• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Analisa Data Hasil Penelitian

Dalam dokumen OLEH: AGUSTA RYANDI NIRM: (Halaman 109-156)

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL

C. Pembahasan Analisa Data Hasil Penelitian

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan,

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Pusaran 8

menganggap bahwa tenaga pendidik merupakan aspek

penting yang sangat berperan dalam bidang

pendidikan, yakni untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas melalui proses pembelajaran.

Demi mutu output yang berkualitas tidak terlepas dari pendidik yang baik dan berkualitas pula, karena kecerdasan, keterampilan dan kecakapan para siswa merupakan hasil dari bimbingan dan arahan seorang tenaga pendidik. Mengenai hal ini pihak madrasah tentunya harus memiliki tenaga pendidik yang memenuhi standar kualifikasi akademik.

Salah satu cara yang dilakukan oleh pihak madrasah untuk memenuhi standar ialah dengan

memberikan kesempatan yang seluas-luasnya dan

mengusahakan untuk mengadakan pelatihan kepada tenaga pendidik untuk melakukan pengembangan tenaga pendidik dan menentukan standar tenaga pendidik baik

kualifikasi akademik maupun kompetensi yang

dimiliki.

Seorang guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar mulai dari memberikan materi, pembentukan karakter peserta didik untuk lebih baik, memberikan penilaian serta sebagai orang tua kedua yang bertanggung jawab ketika disekolah. Selain itu guru bukan hanya saja berperan disekolah akan tetapi juga berperan dimasyarakat yang dijadikan contoh tauladan yang nyata bagi siapapun disekelilingnya.

Seiring berjalannya waktu dan semakin berkembangnya zaman, maka semakin besar pula hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh tenaga pendidik, oleh sebab itu dalam menghadapi hal tersebut tenaga pendidik mau tidak mau harus beradaptasi dengan keadaan terkini.

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 04 Januari sampai dengan 30 April 2020,

peneliti berhasil mendapatkan temuan sebagai

berikut:

1. Standar Kualifikasi Akademik Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Pusaran 8

Peneliti mendapatkan temuan mengenai

standar kualifikasi akademik yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Pusaran 8 berikut bahasannya.

Standar kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik di Madrsah Ibtidaiyah Nurul

Wathan dibuktikan dengan ijazah dan/atau

sertifikat keahlian yang relevan sesuai dengan bidang tugas dan undang-undang yang berlaku.

Penetapan standar tersebut memiliki tujuan yang jelas yakni menetapkan standar kualifikasi akademik pada tenaga pendidik untuk mencapai sasaran pendidikan yang bermutu. Dengan berharap bahwa guru tesebut dapat menggunakan teknologi

untuk dapat membagikan ilmunya dan dapat

mengembangkan ilmu yang dimilikinya bersama-sama dengan guru lainnya untuk memperbaiki kualitas diri, memahami metode-metode baru sehingga metode

pembelajaran yang digunakan bervariasi dan

siswa/i menjadi tidak bosan belajar dengan metode yang monoton. Maka dari itu tenaga pendidik yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Puaran 8 mau tidak mau harus mengikuti peraturan yang

dibuat oleh pemerintah untuk meningkatkan

kualitas diri sebagai tenaga pendidik. 2. Implementasi Standar Kualifikasi Akademik

Peneliti mendapatkan temuan mengenai

penerapan standar kualifikasi akademik yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Pusaran 8 berikut bahasannya.

Penerapan standar kualifikasi akdemik

merupakan suatu aturan yang harus dilaksanakan oleh lembaga pendidikan, yakni dilakukan oleh

pemimpin madrasah tersebut mengupayakan dengan memberikan peluang bagi lulusan S1 dan memberikan kesempatan yang luas bagi tenaga pendidik yang ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Dari hasil pengamatan terbukti dari 11 guru 4(36,36%) guru diantaranya sudah memenuhi standar kualifikasi akademik, sedangkan 7(63,63%) sisanya belum memiliki standar kualifikasi akademik.

Upaya penerapan yang dilakukan pimpinan ialah untuk meningkatkan standar kualifikasi akademik untuk mendapatkan ilmu dan pegalaman kepada tenaga pendidik untuk lebih profesional dalam artian mampu menguasai teknologi, kreatif serta inovatif ketika melaksanakan pembelajaran, sehingga sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin modern.

Selain itu, tujuan diterapkannya standar kualifikassi akademik ialah untuk meningkatkan kinerja dan prestasi kerja dengan di berikan pelatihan sehingga memberikan efek positif untuk menunjang kinerja tenaga pendidik pada saat ini dan kedepannya.

3. Seorang Guru Harus Memiliki Kompetensi Pedagogik

Peneliti mendapatkan temuan mengenai

seorang guru harus memiliki kompetensi pedagogik di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Pusaran 8 berikut bahasannya.

Menjadi guru bukan merupakan perkara yang mudah, yakni bukan hanya menyampaikan materi kepada para peserta didik, akan tetapi guru memiliki tanggung jawab dapat menguasai materi, mampu membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, mampu menggunakan metode yang sesuai sehingga terlaksana pembelajaran yang diharapkan.

Memiliki kompetensi pedagogik bagi tenaga

pendidik bertujuan untuk menjadikan tenaga

pendidik memiliki kualitas yang baik sehingga lembaga pendidikan menjadi lebih baik pula.

Kompetensi pedagodik yang dimiliki oleh tenaga pendidik dimadrasah ibtidaiyah nurul wathan masih sebatas wajar karena guru dapat menguasai materi, membuat rencana pembelajaran, melakukan penilianan dan menggunakan metode, meskipun sebagian guru hanya mampu mengajar menggunakan satu metode. Akan tetapi masih mampu memberikan penilaian yang sesuai pada umumnya

yang seperti yang telah diatur oleh pemerintah. Sehingga dapat dikatakan metode pada proses pembelajaran masih belum sesuai.

4. Seorang Guru Harus Memiliki Kompetensi Kepribadian

Peneliti mendapatkan temuan mengenai

seorang guru harus memiliki kompetensi sosial di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Pusaran 8 berikut bahasannya.

Guru merupakan sosok figure yang sering dilihat oleh peserta didik maupun dimasyarakat

luas. Maka guru harus selalu menampilkan

kepribadiannya sebagai sosok yang baik, berakhlak mulia dan bersikap santun terhadap siapapun terutama kepada para peserta didik.

Dapat dikatakan menjadi seorang tenaga pendidik ialah guru yang mampu menampilkan akhlak mulia, dan yang utama adalah sikap satun kepada siapapun.

Tenaga pendidik di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Pusaran 8 kurang lebih sudah mempunyai kepribadian yang cukup baik. Serta memiliki kepribadian berakhlak mulia, Terlebih lagi guru yang profesional adalah guru yang siap

memberikan bimbingan nurani dan akhlak yang tinggi kepada muridnya. Karena guru profesional

akan selalu memikirkan bagaimana mengacu

perkembangan pribadi anak didiknya agar tidak mengalami kendala yang bisa mengganggu.

5. Seorang Guru Harus Memiliki Kompetensi Sosial

Peneliti mendapatkan temuan mengenai

seorang guru harus memiliki kompetensi sosial di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Pusaran 8 berikut bahasannya.

Kompetensi sosial merupakan kemampuan

tenaga pendidik untuk berkomunikasi dengan

peserta didik, sesama pendidik, atasan, tenaga kependidikan dan masyarakat secara efektif, simpatik dan santun. Karena tujuan yang paling utama adalah untuk lebih dekat dengan para peserta didik, sehingga murid bisa lebih terbuka dan tidak segan untuk bercerita jika terjadi masalah atau kendala yang dirasakan.

Selain itu seorang guru merupakan anggota masyarakat yang mengharuskan seorang guru mampu untuk menjalin komunikasi dan bekerja sama dalam lingkungan masyarakat untuk memajukan pendidikan, dengan adanya pendidikan yang maju tentu akan

dapat meningkatkan kemajuan lingkungan masyarakat.

6. Seorang Guru Harus Memiliki Kompetensi Profesional

Peneliti mendapatkan temuan mengenai

seorang guru harus memiliki kompetensi

profesional di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Pusaran 8 berikut bahasannya.

Kompetensi profesional seorang guru harus menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, hal ini memiliki tujuan untuk dapat mencapai hasil yang diharapkan.

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Pusaran 8 selain harus menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir guru juga dihadapkan oleh banyaknya murid yang memiliki berbagai macam karakter, dan guru diharuskan mampu menguasai kelas. Yakni memiliki tujuan dengan memahami individu siswa, Sehingga dapat memudahkan dalam menyampaikan pelajaran, dan bisa memberikan tauladan kepada peserta didik.

Selain itu seorang guru yang profesional juga harus mampu menguasai teknologi informasi

untuk melaksanakan dan memajukan pendidikan supaya pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan tidak ketinggalan zaman. Ada beberapa hambatan seperti ketersediaan jaringan yang minim sehingga menjadi kendala.

7. Kesempatan Mengembangkan Keprofesionalan Secara Berkelanjutan

Peneliti mendapatkan temuan mengenai

kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Pusaran 8 berikut bahasannya.

Demi mewujudkan pencapaian tujuan

pendidikan, guru harus menjadi sumber daya manusia (SDM) yang menjadi prioritas pengembangan yang paling utama. Salah satu upaya yang

dilakukan oleh pimpinan adalah memberikan

kesempatan kepada para guru untuk dapat

mengambangkan keprofesionalan dalam bidang

pendidikan.

Tujuan yang dilakukan oleh pimpinan

madrasah untuk meamjukan lembaga pendidikan dengan melakukan pengembangan diri dan menentukan

standar tenaga pendidik, baik kualifikasi

akademik maupun kompetensi yang dimiliki. Akan

FINAL

tetapi dalam hal tersebut terdapat beberapa kendala yang di alami oleh kepala madrasah dan juga beberapa tenaga pendidik untuk meningkatkan kinerja sebagai seorang guru.

8. Perbedaan Antara Guru Sarjana Kependidikan Dengan Yang Belum Sarjana

Peneliti mendapatkan temuan mengenai

Perbedaan Antara Guru Sarjana Kependidikan Dengan Yang Belum Sarjana yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Pusaran 8 berikut bahasannya.

Kompetensi yang dimiliki seorang guru akan memberikan hasil yang baik seperti penggunaan metode dalam proses pembelajaran, merupakan suatu usaha agar pembelajaran tidak monoton dan memiliki perbedaan antara guru yang sudah memiliki kualifikasi akademik dengan yang belum memiliki standar kulaifikasi.

Dari penjelasan para informan yang telah peneliti dapatkan dalam temuan hasil wawancara, dijelaskan perbedaan itu kurang signifikan jika dilihat dari cara mengajar, Akan tetapi seorang

tenaga yang memiiki kualifikasi pendidikan

memiliki perbedaan dari penguasaan teknologi

FINAL

informasi yang terus berkembang dan lebih banyak memiliki pengalaman dalam bidang pendidikan.

106

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian tentang Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional No.16 Tahun 2007, Tentang Standar

Kualifikasi Akademik di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Pusaran 8, baik melalui wawancara, observasi, angket dan dokumentasi. Dapat penulis simpulkan: 1. Sistem kualifikasi akademik tenaga pendidik, di

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Pusaran 8 belum

sesuai dengan Peraturan menteri pendidikan

nasional Nomor 16 Tahun 2007. Karena masih banyak guru yang tidak memenuhi syarat kualifikasi akademik.

2. Kompetensi pedagogik tenaga pendidik di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Pusaran 8 cukup memenuhi indikator yang diatur dalam Peraturan menteri pendidikan nasional Nomor No. 16 Tahun 2007.

Hanya saja tenaga pendidik masih sering

menggunakan metode ceramah.

FINAL

3. Kompetensi kepribadian tenaga pendidik di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Pusaran 8 sudah memenuhi indikator yang diatur Peraturan menteri pendidikan nasional Nomor 16 Tahun 2007.

4. Kompetensi sosial tenaga pendidik di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Pusaran 8 sudah memenuhi

indikator yang diatur Peraturan menteri

pendidikan nasional Nomor 16 Tahun 2007.

5. Kompetensi profesional tenaga pendidik di

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Pusaran 8 kurang memenuhi indikator dalam kompetensi profesional yang diatur Peraturan menteri pendidikan nasional Nomor. 16 Tahun 2007. Hanya beberapa saja masih terdapat kurangnya penguasaan dalam penggunaan teknologi informasi.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat

disimpulkan bahwa Standar kualifikasi Akademik Tenaga Pendidik belum di implementasikan dengan baik, namun sudah ada upaya positif dari pihak madrasah untuk mengupayakan peningkatan terutama kualifikasi pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Pusaran 8, juga karena masih kurangnya penguasaan kompetensi pedagogik dan profesional.

B. Saran

Dari hasil pembahasan dan penarikan kesimpulan maka penulis memberikan masukan dan saran, yang semoga masukan dan saran yang kami berikan dapat bermanfaat yaitu:

1. Kepada pihak Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan

Pusaran 8 agar selalu menerapkan standar

kualifikasi bagi guru yang telah di canangkan. 2. Hendaknya pimpinan Madrasah Ibtidaiyah Nurul

Wathan Pusaran 8 dapat merekrut tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi akademik yang sesuai. 3. Hendaknya pimpinan madrasah selalu memperhatikan

tenaga pendidik yang belum memiliki kualifikasi akademik selalu diberikan masukan dan arahan pendidikan terkini.

4. Terakhir, pihak madrasah selalu mengupayakan pelatihan bagi para gurunya supaya pendidikan di pusaran 8 semakin baik dan semakin maju.

DAFTAR PUSTAKA

Amtu, Onisimus. 2011. Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah konsep, strategi, dan implementasi, Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2012. Metodologi Penelitian

Kualitattif, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Danim, Sudarwan dan Khairil. 2015. Profesi

Kependidikan, Bandung: Alfabeta.

Danim, Sudarwan. 2002. Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peninngkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: pustaka setia.

Danim, Sudarwan. 2013. Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru, Bandung: Alfabeta.

Darmadi, Hamid. 2010. Kemampuan Dasar Mengajar (Landasan dan Konsep Implementasi), Bandung: Alfabeta.

Darmadi, Hamid. 2013. Dimensi-dimensi Metode

Penelitian Pendidikan dan Sosial, Bandung: Alfabeta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, edisi keempat, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

E. Mulyasa. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta: Rajawali Pers.

Istijanto. 2005. Riset Sumber Daya Manusia: Cara Praktis Mendeteksi Dimensi-Dimensi Kerja Karyawan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Jahari, Jaja & Amirulloh Syarbini. 2013. Manajemen

Madrasah Teori, Strategi, dan Implementasi, Bandung: Alfabeta.

Karwati, Euis dan donni juni priansa. 2016. Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah Membangun Sekolah Yang Bermutu, Bandung: alfabeta.

Kompri. 2015. Manajemen Pendidikan – jilid 3, Bandung: Alfabeta.

Kunandar. 2011. Guru Profesional Implementasi

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: raja grafindo persada.

Masaong, Abd. Kadim. 2013. Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru, Bandung: Alfabeta.

Moh. Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Mudlofir, Ali. 2012. Pendidik Professional, Jakarta: PT Raja Grafindo persada.

Musfah, Jejen. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik, Jakarta: kencana prenada media group.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74

Tahun 2008 Tentang Guru.

Priansa, Donni Juni. 2014. Kinerja dan

Profesionalisme Guru. Bandung: Alfabeta.

Sa’ud, Udin Syaefudin. 2012. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.

Soetjipto & Raflis Kosasi. 2009. Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Manajemen,

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan

(Pendekatan Kuatitatif, Kualitatif, R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan kompetensi dan praktiknya, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Taniredja, Tukiran, Pujo Sumedi, dan Muhammad Abduh.

2016. Guru yang Profesional, Bandung:

Alfabeta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.

Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Supriadie, Didi dan Deni Dermawan. 2012. Komunikasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

LAMPIRAN

Judul Penelitian

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL WATHAN PUSARAN 8

KECAMATAN ENOK

Data Dokumentasi

No Data Dokumentasi Ada Tidak ada keterangan 1. Sejarah sekolah 2. Visi-misi sekolah 3. Struktur organisasi 4. Keadaan guru 5. Keadaan siswa 6. kurikulum

7. Sarana dan prasarana

jumlah 7 Tembilahan, November 2019 Mengetahui Peneliti Pembimbing Drs. H. M. ILYAS, M.A. NIDN. 2131126302 AGUSTA RYANDI NIRM: 1209.16.07862

FINAL

Judul Penelitian

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL WATHAN PUSARAN 8

KECAMATAN ENOK

Kisi – Kisi Instrumen Wawancara

No Aspek Indikator Informan

1. isi peraturan menteri pendidikan nasional no 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik. 1. Standar kualifikasi pendidikan 2. Standar kompetensi pedagogik 3. Standar kompetensi sosial 4. Standar kompetensi kepribadian 5. Standar kompetensi profesional 6. Mendapat kesempatan untuk meningkatkan standar kualifikasi kademik Guru-guru di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Tembilahan, November 2019 Mengetahui Peneliti Pembimbing Drs. H. M. ILYAS, M.A. NIDN. 2131126302 AGUSTA RYANDI NIRM: 1209.16.07862

FINAL

Judul Penelitian

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL WATHAN PUSARAN 8

KECAMATAN ENOK Lembar Wawancara Nama Guru : ___________________ Jabatan : ___________________ Tanggal : ___________________ Tempat wawancara : ___________________

1. Apa yang bapak/ ibu ketahui tentang standar kualifikasi pendidikan?

2. Apa pendapat anda tentang kualifikasi akademik yang mengharuskan tenaga pendidik atau guru memiliki kualifikasi akademik kependidikan S1?

3. Apakah ada perbedaan antara tenaga pendidika yang S1 atau yang tidak dalam hal proses pembelajaran? 4. Apakah ada perbedaan antara tenaga pendidika yang

S1 atau yang tidak dalam hal hasil belajar siswa? 5. Metode apa yang sering anda gunakan dalam

melaksanakan proses pembelajaran?

6. Menurut anda seberapa penting seorang guru berperan dalam masyarakat?

7. Bagaimanakah anda beradaptasi dengan siswa?

8. Bagaimanakah menurut anda tentang hubungan dengan sesama guru terutama komunikasi tentang proses pembelajaran disekolah?

9. Bagaimana sikap yang harus dimiliki oleh seorang guru?

10. Bagaimana pendapat anda tentang teknologi informasi

yang terus berkembang (mempersulit atau

mempermudah)?

11. Apa yang anda lakukan ketika seorang siswa sulit menerima atau memahami materi yang anda ajarkan?

12. Apakah anda sebagai seorang guru mempunyai

keinginan untuk meningkatkan kualifikasi

pendidikan?

13. Apakah ada pernah mendapat tawaran untuk

meningkatkan kinerja sebagai seorang guru?

Tembilahan, November 2019 Mengetahui Peneliti Pembimbing Drs. H. M. ILYAS, M.A. NIDN. 2131126302 AGUSTA RYANDI NIRM: 1209.16.07862

FINAL

Judul Penelitian

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL WATHAN PUSARAN 8

KECAMATAN ENOK Lembar Wawancara Kepsek

Nama Kepsek : ___________________

Jabatan : ___________________

Tanggal : ___________________

Tempat wawancara : ___________________

1. Apa yang bapak/ ibu ketahui tentang standar kualifikasi pendidikan?

2. Apa pendapat anda tentang kualifikasi akademik yang mengharuskan tenaga pendidik atau guru memiliki kualifikasi akademik kependidikan S1?

3. Bagaimana penerapan standar kualifikasi akademik di MI Nurul Wathan?

4. Apakah ada perbedaan antara tenaga pendidikan yang S1 atau yang tidak dalam hal proses pembelajaran dan hasil belajar siswa?

5. Bagaimana penerapan Metode yang sering digunakan dalam melaksanakan proses pembelajaran?

6. Bagaimana seorang guru berperan dalam masyarakat? 7. Bagaimanakah seorang guru beradaptasi dengan siswa? 8. Bagaimanakah hubungan dengan sesama guru terutama

komunikasi tentang proses pembelajaran disekolah? 9. Bagaimana sikap yang harus dimiliki oleh seorang

guru baik disekolah maupun dimasyarakat?

FINAL

10. Bagaimana pendapat anda tentang penggunaan

teknologi informasi yang terus berkembang

(mempersulit atau mempermudah)?

11. Apa yang anda lakukan ketika seorang guru mengalami kendala dalam melaksanakan proses pembelajaran? 12. Apakah anda sebagai seorang guru juga sebagai

kepala sekolah mempunyai keinginan untuk

meningkatkan kualifikasi pendidikan bagi pribadi dan guru-guru?

13. Apakah anda pernah memberikan tawaran kepada guru-guru untuk meningkatkan kinerja sebagai seorang guru? Tembilahan, November 2019 Mengetahui Peneliti Pembimbing Drs. H. M. ILYAS, M.A. NIDN. 2131126302 AGUSTA RYANDI NIRM: 1209.16.07862

FINAL

Judul Penelitian

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL WATHAN PUSARAN 8

KECAMATAN ENOK Hal- hal yang diobservasi:

1. Observasi dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Pusaran 8 Kecamatan Enok, untuk memperoleh informasi lokasi dan kondisi Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Kecamatan Enok.

2. Observasi dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Pusaran 8 Kecamatan Enok, untuk mengetahui implementasi permendiknas no 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Kecamatan Enok.

Observasi implementasi permendiknas no 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Wathan Kecamatan Enok.

1. Akreditasi madrasah. 2. Sarana dan prasarana. 3. Proses pembelajaran.

4. Standar kualifikasi guru.

FINAL

Gambar.1. Plang nama MI Nurul Wathan

Gambar.2. Suasana MI Nurul Wathan

Gambar.3. Penyerahan surat sekaligus meminta izin kepada

kepala madrasah untuk mengadakan riset

Gambar.4. Gedung kantor MI Nurul Wathan

Gambar.5. Visi dan Misi MI Nurul Wathan

Gambar.6. Peneliti bersama guru memeriksa data terbaru

guru MI Nurul Wathan

Gambar.7. Wawancara dengan Ibu Roslinda, S.Pd.I kepala MI

Nurul Wathan

Gambar.8. Wawancara dengan Bapak Tukiran guru MI Nurul

Wathan

Gambar.9. Wawancara dengan Bapak Juniwen guru MI Nurul

Wathan

Gambar.10. Wawancara dengan Ibu Ririn Anggraini, S.Pd.

guru MI Nurul Wathan

Gambar.11. Wawancara dengan Ibu Rukiyana guru MI Nurul

Wathan

Gambar.12. Wawancara dengan Bapak M.Rusli, HR. guru MI

Nurul Wathan

Gambar.13. Wawancara dengan Ibu Mami Lestari guru MI Nurul

Wathan

Gambar.14. Wawancara dengan Ibu Kemiyem, SE. guru MI Nurul

Wathan

Gambar.15. Wawancara dengan Bapak H. Ahmad Rasyidi guru MI

Nurul Wathan

Gambar.16. Wawancara dengan Bapak Paeran guru MI Nurul

Wathan

RIWAYAT PENULIS

Penulis merupakan anak ke dua dari pasangan Tukiran dan Siti Khairiyah, yang dilahirkan di Desa Pusaran 8 Kecamatan Enok pada tanggal 31 Agustus 1997. Penulis di besarkan di Pusaran 8, mengenyam pendidikan tingkat dasar di MI Nurul Wathan Pusaran 8 tamat pada tahun 2009, melanjutkan pendidikan menengah pertama di MTs Nurul Wathan Pusaran 8 tamat pada tahun 2012, melanjutkan pendidikan menengah atas di MA Al-Huda Al-Ilahiyah Mugomulyo tamat pada tahun 2015. Kemudian pada tahun 2016 penulis di terima di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Auliaurrasyidin Tembilahan melalui tes. Selama masa studi penulis telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) di Kelurahan Sungai Empat Kecamatan GAS, dan melaksanakan Praktik Mengajar/ Program Pengalaman Lapangan (PPL) di MIN 1 Inhil jalan Soebrantas Tembilahan.

Dalam dokumen OLEH: AGUSTA RYANDI NIRM: (Halaman 109-156)

Dokumen terkait