• Tidak ada hasil yang ditemukan

memiliki ketepan sebesar 60% pada tingkat penyimpangan 5%

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan Hasil Kuesioner

Kuesioner yang disebar untuk menguji dengan menggunakan analisis

faktor adalah sebanyak 100 responden. Kuesioner tersebut disebar di beberapa

kelurahan yang berada pada wilayah kecamatan Ciputat Timur. untuk itu

maka, berikut ini adalah penjelasan dan analisa mengenai hasil jawaban

kuesioner dan juga gambaran responden yang menjawab kuesioner.

a. Jenis Kelamin

Tabel 4. 3

Proporsi Responden Berdasarkan jenis Kelamin

Keterangan Frekuensi Presentase Pria Wanita 78 22 78,0 22,0 Total 100 100

Berdasarkan tabel diatas jenis kelamin terbesar yang menjadi responden

adalah pria dengan total 78 orang sedangkan responden wanita adalah 22

orang. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen pria lebih rentan untuk

minum kopi dibandingkan wanita.

b. Tingkat Usia Responden

Tabel 4. 4

Proporsi Responden Berdasarkan Usia

Keterangan Frekuensi Presentase 15-20 21-26 27-32 33-38 39-44 45-50 48 37 7 2 2 4 48,0 37,0 7,0 2,0 2,0 4,0 Total 100 100

Sumber: Data Primer yang diolah

Berdasarkan tabel diatas tingkat usia responden yang terbanyak adalah

15 sampai 20 tahun, yang disusul terbanyak kedua adalah 21-26 tahun, yang

menandakan responden terbanyak dengan usia remaja. Disusul dengan usia

27-32 tahun sebagai terbanyak ketiga, 33-38 tahun sebagai tingkat keempat

yang, serta disusul dengan tingkat usia 39-44 tahun dan 45-50 tahun. Hal

tersebut mengindikasikan bahwa kebanyakan konsumen yang

mengkonsumsi kopi adalah konsumen yang berada pada usia remaja dan

c. Intensitas Mengkonsumsi Kopi Bubuk

Tabel 4. 5

Proporsi Responden Dalam mengkonsumsi Kopi Bubuk Setiap Hari

Keterangan Frekuensi Presentase Kadang Sering 56 44 56,0 44,0 Total 100 100

Sumber: Data Primer yang diolah

Berdasarkan tabel diatas, menjelaskan bahwa kebanyakan para

responden mengkonsumsi kopi hanya kadang-kadang yang menandakan

bahwa mereka tidak mengkonsumsi kopi setiap hari, sisanya 44 orang sering

minum kopi.

d. Tingkat Mengkonsumsi Produk Kopi Bubuk Kapal Api

Tabel 4. 6

Proporsi Responden Dalam Mengkonsumsi Kopi Bubuk Kapal Api

Keterangan Frekuensi Presentase Aktif Pasif 36 64 36,0 64,0 Total 100 100

Sumber: Data primer yang diolah

Dalam tabel diatas, menjelaskan bahwa proporsi terbanyak responden

yang mengkonsumsi produk kopi Kapal api yang aktif mengkonsumsi setiap

hari hanyalah berjumlah 34 orang, sisanya 64 orang pasif. Hal tersebut

menandakan kebanyakan responden mengkonsumsi kopi dengan merek lain.

Responden yang mengkonsumsi dengan merek lain, dalam pengisian

kuesioner mereka cara mengisinya berdasarkan pengalaman mereka dalam

Berikut ini adalah pembahasan hasil kuesioner, berdasarkan pendapat yang

diberikan responden.

Tabel 4. 7

Citarasa Produk Kopi Bubuk Kapal Api

Q1 18 18,0 18,0 18,0 10 10,0 10,0 28,0 45 45,0 45,0 73,0 27 27,0 27,0 100,0 100 100,0 100,0 2 3 4 5 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Hasil output SPSS

Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat sebanyak 45 orang setuju, 27

sangat setuju, 10 orang ragu, 18 orang tidak setuju, sedangkan tidak ada

yang berpendapat sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa kopi

Kapal api memang memiliki citarasa yang sangat khas dimata konsumen.

Menurut Ristiyanti dan John Ihalauw (2005:70), menjelaskan bahwa cita rasa sangat penting untuk produk-produk makanan dan minuman. Maka

produk makanan dan minuman yang baik haruslah lebih menekankan

citarasanya. Hal ini disebabkan bahwa citarasa merupakan salah satu atribut

produk yang utama pada sebuah produk yang dikonsumsi oleh seorang

konsumen. Dengan adanya citarasa yang khas, maka konsumen akan dapat

selalu membeli produk tersebut secara berulang. Melihat dari hasil jawaban

responden maka dapat disimpulkan bahwa kopi Kapal Api memiliki citarasa

Tabel 4. 8

Aroma Produk Kopi Kapal Api

Q2 12 12,0 12,0 12,0 12 12,0 12,0 24,0 53 53,0 53,0 77,0 23 23,0 23,0 100,0 100 100,0 100,0 2 3 4 5 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Hasil output SPSS

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa 23 orang sangat setuju, 53

orang setuju, 12 orang ragu, dan 12 orang tidak setuju. Menurut Ristiyanti dan John Ihalauw (2005:70), menjelaskan bahwa aroma sangat mempengaruhi emosi seseorang, mengingatkan pada pengalaman di masa

lampau dan mengurangi stress. Ini oleh sebagian kalangan saat ini disebut

dengan “aroma Therapy”, yang dewasa ini sangat digemari orang. Bau atau

aroma dapat menciptakan sensasi yang berhubungan dengan budaya atau

sesuatu yang dipelajari. Maksudnya, seperti kopi khas daerah yang memiliki

aroma yang khas, sehingga menimbulkan sensasi untuk mengingatkan

daerah asal. Oleh sebab itulah sebuah produk minuman terutama minuman

penyegar seperti kopi, haruslah menciptakan aroma yang khas, karena

produk minuman seperti kopi aroma merupakan salah satu atribut produk

yang menonjol. Oleh sebab itulah Dengan aroma yang khas tersebut maka

dapat mempengaruhi emosi konsumen. Kopi Kapal Api dimata responden

sini dapat diambil kesimpulan bahwa produk kopi Kapal api memiliki aroma

yang khas dimata konsumen.

Tabel 4. 9

Tingkat Kepahitan Produk Kopi Bubuk Kapal Api

Q3 2 2,0 2,0 2,0 21 21,0 21,0 23,0 19 19,0 19,0 42,0 50 50,0 50,0 92,0 8 8,0 8,0 100,0 100 100,0 100,0 1 2 3 4 5 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Hasil output SPSS

Dari hasil kuesioner diatas terlihat bahwa paling banyak responden

berpendapat bahwa setuju dengan total 50 orang, sisanya 2 orang sangat

tidak setuju, 21 orang tidak setuju, 19 orang ragu, dan 8 orang sangat setuju. Menurut Philip Kotler (2000: 61), menjelaskan bahwa salah satu stimulus pemasaran atau dengan kata lain yang menyebabkan seorang konsumen

dapat memutuskan membeli sebuah produk adalah disebabkan adanya

stimulus, salah satu stimulus itu adalah dari produk itu sendiri. Atribut

produk yang menarik akan dapat membuat konsumen sangat menyukai

produk tersebut. Hal ini akan menyebabkan konsumen akan selalu membeli

produk tersebut. Tingkat kepahitan atau tingkat rasa pahit pada produk

minuman seperti kopi merupakan atribut produk yang sangat menonjol, bagi

tersebut dengan tingkat kepahitan yang menonjol, hal itu terbukti pada

jawaban responden yang menyatakan setuju bahwa tingkat pahit dari produk

kopi Kapal Api adalah sangat khas. hal ini mengindikasikan bahwa tingkat

kepahitan produk kopi bubuk kapal api memiliki kekhasan dimata konsumen

Tabel 4. 10

Warna Produk Kopi Bubuk Kapal Api

Q4 23 23,0 23,0 23,0 21 21,0 21,0 44,0 51 51,0 51,0 95,0 5 5,0 5,0 100,0 100 100,0 100,0 2 3 4 5 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Hasil output SPSS

Berdasarkan dari hasil kuesioner diatas, dapat dilihat bahwa 51

responden berpendapat setuju, sisanya 23 orang tidak setuju, 21 orang ragu,

dan 5 orang sangat setuju. . Menurut Philip Kotler (2000: 61), menyatakan bahwa atribut produk merupakan salah satu stimulus yang menyebabkan

konsumen utnuk memutuskan membeli sebuah produk. Menurut Ristiyanti dan John Ihalauw (2005:70), menjelaskan bahwa warna pada produk makanan atau minuman sangat menentukan bagi seorang konsumen. Dengan

adanya sebuah warna yang khas pada sebuah produk minuman, khususnya

kopi akan dapat membuat produk kopi tersebut sangat digemari. Bagi para

penikmat kopi sejati sebuah warna kopi yang baik tercermin pada warna

kopi tersebut yang kental dan terlihat bebas dari ampas. Dari jawaban

kopi Kapal Api memiliki warna yang khas. hal ini mengindikasikan kopi

Kapal Api memang memiliki hal tersebut.

Tabel 4. 11

Tingkat Kekentalan Produk Kopi Bubuk kapal Api

Q5 1 1,0 1,0 1,0 19 19,0 19,0 20,0 25 25,0 25,0 45,0 43 43,0 43,0 88,0 12 12,0 12,0 100,0 100 100,0 100,0 1 2 3 4 5 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Hasil output SPSS

Hasil kuesioner diatas, menjelaskan bahwa kebanyakan responden

berpendapat setuju dengan total 43 orang, sisanya 1 orang sangat tidak

setuju, 19 orang tidak setuju, 25 orang ragu, 12 orang sangat setuju. Menurut Philip Kotler (2000: 61), menjelaskan atribut produk merupakan stimulus yang tepat untuk membuat konsumen dapat membeli sebuah produk. Pada

produk minuman seperti kopi atribut yang menonjol adalah pada tingkat

kekentalannya. Apabila tingkat kekentalan pada produk kopi tersebut sangat

digemari oleh konsumen, maka akan membuat produk kopi tersebut akan

selalu dibeli oleh konsumen. Dengan adanya begitu banyak jawaban dari

responden yang menyatakan setuju sebagai perwakilan jawaban yang paling

terbesar, maka Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat kekentalan produk

Tabel 4. 12

Kesesuaian Harga Produk Kopi Kapal Api Terhadap Manfaat Produknya

Q6 7 7,0 7,0 7,0 28 28,0 28,0 35,0 53 53,0 53,0 88,0 12 12,0 12,0 100,0 100 100,0 100,0 2 3 4 5 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Hasil output SPSS

Berdasarkan data diatas, 7 orang tidak setuju, 28 orang ragu, 53 orang

setuju, dan 12 orang sangat setuju. Menurut Philip Kotler (2000: 61),

merupakan seberapa besar harga sebagai pengorbanan konsumen dalam

memperoleh manfaat yang diinginkan. Dalam hal ini seorang konsumen

mengeluarkan sebagian uangnya untuk membeli sebuah produk.

Pengorbanan yang konsumen lakukan harus dibayar dengan kinerja oleh

produk tersebut, apabila produk tersebut kinerjanya melebihi harapan

konsumen maka konsumen akan sangat puas dan akanmembeli produk itu

kembali, namun apabila kinerjanya dibawah harapan konsumen maka yang

terjadi konsumen tersebut akan kecewa dan tidak akan membeli

kembali.untuk itu, produsen yang baik harus selalu memperhatikan dalam

menetapkan harga, haruslah selalu berupaya memperhatikan keinginan

konsumen. Dalam kaitannya dengan produk kopi Kapal Api, terlihat

responden banyak yang menyatakan setuju. merupakan seberapa besar harga

sebagai pengorbanan konsumen dalam memperoleh manfaat yang

Tabel 4. 13

Harga sebagai Pertimbangan Konsumen Dalam Pembelian Kopi Kapal Api

Q7 2 2,0 2,0 2,0 7 7,0 7,0 9,0 16 16,0 16,0 25,0 54 54,0 54,0 79,0 21 21,0 21,0 100,0 100 100,0 100,0 1 2 3 4 5 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Hasil output SPSS

Berdasarkan tabel diatas, 2 orang sangat tidak setuju, 7 orang tidak

setuju, 16 orang ragu, 54 orang setuju, dan 21 orang sangat setuju. dapat

disimpulkan bahwa kebanyakan responden menyatakan setuju, bahwa harga

merupakan sebagai sebuah pertimbangan dalam melakukan sebuah proses

pembelian produk, khususnya kopi Kapal api. Menurut Philip Kotler (2000: 65), menjelaskan bahwa harga merupakan salah satu dari variabel bauran pemasaran yang dikenal Marketing Mix, dalam hal ini harga Merupakan

jumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan produk

tersebut. Harga merupakan faktor penting dalam sebuah keberhasilan

penjualan. Harga meliputi: daftar harga, rabat atau diskon, potongan harga,

periode pembayaran, syarat kredit. Untuk itu, maka sebuah harga yang baik

dalam penetapanya haruslah memperhatikan kemampuan daya beli

konsumen, apabila produk berkualitas namun harganya tidak cocok dengan

menyatakan setuju bahwa harga produknya sangat terjangkau, dapat

disimpulkan bahwa kebanyakan responden menyatakan setuju, bahwa harga

merupakan sebagai sebuah pertimbangan dalam melakukan sebuah proses

pembelian produk, khususnya kopi Kapal api

Tabel 4. 14

Iklan Produk Kopi Bubuk Kapal Api

Q8 1 1,0 1,0 1,0 14 14,0 14,0 15,0 21 21,0 21,0 36,0 54 54,0 54,0 90,0 10 10,0 10,0 100,0 100 100,0 100,0 1 2 3 4 5 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Hasil output SPSS

Berdasarkan dari tabel tersebut, 1 orang sangat tidak setuju, 14 orang

tidak setuju, 21 orang ragu, 54 orang setuju, 10 orang sangat setuju. Menurut Philip Kotler ( 2000:67), merupakan kegiatan memperkenalkan produk, meyakinkan dan mengingatkan kembali manfaat produk kepada para

pembeli. Tujuan kegiatan promosi adalah agar konsumen mau untuk

mengkonsumsi produknya. Berdasarkan dari hal tersebut, maka sangat

penting sekali media iklan yang ada untuk memberikan informasi pada para

konsumen. Iklan biasanya paling efektif ditayangkan di media Televisi.

Iklan prduk kopi Kapal Api yang ditayangkan di Televisi, dalam hal ini

disampaikan lewat berbagai media sebagai alat untuk membuat konsumen

tertarik untuk melakukan pembelian produk kopi bubuk Kapal api

Tabel 4. 15

Promosi Penjualan Produk Kopi Bubuk Kapal Api

Q9 1 1,0 1,0 1,0 18 18,0 18,0 19,0 17 17,0 17,0 36,0 57 57,0 57,0 93,0 7 7,0 7,0 100,0 100 100,0 100,0 1 2 3 4 5 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Hasil output SPSS

Berdasarkan tabel tersebut, 1 orang sangat tidak setuju, 18 orang tidak

setuju, 17 orang ragu, 57 orang setuju, dan 7 orang sangat setuju.. Menurut Philip Kotler (2000:67), menjelaskan bahwa promosi merupakan kegiatan memperkenalkan produk, meyakinkan dan mengingatkan kembali manfaat

produk kepada para pembeli. Salah satu jenisnya adalah dengan melakukan

promosi penjualan. Melihat jawaban yang diberikan oleh responden

menyatakan sebagian besar adalah setuju, maka dapat dipastikan bahwa

promosi penjualan yang dilakukan oleh produsen kopi Kapal Api telah

efektif, karena promosi penjualan adalah bertujuan untuk menciptakan

respons yang lebih kuat dan besar, atau dapat juga digunakan untuk

menyatakan sangat setuju, bahwa promosi penjualan yang dilakukan oleh

produsen kopi dapat menarik mereka dalam melakukan pembelian produk

kopi bubuk

Tabel 4. 16

Pemasaran Langsung Produk Kopi Bubuk Kapal Api

Q10 8 8,0 8,0 8,0 28 28,0 28,0 36,0 54 54,0 54,0 90,0 10 10,0 10,0 100,0 100 100,0 100,0 2 3 4 5 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Hasil output SPSS

Dari tabel diatas, kebanyakan bahwa respondenmenyatakan setuju

dengan total angka 54, sisanya 8 orang tidak setuju, 28 orang ragu, dan 10

orang sangat setuju. Menurut Philip Kotler (2000:67), menjelaskan bahwa promosi merupakan kegiatan memperkenalkan produk, meyakinkan dan

mengingatkan kembali manfaat produk kepada para pembeli. Sedangkan

menurut Philip Kotler dan A.B. Susanto (2001:848), menjelaskan bahwa pemasaran langsung merupakan suatu sistem pemasaran interaktif yang

menggunakan satu atau lebih media periklanan untuk respons yang terukir

dan atau transaksi dilokal mana pun. Tujuan pemsaran langsung, untuk

memberikan manfaat bagi knsumen, konsumen dapat siap membeli tanpa

mengharuskan melewati perantara. adalah Berdasarkan jawaban responden

menyatakan setuju bahwa pemasaran langsung yang dilakukan oleh

produsen kopi Kapal Api telah efektif, oleh sebab itulah maka hal ini

menyimpulkan bahwa aktivitas pemasaran langsung yang dilakukan

produsen kopi bubuk dimata konsumen dapat membuat mereka tertarik

untuk melakukan pembelian.

Tabel 4.17

Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk Kopi Bubuk Kapal Api

Q11 11 11,0 11,0 11,0 15 15,0 15,0 26,0 53 53,0 53,0 79,0 21 21,0 21,0 100,0 100 100,0 100,0 2 3 4 5 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Hasil output SPSS

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa kebanyakan

responden menyatakan setuju dengan angka sebanyak 53 buah responden,

sisanya 11 orang tidak setuju, 15 orang ragu, 21 orang sangat setuju.

Menurut Philip Kotler (2000:69), menjelaskan bahwa Distribusi, merupakan rangkaian pengantaran dari produsen sampai ke tangan konsumen.

keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para

pelanggan. Salah satu bagian dari aktivitas distribusi adalah hasilnya produk

untuk membeli produk tersebut secara berulang. Berdasarkan jawaban

responden sebagian besar memang menyatakan setuju, hal tersebut

seharusnya membuat produsen untuk meningkatkan kembali aktivitas

distribusinya. Hal ini mengindikasikan produk kopi bubuk sangat mudah

ditemui di pasaran, khususnya kopi Kapal api.

Tabel 4.18

Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada Konsumen

Q12 13 13,0 13,0 13,0 23 23,0 23,0 36,0 52 52,0 52,0 88,0 12 12,0 12,0 100,0 100 100,0 100,0 2 3 4 5 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Hasil output SPSS

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kebanyakan

responden berpendapat setuju dengan angka 52 orang, sisanya 13 orang

tidak setuju, 23 orang ragu, 12 orang sangat setuju. Menurut Philip Kotler (2000:69), menjelaskan bahwa Distribusi, merupakan rangkaian pengantaran dari produsen sampai ke tangan konsumen. keputusan distribusi menyangkut

kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Pelayanan kepada

konsumen akan sangat memberikan rasa yang sangat dalam di hati

konsumen. Hal tersebut yang seharusnya diterapkan oleh setiap penjual.

Berdasarkan dari hasil jawaban responden, kebanyakan sebagian besar

produk kopi Kapal Api telah memberikan pelayanan yang baik. hal tersebut

mengindikasikan bahwa kebanyakan responden mendapatkan pelayanan

yang baik oleh penjual ketika mereka membeli produk kopi bubuk

Tabel 4. 19

Lokasi Atau Tempat Konsumen Membeli produk Kopi Kapal Api

Q13 1 1,0 1,0 1,0 7 7,0 7,0 8,0 19 19,0 19,0 27,0 60 60,0 60,0 87,0 13 13,0 13,0 100,0 100 100,0 100,0 1 2 3 4 5 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Hasil output SPSS

Dengan melihat tabel diatas, maka dapat kita ambil sebuah kesimpulan

bahwa kebanyakan responden menyatakan setuju dengan angka sebanyak

60, sisanya 1 orang sangat tidak setuju, 7 orang tidak setuju, 19 orang ragu,

dan 13 orang sangat setuju. Menurut Philip Kotler (2000:69), menjelaskan bahwa Distribusi, merupakan rangkaian pengantaran dari produsen sampai

ke tangan konsumen. keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses

terhadap jasa bagi para pelanggan. Berdasarkan dari hasil jawaban

Kapal Api mudah diakses. Untuk itu, maka produsen sangat perlu untuk

meningkatkan distribusinya sampai ke pedagang eceran yang paling kecil,

sehingga dengan adanya produk sampai ke pedagang eceran yang paling

kecil akan membuat produk kopi Kapal Api berada di berbagai lokasi atau

tempat berjual seperti toko atau warung kelontongan.

Tabel 4. 20

Kebiasaan Konsumen Dalam mengkonsumsi Kopi Bubuk Kapal Api

Q14 2 2,0 2,0 2,0 25 25,0 25,0 27,0 15 15,0 15,0 42,0 43 43,0 43,0 85,0 15 15,0 15,0 100,0 100 100,0 100,0 1 2 3 4 5 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Hasil output SPSS

Melalui gambaran angka-angka yang tertera diatas, 2 orang sangat tidak

setuju, 25 orang tidak setuju, 15 orang ragu, 43 orang setuju, dan 15 orang

sangat setuju. Budaya menurut Macionis didalam Ristiyanti dan John Ilahauw (2005:184), menjelaskan bahwa kebudayaan merupakan keyakinan, nilai-nilai, perilaku dan obyek-obyek materi yang dianut dan digunakan oleh

komunitas atau masyarakat tertentu. Nilai-nilai dasar dari budaya adalah

meliputi; prestasi dan keberhasilan, kegiatan-selalu aktif dan terlihat dalam

suatu aktivitas, efisiensi dan kepraktisan, kemajuan, kenikmatan materiil,

humanitarian (Ristiyanti dan John Ihalauw, 2005:185). Hal itu berarti

kebiasaan yang merupakan bagian dari budaya seorang konsumen, dalam

kaitannya mengkonsumsi sebuah produk, khususnya produk kopi Kapal Api

menyatakan setuju bahwa kebiasaan menjadi salah satu sebab konsumen

membeli produk kopi Kapal Api.

Tabel 4. 21

Usia Responden Dalam Mengkonsumsi Produk kopi Kapal Api Q15 1 1,0 1,0 1,0 11 11,0 11,0 12,0 34 34,0 34,0 46,0 41 41,0 41,0 87,0 13 13,0 13,0 100,0 100 100,0 100,0 1 2 3 4 5 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Hasil output SPSS

Dengan melihat tabel diatas, maka kebanyakan responden berpendapat

bahwa usia menjadi sebuah pengaruh konsumen dalam mengkonsumsi kopi.

Dalam hal ini responden yang berpendapat setuju sebanyak 41, sisanya 1

orang sangat tidak setuju, 11 orang tidak setuju, 34 orang ragu, dan 13 orang

sangat setuju. Hal ini dapat menjadikan sebuah indikasi bahwa tingkat usia

merupakan salah satu hal yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan

pembelian produk kopi. Menurut Philip Kotler (2000: 61), menjelaskan bahwa perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh usia konsumen

sebagian responden mereka berpendapat bahwa tingkat usia seseorang

konsumen sangat berpengaruh untuk mengkonsumsi sebuah produk,

khususnya kopi. Kopi Kapal Api merupakan kopi bubuk yang memiliki

kekhasan dibandingkan produk yang sejenis, dan hal itu terbukti dari

sebagian responden yang menjawab yang menyatakan setuju. tingkat Usia

bagi para penikmat kopi Kapal Api bagi mereka mencerminkan bahwa

produk kopi Kapal Api dapat dikonsumsi oleh usia tua atau pun muda.

Tabel 4. 22

Jenis Pekerjaan Konsumen dalam Mengkonsumsi Produk Kopi Bubuk Kapal Api Q16 2 2,0 2,0 2,0 9 9,0 9,0 11,0 26 26,0 26,0 37,0 55 55,0 55,0 92,0 8 8,0 8,0 100,0 100 100,0 100,0 1 2 3 4 5 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Hasil output SPSS

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa kebanyakan responden

berpendapat setuju dengan angka sebanyak 55, 2 orang sangat tidak setuju, 9

orang tidak setuju, 26 orang ragu, dan 8 orang sangat setuju. Menurut Philip Kotler (2000:68), menjelaskan bahwa jenis pekerjaan sangat memepengaruhi pola kebutuhan, semakin baik jenis pekerjaan konsumen,

maka tingkat kebutuhan dan keinginannya akan semakin besar. Lingkungan

ekonomi juga berpengaruh terhadap perilaku konsumen hal ini berkaitan

pula kebutuhan. berdasarkan hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

sebuah jenis pekerjaan sangat mempengaruhi seorang konsumen dalam

mengkonsumsi kopi

Tabel 4. 23

Tingkat Pendidikan Konsumen Yang Mengkonsumsi Kopi Bubuk Kapal Api Q17 11 11,0 11,0 11,0 21 21,0 21,0 32,0 47 47,0 47,0 79,0 21 21,0 21,0 100,0 100 100,0 100,0 2 3 4 5 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Hasil output SPSS

Dengan melihat tabel diatas, bahwa konsumen setuju bahwa

pendidikan seseorang memiliki pengaruh terhadap tingkat konsumsi

konsumen dalam minum kopi. Dalam hal ini sebanyak 47 orang

menyatakan setuju, sisanya 11 orang tidak setuju, 21 orang ragu, 21 orang

sangat setuju. Menurut Ristiyanti dan John Ihalauw (2005:178). Kelas sosial, merupakan pembagian masyarakat berdasarkan kriteria tertentu.

Kelas sosial dengan kriteria ternetu dapat dilihat melalui tingkat

pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat penghasilan. Adapun dalam

penerapanya sebuah kelas sosial sangat pembagiannya sangatlah

reponden menyatakan setuju bahwa tingkat pendidikan seorang konsumen

sangat mempengaruhi dalam mengkonsumsi sebuah produk, khususnya

kopi. Dalam kaitannya dengan produk kopi Kapal Api maka produk kopi

Kapal Api dapat dikonsumsi oleh semua konsumen dengan tingkat

pendidikan manapun, dikarenakan kopi Kapal Api memiliki kekhasan

tertentu dimata konsumen.

Tabel 4. 24

Tingkat Penghasilan Konsumen Yang Minum KopiBubuk Kapal Api

Q18 1 1,0 1,0 1,0 10 10,0 10,0 11,0 15 15,0 15,0 26,0 61 61,0 61,0 87,0 13 13,0 13,0 100,0 100 100,0 100,0 1 2 3 4 5 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Hasil output SPSS

Berdasarkan tabel diatas kebanyakan responden sebanyak 61 orang

berpendapat setuju, 1 orang sangat tidak setuju, 10 orang tidak setuju, 15

orang ragu, dan 13 orang sangat setuju.Menurut Philip Kotler (2000:68),

Lingkungan ekonomi berpengaruh terhadap perilaku konsumen hal ini

berkaitan dengan penghasilan, semakin besar penghasilan maka akan

semakin besar pula kebutuhan. Sedangkan Menurut Ristiyanti dan John Ihalauw (2005:178). Kelas sosial, merupakan pembagian masyarakat berdasarkan kriteria tertentu. Kelas sosial dengan kriteria ternetu dapat

dilihat melalui tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat

penghasilan. Berdasarkan hasil dari jawaban responden menyatakan

penghasilan sangat berpengaruh pada kebutuhan belanja seorang

konsumen. Akibat sebagian besar jawaban responden adalah setuju, Hal

ini menandakan bahwa penghasilan seseorang konsumen sangat mempengaruhi tingkat konsumsi mereka, khususnya minum kopi Kapal

Api.

Tabel 4. 25

Gaya Hidup Konsumen Dalam Minum Kopi Bubuk Kapal Api Q19 22 22,0 22,0 22,0 17 17,0 17,0 39,0 49 49,0 49,0 88,0 12 12,0 12,0 100,0 100 100,0 100,0 2 3 4 5 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Hasil output SPSS

Berdasarkan data dari tabel diatas, maka dapat menjelaskan bahwa

sebanyak 49 orang menyatakan setuju, bahwa minum kopi dapat menjadi sebuah gaya hidup. Sedangkan sisanya 12 orang menyatakan sangat

Dokumen terkait