• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Setelah dianalisis dengan skor perolehan dan dengan melihat gambaran tentang identitas responden, maka dapat diinterpretasikan bahwa : Semakin tinggi tingkat kompetensi keguruan yang dimiliki oleh seorang guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta maka semakin baik kemampuannya dalam melakukan pelaksanaan evaluasi pembelajarannya.

Dalam menganalisis kompetensi guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran peneliti melihat beberapa aspek yaitu :

 Perencanaan evaluasi pembelajaran  Penyusunan soal tes

 Pengolahan dan analisis hasil evaluasi  Interpretasi dan tindak lanjut hasil evaluasi

Adapun hasil yang diperoleh mengenai kompetensi guru teknik mesin produktif di SMK PGRI 1 Surakarta dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang terdiri dari 7 orang guru adalah sebagai berikut :

Tabel 42. Hasil Kompetensi Guru Teknik Mesin Produktif Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan Dalam Pelaksanaan Evaluasi

Pembelajaran

Rentang skor Kriteria Jumlah

40-63 Sangat rendah -

64-87 Rendah -

88-111 Sedang 2

112-135 Tinggi 4

136-160 Sangat tinggi 1

Pada tabel 42 dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru teknik mesin produktif kelas X dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK PGRI 1 Surakata dimulai dari perencanakan, menyusun soal, menganalisis dan mengolah hasil evaluasi serta menginterpretasi dan menindaklanjuti hasilnya adalah ada 1

commit to user

orang guru yang memasuki kriteria sangat tinggi dengan presentasi 14,29% adalah guru teknik mesin produktif kelas X yang mengajar mata pelajaran menggambar teknik. 4 Orang guru memasuki kriteria tinggi dengan presentasi 57,14% adalah guru teknik mesin produktif yang mengajar mata pelajaran praktek kerja bangku, praktek dasar las serta dasar-dasar teknik mesin. 2 orang guru memasuki kriteria sedang dengan presentasi 28,58% yaitu guru teknik mesin produktif yang mengajar pemesinan serta guru teknik mesin produktif yang mengajar las dasar. Jadi sebagian besar guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran sudah dengan baik atau dengan kriteria tinggi.

Dalam perumusan tujuan evaluasi guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta sudah dengan baik dalam perumusan tujuan evaluasi. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang peneliti lakukan, bahwa guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta sudah dengan baik dalam melengkapi administrasi pembelajaran seperti silabus dan RPP.

Guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta tidak mengalami kesulitan yang lebih dalam pemilihan teknik evaluasi. Kebanyakan guru menggunakan tes tertulis kecuali guru praktek menggunakan teknik evaluasi demontrasi dan jobsheet sebab apabila menggunakan teknik tertulis selain menyita waktu juga kurang efektif. Dalam penilaian sikap atau afektif guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta juga melakukan dengan mengamati perilaku siswa baik pada saat pembelajaran berlangsung maupun diluar jam pembelajaran.

Guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta dalam penyusunan butir soal sebagian besar memperhatikan taraf kemampuan para siswa. Soal dibuat dari tingkat kesukaran yang rendah menuju ke tingkat kesukaran soal yang tinggi. Selain itu guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta dalam mengevaluasi juga memperhatikan standart kelulusan minimal (KKM) dimana nilai minimum kelulusan ditentukan dari hasil nilai rata-rata nilai siswa di kelas. Meskipun guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta telah memiliki kompetensi sebagian besar tinggi dalam

commit to user

pelaksanaan evaluasi pembelajaran, sebaiknya para guru teknik mesin produktif di SMK PGRI 1 Surakarta lebih memperhatikan lagi pelaksanaan evaluasi pembelajaran dengan selalu membuat kaidah penyusunan soal agar isi yang dimaksud di dalam soal lebih terarah, menyusun profil kemajuan kelas agar guru dapat mengidentifikasi kembali kelemahan dan kekuatan komponen pembelajaran, dan juga dengan membantu para siswa dalam memeberikan arahan cara penyelesaian soal-soal yang tidak dapat dipecahkan oleh siswa.

Dalam melaksanakan evaluasi seorang guru yang baik, hendaknya sudah merencanakan berapa kali akan melaksanakan evaluasi. Sebab apabila proses evaluasi tidak direncanankan terlebih dahulu itu dapat mengganggu jam pelajaran yang sudah di tentukan dan akhirnya proses belajar mengajar menjadi kacau. Maka dari itu seorang guru haruslah sudah merencanakan berapa kali bapak/ibu guru harus melaksanakan evaluasi. Guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta sudah dapat dikatakan selalu menentukan frekwensi evaluasi tiap semester dan setiap guru melaksanakan evaluasi di setiap akhir kompetensi dasar yang telah tercapai.

Guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta dalam membuat soal sering memperhatikan kesesuaian materi dengan soal. Hal ini di perkuat dengan soal-soal yang di tulis guru-guru dalam RPP dan soal-soal tersebut sesuai dengan materi yang ada di dalam RPP tersebut. Untuk tipe soal yang di gunakan para guru SMK PGRI 1 Surakarta sudah ditentukan oleh guru bidang studi masing-masing. Kebanyakan tipe soal yang digunaan adalah tes tertulis dan kadang pula menggunaan non tes bagi guru-guru praktek untuk efisiensi waktu.

Guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta dalam validitas soal sudah cukup diperhatikan walaupun kadang di lapangan para guru menggunakan soal-soal lama tapi apabila ada salah satu soal yang para siswa tidak dapat mengerjakannya para guru mengganti soal tersebut sehingga para murid dapat mengerjakannya. Untuk reliabilitas soal atau kemantapan butir soal yang merupakan suatu alat ukur/tes yang handal, ajeg, dipercaya, guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta sudah cukup baik, terbukti dalam pembuatan soal guru sering menguji reliabilitas soal sebelum diteskan kepada

commit to user

siswa. Cara yang terbaik untuk membahas reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dari suatu instrument mewakili karakteristik yang diukur. Soal dikatakan baik apabila reliabilitas/ kemantapan butir soalnya telah diuji oleh guru terlebih dahulu sebelum diteskan kepada peserta didik

Menganalisis hasil tes pada kategori ini penulis ingin mengetahui bagaimana guru Teknik mesin produktif dalam mengolah dan menganalisis hasil tes dari evaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Mengolah dan menganalisis hasil evaluasi dilakukan dengan maksud untuk memberikan makna terhadap data yang telah berhasil dihimpun dalam kegiatan evaluasi.

Pemberian skor dalam setiap butir soal yang disusun, guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta hampir keseluruhan sering memberikan skor disetiap butir soal yang disusun.

Guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta yang peneliti teliti sudah melakukan pemberitahuan setiap hasil evaluasi kepada siswa. Hasil evaluasi harusnya di perlihatkan kepada siswa namun kadang ada juga yang hasil evaluasi siswa tidak di beritahukan sama sekali.

Pemberian pelajaran tambahan kepada siswa yang belum mencapai KKM oleh guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta dilakukan hanya sebatas kadang-kadang. Hal ini terbukti dari hasil wawancara dan pengisian angket yang dilakukan oleh peneliti.

Kompetensi guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta dalam menginterpretasi dan menindaklanjuti hasil evaluasi pembelajaran. Pada kategori ini peneliti ingin mengetahui bagaimana guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta melakukan interpretasi terhadap data hasil evaluasi yang pada dasarnya adalah verbalisasi dari makna yang terkandung dalam hasil evaluasi yang telah diolah dan dianalisis. Atas dasar interpretasi tersebut pada akhirnya dapat dikemukakan kesimpulan-kesimpulan yang tentunya harus mengacu kepada tujuan dilakukannya evaluasi itu sendiri. Dengan adanya pembahasan mengenai hasil evaluasi yang telah dilaksanakan, maka guru akan mengidentifikasi sejauh mana daya serap siswa dalam materi yang dujikan tersebut. Profil siswa digunakan untuk mengetahui siswa yang

commit to user

pandai maupun yang kurang pandai dan di gunakan untuk mengetahui kemajuan siswa dalam kelas.

Adapun beberapa hal yang dilakukan oleh kepala SMK PGRI 1 Surakarta dalam meningkatkan kompetensi guru teknik mesin produktif kelas X diantaranya adalah dengan menyalurkan wadah MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), team teaching, In House Training baik dengan mengundang tutor dari luar ataupun dengan teman sejawat, serta melakukan supervise akademik maupun klinis.

commit to user

79 BAB V

Dokumen terkait