• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu

C. Rencana Kegiatan Pengelolaan KPHP Lakompa

2. Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu

Wilayah tertentu adalah wilayah hutan yang situasi dan kondisinya belum menarik bagi pihak ketiga atau belum diminati oleh pihak ketiga untuk mengembangkan usaha pemanfaatanya. Wilayah kelola KPHP Lakompa unit III yang belum diminati oleh investor akan dikelola sendiri sesuai dengan fungsi hutan dan potensinya. Pemanfaatan pada Wilayah tertentu akan dilaksanakan setelah KPHP Lakompa berbentuk Badan Layanan Umum (BLU) dan mendapat penunjukan dari Menteri Kehutanan.

Rencana Kegiatan Pemanfaatan Pada Wilayah Tertentu selama jangka 2015-2024 di KPHP Lakompa per kegiatan disajikan pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2. Rekapitulasi rencana Kegiatan Pemanfaatan Pada Wilayah Tertentu

KPH Lakompa jangka 2015-2024.

No Uraian Kegiatan Target

(satuan)

Anggaran (Rp)

a. Inventarisasi hutan pada wilayah tertentu

pm Pm

b. Prakondisi KPHP menjadi Badan Layanan

Umum ( BLU)

RPHJP KPHP Model Lakompa 2015 – 2024 V-102

Sasaran Kawasan Hutan Wilayah Tertentu dapat meningkatnya usaha pemanfaatan hutan yang lestari, berkelanjutan pada wilayah tertentu untuk menciptakan peluang kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan PAD serta kontribusi sector kehutanan terhadap peningkatan devisa Negara. Sedangkan prioritas arah kebijakan yaitu :

1. Pemetaan dan penetapan jenis dan bentuk pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu yang memenuhi standard kelestarian dan keberlanjutan.

2. Pedoman operasional manual pemanfaatan hutan wilayah tertentu Kegiatan Pokok Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu yaitu :

1. Rapat koordinasi/konsultasi bertujuan untuk melakukan pembahasan dan penetapan jenis dan bentuk, lokasi pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu sehingga pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu diterima dan diakui secara legal oleh seluruh pemangku kepentingan dan pemanfaat. 2. Pemetaan dan tata batas lokasi pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu,

yang bertujuan untuk menentukan tata batas wilayah kelola menurut jenis dan bentuk peruntukan kawasan tertentu.

3. Pengembangan tanaman hutan pola agroforestri berbasis masyarakat local, pengembagan dan penelitian agroforestri, pembuatan hutan untuk kebutuhan fasilitas umum, konservasi lingkungan dan ekowisata, budidaya tanaman, pemungutan hasil hutan Kayu, dan HHBK (Rotan dan madu) dan bukan hasil hutan (Jagung), kebun benih, dan aneka pengembangan usaha kehutanan.

4. Penyusunan manual operasional pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu (prosedur perizinan dan operasional lapangan) sesuai jenis dan bentuk pemanfaatannya, yang bertujuan untuk mengatur pelaksanaan tata kelola pemanfaatan kawasan hutan agar dapat dioperasionalkan dengan baik dan tepat serta semua pihak memperolah jaminan atas hak dan kewajiban. 5. Pelaksanaan studi kelayakan dan Amdal pemanfaatan potensi penjualan

tegakan dan jenis pemanfaatan lainnya, bertujuan untuk mengetahui apakah bentuk dan jenis pemanfaatan hutan pada kawasan tertentu layak (memberi keuntungan) secara ekonomi dengan resiko dampak lingkungan yang relative

RPHJP KPHP Model Lakompa 2015 – 2024 V-103

kecil, dan dapat dikendalikan dengan teknologi yang sederhana dan biaya yang relative murah.

6. Penyusunan buku profil dan media informasi mengenai jenis dan bentuk pemanfaatan hutan wilayah tertentu, bertujuan untuk menyiapkan salah satu media informasi pengembangan usaha investasi pada sector kehutanan KPHP Lakompa.

Wilayah tertentu pada KPH Lakompa memiliki luas22.297,91Ha yang didalamnya setidaknya terdapat 3 blok yang direncanakan akan menjadi wilayah yang akan dikelola oleh KPH Lakompa ke depannya baik dengan pola swakelola maupun dengan kemitraan atau dengan investor, masyarakat ataupun pihak lain yang berminat. Selengkapnya sebaran spasial, kelas perusahaan dan rencana program kegiatan pada wilayah tertentu KPH Lakompa di sajikan pada tabel di bawah ini.

RPHJP KPHP Model Lakompa 2015 – 2024 V-104 Tabel5.3. Pembagian Blok dan Penentuan Wilayah Tertentu.

FungsiHutan Blok Izin/Pemanfaatan/

Penggunaan Luas (Ha)

1 2 3 4

HL 1. Inti -Untuk perlindungan tata air, Perlindungan ekosistem dan penyerapan

karbon

3.570,16

2. Blok Khusus - Kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) 2.281,81

3. Pemanfaatan - Wilayah tertentu untuk Pemungutan HHBK (Rotan, getah pinus dan Madu), perlindungan ekosistem, pemanfaatan jasa lingkungan dan penyerapan karbon

6.642,98

HP dan HPT 1. Pemanfaatan HHK-HT (HP) - Wilayah tertentu untuk Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman (Tanaman jati)

10.276,16

2. Pemanfaatan HHK-HA (HPT) - Wilayah tertentu untuk pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam (HHK –HA) , pemanfaatan Hasil Hutan kayu Hutan Alam Restorasi Ekosistem (HHK-HA/RE).

3.190,01

3. Pemberdayaanmasyarakat (HPT/HP)

- PemanfaatanHHBK (Rotan, getah pinus, dan Madu) dan lain-lain melalui skema Hutan Desa (HD), Hutan Kemasyarakatan (HKm), Hutan Tanaman Rakyat (HTR).

RPHJP KPHP Model Lakompa 2015 – 2024 V-105

Tabel 5.4. Sebaran Lokasi Wilayah Tertentu Dan Rencana Program Kegiatan Pada Wilayah Tertentu KPHPLakompa.

No AraHan Blok Kelas PerusaHaan Program Rencana Kegiatan

1 2 3 4 5

1 Blok Pemanfaatan HHK-HA (HPT)

Kelas Perusahaan Produksi Hutan Alam

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu - Hutan Alam (HHK – HA)

Pemanfaatan HHK – HA dan HHK – HA/RE

2. Blok Pemanfaatan HHK-HT (HP)

Kelas Perusahaan Produksi Hutan Tanaman

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Hutan Tanaman (HHK – HT)

Pemanfaatan HHK – HT dengan membuka peluang kerjasama/kemitraan dengan Investor dalam Pembangunan Hutan Tanaman Jati

3. Blok Pemanfaatan (HL)

Kelas Perusahaan HHBK dan Jasa Lingkungan

Pemungutan HHBK dan pemanfaatan jasa lingkungan

Pemungutan HHBK dan pemanfaatan jasa lingkungan dengan membuka peluang kerajasama/kemitraan.

RPHJP KPHP Model Lakompa 2015 – 2024 V-106

Prioritas kegiatan pada pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu di dalam wilayah KPH Lakompa direncanakan pada pengembangan 3 (tiga) core bisnis di wilayah-wilayah blok yang telah ditentukan. Pengembangan usaha tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pengelolaan dan Pengembangan Hutan Tanaman Jati (commercial supertic)

2. Pengelolaan dan Pengembangan Usaha HHBK(Rotan, getah pinus, dan Madu) dan pengembangan usaha pertanian (Jagung).

3. Pengelolaan Jasa lingkungan Ekowisata

Tabel 5.5.Prioritas Kegiatan Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu di Wilayah KPH Lakompa.

No Jenis Usaha Blok Arahan Pencapaian

1 Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Hutan Tanaman Jati Unggul Nusantara (Commercial supertic) :

Wilayah tertentu

Terbentuknya Usaha dan Kelembagaan Pengelola Hutan Tanaman Jati Unggulan Nusantara

2 Pengelolaan dan Pengembangan Usaha HHBK(Rotan, getah pinus, dan Madu) dan pengembangan usaha pertanian (Jagung).

Wilayah

Tertentu • Terbentuknya Usaha Pengelolaan HHBK • Terbangun usaha tanaman HHBK untuk mendukung bahan baku industri produk pengolahan HHBK

• Terbentuknya usaha pengeloaan Jagung

• Terbentuknya usaha pengembangan pertanian (Tanaman Jagung)

3

Pengelolaan Jasa lingkungan Ekowisata

Wilayah Tertentu

Termanfaatkannya jasa lingkungan Sumber: Hasil analisis potensi di lapangan, 2013.

Selanjutnya untuk melaksanakan program-program kerja yang telah diuraikan di atas maka terdapat beberapa kegiatan strategis yang perlu dilakukan dalam pemanfaatan wilayah tertentu pada KPH Lakompa Periode 2015 – 2024. Selengkapnya disajikan pada table di bawah ini :

Tabel 5.6. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Strategis Pemanfaatan Pada Wilayah Tertentu KPH Lakompa dan Target Capainnya.

No Uraian Kegiatan Target pencapaian

1 Inventarisasi hutan pada

wilayah tertentu Tahun I • Diperoleh data potensi baik kayu maupun non kayu • Diketahuinya penyebaran kelas diameter berbagai jenis tegakan komersil dan non komersil.

2 Penataan hutan dan penetapan areal kelola pemanfaatan wilayah

• Ditetapkannya batas dan luas areal pemanfaatan, blok, petak dan anak petak pada areal pemanfaatan wilayah tertentu yang dikelola KPHP

RPHJP KPHP Model Lakompa 2015 – 2024 V-107

tertentu KPHP Tahun II • Berdasarkan Hasil inventarisasi dan penataan tersebut dapat dilakukan pengaturan hasil berdasarkan etat luas dan berdasarkan etat volume

3 Prakondisi KPHP menerapkan pola Pengelolaan Badan Layanan Umum(BLU) Tahun I

• Penunjukan KPHP Lakompa mengelola wilayah tertentu oleh Mentri

• Penetapan KPHP sebagai lembaga yang menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD ) oleh Gubernur

4 Pembuatan Buisinessplan dan Penentuan kelas perusahaan (KP)

Tersusunnya Buku Buisinessplan dan Master plan Terbentuknya kelas perusaHaan HHK , HHBK , JASLING 5 Oprasionalisasi

Pengusahaan Hutan Tanaman dan Hutan Alam Tahun I

• Terlaksananya kegiatan Pengusahaan Hutan Tanaman pada areal wilayah tertentu

• Terbangunnya kemitraan dan kerjasama dengan investor dan atau masyarakat dalam kegiatan Pengusahaan Hutan • Tersusunnnya buku Renstra Buisiness

• Tersusunnya RKT/bagan kerja

• Terbentuknya Operasionalisasi produksi dan pemasaran. 6 Operasionalisasi Usaha

Ekowisata alam air terjun

• Terlaksananya kegiatan Usaha ekowisata alam terbuka air terjun

• Terbangunnya kerjasama dengan investor yang tertarik sebagai mitra pada pengusahaan pariwisata tersebut.

• Tersusunnya desain atau rancangan bangunan serta tata letak prasarana dan sarana pendukung ekowisata alam air terjun • Adanya mekanisme pengelolaan wisata yang jelas dengan

pihak investor (apabila usaha tersebut dilakukan dengan kerjasamaan kemitraan)

7 Operasionalisasi Usaha Jasa Lingkungan Tahun I

Terlaksananya kegiatan usaha Jasling berbasis penjualan karbon pada hutan lindung