• Tidak ada hasil yang ditemukan

memiliki ketepan sebesar 60% pada tingkat penyimpangan 5%

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

D. Pembahasan Analisis Faktor

Selanjutnya setelah pembahasan kuesioner, maka dilakukan pembahasan

untuk analisis faktor. Berikut ini adalah penjelasan dan langkah-langkah

mengenai hasil pengolahan data dengan menggunakan analisis faktor.

1. Menentukan variabel yang akan dianalisa

Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sebanyak 27

variabel. Yang pada tahap sebelumnya telah melalui uji validitas dan

reliabilitas. Untuk itu maka ke 27 variabel ini akan diuji dengan analisis

faktor.

2. Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan

ke 27 variabel yang diuji, dimasukkan ke dalam analisis faktor untuk

diuji nilai KMO dan Bartlett Test dan MSA (measures of sampling

adequancy). , nilai MSA harus diatas 0,5. berikut ini adalah tabel dari nilai

Tabel 4.34 KMO and Bartlett's Test

,666 876,152 351 ,000 Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy. Approx. Chi-Square df Sig. Bartlett's Test of Sphericity

Sumber: Hasil output SPSS

Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa angka KMO dan Barlett Test adalah 0, 666 dengan tingkat signifikansi 0, 000. oleh sebab

itu, maka variabel dan sampel yang ada dapat dianalisis lebih lanjut.

Angka MSA dalam tabel anti image matriks yang terdapat pada anti

image correlation, menunjukkan nilai citarasa (Q1) adalah 0,643, aroma

(Q2) adalah 0,627, tingkat kepahitan (Q3) adalah 0,749, warna (Q4)

adalah 0,569, tingkat kekentalan (Q5) adalah 0,761, kesesuaian harga

dengan manfaat (Q6) adalah 0,710, harga sebagai pertimbangan akhir

(Q7) adalah 0,709, iklan (Q8) adalah 0,611, promosi penjualan (Q9)

adalah 0,777, pemasaran langsung (Q10) adalah 0,664, kemudahan dalam

mendapatkan produk (Q11) adalah adalah 0,681, pelayanan (Q12) adalah

0,655, lokasi (Q13) adalah adalah 0,792, kebiasaan (Q14) adalah 0,669,

usia (Q15) adalah 0,674, jenis pekerjaan (Q16) adalah 0,725, tingkat

sekerja (Q21) adalah 0,605, teman dekat (Q22) adalah 0,656, teman

sekomunitas (Q23) adalah 0,548, keyakinan (Q24) adalah 0,747, dorongan

(Q25) adalah 0,742, persepsi (Q26) adalah 0,743, pengalaman (Q27)

adalah 0,627.

Dari ke 27 variabel yang ada, maka selanjutnya dapat dilihat nilai

MSAnya. Apabila ada nilai MSA yang dibawah 0,5 maka variabel tersebut

tidak dapat di analisis lebih lanjut. Dari ke 27 variabel nilai MSA yang

paling kecil adalah keluarga (Q20) dengan nilai MSA 0, 446, oleh sebab

itulah keluarga dikeluarkan dari faktor karena memiliki angka MSA

terkecil.

Setelah variabel keluarga dikeluarkan dari faktor, maka langkah

selanjutnya adalah melakukan pengujian ulang ke 26 variabel yang tersisa.

Untuk melihat hal tersebut maka dapat dilihat dari nilai KMO dan Bartlett

Test serta Nilai MSA.

Tabel 4. 35 KMO and Bartlett's Test

,691 801,550 325 ,000 Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy. Approx. Chi-Square df Sig. Bartlett's Test of Sphericity

Sumber: Hasil output SPSS

Dari hasil output pada tabel 4.25 dapat dilihat bahwa nilai KMO dan

Barlett Test mengalami kenaikan dari 0,666 menjadi 0,691 dengan tingkat

dengan angka MSA terkecil. Hal tersebut itulah yang dapat meningkatkan

angka MSA yang ada.

Angka MSA pada tabel Anti Image Matriks pada bagian Anti Image

Correlation, menunjukkan nilai MSA dari 26 variabel sebagai berikut ini:

citarasa (Q1) adalah 0,706, aroma (Q2) adalah 0,700, tingkat kepahitan

(Q3) adalah 0,739,warna (Q4) adalah 0,569, tingkat kepekatan (Q5) adalah

0,758, kesesuaian produk terhadap manfaat produk (Q6) adalah 0,701,

harga sebagai pertimbangan akhir (Q7) adalah 0,709, iklan (Q8) adalah

0,652, promosi penjualan (Q9) adalah 0,769, pemasaran langsung (Q10)

adalah 0,645, kemudahan dalam mendapatkan produk (Q11) adalah 0,665,

pelayanan (Q12) adalah 0,651, lokasi (Q13) adalah 0,822, kebiasaan (Q14)

adalah 0,665, usia (Q15) adalah 0,665, jenis profesi (Q16) adalah 0,710,

tingkat pendidikan (Q17) adalah 0,499, tingkat penghasilan (Q18) adalah

0,621, gaya hidup (Q19) adalah 0,702, rekan sekerja (Q21) adalah 0,662,

teman dekat (Q22) adalah 0,659, teman sekomunitas (Q23) adalah 0,569,

keyakinan (Q24) adalah 0,779, dorongan (Q25) adalah 0,744, Persepsi

(Q26) adalah 0,778, pengalaman (Q27) adalah 0,717. pada variabel tingkat

pendidikan (Q17) dengan nilai MSAnya 0,499 dibawah 0,5, maka harus

dibuang dan tidak dapat dianalisis lebih lanjut.

KMO and Bartlett's Test

,700 766,591 300 ,000 Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy. Approx. Chi-Square df Sig. Bartlett's Test of Sphericity

Sumber: Hasil Ouput SPSS

Berdasarkan tabel tersebut KMO dan Bartlett Test nilainya meningkat

menjadi 0,700 dengan signifikan 0,000. dengan nilai MSAnya

masing-masing: citarasa (Q1) adalah 0,704, aroma (Q2) adalah 0,718, tingkat

kepahitan (Q3) adalah 0,740, warna (Q4) adalah 0,563, tingkat kekentalan

(Q5) adalah 0,753, kesesuaian harga dengan manfaat produk (Q6) adalah

0,697, harga sebagai pertimbangan akhir (Q7) adalah 0,709, iklan (Q8)

adalah 0,653, promosi penjualan (Q9) adalah 0,764, pemasaran langsung

(Q10) adalah 0,641, ketersediaan produk dipasar (Q11) adalah 0,669,

pelayanan (Q12) adalah 0,696, lokasi (Q13) adalah 0,813, kebiasaan (Q14)

adalah 0,662, usia (Q15) adalah 0,692, profesi (Q16) adalah 0,716,

penghasilan (Q18) adalah 0,655, gaya hidup (Q19) adalah 0,734, rekan

sekerja (Q21) adalah 0,655, teman dekat (Q22) adalah 0,663, teman

sekomunitas (Q23) adalah 0,561, keyakinan (Q24) adalah 0,769, dorongan

(Q25) adalah 0,742, persepsi (Q26) adalah 0,772, pengalaman (Q27)

adalah 0,764. dengan demikian nilai MSA semuanya sudah diatas 0,5, hal

tersebut dapat dianalisis lebih lanjut.

Berdasarkan buku Singgih Santoso (2004:19) angka KMO dan

berdasarkan dari nilai KMO dan Bartlett Test, maka dari 0,666 terdapat

nilai MSA yang kurang dari 0,5 maka variabel tersebut harus dibuang,

terdapat kenaikan menjadi 0,691 nilai KMO dan Bartlett Test, namun

masih ada nilai MSA yang kurang dari 0,5 oleh sebab itu harus dibuang,

dan sesudah dibuang maka terjadi kenaikan nilai KMO dan Bartlett testnya

menjadi 0,700. oleh sebab itu dengan nilai MSA sudah diatas 0,5 , maka

dapat dianalisis lebih lanjut.

3. Melakukan faktoring dan rotasi

Sesudah semua variabel memiliki nilai yang mencukupi, tahap

selanjutnya adalah melakukan proses inti dari analisis faktor, yaitu

melakukan ekstraksi terhadap sekumpulan variabel yang sudah ada,

sehingga terbentuk satu atau beberapa faktor. Dalam melakukan proses

ekstraksi ini metode yang digunakan adalah Principal Component

Analysis. setelah delapan faktor terbentuk untuk mengetahui dari sekian

25 variabel yang akan masuk dalam faktor mana, maka dilakukan proses

rotasi dengan menggunakan metode varimax (bagian dari orthogonal).

Tabel 4. 37 Communalities

Communalities 1,000 ,687 1,000 ,663 1,000 ,764 1,000 ,763 1,000 ,677 1,000 ,521 1,000 ,741 1,000 ,728 1,000 ,638 1,000 ,757 1,000 ,579 1,000 ,713 1,000 ,614 1,000 ,623 1,000 ,550 1,000 ,557 1,000 ,524 1,000 ,503 1,000 ,677 1,000 ,812 1,000 ,786 1,000 ,619 1,000 ,624 1,000 ,553 1,000 ,510 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q18 Q19 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 Initial Extraction

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Sumber: Hasil output SPSS

Pada tabel diatas bahwa variabel citarasa (Q1) angkanya adalah 0,687

hal ini menunjukkan bahwa sekitar 68,7 % varians dari variabel citarasa

bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel aroma (Q2) angkanya

adalah 0,663 hal ini menunjukkan bahwa 66,3 % varians dari variabel

aroma dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, variabel tingkat

kepahitan (Q3) angkanya adalah 0,764 hal ini menunjukkan 76,4 %

varians dari variabel yang tingkat kepahitan dapat dijelaskan dalam faktor

yang terbentuk, warna (Q4) angkanya adalah 0,763 hal ini menunjukkan

76,3 % varians dari variabel warna dapat dijelaskan dalam faktor yang

terbentuk, tingkat kekentalan (Q5) angkanya adalah 0,677 hal ini

menunjukkan 67,7 % varians dari variabel tingkat kekentalan dapat

produk (Q6) angkanya adalah 0,521 hal ini menunjukkan 52,1 % varians

dari variabel kesesuaian harga dan manfaat produk dapat dijelaskan dalam

faktor yang terbentuk, harga sebagai pertimbangan akhir (Q7) angkanya

adalah 0,741 hal ini menunjukkan 74,1 % varians dari variabel harga

sebagai pertimbangan akhir dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk,

iklan (Q8) angkanya adalah 0,728 hal ini menunjukkan 72,8 % varians dari

variabel iklan dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, promosi

penjualan (Q9) angkanya adalah 0,638 hal ini menunjukkan 63,8 %

varians dari variabel promosi penjualan dapat dijelaskan dalam faktor yang

terbentuk, pemasaran langsung (Q10) angkanya adalah 0,757 hal ini

menunjukkan 75,7 % varians dari variabel pemasaran langsung dapat

dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, kemudahan dalam mendapatkan

produk (Q11) angkanya adalah 0,579 hal ini menunjukkan 57,9 % varians

dari variabel kemudahan dalam mendapatkan produk dapat dijelaskan

dalam faktor yang terbentuk, pelayanan (Q12) angkanya adalah 0,713 hal

ini menunjukkan 71,3 % varians dari variabel pelayanan dapat dijelaskan

dalam faktor yang terbentuk, lokasi (Q13) angkanya adalah 0,614 hal ini

menunjukkan 61,4 % varians dari variabel lokasi dapat dijelaskan dalam

faktor yang terbentuk, kebiasaan (Q14) angkanya adalah 0,623 hal ini

menunjukkan 62,3 % varians dari variabel kebiasaan dapat dijelaskan

dalam faktor yang terbentuk, usia (Q15) angkanya adalah 0,550 hal ini

menunjukkan 55,7 varians dari variabel profesi dapat dijelaskan dalam

faktor yang terbentuk, tingkat penghasilan (Q18) angkanya adalah 0,524

hal ini menunjukkan 52,4 % varians dari variabel tingkat penghasilan

dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, gaya hidup (Q19) angkanya

adalah 0,503 hal ini menunjukkan 50,3 % varians dari variabel gaya hidup

dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, rekan sekerja (Q21)

angkanya adalah 0,677 hal ini menunjukkan 67,7 % varians dari variabel

rekan sekerja dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, teman dekat

(Q22) angkanya adalah 0,812 hal ini menunjukkan 81,2 % varians dari

variabel teman dekat dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, teman

sekomunitas (Q23) angkanya adalah 0,786 hal ini menunjukkan 78,6 %

varians dari variabel teman sekomunitas dapat dijelaskan dalam faktor

yang terbentuk, keyakinan (Q24) angkanya adalah 0,619 hal ini

menunjukkan 61,9 % varians dari variabel keyakinan dapat dijelaskan

dalam faktor yang terbentuk, dorongan (Q25) angkanya adalah 0,624 hal

ini menunjukkan 62,4 % varians dari variabel dorongan dapat dijelaskan

dalam faktor yang terbentuk, persepsi (Q26) angkanya adalah 0,553 hal ini

menunjukkan 55,3 % varians dari variabel persepsi dapat dijelaskan dalam

faktor yang terbentuk, pengalaman (Q27) angkanya adalah 0,510 hal ini

menunjukkan 51,0 % varians dari variabel pengalaman dapat dijelaskan

dalam faktor yang terbentuk.

Menurut Singgih Santoso (2004:42), menjelaskan bahwa tabel

persentase), suatu variabel mula-mula yang bisa dijelaskan oleh faktor

yang ada. Berdasarkan dari nilai-nilai yang ada pada tabel Communalities,

maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel-variabel yang ada dapat

dijelaskan didalam faktor yang terbentuk, semakin besar nilai

Communalities maka semakin erat hubungannya dengan faktor yang

terbentuk.

Menurut Singgih Santoso (2004:43), menjelaskan bahwa tabel Total

Variance Explained, menggambarkan jumlah faktor yang terbentuk.

Dalam melihat faktor yang terbentuk, maka dapat dilihat pada nilai

Eigenvaluenya. untuk menentukan faktor yang terbentuk, maka harus

dilihat nilai eigenvaluenya harus berada diatas satu (1), jika sudah berada

dibawah satu maka sudah tidak tepat. Eigen value menunjukkan

kepentingan relatif masing-masing faktor dalam menghitung varians dari

total variabel yang ada. Jumlah angka eigenvalue, susunanya selalu

diurutkan pada nilai yang terbesar sampai yang terkecil.

Tabel 4. 3 8 Total Variance Explained

Total Variance Explained 5,165 20,662 20,662 5,165 20,662 20,662 2,582 10,329 30,991 2,582 10,329 30,991 1,933 7,730 38,721 1,933 7,730 38,721 1,664 6,655 45,376 1,664 6,655 45,376 1,307 5,229 50,605 1,307 5,229 50,605 1,285 5,139 55,744 1,285 5,139 55,744 1,177 4,708 60,452 1,177 4,708 60,452 1,071 4,285 64,737 1,071 4,285 64,737 ,918 3,673 68,410 ,878 3,513 71,923 ,825 3,300 75,224 ,732 2,930 78,153 ,697 2,786 80,939 ,636 2,543 83,482 ,575 2,299 85,781 ,547 2,187 87,969 ,501 2,002 89,971 ,468 1,874 91,844 ,413 1,654 93,498 ,361 1,442 94,941 ,336 1,343 96,284 ,267 1,068 97,352 ,258 1,032 98,384 ,238 ,952 99,337 ,166 ,663 100,000 Component 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Sumber: Hasil output SPSS

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 25 variabel

(component) yang dimasukkan ke dalam analisis factor, yakni citarasa,

aroma, tingkat kepahitan, tingkat kekentalan, kesesuaian harga dengan

manfaat produk, harga sebagai pertimbangan akhir, iklan, promosi

penjualan, pemasaran langsung, kemudahan dalam mendapatkan produk,

pelayanan, lokasi, kebiasaan, profesi, pendidikan, penghasilan, gaya

hidup, rekan sekerja, teman dekat, teman sekomunitas, keyakinan,

dorongan, persepsi, pengalaman. Pada tabel diatas terlihat bahwa hanya 8

diatas 1, dengan 2 faktor eigen value masih diatas 1, dengan tiga factor

angka masih diatas 1, empat factor masih diatas 1, lima factor eigen value

masih diatas 1, enam factor masih diatas 1, tujuh factor masih diatas 1,

delapan factor eigen value masih diatas 1, sembilan faktor sudah berada

dibawah 1, oleh sebab itulah hanya terbatas 8 faktor.

Tabel 4. 3 9 Componen Matriks Component Matrix a ,443 ,088 ,296 -,368 ,168 -,469 -,001 -,108 ,511 ,080 ,170 -,387 ,043 -,449 ,116 -,009 ,572 -,063 -,262 ,446 ,201 -,217 -,233 ,154 ,418 ,048 -,201 ,606 ,206 -,348 -,111 ,053 ,590 -,062 -,049 ,023 -,432 -,122 -,074 ,339 ,502 ,074 -,326 ,272 -,258 -,011 -,046 ,118 ,505 ,412 -,142 -,346 ,101 ,109 -,349 -,178 ,429 ,358 -,323 -,228 ,201 ,321 -,341 ,026 ,602 ,190 -,167 ,146 -,001 ,047 ,393 -,184 ,403 ,008 -,311 ,099 ,212 ,394 ,534 -,051 ,422 ,482 ,177 -,226 ,094 -,126 ,227 ,096 ,438 -,091 -,044 ,304 -,122 -,008 -,157 -,616 ,458 -,212 -,273 -,250 -,085 ,094 -,008 -,455 ,316 ,382 ,305 ,195 ,493 -,037 -,014 -,036 ,300 ,514 ,247 -,024 -,055 ,304 -,070 ,185 ,381 ,517 ,138 ,154 -,023 ,244 ,110 ,173 ,300 ,277 ,376 ,069 -,443 ,103 -,002 ,071 ,438 -,246 -,284 -,156 -,013 -,122 ,330 ,150 ,302 -,342 ,551 ,287 -,045 ,235 ,140 -,083 ,466 -,542 ,488 ,118 ,136 ,043 -,151 ,079 ,389 -,502 ,258 -,143 ,291 ,361 -,270 ,085 ,491 -,500 ,058 -,226 ,089 ,079 ,237 ,061 ,471 -,424 -,291 -,163 ,126 ,020 -,065 ,303 ,500 -,159 -,143 -,183 -,431 ,061 -,182 ,013 ,524 ,034 ,360 ,100 -,239 -,079 ,026 -,174 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q18 Q19 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 1 2 3 4 5 6 7 8 Component

Extraction Method: Principal Component Analysis. 8 components extracted.

a.

Sumber: Hasil output SPSS

Setelah diketahui bahwa delapan faktor adalah jumlah yang paling

optimal. Maka tabel component matriks menunjukkan distribusi ke 25

variabel tersebut pada delapan faktor yang terbentuk. Sedangkan

angka-angka yang ada pada tabel tersebut adalah factor loading, yang

variabel mana yang akan masuk ke faktor mana, dilakukan dengan

melakukan perbandingan besar korelasi pada setiap baris.

a. Citarasa (Q1)

1) korelasi antara Q1 dengan faktor 1 adalah 0,443 (cukup namun,

lemah karena dibawah 0,5).

2) Korelasi antara Q1 dengan faktor 2 adalah 0,088 (lemah karena

berada dibawah 0,5).

3) Korelasi antara Q1 dengan faktor 3 adalah 0,296 (sangat lemah

dibawah 0,5).

4) Korelasi antara Q1 dengan faktor 4 adalah – 0,368 (sangat lemah

dibawah 0,5).

5) Korelasi antara Q1 dengan faktor 5 adalah 0,168 (masih dibawah

0,5).

6) Korelasi antara Q1 dengan faktor 6 adalah – 0,486 (sangat lemah

dibawah 0,5).

7) Korelasi antara Q1 dengan faktor 7 adalah – 0,001 (sangat lemah

dibawah 0,5).

8) Korelasi antara Q1 dengan faktor 8 adalah 0,-108 ( sangat lemah

dibawah 0,5).

Demikian seterusnya untuk variabel selanjutnya untuk melihat distribusi ke

dua puluh lima variabel yang terbentang didalam 8 faktor. Menurut Singgih

Santoso (2004:45), menjelaskan bahwa Component Matrik menunjukkan

angka-angka pada tabel Component Matrik adalah Factor Loading, yang menunjukkan

besar korelasi antara suatu variabel dengan faktor-faktor yang ada.

Tabel 4. 40 Rotated Component Matrixa

,137 ,042 ,802 ,050 -,003 ,094 -,051 ,098 ,071 ,066 ,779 ,045 ,175 ,066 ,089 ,044 ,167 -,001 ,057 ,812 ,177 ,160 ,107 ,075 -,008 ,026 ,065 ,857 -,001 -,037 ,078 ,132 ,130 ,273 ,179 ,264 ,694 -,003 ,047 ,005 -,074 ,194 -,065 ,434 ,452 ,113 ,210 ,155 -,037 ,220 ,293 ,043 ,088 ,743 ,016 ,208 ,001 ,187 ,010 ,123 ,086 ,807 ,139 ,002 -,056 ,275 ,195 ,242 ,090 ,060 ,597 ,307 ,079 ,116 -,109 ,083 -,037 ,117 ,836 ,061 -,102 ,451 ,532 ,028 -,037 ,164 ,214 -,086 ,108 ,011 ,003 ,267 ,051 ,075 ,060 ,786 ,124 -,212 ,150 -,084 ,263 ,311 ,312 ,512 ,145 ,376 ,284 ,344 -,478 ,170 ,057 ,012 ,026 ,679 ,047 -,016 -,007 ,283 ,005 -,076 -,044 ,677 ,036 ,154 -,022 ,170 ,202 -,039 ,037 ,631 ,090 -,065 ,251 -,098 -,114 ,163 ,100 -,157 ,256 ,120 ,374 -,015 ,494 -,066 ,620 ,291 -,043 ,007 -,043 -,353 ,087 ,268 ,838 ,053 ,158 ,181 ,092 -,147 -,063 ,122 ,843 -,058 -,009 -,019 ,051 ,259 ,031 ,004 ,544 -,136 ,250 -,052 ,265 -,028 ,410 ,029 ,394 -,255 ,101 ,224 ,423 ,231 ,282 -,178 ,151 ,076 ,085 -,004 ,645 ,204 ,042 ,241 ,228 ,387 ,300 ,104 ,180 -,117 ,008 ,401 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q18 Q19 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 1 2 3 4 5 6 7 8 Component

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

Rotation converged in 11 iterations. a.

Sumber: Hasil output SPSS

Componen matrik hasil proses rotasi (rotated component matrik)

memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata. Terlihat

bahwa sekarang faktor loading yang dulunya kecil semakin diperkecil, dan

factor loading yang besar semakin diperbesar. Dibawah ini akan dijelaskan

a. Citarasa (Q1), faktor loading yang paling besar ada berada pada faktor

3 dengan nilai 0,802, hal itu berarti citarasa berada pada faktor 3.

b. Aroma (Q2), faktor loading yang paling besar berada pada faktor 3

dengan nilai 0,779, hal itu berarti aroma berada pada faktor 3.

c. Tingkat kepahitan (Q3), faktor loading yang paling besar berada pada

faktor 4 dengan nilai 0,812, hal itu berarti tingkat kepahitan berada

pada faktor 4.

d. Warna (Q4), faktor loading yang paling besar berada pada faktor 4

0,857, hal itu berarti warna berada pada faktor 4.

e. Tingkat kekentalan (Q5), faktor loading yang paling besar berada pada

faktor 5 dengan nilai 0,694, hal itu berarti tingkat kekentalan berada

pada faktor 5.

f. Kesesuaian harga dengan manfaat produk (Q6), faktor loading yang

paling besar berada pada faktor 5 dengan nilai 0,452, hal itu berarti

kesesuaian harga dengan manfaat berada pada faktor 5.

g. Harga sebagai pertimbangan akhir (Q7), faktor loading yang paling

besar berada pada faktor 6 dengan nilai 0,743, hal itu berarti harga

sebagai pertimbangan akhir berada pada faktor 6.

h. Iklan (Q8), faktor loading yang paling besar berada pada faktor 6

dengan nilai 0,807, hal itu berarti iklan berada pada faktor 6.

i. Promosi penjualan (Q9), faktor loading yang paling besar berada pada

pada faktor 7, dengan nilai 0,597, hal itu berarti promosi penjualan

j. Pemasaran langsung (Q10), faktor loading yang paling besar berada

pada faktor 7 dengan nilai 0,836, hal itu berarti pemasaran langsung

berada pada faktor 7.

k. Kemudahan dalam mendapatkan produk (Q11), faktor loading yang

paling besar berada pada faktor 3 dengan nilai 0,532, hal itu berarti

posisinya berada pada faktor 3.

l. Pelayanan (Q12), faktor loading yang paling besar berada pada faktor

8 dengan nilai 0,786, hal itu berarti pelayanan berada pada faktor 8.

m. Lokasi (Q13), faktor loading yang paling besar berada pada faktor 8

dengan nilai 0,512, hal itu berarti posisinya ada pada faktor 8.

n. Kebiasaan (Q14), faktor loading yang paling besar berada pada faktor

2 dengan nilai 0,376, hal itu berarti kebiasaan ada pada faktor 2.

o. Usia (Q15), faktor loading yang paling besar berada pada faktor 2

dengan nilai 0,679, hal itu berarti usia berada pada faktor 2.

p. Profesi (Q16), faktor loading yang paling besar berada pada faktor 2

dengan nilai 0,677, hal itu berarti berada pada faktor 2.

q. Penghasilan (Q18), faktor loading yang paling besar berada pada

faktor 2 dengan nilai 0,631, hal itu berarti ada pada faktor 2.

r. Gaya hidup (Q19), faktor loading yang paling besar berada pada faktor

7 dengan nilai 0,494, hal itu berarti ada faktor 7.

s. Rekan sekerja (Q21), faktor loading yang paling besar ada pada faktor

t. Teman dekat (Q22), faktor loading yang paling besar ada pada faktor 1

dengan nilai 0,838, hal itu berarti berada pada faktor 1.

u. Teman sekomunitas (Q23), faktor loading yang paling besar ada pada

faktor 1 dengan nilai 0,843, hal itu berarti termasuk ke dalam faktor 1.

v. Keyakinan (Q24), faktor loading yang paling besar ada pada faktor 1

dengan nilai 0,544, hal itu berarti ada pada faktor 1.

w. Dorongan (Q25), faktor loading yang paling besar ada pada faktor 5

dengan nilai 0,423, hal itu berarti ada pada faktor 5.

x. Persepsi (Q26), faktor loading yang paling besar ada pada faktor 5

dengan nilai 0,645 hal itu berarti termasuk ke dalam faktor 5.

y. Pengalaman (Q27), faktor loading yang paling besar ada pada faktor 8

dengan nilai 0,401, hal itu berarti berada pada faktor 8.

Dengan demikian, ke 25 variabel yang direduksi menjadi hanya terdiri

dari 8 faktor, yaitu:

a. Faktor 1 terdiri dari: rekan sekerja, teman dekat, teman sekomunitas,

keyakinan.

b. Faktor 2 terdiri dari: kebiasaan, usia, profesi, penghasilan.

c. Faktor 3 terdiri dari: citarasa, aroma, dan kemudahan dalam

mendapatkan produk.

d. Faktor 4 terdiri dari: tingkat kepahitan, dan warna.

e. Faktor 5 terdiri dari: tingkat kekentalan, kesesuaian harga dengan

manfaat produk, dorongan, dan persepsi.

g. Faktor 7 terdiri dari: Promosi penjualan, dan pemasaran langsung

h. Faktor 8 terdiri dari: pelayanan, lokasi, dan pengalaman.

Menurut Singgih Santoso (2004:47), menjelaskan bahwa Component

Matrik dari proses rotasi (Rotated Component Matrik) memperlihatkan

distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata. Dengan adanya proses rotasi

faktor loading yang dulunya kecil semakin diperkecil, dan faktor loading

yang besar semakin diperbesar. Tabel 4. 41

Component Transformation Matrix

,371 ,323 ,405 ,386 ,377 ,287 ,372 ,288 -,631 ,625 ,146 ,050 -,267 ,329 -,057 -,065 ,485 ,481 ,290 -,255 -,304 -,378 -,385 ,042 -,010 ,207 -,489 ,689 -,184 -,410 -,008 ,204 ,278 -,265 ,167 ,276 -,729 ,308 ,204 -,282 ,324 ,328 -,659 -,379 -,071 ,344 ,293 ,021 -,175 ,090 ,160 -,223 -,118 -,529 ,762 -,102 ,128 ,212 -,066 ,198 ,331 -,072 -,041 -,882 Component 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. Sumber: Hasil output SPSS

Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa pada diagonal faktor

(componen) 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, (0,371, 0, 625, 0,290, 0,689, -0,729,

0,344, 0,762, -0,882). Angka dengan ditandai minus (“-“), hal tersebut

menunjukkan arah korelasi. Sedangkan pada diagonal yang lain

menunjukkan angka dibawah 0,5 yang menunjukkan adanya terdapat

komponen lain pada masing-masing faktor yang mempunyai korelasi lebih

tinggi. Dan hanya tiga faktor yang angkanya diatas 0,5 yaitu: faktor 2

Pada faktor 1 (componen 3) terlihat angka yang lebih tinggi dari

diagonanlnya (componen 1 ) yaitu 0,485, faktor 3 (componen 1) terlihat

angka yang lebih besar dari diagonalnya (componen 3) yaitu 0,405.

Berdasarkan terbentuknya, hanya tiga faktor yang pada diagonalnya

nilainya diatas 0,5, hal itu sudah cukup mewakili dari kedelapan faktor

yang terbentuk.

4. Interpretasi Atas Faktor Yang Telah Terbentuk

Setelah melakukan faktoring dan rotasi, langkah atau tahap

selanjutnya adalah menginterpretasikan faktor yang telah terbentuk. Hal

ini dilakukan agar bisa mewakili variabel-variabel anggota faktor tersebut.

Menurut Zaini Hasan dalam Fajar S. Saputro:2007, mengatakan pemberian

nama dan konsep tiap faktor ditentukan berdasarkan makna umum variabel

yang tercakup didalamnya.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor sosial, faktor

individu, faktor kemudahan dalam mendapatkan produk, faktor produk,

faktor psikologis, faktor harga, faktor promosi, faktor distribusi. Sangat

mempengaruhi konsumen.

Faktor sosial merupakan faktor yang sangat penting

Dokumen terkait