BAB IV ANALISIS DATA, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
E. Pembahasan
Pada sub bab ini akan dipaparkan pembahasan mengenai interaksi
belajar mengajar dalam pembelajaran matematika di kelas serta kaitannya
dengan gender sesuai dengan keadaan yang diteliti berdasarkan hasil
pengamatan dan teori-teori yang digunakan.
1.
Interaksi guru dengan siswa
Selama proses pembelajaran terjadi interaksi belajar mengajar. Hal
ini ditunjukkan dengan adanya komunikasi yang terjadi antara guru
dengan siswa maupun siswa dengan siswa.
Menurut Thibaut & Kelley, interaksi sebagai peristiwa saling
memengaruhi satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama,
mereka menciptakan suatu hasil satu sama lain, atau berkomunikasi satu
sama lain. Demikian juga halnya dengan pandangan Roestiyah bahwa
bentuk interaksi belajar mengajar dapat berupa hubungan interaktif antara
guru dan siswa. Guru hanya menciptakan situasi dan kondisi agar tiap
individu dapat aktif belajar.
Interaksi antara guru dengan siswa selama pembelajaran terlihat
pada cara-cara guru melakukan komunikasi dengan siswa. Cara-cara
tersebut adalah memberi salam, memberitahu, memberi penjelasan,
menyuruh, bertanya, memberi motivasi dan dukungan serta menegur.
Cara-cara yang digunakan oleh guru mengarah pada suatu tujuan atau
maksud tertentu.
a.
Memberi salam
Guru memberi salam dilakukan untuk membuka atau menutup proses
pembelajaran dan kemudian dilanjutkan dengan doa. Berikut ini
merupakan salah satu contoh petikan pembelajaran pertemuan keempat :
(IV.141)G : Baik, hari ini cukup sampai disini pertemuan kita. Kita
lanjutkan pada pertemuan berikutnya. Selamat siang semuanya.
b.
Memberitahu
Interaksi guru dengan cara memberitahu siswa dilakukan dengan
tujuan agar siswa tahu segala sesuatu yang berhubungan dengan
pembelajaran baik secara lisan maupun secara tertulis. Sebagai contoh
adalah saat guru menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan
dilakukan pada pertemuan tersebut yaitu mengulang kembali materi
perkalian pada bentuk aljabar secara lisan seperti pada petikan
pembelajaran pertemuan kelima berikut ini:
(V.12)G : Iya, kita akan megulang materi tentang perkalian pada bentuk
aljabar. Ibu sudah periksa hasil pekerjaan kelompok, masih ada
yang belum memahami, oleh karena itu kita akan memperdalam
lagi. Sebenarnya untuk perkalian, kalia sudah pelajari di kelas VII.
Apa yang sudah kalian pelajari akan dipakai lagi, maka pelajaran
yang lalu-lalu jangan dilupakan. Perlu buka kembali catatan kalian
pada tahun kemarin agar kalian bisa mengingatnya kembali.
c.
Memberi penjelasan
Menjelaskan merupakan salah satu cara interaksi yang dilakukan
guru pada siswa dengan tujuan agar siswa paham dan mengerti segala
sesuatu yang dijelaskan guru pada saat pembelajaran. Dalam pembelajaran
ini guru menjelaskan dengan berbagai cara, menjelaskan dengan contoh,
menjelaskan secara lisan dan melibatkan siswa serta menjelaskan sambil
menulis di papan tulis dan melibatkan siswa. Sebagai contoh, ketika guru
menjelaskan secara lisan dan guru memberikan pertanyaan penuntun
dengan kegiatan tanya jawab sampai memperoleh hasil jawaban dari soal
yang dibahas, seperti pada petikan pembelajaran pertemuan pertama
dibawah ini:
(I.23)G :
(I.24)SS :
(I.25)G :
(I.26)SS :
(I.27)G :
(I.28)SS :
I.29)G :
(I.30)SS :
(I.31)G :
(I.32)SP
13 :(I.33)G :
(I.34)SS :
(I.35)G1 :
(I.36)SS :
(I.37)G :
(I.38)SS :
(I.39)G :
(I.40)SS :
Sekarang kalian simak pernyataan yang akan ibu sampaikan. Diketahui 1
keranjang jeruk adalah x dan 1 keranjang salak adalah y, maka
bagaimanakah bentuk aljabar dari 2 keranjang jeruk di tambah 3
keranjang salak? Apakah masih bingung?
Bingung bu.
Ibu ulang, cermati baik-baik. 1 buah keranjang jeruk dilambangkan
dengan apa?
Dilambangkan dengan x.
1 buah keranjang salak dilambangkan dengan apa?
Dilambangkan dengan y.
Sekarang, bagaimanakah bentuk alajbar dari 2 buah keranjang jeruk
ditambah dengan 3 buah keranjang salak? Paham pertanyaannya?
(Semua siswa diam, kemudian guru memperjelas pertanyaannya)
Tadi 1 keranjang jeruk dilambangkan dengan apa?
Lambangnya x.
Jadi kalau 2 buah keranjanag jeruk lambangnya?
x + x.
x + x berapa nak?
2x.
keranjang salak apa lambangnya?
Lambangnya y.
Berarti kalau 3 keranjang salak?
y + y + y
Berapa nak?
3y
d.
Menyuruh
Selain dengan cara-cara diatas, guru juga berinteraksi dengan siswa
dengan siswa dengan cara menyuruh. Guru menyuruh siswa untuk
melakukan sesuatu baik yang ditujukan kepada semua siswa atau siswa
secara individu, sebagai contoh adalah guru menyuruh salah satu siswa
untuk maju menuliskan pendapatnya dalam mengerjakan soal bentuk
aljabar, seperti pada petikan pembelajaran pertemuan kedua berikut ini:
(II.37)G
: Baik, silahkan maju dan tuliskan jawabanmu didepan.
(SP
3maju dan menuliskan jawabannya didepan)
Guru juga menyuruh siswa untuk mencatat soal dan penyelesaiannya
Interaksi ini terlihat pada saat guru selesai menjelaskan penyelesaian soal
dan penjelasannya itu dirasa penting untuk dipelajari, seperti pada kutipan
pembelajaran pertemuan kelima berikut ini:
(V.72)V: Sekarang kalian boleh menyalin sambil mempelajari, jika ada yang
belum paham, boleh bertanya.
(Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalin soal serta
penyelesaian sambil mempelajari sendiri dan apabila menemukan kesulitan
dalam memahami materi, guru mempersilahkan untuk bertanya.
Dalam hal guru menyuruh siswa mengerjakan soal terlihat pada saat
guru meminta salah satu siswa untuk mengerjakan soal yang di tulis di
papan tulis. Berikut salah satu kutipan pembelajaran pada pertemuan
ketiga:
(III.88)G : Nah, sekarang kalian mencoba untuk mengerjakan soal yang
lainnya seperti yang sudah dibahas. Boleh berdiskusi dengan
temanmu yang sebangku. Ibu tinggal sebentar karena ada
keperluan.
e.
Bertanya
Interaksi
dalam hal bertanya tampak pada saat guru bertanya
mengenai langkah-langkah penyelesaian soal. Dalam hal ini pertanyaan
guru berupa pertanyaan penuntun yang bisa memicu siswa untuk aktif
dalam proses pembelajaran. Pertanyaan tersebut ditujukan kepada semua
siswa maupun secara individu. Jawaban dari siswapun dijawab secara
bersama-sama tetapi ada juga siswa yang menjawab secara spontan, seperti
terlihat pada petikan pembelajaran pertemuan pertama berikut ini:
(I.15)G
: Coba kalian perhatikan, gambar apa yang disampaikan oleh
kelompok Berani?
(I.17)G
:Kotak pensil dilambangkan dengan apa?
(I.18)SS
:Dilambangkan dengan x.
(I.19)G
:Jika kotak pensil dilambangkan dengan x, bagaimana dengan 4
Batang pensil? Dilambangkan dengan apa?
(I.20)SP
6:Dengan bilangan 4.
f.
Memberi motivasi dan dukungan
Menurut Roestiysh, salah satu peranan guru adalah menjadi
motivator bagi siswa. Oleh karena itu, interaksi yang terjadi antar guru
dengan siswa terlihat pula ketika guru memberikan motivasi dan dukungan
agar siswa tetap semangat dalam belajar matematika terlebih pada saat
mengerjakan soal baik secara kelompok maupun individu, seperti pada
petikan pembelajaran pertemuan kelima berikut ini:
(V.33)G
: Kita tepuk tangan untuk temanmu yang berani maju.
(Guru dan siswa memberikan penghargaan berupa tepuk tangan
kepada teman mereka yang telah berani maju dan menuliskan
pendapatnya di depan)
g.
Menegur
Interaksi dalam hal menegur dilakukan guru pada saat siswa
melakukan hal-hal yang menggangu kegiatan belajar mengajar seperti
ramai sendiri, bercerita dengan teman sebangku. Hal ini terlihat pada
petikan pembelajaran pertemuan keempat :
(IV.36)G : Sekarang nomor 2 ya. Sudah? Kamu hanya menuliskan
hasilnya saja ya. Nanti prosesnya ibu yang mengoreksi. Baik
sekarang kita bahas nomor 2 ya. Semua perhatikan ke depan.
(Guru menegur siswa yang tidak focus dengan menyebut namanya dengan
tujuan untuk mengalihkan kembali perhatiannya pada proses pembelajaran.)
2.
Interaksi siswa dengan guru
Salah satu kegiatan siswa menurut Paul B. Diendrich (Sardiman,
2008) adalah
oral activities yang meliputi bertanya, mengeluarkan
pendapat, menyatakan, merumuskan, memberi saran, mengadakan
wawancara interupsi dan diskusi. Oleh karena itu, interaksi siswa dengan
guru dilihat pada cara-cara siswa melakukan komunikasi dengan guru.
Dalam penelitian ini interaksi siswa dengan guru tampak pada saat siswa
memberi salam, bertanya dan menyampaikan pendapat.
a.
Memberi salam
Interaksi siswa dengan cara memberi salam tampak ketika akan
dimulai proses pembelajaran serta mengakhiri pembelajaran seperti pada
petikan pembelajaran pertemuan ketiga berikut ini:
(III.1)SS : Selamat pagi Bu Rita dan Suster.
(III.2)G : Selamat pagi anak-anak. Sebelum kita memulai pelajaran kita
pada hari ini, kita awali terlebih dahulu dengan doa.
b.
Bertanya
Interaksi dalam hal bertanya tampak pada saat siswa bertanya
mengenai langkah-langkah penyelesaian soal. Dalam hal ini pertanyaan
yang diajukan siswa menyangkut cara penyelesaian soal penjumlahan,
pengurangan, dan perkalian pada bentuk aljabar baik yang dikerjakan
dalam kelompok, individu maupun pekerjaan rumah. Interaksi ini jarang
terjadi karena siswa tidak selalu bertanya walaupun guru sudah memberi
kesempatan. Hanya ada 1 siswa laki-laki (5.26% dari jumlah siswa laki-
laki) dan 2 siswa perempuan (13.33% dari jumlah siswa perempuan) yang
dengan berani bertanya kepada guru mengenai kesulitan yang mereka
hadapi pada setiap kali pertemuan. Salah satu contoh pertanyaan yang
diajukan seperti terlihat pada petikan pembelajaran pertemuan kelima
berikut ini:
(V.116)SP
5: Bu, pangkatnya dijumlahkan ya? Kami bingung bu.
Aku sih mikirnya dijumlahkan, tp aku nggak yakin.
(V.117)G : Coba ingat pelajaran tentang perpangkatan. Kalau variabelnya
sama dikalikan berarti di apakan? Dijumlahkan atau
dikurangkan?
(V.118)SP
5: Dijumlahkan bu.
(V.119)G : Baik, silahkan lanjutkan.
c.
Menyampaikan pendapat
Selain memberi salam dan bertanya, interaksi siswa dengan guru
juga dapat dilihat pada saat siswa atau beberapa siswa menyampaikan
pendapat dalam penyelesaian soal atau latihan soal secara lisan maupun
tertulis di papan tulis. Selama pembelajaran, semua siswa baik siswa laki-
laki maupun perempuan aktif dalam menyampaikan pandapat baik yang
secara tertulis di papan maupun secara lisan. Sebanyak 11 siswa laki-laki
(57.90% dari jumlah siswa laki-laki) dan 13 siswa perempuan (86.67%
dari jumlah siswa perempuan) yang mengajukan pendapat tentang
penyelesaian masalah matematika. Salah satu pendapat yang disampaikan
seperti terlihat pada petikan pembelajaran pertemuan ketiga berikut ini:
(III.21)SL
11: 3x + 5y
2
– 4x + (-2y
2) -7
Koefisien x = 3 dan 4, koefisien y
2= 5 dan -2
(III.21)G : katanya siapa takut, eh sekarang malah takut untuk maju.
(Guru tetap menunggu kesediaan siswa untuk maju. Guru tidak menunjuk
secara langsung siswa melainkan menunggu keberanian siswa unutk maju
sebab salah satu dari nilai Kanisius adalah Berani. Beberapa menit
kemudian, SP
9dan SL
6maju untuk mengerjakan soal).
(III.21)SP
9: 2y
2–
x + 4 – y
2+ 3x+ 5
Koefisien x = -1 dan 3, koefisien y
2= 2 dan -1
(III.21)SL
6: 6x – 4y
2
+ (-2x) + y
2- 32
3.
Interaksi siswa dengan siswa
Menurut Roestiyah (1986), mengajar merupakan proses interaksi
siswa dengan siswa dengan tujuan untuk memperoleh pengalaman dari
temannya sendiri. Proses ini meliputi beberapa interaksi yang digunakan
dalam penelitian seperti interaksi dengan cara memberi salam, membahas
bersama-sama, bertanya, membantu, memberi penghargaan dan dukungan
serta serta saling mengoreksi.
a.
Memberi salam
Interaksi siswa dengan siswa dengan cara memberi salam terlihat
saat semua siswa saling berjabat tangan dengan tujuan untuk membina
keakraban antar siswa yang dilakukan sebelum memulai proses
pembelajaran. Berikut kutipan salah satu contoh interaksi siswa dengan
siswa pada pembelajaran pertemuan kelima:
(V.5)G : Baik, beri salam dulu pada teman, dan jangan lupa senyum pada
temanmu.
(Semua siswa saling memberikan salam).
(V.5)G : Bagaimana rasanya kalau kalian memberikan salam dan senyum
kepada teman?
(V.5)SS : Senang bu.
b.
Membahas bersama-sama
Siswa membahas bersama-sama merupakan juga salah satu cara
interaksi siswa dengan siswa. Interaksi ini terlihat pada saat membahas
soal yang ditanyakan oleh guru maupun sesama teman siswa. Pada proses
pembelajaran ini semua siswa ikut terlibat secara aktif, seperti terlihat pada
contoh kutipan pembelajara pertemua keempat:
(15i+14b+13k)+(-30i–45j+51k)=
(IV.38)SS : membuka kurung bu?(IV.39)G : baik. Kita sama-sama ya. (IV.40)G,SS : 15i + 14j + 13k +...
(IV.41)G
: hmm....ditambah pa dikurang?
(IV.42)SS : dikurang bu(IV.43)G,SS: 15i + 14j + 13k - 30i - 45j +51k (IV.44)G
: baik, kita lanjut ya
(IV.45)SS : 15i - 30i + 14j - 45j + 13k + 51k
(IV.46)G
: baik, sampai disini paham? Kita lanjutkan.
(IV.47)SS : -15i – 31j + 64kc.
Bertanya
Bertanya merupakan salah satu interaksi siswa/beberapa siswa
dengan siswa/beberapa sisiwa yang lain. Interaksi ini terlihat ketika ada
siswa yang mengalami kesulitan dan bertanya kepada siswa lain
menegenai materi, langkah penyelesaian soal ataupun pendapat dari teman
dalam menyelesaikan soal, seperti yang terlihat pada kutipan pembelajaran
pertemuan pertama berikut ini:
(I.46)SL
1: jika terdapat 5 keranjang jeruk ditambah 4 keranjang salak
dan ditambah 2 buah jeruk. Bagaimana bentuk aljabarnya?
d.
Membantu
Interaksi siswa dengan siswa juga dilakukan dengan saling
membantu. Ini terlihat pada saat siswa yang mengalami kesulitan dibantu
oleh siswa lain dengan cara menjelaskan materi yang belum dipahami atau
langkah-langkah penyelesaian soal. Dengan cara membantu siswa lain,
siswa melatih diri untuk membagikan pengetahuan yang dimiliki guna
memperkaya siswa lain. Interaksi ini dilakukan oleh 2 siswa laki-laki
(13.33% dari jumlah siswa laki-laki) dan 1 siswa perempun (5.26% dari
mengenai materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya hingga
penyelesaian soal-soal. Berikut salah satu kutipan dimana siswa
mengingatkan teman mengenai pelajaran yang telah diterima:
(V.103)SP
14: Iya, aku ingat pelajaran kelas VII tentang perpangkatan, kalau
dikali pangkatnya dijumlahkan dan kalau dibagi pangkatnya
dikurangkan.
e.
Memberi penghargaan dan dukungan
Interaksi dengan cara memberikan penghargaan dan dukungan
merupakan salah satu interaksi siswa dengan siswa yang sifatnya yang
dilakukan sebagai wujud kepedulian antar sesama siswa dalam hal
meningkatkan keberania dalam menyampaikan pendapat atau menjawab
pertanya yang diajukan oleh guru. Interaksi ini terjadi ketika siswa
memberikan
tepuk
tangan
kepada
siswa
lain
yang
sudah
menjawab/mengerjakan soal serta menyampaikan pendapat.
Berikut
kutipan salah satu contoh interaksi siswa dengan siswa pada pembelajaran
pertemuan kelima:
(V.40)G
: Kita tepuk tangan untuk temanmu.
(Guru dan siswa memberikan penghargaan berupa tepuk tangan
kepada teman mereka yang telah berani maju dan menuliskan
pendapatnya di depan)
f.
Mengoreksi
Selain memberi salam, membahas bersama-sama, bertanya,
membantu serta memberi penghargaan dan dukungan, interaksi siswa
dengan siswa dilakukan dengan cara mengoreksi. Interaksi ini terlihat
ketika antar sesama siswa saling mengoreksi hasil kuis dan pekerjaan
rumah yang telah dibahas bersama-sama, seperti pada kutipan
pembelajaran pertemuan keempat:
(IV.36)G :Baik, hasilnya itu ya. Ibu harap jawaban kalian sama. sekarang
saya hanya ingin kalian menuliskan hasil finalnya saja dan
prosesnya biar ibu saja. Kalau salah kamu tulis salah dan hasilnya
kamu tulis dibawah.
(semua siswa kelihatannya sangat serius memeriksa hasil
pekerjaan temannya dan ada beberapa siswa yang masih belum
mengerti arahan dari guru namun mereka segan untuk bertanya).
4.
Interaksi siswa saat diskusi kelompok
Diskusi merupakan salah satu kegiatan siswa dalam proses
pembelajaran yang termasuk dalam
oral activities (Paul B. Diendrich
dalam Sardiman, 2008). Moh. Uzer Usman (2008) menyatakan bahwa
diskusi kelompok merupakan suatu proses yang teratur yang melibatkan
sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan
berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau
pemecahan masalah. Kegiatan yang ada dalam diskusi kelompok meliputi
penyampaian pendapat, bertanya dan membantu. Oleh karena itu, interaksi
siswa saat diskusi kelompok dengan cara menyampaikan pendapat,
bertanya dan membantu.
a.
Menyampaikan pendapat
Interaksi siswa saat diskusi kelompok dengan cara menyampaikan
pendapat terlihat pada saat anggota kelompok memaparkan ide-ide dalam
menyelesaikan soal tentang penjumlahan, pengurangan dan perkalian pada
bentuk aljabar. Pada proses diskusi, setiap anggota kelompok aktif
menyampaikan pendapat, sehingga bisa dikatakan bahwa semua siswa
baik siswa laki-laki maupun siswa perempuan aktif berproses dalam
masing-masing kelompok dengan menyumbangkan ide guna tercapainya
kesepakatan dalam penyelesaian soal. Berikut kutipan salah satu contoh
interaksi siswa dengan siswa pada pembelajaran pertemuan kelima:
(V.99)SL
18 :Kita jabarkan terlebih dahulu ya. (2a
2-5b
3) (6a+2b
2) =
2a
2(6a+2b
2) - 5b
3(6a+2b
2).
(V.100)SP
13: 2a
2x 6a, berapa?
(V.101)SL
19: 12a, tetapi pangkatnya berapa y? Aku bingung
mengenai pangkat
(V.102)SL
18: Tidak salah kalau pangkatnya itu dijumlahkan.
(V.103)SP
14: Iya, aku ingat pelajaran kelas VII tentang
perpangkatan, kalau dikali pangkatnya dijumlahkan dan kalau dibagi
pangkatnya dikurangkan.
(V.104)SL
13 :Ok, kita pake cara yang itu aja. Jadi, 2a
2x 6a = 12a
3(V.105)SP
14: Kalau 2a
2
x 2b
2= 4a
2b
2, bagaimana, benar nggak?
(V.106)SL
18: Iya. (-5b
3)x 6a = -30ab
3(V.107)SL
19:-5b
3x 2b
2= -10b
5(V.108)SP
13: Jadi hasil, (2a
2-5b
3) (6a+2b
2) = 2a
2(6a+2b
2) -
5b
3(6a+2b
2) = 12a
3+4a
2b
2-30ab
3-10b
5. Tidak ada yang sesukukan?
(V.109)SP
14: Iya.
b.
Bertanya
Interaksi siswa saat diskusi kelompok juga dapat ditunjukkan dalam
bentuk bertanya. Interaksi ini terlihat pada saat ada siswa yang bertanya
dan siswa yang lain memberikan penjelasan/jawaban. Hal yang ditanyakan
adalah materi yang belum dipahami, cara penyelesaian soal maupun
pendapat siswa lain dalam menyelesaikan soal. Sebanyak 11 siswa laki-
laki (57.89% dari jumlah siswa laki-laki) dan 10 siswa perempuan
(66.67% dari jumlah siswa perempuan) yang menanyakan kepada sesama
teman dalam kelompok mengenai langkah penyelesaian soal maupun
mengenai materi yang belum dipahami. Berikut kutipan salah satu contoh
interaksi siswa dengan siswa pada pembelajaran pertemuan kelima:
(V.100)SP
13: 2a
2x 6a, berapa?
(V.101)SL
19: 12a, tetapi pangkatnya berapa y? Aku bingung
mengenai pangkat
c.
Membantu
Interaksi ini terjadi pada saat siswa satu mengalami kesulitan dalam
memahami atau menyelesaikan soal dan siswa yang lain membantu
menjelaskan langkah-langkah penyelesaian soal. Dalam pembelajaran
sebanyak 14 siswa laki-laki (73.68% dari jumlah siswa laki-laki) dan 11
siswa perempuan (73.33% dari jumlah siswa perempuan) yang membantu
menjelaskan langkah-langkah penyelesaian soal. Berikut kutipan salah
satu contoh interaksi siswa dengan siswa pada pembelajaran pertemuan
kelima:
(V.100)SP
13: 2a
2