• Tidak ada hasil yang ditemukan

Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang kongkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat kompleks, maya dan di balik realitas. Karena itu, media memiliki andil untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukan hal-hal yang tersembunyi. Ketidak jelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.

123 |Teknologi, Informasi, dan Komunikasi

Bahkan dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran.

Banyak jenis ICT yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Ada yang berbasis komputer, ada yang berbasis televisi, ada yang berbasis telephone yang berbasis audio. Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Media pembelajaran audio berupa suara-suara ataupun bunyi yang berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.

Media Audio Menurut Sadiman (2005) adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal. Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai (2003) media audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar.

Dari sisi fungsi media audio menurut Sudjana dan Rivai (1990 ) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspek- aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan media audio ialah antara lain: 1) pemusatan dan mempertahankan perhatian; 2) membantu konsentrasi mengikuti pengarahan; 3) melatih daya analisis; 4) menentukan arti dan konteks; 5) memilah informasi dan

124 |Teknologi, Informasi, dan Komunikasi

gagasan; dan 6) merangkum, mengingat kembali dan menggali informasi.

Fungsi lain dari media audio adalah sebagai alat bantu bagi para pendidik, karena sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam pemanfaatannya memerlukan bantuan metode atau media lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap

dimiliki oleh pendengar yang akan membantu

keberhasilan. Baik audio maupun radio dua-duanya merupakan media pembelajaran yang berbasis suara atau bunyi. Audio berasal dari kata audible, yang artinya suara yang dapat didengarkan secara wajar oleh telinga manusia. Kemampuan mendengar telinga manusia berada pada daerah frekuensi antara 20 sampai dengan 20.000 Hertz. Di luar itu, manusia tidak mampu lagi mendengarkannya. Ketika temannya menyanyi dan membaca puisi, mereka bisa mendengarkannya dengan baik, karena frekuensi suara yang dikeluarkan oleh kedua temannya tersebut masih berada pada daerah frekuensi antara 20 hingga 20.000 hertz. Sebailknya ketika melihat sekawanan semut yang sedang berjalan mereka tidak mendengarkan apa-apa, padahal sebenarnya gerakan semut tersebut juga mengeluarkan bunyi, hanya saja frekuensi bunyi yang dikeluarkannya di bawah 20 hertz, sehingga telinga kita tidak mampu mendengarkannya. Demikian pula ketika diminta untuk mendengarkan bunyi gerakan evolusi maupun revolusi bumi, telinga kita juga tidak mampu mendengarkannya, hal ini karena frekuensi suara yang dikeluarkannya melebihi 20.000 hertz, sehingga kita tidak mampu untuk menangkap bunyi dari gerakan bumi yang kita tempati ini.

125 |Teknologi, Informasi, dan Komunikasi

Kaitannya Audio sebagai media pembelajaran, maka suara-suara ataupun bunyi direkam dengan menggunakan alat perekam suara, kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutar. Pengembangan dan pemanfaatan sumber belajar yang dapat menunjang dan mempermudah kegitan pembelajaran, merupakan upaya yang perlu dilakukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran melalui pengembangan model pemanfaatan program kaset audio interaktif.

Gambar 32. Pembelajaran melalui media audio Program kaset audio interaktif ini di desain sedemikian rupa sehingga peserta didik di mungkinkan dapat terlibat secara aktif dan terus-menerus berinteraksi dengan guru radio. Mengingingat pembelajaran yang harus selalu bersifat interaktif. Artinya peserta didik dapat memberikan respons setelah mendengarkan program program audio. Misalnya mengerjakan tugas latihan, mengucapkan dan sebagainya.

126 |Teknologi, Informasi, dan Komunikasi

Media audio juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe pebelajar, dan setiap ranah: kognitif, afektif, psikomotorik, dan interpersonal. Pada ranah kognitif, pebelajar bisa mengobservasi rekreasi dramatis dari kejadian sejarah masa lalu dan rekaman aktual dari peristiwa terkini, karena unsur warna, suara dan gerak di sini mampu membuat karakter berasa lebih hidup.

Program audio mempunyai hubungan dengan tujuan pembelajaran kognitif, psikomotorik dan afektif, yakni 1) tujuan kognitif, audio dapat digunakan untuk mengajar pengenalan kembali dan pembedaan rangsang audio yang relevan; 2) tujuan psikomotor, program audio dapat digunakan untuk mengajar keterampilan verbal; dan 3) tujuan afektif, suara mungkin dapat diciptakan oleh musik latar, efek suara, suara narator. Program kaset audio interaktif dapat dimanfaatkan di dalam kelas di bawah dibawah bimbingan guru. Program yang di kemas di dalam kaset auidio ini memungkinkan peserta didik dapat belajar, baik secara individual maupun kelompok dengan atau tanpa bimbingan guru, berinteraksi engan program media audio pembelajaran. Interaksi peserta didik dapat berupa respons secara verbal terhadap latihan yang diberikan program audio. Selain itu, interaksi peserta didik juga dapat bersifat fisik, antara lain misalnya: menuliskan respons, menggerakkan anggota badan atau fisik, atau melakukan eksperimen yang di tuntun langsung oleh program audio.

Di dalam program kaset audio, di sediakan tempo (jeda) sehingga para peserta didik mempunyai waktu yang memadai untuk melakukan berbagai perintah yang di sampaikan oleh program audio. Setiap program audio diawali dengan musik

127 |Teknologi, Informasi, dan Komunikasi

yang dapat mendorong terciptanya interaksi para peserta didik dengan program audio.

Adapun kelebihan pemanfaatan media kaset audio dalam kegiatan pembelajaran, antara lain sebagai berikut: 1) dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume; 2) dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa di pakai lagi; 3) dapat di gunakan sesuai jadal pelajaran yang ada; 4) dapat menyajikan kegiatan-kegiatan di luar sekolah (hasil wawancara, rekaman kegiatan, dll); 5) dapat memberikan efisiensi dalam pembelajaran bahasa; 6) penyajian sepenuhnya di control oleh penyaji; 7) biaya produksi dan penggandaannya relatif murah; dan 8) peralatannya juga paling murah dibanding dengan media audio visual lainnya. Sedangkan kelemahan kaset audio, antara lain sebagai berikut: 1) daya jangkauannya terbatas; 2) biaya jadi mahal apabila ingin disebarluaskan