• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI

II. 3. 1 Volume Penjualan

II. 4 Pemasaran

Pemasaran berbeda dengan penjualan. Theodore Levitt menyatakan bahwa

penjualan berfokus pada kebutuhan penjual; pemasaran berfokus pada kebutuhan

pembeli. Penjualan didasari oleh kebutuhan penjual untuk mengubah produknya

pelanggan melalui produk dan hal-hal yang berhubungan dengan menciptakan,

menghantarkan dan akhirnya mengkonsumsinya. Untuk itu, pemasaran bisa

dikatakan sebagai kunci untuk mempertahankan kelangsungan perkembangan dan

perluasan perusahaan (Kotler dan Keller 2000:20)

Pemasaran juga adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan

dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain (Kotler dan

Amstrong, 2001:7).

Dengan demikian terdapat unsur-unsur penting dalam pemasaran, yaitu:

a. Kebutuhan dan keinginan konsumen

b. Adanya kebutuhan produk yang dianggap mampu memuaskan kebutuhan

c. Adanya pertukaran dan membutuhkan tempat untuk pertukaran yaitu pasar

Selain itu di zaman modern seperti saat ini pemasaran memiliki konsep

yang disebut sebagai Marketing Mix, yang sangat menentukan keberhasilan

pengusaha dalam mengejar maksimum profit. Marketing Mix atau bauran

Pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk

terus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler 2002:18).

Unsur-unsur dalam Marketing Mix biasa disebut 4P, yaitu:

a. Product (produk)

Produk adalah sesuatu yang dijual. Produk lebih dari sesuatu yang nyata dan

jelas, produk merupakan suatu kesatuan dari nilai tambah yang mampu

b. Price (harga)

Harga adalah faktor dari marketing mix yang ditunjukkan dari berapa banyak

seorang konsumen diharuskan untuk membayar.

c. Place (tempat/distribusi)

Place adalah metode distribusi yang diadaptasi antara produk dengan

konsumen. Tujuannya adalah menghubungkan antara persediaan dengan

permintaan yang ada.

d. Promotion (promosi)

Promosi adalah cara bagi sebuah perusahaan untuk menyediakan informasi

bagi target pasar aan penawaran mereka, baik melalui iklan, public relation,

dan promosi penjualan.

Setiap pihak yang melakukan kegiatan pemasaran juga harus mengatur

arus informasi pemasarannya. Sistem informasi manajemen atau pemasaran

adalah serangkaian subsistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi

secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi

informasi lewat serangkaian cara, untuk mengambil keputusan sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan (Anoraga 1997:203). Sistem informasi pemasaran

terdiri dari orang-orang, peralatan, dan prosedur-prosedur untuk mengumpulkan,

menyortir, menganalisa, mengevaluasi dan mendistribusikan informasi dengan

tepat waktu, akurat dan dibutuhkan kepada pembuat keputusan pemasaran (Kotler

1997:97). Sistem informasi tersebut terdiri dari empat komponen yaitu:

a. Sistem pencatatan internal yang meliputi informasi siklus pesanan ke

b. Sistem intelijensi pemasaran, serangkaian prosedur dan sumber yang

digunakan untuk memperoleh informas harian tentang perkembangan

dalam lingkungan pemasaran.

c. Sistem riset yang memungkinkan rancangan sistematis, pengumpulan,

analisa dan pelaporan data dan temuan yang relevan dengan situasi

pemasaran tertentu.

d. Sistem pendukung keputusan pemasaran terkomputerisasi yang membantu

dalam menginterpretasikan data dan informasi relevan serta menjadikan

mereka sebagai dasar tindakan pemasaran.

Riset juga menjadi satu hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemasaran.

Riset pemasaran adalah perancangan, pengumpulan , analisa dan pelaporan data

yang sistematis dan temuan-temuan yang relevan dengan situasi tertentu yang

dihadapi. Alasan utama dilakukannya riset pemasaran adalah untuk menemukan

peluang pasar (Kotler 1997:125).

Pemasaran juga melihat bagaimana kulaitas pelayanan yang pada akhirnya

menimbulkan rasa nyaman bagi konsumennya. Sebab konsumen tentu cenderung

lebih menyukai hal yang dapat menimbulkan rasa nyaman. Seperti yang dikatakan

oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry pada (Kotler 2000), salah satu hal yang

perlu diperhatikan untuk memberi rasa nyaman pada pelanggan adalah dengan

menerapkan Serve Equal, yaitu:

a. Reliability : kehandalan dalam menghadapi dan melayani konsumen atau

kemampuan untu menampilkan secara tepat pelayanan yang sudah

b. Responsiveness : sikap dan keinginan untuk tanggap melayani pelanggan

c. Assurance : pengetahuan dan kemampuan yang bisa dipercaya dari pihak

pemasar.

d. Emphaty : kemampuan untuk peduli dan memperhatikan pelanggan secara

mendalam dan mampu menyesuaikan dan berbaur dengan pelanggan.

e. Tangibles : penampilan yang menggambarkan suatu nilai lebih misalnya

dari fasilitas, peralatan, pegawai maupun materi komunikasi.

Selain Serve Equal, faktor keamanan atau sekuritas juga diperlukan untuk

menimbulkan perasaan nyaman bagi pelanggan. Sebab bagaimana mungkin

seseorang bisa nyaman berbelanja atau membeli suatu barang jika ditempat dia

ingin membeli barang tersebut banyak terjadi tindakan kriminal, tidak aman dan

berbahaya. Untuk itu faktor keamanan atau sekuritas pada pembelanja juga perlu

menjadi prioritas dalam menetapkan strategi pemasaran.

Kegiatan pemasaran juga perlu didukung dengan adanya kerjasama antar

beberapa pihak dalam satu jaringan yang membantu mereka untuk saling

terhubung satu sama lain. Sebab tanpa disadari tidak ada pihak pemasar atau

bahkan pedagang yang berdiri sendiri. Kegiatan pemasaran dan perdagangan yang

mereka jalankan terlebih dahulu melewati rantai pasokan mulai dari produsen,

distributor, pedagang akhir hingga ke konsumen nantinya. Jika tidak ada

kerjasama dari berbagai pihak tersebut tentunya akan menghambat proses

pemasaran yang direncanakan. Dan satu hal yang tidak bisa dilupakan adalah

kegiatan opereasional yang dijalankan benar-benar legal, sah, tidak ada indikasi

melanggar hukum sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Sedangkan yang menjadi fungsi pokok dari pemasaran adalah:

a. Penjualan

Fungsi penjualan merupakan sumber pendapatan untuk bisa mendapatkan

laba

b. Pembelian

Fungsi pembelian betujuan memilih barang yang dibeli untuk dijual atau

digunakan dalam perusahaan dengan harga, pelayanan dari penjual dan

kualitas produk tertentu

c. Pengankutan

Pengangkutan merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang

dihasilkan ke tempat barang dkonsumsikan

d. Penyimpanan

Penyimapanan merupakan fungsi menyiman barang-barang pada saat barang

selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsikan

e. Pembelanjaan

Pembelanjaan adalah fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstern guna

menyelenggarakan kegiatan pemasaran

f. Penanggungan resiko

Penanggungan resiko adalah fungsi menghindari dan mengurangi resiko yang

berkaitan dengan pemasaran barang

Standarisasi adalah penentuan batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi

barang-barang hasl manufatur, kadang disebut juga normalisasi. Grading

adalah usaha menggolongkan barang ke dalam golongan standar kualitas

yang telah mendapat pengakuan dunia perdagangan

h. Pengumpulan informasi pasar

Pengumpulan informasi pasar termasuk juga penafsiran keterangan tentang

macam barang yang beredar di pasar, jumlahnya, macam barang yang

dibutuhkan konsumen, harapannya, dan sebagainya (Swastha dan Sukotjo

Dokumen terkait