• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. KEGIATAN BIDANG HEWAN

3.1.11. Pemantauan Daerah Sebar HPHK

Pemantauan daerah sebar HPHK dilakukan terhadap penyakit Avian Influenza pada Unggas dan HPHK Golongan II lainnya di Daerah Bandung, Subang dan Bogor.Pemantauan daerah sebar HPHK yang dilakukan ini menggunakan data sekunder dengan melakukan pengamatan status dan situasi HPHK secara tidak langsung dengan mengambil informasi dari instansi yang berwenang seperti BPPV dan Dinas yang membidangi fungsi kesehatan hewan di provinsi, kabupaten dan/atau kota. Informasi dan status HPHK yang diperoleh selanjutnya diverifikasi dan dikompilasi dalam bentuk Peta Status dan

Gambar 34 Volume lalulintas MP Benda Lain DM BBKP SH 2014 Gambar 33 Frekuensi lalulintas MP Benda Lain DM BBKP SH 2014

Situasi HPHK. Data yang diperoleh kemudian dilakukan tabulasi, verifikasi dan analisis kualitatif. Dari data yang didapat tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Subang Dan BPPV Subang hasil yang didapat seperti terlihat pada Tabel 9.

Data diatas didapat dengan melakukan pemeriksaan berdasarkan laporan kejadian dari warga setempat dimana semisal terjadi kasus kematian ayam mendadak warga akan melapor dan petugas akan datang dan melakukan pemeriksaan dengan Rapid Test begitupula dengan kasus penyakit lainnya.

Gambar 35 Situasi HPHK didaerah sebar Propinsi Jawa Barat Tabel 9 Situasi HPHK di Propinsi Jawa Barat

BPPV Subang melakukan pemeriksaan berdasarkan hasil surveilans yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Metode pengujian laboratorium meliputi uji PCR untuk AI, uji tanah untuk anthrax, ELISA untuk Rabies dan BVD, sedangkan Brucella dengan CFT dan RBT. Adanya metode pemeriksaan dan jumlah populasi yang diuji menyebabkan adanya perbedaan data sehingga data tersebut saling melengkapi. Menurut data dari Dinas Peternakan Provinsi Bandung dari tahun 2011-2013 untuk kasus AI cenderung sama, untuk Dinas Peternakan Bogor dari tahun 2011-2013 tidak ada kasus AI, sedangkan untuk Dinas Peternakan Kabupaten Subang terjadi peningkatan kasus AI.

Rancangan Pemantauan

Pemantauan yang dilakukan oleh Balai Besar Karantina Hewan Soekarno-Hatta diterapkan terhadap pengumpulan data-data mengenai kejadian kasus Avian Influenza di wilayah provinsi Jawa Barat dimana koordinasi mengenai data-data dilakukan dengan Dinas Peternakan terkait di wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Subang dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat.

Waktu dan Tempat

Kegiatan pemantauan dilaksanakan mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Pemantauan dilakukan dengan menganalisa data-data yang didapat mengenai HPHK golongan 2 kususnya kejadian kasus Avian Influenza sepanjang tahun 2011 sampai dengan 2013 di wilayah provinsi Jawa Barat, dimana data-data tersebut diambil dari Dinas Peternakan di wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Subang dan Dinas Provinsi Jawa Barat di Bandung.

Metoda

Metode yang digunakan dengan melakukan pengamatan status dan situasi HPHK secara tidak langsung dengan mengambil informasi dari instansi berwenang seperti BBVet/Balai Veteriner, dan Dinas yang membidangi fungsi kesehatan hewan di Propinsi, Kabupaten dan/atau Kota. Informasi status dan situasi HPHK yang telah diperoleh selanjutnya diverifikasi dan dikompilasi dalam bentuk Peta Status dan Situasi HPHK. Data yang diperoleh kemudan dilakukan tabulasi, verifikasi dan analisis kualitatif.

Hasil Pemantauan

Dari pengambilan data tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Subang dan BVet Subang hasil yang didapatsebagai berikut:

Tabel 11 Hasil Pengujian HA-HI AI Tahun 2011 Propinsi Jawa Barat

No Kabupaten Spesimen Jumlah Hasil

Positif Negatif

1. Subang Serum 170 38 132

2. Bogor Serum 160 141 19

Total 330 179 151

Persentase Positif Uji 54%

(Sumber B.Vet Subang)

Tabel 10 Lokasi Pengambilan Data

No. Nama Dinas Lokasi

1. Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat Jl. Ir. H Djuanda 358, Bandung 40135 2. Dinas Peternakan Kab. Bogor Jl. Bersih No.4 Kec. Cibinong, Bogor 3. Dinas Peternakan Kab. Subang Jl. Emo Kurnia Atmaja No.6 Subang

Tabel 13 Hasil Pengujian PCR Influenza Tipe A Tahun 2012

No Kabupaten Jenis Hewan Jumlah Hasil

Positif Negatif

1 Subang Ayam 3 2 1

Itik 26 16 10

2 Bogor Ayam 20 0 20

Unggas 12 12 0

3 Kota Bandung Ayam 10 0 10

TOTAL 523 39 484

Persentase Positif Uji 42%

(sumber B.Vet Subang) Tabel 12 Hasil Pengujian PCR Influenza Tipe A Tahun 2013

No Kabupaten Jenis Hewan Jumlah

Hasil

Positif Negatif

1 Bandung Itik 22 10 12

2 Bandung Barat Ayam 18 0 18

3 Kota Bandung Ayam 10 0 10 Entok 5 0 5 4 Bogor Ayam 11 2 9 Entok 3 0 3 5 Subang Ayam 96 0 96 Entok 10 7 3 Itik 340 20 320 TOTAL 523 39 484

Persentase Positif Uji 7%

Tabel 14 Hasil Pengujian Isolasi Avian Influenza Tahun 2013

No Kabupaten Jenis Hewan Jumlah

Hasil Positif Negatif 1 Bandung Ayam 20 0 20 Entok 5 0 5 Itik 44 20 24 2 Bandung Barat Ayam 29 0 18 Itik 5 0 5 3 Bogor Ayam 23 6 17 Entok 3 0 3 4 Subang Ayam 73 27 46 Entok 2 2 0 Itik 5 5 0 Puyuh 5 5 0 TOTAL 219 65 154

Persentase Positif Uji 30%

Gambar 37 PETA HPHK Bogor Gambar 36 PETA HPHK Subang

Tabel 15 Data Hasil Pengujian Bbvet Subang Dan Dinas Terhadap Penyakit Al Gambar 38 PETA HPHK Bandung

Dari data primer diperoleh melalui pengujian PCR/HAHI yang dilakukan oleh BBVet dan data sekunder yang diperoleh dari dinas setempat bahwa status Jawa Barat masih ditemukan kasus AI.

Pembahasan

Pemantauan daerah sebar HPHK yang dilakukan ini menggunakan data sekunder yang dilakukan dengan melakukan pengamatan status dan situasi HPHK secara tidak langsung dengan mengambil informasi dari instansi berwenang seperti Bvet Subang, dan Dinas yang membidangi fungsi kesehatan hewan di Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Subang dan Kabupaten Bogor. Informasi status dan situasi HPHK yang telah diperoleh selanjutnya diverifikasi dan dikompilasi dalam bentuk Peta Status dan Situasi HPHK. Data yang diperoleh kemudian dilakukan tabulasi, verifikasi dan analisis kualitatif.Dari pengambilan data tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Subang dan BVet Subang. Selain pemetaan terhadap Avian Influenza dilakukan pemetaan terhadap Brucellosis, Anthrax, Rabies dan BVD di Bandung, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Subang.

Berdasarkan data yang didapat diatas tingkat kejadian Avian Influenza yang didapat di Dinas berdasarkan laporan kejadian dari penduduk setempat. Misalnya untuk kasus kejadian ayam yang mati mendadak pada suatu populasi kemudian petugas datang dan melakukan pemeriksaan dengan rapid test. Demikian juga dengan kasus penyakit lainnya diperiksa berdasarkan laporan penduduk.

Untuk BVet data yang didapat berdasarkan hasil surveilens yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Metode uji pemeriksaan laboratorium meliputi uji PCR untuk AI. Adanya perbedaan metode pemeriksaan dan jumlah populasi yang di uji menyebabkan adanya perbedaan data, sehingga kedua data tersebut saling melengkapi. Menurut data dari dinas peternakan provinsi Bandung tahun 2011-2013 untuk kasus AI cenderung sama, tidak ada kenaikan. Sedangkan untuk dinas Bogor dari tahun 2011-2013 tidak ada kasus penyakit AI. Kabupaten Subang dari tahun 2011-2013 mengalami peningkatan kasus AI, kemungkinan ini karena lalu lintas unggas tak terkontrol yang cukup tinggi di daerah tersebut serta masih kurangnya sumber daya manusia yang peduli terhadap kasus ini.

Pengamanan biologis yang ketat dan pelaksanaan aspek manajemen lainnya secara optimal diperlukan untuk menghilangkan faktor pendukung atau sumber infeksi seperti unggas sakit serta ekskresi dan sekresinya. Pengamanan terhadap resevoir virus influenza seperti burung liar juga perlu ditingkatkan.

Tidak semua kabupaten/kota yang diamati dan diambil datanya mempunyai checkpoint (Pos Pengawasan Lalu Lintas Ternak). Padahal check point sangat penting sebagai sarana pengawasan lalu lintas hewan antar area yang sangat terkait dengan penyebaran penyakit. Maka ke depan sangat perlu diadakan Program Penggalakan Pengawasan Lalu Lintas Ternak (Check Point) di tiap kabupaten/ kota. Keberadaan Avian Influenza (HPAI), Swine Flu dan PRRS di dalam HPHK gol I

Avian Influenza mengalami proses mutasi yang tidak mudah diprediksi, dengan sedikit perubahan genetik dapat memunculkan perubahan sifat yang beragam sehingga dibutuhkan program penanganan yang terintegrasi dari seluruh instansi terkait

Peran serta setiap instansi pemerintah dalam mensinergiskan usaha dan upaya dalam menangani penyebaran penyakit, (Dinas Peternakan di wilayah provinsi, kota, kabupaten, Karantina di pintu pemasukan pengeluaran, Balai Penelitian dan akademik dalam optimalisasi pengujian).

Kesimpulan

Dari data yang diperoleh dari Dinas Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Subang dan Kabupaten Bogor serta Bvet Subang maka didapat pemetaan seperti diatas akan tetapi ketidak seragaman data dari Kabupaten dengan Dinas Provinsi menyebabkan kesulitan dalam melakukan analisa kejadian kasus AI dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 sehingga didapatkan pemetaan yang tidak seragam antar Dinas Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Subang dan Bogor.

Saran

Perlu ada kerjasama yang lebih intensif dengan Dinas Peternakan Kabupaten dan Propinsi pada waktu mengadakan pemantauan daerah sebar penyakit AI agar data yang diperoleh lebih menyeluruh dan lengkap.dan adanya keseragaman data dari dinas peternakan kabupaten atau kota hingga Dinas Peternakan Propinsi.

Dokumen terkait