REVIEWED FROM THE RATIO OF THE RATIO OF FINANCE Case Study on PT Bara Jaya International Tbk. Period 2010-2014
AninditaKurniaDewi M.V.
122114130
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2016
The purpose of this study is to find out the liquidity, the solvability, rentabilitas and activity financial PT Bara Jaya InternasionalTbk. in the 2010-2014 compared to industry standards.
The research is the kind of research case study. The Technique of data collection is done by the method of the documentation of financial report. The data analysis was the trend analysis of ratio financial use ratios, namely liquidity, rentabilitas and activity of PT Bara Jaya InternasionalTbk. years 2010-2014 from and comparing the ratio with industry standards the industrial average.
Based on the results of analyzing, it can be concluded that PT Bara Jaya InternasionalTbk has a good financial condition in terms of ratios are liquidity, the solvability, rentabilitas and activity.While based on a comparison with industry standards, most of the ratios of PT Bara Jaya International does not show a good financial condition or under industry standards.
DARI RASIO-RASIO KEUANGAN
Studi Kasus pada PT Bara Jaya Internasional Tbk. Periode 2010-2014
Anindita Kurnia Dewi M.V.
122114130
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2016
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas keuangan PT Bara Jaya Internasional Tbk. pada tahun 2010-2014 jika dibandingkan dengan standar industri.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi terhadap laporan keuangan. Analisis data adalah kecenderungan rasio keuangan menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas PT Bara Jaya Internasional Tbk. dari tahun 2010-2014 dan membandingkan rasio standar industri rata-rata industri.
Berdasarkan hasil menganalisis, dapat disimpulkan bahwa PT Bara Jaya Internasional Tbk. memiliki kondisi keuangan yang baik dalam hal rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas. Sedangkan berdasarkan perbandingan dengan standar industri, sebagian besar dengan perbandingan PT Bara Jaya Internasional Tbk. tidak menunjukkan kondisi keuangan yang baik atau di bawah standar industri.
ANALISIS PERKEMBANGAN KESEHATAN KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO-RASIO KEUANGAN
Studi Kasus pada PT Bara Jaya Internasional Tbk Periode 2010-2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Anindita Kurnia Dewi M.V
NIM : 122114130
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ANALISIS PERKEMBANGAN KESEHATAN KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO-RASIO KEUANGAN
Studi Kasus pada PT Bara Jaya Internasional Tbk Periode 2010-2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Anindita Kurnia Dewi M.V
NIM : 122114130
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
MOTTO
“Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti
pulang dengan sorak sorai sambil membawa berkas-berkasnya” (Mazmur 126:6)
“Bersusah-susahlah dahulu, bersenang-senang kemudian. Apa yang ada
sekarang, jalanilah dengan sukacita, jangan bersungut-sungut. Karena setiap
hal yang terjadi dalam hidup ini, jika dijalankan bersama Tuhan, maka akan
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS PERKEMBANGAN KESEHATAN KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO-RASIO KEUANGAN
(Studi Kasus pada PT Bara Jaya Internasional Tbk Periode 2010-2014) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal………adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016
Yang membuat pernyataan,
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA TULIS UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Anindita Kurnia Dewi M.V
Nomor Mahasiswa : 122114130
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya Ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS PERKEMBAHANGAN KESEHATAN KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO-RASIO KEUANGAN (Studi Kasus pada PT Bara Jaya Internasional Tbk Periode 2010-2014)
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta,
Pada, 31 Agustus 2016
Yang membuat pernyataan,
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat, karunia, serta bimbingan-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul Analisis Perkembangan Kesehatan Keuangan Perusahaan Ditinjau Dari
Rasio-Rasio Keuangan Perusahaan PT Bara Jaya Internasional Tbk. ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian kepada penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Kepala Program Studi Akuntansi
yang telah memberi dukungan dalam penulisan skripsi ini.
4. Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Akt., QIA selaku dosen pembimbing yang telah
viii
5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi yang telah membimbing dengan
baik selama proses pembelajaran di Universitas Sanata Dharma.
6. Orang tua penulis, Bapak Fidelis Budi Wuryanta dan Ibu Nathalia Wiharyati yang
telah memberikan doa, dukungan, semangat dan kasih sayang yang tidak
terhingga kepada penulis.
7. Kakakku tersayang Yohana Anindya Kurnia Sari yang cerewet dengan segala
pertanyaan dan sebagai motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini dan adikku
tersayang Fabiola Vita Anindha serta Alm. Brigitta Anditya Kusuma yang selalu
menjadi semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman terspesial Donatus Lilik Triatmaja yang selalu menjadi penyemangatku
dan motivasiku untuk menyelesaikan skripsi dengan kecerewetannya.
9. Teman-teman dekat dari SMA Herdin, Hilse, dan Tasha yang tiada henti selalu
mengobrol tentang skripsi.
10. Teman dekatku selama kuliah Dona, Monic, Puji, Tari dan Sandra yang
sama-sama sedang berjuang, terimakasih atas kebersama-samaannya.
11. Teman-teman kost Grinjing Lasma, Sandra, Putri dan Ocha yang sama-sama
berjuang untuk skripsi.
12. Teman-teman yang menemaniku dalam membuat skripsi Lasma, Sandra, Elvita,
Fristina, Junita, Asri dan teman-teman yang lain yang tidak dapat disebutkan satu
ix
13. Teman-teman akuntansi 2012 khususnya kelas C terimakasih atas
kebersamaannya dan teman-teman seperjuanganku di kelas MPAT yang telah
memberikan semangat.
14. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah
membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu
kepada semua pihak, penulis sangat terbuka untuk semua saran dan kritikan yang
diberikan. Akhir kata penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016
Penulis
xi
2. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan... 28
3. Prosedur, Metode, dan Teknik Analisis Laporan Keuangan ... 30
C. Analisis Rasio 1. Pengertian Rasio Keuangan ... 32
2. Analisis Rasio Keuangan ... 34
3. Manfaat Analisis Rasio Keuangan ... 36
4. Keunggulan Analisis Rasio ... 37
5. Keterbatasan Analisis Rasio ... 37
6. Jenis-Jenis Rasio Keuangan ... 39
D. Analisis Trend ... 50
E. Standar Industri ... 52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 56
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 56
C. Subyek Penelitian ... 56
D. Data yang Dicari ... 57
E. Teknik Pengumpulan Data ... 57
F. Teknik Analisis Data ... 57
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ... 63
B. Gambaran Umum PT Bara Jaya Internasional Tbk ... 65
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Rasio Keuangan ... 73
B. Pembahasan ... 102
C. Perbandingan Rasio Keuangan Perusahaan Terhadap Standar Industri ... 119
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ... 142
B. Keterbatasan Penelitian ... 142
C. Saran ... 143
DAFTAR PUSTAKA ... 145
xii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Perhitungan Current Ratio PT Bara Jaya
Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 74 Tabel 2. Perhitungan Trend Current Ratio PT Bara
Jaya Tbk. Tahun 2010-2014 ... 74 Tabel 3 Perhitungan Quick Ratio PT Bara Jaya
Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 76
Tabel 4 Perhitungan Trend Quick Ratio PT Bara
Jaya Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 76
Tabel 5 Perhitungan Cash Ratio PT Bara Jaya
Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 78
Tabel 6 Perhitungan Trend Cash Ratio PT Bara
Jaya InternasionalTbk. Tahun 2010-2014 ... 78
Tabel 7 P erhitungan Debt to Equity Ratio PT Bara
Jaya Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 80
Tabel 8 Perhitungan Trend Debt to Equity Ratio PT Bara Jaya Internasional Tbk. Tahun
2010-2014 ... 80
Tabel 9 Perhitungan Debt to Assets Ratio PT Bara Jaya
Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 82
Tabel 10 Perhitungan Trend Debt to Assets Ratio PT Bara Jaya Internasional Tbk. Tahun
2010-2014 ... 82
Tabel 11 Perhitungan Profit Margin PT Bara Jaya
xiii
Tabel 12 Perhitungan Trend Profit Margin PT Bara
Jaya Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 84
Tabel 13 Perhitungan Gross Profit Margin PT Bara
Jaya Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 86
Tabel 14 Perhitungan Trend Gross Profit Margin PT Bara Jaya Internasional Tbk. Tahun
2010-2014 ... 86
Tabel 15 Perhitungan Net Profit Margin PT Bara
Jaya Internasional Tbk.Tahun 2010-2014 ... 88
Tabel 16 Perhitungan Trend Net Profit Margin PT Bara Jaya Internasional Tbk. Tahun
2010-2014 ... 88
Tabel 17 Perhitungan ROI PT Bara Jaya Internasional
Tbk. Tahun 2010-2014 ... 90
Tabel 18 Perhitungan Trend ROI PT Bara Jaya
Internasional Tbk.Tahun 2010-2014 ... 90
Tabel 19 Perhitungan ROE PT Bara Jaya
Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 92
Tabel 20 Perhitungan Trend ROE PT Bara Jaya
Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 92
Tabel 21 Perhitungan Perputaran Piutang PT Bara
Jaya Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 94
Tabel 22 Perhitungan Trend Perputaran Piutang PT Bara Jaya Internasional Tbk. Tahun
2010-2014 ... 95
xiv
2010-2014 ... 96
Tabel 24 Perhtiungan Trend Perputaran Persediaan PT Bara Jaya Internasional Tbk. Tahun
2010-2014 ... 97
Tabel 25 Perhitungan Perputaran Aset Tetap PT Bara Jaya Internasional Tbk.
Tahun 2010-2014 ... 98
Tabel 26 Perhitungan Trend Perputaran Aset Tetap PT Bara Jaya Internasional Tbk. Tahun
2010-2014 ... 99
Tabel 27 Perhitngan Total Assets Turnover PT Bara
Jaya Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 101
Tabel 28 Perhitungan Trend Total Assets Turnover PT Bara Jaya Internasional Tbk. Tahun
2010-2014 ... 101
Tabel 29 Current Ratio PT Bara Jaya Internasional
Tbk dengan Standar Industri ... 120
Tabel 30 Quick Ratio PT Bara Jaya Internasional Tbk
dengan Standar Industri ... 122
Tabel 31 Cash Ratio PT Bara Jaya Internasional Tbk
denganStandar Industri ... 123
Tabel 32 Debt to Equity Ratio PT Bara Jaya
Internasional Tbk dengan Standar Industri ... 125
Tabel 33 Debt to Asset Ratio PT Bara Jaya
Internasional Tbk dengan Standar Industri ... 126
xv
Tbk dengan Standar Industri ... 128
Tabel 35 Gross Profit Margin PT Bara Jaya
Internasional Tbk dengan Standar Industri ... 129
Tabel 36 Net Profit Margin PT Bara Jaya Internasional
Tbk dengan Standar Industri ... 131
Tabel 37 ROI PT Bara Jaya Internasional Tbk
dengan Standar Industri ... 132
Tabel 38 ROE PT Bara Jaya Internasional Tbk
dengan Standar Industri ... 133
Tabel 39 Receivable Turnover PT Bara Jaya
Internasional Tbk dengan Standar Industri ... 135
Tabel 40 Inventory Turnover PT Bara Jaya Internasional
Tbk dengan Standar Industri ... 137
Tabel 41 Perputaran Aktiva Tetap PT Bara Jaya
Internasional Tbk. Standar Industri ... 138
Tabel 42 Total Assets Turnover PT Bara Jaya
Internasional Tbk dengan Standar Industri ... 140
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar I Grafik Trend Current Ratio PT Bara Jaya
Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 75 Gambar II. Grafik Trend Quick Ratio PT Bara Jaya
Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 77 Gambar III. Grafik Trend Cash Ratio PT Bara Jaya
Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 79 Gambar IV. Grafik Trend Debt to Equity Ratio PT Bara
Jaya Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 81 Gambar V. Grafik Trend Debt to Assets Ratio PT Bara
Jaya Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 83 Gambar VI. Grafik Trend Profit Margin PT Bara Jaya
Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 85 Gambar VII. Grafik Trend Gross Profit Margin PT Bara
Jaya Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 87 Gambar VIII. Grafik Trend Net Profit Margin PT Bara Jaya
Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 89 Gambar IX. Grafik Trend ROI PT Bara Jaya Internasional
Tbk. Tahun 2010-2014 ... 91 Gambar X. Grafik Trend ROE PT Bara Jaya Internasional
Tbk. Tahun 2010-2014 ... 93 Gambar XI. : Grafik Trend Perputaran Piutang PT Bara Jaya
Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 95 Gambar XII. Grafik Trend Perputaran Persediaan PT Bara
Jaya Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 97 Gambar XIII. Grafik Trend Perputaran Aset Tetap PT Bara
Jaya Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 100 Gambar XIV. Grafik Trend Total Assets Turnover PT Bara
Jaya Internasional Tbk. Tahun 2010-2014 ... 102 Gambar XV. Grafik Current Ratio PT Bara Jaya Internasional
Tbk. dengan Current RatioStandar Industri ... 121 Gambar XVI. Grafik Quick Ratio PT Bara Jaya Internasional
Tbk. dengan Quick RatioStandar Industri ... 123 Gambar XVII Grafik Cash Ratio PT Bara Jaya Internasional
Tbk. dengan Cash RatioStandar Industri ... 124 Gambar XVIII. Grafik Debt to Equity Ratio PT Bara Jaya
Internasional Tbk. dengan Debt to Equity
Standar Industri ... 126 Gambar XIX. Grafik Debt to Asset Ratio PT Bara Jaya
Internasional Tbk. dengan Debt to Asset Standar
xvii
Gambar XX. Grafik Profit Margin PT Bara Jaya Internasional
Tbk. dengan Standar Industri ... 129
Gambar XXI. Grafik Gross Profit Margin PT Bara Jaya
Internasional Tbk. dengan Standar Industri ... 130
Gambar XXII. Grafik Net Profit Margin PT Bara Jaya
Internasional Tbk. dengan Standar Industri ... 132
Gambar XXIII. Grafik ROI PT Bara Jaya Internasional Tbk.
dengan Standar Industri ... 133
Gambar XXIV. Grafik ROE PT Bara Jaya Internasional Tbk.
dengan Standar Industri ... 135
Gambar XXV. Grafik Receivable Turnover PT Bara Jaya
Internasional Tbk. dengan Standar Industri ... 136
Gambar XXVI. Grafik Inventory Turnover PT Bara Jaya
Internasional Tbk. dengan Standar Industri ... 138
Gambar XXVII.Grafik Perputaran Aktiva Tetap PT Bara Jaya
Internasional Tbk. dengan Standar Industri ... 139
Gambar XXVIII.Grafik Total Assets Turnover PT Bara Jaya
Internasional Tbk. dengan Total Assets Turnover
xviii
ABSTRAK
ANALISIS PERKEMBANGAN KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RASIO-RASIO KEUANGAN
Studi Kasus pada PT Bara Jaya Internasional Tbk. Periode 2010-2014
Anindita Kurnia Dewi M.V NIM: 122114130 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2016
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas keuangan PT Bara Jaya Internasional Tbk pada tahun 2010-2014 jika dibandingkan dengan standar industri.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi terhadap laporan keuangan. Analisis data adalah kecenderungan rasio keuangan menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas PT Bara Jaya Internasional Tbk. dari tahun 2010-2014 dan membandingkan rasio standar industri rata-rata industri.
Berdasarkan hasil menganalisis, dapat disimpulkan bahwa PT Bara Jaya Internasional Tbk. memiliki kondisi keuangan yang baik dalam hal rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas. Sedangkan berdasarkan perbandingan dengan standar industri, sebagian besar dengan perbandingan PT Bara Jaya Internasional Tbk. tidak menunjukkan kondisi keuangan yang baik atau di bawah standar industri.
xix ABSTRACT
ANALYSIS OF THE DEVELOPMENT OF THE FINANCIAL HEALTH OF REVIEWED FROM THE RATIO OF THE RATIO OF FINANCE
Case Study on PT Bara Jaya International Tbk. Period 2010-2014 Anindita Kurnia Dewi M.V.
122114130
Sanata Dharma University Yogyakarta
2016
The purpose of this study is to find out the liquidity, the solvability, rentabilitas and activity financial PT Bara Jaya InternasionalTbk. in the 2010-2014 compared to industry standards.
The research is the kind of research case study. The Technique of data collection is done by the method of the documentation of financial report. The data analysis was the trend analysis of ratio financial use ratios, namely liquidity, rentabilitas and activity of PT Bara Jaya InternasionalTbk. years 2010-2014 from and comparing the ratio with industry standards the industrial average.
Based on the results of analyzing, it can be concluded that PT Bara Jaya InternasionalTbk has a good financial condition in terms of ratios are liquidity, the solvability, rentabilitas and activity.While based on a comparison with industry standards, most of the ratios of PT Bara Jaya International does not show a good financial condition or under industry standards.
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring perkembangan perekonomian, perusahaan-perusahaan dituntut
untuk tetap konsisten, mampu mempertahankan dan selalu mengembangkan
daya saingnya. Oleh karena itu, perusahaan harus bertahan di dalam bisnisnya
serta mendapatkan kepercayaan yang baik dari pihak luar dengan cara
perusahaan harus memiliki perencanaan dan pengendalian yang baik, yang
merupakan kunci keberhasilan dari seorang manajer sehingga perusahaan
mampu meningkatkan penjualan yang tentunya meningkatkan laba
perusahaan. Perencanaan dan pengendalian yang baik dapat dilihat dari
berbagai macam sisi, dan salah satunya adalah laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang
penting bagi para penggunanya terutama dalam rangka pengambilan
keputusan. Laporan keuangan lebih bermanfaat apabila informasi yang
terkandung dalam laporan keuangan tersebut dapat digunakan untuk
memprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang, melalui suatu proses
laporan keuangan, serta dapat dijadikan sebagai dasar dalam menilai
kompetensi keberhasilan perusahaan di masa datang (Hery,2015).
Semakin baik kualitas laporan keuangan yang disajikan maka akan
semakin meyakinkan pihak eksternal dalam melihat kinerja keuangan
perusahaan tersebut. Lebih jauh lagi keyakinan bahwa perusahaan di
prediksikan mampu tumbuh dan memperoleh profitabilitas secara sustainable
(berkelanjutan), yang otomatis tentunya pihak-pihak yang berhubungan
dengan perusahaan akan merasa puas dalam berbagai urusan dengan
perusahaan, karena salah satu yang dihindari oleh pihak eksternal adalah
timbulnya bad debt (piutang tak tertagih). Manajemen menyajikan laporan keuangan dan pihak luar perusahaan memanfaatkan informasi tersebut untuk
membantu membuat keputusan. Sebuah laporan keuangan pada umumnya
terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus
kas, dan catatan atas laporan keuangan. Seorang investor yang ingin membeli
atau menjual saham biasa terbantu dengan memahami dan menganalisis
laporan keuangan hingga selanjutnya bisa menilai perusahaan mana yang
mempunyai prospek yang menguntungkan di masa depan. Analisis laporan
keuangan merupakan suatu proses untuk “membedah” laporan keuangan ke
dalam unsur-unsur dan menelaah masing-masing dari unsur tersebut dengan
tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik atas laporan
Bagi investor beserta pihak lainnya yang berkeinginan untuk
mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan maka perlu melakukan
analisis laporan keuangan secara sistematis dan terstruktur. Dengan tujuan
agar hasil yang diperoleh dapat dijadikan pendukung dalam proses
pengambilan keputusan, terutama dukungan dalam keputusan jangka panjang.
Penafsiran keputusan jangka panjang disini dilihat dari sisi perspektif
investor, baik investor real investment dan financial investment. Financial investment merupakan investasi dalam bentuk commercial paper (surat berharga). Dan di negara maju financial investment menjadi salah satu alternatif favorit publik dalam berinvestasi. Sementara pada negara
berkembang dan terbelakang real investment masih lebih dikedepankan dan dianggap sebagai salah satu sektor yang mampu mempercepat proses
pembangunan, terutama mampu menyerap tenaga kerja yang otomatis
memperkecil angka pengangguran (unemployement). Dalam melakukan
analisis laporan keuangan ini permasalahan yang harus dihindari adalah
jangan sampai dipergunakannya data-data yang tidak akurat atau tidak dapat
dipercaya kebenarannya. Karena permasalahan yang sering timbul bahwa
data-data tersebut sering direkayasa dengan tujuan-tujuan dan
maksud-maksud tertentu, dengan dilandasi karena faktor ingin mengambil keuntungan.
Salah satu pihak yang paling berkompeten untuk merekayasa laporan
Kunci keberhasilan seorang manajer adalah membuat perencanaan dan
pengendalian yang tepat. Laporan keuangan melaporkan transaksi bisnis atau
peristiwa ekonomi yang terjadi di dalam suatu periode waktu tertentu.
Transaksi bisnis atau peristiwa ekonomi yang terjadi ini dituangkan dalam
bentuk angka-angka. Untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan,
angka-angka yang ada dalam laporan keuangan akan menjadi lebih bermakna
jika angka-angka tersebut saling dibandingkan (Hery,2015: 161). Rasio
keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos
laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang
relevan dan signifikan. Dengan penyederhanaan ini kita dapat menilai secara
cepat hubungan-hubungan antara pos tadi dan dapat membandingkannya
dengan rasio lain sehingga kita dapat memperoleh informasi dan memberikan
penilaian (Harahap,2007: 297).
Analisis rasio merupakan bagian dari analisis keuangan. Analisis rasio
adalah analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan
yang ada pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan. Meskipun
perhitungan rasio hanyalah merupakan operasi aritmatika sederhana, namun
hasilnya memerlukan interpretasi yang tidak mudah. Agar hasil perhitungan
rasio menjadi bermakna, sebuah rasio sebaiknya mengacu pada hubungan
faktor yang memengaruhi pembilang dapat berkorelasi dengan
faktor-faktor yang memengaruhi penyebut (Hery,2015: 163).
Sebelum seorang manajer terutama bagian keuangan mengambil
keputusan, terlebih dahulu harus memahami kondisi keuangan perusahaan
tersebut. Sehingga, diharapkan manajer dapat mengambil keputusan yang
tepat dan perusahaan dapat dikelola dengan lebih baik dan profesional untuk
masa yang akan datang. Pentingnya mengetahui perkembangan perusahaan,
terutama melalui suatu analisis terhadap laporan keuangan, karena sangat
penting bagi pihak eksternal maupun internal dalam mengetahui tingkat
kesehatan keuangan perusahaan, maka penulis ingin mengadakan penelitian
mengenai “Analisis Perkembangan Kesehatan Keuangan Ditinjau Dari Rasio-Rasio Keuangan” dengan studi kasus pada sebuah perusahaan yaitu PT. Bara Jaya Internasional Tbk, selama periode tahun 2010 sampai dengan
tahun 2014.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
Bagaimana tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, aktivitas keuangan PT
Bara Jaya Internasional Tbk pada tahun 2010-2014 jika dibandingkan dengan
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat likuiditas,
solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas keuangan PT Bara Jaya Internasional
Tbk pada tahun 2010-2014 jika dibandingkan dengan standar industri.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemakai Laporan Keuangan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu
untuk menilai tingkat kesehatan keuangan PT. Bara Jaya Internasional
Tbk. dan sebagai pertimbangan keputusan dimasa mendatang.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan dan
bahan bacaan yang berguna bagi mahasiswa, sehingga dapat menambah
pengetahuan khususnya mengenai analisis laporan keuangan di masa
mendatang.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini digunakan sebagai wadah untuk berlatih dan menambah
wawasan, dan merupakan penerapan serta pengalaman dalam
memadukan teori yang diperoleh saat kuliah dengan keadaan yang
E. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika pembahasan.
BAB II Landasan Teori
Dalam bab ini menjelaskan mengenai hasil kajian pustaka yang
relevan dengan hasil penelitian.
BAB III Metode Penelitian
Dalam bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, tempat,
dan waktu, objek penelitian, teknik pengumpulan data, dan
teknik analisis data.
BAB IV Gambaran Umum Perusahaan
Dalam bab ini disajikan data mengenai perusahaan yang
sedang diteliti
BAB V Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini menjelaskan mengenai deskripsi data, analisis
BAB VI Penutup
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari
hasil analisis data dan pembahasannya, keterbatasan penelitian,
9 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data
keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Dengan kata lain, laporan keuangan berfungsi sebagai
alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak
yang berkepentingan, yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan
perusahaan dan kinerja perusahaan (Herry,2015:3). Farid dan Siswanto
(Fahmi,2011:2) mengatakan bahwa laporan keuangan merupakan
informasi yang diharapkan mampu memberikan bantuan kepada
pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat
finansial.Munawir (Fahmi,2011:2) mengatakan bahwa laporan keuangan
merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai
Laporan-laporan keuangan tersebut pada dasarnya ingin melaporkan
kegiatan-kegiatan perusahaan, yaitu kegiatan investasi, kegiatan
pendanaan, dan kegiatan operasional, sekaligus mengevaluasi
keberhasilan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan yang ingin
dicapai. Metode-metode penilaian (valuation) dan pengukuran
(measurement) yang mendasari penyusunan laporan-laporan keuangan
tersebut diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun
oleh IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) (Hanafi,2012:12). Pemakai
laporan keuangan menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi
beberapa kebutuhan informasi yang berbeda (Prastowo,2005:3), yang
meliputi :
a) Investor
Investor membutuhkan informasi untuk membantu menentukan
apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi, serta
tertarik pada informasi yang memungkinkan melakukan penilaian
terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar dividen.
b) Kreditor (Pemberi Pinjaman)
Tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan para
kreditor untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat
c) Pemasok dan kreditor usaha lainnya
Tertarik dengan informasi yang memungkinkan pemasok dan
kreditor usaha lainnya untuk memutuskan apakah jumlah yang
terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha
berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih
pendek dibanding kreditor.
d) Shareholders (para pemegang saham)
Para pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai
kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh,
dan penambahan modal untuk business plan selanjutnya.
e) Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahaan, terutama dalam perjanjian jangka
panjang dengan perusahaan.
f) Pemerintah
Berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan oleh karenanya
berkepentingan dengan aktivitas perusahaan, serta membutuhkan
informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan
kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik
pendapatan nasional dan statistik lainnya.
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakilinya tertarik pada
informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, serta
tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka melakukan
penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa,
manfaat pensiun dan kesempatan.
h) Masyarakat
Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan
menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan
terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
2. Sifat Laporan Keuangan
Laporan Keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud
untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (Progress Report)
secara periodik yang dilakukan pihak management yang bersangkutan.
Jadi laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan
sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang
merupakan hasil dari suatu kombinasi (Munawir, 2007: 6) antara:
a. Fakta yang telah dicatat (recorded fact),
Berarti bahwa laporan keuangan ini dibuat atas dasar fakta dari catatan
akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam perusahaan
maupun yang disimpan di Bank, jumlah piutang, persediaan barang
b. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi
(accounting convention and postulate),
Berarti data yang dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun
anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip
akuntansi yang lazim (General Accepted Accounting Principles); hal
ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan (expediensi)
atau keseragaman.
c. Pendapat pribadi (personal judgment).
Walaupun pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensi-konvensi
atau dalil-dalil dasar yang sudah ditetapkan yang sudah menjadi
standard praktek pembukuan, namun penggunaan dari
konvensi-konvensi dan dalil dasar tersebut tergantung daripada akuntan atau
management perusahaan yang bersangkutan.
3. Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi (Prastowo,2005:5). Tujuan
keseluruhan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi
yang berguna bagi investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan
Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan posisi
keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara
wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum,
sedangkan tujuan umum laporan keuangan adalah :
1. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber daya
ekonomi dan kewajiban perusahaan, dengan maksud :
(a) Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan.
(b) Untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasi perusahaan.
(c) Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi
kewajibannya.
(d) Menunjukkan kemampuan sumber daya yang ada untuk
pertumbuhan perusahaan .
2. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan
bersih yang berasal dari kegiatan usaha mencari laba, dengan maksud
:
(a) Memberikan gambaran tentang jumlah dividen yang diharapkan
pemegang saham.
(b) Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban kepada kreditor, supplier, pegawai, pemerintah, dan kemampuannya dalam mengumpulkan dana untuk kepentingan
(c) Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan
dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengendalian.
(d) Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba jangka panjang.
3. Memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaan dalam
menghasilkan laba
4. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan
aset dan kewajiban
5. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan oleh
para pemakai laporan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1
menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan (Hery,2015: 4).
SFAC No. 1 menyatakan tujuan dari pelaporan keuangan
perusahaan yaitu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pembuat
keputusan bisnis dan ekonomis oleh investor yang ada dan yang
potensional, kreditor, manajemen, pemerintah dan pengguna lainnya
(FASB, 1978). Menurut Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Adapun tujuan
keuangan menurut PAPI (Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia)
adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja
perubahan ekuitas, arus kas dan informasi lainnya yang bermanfaat bagi
pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta
menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber
daya yang dipercayakan kepada mereka. Tujuan laporan keuangan
menurut APBD Statement No. 4 yaitu : (Fahmi,2011:5)
1. Tujuan Khusus
Menyajikan laporan :
(a) Posisi keuangan
(b) Hasil usaha
(c) Perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai dengan GAAP
2. Tujuan Umum
Memberikan informasi :
(a) Sumber ekonomi
(b) Kewajiban
(c) Kekayaan bersih
(e) Perubahan harta dan kewajiban
(f) Informasi relevan
3. Tujuan Kualitatif
(a) Relevan
(b) Dapat dimengerti
(c) Dapat diperiksa
(d) Netral
(e) Tepat waktu
(f) Dapat dibandingkan
(g) Lengkap
4. Keterbatasan Laporan Keuangan
Seluruh informasi yang diperoleh dan bersumber dari laporan
keuangan pada kenyataannya selalu saja terdapat kelemahan, dan
kelemahan tersebut dianggap sebagai bentuk keterbatasan informasi yang
tersaji dari laporan keuangan tersebut. Menurut PAI (Prinsip Akuntansi
Indonesia) sifat dan keterbatasan laporan keuangan (Fahmi, 2011: 9)
adalah sebagai berikut:
a. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas
kejadian yang sudah lewat.
b. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk
c. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan
taksiran dan berbagai pertimbangan.
d. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material.
e. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi
ketidakpastian.
f. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu
peristiwa/ transaksi daripada bentuk hukumnya.
g. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis
dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi
dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
h. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan
menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis
dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.
i. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat
dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
5. Jenis-Jenis Laporan Keuangan 1. Neraca
Neraca adalah sebuah laporan yang sistematis tentang posisi aset,
kewajiban, dan ekuitas perusahaan per tanggal tertentu. Tujuan dari
laporan ini adalah untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan
sebagai bentuk atau cara mendapatkan informasi keuangan suatu
perusahaan dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara (Fahmi,2011: 29),
yaitu:
1) Menganalisis dengan melihat hubungan-hubungan yang terdapat
pada data-data yang ada di jumlah neraca tersebut.
2) Menganalisis dengan melihat hubungan antara jumlah
angka-angka yang terdapat di neraca (balance sheet) dan laporan laba
rugi (income statement).
Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari informasi yang terdapat
di neraca (Fahmi,2011: 30), yaitu:
1) Dapat dilihat kondisi dan situasi yang menggambarkan
kepemilikan aktiva dan pasiva perusahaan.
2) Bagi investor dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan dalam
menetapkan keputusan pada perusahaan tersebut.
3) Informasi neraca memperlihatkan kondisi likuiditas perusahaan,
terutama pada posisi current ratio (rasio lancar).
4) Informasi yang diberikan di neraca akan menjadi lebih bermanfaat
pada saat dipergunakan sebagai salah satu pendukung pengambilan
keputusan terutama dengan menempatkan dan memasukkan
angka-angka yang terdapat di neraca pada formula yang dipakai.
Laporan laba-rugi (Income Statement) merupakan laporan yang
sistematis tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk satu
periode waktu tertentu. Laporan laba-rugi memuat informasi mengenai
hasil kinerja manajemen atau hasil kegiatan operasional perusahaan,
yaitu laba atau rugi bersih yang merupakan hasil dari pendapatan dan
keuntungan dikurangi dengan beban dan kerugian (Hery,2015:4).
Laporan laba rugi bersumber dari dua hal, yaitu laba dan biaya, karena
itu dalam penyusunan laporan ini seorang akuntan harus menyadari
dengan baik yang mana termasuk dalam kategori laba dan begitu
sebaliknya yang mana masuk dalam kategori biaya. Jika terlalu besar
biaya maka memperlihatkan bahwa laporan tersebut lebih besar
kerugiannya dibandingkan laba, dan begitu pula sebaliknya
(Fahmi,2011: 98).
Dalam konteks catatan kaki (footnote) dalam laporan laba rugi
(income statement) dianggap memiliki arti penting yang mampu
memberikan kemudahan kepada pihak-pihak yang menginginkan
informasi maksimal tentang kondisi keuangan perusahaan tersebut.
Secara umum unsur-unsur yang terkandung dalam laporan laba rugi
(income statement) adalah :
Penjualan (sales) merupakan penerimaan yang diperoleh dari
pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan
dalam bursa sebagai bahan pertimbangan (Siegel dan Shim).
b. Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
Harga pokok penjualan merupakan harga beli atau pembuatan
suatu barang yang dijual. Bagi perusahaan dagang, harga pokok
penjualan adalah harga pokok barang dagangan, harga pokok
penjualan adalah harga pokok barang dagangan yang dibeli yang
kemudian berhasil dijual selama suatu periode akuntansi. Bagi
perusahaan industry, harga pokok penjualan meliputi
ongkos-ongkos bahan dasar, tenaga kerja, dan ongkos-ongkos pabrik tidak
langsung yang telah dikeluarkan dalam proses pembuatan barang
yang kemudian berhasil dijual selama suatu periode akuntansi.
c. Depresiasi (Depreciation)
Depresiasi adalah penurunan nilai yang terjadi secara
berangsur-angsur dari waktu ke waktu.
d. Bunga (Interes)
Bunga merupakan balas jasa yang harus diberikan atas dasar
kesepakatan dalam pinjaman yang diberikan. Dalam pencatatan
akuntansi untuk bunga kredit dipergunakan dua bentuk, yaitu cash
e. Pendapatan Sebelum Pajak (Earnings Before Tax)
Pendapatan sebelum pajak merupakan laba yang terlihat atau yang
diperoleh sebelum dikurangkan dengan pajak.
f. Pajak (Tax)
Pajak merupakan pembayaran yang dibebankan oleh pemerintah
atas penghasilan perorangan, perusahaan, tanah, barang-barang
pemberian atau sumber-sumber lainnya untuk memberikan
pemasukan bagi barang umum (publik).
g. Laba Setelah Pajak (Earnings After Tax)
Laba setelah pajak merupakan laba yang diperoleh setelah
dikurangkan dengan pajak.
Bagi banyak pihak laporan laba rugi dipandang sebagai ringkasan
kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan selama periode
akuntansi. Salah satu tugas utama pihak investor adalah menegaskan
kepada pihak manajemen perusahaan bahwa laporan laba rugi
memiliki implikasi yang jauh dari perusahaan (Fahmi,2011:97)
3. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Laporan arus kas adalah sebuah laporan yang menggambarkan
arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari
masing-masing aktivitas, yaitu mulai dari aktivitas operasi, aktivitas investasi,
waktu tertentu. Laporan arus kas menunjukkan besarnya kenaikan atau
penurunan bersih kas dari seluruh aktivitas selama periode berjalan
serta saldo kas yang dimiliki perusahaan sampai dengan akhir periode
(Hery,2015:4)
Laporan arus kas disusun dengan tujuan untuk memberikan
informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu
perusahaan, dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan selama periode akuntansi tertentu.
Tujuan utama arus kas adalah untuk memberikan kepada para
pengguna, informasi tentang mengapa posisi kas perusahaan berubah
selama periode akuntansi. Selain itu laporan juga menunjukkan efek
aktivitas investasi dan pendanaan. Pelaporan kenaikan dan penurunan
bersih kas menjadi berguna karena para investor, kreditor dan pihak
lainnya ingin mengetahui apa yang sedang terjadi dengan sumber dana
perusahaan yang paling likuid yaitu kas (Prastowo,2005: 33).
4. Laporan Ekuitas Pemilik (Statement of Owner’s Equity)
Laporan ekuitas pemilik adalah sebuah laporan yang menyajikan
ikhtisar perubahan dalam ekuitas pemilik suatu perusahaan untuk satu
periode waktu tertentu (Hery,2015:4).
Laporan ekuitas merekonsiliasi saldo awal dan akhir semua akun
perusahaan menyajikan laporan saldo laba, seringkali dikombinasikan
dengan laporan rugi-laba yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir
akun saldo laba. Perusahaan-perusahaan yang memilih format
penyajian yang terakhir biasanya akan menyajikan laporan ekuitas
sebagai pengungkapan dalam catatan kaki (Fahmi,2011:4)
5. Catatan atas Laporan Keuangan (Notes to the Financial Statements)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian integral yang
tidak dapat dipisahkan dari komponen laporan keuangan. Tujuannya,
untuk memberikan penjelasan yang lebih lengkap mengenai informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan (Hery,2015:4).
6. Pengaruh Persepsi Manajemen terhadap Pelaporan Keuangan
Persepsi pihak manajemen sebagai pihak yang menyusun laporan
keuangan sangat memengaruhi proses penyusunan dan pelaporan
informasi keuangan itu sendiri. Persepsi pihak manajemen biasanya akan
tercermin dalam keputusan-keputusan yang diambil, terkait dengan proses
pelaporan keuangan, yang akan dilatar-belakangi oleh: (1) pemahaman
pihak manajemen mengenai standar dan metode akuntansi yang
digunakan, dan (2) pengaruh lingkungan lingkungan di mana manajemen
berada.
Laporan keuangan merupakan produk pasar dan sebagai hasil dari
dipengaruhi oleh proses politik yang terlibat dalam pembentukan regulasi
(seperti penetapan standar akuntansi dan interpretasi, serta
peraturan-peraturan yang terkait dengan pasar). Penetapan standar akuntansi secara
garis besar dilakukan untuk menjembatani antara orang-orang dalam
perusahaan yang terlibat langsung dalam proses pelaporan keuangan
dengan orang-orang di luar perusahaan yang merupakan pengguna atas
laporan keuangan tersebut.
Watts dan Zimmerman (1978) menyatakan bahwa pelaporan
keuangan berhubungan langsung dengan manajemen. Menurutnya, hal-hal
yang berhubungan dengan manajemen adalah hal-hal yang berkaitan
dengan peraturan-peraturan maupun publikasi resmi oleh badan-badan
akuntansi, seperti standar akuntansi dan interpretasi atas standar tersebut.
Hal-hal yang dikemukakan oleh Watts dan Zimmerman tersebut di atas
juga sama dengan apa yang diungkapkan oleh Fields (2001). Menurutnya,
pemilihan metode akuntansi adalah keputusan pihak terkait untuk
memengaruhi hasil sistem akuntansi.
Fields (2010) mengatakan bahwa prinsip akuntansi yang berlaku
umum seringkali mensyaratkan adanya penggunaan judgments dalam pembuatan laporan keuangan. Penggunaan judgments boleh saja terjadi jika pengambilan keputusan (manajer) benar-benar bebas dari kepentingan
penggunaan judgments dalam pengambilan keputusan adalah masalah konsistensi dan keterbandingan laporan keuangan (Hery,2015:24).
7. Pengukuran dan Analisis Kinerja Keuangan
Pengukuran kinerja keuangan merupakan suatu usaha formal untuk
mengevaluasi efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan
laba dan posisi kas tertentu. Pengukuran kinerja keuangan adalah penting
sebagai sarana atau indikator dalam rangka memperbaiki kegiatan
operasional perusahaan. Pengukuran kinerja laporan keuangan dilakukan
bersamaan dengan proses analisis.
Analisis kinerja keuangan merupakan suatu proses pengkajian
kinerja keuangan secara kritis, yang meliputi peninjauan data keuangan,
penghitungan, pengukuran, interpretasi, dan pemberian solusi terhadap
masalah keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu. Kinerja
keuangan dapat dinilai dengan menggunakan beberapa alat analisis.
Berdasarkan tekniknya, analisis kinerja keuangan dapat dibedakan
menjadi 9 macam (Hery,2015: 29), yaitu:
a. Analisis perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik analisis
dengan cara membandingkan laporan keuangan dari dua periode atau
lebih untuk menunjukkan perubahan dalam jumlah (absolut) maupun
b. Analisis Tren, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk
mengetahui tendensi keadaan keuangan dan kinerja perusahaan,
apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan.
c. Analisis Persentase per Komponen (common size), merupakan teknik
analisis yang digunakan untuk mengetahui persentase masing-masing
komponen aset terhadap total aset; persentase masing-masing
komponen utang dan modal terhadap total pasiva (total aset);
persentase masing-masing komponen laporan laba-rugi terhadap
penjualan bersih.
d. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik
analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumber dan
penggunaan modal kerja selama dua periode waktu yang
dibandingkan.
e. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis yang
digunakan untuk mengetahui kondisi kas dan perubahan kas pada
suatu periode waktu tertentu.
f. Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis yang digunakan
untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca
maupun laporan laba-rugi.
g. Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis yang
periode berikutnya, serta sebab-sebab terjadinya perubahan laba kotor
tersebut.
h. Analisis Titik Impas, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk
mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan
tidak mengalami kerugian.
i. Analisis Kredit, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk
menilai layak atau tidaknya suatu permohonan kredit debitur kepada
kreditor, seperti bank.
B. Analisis Laporan Keuangan
1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah
laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya dan menelaah masing-masing
dari unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan
pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.
Analisis laporan keuangan dapat membantu manajemen untuk
mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan yang ada dan kemudian
membuat keputusan yang rasional untuk memperbaiki kinerja perusahaan
dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Analisis laporan keuangan
juga berguna bagi investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan
investasi dan kredit (Hery,2015: 132).
Secara umum, tujuan dan manfaat dari dilakukannya analisis laporan
keuangan (Hery,2015: 133) adalah:
a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode
tertentu, baik aset, liabilitas, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah
dicapai selama beberapa periode.
b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang menjadi kekurangan
perusahaan.
c. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang menjadi keunggulan
perusahaan.
d. Untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan
di masa mendatang, khususnya yang berkaitan dengan posisi keuangan
perusahaan saat ini.
e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen.
f. Sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis, terutama mengenai
hasil yang telah dicapai.
Di sisi lain, tujuan analisis laporan keuangan menurut Bernstein
(1983) adalah sebagai berikut ( Hery, 2015: 133):
a. Screening
Analisis dilakukan dengan melihat secara kritis data-data yang
terkandung dalam laporan keuangan untuk kepentingan pemilihan
b. Forecasting
Analisis dilakukan untuk memprediksi kondisi keuangan perusahaan
di masa yang akan datang.
c. Diagnosis
Analisis dilakukan untuk melihat kemungkinan adanya
masalah-masalah yang terjadi di dalam perusahaan, baik dalam manajemen
operasi, keuangan, atau pun masalah lainnya.
d. Evaluation
Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, kinerja
operasional, tingkat efisiensi, dan lain sebagainya.
e. Understanding
Dengan melakukan analisis laporan keuangan, informasi mentah yang
ada dalam laporan keuangan akan menjadi lebih bermakna.
3. Prosedur, Metode, dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Berikut adalah langkah-langkah atau prosedur dalam melakukan
analisis laporan keuangan (Herry,2015: 134):
a. Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang diperlukan
selengkap mungkin, baik untuk satu periode maupun beberapa
b. Melakukan pengukuran-pengukuran atau perhitungan-perhitungan
secara cermat dengan memasukkan angka-angka yang ada dalam
laporan keuangan ke dalam rumus-rumus tertentu;
c. Memberikan interpretasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran
yang telah dilakukan;
d. Membuat laporan hasil analisis;
e. Memberikan rekomendasi sehubungan dengan hasil analisis yang telah
dilakukan.
Dalam melakukan analisis laporan keuangan diperlukan suatu metode
dan teknik analisis yang tepat. Secara garis besar, ada dua metode analisis
laporan keuangan yang lazim dipergunakan dalam praktik, yaitu:
a. Analisis Vertikal (Statis)
Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan hanya terhadap
satu periode laporan saja. Analisis ini dilakukan antar pos-pos yang
ada dalam laporan keuangan dari satu periode. Analisis vertikal juga
dapat berupa analisis perbandingan terhadap laporan keuangan
perusahaan lain pada satu periode waktu tertentu, di mana
perbandingan dilakukan terhadap informasi serupa dari perusahaan
lain yang berada dalam satu industri yang sama atau dikaitkan dengan
data industri (sebagai patokan) pada periode waktu yang sama.
Analisis horisontal merupakan analisis yang dilakukan dengan
membandingkan laporan keuangan dari beberapa periode. Melalui
hasil analisis ini dapat dilihat kemajuan atau kemunduran kinerja
perusahaan dari periode yang satu ke periode berikutnya.
C. Analisis Rasio
1. Pengertian Rasio Keuangan
Ratio merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak
digunakan. Ratio ini merupakan alat analisis yang dapat memberikan jalan
keluar dan menggambarkan simptom (gejala-gejala yang tampak) suatu
keadaan (Prastowo,2005: 80). Rasio keuangan merupakan suatu
perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang berfungsi
sebagai alat ukur dalam menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan
antara satu laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai
hubungan yang relevan dan signifikan. Rasio keuangan merupakan alat
utama untuk melakukan analisis keuangan dan memiliki beberapa
kegunaan (Hery,2015: 161).
Rasio keuangan atau financial ratio ini sangat penting gunanya untuk
melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. Bagi investor
jangka pendek dan menengah pada umumnya lebih banyak tertarik kepada
membayar dividen yang memadai. Informasi tersebut dapat diketahui
dengan cara yang lebih sederhana yaitu menghitung rasio-rasio keuangan
yang sesuai dengan keinginan (Fahmi,2011: 107).
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan rasio
keuangan sebagai alat analisis. Hal ini akan membantu analisis dalam
menginterpretasikan hasil perhitungan rasio keuangan sehingga
menghasilkan kesimpulan yang lebih tepat. Beberapa hal tersebut adalah:
a. Sebuah rasio saja tidak dapat digunakan untuk menilai kinerja
perusahaan secara keseluruhan. Untuk menilai kinerja perusahaan
secara keseluruhan maka sejumlah rasio keuangan haruslah diukur
atau digunakan secara bersama-sama. Namun demikian, jika hanya
satu aspek saja yang ingin dinilai maka pengukuran atau penggunaan
satu atau dua rasio keuangan dianggap sudah mencukupi.
b. Perbandingan atau komparasi kinerja antar perusahaan seharusnya
dilakukan dengan menggunakan data keuangan dari perusahaan yang
sejenis dan pada periode waktu yang sama.
c. Perhitungan rasio seharusnya didasarkan pada data laporan keuangan
yang sudah diaudit oleh akuntan independen (akuntan publik).
Laporan keuangan yang belum diaudit masih diragukan kebenarannya,
sehingga rasio-rasio yang dihitung juga dianggap kurang akurat
2. Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio adalah analisis yang dilakukan dengan menghubungkan
berbagai perkiraan yang ada pada laporan keuangan dalam bentuk rasio
keuangan. Analisis rasio keuangan ini dapat mengungkapkan hubungan
yang penting antar perkiraan laporan keuangan dan dapat digunakan untuk
mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dengan
membandingkan rasio keuangan perusahaan dari tahun, seorang analis
dapat mempelajari komposisi perubahan yang terjadi dan menentukan
apakah dapat kenaikan atau penurunan kondisi keuangan dan kinerja
perusahaan selama waktu tersebut, serta dengan membandingkan rasio
keuangan suatu perusahaan terhadap perusahaan lainnya yang sejenis atau
terhadap rata-rata industri dapat membantu mengidentifikasi adanya
penyimpangan atau tidak.
Analisis rasio keuangan pada umumnya digunakan oleh tiga kelompok
utama pemakai laporan keuangan, yaitu:
a. Manajer perusahaan, menerapkan rasio untuk membantu menganalisis,
mengendalikan, dan meningkatkan kinerja operasi serta keuangan
perusahaan.
b. Analis kredit, termasuk petugas pinjaman bank dan analis peringkat
obligasi, yang menganalisis rasio-rasio untuk mengidentifikasi
c. Analis saham, yang tertarik pada efisiensi, risiko, dan prospek
pertumbuhan perusahaan.
Untuk memperkecil risiko kesalahan dalam melakukan analisis rasio
keuangan maka diperlukan prinsip kehati-hatian. Berikut adalah hal-hal
yang patut diperhatikan dalam melakukan analisis rasio keuangan:
a. Analisis dan perhitungan harus dilakukan secara cermat dan akurat.
b. Jika terdapat perbedaan dalam hal penerapan metode akuntansi, dasar
pencatatan, prosedur pelaporan, atau pun perbedaan dalam hal
perlakuan akuntansi maka sebaiknya dilakukan rekonsiliasi atau
disamakan terlebih dahulu agar data yang digunakan dalam analisis
memiliki daya komparabilitas yang tinggi.
c. Simpulan atas hasil analisis rasio sebaiknya dilakukan secara hati-hati.
d. Analisis harus memiliki dan menguasai informasi tentang operasional
dan manajemen perusahaan.
e. Jangan terlalu terpengaruh dengan rasio keuangan yang normal.
f. Analisis harus dapat melihat hal-hal yang terkandung atau tersembunyi
dalam laporan keuangan berdasarkan naluri yang tajam dan
pengalaman analisis sebelumnya.
Berdasarkan sumber data analisis, analisis rasio keuangan dapat
a. Analisis rasio neraca, yaitu membandingkan angka-angka keuangan
yang hanya bersumber dari neraca saja.
b. Analisis rasio laporan laba-rugi, yaitu membandingkan angka-angka
yang hanya bersumber dari laporan laba-rugi saja.
c. Analisis rasio antar laporan, yaitu membandingkan angka-angka yang
bersumber dari dua laporan, yaitu neraca dan laporan laba-rugi
(Hery,2015: 163).
3. Manfaat Analisis Rasio Keuangan
Adapun manfaat yang bisa diambil dengan dipergunakannya rasio
keuangan (Fahmi,2011: 109), yaitu:
a. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai
alat menilai kinerja dan prestasi perusahaan.
b. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen
sebagai rujukan untuk membuat perencanaan.
c. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk
mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuangan.
d. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat
digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi
dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga
e. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilai bagi pihak
stakeholders organisasi. 4. Keunggulan Analisis Rasio
Analisis rasio ini memiliki keunggulan dibanding teknis analisis
lainnya. Keunggulan tersebut adalah (Harahap, 2007:298):
a. rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah
dibaca dan ditafsirkan;
b. merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang
disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit;
c. mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain;
d. sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model
pengambilan keputusan dan model prediksi (Z-score);
e. menstandarisir size perusahaan;
f. lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain
atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau “time series”
g. lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa
yang akan datang.
5. Keterbatasan Analisis Rasio
Sebagai alat analisis keuangan, analisis rasio juga memiliki
a. Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan
yang dianalisis, khususnya apabila perusahaan tersebut bergerak di
beberapa bidang usaha.
b. Perbedaan dalam metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan
rasio yang berbeda pula.
c. Rasio keuangan disusun dari data akuntansi, di mana data tersebut
dipengaruhi oleh dasar pencatatan (antara cash basis dan accrual basis), prosedur pelaporan atau perlakuan akuntansi, serta cara penafsiran dan pertimbangan (judgments) yang mungkin saja berbeda.
d. Data yang digunakan untuk melakukan analisis rasio bisa saja
merupakan hasil dari sebuah manipulasi akuntansi, di mana penyusun
laporan keuangan telah bersikap tidak jujur dan tidak netral dalam
menyajikan angka-angka laporan keuangan sehingga hasil perhitungan
rasio keuangan tidak menunjukkan kondisi perusahaan yang
sesungguhnya.
e. Penggunaan tahun fiskal yang berbeda juga dapat menghasilkan
perbedaan analisis.
f. Pengaruh penjualan musiman dapat mengakibatkan perbedaan
analisis.
g. Pengaruh penjualan musiman dapat mengakibatkan analisis
h. Kesesuaian antara besarnya hasil analisis rasio keuangan dengan
standar industri tidak menjamin bahwa perusahaan telah menjalankan
(mengelola) aktivitasnya secara normal dan baik.
6. Jenis-Jenis Rasio Keuangan
Jenis rasio keuangan yang sering digunakan untuk menilai kondisi
keuangan dan kinerja perusahaan, yaitu:
a. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas, merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya yang segera jatuh tempo. Rasio likuiditas diperlukan untuk
kepentingan analisis kredit atau analisis risiko keuangan. Rasio
likuiditas terdiri atas:
1) Rasio Lancar (Current Ratio), merupakan ratio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aset
lancar yang tersedia (Hery,2015: 166). Penggunaan current ratio dalam menganalisis laporan keuangan hanya mampu memberi
analisa secara kasar, oleh karena itu perlu adanya dukungan analisa
secara kualitatif secara lebih komprehensif (Fahmi,2011: 121).
Likuiditas suatu perusahaan yang tinggi belum tentu baik ditinjau
tinggi dapat