• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

C. Saran

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan, dan keterbatasan yang

ada, maka saran penulis untuk penelitian selanjutnya adalah diharapkan

dapat mengembangkan penelitian ini. Dalam penentuan studi kasus bisa

dilakukan di tempat yang berbeda. Selain itu juga dilakukan survei kepada

pihak-pihak yang terkait dalam keberhasilan penerapan SAK ETAP,

Untuk pemerintah khususnya Disperindagkop diharapkan

mengadakan sosialisasi khusus mengenai SAK ETAP di Kampoeng Batik

Laweyan. Kesadaran para pemilik UMKM akan pentingnya penerapan

konsep pengakuan berdasarkan SAK ETAP perlu diperhatikan. Sosialisasi

mengenai SAK ETAP dapat membantu para pelaku UMKM batik di

Kampoeng Batik Laweyan untuk menerapkan SAK ETAP sehingga para

pelaku UMKM dapat merasakan manfaat dari penerapan SAK ETAP.

Untuk para pelaku UMKM batik di Kampoeng Batik Laweyan

diharapkan kesadaran akan pentingnya penerapan konsep pengakuan

berdasarkan SAK ETAP dapat ditingkatkan. Penerapan konsep pengakuan

berdasarkan SAK ETAP akan memberikan manfaat bagi para pelaku

UMKM. Manfaat yang akan diperoleh antara lain dapat membantu

pengambilan keputusan pengembangan bisnis UMKM, dapat mengetahui

secara rinci kondisi keuangan UMKM, dan membantu pemenuhan syarat

penyaluran kredit dari bank kepada UMKM. Para pelaku UMKM batik di

Kampoeng Batik Laweyan juga diharapkan lebih aktif dalam mengikuti

sosialisasi mengenai SAK ETAP meskipun diadakan di luar Kampoeng

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Lilya, Anantawikrama Tungga Atmadja dan Ni Kadek Sinarwati. 2014.

“Analisis Penerapan Pencatatan Keuangan Berbasis SAK ETAP Pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)”. E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha. Vol . 2. No. 2.

Ankarath, Nandakumar, Kalpesh J. Mehta, T. P Ghosh dan Yass A. Alkafaji. 2012. Memahami IFRS Standar Pelaporan Keuangan Internasional. Indeks, Jakarta.

Bank Indonesia. 2010. Kajian Mengenai Rumusan Standar Minimum Laporan

Keuangan dan Business Plan untuk UMKM- Persiapan Bank Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Jakarta.

Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE, Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik. IAI, Jakarta

Kementrian Keuangan Republik Indonesia. 2014. Gambaran Umum Akuntansi Berbasis Akrual. Modul.

Kristanto, Eri. 2011. “Penerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada UMKM Pengrajin Rotan di

Desa Trangsan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo”. International Respitory Universtas Sebelas Maret.

Robbins, Stephen P. 2003. Prinsip-Prinsip Perilaku Keorganisasian. Erlangga, Jakarta.

Sejarah Batik Laweyan http://kampoengbatiklaweyan.org/sejarah-batik-laweyan/

Diunduh pada tanggal 12 Januari 2017

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Rineka Cipta, Jakarta.

Sumarni, Murti dan Salamah Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Andi, Yogyakarta..

Tabel Perkembangan UMKM pada Periode 1997-2012 https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1322

Tarmizi, Rosmiaty, Ni Luh Sartika Bugawanti. 2013. “Pengaruh Persepsi

Pengusaha Kecil dan Menengah Terhadap Penggunaan SAK ETAP di Kota Bandar Lampung (Studi Pada Sentra Kripik Segalamider Bandar

Lampung)”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Universitas Bandar Lampung.

Vol. 4. No.2 .

Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

KUESIONER PENELITIAN

I. Kata Pengantar

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian skripsi yang sedang saya lakukan di

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, maka saya melakukan

penelitian dengan judul : “PERSEPSI PELAKU UMKM DALAM PENERAPAN KONSEP AKUNTANSI AKRUAL BERDASARKAN SAK

ETAP (Studi Kasus Pada Sentra Industri Kampoeng Batik Laweyan Solo).”

Adapun salah satu cara untuk mendapatkan data adalah dengan

menyebarkan kuesioner kepada responden. Untuk itu, saya mengharapkan

kesediaan Bapak/Ibu dan Saudara/I sekalian untuk mengisi kuesioner ini

sebagai data yang akan dipergunakan dalam penelitian. Atas kesediaan dan

kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Peneliti,

II. Data Responden

Nama : ………..

Usia : ……… Tahun Jenis Kelamin : Laki-Laki/Perempuan Latar Belakang Pendidikan : o Akuntansi o Non Akuntansi Pendidikan Terakhir : ……….. Pekerjaan Utama : ……….. Nama Usaha : ……….. Tahun Pendirian : ………..

III.Petunjuk Pengisian

1. Bacalah dan jawablah semua pertanyaan dengan teliti tanpa ada yang

terlewatkan.

2. Berilah tanda centang (√) untuk jawaban yang menurut anda tepat di kolom yang telah disediakan.

IV.Daftar Pertanyaan

Pertanyaan berkaitan dengan persepsi pelaku UMKM dalam penerapan

konsep pengakuan berdasarkan SAK ETAP

A. Aset

No Pertanyaan Ya Tidak Tidak Tahu

1

Apakah bahan baku yang dibeli secara tunai harus dicatat/diakui sebagai persediaan pada saat transaksi tersebut dilakukan?

2

Apakah bahan baku yang dibeli secara kredit harus dicatat/diakui sebagai persediaan meskipun pembayarannya belum dilakukan?

3

Apakah peralatan yang dibeli secara tunai harus dicatat/diakui pada saat transaksi tersebut dilakukan?

4

Apakah peralatan yang dibeli secara kredit harus dicatat/diakui meskipun pembayarannya belum dilakukan?

5

Apakah tanah dan bangunan yang dipakai sebagai tempat usaha harus dicatat secara terpisah, meskipun tanah dan bangunan tersebut diperoleh secara bersamaan?

6

Apakah kendaraan (untuk kegiatan usaha) yang dibeli secara tunai harus dicatat/diakui pada saat transaksi tersebut dilakukan?

7

Apakah kendaraan (untuk kegiatan usaha) yang dibeli secara kredit harus dicatat/diakui meskipun pembayarannya belum lunas?

B. Kewajiban

No Pertanyaan Ya Tidak Tidak Tahu

1

Apakah utang biaya pembelian bahan baku secara kredit harus dicatat/diakui pada saat pembelian bahan baku dilakukan?

2

Apakah bunga yang belum dibayar, tetapi sudah dinikmati hutangnya harus dicatat/diakui?

3

Apakah utang kepada bank harus dicatat/diakui pada saat transaksi pemberian kredit dari bank dilakukan?

4

Apakah utang pembelian kendaraan secara kredit harus dicatat/diakui pada saat transaksi pembelian kendaraan dilakukan?

5

Apakah utang pembelian peralatan secara kredit harus dicatat/diakui pada saat pembelian peralatan dilakukan?

6

Apakah pajak penghasilan periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar dicatat/diakui sebagai utang?

C. Penghasilan

No Pertanyaan Ya Tidak Tidak Tahu

1

Apakah DP (Down payment) tidak bisa dicatat/diakui sebagai pendapatan?

2

Apakah pendapatan harus dicatat ketika barang telah diserahkan kepada pembeli meskipun pembeli belum membayarnya?

3

Apakah pendapatan belum dapat dicatat/diakui ketika pembayaran telah diterima dan barang dagangan belum diserahkan kepada pembeli?

4

Apakah pendapatan harus dicatat/diakui ketika pembayaran tunai dari pembeli telah diterima dan barang dagangan telah diserahkan kepada pembeli?

D. Beban

No Pertanyaan Ya Tidak Tidak Tahu

1

Apakah biaya listrik yang belum dibayarkan, tetapi listriknya sudah dipakai untuk kegiatan usaha harus dicatat/diakui?

2

Apakah biaya air yang belum dibayarkan, tetapi airnya sudah digunakan untuk kegiatan usaha harus dicatat/diakui?

3

Apakah biaya gaji harus dicatat/diakui meskipun pembayarannya belum dilakukan?

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

Pertanyaan Wawancara Mengenai Tantangan yang Dihadapi UMKM dalam

Penerapan Konsep Pengakuan Berdasarkan SAK ETAP

1. Apa jenis usaha yang digeluti ?

2. Sudah berapa lama mengelola usaha ini?

3. Bagaimana anda mengelola keuangan usaha ini?

4. Apakah melakukan pencatatan? Bila tidak, apakah alasan anda tidak

melakukan pencatatan?

5. Siapa yang melakukan pencatatan?

6. Seberapa sering melakukan pencatatan? Apakah sudah rutin ?

7. Apakah anda membayar pajak penghasilan?

8. Apakah anda melakukan pinjaman ke bank sebagai modal usaha?

9. Apakah laporan keuangan menjadi syarat dalam melakukan pinjaman modal

usaha kepada bank?

10.Apakah mengetahui adanya standar sebagai pedoman bagi UMKM dalam

menyusun laporan keuangan?

11.Apakah pernah mendengar tentang Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik?

12.Apakah pernah mendapatkan informasi mengenai SAK ETAP?

13.Informasi apa saja yang diketahui tentang SAK ETAP?

14.Apakah sudah pernah mendapatkan sosialisasi atau pelatihan mengenai SAK

ETAP?

16.Apakah konsep pengakuan yang dipahami telah sesuai dengan konsep

pengakuan berdasarkan SAK ETAP?

17.Apakah konsep pengakuan berdasarkan SAK ETAP penting untuk diterapkan?

Bila penting, mengapa penting?

18.Apakah konsep pengakuan dalam SAK ETAP sulit untuk dipahami? Bila sulit,

apa yang menyebabkannya?

19.Apa saja kendala yang dihadapi dalam menerapkan konsep pengakuan

Tabel Jawaban Kuesioner Responden Indikator Aset

Pertanyaan

Responden Total Jawaban per

pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Ya Tidak Tidak Tahu 1 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 20 0 0 2 Y Y Y Y Y TT Y TT Y Y Y Y T Y T Y Y Y Y Y 16 2 2 3 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 20 0 0 4 Y Y Y Y Y TT Y TT Y Y Y Y T Y Y Y Y Y Y Y 17 1 2 5 Y TT Y Y Y T Y TT Y Y T Y T Y Y Y Y Y T Y 14 4 2 6 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T Y Y Y Y Y Y Y 19 1 0 7 Y Y Y Y Y Y Y TT Y Y Y Y T Y Y Y Y Y Y Y 18 1 1

Total Jawaban Indikator Aset 124 9 7

Tabel Jawaban Kuesioner Responden Indikator Kewajiban

Pertanyaan

Responden Total Jawaban per

pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Ya Tidak Tidak Tahu 1 Y Y Y Y Y TT Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 19 0 1 2 Y TT Y Y Y Y Y Y T Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 18 1 1 3 Y TT Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 19 0 1 4 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y TT Y Y Y Y Y 19 0 1 5 Y Y Y Y Y TT Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 19 0 1 6 Y Y Y Y Y TT Y Y Y Y Y Y Y Y TT Y TT Y Y Y 17 0 3

Total Jawaban Indikator Kewajiban 111 1 8

Pertanyaan

Responden Total Jawaban per

pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Ya Tidak Tidak Tahu 1 Y Y TT TT Y T Y T T T T T T Y Y T Y T T Y 8 10 2 2 Y T Y Y Y T Y Y Y T Y Y T Y Y Y T Y T T 13 7 0 3 Y Y Y Y T T Y Y T Y Y Y Y Y T T Y Y Y T 14 6 0 4 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 20 0 0

Total Jawaban Indikator Penghasilan 55 23 2

Pertanyaan

Responden Total Jawaban per

pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Ya Tidak Tidak Tahu 1 T T Y Y Y T Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T Y Y Y 16 4 0 2 T T Y Y Y T Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y TT Y Y Y 16 3 1 3 Y T Y Y Y T Y T Y Y Y Y Y Y Y Y Y T Y Y 16 4 0

Total Jawaban Indikator Beban 48 11 1

Keterangan:

1. Batik Ogud

2. Batik Puspa Kencana

3. Batik Estu Mulyo

4. Batik Truntum

5. Batik Jofa

6. Batik Setya

7. Batik Gres Tenan

8. Batik Pandono

9. Batik Lor Ing Pasar

10.Batik Hayuningrum

11.Batik Purwo Raharjo

12.Batik Puspita Mekar

13.Uni Batik

14.Batik Sherlyta Ayu

15.Batik Mahkota Laweyan

16.Herdea Batik

17.Batik Ratnasari

18.Batik Nurma

19.Batik Widia Kencana

ABSTRAK

PERSEPSI PELAKU UMKM DALAM PENERAPAN KONSEP AKUNTANSI AKRUAL BERDASARKAN SAK ETAP (Studi Kasus pada Sentra Industri Kampoeng Batik Laweyan Solo)

Virgilia Swatika Damara NIM: 132114099 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2017

Konsep pengakuan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) bagi UMKM belum banyak diteliti. Penelitian umumnya membahas tentang kesesuaian penyajian laporan keuangan UMKM dengan SAK. Untuk itu perlu ditelaah apakah pelaku UMKM telah memahami dan menerapkan konsep pengakuan menurut SAK ETAP dalam usahanya. Selain itu juga perlu digali tantangan apa saja yang dihadapi pelaku UMKM dalam menerapkan konsep pengakuan menurut SAK ETAP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana persepsi pelaku UMKM dalam menerapkan konsep pengakuan berdasarkan SAK ETAP serta tantangan yang dihadapi UMKM dalam penerapan konsep pengakuan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus pada UMKM batik di Kampoeng Batik Laweyan Solo. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dengan teknik kuesioner dan wawancara. Hasil kuesioner dan wawancara akan dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku UMKM telah memiliki persepsi yang benar mengenai penerapan konsep pengakuan berdasarkan SAK ETAP. Meskipun begitu, terdapat tantangan dalam penerapan pengakuan yaitu ketidaktahuan mereka akan adanya SAK ETAP karena umumnya mereka tidak memiliki latar belakang pendidikan yang mendukung pemahaman tentang akuntansi. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi pihak-pihak terkait untuk memberikan pembekalan bagi para pelaku UMKM. Bagi Dewan Standar, diharapkan mereka dapat menyiapkan SAK UMKM yang lebih sederhana yang dapat dengan mudah diterapkan bagi para pelaku UMKM.

ABSTRACT

The Perception of Micro Small and Medium Enterprises’ Owners on Accrual Acoounting Concept Based on the Financial Accounting Standard for

Entities With No Public Accountability (SAK ETAP) (Case Study on Kampoeng Batik Laweyan Solo)

Virgilia Swatika Damara NIM: 132114099 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2017

The concept of recognition based on Financial Accounting Standards for Entities With No Public Accountability (SAK ETAP) for Micro Small Medium Enterprises (MSMEs) have not been widely examined. Research on MSMEs, generally discussed the presentation of financial reporting based on SAK ETAP. Therefore, it is necessary to examine whether MSMEs’ owners have understood and applied the recognition concept based on SAK ETAP in their business. It is also important to explore what challenges faced by MSMEs’ owners in applying the recognition concept based on SAK ETAP.

This research aims to examine the perception of MSMEs’ owners in

implementing the recognition concept based on SAK ETAP and identifying the challenges they have been faced. This is a case study research of MSMEs batik at Kampoeng Batik Laweyan Solo. The data is primary data that obtained by semi structured questionnaire and interview. Data was analyzed qualitatively. The result showed that the majority of MSMEs’owners have the correct perception of the implementation recognition concept based on SAK ETAP. The challenges in implementating recognition concept were the illiteracy of SAK ETAP, especially because of their educational background that was not support the understanding of accounting. This resultis expected to give feedback for accounting communityand related parties to provide simple financial accounting trainingfor MSMEs’ owner. For Standard Setter, it is expected to simplified SAK that is more suitable for MSMEs.

Dokumen terkait