• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMASANGAN BATU BATA

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM DAN BATU BETON (Halaman 42-51)

35 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. DESKRIPSI MATERI

Batu bata merah adalah jenis material bangunan buatan yang terbuat dari tanah liat atau tanah lempung yang dicetak sesuai standar ukuran pasaran kemudian dibakar. Merupakan salah satu yang paling banyak digunakan untuk bahan membuat dinding rumah atau bangunan . Salah satu keuntungan adalah batu bata merah memiliki adhesi yang sangat kuat dari adukan semen dan pasir. Hal ini menyebabkan dinding terbuat dari batu bata merah pair memiliki struktur yang kuat dan kokoh. Batu bata merah tersedia dalam berbagai ukuran, sesuai dengan daerah manufaktur. Ukuran batu bata biasanya memiliki panjang 18 cm, dan lebar 8 cm, dan tinggi 8 cm. Ada juga panjang 18 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 5 cm.

Cara Memasang batu bata Pasangan batu bata pada sebuah dinding rumah merupakan sebuah pekerjaan yang mudah namun sebenarnya membutuhkan ketelitian dalam pelaksanaanya, pasangan batu bata yang tidak baik akan menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti dinding retak, dinding bergelombang, dinding miring atau bahkan akibat yang paling fatal adalah kerobohan pasangan dinding batu bata.

Dalam pembuatan campuran adukan untuk pasangan batu bata harus sesuai standar pekerjaan agar tidak terjadi keruntuhan dari kekurangan semen sebagai bahan pengikat pasangan batu bata. perbandingan campuran adukan yang umum digunakan antara lain 1 pc : 6 ps misalnya dengan perbandingan satu ember semen dicampur dengan enam ember pasir. perbandingan ini menyesuaikan kualitas dinding yang direncanakan serta pada posisi mana dinding dipasang apakah berhubungan langsung dengan cuaca luar atau pada lokasi yang terlindung.

Dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan tembok, tembok batu diberi pilaster. Pilaster ini gunanya untuk memperkuat kedudukan tembok agar kuat mendukung beban di atasnya. Pasangan pilaster pada umumnya dipasang ditempat tempat tertentu dengan ukuran sesuai kebutuhan, ada kalanya pilaster sebagai

36 hiasan (pemanis) ruangan belaka. Cara memasang pilaster tetap mengacu pada ikatan pasangan yang berlaku untuk tebal tembok yang telah ditentukan oleh ukuran pilaster tersebut, sedang ikatan untuk tembok disebelahnya tetap digunakan seperti aturan terdahulu. Untuk itu diberikan beberapa contoh pilaster pada pertemuan ½ pasangan batu bata. Dengan penggambaran siar satu garis.

1.2. TUJUAN

1. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara pemasangan batu bata pada pekerjaan suatu proyek dan mampu melaksanakan pekerjaan tersebut.

2. Memberi petunjuk kepada mahasiswa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dan proses pemasangan batu bata dan mampu menyiapkan bahan dan alat tersebut dengan benar.

3. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara pemasangan batu bata dan cara merangkainya.

1.3. MANFAAT

1. Mahasiswa dapat melakukan pekerjaan pemasangan batu bata dengan benar.

2. Mahasiswa dapat menggunakan bahan dan alat yang tersedia sesuai dengan fungsinya.

37 1.4. GAMBAR KERJA (SHOPDRAWING)

38 BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1. PERSIAPAN

2.1.1. Persiapan Lokasi

Pada tahap persiapan lahan atau lokasi bisa dimaksudkan untuk menyiapkan lokasi praktikum. Untuk praktikum kali ini dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2015 di selatan gedung D9 Universitas Negeri Malang.

Pertama, yang harus dilaksanakan adalah mengecek lokasi praktikum. Kedua, membersihkan lokasi praktikum dari benda yang dapat mengganggu jalannya praktikum.

2.1.2. Persiapan Bahan dan Alat A. BAHAN 1. Batu bata 2. Semen 3. Kapur 4. Pasir 5. Air B. ALAT 1. Waterpass 2. Benang 3. Cetok 4. Ember 5. Sekop 6. Cangkul 7. Selang 8. Unting-unting 9. Siku rangka 10.Profil

39 2.1.3. Persiapan K3

A. KESELAMATAN KERJA

1. Pakailah jas lab agar pakaian kita tidak kotor.

2. Pakailah sarung tangan bangunan agar tangan tidak terluka. 3. Pakailah helm bangunan untuk melindungi kepala.

4. Gunakan sepatu boot untuk melindungi kaki agar tidak terkena batu.

5. Teliti kembali gambar kerja sudah betul apa belum

6. Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya teratur dengan rapi. 7. Bekerjalah dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi pada

pekerjaan

8. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindari bekerja sambil bergurau.

3.2. METODE PELAKSANAAN

1. Siapkan bahan-bahan yang diperlukan, seperti : batu bata, pasir sungai, semen abu-abu / kapur, dan air . Sebelumnya anda harus menghitung kebutuhan batu bata dengan cara yang akan mengukur lapangan

berpasangan dan kemudian berbagi dengan kebutuhan batu bata per meter persegi.

2. Siapkan alat-alat yang akan digunakan, antara lain, sekop, cangkul, palu, benang tukang , paku , sendok semen , ember plastik

3. Siapkan pasir dan semen portland sesuai kebutuhan, tidak terlalu banyak , karena terlalu banyak campuran akan mudah mengeras jika dibiarkan saja terlalu lama . Pasir dan semen dicampur dengan perbandingan 3:1.

Perbandingan ini akan menghasilkan kombinasi yang kuat.

4. Setelah bahan dicampur dengan baik , kemudian disiram dengan air . Biarkan pertama sampai air meresap ke dalam adukan semen . Aduk merata campuran basah.

5. Mengukur kesamaan tinggi menggunakan selang kecil yang telah diisi dengan air , sehingga pasangan batu bata memiliki ketinggian yang sama .

40 6. Letakkan sendok adukan semen menggunakan sekitar 2 cm , lalu

meletakkan batu bata di atasnya dengan posisi horizontal . Tinggalkan jarak antara batu bata sekitar 2 cm , kemudian diisi dengan mortar . 7. Pada akhir tiang kontak dengan batu bata biasanya dipotong menjadi dua . 8. Lakukan ini secara bertahap , untuk mendapatkan pemasangan batu bata

41 BAB III

PENUTUP

3.1. DESKRIPSI HASIL PRAKTIKUM

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum yaitu dalam pemasangan batu bata harus di perhatikan kelurusan, kedataran dan kerapiannya. Ketrampilan dalam pemasangan batu bata, membuat spesi, membuat profil untuk pasangan dinding batu bata dan pemasangan benang harus sesuai agar pasangan batu bata terlihat rapi

3.2. FAKTOR PENUNJANG

Adapun faktor penunjang untuk kelancaran praktikum ini, antara lain : 1. Alat yang memadai untuk pelaksanaan pemasangan batu bata. 2. Lahan yang luas untuk praktikum.

3. Cuaca yang cerah.

4. Pengarahan dari dosen yang cukup jelas.

5. Kerjasama kelompok yang kompak, sehingga memudahkan dalam kelancaran pelaksanaan praktikum.

3.3. KENDALA

Kendala yang terjadi pada saat praktikum, antara lain : 1. Perlindungan diri yang kurang.

2. Bahan yang tidak sesuai sehingga mengakibatkan hasil yang tidak sempurna.

42 3.4. FOTO HASIL PRAKTIKUM

PEKERJAAN

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM DAN BATU BETON (Halaman 42-51)

Dokumen terkait