• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan

A. Deskripsi Sistem

SIR-IPB adalah suatu Sistem Informasi Geografi (SIG) Ruangan Kampus IPB Darmaga berbasis web yang digunakan untuk memetakan posisi denah ruangan, departemen, fakultas dan fasilitas penunjang di lingkungan kampus IPB Darmaga, sehingga penyebarannya dapat dilihat. Sistem ini diharapkan dapat mempermudah mahasiswa, dosen maupun civitas akademika IPB dalam mencari posisi ruangan tertentu di kampus IPB Darmaga.

B. Kebutuhan Fungsional Perangkat Lunak

Fungsi-fungsi yang dimiliki oleh sistem ini adalah:

1. Menampilkan informasi geografis denah kampus IPB Darmaga dan fasilitas umum di sekitarnya

Sistem ini dapat menampilkan denah kampus IPB Darmaga, kemudian denah kampus IPB yang ditampilkan dalam bentuk

polygon yang dapat di-zoom-in, zoom-out,

diubah pusat koordinatnya, dilakukan query

pada data spasialnya untuk mendapatkan informasi ruangan yang dipilih.

2. Menampilkan informasi denah fakultas yang ada di kampus IPB Darmaga

Sistem dapat menampilkan lokasi dari fakultas-fakultas yang ada di kampus IPB Darmaga. Data fakultas disajikan dalam

combo box agar pengguna lebih mudah untuk melakukan pencarian.

3. Menampilkan informasi geografis denah ruangan kampus IPB Darmaga

Sistem dapat menampilkan informasi denah ruangan yang ada di kampus IPB Darmaga. Informasi yang ditampilkan berupa denah ruangan di setiap fakultas yang dapat di-zoom-in, zoom-out, diubah pusat koordinatnya, dilakukan query pada data spasialnya.

4. Melakukan pencarian lokasi ruangan

Sistem dapat melakukan pencarian dan menampilkan lokasi ruangan dari setiap fakultas dan departemen yang ada di kampus IPB Darmaga.

5. Menampilkan fasilitas

Sistem dapat menampilkan fasilitas pendukung kegiatan mahasiswa dan civitas IPB yang berada di lingkungan kampus IPB Darmaga. Adapun fasilitas yang dimaksud yaitu: rektorat, GWW, gymnasium, mesjid Al Hurryah, GOR, rumah sakit hewan.

6. Menampilkan jalan

Sistem ini dapat menampilkan informasi nama jalan yang ada di lingkungan kampus IPB Darmaga.

7. Pengelolaan basis data

Administrator dari sistem dapat mengelola seluruh basis data yang ada dengan melakukan penambahan data, perubahan data dan penghapusan isi data.

C. Karakteristik Pengguna

Dalam sistem ini pengguna digolongkan menjadi dua, yaitu pengguna umum dan administrator. Penggolongan ini dibuat sedemikian rupa agar sistem lebih mudah untuk diakses, sehingga pengguna umum tidak perlu melakukan registrasi lagi. Hirarki pengguna dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Hirarki Pengguna SIR-IPB. Secara umum keterangan mengenai kategori pengguna dapat dilihat pada Lampiran 1.

Perancangan Konseptual

Pada tahapan ini dilakukan perancangan basis data dengan merancang model Entity Relationship (ER) yang dapat dilihat pada Lampiran 2. Model konseptual basis data terdiri dari beberapa komponen, antara lain tipe entitas, hubungan antartabel, atribut serta primary key.

Prosedur pengembangan data pada sistem ini adalah:

1. Proses mendapatkan data

Pada proses ini dilakukan pengumpulan data yang dibutuhkan serta pemeriksaan kelayakan data tersebut.

2. Memperbaiki permasalahan yang ditemukan pada sumber data

Sebelum dilakukan proses digitasi pada data peta kampus IPB Darmaga, perlu dilakukan perbaikan-perbaikan agar data peta tersebut dapat terdigitasi dengan baik.

3. Proses mengubah data menjadi data digital

Melakukan proses digitasi pada peta menjadi peta digital dengan cara melakukan

scanning peta.

4. Melakukan kontrol terhadap perubahan data Karena data peta pada umumnya tidak statis maka perlu dilakukan prosedur yang dapat menangkap perubahan yang terjadi dan memperbarui data yang telah menjadi data digital.

5. Membangun basis data

Proses membangun basis data ini dimulai dengan merancang model logik dan fisik dari basis data.

Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data.

Kebutuhan data yang diperlukan dalam proses perancangan sistem berupa informasi mengenai denah kampus IPB Darmaga yang terdiri atas:

1. Informasi mengenai fakultas 2. Informasi mengenai departemen 3. Informasi mengenai ruangan 4. Informasi mengenai wing 5. Informasi mengenai level (lantai) 6. Informasi mengenai fasilitas 7. Informasi mengenai jalan.

Selanjutnya dilakukan proses pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan informasi tersebut. Dari proses tersebut dihasilkan:

1. Peta situasi kampus IPB Darmaga.

2. Denah ruangan kampus IPB Darmaga yang disajikan dalam bentuk line dan polygon. 3. Denah bangunan kampus IPB Darmaga

yang disajikan dalam bentuk polygon. 4. Denah wing yang ada di kampus IPB

Darmaga yang disajikan dalam bentuk line. 5. Denah jalan kampus IPB Darmaga yang

disajikan dalam bentuk line.

6. Denah Fasilitas di lingkungan kampus IPB Darmaga yang disajikan dalam bentuk

polygon.

7. Informasi dan keterangan mengenai fakultas yang ada di kampus IPB Darmaga. 8. Informasi dan keterangan mengenai

departemen yang ada di kampus IPB Darmaga.

9. Informasi dan keterangan mengenai ruangan yang ada di kampus IPB Darmaga. 10. Informasi mengenai wing dan level yang

ada di kampus IPB Darmaga.

Survei Hardware dan Software

Pada tahapan ini ini dilakukan survei

hardware dan Software yang sesuai dengan kebutuhan sistem. Untuk kebutuhaan software

hasil yang didapatkan yaitu:

• Windows XP Professional sebagai sistem operasi

• ArcView 3.3 sebagai perangkat lunak pembuat data spasial.

• MapServer for Windows sebagai aplikasi untuk impelementasi peta berbasis web pada Windows.

• PHP 5 sebagai bahasa pemrograman web.

• MySQL 5 sebagai DBMS (Database Management System).

• Macromedia Dreamweaver 8 sebagai editor

PHP dan HTML.

Sedangkan pada tahapan survei hardware, hasil yang didapatkan adalah:

ƒ Procesor Athlon AMD 2600+

ƒ Memori DDR 256 MB

ƒ VGA GF 4 MX 4000 128 MB 128 bit

ƒ Harddisk 80 GB

ƒ Monitor dengan resolusi 1152x864 pixel.

Proses Perencanaan dan Pengembangan Basis Data

Proses perencanaan dan pembangunan basis data yang dikembangkan berupa model data relasional (Relational Database Model). Pengembangan basis data melalui sistem ini mempertimbangkan kemudahan akses dan kecepatan akses data. Tahapan desain model logik diakhiri dengan mendapatkan Diagram Keterhubungan Antar Tabel yang menggambarkan model logik basis data sistem ini. Diagram ini dapat dilihat pada Lampiran 3.

Pembangunan Basis Data

Tahapan selanjutnya berupa pembangunan basis data. Data yang telah ada dikelompokkan dalam bentuk tabel-tabel. Data disimpan dalam beberapa media perangkat lunak yang berbeda, di antaranya disimpan di ArcView dan MySQL. Pemisahan ini dilakukan untuk mempermudah melakukan query data spasial pada saat implementasi sistem. Desain model fisik dari sistem dapat dilihat pada Lampiran 4 untuk data yang disimpan pada ArcView dan Lampiran 5 untuk data yang disimpan pada MySQL.

Pengujian Kesesuaian Hardware dan Software

Pada tahapan ini pengujian dilakukan pada

hardware dan software yang telah disurvei. Tahapan ini berguna untuk untuk mendapatkan kesesuaian antara hardware dan software yang

akan digunakan dalam pengembangan sistem. Pengujian yang dilakukan hanya berdasarkan kebutuhan minimum perangkat

lunak yang dapat berjalan pada hardware yang nantinya akan disesuaiakan dengan hardware

yang dimiliki. Hasil pengujian yang dilakukan dapat dilihat pada Lampiran 6.

Akuisisi Hardware dan Software

Tahapan akuisisi dilakukan untuk memilih

hardware dan software yang akan digunakan. Pemilihan dilakukan berdasarkan hasil uji kesesuaian antara hardware dan software yang telah dilakukan. Hardware dan software yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan sistem yang akan dikembangkan, sebab ini sangat berpengaruh sekali untuk tahapan pengembangan sistem selanjutnya.

Berdasarkan kebutuhan fungsional sistem dipilih perangkat lunak ArcView untuk proses implementasi awal sistem. Pemilihan ini dikarenakan ArcView merupakan salah satu perangkat lunak yang mendukung antar muka berbasis grafik (Graphical User Interface) sehingga memudahkan pengguna untuk bernavigasi dengan menggunakan elemen user interface seperti button, menu, toolbar, dan lain-lain. Dengan piranti-piranti desain visualnya yang inovatif dan mudah dipakai, ArcView memungkinkan pemanfaatan lingkungan grafik Windows untuk membangun aplikasi yang menarik dan mudah digunakan (user friendly).

Untuk pengembangan aplikasi berbasis web dipilih aplikasi Map Server yang menggunakan bahasa pemrograman Map Script. Pemilihan ini didasarkan karena bahasa pemrograman ini memiliki library yang mendukung interaksi antara peta yang ada dengan pengguna dari sistem sehingga kebutuhan fungsional sistem dapat terpenuhi

Kemudian untuk bahasa pemrograman web dipilih PHP 5 karena PHP adalah bahasa

scriptingopen source yang ditulis menggunakan sintaks bahasa C, Java, dan Perl yang sederhana dan mudah.

Sedangkan hardware yang dipilih sesuai dengan hasil uji yang dilakukan pada tahapan pengujian. Hardware yang dipilih telah dianggap memenuhi syarat untuk pengembangan sistem.

Integrasi dan Perancangan Antarmuka A. Arsitektur Sistem

Arsitektur sistem yang digunakan terdiri dari beberapa perangkat lunak yang mendukung pengembangan sistem ini. Sehingga data yang didapat diolah sesuai dengan kebutuhan sistem yang digambarkan pada Gambar 3.

Gambar 3 Arsitektur Sistem SIR-IPB. Ada beberapa data yang digunakan dalam membangun sistem ini. Data-data tersebut dibagi menjadi beberapa kategori.

Kategori pertama adalah data yang dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak ArcView, yaitu data raster yang bentuknya berupa peta kampus IPB Darmaga. Data vektor yang bentuknya berupa data

shapefile (*.shp). Kemudian untuk data atribut bentuknya berupa data tabel dalam format

(*.dbf). Data ini merupakan hasil dari proses digitasi yang dilakukan di ArcView.

Agar data shapfile yang telah dibuat pada perangkat lunak Arcview dapat ditampilkan oleh aplikasi MapServer, maka perlu dibuatkan Map File (*.map)yang menyimpan konfigurasi untuk menampilkan data tersebut. Masing-masing

theme yang akan ditampilkan diibaratkan sebagai sebuah objek yang memiliki layer, dan

style sendiri.

Khusus untuk layer yang berupa data raster

perlu dibuatkan World File (*.wld) yang menyimpan parameter transformasi dari bentuk citra ke permukaan bumi.

Data yang kedua adalah data yang memanfaatkan perintah-perintah SQL. Data ini disimpan sebagai data MySQL dan dapat langsung dipanggil oleh script PHP. Kedua kategori data ini lalu dipanggil menggunakan PHP map script untuk kemudian ditampilkan oleh web server kepada pengguna yang mengakses sistem.

B. Perancangan Antarmuka Sistem

Tampilan antarmuka sistem dirancang seefektif mungkin. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses pengaksesan sistem.

Tampilan sistem secara umum digambarkan pada Gambar 4. Jendela Utama Menu Header Footer

Gambar 4 Antarmuka SIR-IPB. Keterangan tampilan sistem tersebut secara umum dijelaskan sebagai berikut.

Header sistem berisi tampilan logo sistem, judul sistem, yang temanya dirancang berhubungan dengan kampus IPB Darmaga, logo dan tampilan awal sistem dapat dilihat pada Lampiran 7 dan 8.

• Menu sistem berupa fungsi-fungsi yang dimiliki oleh SIR-IPB. Tampilan menu sistem dapat dilihat pada Lampiran 9 untuk halaman depan, Lampiran 10 untuk halaman informasi, Lampiran 11 untuk halaman Denah, Lampiran 12 untuk halaman Administrator .

• Jendela utama sistem akan menampilkan denah kampus IPB dan fungsi pendukung lainnya.

• Menu Navigasi berupa tampilan fungsi-fungsi pengontrol peta yang terdapat di jendela utama.

Footer berisi menu sistem.

C. Desain Proses

Dalam pengembangan sistem ini tahap awal yang dilakukan dalam perancangan proses adalah membuat context diagram yang menggambarkan aliran data yang terjadi antara pengguna dan sistem. Dalam hal ini pengguna hanya dikategorikan menjadi dua kategori yaitu pengguna umum dan administrator. Context diagram dapat dilihat pada Lampiran 13.

Selanjutnya context diagram tersebut dikembangkan menjadi data flow diagram

(DFD) level 1 yang menjelaskan proses yang dilakukan oleh pengguna umum dan administrator. Administrator mempunyai otoritas untuk menambah data, mengubah data dan menghapus data, sedangkan pengguna umum hanya dapat mengolah data ruang. DFD

level 2 menjelaskan sub proses dari proses yang terdapat pada DFD level 1. DFD level 1 dapat dilihat pada Lampiran 14 dan DFD level 2 dapat dilihat pada Lampiran 15,16, 17 dan18.

Pengembangan Sistem

Setelah melalui tahapan pengujian kesesuaian hardware dan software kemudian tahapan akuisisi hardware dan software maka perangkat keras yang digunakan untuk pengembangan sistem adalah :

ƒ Procesor Athlon AMD 2600++

ƒ Memori DDR 256 MB

ƒ VGA GF 4 MX 4000 128 MB 128 bit

ƒ Harddisk 80 GB

ƒ Monitor dengan resolusi 1152x86 pixel.

Prosedur Penggunaan dan Pemeliharaan Sistem

Prosedur penggunaaan sistem dibuat berdasarkan interaksi pengguna dengan sistem. Pada prosedur tersebut dijelaskan bagaimana cara interaksi antara pengguna dengan setiap halaman yang ada pada sistem. Prosedur tersebut didokumentasikan dalam Manual Penggunaan Sistem yang terdapat pada Lampiran19.

Dokumen terkait