• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Hasil Analisis Data

Dalam dokumen ABSTRAK. A. Mety Titin Herawaty, NPM : (Halaman 71-78)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

1. Pengaruh Kompetensi profesional (X1) dan Motivasi berprestasi (X2) secara bersama-sama terhadap Kinerja dosen (Y)

Hasil penelitian di atas menyimpulkan bahwa kompetensi profesional dan motivasi berprestasi secara bersama-sama telah memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan kinerja dosen di STMIK Pranata Indonesia, STBA Cipto Hadi Pranoto dan STT Texmaco Guna Karya yang ada diwilayah Bekasi. Hal ini mengandung arti bahwa kompetensi profesional dan motivasi berprestasi telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan

72

kinerja dosen STMIK Pranata Indonesia,STBA Cipto Hadi Pranoto dan STT Texmaco Guna Karya yang ada diwilayah Bekasi.

Tantangan dunia perguruan tinggi ini diantaranya adalah tantangan bagi dosen dalam hubungan belajar mengajarnya dengan mahasiswa, berkaitan dengan hal ini, maka kemampuan mutu dan keterampilan dosen khususnya dalam proses belajar mengajar harus lebih baik dan harus terus ditingkatkan sehingga dosen tersebut mampu menciptakan iklim belajar yang efektif dan kondusif. Dosen pun dapat membangkitkan motivasi. Kualifikasi kemampuan mengajar secara baik yang dimiliki seorang dosen akan membawa dampak positif dalam rangka penaggulangan kemerosotan mutu pendidikan.

Salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki dosen adalah kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar.

Kemampuan ini membekali dosen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengajar. Belajar dan mengajar terjadi saat berlangsungnya interaksi antara dosen dengan mahasiswa untuk mencapai tujuan pengajaran.

Sebagai proses belajar dan mengajar memerlukan perencanaan yang seksama yakni mengkoordinasikan unsur-unsur tujuan, bahan pengajaran, kegiatan belajar mengajar, metode dan alat bantu mengajar serta penilaian atau evaluasi.

Seperti telah kita ketahui bersama bahwa dalam pendidikan, tenaga pendidik (dosen,guru) merupakan unsur yang memegang peranan paling penting disamping faktor-faktor lain yang menunjangnya. Usaha peningkatan mutu pendidikan tidak akan berhasil dengan baik apabila satu hal diabaikan

73

yaitu masalah kompetensi terhadap kinerja dosen sebagai unsur sistematik terpenting dari seluruh komponen pendidikan.

Pembinaaan tenaga pendidikan perlu ditingkatkan karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini kita saksikan begitu cepat dan menyeluruh dalam berbagai kehidupan manusia, semua itu tentu saja sangat terpengaruh terhadap peranan dan tanggung jawab pengajar karena mereka dituntut untuk mampu memberikan bimbingan pengajaran dan pelayanan terhadap peserta didik yang dalam hal ini disebut sebagi mahasiswa.

Upaya peningkatan mutu pendidikan sangat tergantung pada subyek yang melakukan proses belajar mengajar, pada dasarnya dalam proses belajar mengajar itu terdiri dari tiga komponen yaitu pengajar (dosen,guru) siswa (yang belajar) dari bahan ajar yang diberikan oleh pengajar. Dosen dalam hal ini disebut sebagai tenaga pendidik pada perguruan tinggi yang khusus diangkat dengan tugas utama mangajar dan mahasiswa disebut sebagai peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi.

Perlu upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan tinggi di indonesia pada umumnya dan perguruan tinggi swasta pada khususnya. Diperlukan perbaikan yang menyeluruh terhadap unsur-unsur yang saling terkait di dalamnya. Salah satu unsur yang mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi tersebut adalah tenaga pendidik dalam hal ini adalah Dosen.

Dosen merupakan salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan di perguruan Tinggi. Peran, tugas dan tanggung jawab dosen

74

sangat bermakna dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia, meliputi kualitas iman dan takwa, akhlak mulia dan pengusaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju, adil, makmur dan beradab.

Dosen dituntut untuk dapat memperlihatkan kinerja yang baik.

Peningkatan kinerja dosen ini memerlukan beberapa hal seperti motivasi yang tinggi, kompetensi yang memadai, kepemimpinan yang baik dan lingkungan kerja yang mendukung dosen untuk dapat meningkatkan kinerjanya.

2. Pengaruh Kompetensi profesional (X1) terhadap Kinerja dosen (Y)

Hasil penelitian di atas menyimpulkan bahwa kompetensi profesional telah memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan kinerja dosen dosen di STMIK Pranata Indonesia,STBA Cipto Hadi Pranoto dan STMIK Guna Karya yang ada diwilayah Bekasi. Hal ini mengandung arti bahwa kompetensi profesional dosen memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap peningkatan kinerja dosen dosen di STMIK Pranata Indonesia,STBA Cipto Hadi Pranoto dan STT Texmaco Guna Karya yang ada diwilayah Bekasi.

Undang-undang Guru dan Dosen dan PP No 19/2005 menyatakan bahwa kompetensi guru atau dosen meliputi kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial. Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan keterampilan dan kemampuan yang dikuasai seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif,

75

afektif dan psikomotor dengan sebaik-baiknya. Menurut Finch dan Crunkilton kompetensi adalah penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan.(E.Mulyana dalam Kunandar, 2007:52)

Kompetensi dosen adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri dosen atas dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif. Yang meliputi kompetensi intelektual, kompetensi fisik, kompetensi pribadi, kopetensi sosial, kompetensi spiritual. (Kunandar,2007:55).

Mengajar Di perguruan Tinggi adalah pekerjaan yang tidak mudah.

Banyak hal yang harus dipersiapkan sebelumnya. Menjadi Dosen tidak hanya menguasai ilmu yang diajarkan, tetapi juga harus mempunyai keterampilan dan dedikasi tinggi. Arifin (2005 : 30) mengatakan bahwa “pelaksanaan tugas guru/Dosen mencakup kriteria dasar yaitu kepribadian, penguasaan ilmu yang diajarkan dan keterampilan mengajar”. dengan kata lain tiga kompetensi yang harus dimiliki guru atau dosen, yaitu kompetensi pribadi, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi pribadi yaitu mempunyai pengetahuan tentang materi ajar, dan cara pengembangan materi didik.

Kompetensi sosial yaitu, kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik dan lingkungan mereka.

Kompetensi profesional yaitu, kemampuan untuk mengelola proses pembelajaran seperti merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, serta mengembangkan sistem pembelajaran. Cruickshank (2006:32) menerangkan

“guru/dosen yang baik adalah yang mendukung siswa, peduli dengan keadaan

76

siswa, mempunyai pengetahuan yang luas tentang materi yang diajarkan, mampu untuk bekerjasama, dan bersemangat dalam melakukan tugasnya”.

Dengan kata lain sebagai pengelola kelas guru/dosen mempunyai tugas untuk mengembangkan kemampuan siswa dengan menyediakan sarana-sarana yang dibutuhkan, memotivasi siswa agar ketertarikannya untuk belajar dapat bangkit, serta membuat siswa untuk mencapai hasil yang diinginkan.

3. Pengaruh Motivasi berprestasi (X2) terhadap Kinerja dosen(Y)

Dari hasil penelitian dan teori yang ada dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi telah memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan kinerja dosen dosen di STMIK Pranata Indonesia,STBA Cipto Hadi Pranoto dan STMIK Guna Karya yang ada diwilayah Bekasi. Artinya, adanya motivasi berprestasi telah memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan kinerja dosen dosen STMIK Pranata Indonesia,STBA Cipto Hadi Pranoto dan STT Texmaco Guna Karya yang ada diwilayah Bekasi.

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisisen untuk yang menggerakkan pegawai untuk mencapai tujuan organisasi (karjantoro,2004).

Dalam hal ini terdapat hubungan yang positif antara motif berprestasi dengan pencapaian kinerja dosen. Motif berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri dosen untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja yang tinggi.

77

Ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan. Motivasi ialah suatu proses untuk mengalakan sesuatu tingkah laku supaya dapat mencapai matlumat-matlumat yang tertentu. Konsep motivasi memang susah dipahami karena kesannya tidak dapat diketahui secara langsung. Seseorang dosen terpaksa melibatkan proses berbagai motif kelakuan seseorang yang diukur dari segi perugahan, keinginan, keperluan, dan matlumatnya.

Motivasi dosen adalah suatu kondisi yang menggerakkan dosen ke arah suatu tujuan tertentu yang berkaitan dengan tugasnya dalam pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Motivasi dosen akan dijabarkan yang dibuat berdasarkan indikator-indikator yang diambil dari teori motivasi yang dikemukakan oleh David Mc.Clelland. indikator-indikator tersebut adalah kebutuhan untuk mencapai prestasi, kebutuhan untuk berafiliasi, dan kebutuhan untuk memperoleh kekuasaan.

Faktor motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu faktor dari dalam (instrisik) dan faktor dari luar (ekstrisik). Faktor intrisik meliputi kemampuan Dosen, kesungguhan Dosen dalam melaksanakan tugas kepribadian, kepercayaan diri dan dedikasi. Faktor ekstrinsik seperti : prestasi, dukungan, pengakuan, penghargaan, kompensasi yang diperoleh dan Tauladan dari pimpinan.

Kinerja Dosen adalah hasil pelaksanaan kerja yang dicapai oleh seorang yang berprofesi sebagai pendidik serta memiliki legalitas sebagai seorang Dosen. Indikator dari pengukuran kinerja Dosen adalah sesuai tugas

78

dan fungsi Dosen yaitu : kemampuan Dosen sebagai pendidik , Kemampuan Dosen sebagai pengajar dan kemampuan Dosen sebagai profesional.

Jika Dosen mempunyai motivasi yang Tinggi, maka ia akan bekerja dengan benar, tekun dan dengan dedikasi yang Tinggi sehingga hasil yang baik pun niscaya bisa diperoleh. Jika seseorang atau sekelompok orang memperoleh hasil yang baik maka dapat dikatakan bahwa orang atau sekelompok orang tersebut mempunyai kinerja yang baik.

Menurut Mulyana prestasi merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik pribadi maupun lingkungan (Mulyana, 2006: 190). Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar dapat dibagi menjadi empat, yaitu: (a) bahan atau materi yang dipelajari (b) lingkungan (c) faktor instrumental dan (d) kondisi peserta didik. Faktor-faktor tersebut baik secara terpisah maupun bersama-sama memberikan kontribusi tertentu terhadap prestasi peserta didik.

Dari informasi dan teori tersebut maka peneliti mempunyai kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi berprestasi terhadap kinerja Dosen.

Dalam dokumen ABSTRAK. A. Mety Titin Herawaty, NPM : (Halaman 71-78)

Dokumen terkait