• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Analisis Data

1. Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia

Dari hasil penelitian selanjutnya dilakukan analisis terhadap data mengenai pemanfaatan multimedia dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran fiqh kelas 9 A dan E MTs Negeri Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Analisis ini dilakukan berdasarkan teori-teori yang telah dibahas di bab II.

Dunia pendidikan dipandang sangatlah penting dalam kehidupan, agar pendidikan berjalan dengan baik seorang guru dituntut untuk bisa kreatif dan inovatif dalam hal menyampaikan materi dalam pelajaran. Dengan kemajuan teknologi saat ini guru harus bisa memanfaatkan teknologi yang ada seperti multimedia berbasis komputer. Multimedia itu sendiri penyatuan dua atau lebih komunikasi seperti teks, grafik, animasi, audio, dan video untuk menyampaikan suatu informasi agar lebih menarik, sehingga dengan memanfaatkan multimedia guru menjadi lebih mudah dalam menyampaikan pelajaran karena terdapat nilai praktis yang diperoleh. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Munir (2012:2).

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Musfiqon (2012:186) penggunaan multimedia dalam pembelajaran telah terbukti efektif dan efesien, selain membantu guru dalam menyiapkan materi pelajaran juga membuat siswa menjadi tertarik dalam mengikuti pembelajaran, serta multimedia memiliki fungsi dalam pembelajaran disamping untuk

47

membangkitkan motivasi belajar, menambah kegembiraan siswa, menambah keserasian dalam penerimaan informasi serta mengubah yang mulanya abstrak menjadi konkret. Hal serupa juga disampaikan oleh ibu Noor Farida dan Murodi Sabikin selaku guru fiqh di madrasah tersebut bahwa:

“Ya sebenarnya pembelajaran Fiqh dengan menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia bisa dikatakan sebagai suatu langkah untuk meningkatkan prestasi siswa. Pelaksanaan KBM dengan menggunakan multimedia telah menjadikan siswa lebih aktif dan responsif terhadap apa yang sedang dipelajari. Selain itu dengan menggunakan multimedia juga membantu pemahaman siswa akan hal-hal yang abstrak maupun konkret. Kalau kondisi ini terus berlangsung maka memungkinkan bahwa mutu siswa juga akan meningkat menjadi semakin baik. Dan pada akhirnya sekolah akan berhasil mencetak kader-kader penerus bangsa yang baik pula.” (Wawancara tgl. 12 Februari 2018 jam 10.30 WIB di sekolah)

“Alhamdulillah dengan adanya perangkat multimedia dalam pembelajaran anak-anak menjadi lebih paham akan materi yang diajarkan karena pembelajaran bukan hanya sebatas mendengarkan “audio” tapi juga langsung melihat “visual” terutama dalam pembelajaran yang berbasis cerita, seperti dalam pelajaran fiqh pasti akan sangat terbantu sekali proses penyampaian materinya dan juga siswa antusias dengan pelajaran karena mereka seakan-akan menonton film sambil belajar.” (Wawancara tgl. 13 Februari 2018 jam 10.30 WIB di sekolah).

Dengan pembelajaran menggunakan multimedia akan mempermudah dalam proses belajar mengajar karena multimedia mempunyai berbagai keuntungan yang telah dijelaskan diatas dan sudah sesuai dengan yang diharapkan MTs N Semarang yaitu pembelajaran yang efektif dan efisien. Berdasarkan penelitian terhadap dua orang guru mata pelajaran fiqh, beliau menggunakan multimedia untuk menyampaikan materi pelajaran dengan tampilan power point, yang materi pelajaranya sudah diringkas dari buku paket dan sumber-sumber lainya kemudian diberikan video tentang materi

48

yang diajarkan. Pembelajaran menggunakan multimedia akan menjadi lebih ringkas dan menarik sehingga siswa akan nampak senang dalam belajar dan juga mempermudahkan siswa dalam menerima pelajaran mengingat multimedia dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang, waktu dan juga memperjelas materi pelajaran. Sehingga disinilah penggunaan multimedia sangat penting dalam proses belajar mengajar. Seperti yang disampaikan oleh bapak Murodi Sabikin bahwa:

“Alhamdulillah sangat efektif sekali, dalam pembelajaran menggunakan media, seperti yang telah saya katakan tadi, anak-anak menjadi semakin antusias dalam mengikuti pembelajaran, bahkan anak-anak yang dalam kategori kurang berminat ketika mengikuti pembelajaran akan menjadi semakin tertarik dalam mengikuti pembelajaran, karena memang ini zamannya mereka, jadi ya dengan adanya multimedia dalam proses belajar mengajar sangat membantu mereka dalam memahami pembelajaran buktinya banyak dari para siswa nilai dan moralnya naik setelah pembelajaran dilaksanakan menggunakan multimedia.” (Wawancara tgl. 13 Februari 2018 jam 10.30 WIB di sekolah).

Saat proses pembelajaran dengan multimedia berjalan ketertarikan belajar siswa terlihat dengan siswa yang aktif dan senang, karena memberikan pengalaman yang baru dan menyenangkan bagi siswa atau guru, maka disitulah keberhasilan dan termotivasinya siswa dalam belajar. Bahkan siswa menunjukkan belajar dengan multimedia menjadi lebih menarik dan pelajaran mudah untuk diingat. Hal ini sesuai dengan manfaat multimedia yang dikemukakan oleh Nana dan Ahmad (2000:2). Multimedia memudahkan guru dalam penyampaian materi, seperti materi pelajaran yang susah untuk dipahami dapat dijelaskan dan diuraikan dengan menggunakan multimedia. Sehingga siswa yang sulit dalam memahami materi tersebut dapat mudah memahaminya, dan juga

49

mengingat manfaat multimedia (Nana dan Ahmad, 2000:2) dalam pembelajaran yaitu bahan atau materi pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.

Dari uraian diatas bahwa, multimedia bukanlah pengganti dari seorang guru tetapi multimedia sebagai alat yang membantu guru dalam penyampaian materi pelajaran. Guru pelajaran fiqh di MTs Negeri Semarang sudah menggunakan multimedia dan mengajak siswa lebih aktif dengan memberikan tugas secara kelompok dan mencari jawaban dengan meggunakan buku dan internet, agar siswa juga tetap mengikuti perkembangan teknologi. Hasil dari observasi dan wawancara dengan guru bahwa belajar dengan multimedia siswa terlihat atusias dan lebih terlihat aktifitas yang positif serta mampu menumbuhkan motivasi siswa karena pelajaran menjadi menarik, materi mudah diterima dan belajar dengan rasa senang, bahkan siswa banyak terlibat didalam pelajaran sehingga hasil belajar siswa pun ikut meningkat, seperti yang telah dikatakan bahwa: “Dari hasil pengamatan selama ini, hasil belajar siswa mengalami kemajuan setelah proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat nilai ulangan mereka yang mulai meningkat dari waktu kewaktu. Tidak hanya peningkatan nilai, pada akhirnya siswa juga mendapatkan suatu pengalaman belajar yang berarti selama proses pembelajaran di sekolah.” (Wawancara tgl. 12 Februari 2018 jam 10.30 WIB di sekolah).

“Seperti yang sudah saya katakan tadi, pembelajaran menggunakan multimedia pada era saat ini sangatlah membantu, banyak anak-anak yang nilainya naik, atau bahkan semangat anak dalam mempelajari pendidikan agama naik, tidak hanya pembelajaran fiqh saja tapi juga Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, SKI dll, anak sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran, bukan saja nilai dan moralnya yang naik tapi juga semangat

50

dan keinginan belajar agamanya juga naik, agaknya bagi murid-murid belajar agama dengan multimedia membuat pendidikan agama bukan hal-hal yang kuno, tapi memang harus ada dan ditaati sampai sekarang.” (Wawancara tgl. 13 Februari 2018 jam 10.30 WIB di sekolah).

Donald P.Ely dalam Sudarwan (2000:12) menyebutkan beberapa manfaat penggunaan komputer untuk pembelajaran antara lain meningkatkan produktivitas pendidikan, memberikan kemungkinan kegiatan pengajaran bersifat individual, memberi dasar yang lebih dinamis terhadap pendidikan, pengajaran yang lebih mantap, memungkinkan belajar secara seketika dan penyajian yang lebih luas. Dengan penggunaan multimedia berbasis komputer di dalam pelajaran akan menghasilkan hasil belajar yang maksimal. Penggunaan multimedia diharapkan mampu membuat siswa fokus dalam pelajaran dan mendapatkan hasil belajar yang baik.

Menurut Bloom (dalam Sudjana 2009:46) hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang dibagi menjadi tiga ranah: kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah Kognitif adalah ranah yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Melalui pembelajaran dengan menggunakan multimedia diharapkan siswa mampu memahami, menganalisa, mensintesis dan mengevaluasi materi pelajaran sehingga akan tercapai hasil kognitif yang baik. Seperti yang dikemukakan Munadi (dalam Rusman 2012:124) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain faktor instrumental, yaitu faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil

51

belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana dan guru.

Multimedia termasuk dalam faktor instrumental yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Sehingga penggunaan multimedia seperti presentasi power point dan tampilan video pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa jika sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan guru dan siswa seperti yang tercantum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dicapai bersama. Pencapaian hasil belajar yang baik tidak terlepas dari kerja keras guru dalam mendesain model pembelajaran, penyampaian materi dan juga pemilihan multimedia yang digunakan harus dapat menyampaikan tujuan pembelajaran. Efektivitas suatu multimedia dapat dikatakan efektif, jika dapat menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh guru tersebut. Seperti yang disampaikan oleh Mahmudi, 2005:92 bahwa efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan.

Dokumen terkait