• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

a. Rasio lancar PT Bara Jaya Internasional Tbk berada dalam kondisi tingkat keuangan yang baik. Analisis dengan rasio lancar (current ratio) diperoleh hasil bahwa pada tahun 2010 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki current ratio sebesar 234,20% yang artinya semua hutang jangka pendek dapat dibayar dengan aktiva lancar dan ini membuat kepercayaan kreditur

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 2010 2011 2012 2013 2014

Total Assets Turnover Trend

semakin bertambah untuk memberikan pinjaman jangka pendek kepada perusahaan. Hal ini berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 2,34. Pada tahun 2011 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki current ratio sebesar 146,11% yang artinya semua hutang jangka pendek dapat dibayar dengan aktiva lancar dan ini membuat kepercayaan kreditur semakin bertambah untuk memberikan pinjaman jangka pendek kepada perusahaan. Hal ini berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar Rp 1,46. Penurunan current ratio dari tahun sebelumnya disebabkan menurunnya aktiva lancar dari tahun sebelumnya, sementara hutang lancar mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki current ratio sebesar 140,35% yang artinya semua hutang jangka pendek dapat dibayar dengan aktiva lancar dan hal ini membuat kepercayaan kreditur semakin bertambah untuk memberikan pinjaman jangka pendek kepada perusahaan. Hal ini berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar Rp 1,40. Pada tahun ini nilai current ratio mengalami penurunan juga dari tahun sebelumnya yang disebabkan karena peningkatan aktiva lancar dari tahun sebelumnya, serta adanya peningkatan pada hutang lancar dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2013 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki current ratio 132,08% yang artinya semua hutang jangka pendek dapat dibayar

dengan aktiva lancar dan hal ini membuat kepercayaan kepada kreditur semakin bertambah untuk memberikan pinjaman jangka pendek kepada perusahaan. Hal ini berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar Rp 1,32. Pada tahun ini nilai current ratio mengalami penurunan kembali dari tahun sebelumnya yang disebabkan karena peningkatan aktiva lancar dari tahun sebelumnya, serta adanya peningkatan hutang lancar dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki current ratio tertinggi yaitu sebesar 321,43% yang artinya semua hutang jangka pendek dapat dibayar dengan aktiva lancar dan hal ini membuat kepercayaan kreditur semakin bertambah untuk memberikan pinjaman jangka pendek kepada perusahaan. Hal ini berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar Rp 3,21. Nilai current ratio yang tinggi pada tahun ini disebabkan karena meningkatnya aktiva lancar dari tahun sebelumnya, namun pada hutang lancar mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan hasil perhitungan trend current ratiopada tabel 2 dapat disimpulkan bahwa nilai trend current ratio PT Bara Jaya Internasional Tbk dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 menunjukkan peningkatan sebesar 0,16 setiap tahunnya, hal ini dapat dilihat persamaan Yt=1,95+0,16X. Nilai current ratio semakin meningkat dari tahun ke

tahun, berarti kemampuan perusahaan menutupi hutang jangka pendeknya semakin tinggi.

b. Quick Ratio PT Bara Jaya Internasional Tbk. pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 dan 2014 berada pada kondisi tingkat keuangan yang baik, sedangkan pada tahun 2013 Quick Ratio PT Bara Jaya Internasional Tbk. berada dalam kondisi yang tidak baik yaitu sebesar 80,57% yang berarti bahwa perusahaan lancar dijamin dengan Rp 0,81 yang artinya perusahaan bergantung pada persediaan dalam melunasi hutang jangka pendeknya. Untuk tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 dan tahun 2014 yang berada dalam kondisi likuid, hal tersebut berarti bahwa perusahaan tidak bergantung pada persediaan dalam melunasi hutang jangka pendeknya.

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4 di halaman 79 dapat disimpulkan bahwa nilai trend quick ratio PT Bara Jaya Internasional Tbk dari tahun 2010 sampai dengan 2014 menunjukkan kenaikan sebesar 0,06 setiap tahunnya, yang dapat dilihat dari Yt=1,79+0,06X. Nilai quick ratio yang meningkat dari tahun ke tahun berarti kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya semakin meningkat.

c. Analisis dengan rasio kas (cash ratio) diperoleh hasil seperti disajikan pada tabel 5. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5 diperoleh bahwa tahun 2010 memiliki cash ratio 1,24% yang artinya setiap Rp 1,00 hutang

lancar dijamin dengan Rp 0,01 kas dan setara kas. Pada tahun 2011 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki cash ratio 5,01% yang artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp 0,05 kas dan setara kas. Nilai cash ratio ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang disebabkan karena meningkatnya kas dan setara kas serta hutang lancar dari tahun sebelumnya, namun hutang lancar lebih besar dari ka dan setara kas. Pada tahun 2012 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki cash ratio 2,71% yang artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp 0,02 kas dan setara kas. Nilai cash ratio mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang disebabkan karena menurunnya kas dan setara kas dari tahun sebelumnya sedangkan hutang lancar mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2013 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki cash ratio 11,53% yang artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp 0,11 kas dan setara kas. Nilai cash ratio mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang disebabkan karena meningkatnya kas dan setara kas dari tahun sebelumnya serta hutang lancar juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki cash ratio 1,47% yang artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp 0,01 kas dan setara kas. Pada tahun ini nilai cash ratio mengalami penurunan yang cukup drastis dari tahun sebelumnya yang

disebabkan karena menurunnya kas dan setara kas yang drastic dari tahun sebelumnya sedangkan hutang lancar juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Sehingga dapat diketahui bahwa tingkat keuangan PT Bara Jaya Internasional Tbk dilihat dari cash ratio berada pada tingkat keuangan yang tidak baik, karena secara keseluruhan kurang dari 100%.

Berdasarkan hasil perhitungan trend cash ratio pada tabel 6 dapat disimpulkan bahwa nilai trend cash ratio PT Bara Jaya Internasional Tbk dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 menunjukkan peningkatan sebesar 0,01 setiap tahunnya. Nilai cash ratio perusahaan di bawah 100% pada tahun ke depan resiko perusahaan mengalami kesulitan dalam keuangan cukup besar yaitu perusahaan semakin banyak memiliki hutang. 2. Rasio Solvabilitas

a. Analisis dengan rasio utang terhadap modal (Debt to Equity Ratio) diperoleh hasil seperti disajikan pada tabel 7. Berdasarkan perhitungan pada tabel 7 diperoleh bahwa tahun 2010 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki debt to equity ratio sebesar 69,64% yang artinya setiap Rp 1,00 modal dapat menutupi hutang Rp 0,69. Pada tahun 2011 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki debt to equity ratio 188,95% yang artinya setiap Rp 1,00 modal dapat menutupi hutang Rp 1,88. Hal ini disebabkan karena peningkatan total hutang dari tahun sebelumnya, namun modal mengalami penurunan dari tahun sebelumnya serta hutang lebih besar dari

modal. Pada tahun 2012 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki debt to equity ratio 244,17% yang artinya setiap Rp 1,00 modal dapat menutupi hutang Rp 2,44. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan pada total hutang serta modal dari tahun sebelumnya serta hutang lebih besar dibandingkan dengan modal.

Pada tahun 2013 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki debt to equity ratio 32,83% yang artinya setiap Rp 1,00 modal dapat menutupi hutang Rp 0,32. Hal ini disebabkan karena kenaikan total hutang dan modal dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki debt to equity ratio 52,95%. Hal ini disebabkan karena kenaikan total hutang dan modal dari tahun sebelumnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa PT Bara Jaya Internasional Tbk berada pada tingkat keuangan yang baik.

Berdasarkan hasil perhitungan trend debt to equity ratio pada tabel 8 dapat disimpulkan bahwa nilai trend debt to equity ratio PT Bara Jaya Internasional Tbk dari tahun 2010-2014 menunjukkan penurunan sebesar 0,19 setiap tahunnya, hal ini dapat dilihat Yt=1,178-0,19X. Walaupun menunjukkan penurunan, namun hal itu baik bagi perusahaan yang artinya perusahaan memiliki kemampuan lebih untuk menutupi hutang kepada pihak luar.

b. Tabel 9, menunjukkan bahwa Debt to Assets Ratio PT Bara Jaya Internasional Tbk. berada dalam kondisi tingkat yang baik, ini dapat dilihat dari total hutang yang hanya 41,05% dari total aktiva pada tahun 2010. Hutang mengalami peningkatan pada tahun 2011 menjadi 65,39% dari total aktiva. Pada tahun 2012 total hutang dan total aktiva mengalami peningkatan kembali, sehingga Debt to Assets Ratio mengalami peningkatan menjadi 70,94% dan kembali turun pada tahun 2013 menjadi 24,72%. Pada tahun 2014, total hutang dan total aktiva mengalami peningkatan kembali, sehingga Debt to Assets Ratio meningkat menjadi 34,62%. Walaupun Debt to Assets Ratio tidak menurun dari tahun ke tahun, melainkan meningkat dan menurun setiap tahunnya, namun PT Bara Jaya Internasional Tbk. tetap dikatakan berada dalam kondisi perkembangan yang baik karena hutang dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sangat kecil dibandingkan total aktiva.

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 10 dapat disimpulkan bahwa nilai trend debt to assets ratio PT Bara Jaya Internasional Tbk dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 menunjukkan penurunan sebesar 0,052 setiap tahunnya, hal ini dapat dilihat dari Yt=0,474- 0,052X. Walaupun menunjukkan penurunan setiap tahunnya, namun hal itu baik bagi perusahaan artinya perusahaan memiliki kemampuan

lebih untuk melunasi hutang-hutang menggunakan total aset yang dimilikinya.

3. Rasio Rentabilitas atau Profitabilitas

a. Tabel 11, menunjukkan bahwa secara umum Profit Margin PT Bara Jaya Internasional Tbk. dari tahun ke tahun cukup tinggi. Profit Margin PT Bara Jaya Internasional Tbk. pada tahun 2010 diperoleh sebesar -29,84% yang berarti bahwa setiap rupiah penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp -0,30. Empat tahun berikutnya Profit Margin PT Bara Jaya Internasional Tbk. terus mengalami peningkatan yaitu sebesar -18,02% pada tahun 2011, -9,22% pada tahun 2012, 3,98% pada tahun 2013 dan 11,19% pada tahun 2014. Hal ini dikarenakan meningkatnya laba bersih dan meningkatnya penjualan. Dapat dikatakan bahwa Profit Margin pada perusahaan berada dalam kondisi perkembangan yang membaik.

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 12 dapat disimpulkan bahwa nilai trend profit margin PT Bara Jaya Internasional Tbk dari tahun 2010- 2014 menunjukkan peningkatan sebesar 0,104 setiap tahunnya, hal ini dapat dilihat dari Yt=-0,084+0,104X. Hal ini berarti perusahaan mampu menghasilkan laba bersih setiap penjualan.

b. Tabel 13 menunjukkan bahwa Gross Profit Margin PT Bara Jaya Internasional Tbk. secara umum berada dalam kondisi tingkat yang baik. Pada tahun 2010 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki nilai gross

profit margin sebesar 9,83% artinya setiap Rp 1,00 penjualan bersih menghasilkan laba kotor Rp 0,09. Pada tahun 2011 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki nilai gross profit margin 9,24% artinya setiap Rp 1,00 penjualan bersih menghasilkan laba kotor Rp 0,09. Hal ini disebabkan naiknya laba kotor dan penjualan bersih dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki nilai gross profit margin 6,95% artinya setiap Rp 1,00 penjualan bersih menghasilkan laba kotor Rp 0,06. Hal ini disebabkan naiknya laba kotor dan penjualan bersih dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2013 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki nilai gross profit margin 8,82% artinya setiap Rp 1,00 penjualan bersih menghasilkan laba kotor Rp 0,08 ini karena naiknya laba kotor dan penjualan bersih dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki nilai gross profit margin tertinggi 23,84% artinya setiap Rp 1,00 penjualan bersih menghasilkan laba kotor Rp 0,23. Hal ini karena naiknya laba kotor dan penjualan yang cukup tinggi dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 14 dapat disimpulkan bahwa nilai trend gross profit margin PT Bara Jaya Internasional Tbk dari tahun 2010-2014 menunjukkan peningkatan sebesar 0,028 setiap tahunnya, hal ini dapat dilihat dari Yt=0,118+0,028X. Hal ini berarti perusahaan

memiliki kemampuan lebih dalam menghasilkan laba untuk menutupi biaya-biaya.

c. Tabel 15, menunjukkan bahwa Net Profit Margin PT Bara Jaya Internasional Tbk. berada dalam kondisi perkembangan yang membaik selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Hal tersebut dapat dilihat dari laba bersih perusahaan yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, penjualan dari perusahaan juga meningkat dari tahun ke tahun serta rasio Net Profit Margin yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 PT Bara Jaya memiliki net profit margin -42,01% artinya setiap Rp 1,00 penjualan bersih menghasilkan Rp -0,42 laba bersih setelah pajak, begitu pula untuk tahun-tahun berikutnya.

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 16 dapat disimpulkan bahwa nilai trend net profit margin PT Bara Jaya Internasional Tbk dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 menunjukkan peningkatan sebesar 0,121 setiap tahunnya, hal ini dapat dilihat dari Yt=(-0,116)+0,121X. Hal ini berarti perusahaan memiliki kemampuan yang lebih dalam menghasilkan laba bersih.

d. Tabel 17 menunjukkan bahwa Return On Investment PT Bara Jaya Internasioal Tbk. pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 berada dalam kondisi perkembangan yang membaik, hal ini dapat dilihat dari nilai rasio yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun

2010 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki ROI -17,46% artinya setiap Rp 1,00 mampu memberikan keuntungan Rp -0,17. Pada tahun 2011 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki ROI -22,26% artinya setiap Rp 1,00 mampu memberikan keuntungan Rp -0,22. Hal ini dikarenakan naiknya laba bersih setelah pajak dari tahun lalu, namun total aset mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki ROI -11,10% artinya setiap Rp 1,00 mampu memberikan keuntungan Rp-0,11. Hal ini karena naiknya laba setelah pajak dan total aset dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2013 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki ROI 0,88% artinya setiap Rp 1,00 mampu memberikan keuntungan Rp 0,01. Hal ini karena naiknya laba kotor setelah pajak dan total aset dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki ROI 2,95% artinya setiap Rp 1,00 mampu memberikan keuntungan Rp 0,03. Hal ini karena naiknya laba kotor setelah pajak dan total aset dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 18 dapat disimpulkan bahwa nilai trend ROI PT Bara Jaya Internasional Tbk dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 0,06 setiap tahunnya, hal ini dapat dilihat dari Yt=(-0,09)+0,06X. Hal ini berarti perusahaan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai yang diharapkan.

e. Tabel 19 menunjukkan bahwa Return On Equity PT Bara Jaya Internasional Tbk. berada dalam kondisi perkembangan yang membaik. Pada tahun 2010 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki ROE -29,62% artinya setiap Rp 1,00 perusahaan mampu menghasilkan laba Rp -0,29 dari modal yang dimiliki. Pada tahun 2011 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki ROE -64,31% artinya setiap Rp 1,00 perusahaan mampu menghasilkan laba Rp -0,64 dari modal yang dimiliki. Hal ini karena meningkatnya laba bersih setalah pajak dari tahun sebelumnya, namun modal mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki ROE -38,20% artinya setiap Rp 1,00 perusahaan mampu menghasilkan laba -0,38 dari modal yang dimiliki. Hal ini karena naiknya laba bersih setelah pajak dan modal sendiri dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2013 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki ROE 1,16% artinya setiap Rp 1,00 perusahaan mampu menghasilkan laba Rp 0,01 dari modal yang dimiliki. Hal ini karena naiknya laba bersih setelah pajak dan modal sendiri dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki ROE 4,51 artinya setiap Rp 1,00 perusahaan mampu menghasilkan laba Rp 0,04 dari modal yang dimiliki. Hal ini karena naiknya laba bersih setelah pajak dan modal sendiri dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 20 dapat disimpulkan bahwa nilai trend ROE PT Bara Jaya Internasional Tbk dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 menunjukkan peningkatan sebesar 0,14 setiap tahunnya, hal ini dapat dilihat dari Yt=-0,25+0,14X. Hal ini berarti perusahaan mampu memberikan laba atas ekuitas.

4. Rasio Aktivitas

a. Tabel 21, menunjukkan bahwa Perputaran Piutang PT Bara Jaya Internasional Tbk. berada dalam kondisi perkembangan yang baik. Pada tahun 2010 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki perputaran piutang 4,79 kali. Pada tahun 2011 PT Bara Jaya Internasional memiliki perputaran piutang tertinggi 9,04 kali artinya perusahaan efektif dalam penagihan piutang dilakukan dengan cepat dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki perputaran piutang yang turun dari tahun sebelumnya sebesar 4,36 kali hal ini karena naiknya penjualan bersih yang tinggi dan naiknya rata-rata piutang dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2013 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki perputaran piutang 6,83 kali artinya perusahaan efektif dalam penagihan piutang dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 PT Bara Jaya Internasional Tbk mengalami penurunan kembali sebesar 2,38 kali hal ini karena naiknya penjualan bersih dari tahun sebelumnya dan naiknya rata- rata piutang yang sangat tinggi dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel 22 dapat disimpulkan nilai trend perputaran piutang PT Bara Jaya Internasional Tbk dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 menunjukkan penurunan sebesar 0,703 setiap tahunnya, hal ini dapat dilihat dari Yt=5,48-0,703X. Nilai trend perputaran piutang perusahaan yang menurun dari tahun ke tahun berarti penagihan piutang yang dilakukan berjalan lambat.

b. Tabel 23 menunjukkan bahwa Perputaran Persediaan PT Bara Jaya Internasional Tbk. pada tahun 2010 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki perputaran persediaan 0 kali artinya dana yang tertanam dalam persediaan akan berputar 0kali setiap periode. Pada tahu 2011 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki perputaran persediaan 0 kali artinya dana yang tertanam dalam persediaan akan berputar 0 kali setiap periode. Pada tahun 2012 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki perputaran persediaan 0 kali artinya dana yang tertanam dalam persediaan akan berputar 0 kali setiap periode. Pada tahun 2013 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki perputaran persediaan 5,54 kali artinya dana yang tertanam dalam persediaan akan berputar 5 kali hal ini karenanaiknya harga pokok penjualan dan rata-rata persediaan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 PT Bara Jaya memiliki perputaran persediaan 5,37 kali artinya dana yang tertanam dalam persediaan akan berputar 5 kali setiap periode.

Menurunnya perputaran piutang karena naiknya harga pokok penjualan dan rata-rata persediaan dari tahun sebelumnya.

c. Tabel 25, menunjukkan bahwa Perputaran Aset Tetap PT Bara Jaya Internasional Tbk. berada dalam kondisi tingkat yang baik. Pada tahun 2010 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki perputaran aset tetap 53,77 kali artinya bila diukur dari volume penjualan nilai aktiva berputar 54 kali. Pada tahun 2011 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki perputaran aset tetap 808,36 kali artinya bila diukur dari volume penjualan nilai aktiva berputar 808 kali dan itu berarti bahwa keefektifan aset tetap yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan penjualan dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2012 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki perputaran aset tetap 211,97 kali artinya bila diukur dari volume penjualan nilai aktiva berputar 212 kali dan itu berarti bahwa kurang efektifnya aset tetap yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan penjualan dikarenakan menurunnya dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2013 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki perputaran aset tetap 0,36 kali artinya bila diukur dari volume penjualan nilai aktiva berputar 0 kali dan itu berarti bahwa tidak efektinya aset tetap yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan penjualan dikarenakan nilai perputaran aset tetap menurun sekali dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki perputaran aset tetap 0,64 kali artinya bila diukur dari

volume penjualan nilai aktiva berputar 1 kali dan itu berarti bahwa keefektifan aset tetap yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan penjualan.

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 26 dapat disimpulkan bahwa nilai perputaran aset tetap PT Bara Jaya Internasional Tbk dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 menunjukkan penurunan sebesar 91,426, hal ini dapat dilihat dari Yt=215,02-91,426X. Nilai perputaran aset tetap yang menurun dari tahun ke tahun berarti kemampuan aktiva tetap menciptakan penjualan rendah.

d. Tabel 27 menunjukkan bahwa PT Bara Jaya Internasional Tbk. berada dalam kondisi perkembangan yang baik, pada tahun 2010 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki perputaran total aset 0,42 kali artinya setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset berputar 0,42 atau 0 kali setiap periodenya. Pada tahun 2011 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki perputaran total aset 1,21 kali artinya setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset berputar 1 kali setiap periodenya. Pada tahun 2012 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki perputaran total aset 1,20 kali artinya setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset berputar 1 kali setiap periodenya. Pada tahun 2013 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki perputaran total aset 0,27 kali artinya setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset berputar 0,27 atau 0 kali setiap periodenya. Pada

tahun 2014 PT Bara Jaya Internasional Tbk memiliki perputaran total aset 0,37 kali meningkat dari tahun lalu dan berarti bahwa perusahaan sudah efektif kembali atau kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset.

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 28 dapat disimpulkan bahwa nilai trend perputaran total aset dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014

Dokumen terkait