BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
C. Pembahasan
Berdasarkan evaluasi dan penelitian yang dilakukan mengenai sistem
infromasi akuntansi pemberian kredit di PT. BPR Ukabima Grazia, maka
Komponen-komponen sistem pemberian kredit yang ada di PT. BPR
Ukabima Grazia telah sesuai dengan teori. Hal ini terlihat dari adanya bagian-
bagian yang terkait dalam sistem pemberian kredit yang ada di perusahaan
telah sesuai dengan teori. Bagian-bagian yang terkait dalam sistem pemberian
kredit di PT. BPR Ukabima Grazia terdiri dari Komisaris, Direksi, Customer
Service, Admin SID BI, Account Officer, Komite Kredit, Administrasi Kredit, Teller, dan bagian akuntansi. Bagian-bagian ini telah melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya yang di dalam teori dilakukan oleh bagian yang
berbeda. Namun, tugas dan tanggung jawab telah dilakukan oleh bagian-
bagian yang terkait dalam pemberian kredit tersebut di PT. BPR Ukabima
Grazia.
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pemberian kredit juga
telah sesuai dengan teori. Dokumen-dokumen yang ada di perusahaan terdiri
dari FPK, dokumen syarat, FSK, LLO, LKKK, LHPJTB, LHPJBB, SP, SPK,
SPtjK, SKJ, SPJ, PDPK, KP, SPnK, dan Slip Uang Masuk. Di antara
dokumen-dokumen tersebut, ada beberapa yang belum bernomor urut
tercetak, antara lain FPK, SPK, dan SKJ. Terkait catatan akuntansi, PT. BPR
Ukabima belum menggunakan dan mencatat transaksi ke dalam jurnal
penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas. Transaksi hanya dicatat di dalam
Prosedur-prosedur terkait sistem pemberian kredit yang terdapat di
perusahaan, PT. BPR Ukabima telah menerapkan prosedur yang sesuai
dengan teori. Prosedur-prosedur yang ada di PT. BPR Ukabima Grazia antara
lain prosedur permohonan fasilitas kredit, prosedur penyidikan dan analisa
kredit, prosedur keputusan atas permohonan kredit dan prosedur pencairan
kredit.
Sistem pengendalian intern sistem informasi akuntansi pemberian kredit
yang ada di perusahaan telah baik. Hal ini dapat dilihat dari: pertama, adanya
struktur organisasi yang telah memisahkan antara fungsi operasi yang
dilakukan oleh account officer, fungsi penyimpanan uang yang dilakukan
oleh teller, dan fungsi akuntansi yang dilakukan oleh kepala bagian keuangan.
Kedua, sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang dapat memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan. Perusahaan telah melakukan
pembagian wewenang untuk keputusan pencairan kredit berdasarkan batas
nominal tertentu. Plafond yang ≤ Rp 20.000.000 akan diotorisasi oleh Direksi
dan untuk plafond ≥ Rp 20.000.000 akan diotorisasi oleh Komisaris. Ketiga,
praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan bagian setiap unit
organisasi. PT. BPR Ukabima telah menggunakan formulir dengan bernomor
urut tercetak, walaupun masih ada beberapa dokumen yang belum bernomor
urut tercetak. Perusahaan juga telah melakukan pemeriksaan secara mendadak
keharusan pengambilan cuti dan perputaran jabatan terhadap karyawannya.
Keempat, karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. PT.
BPR Ukabima telah melakukan seleksi calon karyawannya berdasarkan
persyaratan dan kualifikasi yang dituntut oleh pekerjaannya. Selain itu juga,
perusahaan juga memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
116 BAB VI
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan di PT. BPR
Ukabima Grazia Palembang mengenai sistem pemberian kredit, maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut: secara umum PT. BPR Ukabima Grazia
Palembang dalam melaksanakan pemberian kreditnya belum sepenuhnya
sesuai dengan teori. Ketidaksesuaian tersebut terlihat dari catatan akuntansi
yang digunakan oleh perusahaan. PT. BPR Ukabima belum menggunakan dan
mencatat transaksinya ke dalam jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran
kas. Terkait dengan penggunaan formulir bernomor urut tercetak, masih
terdapat beberapa dokumen yang belum bernomor urut tercetak seperti FPK,
SPK, dan SKJ.
B.Keterbatasan Penelitian
Prosedur terkait dengan pemberian kredit dimulai dari prosedur permohonan
fasilitas kredit hingga prosedur pelunasan kredit. Namun, penelitian ini tidak
berhasil mendapatkan akses untuk memperoleh data dan informasi hingga
prosedur pelunasan kredit. Hal ini disebabkan karena akses untuk memperoleh
data dan informasi mengenai prosedur pelunasan kredit sangat terbatas dan
bersifat rahasia. Informasi dan bagan alir yang didapat hanya sampai pada
C.Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah
diuraikan, penulis memberikan beberapa saran yaitu mengingat pentingnya
pembuatan nomor urut tercetak, maka penulis menyarankan agar setiap
dokumen sebaiknya bernomor urut tercetak untuk lebih memberikan jaminan
bahwa transaksi pemberian kredit telah tercatat dalam catatan akuntansi.
Penggunaan dokumen dengan nomor urut tercetak dapat mempermudah dalam
pencarian dokumen tersebut apabila suatu saat dibutuhkan, untuk mengecek
ada tidaknya dokumen yang hilang serta untuk pertanggungjawaban karyawan
yang diberi kepercayaan untuk mengisi dan menyimpan dokumen, untuk
mengontrol pengeluaran dokumen, dan menghindari terjadinya kecurangan
dalam penggunaan dokumen. Dengan bernomor urut tercetak, setiap dokumen
pemberian kredit lebih dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu juga
perusahaan sebaiknya membuat jurnal khusus terkait pemberian kredit yaitu
jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas. Penggunaan jurnal khusus
diperlukan agar perusahaan dapat mengumpulkan dan menggolongkan
transaksi yang sama yang frekuensinya tinggi dan untuk memudahkan
118
Daftar Pustaka
Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Anwari, Achmad. 1981. Praktek Perbankan di Indonesia (kredit Investasi). Jakarta: Balai Aksara.
Budisantoso, Totok dan Nuritomo. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat.
Dewi, Novita. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Pemberian Kredit. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Andi.
Hall, James A. 2007. Accounting Information System. Jakarta: Salemba Empat.
Ismail. 2010. Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Jogiyanto. 2001. Analisis & Disain: Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur
Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi.
Kasmir. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Keenam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kuncoro, Mudjarad dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Marlianti, CH. 2008. Evaluasi Sistem Pemberian Kredit pada BPR Siwi Sedana Kerebokan. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Muljono, Teguh Pudjo. 1991. Petunjuk Pemeriksaan Intern Bank. Jakarta: Djambatan.
Pebriani, Agata Rosa. 2013. Evaluasi Sistem Pemberian Kredit pada CU Keling Kumang Tempat Pelayanan Rumah Punyong Baning Sintang. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Republik Indonesia. 1998. Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan
UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan.
Sawyer, Lawrence B., Mortimer A., James H. Scheiner. 2005. Audit Internal
Sawyer Buku 1. Edisi kelima. Penerjemah: Desi Andhariani dan Ika
Permatasari. Jakarta: Salemba Empat.
Setyawati, Agatha Gerry. 2012. Analisis Pengendalian Intern pada Sistem Pemberian Kredit. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Supardiyono, YP., YFM. Gien Agustinawansari, Yusef Widya Karsana. 2010.
Panduan Penulisan Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Supriyono, Maryanto. 2011. Buku Pintar Perbankan. Yogyakarta: Andi.
120
LAMPIRAN 1
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA:
(METODE WAWANCARA)
1. Bagaimana sejarah berdirinya PT. BPR Ukabima Grazia?
2. Bagaimana struktur organisasi PT. BPR Ukabima Grazia?
3. Kegiatan apa saja yang dilakukan BPR Ukabima Grazia?
4. Terkait Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Perusahaan :
a. Syarat apa saja yang harus dipenuhi pemohon kredit dalam pengajuan
kredit perusahaan?
b. Apa saja bentuk jaminan kredit yang digunakan dalam pengajuan
kredit perusahaan?
c. Unit organisasi apa saja yang terkait dalam prosedur pemberian kredit
pada PT. BPR Ukabima Grazia?
d. Dokumen apa saja yang digunakan dalam SIA pemberian kredit pada
PT. BPR Ukabima Grazia?
e. Catatan akuntansi apa saja yang digunakan dalam SIA Pemberian
Kredit Perusahaan?
LAMPIRAN 2
JAWABAN PERTANYAAN WAWANCARA
1. BPR Ukabima berdiri pada tanggal 8 Juni 2009. Mendapat izin operasional dari
Bank Indonesia pada tanggal 13 Mei 2009. Pada saat awal berdiri, BPR
Ukabima beralamat di Jl. R. Sukamto No. 60 C Palembang. Setelah 3 tahun,
kemudian pindah ke Jl. Mayor Salim Batu Bara No. 08 Palembang.
2. Struktur organisasi yang dimiliki oleh BPR Ukabima :
Posisi paling atas diduduki oleh pemegang saham, kemudian di bawahnya ada
Komisaris, kemudian Direksi. Di bawah direksi terdapat dua bagian yang
langsung bertanggung jawab kepada direksi yaitu bagian marketing dan bagian
akuntansi. Bagian marketing membawahi Customer Service, Account Officer,
dan bagian deposito-tabungan. Sedangkan bagian akuntansi membawahi
Teller, administrasi kredit, dan bagian umum.
3. BPR Ukabima mempunyai tiga kegiatan utama yaitu tabungan, deposito, dan
kredit. Untuk tabungan, jenis tabungan yang dikeluarkan oleh bank terdiri dari
Tabungan Grazia, tabungan Grazia Plus, dan Tabunganku. Untuk kredit, BPR
Ukabima mempunyai tiga jenis kredit yaitu kredit modal kerja, kredit
konsumtif, dan kredit investasi.
4. a. Syarat yang harus dipenuhi pemohon kredit dalam mengajukan kredit di
nikah), fotocopy dokumen (surat-surat) barang yang akan dijaminkan seperti
SHM, BPKB, STNK, dan lainnya.
b. Jaminan kredit yang bisa digunakan dalam pengajuan kredit ke bank yaitu
bisa berupa jaminan berwujud dan jaminan tidak berwujud. Jaminan berwujud
contohnya motor, mobil, mesin, peralatan, tanah, bangunan, kebun, sawah.
Contoh jaminan tidak berwujud yaitu sertifikat tanah, sertifikat deposito,
sertifikat rumah, dan lainnya.
c. Unit organisasi yang terkait dalam pemberian kredit: Komisaris, Direksi,
Customer Service, Admin SID, Account Officer, Komite Kredit, Administrasi
Kredit, Teller, dan bagian akuntansi.
d. Dokumen dalam pemberian kredit yaitu formulir permohonan kredit,
dokumen syarat, formulir survei kredit, laporan legal opini, lembar keputusan
komite kredit, LHPJTB, LHPJBB, surat penolakan, surat perjanjian kredit,
surat persetujuan kredit, surat kuasa jual, surat pengikatan jaminan, profil
debitur persetujuan komisaris, kartu pinjaman, dan slip pencairan kedit.
e. Catatan akuntansi yang digunakan yaitu jurnal umum, daftar nominatif
kredit, buku besar, dan laporan.
f. Prosedur dalam pemberian kredit terdiri dari empat tahapan yaitu prosedur
permohonan kredit, prosedur analisis kredit, prosedur keputusan pengajuan