• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

D. Pembahasan Analisis Faktor

Selanjutnya setelah pembahasan kuesioner, maka dilakukan pembahasan untuk analisis faktor. Berikut ini adalah penjelasan dan langkah-langkah mengenai hasil pengolahan data dengan menggunakan analisis faktor.

1. Menentukan variabel yang akan dianalisa

Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adal ah sebanyak 28 variabel. Yang pada tahap sebelumnya telah melalui uji validitas dan reliabilitas. Untuk itu maka ke 28 variabel ini akan diuji dengan analisis faktor.

89 2. Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan

ke 28 variabel yang diuji, dimasukkan ke dalam analisis faktor untuk diuji nilai KMO dan Bartlett Test dan MSA (measures of sampling adequancy)., nilai MSA harus diatas 0,5. berikut ini adalah tabel dari nilai KMO dan Bartlet Test.

Tabel 4.35 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy. .661

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1113.443

Df 378

Sig. .000

Sumber: Hasil output SPSS

Berdasarkan dari Label diatas dapat dilihat bahwa angka KMO dan Barlett Test adalah 0,661 dengan tingkat signifikansi 0.000 oleh sebab itu, maka variabel dan sampel yang ada dapat dianalisis lebih lanjut.

Angka MSA dalam tabel anti image matriks, yang terdapat pada anti image correlation, menunjukkan nilai Citarasa Produk Teh Sariwangi (Ql) adalah 0,775, Aroma Produk Teh Sariwangi (Q2) adalah 0,746, Rasa Khas Produk Teh Sariwangi (Q3) adalah 0,696, Warna Produk Teh Sariwangi (Q4) adalah 0,805, Tingkat Kekentalan Produk Teh Sariwangi (Q5) adalah 0,661, Harga Sebagai Pertimbangan Dalam Pembelian Produk Teh Sariwangi (Q6) adalah 0,523, Kesesuaian Harga Produk Teh Sariwangi Terhadap Manfaat Produknya (Q7) adalah 0,569,

90 Persaingan Harga Produk Teh Sariwangi (Q8) adalah 0,619, Harga Produk Teh Sariwangi Meyakinkan (Q9) adalah 0,633, Iklan Produk Teh Sariwangi (Q10) adalah 0,642, Promosi Penjualan Produk Teh Sariwangi (Q11) adalah 0,629, Pemasaran Langsung Produk Teh Sariwangi (Q12) adalah 0,631, Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk Teh Sariwangi (Q13) adalah 0,567, Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada Konsumen (Q14) adalah 0,696, Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk Teh Sariwangi (Q15) adalah 0,628, Kebiasaan Konsumen Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q16) adalah 0,661, Usia Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q17) adalah 0,605, Jenis Pekerjaan Konsumen dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q18) adalah 0,675, Tingkat Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi (Q19) adalah 0,774, Tingkat Penghasilan Konsumen Produk Teh Sariwangi (Q20) adalah 0,398, Gaya Hidup Konsumen Produk Teh Sariwangi (Q21) adalah 0,724, Ajakan Keluarga Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q22) adalah 0,614, Ajakan Rekan Kerja Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q23) adalah 0,632, Ajakan Rekan Sekomunitas Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q24) adalah 0,621, Keyakinan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q25) adalah 0,693, Dorongan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q26) adalah 0,757, Persepsi Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q27) adalah 0,707, Pengalaman Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q28) adalah 0,662.

91 Dari ke 28 variabel yang ada, maka selanjutnya dapat dilihat nilai MSA nya. Apabila ada nilai MSA yang dibawah 0,5 maka variabel tersebut tidak dapat di analisis lebih lanjut. Dari ke 28 variabel nilai MSA yang paling kecil adalah Tingkat Penghasilan Konsumen Produk Teh Sariwangi (Q20) dengan nilai MSA 0,398, oleh sebab itulah Tingkat Penghasilan Konsumen Produk Teh Sariwangi dikeluarkan dari faktor karena memiliki angka MSA terkecil.

Setelah variabel Tingkat Penghasilan Konsumen Produk Teh Sariwangi dikeluarkan dari faktor maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian ulang ke 27 variabel yang tersisa. Untuk melihat hal tersebut maka dapat dilihat dari nilai KMO dan Barlett Test serta Nilai MSA.

Tabel 4.36 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy. .675

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1076.377

Df 351

Sig. .000

Sumber: Hasil output SPSS

Dari hasil output pada tabel 4.36 dapat dilihat bahwa nilai KMO dan Barlett Test mengalami kenaikan dari 0,661 menjadi 0,675 dengan tingkat signifikansi tetap (0,000). Hal ini disebabkan oleh penghilangan variabel dengan angka MSA terkecil. Hal tersebut itulah yang dapat meningkatkan angka MSA yang ada.

92 Angka MSA pada tabel Anti Image Matriks pada bagian Anti Image Correlation, menunjukkan nilai MSA dari 27 variabel sebagai berikut ini Citarasa Produk Teh Sariwangi (Ql) adalah 0,773, Aroma Produk Teh Sariwangi (Q2) adalah 0,747, Rasa Khas Produk Teh Sariwangi (Q3) adalah 0,692, Warna Produk Teh Sariwangi (Q4) adalah 0,802, Tingkat Kekentalan Produk Teh Sariwangi (Q5) adalah 0,662, Harga Sebagai Pertimbangan Dalam Pembelian Produk Teh Sariwangi (Q6) adalah 0,557, Kesesuaian Harga Produk Teh Sariwangi Terhadap Manfaat Produknya (Q7) adalah 0,661, Persaingan Harga Produk Teh Sariwangi (Q8) adalah 0,568, Harga Produk Teh Sariwangi Meyakinkan (Q9) adalah 0,631, Iklan Produk Teh Sariwangi (Q10) adalah 0,644, Promosi Penjualan Produk Teh Sariwangi (Q11) adalah 0,627, Pemasaran Langsung Produk Teh Sariwangi (Q12) adalah 0,624, Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk Teh Sariwangi (Q13) adalah 0,631, Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada Konsumen (Q14) adalah 0,689, Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk Teh Sariwangi (Q15) adalah 0,622, Kebiasaan Konsumen Dalam

mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q16) adalah 0,697, Usia Dalam

mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q17) adalah 0,599, Jenis Pekerjaan Konsumen dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q18) adalah 0,687, Tingkat Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi (Q19) adalah 0,771, Gaya Hidup Konsumen Produk Teh Sariwangi (Q21) adalah 0,737, Ajakan Keluarga Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q22) adalah 0,600, Ajakan Rekan Kerja Dalam Mengkonsumsi Produk

93 Teh Sariwangi (Q23) adalah 0,635, Ajakan Rekan Sekomunitas Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q24) adalah 0,617, Keyakinan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q25) adalah 0,715, Dorongan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q26) adalah 0,751, Persepsi Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q27) adalah 0,726, Pengalaman Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q28) adalah 0,676. dengan demikian nilai MSA semuanya sudah diatas 0,5, hal tersebut dapat dianalisis lebih lanjut.

Berdasarkan buku Singgih Santoso (2004:19) angka KMO dan Bartlett Test adalah harus diatas 0,5, dan signifikan harus dibawah 0,05. berdasarkan dari nilai KMO dan Bartlett Test, maka dari 0,661 terdapat nilai MSA yang kurang dari 0,5 maka variabel tersebut harus dibuang, lalu terdapat kenaikan menjadi 0,675 nilai KMO dan Barlett Test, oleh sebab itu dengan nilai MSA sudah diatas 0,5 maka dapat dianalisis lebih lanjut.

3. Melakukan faktoring dari rotasi

Sesudah semua variabel memiliki nilai yang mencukupi, tahap selanjutnya adalah melakukan proses inti dari analisis faktor, yaitu melakukan ekstraksi terhadap sekumpuian variabel yang sudah ada, sehingga terbentuk satu atau beberapa faktor. Dalam melakukan proses ekstraksi ini metode yang digunakan adalah Principal Component Analysis, setelah delapan faktor terbentuk untuk mengetahui dari sekian

94 27 variabel yang akan masuk dalam faktor mana, maka dilakukan proses rotasi dengan menggunakan metode varimax (bagian dari orthogonal).

Tabel 4.37 Comumnunalities Initial Extraction Q1 1.000 .678 Q2 1.000 .708 Q3 1.000 .714 Q4 1.000 .634 Q5 1.000 .449 Q6 1.000 .655 Q7 1.000 .588 Q8 1.000 .463 Q9 1.000 .459 Q10 1.000 .626 Q11 1.000 .730 Q12 1.000 .761 Q13 1.000 .608 Q14 1.000 .735 Q15 1.000 .549 Q16 Q17 1.000 1.000 .536 .567 Q18 1.000 .618 Q19 1.000 .566 Q21 1.000 .588 Q22 1.000 .640 Q23 1.000 .801 Q24 1.000 .757 Q25 1.000 .705 Q26 1.000 .628 Q27 1.000 .739 Q28 1.000 .622

Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber: Hasil output SPSS

Pada tabel diatas bahwa variabel Citarasa Produk Teh Sariwangi (Q1) angkanya adalah 0,678 hal ini menunjukkan bahwa sekitar 67,8 % varians

95 dari variabel citarasa produk teh Sariwangi bisa dijelaskan, oleh faktor yang terbentuk, variabel aroma produk teh Sariwangi (Q2) angkanya adalah 0,708 hal ini menunjukkan bahwa 70,8 % varians dari variabel aroma produk Teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, variabel rasa khas produk teh Sariwangi (Q3) angkanya adalah 0,714 hal ini menunjukkan 71,4 % varians dari variabel rasa khas produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, warna produk teh Sariwangi (Q4) angkanya adalah 0,634 hal ini menunjukkan 63,4 % varians dari variabel warna produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, tingkat kekentalan produk teh Sariwangi (Q5) angkanya adalah 0,449 hal ini menunjukkan 44,9 % varians dari variabel tingkat kekentalan produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, harga sebagai pertimbangan dalam pembelian produk teh Sariwangi (Q6) angkanya adalah 0,655 hal ini menunjukkan 65,5 % varians dari variabel harga sebagai pertimbangan dalam pembelian produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, kesesuaian harga produk teh Sariwangi terhadap manfaat produknya (Q7) angkanya adalah 0,588 hal ini menunjukkan 58,8 % varians dari variabel kesesuaian harga produk teh Sariwangi terhadap manfaat produknya dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, persaingan harga produk teh Sariwangi (Q8) angkanya adalah 0,463 hal ini menunjukkan 46,3 % varians dari variabel persaingan harga produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, harga produk teh Sariwangi meyakinkan (Q9) angkanya adalah 0,459 hal ini

96 menunjukkan 45,9 % varians dari variabel harga produk teh Sariwangi meyakinkan dapat dijelaskan dalarn faktor yang terbentuk, iklan produk teh Sariwangi (Q10) angkanya adalah 0,626 hal ini menunjukkan 62,6 % varians dari variabel iklan produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, promosi penjualan produk teh Sariwangi (Q11) angkanya adalah 0,730 hal ini menunjukkan 73,0 % varians dari variabel promosi penjualan produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, pemasaran langsung produk teh Sariwangi (Q12) angkanya adalah 0,761 hal ini menunjukkan 76,1 % varians dari variabel pemasaran langsung produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, kemudahan dalam mendapatkan produk teh Sariwangi (Q13) angkanya adalah 0,608 hal ini menunjukkan 60,8 % varians dari variabel kemudahan dalam mendapatkan produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, pelayanan yang diberikan penjual kepada konsumen (Q14) angkanya adalah 0,735 hal ini menunjukkan 73,5 % varians dari variabel pelayanan yang diberikan penjual kepada konsumen dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, lokasi tempat konsumen membeli produk teh Sariwangi (Q15) angkanya adalah 0,549 hal ini menunjukkan 54,9 % varians dari variabel lokasi tempat konsumen membeli produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, kebiasaan konsumen lalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi (Q16) angkanya adalah 0,536 hal ini menunjukkan 53,6 % varians dari variabel kebiasaan konsumen dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat

97 dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, Usia Dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi (Q17) angkanya adalah 0,567 hal ini menunjukkan 56,7 % varians dari variabel usia dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, jenis pekerjaan konsumen dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi (Q18) angkanya adalah 0,618 hal ini menunjukkan 61,8 % varians dari variabel Jenis pekerjaan konsumen dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, tingkat pendidikan konsumen produk teh Sariwangi (Q19) angkanya adalah 0,566 hal ini menunjukkan 56.6 % varins dari variabel tingkat pendidikan konsumen produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, gaya hidup konsumen produk teh Sariwangi (Q21) angkanya adalah 0,588 hal ini menunjukkan 58,8 % varians dari variabel gaya hidup konsumen produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, ajakan keluarga dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi (Q22) angkanya adalah 0,640 hal ini menunjukkan 64,0 % varians dari variabel ajakan keluarga dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yan g t erb ent uk, ajakan rekan kerja dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi (Q23) an gk an ya ad al ah 0.8 01 h al i ni menunjukkan 80,1 % varians dari variabel ajakan rekan kerja dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, ajakan rekan sekomunitas dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi (Q24) angkanya adalah 0,757 hal ini menunjukkan 75,7 % varians dari variabel ajakan rekan

98 sekomunitas dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, keyakinan responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi (Q25) angkanya adalah 0,705 hal ini menunjukkan 70,5 % varians dari variabel keyakinan responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, dorongan responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi (Q26) angkanya adalah 0,628 hal ini menunjukkan 62,8 % varians dari variabel dorongan responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, persepsi responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi (Q27) angkanya adalah 0,739 hal ini menunjukkan 73,9 % varians dari variabel persepsi responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, pengalaman responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi (Q28) angkanya adalah 0,662 hal ini menunjukkan 66,2 % varians dari variabel pengalaman responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk.

Menurut Singgih Santoso (2004:42), menjelaskan bahwa tabel C ommunali t i es pada dasarn ya adal ah j um l ah vari an (bi sa dal am persentase), suatu variabel mula-mula yang bisa dijelaskan oleh faktor yang ada. Berdasarkan dari nilai-nilai yang ada pada tabel Communalities, maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel-variabel yang ada dapat di j el ask an di d al am fakt o r ya n g t e rbe nt uk, sem aki n be sa r ni l ai

99 Communalities maka semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk.

Menurut Singgih Santoso (2004:43), menjelaskan bahwa tabel Total Variance Explained, menggambarkan jumlah faktor yang terbentuk. Dalam melihat faktor yang terbentuk, maka harus dapat dilihat pada nilai Eigenvaluenya. untuk menentukan faktor yang terbentuk maka harus dilihat nilai eigenvaluenya harus berada diatas satu (1), jika sudah berada di bawah sat u m aka sudah t ida k t epat . Ei gen val ue m enunj ukkan k epentingan reatif masing-masing factor dalam menghitung varians dari total variabel yang ada. Jumlah angka eigenvalue, susunanya selalu diurutkan pada nilai yang terbesar sampai yang terkecil.

Tabel 4.38

Total Variance Explained Compo

-nent

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % 1 5.058 18.734 18.734 5.058 18.734 18.734 2 3.218 11.919 30.653 3.218 11.919 30.653 3 2.200 8.147 38.801 2.200 8.147 38.801 4 1.653 6.123 44.924 1.653 6.123 44.924 5 1.359 5.035 49.959 1.359 5.035 49.959 6 1.292 4.786 54.745 1.292 4.786 54.745 7 1.216 4.502 59.247 1.216 4.502 59.247 8 1.128 4.176 63.423 1.128 4.176 63.423 9 .981 3.633 67.056 10 .930 3.443 70.499 11 .904 3.347 73.846 12 .837 3.100 76.946 13 .813 3.011 79.957 14 .642 2.378 82.336

100 Compo

-nent

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % 15 .595 2.205 84.541 16 .588 2.178 86.719 17 .520 1.926 88.645 18 .488 1.807 90.452 19 .476 1.763 92.215 20 .400 1.481 93.696 21 .391 1.446 95.143 22 .311 1.152 96.295 23 .240 .889 97.184 24 .215 .797 97.981 25 .196 .725 98.706 26 .179 .662 99.368 27 .171 .632 100.000

Extraction Method: Principal Component Analysis Sumber: Hasil output SPSS

P a d a t a b e l d i a t a s d a p a t d i l i h a t b a h w a t e r d a p a t 2 7 v a r i a b e l (component) yang dimasukkan ke dalam analisis factor, yakni Citarasa Produk Teh Sariwangi, Aroma Produk Teh Sariwangi, Rasa Khas Produk Teh Sariwangi, Warna Produk Teh Sariwangi, Tingkat Kekentalan Produk Teh Sariwangi, Harga Sebagai Pertimbangan Dalam Pembelian Produk Teh Sariwangi, Kesesuaian Harga Produk Teh Sariwangi Terhadap Manfaat Produknya, Persaingan Harga Produk Teh Sariwangi, Harga Produk Teh Sariwangi Meyakinkan, Iklan Produk Teh Sariwangi, Promosi Penjualan Produk Teh Sariwangi, Pemasaran Langsung Produk Teh Sariwangi, Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk Teh Sariwangi, Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada Konsumen, Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk Teh Sariwangi, Kebiasaan Konsumen Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Usia Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Jenis Pekerjaan Konsumen dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Tingkat

101 Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi, Gaya Hidup Konsumen Produk Teh Sariwangi, Ajakan Keluarga Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Ajakan Rekan Kerja Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Ajakan Rekan Sekomunitas Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Keyakinan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Dorongan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Persepsi Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Pengalaman Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi. Pada tabel diatas terlihat bahwa hanya 8 faktor yang terbentuk, karena dengan satu factor angka eigen values masih diatas 1, dengan 2 faktor eigen value masih diatas 1, dengan tiga factor angka masih diatas 1, empat factor masih diatas 1, lima factor eigen value masih diatas 1, enam factor masih diatas 1, tujuh factor masih diatas 1, delapan factor eigen value masih diatas 1, sembilan faktor sudah berada dibawah 1, oleh sebab itulah hanya terbatas 8 faktor.

Tabel 4.39 Component Matrix(a) Component 1 2 3 4 5 6 7 8 Q1 .492 .361 -.365 -.255 -.224 -.150 -.177 -.057 Q2 .591 .238 -.448 -.257 -.090 -.120 .049 .103 Q3 .391 .455 -.425 -.352 -.042 -.131 .015 .176 Q4 .413 .092 -.091 -.156 .408 -.211 .277 .366 Q5 .446 .268 -.261 -.005 -.244 .114 -.034 -.191 Q6 .251 .478 .124 .339 .379 .263 .141 .032 Q7 .425 .349 .106 -.178 -.263 .086 .376 -.159 Q8 .183 .412 .320 .006 -.215 .047 .211 .255 Q9 .287 .370 .296 .198 -.044 .238 .234 .009

102 Component 1 2 3 4 5 6 7 8 Q10 .343 .212 .377 .153 -.400 -.347 .036 .128 Q11 .497 .358 .274 .175 .013 -.338 -.322 -.176 Q12 .456 .198 .364 .064 .213 -.249 -.223 -.470 Q13 .184 .395 -.026 .402 .180 .135 -.308 .332 Q14 .448 .109 -.139 -.155 .212 .457 .287 -.379 Q15 .301 .530 .105 .278 .109 .163 -.208 .087 Q16 .542 .084 -.387 -.062 .179 .048 -.186 -.112 Q17 .329 -.304 .259 -.077 .169 -.488 .103 -.126 Q18 .531 -.337 .087 -.105 .352 -.077 .120 .244 Q19 .531 -.318 .114 .110 .075 -.145 .338 .128 Q21 .396 -.247 .091 .379 -.277 -.033 .357 -.116 Q22 .358 -.167 .334 -.174 -.233 .239 -.279 .391 Q23 .458 -.264 .464 -.479 .006 .190 -.203 .005 Q24 .428 -.243 .507 -.378 .070 .291 -.138 -.074 Q25 .525 -.384 -.127 .314 -.381 .123 -.068 .041 Q26 .530 -.368 -.204 .346 .195 -.066 -.086 -.017 Q27 .514 -.529 -.288 .259 -.084 .148 -.105 -.069 Q28 .471 -.576 -.203 .054 -.037 .083 -.080 .096 Extraction Method: Principal Component Analysis.

a 8 components extracted. Sumber: Hasil output SPSS

Setelah diketahui bahwa delapan faktor adalah jumlah yang paling optimal. Maka tabel component matriks menunjukkan distribusi ke 27 variabel tersebut pada delapan faktor yang terbentuk. Sedangkan angka-angka yang ada pada ta bel tersebut adalah factor loading, yang menunjukkan besarnya korelasi suatu variabel dengan faktor 1, faktor 2, faktor 3, faktor 4, faktor 5, faktor 6, faktor 7, faktor 8. Proses penentuan variabel mana yang akan masuk ke faktor mana, dilakukan dengan melakukan perbandingan besar korelasi pada setiap baris.

a. Citarasa Produk Teh Sariwangi (Q1)

103 lemah karena dibawah 0,5).

2) Korelasi antara Ql dengan faktor 2 adalah 0,361 (lemah karena, berada dibawah 0,5).

3) Korelasi antara Q1 dengan faktor 3 adalah -0,365 (sangat lemah dibawah 0,5).

4) Korelasi antara Q dengan faktor 4 adalah -0,255 (sangat lemah dibawah 0,5).

5) Korelasi antara Q1 dengan faktor 5 adalah -0,224 (sangat dibawah 0,5).

6) Korelasi antara Q1 dengan faktor 6 adalah -0,150 (sangat lemah dibawah 0,5).

7) Korelasi antara Ql dengan faktor 7 adalah -0,177 (sangat lemah dibawah 0,5).

8) Korelasi antara Ql dengan faktor 8 adalah -0,057 (sangat lemah dibawah 0,5).

Demikian seterusnya untuk variabel selanjutnya untuk melihat distribusi ke dua puluh tujuh variabel yang terbentang didalam 8 faktor. Menurut Singgih Santoro (2004:45), menjelaskan bahwa Component Matrik menunjukkan distribusi variabel yang ada dengan faktor yang terbentuk. Sedangkan angka-angka pada tabel Component Matrik adalah Factor Loading yang menunjukkan besar korelasi antara suatu variabel dengan faktor-faktor yang ada.

104 Tabel 4.40

Rotated Component Matrix Component 1 2 3 4 5 6 7 8 Q1 .054 .798 .037 .038 .074 .161 -.054 -.017 Q2 .158 .786 .006 .026 .089 -.005 .230 .063 Q3 -.142 .799 -.031 .097 .072 -.063 .189 .006 Q4 -.028 .270 .009 .139 .051 -.017 .732 .039 Q5 .216 .522 -.006 .112 .175 .099 -.184 .210 Q6 -.075 -.024 -.107 .657 .187 .102 .171 .362 Q7 -.032 .351 .091 -.048 .571 .091 .020 .344 Q8 -.181 .088 .126 .237 .586 -.034 .062 -.047 Q9 -.012 -.013 .070 .364 .496 .074 .016 .263 Q10 .090 .105 .081 .061 .609 .331 .031 -.339 Q11 .049 .245 .088 .319 .194 .709 .009 -.130 Q12 .014 .074 .147 .146 .059 .822 .043 .179 Q13 .043 .102 -.039 .754 -.008 .015 .012 -.158 Q14 .134 .253 .123 .066 .044 .017 .075 .791 Q15 -.044 .180 .035 .665 .169 .187 -.063 .058 Q16 .275 .532 .051 .188 -.229 .158 .124 .218 Q17 .161 -.072 .096 -.299 .047 .483 .443 -.074 Q18 .306 .040 .303 .016 -.053 .076 .647 .063 Q19 .447 -.020 .094 -.083 .255 .107 .518 .070 Q21 .573 -.102 -.104 -.101 .443 .112 .078 .116 Q22 .199 .053 .694 .140 .169 -.107 .018 -.237 Q23 .076 .044 .842 -.128 .040 .188 .141 .103 Q24 .083 .794 .670 -.067 .124 .068 .795 .142 -.028 -.059 .010 .141 .060 .165 -.186 .194 -.018 .197 .111 -.084 .280 .236 -.068 .045 Q25 Q26 Q27 .824 .110 .102 -.025 -.163 .003 .041 .092 Q28 .683 .103 .240 -.116 -.170 -.071 .198 -.008 Extraction Method: Principal Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 7 iterations.

Sumber: Hasil output SPSS

Component matrix hasil proses rotasi (rotated component matrik) memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata. Terlihat bahwa sekarang faktor loading yang dulunya kecil semakin diperkecil, dan factor loading yang besar semakin diperbesar. Dibawah ini akan dijelaskan akan masuk ke faktor mana sebuah variabel yang ada, yaitu:

105 1. Citarasa Produk Teh Sariwangi (Ql), faktor loading yang paling

besar ada berada pada faktor 2 dengan nilai 0,708, hal itu berarti Citarasa Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 2.

2. Aroma Produk Teh Sariwangi (Q2), faktor loading yang paling besar berada pada faktor 2 dengan nilai 0,786, hal itu berarti Aroma Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 2.

3. Rasa Khas Produk Teh Sariwangi (Q3), faktor loading yang paling besar berada pada faktor 2 dengan nilai 0,799, hal itu berarti Rasa Khas Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 2.

4. Warna Produk Teh Sariwangi (Q4), faktor loading yang paling besar berada pada faktor 7 dengan nilai 0,732, hal itu berarti Warna Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 7.

5. Tingkat Kekentalan Produk Teh Sariwangi (Q5), faktor loading yang paling besar berada pada faktor 2 dengan nilai 0,522, berarti Tingkat Kekentalan Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 2. 6. Harga Sebagai Pertimbangan Dalam Pembelian Produk Teh

Sariwangi (Q6), faktor loading yang paling bear berada pada faktor 4 dengan nilai 0,657, hal itu berarti Harga Sebagai Pertimbangan Dalam Pembelian Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 4.

7. Kesesuaian Harga Produk Teh Sariwangi Terhadap Manfaat Produknya (Q7), faktor loading yang paling besar berada pada faktor 5 dengan nilai 0,571, hal itu berarti Kesesuaian Harga

106 Produk Teh Sariwangi Terhadap Manfaat Produknya berada pada faktor 5.

8. Persaingan Harga Produk Teh Sariwangi (Q8), faktor loading yang paling besar berada pada faktor 5 dengan nilai 0,586, hal itu berarti Persaingan Harga Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 5.

9. Harga Produk Teh Sariwangi Meyakinkan (Q9), faktor loading yang paling besar berada pada pada faktor 5, dengan nilai 0,496, hal itu berarti Harga Produk Teh Sariwangi Meyakinkan berada pada faktor 5.

10.Iklan Produk Teh Sariwangi (Q10), faktor loading yang paling besar berada pada faktor 5 dengan nilai 0,609, hal itu berarti Iklan Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 5.

11.Promosi Penjualan Produk Teh Sariwangi (Q11), faktor loading yang paling besar berada pada faktor 6 dengan nilai 0 ,709, hal itu berarti Promosi Penjualan Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 6.

12.Pemasaran Langsung Produk Teh Sariwangi (Q12), faktor loading yang paling besar berada pada faktor 6 dengan nilai 0,822, hal itu berarti Pemasaran Langsung Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 6.

13.Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk Teh Sariwangi (Q13), faktor loading yang paling besar berada pada faktor 4 dengan

107 nilai 0,754, hal itu berarti Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 4.

14.Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada Konsumen (Q14), faktor loading yang paling besar herada pada faktor 8 dengan nilai 0,791, hal itu berarti Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada Konsumen berada pada faktor 8.

15.Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk Teh Sariwangi (Q15), faktor loading yang paling besar berada pada factor 4 dengan nilai 0,665, hal itu berarti Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 4.

16.Kebiasaan Konsumen Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi

(Q16), faktor loading yang paling besar berada pada faktor 2 dengan nilai 0,532, hal itu berarti Kebiasaan Konsumen Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 2.

17.Usia Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q17), faktor

loading yang paling besar berada pada faktor 6 dengan nilai 0,483, hal itu berarti Usia Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 6.

18.Jenis Pekerjaan Konsumen dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q18), faktor loading yang paling besar berada pada faktor 7 dengan nilai 0,647, hal itu berarti Jenis Pekerjaan Konsumen dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 7.

108 19.Tingkat Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi (Q19), faktor

loading yang paling besar berada pada faktor 7 dengan nilai 0,518, hal itu berarti Tingkat Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 7.

20.Gaya Hidup Konsumen Produk Teh Sariwangi (Q21), faktor loading yang paling besar ada pada faktor 1 dengan nilai 0,573, hal itu berarti Gaya Hidup Konsumen Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 1.

21.Ajakan Keluarga Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q22), faktor loading yang paling besar ada pada faktor 3 dengan nilai 0,694, hal itu berarti Ajakan Keluarga Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 3.

22.Ajakan Rekan Kerja Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q23), faktor loading yang paling besar ada pada faktor 3 dengan nilai 0,842, hal itu berarti Ajakan Rekan Kerja Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 3

23.Ajakan Rekan Sekomunitas Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q24), faktor loading yang paling besar ada pada faktor 3 dengan nilai 0,795, hal itu berarti Ajakan Rekan Sekomunitas Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 3.

24.Keyakinan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi (Q25), faktor loading yang paling besar ada pada faktor 1 dengan

109 nilai 0,794, hal itu berarti Keyakinan Responden Dalam

Dokumen terkait