• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Informasi Geografis

Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dari pengembangan sistem ini adalah untuk menghasilkan sistem informasi ruangan di kampus IPB Darmaga yang disajikan dalam bentuk web. Pada sistem ini pengguna dapat mengetahui atribut dari suatu lokasi dan mencari lokasi berdasarkan atributnya.

Ruang Lingkup

Penelitian dibuat dengan batasan sebagai berikut:

1. Sistem informasi disajikan dalam bentuk web.

2. Data geografis terbatas pada ruangan yang terdapat di fakultas-fakultas IPB Darmaga kecuali fakultas Kehutanan dan Ekologi Masyarakat.

3. Atribut data yang digunakan terbatas pada posisi ruang, nama ruang dan keterangan mengenai ruang tersebut.

4. Data geografis akan disajikan dalam bentuk denah ruang.

5. Administrator hanya dapat mengolah data atribut.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Sistem Informasi Geografis

Data geografis adalah data yang terdiri atas informasi suatu objek yang ditemukan di permukaan bumi, seperti lokasi, bentuk, dan deskripsinya (ESRI 1995).

Sedangkan yang dimaksud dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem berbasis komputer yang mempunyai kemampuan untuk menangani data geografis, yaitu: (a) pemasukan, (b) manajemen data (penyimpanan data dan pemanggilan kembali), (c) pengolahan dan analisis, serta (d) pengembangan produk dan pencetakan (Aronoff 1989).

Komponen Sistem Informasi Geografis

Menurut Robinson et al. (1995), komponen utama Sistem Informasi Geografi (SIG) dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu:

1. Komponen Perangkat Keras

Komponen dasar perangkat keras SIG dikelompokkan sesuai dengan fungsinya, seperti:

a. Peralatan pemasukan data, seperti papan digitasi (digitizer), pemindai, tetikus dan papan ketik

b. Peralatan penyimpan dan pengolahan data yaitu komputer

c. Peralatan untuk mencetak hasil seperti

printer.

2. Komponen Perangkat Lunak

Komponen perangkat lunak yang digunakan untuk membangun suatu SIG disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan SIG tersebut. Komponen perangkat lunak tersebut harus dapat digunakan untuk melewati empat tahapan sebagai berikut:

a. Persiapan dan pemasukan data.

b. Penyimpanan data, pemanggilan data dan manajemen.

c. Manipulasi dan analisis data. d. Pembuatan produk SIG.

3. Data

Data SIG terdiri dari dua bentuk, yaitu data spasial dan data atribut. Data spasial adalah data yang terdiri dari lokasi eksplisit suatu geografi yang diubah ke dalam bentuk koordinat.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi komputer telah dimanfaatkan untuk mempermudah dan membantu pekerjaan manusia pada berbagai bidang. Pada bidang geografi dikembangkan suatu sistem berbasis komputer yang dapat menyimpan dan mengolah data atribut dan data spasial.

Sistem ini sering disebut dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dapat memadukan data peta (spasial) dengan data atribut (bukan spasial) sedemikian rupa sehingga suatu peta dapat memberikan berbagai macam informasi. Hal ini berbeda dengan peta konvensional yang hanya memberikan informasi mengenai posisi suatu lokasi.

Pada SIG berbagai data geografis suatu wilayah seperti tata letak, sumber daya dan karakteristik dapat lebih mudah dipahami dan dikomunikasikan. Data geografis tersebut juga dapat diolah dan dianalisis sehingga menghasilkan informasi yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan.

Dengan karakteristik demikian, SIG akan sesuai untuk dijadikan solusi permasalahan dalam proses pencarian ruangan yang ada di kampus IPB Darmaga. Mengingat begitu banyaknya ruangan yang ada di kampus IPB Darmaga yang cenderung membingungkan dalam proses pencariannya, maka melalui sistem ini diharapkan permasalahan tersebut akan dapat terselesaikan.

Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dari pengembangan sistem ini adalah untuk menghasilkan sistem informasi ruangan di kampus IPB Darmaga yang disajikan dalam bentuk web. Pada sistem ini pengguna dapat mengetahui atribut dari suatu lokasi dan mencari lokasi berdasarkan atributnya.

Ruang Lingkup

Penelitian dibuat dengan batasan sebagai berikut:

1. Sistem informasi disajikan dalam bentuk web.

2. Data geografis terbatas pada ruangan yang terdapat di fakultas-fakultas IPB Darmaga kecuali fakultas Kehutanan dan Ekologi Masyarakat.

3. Atribut data yang digunakan terbatas pada posisi ruang, nama ruang dan keterangan mengenai ruang tersebut.

4. Data geografis akan disajikan dalam bentuk denah ruang.

5. Administrator hanya dapat mengolah data atribut.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Sistem Informasi Geografis

Data geografis adalah data yang terdiri atas informasi suatu objek yang ditemukan di permukaan bumi, seperti lokasi, bentuk, dan deskripsinya (ESRI 1995).

Sedangkan yang dimaksud dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem berbasis komputer yang mempunyai kemampuan untuk menangani data geografis, yaitu: (a) pemasukan, (b) manajemen data (penyimpanan data dan pemanggilan kembali), (c) pengolahan dan analisis, serta (d) pengembangan produk dan pencetakan (Aronoff 1989).

Komponen Sistem Informasi Geografis

Menurut Robinson et al. (1995), komponen utama Sistem Informasi Geografi (SIG) dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu:

1. Komponen Perangkat Keras

Komponen dasar perangkat keras SIG dikelompokkan sesuai dengan fungsinya, seperti:

a. Peralatan pemasukan data, seperti papan digitasi (digitizer), pemindai, tetikus dan papan ketik

b. Peralatan penyimpan dan pengolahan data yaitu komputer

c. Peralatan untuk mencetak hasil seperti

printer.

2. Komponen Perangkat Lunak

Komponen perangkat lunak yang digunakan untuk membangun suatu SIG disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan SIG tersebut. Komponen perangkat lunak tersebut harus dapat digunakan untuk melewati empat tahapan sebagai berikut:

a. Persiapan dan pemasukan data.

b. Penyimpanan data, pemanggilan data dan manajemen.

c. Manipulasi dan analisis data. d. Pembuatan produk SIG.

3. Data

Data SIG terdiri dari dua bentuk, yaitu data spasial dan data atribut. Data spasial adalah data yang terdiri dari lokasi eksplisit suatu geografi yang diubah ke dalam bentuk koordinat.

Sumber-sumber data spasial adalah peta analog atau peta kertas. Sedangkan data atribut merupakan gambaran data yang terdiri dari informasi yang relevan terhadap suatu lokasi seperti alamat, ketinggian, kedalaman dan lain-lain.

4. Komponen Organisasi Pengelola dan Pemakai

Komponen organisasi dan pemakai merupakan salah satu kunci yang menentukan tingkat keberhasilan suatu produk SIG. Dalam hal ini organisasi dan pemakai harus sesuai dengan prinsip yang dikembangkan dalam SIG tersebut.

Bentuk dan Cara Penyajian Data Spasial dalam SIG

Data spasial dapat digambarkan dalam berbagai bentuk, yaitu:

1. Titik

Titik yaitu objek yang hanya memiliki lokasi tetapi tidak mempunyai panjang, seperti desa, kota, atau stasiun cuaca.

2. Garis

Garis yaitu objek yang mempunyai panjang, seperti jalan, sungai, dan sebagainya. 3. Poligon atau bidang

Poligon yaitu objek yang memiliki panjang dan lebar, merupakan data yang berupa batas garis, seperti batas pembagian wilayah atau batas sebuah danau.

4. Blok atau volume

Blok yaitu objek yang memiliki unsur dimensi tiga, seperti bangunan gedung atau gunung.

Cara penyajian data spasial dari fenomena geografis dalam komputer dapat dilakukan dalam dua macam bentuk (format), yaitu raster

(grid cell) dan vektor. Format raster adalah penyajian objek dalam bentuk rangkaian elemen gambar (pixel), sedangkan format vektor adalah penyajian dalam rangkaian koordinat (Star & Estes 1990).

Pada model raster, semua objek (titik, garis, dan area) disajikan dalam bentuk sel-sel atau

pixel. Sedangkan pada model vektor semua objek disajikan dalam titik atau segmen garis, karena model data vektor lebih banyak berkaitan dengan bentuk/format suatu objek dalam peta.

ArcView SIG

ArcView merupakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis dan pemetaan yang telah dikembangkan oleh Environmental Systems Research Institute, Inc. (ESRI). Dengan

ArcView, pengguna dapat melakukan visualisasi, memberikan query (baik basis data spasial maupun non spasial), menganalisis data secara geografis, dan sebagainya (Prahasta 2005). Secara umum kemampuan perangkat ArcView SIG dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Pertukaran data: membaca dan menuliskan

data dari dan ke dalam format perangkat lunak SIG lainnya.

2. Melakukan analisis statistik dan operasi-operasi matematis.

3. Menampilkan informasi (basis data) spasial maupun atribut.

4. Menjawab query spasial maupun atribut. 5. Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG, dengan

menyediakan alat bantu analisis spasial sederhana untuk menjawab pertanyaan seperti: berapa jumlah rumah yang terdapat di dalam area 50 meter dari pinggir sungai. 6. Mengolah aplikasi dengan menggunakan

bahasa script avenue yang telah terintegrasi dengan ArcView. Script Avenue merupakan bahasa pemrograman sederhana yang dapat digunakan untuk membangun fungsi dan prosedur (baris-baris kode yang membentuk suatu proses) yang diperlukan dalam aplikasi.

7. Melakukan fungsi-fungsi SIG khusus lainnya, dengan menggunakan modul-modul tambahan yang ditujukan untuk mendukung penggunaan perangkat lunak ArcView SIG, seperti network analyst, Internet Map Server

(IMS), 3D analyst, tracking analyst, dan

image analyst.

ArcView membaca, menggunakan, dan mengolah data spasial dengan format yang disebut shapefile. Format yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh ESRI ini digunakan untuk menyimpan informasi lokasi geografis dan atributnya di dalam sebuah kumpulan data.

Shapefile dapat mendukung representasi berbagai penampakan baik titik, garis, maupun poligon (area).

Sebuah shapefile terdiri dari tiga buah file

yang terpisah, yaitu:

1. File utama (.shp), yang menyimpan penampakan geometri.

2. File index (.shx), yang menyimpan index

dari penampakan geometri.

3. File tabel DBase (.dbf), yang menyimpan informasi atribut untuk penampakan tertentu. Beberapa istilah pada ArcView SIG yang sering digunakan antara lain themes, layer,

FTab, dan Vtab. Themes adalah serangkaian penampakan geografi dalam sebuah view

berisi satu macam tema data. Misalnya, sebuah

theme berisi data tentang jalan raya, sungai, atau bangunan, dan tiap theme itu terletak pada sebuah layer. Jadi layer (lapisan) dapat didefinisikan sebagai tempat suatu data digital ditampilkan yang mewakili satu theme tertentu pada suatu view. Sedangkan yang dimaksud dengan FTab adalah tabel yang dimiliki oleh ArcView SIG yang merepresentasikan unsur-unsur (atribut) yang terdapat di dalam sebuah

theme. Selain itu, ada yang disebut VTab

(Virtual Table), yaitu tabel yang juga sudah terintegrasi dengan ArcView SIG, yang dapat dibuat sebagai pelengkap tabel atribut theme

(FTab), untuk pengelolaan data geografis.

MapServer

MapServer merupakan aplikasi freeware dan

open source yang memungkinkan kita menampilkan data spasial (peta) di web. Pada bentuk paling dasar MapServer merupakan sebuah program CGI (Common Gateway Interface). Program tersebut akan dieksekusi di web server, dan berdasarkan beberapa parameter tertentu (terutama dalam bentuk konfigurasi file *. Map) akan menghasilkan data yang kemudian akan dikirim ke web browser, baik dalam bentuk gambar peta ataupun bentuk lain (Nuryadin 2005).

PHP Hypertext PreProcessor

PHP adalah bahasa scripting open source

yang ditulis menggunakan sintaks bahasa C, Java, dan Perl yang sederhana dan mudah dipahami. PHP merupakan script untuk pemrograman web yang bersifat server-side, artinya semua aktivitas diolah oleh server

(Castagnetto et al. 1999). Script PHP diterjemahkan oleh sebuah server sebelum dikirim ke browser, kemudian diubah menjadi HTML murni dan selanjutnya dikirim ke

browser untuk ditampilkan ke jendela monitor.

Server yang dipakai harus memiliki kemampuan untuk menerjemahkan kode-kode script artinya PHP harus sudah ter-install dalam server. PHP bersifat browser independent yang artinya dapat dijalankan oleh browser apapun, misalnya Internet Explorer, Mozilla Firefox ataupun

browser yang lain.

Map File

Map file merupakan file yang menyimpan berbagai konfigurasi untuk menggambarkan data spasial dan atribut dari shapefile ke dalam bentuk halaman web (Mitchell 2005).

Dokumen terkait