• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

4.4 Efektivitas Program Pemuda Pelopor Tahun 2015

4.4.4 Pemantauan dan Pengembangan Program

Pemantauan program yaitu kegiatan yang dilakukan setelah dilaksanakannya

program sebagai bentuk perhatian kepada peserta program. Adapun indikator pemantauan ataupun evaluasi dari program Pemuda Pelopor :

1. Adanya pemantauan dan perbaikan progam.

Pengembangan Program Pemuda Pelopor dari tahun ke tahun harus mengalami peningkatan baik dari kualitas Pemuda Pelopor maupun keikutsertaan mewakili setiap daerahnya. Perbaikan program harus dilakukan dari tingkat yang paling atas karena di pemerintahan sebagai instansi yang melakukan tahap - tahap perencanaan dan pengambilan keputusan, untuk ditingkat provinsi hanya sebagai fasilitator dan tim penilai, namun perlu dilakukan perbaikan juga mengenai kapasitas tim penilai apakah sudah pantas dan memenuhi kriteria kualifikasi untuk menjadi seorang penilai bukan hanya menjadi perwakilan lembaga namun harus kompeten di bidangnya. Tahap yang paling akhir yaitu di tingkat kecamatan juga tidak kalah penting dalam mendukung perbaikan program. Menggelorakan semangat pemuda sangat diperlukan agar pemuda bangkit untuk berbuat sesuatu yang member manfaat kepada lingkungan sekitarnya, dengan adanya dukungan dari pemerintahan setempat tentunya akan sangat membantu mulai dari proses sampai hasil.

Pemuda Pelopor yang dinyatakan menjadi pemenang tentunya juga harus memberikan informasi kepada pihak pemerintahan ataupun penyelenggara tentang kemajuan atau kemunduran dari kepeloporannya.

Oleh sebab itu Pemuda Pelopor harus rutin memberikan laporan perkembangan dari kepeloporan yang dirintisnya mulai dari awal. Kepala Bidang Kepemudaan Muhammad Tohir Menjelaskan secara langsung:

“ Bentuk pemantauan kami yaitu mereka yang sudah menang harus memberikan laporan secara berkala kepada kami selama 2 Tahun, jadi kami didaerah ini tau bagaimana perkembangan mereka disana, tapi sampai sekarang belum ada satupun yang memberikan laporan pengembangan hasil kepeloporannya. Kalau dari pihak Dispora ya menyiapkan laporan pertanggung jawaban setiap tahunnya setelah selesai pemilihan pemuda pelopor.”

Sedangkan untuk langkah-langkah mengembangkan program yang dilakukan di Dinas pemuda dan olah raga Sumatera Utara adalah dengan mencatat kekurangannya, membuat resume dan kajian tulah yang dikatakan Muhammad Tohir dalam kutipan berikut:

”Pengembangannya ya kita coba lihat dari kekurangan tahun sebelumnya dan kita coba memperbaiki. Langkah-langkahnya ya tadi, dicatat kekurangannya, dibuat resumenya, dibuat apa-apa yang perlu dikaji disana.”

2. Mengembangkan kepeloporan dengan adanya kerja sama dengan mitra lain.

Kepeloporan Pemuda Sumatera Utara perlu mendapat dukungan baik berupa moril maupun materi oleh sebab itu perlu adanya kerja sama dengan pihak lain baik dari instansi pemerintahan sendiri maupun dari pihak swasta yang berkaitan dengan pengembangan kepeloporan. Namun sejauh ini Pemuda Pelopor hanya berinisiatif sendiri untuk mengembangkan kepeloporannya dan hanya bermitra dengan tingkat kecamatan ataupun kabupaten kota didaerahnya, sampai saat ini belum ada dari pihak Dispora Sumut selaku penyelenggara membantu mensinergikan dengan instansi lain agar kepeloporan Pemuda menjadi lebih berkembang dan dikenal luas. Seperti yang dikemukakan oleh Muhammad Tohir (Kepala Bidang Kepemudaan Dinas Provinsi Sumatera Utara) :

“Ya mereka kan kembali kedaerah, jadi mengembangkannya ya disanalah, kami kan hanya sebagai penyelenggara saja, tapi itu nanti bisa jadi evaluasi buat kami sebagai bahan masukan agar kami bisa memberikan jalan untuk perkembangan kepeloporan pemuda ini.”

Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Heri SP.d selaku Pemuda Pelopor Bidang Pendidikan:

“Ada kerja sama dengan dinas pendidikan setempat, dengan PNPM dan masyarakat sekitar tapi yang masih didaerah kami aja, kalau dari provinsi belum ada sampai sekarang, kedepannya semoga saja pemerintah dari tingkat provinsi memberikan jalan untuk kerjasama dengan instansi ataupun perusahaan.”

Tabel 4.5 Penilian Efektivitas Pemantauan dan Pengembangan Program

Konsep Indikator Empirik

Memberikan tahun 2015 sudah disiapkan Pemuda Pelopor membuat

laporan pengembangan kepeloporan

Pemuda Pelopor sampai saat ini belum memberikan laporan pengembangan kepeloporan

Penilaian Efektivitas

Dua indikator terpenuhi Efektif

Satu indikator terpenuhi Kurang Efektif Indikator tidak terpenuhi Tidak Efektif

Konsep Indikator Empirik yang berkaitan dengan bidang kepeloporan

Pihak Dispora Sumatera Utara sampai saat ini belum

melakukan kerjasama dengan dinas lain yang berhubungan dengan kepeloporan.

Bekerjasama dengan perusahaan negara / swasta yang berkaitan dengan bidang kepeloporan

Pihak Dispora Sumatera Utara belum mengajukan kerjasama dengan pihak lembaga ataupun perusahaan yang berhubungan dengan kepeloporan.

Penilaian Efektivitas

Dua indikator terpenuhi Efektif

Satu indikator terpenuhi Kurang Efektif Indikator tidak terpenuhi Tidak Efektif

Hasil wawancara diatas Pengembangan dan Pemantauan Program Pemuda Pelopor Mendapatkan nilai Tidak efektif. Hal ini dikarenakan dalam pemantauan program Pemuda Pelopor harus menyampaikan hasil kepeloporannya semenjak dinyatakan sebagai pemenang Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi Sumatera Utara, namun sampai dengan saat ini belum ada satupun yang memberikan laporan baik berupa peningkatan hasil karya ataupun kemundurannya. Hal ini perlu dilakukan agar Pihak dari Dinas Pemuda dan Olah raga mengetahui dan bisa mengajukan kepada Kementrian Pemuda dan Olah raga dalam membuat perencanaan selanjutnya.

Pengembangan Program Pemuda Pelopor yaitu salah satunya adanya kerja sama dengan pihak lain, untuk di Tingkat Provinsi dalam mengembangkan program kepeloporan seharusnya ada kerjasama ataupun sinergi dengan dinas-dinas lain agar keberadaan Pemuda Pelopor tidak hanya dirasakan di daerahnya saja, namun bisa mencakup daerah lain. Sinerji yang terbangun haruslah sesuai dengan bidang kepeloporan, misalnya untuk bidang pendidikan dijalin kerjasama

dengan Dinas Pendidikan ataupun perusahaan besar yang berkaitan dengan pendidikan, dan salah satu contohnya lagi di Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan bisa bekerja sama dengan Badan Lingkungan Hidup ataupun Dinas Kehutan dan Pertanian yang berada di tingkat provinsi.