait pertama dalam lirik lagu ”Selir Hati” yaitu song pertama yang terdiri dari lima baris kalimat, yaitu baris kesatu berupa kalimat ”Aku cinta kamu”, baris kedua berupa kalimat ”Tapi kamu tak cinta aku”, baris ketiga berupa kalimat ”Ku tak tahu apa salahku”,baris keempat berupa kalimat ”Hingga kamu tak suka aku”, baris ke lima berupa kalimat “Tak mau aku”. Sehingga untuk mendapatkan makna seutuhnya peneliti akan memaknai satu bait song pertama. Berdasarkan makna yang didapat pada setiap baris kalimat pada song pertama

maka dapat disimpulkan makna seutuhnya, yaitu suatu ungkapan rasa sayang seorang laki-laki terhadap lawan jenis atau perempuan tetapi perempuan tersebut tidak memiliki rasa sayang terhadapnya. Ia tidak mengetahui kekeliruan yang ia perbuat sampai-sampai perempuan tersebut tidak menaruh rasa sayang padanya dan tidak menghendakinya.

7. Song Kedua Baris Kesatu

”Mungkin di matamu”

Pada baris tersebut terdapat sebuah penanda dan petanda yang kemudian menghasilkan sebuah tanda, bahwa terdapat konsep mental yaitu sebuah petanda yang kemudian dituliskan menjadi sebuah teks yang merupakan sebuah penanda. Tanda-tanda terletak pada setiap kata yang kemudian dirangkai menjadi baris kalimat yang menandakan bahwa dalam penanda “Mungkin di matamu” merupakan ujud dari petanda yang disampaikan dengan bentuk tulisan yang menjadi lirik lagu sehingga menjadikan sebuah tanda yang bermakna menjadi

“Mungkin di matamu”.

Langue-nya terletak pada setiap kata yang tersusun dari baris kalimat pada

song kedua baris kesatu “Mungkin di matamu”, yaitu ”Mungkin”; ”Di”; ”Mata”; “Mu”. Parole-nya sendiri terletak pada kalimat yang menjadi sebuah baris pada lirik lagu tersebut, yaitu ”Mungkin di matamu”. Pada baris “Mungkin di matamu” merupakan sebuah baris kalimat yang tersusun oleh sekumpulan tanda dari kata ”Mungkin”; ”Di”; ”Mata”; “Mu”. Sehingga menghasilkan sebuah baris kalimat “Mungkin di matamu” yang kemudian menghasilkan sebuah tanda yang dapat dimaknai. Baris kalimat ”Mungkin di matamu” tidak akan menjadi “Mungkin di

matamu” tanpa adanya sekumpulan tanda dari kata-kata ”Mungkin”; ”Di”; ”Mata”; “Mu”, dan hal tersebut tidak akan menjadi sebuah tanda yang bermakna dalam baris kalimat, karena tidak adanya sebuah kata yang membentuk sebuah kalimat.

Berdasarkan petanda, penanda, parole, langue-nya baris kalimat pada song

kedua baris kesatu “Mungkin di matamu” mempunyai makna sebagai berikut: a. Mungkin : Berarti tidak ada atau belum tentu; barangkali; boleh jadi;

dapat terjadi; tidak mustahil. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:600)

b. Di: Berarti preposisi penunjuk tempat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:203)

c. Mata: Berarti indria (indera) untuk melihat; sesuatu yang menjadi pusat; sesuatu yang menyerupai mata (seperti lubang kecil, jala); bagian yang tajam pada alat pemotong(pada pisau, tapak); sela antara dua baris (pada mistar, derajat); pupil hitam tempat tumbuh tunas (pada dahan, ubi); yang terpenting (sumbu, pokok). (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:564).

d. Mu: Merupakan kata ganti orang kedua tunggal; kata ganti persona kedua jamak. ”Kamu” disini yang dimaksud adalah perempuan sebagai orang kedua, seperti ”Kamu” yang terdapat pada song pertama baris kesatu.

Secara keseluruhan, sekumpulan tanda dari baris kalimat pada song kedua baris kesatu ”Mungkin di matamu” mempunyai makna yaitu suatu ungkapan bahwa indra penglihatan orang kedua (perempuan) tidak ada laki-laki tersebut.

8. Song Kedua Baris Kedua

”Aku tak pantas untukmu”

Pada baris tersebut terdapat sebuah penanda dan petanda yang kemudian menghasilkan sebuah tanda, bahwa terdapat konsep mental yaitu sebuah petanda yang kemudian dituliskan menjadi sebuah teks yang merupakan sebuah penanda. Tanda-tanda terletak pada setiap kata yang kemudian dirangkai menjadi baris kalimat yang menandakan bahwa dalam penanda ”Aku tak pantas untukmu”

merupakan ujud dari petanda yang disampaikan dengan bentuk tulisan yang menjadi lirik lagu sehingga menjadikan sebuah tanda yang bermakna menjadi

”Aku tak pantas untukmu”.

Langue-nya terletak pada setiap kata yang tersusun dari baris kalimat pada

song kedua baris kedua ”Aku tak pantas untukmu”, yaitu ”Aku”; ”Tak”; ”Pantas”; ”Untuk”; ”Mu”. Parole-nya sendiri terletak pada kalimat yang menjadi sebuah baris pada lirik lagu tersebut, yaitu ”Aku tak pantas untukmu”. Pada baris ”Aku tak pantas untukmu” merupakan sebuah baris kalimat yang tersusun oleh sekumpulan tanda dari kata ”Aku”; ”Tak”; ”Pantas”; ”Untuk”; ”Mu”. Sehingga menghasilkan sebuah baris kalimat ”Aku tak pantas untukmu” yang kemudian menghasilkan sebuah tanda yang dapat dimaknai. Baris kalimat ”Aku tak pantas untukmu” tidak akan menjadi ”Aku tak pantas untukmu” tanpa adanya sekumpulan tanda dari kata-kata ”Aku”; ”Tak”; ”Pantas”; ”Untuk”; ”Mu”, dan hal tersebut tidak akan menjadi sebuah tanda yang bermakna dalam baris kalimat, karena tidak adanya sebuah kata yang membentuk sebuah kalimat.

Berdasarkan petanda, penanda, parole, langue, sintagmatik, dan paradigmatiknya, baris kalimat pada song kedua baris kedua ”Aku tak pantas untukmu” mempunyai makna sebagai berikut:

a. Aku: pronomina pertama tunggal (biasanya dipakai dalam percakapan

Dokumen terkait